Anda di halaman 1dari 11

\

EFEKTIVITAS PEMBERIAN ESSENSIAL OIL CORIANDER


DAN NUTMEG TERHADAP INTENSITAS DISMENORE
PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 DEMAK

PROTOKOL ETIK

Disusun Oleh :
KRISTIAN DWI KURNIAWAN
NIM. 1603043

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018
KOMITE ETIK PENELITIAN KEPERAWATAN
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
RINGKASAN PROTOKOL PENELITIAN
KEPERAWATAN

1. Peneliti Utama
KRISTIAN DWI KURNIAWAN

2. Judul Penelitian
Efektivitas Pemberian Essensial Oil Coriander Dan Nutmeg Terhadap
Intensitas Dismenore Pada Remaja Putri Di Sman 1 Demak

3. Subjek penelitian (masukan criteria inklusi dan ekslusinya)


Populasi dalam penelitian ini adalah semua Remaja putri di
SMAN 1 Demak berjumlah 85 Remaja putri yang menstruasi. Sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah 10 responden dalam masing-
masing kelompok. Dengan jumlah 20 responden. Terdiri dari 10 remaja
putri kelompok intervensi dan 10 remaja putri kelompok kontrol. Spesifik
penelitian ini ditentukan dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai
berikut :
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karateristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan di teliti.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Remaja putri yang sudah mengalami menstruasi
2) Remaja putri yang pernah mengalami dismenore
3) Remaja putri yang tidak memakai obat saat menstruasi
4) Remaja putri yang bersedia menjadi responden
5) Tidak ada gangguan pencernaan atau alergi
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengelurarkan
subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena
berbagai sebab.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Remaja putri yang mengundurkan diri sebagai responden
2) Remaja putri yang mengalami nyeri karena penyakit reproduksi :
endometriosis.

4. Perkiraan waktu penelitian untuk setiap subjek


Perkiraan waktu perlakuan sekitar 15 menit

5. Ringkasan proposal penelitian yang mencakup tujuan penelitian,


manfaat penelitian dari hasil penelitian dan alasan/latar belakang
untuk melakukan penelitian
a. Latar Belakang
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan
siklik dari uterus, disertai pelepasan deskuamasi endometrium yang
terjadi setiap bulan secara teratur pada wanita dewasa dan sehat. 1
Dismenore merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu
kehidupan sehari-hari wanita dan mendorong penderita untuk
melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke dokter, puskesmas, atau
datang ke bidan.2
Dismenore timbul akibat kontraksi distritmik lapisan
miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari nyeri
ringan hingga nyeri berat pada perut bagian bawah, daerah luteal dan
sisi medial paha.3 Wanita yang mengalami dismenore memproduksi
prostaglandin 10 kali lebih banyak daripada wanita yang tidak
dismenore. Penyebab lain dismenore yaitu wanita dengan kelainan
tertentu, misalnya endometriosis, infeksi pelvis (daerah panggul),
tumor rahim, apendisitis, kelainan organ pencernaan, bahkan kelainan
ginjal. Karakteristik nyeri sangat khas karena muncul secara regular
dan periodik yang menyertai proses menstruasi yaitu rasa tidak
nyaman di perut bagian bawah yang muncul sebelum, selama dan
sesudah menstruasi yang kadang disertai mual disebabkan karena
meningkatnya kontraksi uterus.3
Penyebab dismenorea bermacam-macam, bisa karena
penyakit (radang panggul) endometriosis, tumor atau kelainan
uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, stress atau cemas
yang berlebihan. Penyebab lain dari dismenorea diduga karena
terjadinya ketidak seimbangan hormonal dan tidak ada hubungan
dengan organ reproduksi.4 Nyeri tersebut timbul juga akibat adanya
hormone prostaglandin yang membuat otot rahim berkontraksi.4
Menurut WHO 2016 Kejadian dismenore 90% dialami wanita
usia subur yang mengalami menstruasi, 10-15% diantaranya
mengalami dismenore berat. Angka kejadian dismenore di dunia
sangat besar, rata-rata hampir lebih dari 50% wanita mengalami
dismenore.5 Prevalensi dismenore primer di Amerika Serikat tahun
2016 pada wanita umur 12-17 tahun adalah 59,7% dengan derajat
kesakitan 49% dismenore ringan, 37% dismenore sedang dan 12%
dismenore berat yang mengakibatkan 23,6% dari penderitanya tidak
masuk sekolah.6
Hasil sensus penduduk pada tahun 2014 menunjukkan
penduduk indonesia yaitu sebesar 237.641.326 jiwa, dan 63,4 juta atau
27% pendudukan Jawa Tengah berjumlah 33,5 juta jiwa terdiri dari
16,6 juta jiwa laki-laki dan 16,9 juta jiwa perempuan, jumlah
penduduk diantaranya adalah remaja umur 10-24 tahun, di Indonesia
angka kejadian dismenore primer adalah sekitar 54,89% sedangkan
sisanya adalah penderita dismenore sekunder. Dismenore terjadi pada
remaja dengan prevalensi berkisar antara 43% hingga 93% dimana
sekitar 74-80% remaja mengalami dismenore ringan.6
Dismenore dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi
remaja putri, yaitu dapat menimbulkan gangguan dalam kegiatan
belajar mengajar, tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh
guru, dan kecendrungan tidur di kelas saat kegiatan belajar mengajar.
Sehingga berpengaruh terhadap prestasi dibidang akademik. Banyak
remaja yang mengeluh bahkan tidak mau masuk sekolah pada saat
menstruasi. Semakin berat derajat nyeri yang dialami maka, aktivitas
belajarnya pun semakin terganggu.8 Dampak yang paling banyak
dirasakan karena dismenore adalah keterbatasan aktivitas fisik, isolasi
sosial, konsentrasi yang buruk, dan ketidakhadiran dalam proses
belajar mengajar.9
Untuk mengatasi dismenorea dapat dilakukan dengan
penjelasan dan nasihat, pemberian obat analgetik, terapi hormonal,
terapi alternatife.4 Cara mengobati dismenorea juga dengan cara
meminum obat pereda rasa sakit, beristirahat, menarik napas panjang,
menenangkan diri, berolahraga ringan, mengonsumsi sayur dan buah-
buahan, mengompres bagian yang terasa sakit dengan air panas. 10
Dismenore dapat dikurangi dengan tindakan farmakologi dan non-
farmakologi. Pengobatan dengan tindakan farmakologi diantaranya
dengan minum obat anti nyeri, seperti asetaminofen, asam mefenamat,
aspirin, dan lain-lain. Salah satu pengobatan non-farmakolgi untuk
mengurangi nyeri yaitu dengan menggunakan aromaterapi .11
Sebagian wanita yang mengalami dismenore mengobati rasa
nyeri ketika menstruasi dengan mengkonsumsi obat-obatan bebas
tanpa resep dokter maupun obat-obat herbal tertentu. Hal ini sangat
berisiko, karena efek samping dari obat-obatan tersebut apabila
dikonsumsi secara bebas dalam jangka waktu yang lama akan
mengakibatkan ketergantungan obat dan apabila dikonsumsi secara
terus-menerus akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan
seperti kerusakan ginjal dan liver, gangguan lambung dan usus serta
reaksi alergi kulit.3
Masyarakat di Indonesia juga telah lama menggunakan bahan-
bahan alami untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Misalnya,
dalam mengatasi sakit pada saat mentruasi (dismenore), para
perempuan di Indonesia memanfaatkan kunyit dan asam yang dibuat
menjadi minuman. Bahan-bahan alami lain yang dapat digunakan
untuk mengatasi dismenore, yaitu wortel. Namun belum banyak yang
menggunakan wortel untuk mengatasi nyeri haid.12
Penatalaksanan nyeri dismenore yang biasanya digunakan
adalah manajemen secara farmakologi atau memakai obat-obatan baik
analgesik narkotik/non narkotik. Namun bila keluhan nyeri dapat
dihilangkan dengan cara sederhana maka hal itu jauh lebih baik
daripada penggunaan obat-obatan karena obat-obatan akan
menimbulkan ketergantungan terhadap efek penghilang nyeridan
menimbulkan efek sampingyang tidak diinginkan seperti mual,
muntah, diare, pendarahan lambung, dispepsia dangangguan haid.
Penatalaksanaan nyeri haid juga dapat dimanajemen secara non
farmakologi, seperti: teknik distraksi, teknik relaksasi dan minyak
essensial.13 Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan menggunakan
aromaterapi salah satunya essensial oil coriander.
Essensial oil coriander mempunyai aroma yang khas,
aromanya disebabkan oleh komponen kimia yang terdapat dalam
minyak atsiri. Ketumbar mempunyai kandungan minyak atsiri
berkisar antara 0,4-1,1%, minyak ketumbar termasuk senyawa
hidrokarbon beroksigen, komponen utama minyak ketumbar adalah
linalool yang jumlahnya sekitar 60-70% dengan komponen
pendukung yang lainnya adalah geraniol (1,6-2,6%), geranil asetat
(2-3%), kamfor (2-4%) dan mengandung senyawa golongan
hidrokarbon berjumlah sekitar 20% (α-pinen, β-pinen, dipenten, p-
simen, α-terpinen dan γ-terpinen, terpinolen dan fellandren).14
Nutmeg adalah minyak terbuat dari tanaman tanaman pala
dikenal sebagai tanaman rempah-rempah yang memiliki nilai
ekonomis dan multiguna karena setiap bagian tanaman ini dapat
dimanfaatkan dalam berbagi industri makanan dan minuman, obat-
obatan, parfum dan kosmetik. Selain itu pala juga menghasilkan
minyak yang digunakan sebagai obat-obatan untuk stimulus sistem
jantung, diare, rematik, nyeri otot, sakit gigi, menghilangkan racun
dalam hati, serta berbagai khasiat lainnya. Komposisi kimia pada
tanaman buah pala yaitu antara lain, flavonoid 1,37%, oxalate 22,14
mg, saponin 49,32% alkaloid 8,42% dan phytate 16,00%.
Kandungan aktif yang terdapa dalam buah pala yaitu, mineral,
Vitamin A, Vitamin B, vitamin C, asam folat, riboflavin, niasin, dan
banyak flavonoid.15
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan
Agustus 2019 di D SMAN 1 Demak didapatkan data remaja putri
sebanyak 123 remaja, remaja putri yang mengalami dismenore
terbanyak terdapat pada remaja putri di SMAN 1 Demak sebanyak 25
kasus (8,5%). Survey awal yang dilakukan di SMAN 1 Demak dengan
cara mewawancarai 10 orang remaja putri yang pernah mengalami
dismenore, 4 orang remaja putri mengatasi dengan cara minum obat
anti nyeri, 4 orang remaja putri mengatasi nyeri haid dengan cara
beristirahat di rumah dan 3 orang remaja putri mengatasi dismenore
dengan kompres hangat, remaja putri tidak mengetahui tentang aroma
Essensial Oil Coriander dan Nutmeg dalam mengatasi nyeri
dismenorea.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengangakat judul “Efektivitas
pemberian Essensial Oil Coriander dan Nutmeg terhadap intensitas
Nyeri dismenore pada Remaja Putri di di SMAN 1 Demak”.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas masalah yang dapat
dirumuskan adalah: “Bagaimanakah Efektivitas pemberian Essensial
Oil Coriander Dan Nutmeg terhadap intensitas Nyeri dismenore pada
Remaja Putri di di SMAN 1 Demak?”.

c. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui Efektivitas pemberian Essensial Oil Coriander
Dan Nutmeg terhadap intensitas Nyeri dismenore pada Remaja
Putri di di SMAN 1 Demak.
2) Tujuan Khusus
a) Mendeskripsikan intensitas dismenore sebelum dan sesudah
diberikan Essensial Oil Coriander pada Remaja Putri di SMAN
1 Demak
b) Mendeskripsikan intensitas dismenore sebelum dan sesudah
diberikan Nutmeg dalam pada Remaja Putri di SMAN 1 Demak
c) Menganalisa perbedaan sebelum dan sesudah Essensial Oil
Coriander terhadap intensitas nyeri dismenore pada Remaja
Putri di SMAN 1 Demak
d) Menganalisa perbedaan sebelum dan sesudah Essensial Oil
Nutmeg terhadap intensitas dismenore pada Remaja Putri di
SMAN 1 Demak
e) Menganalisa Efektivitas pemberian Essensial Oil Coriander
dan Nutmeg terhadap intensitas Nyeri dismenore pada Remaja
Putri di di SMAN 1 Demak

d. Manfaat Penelitian
1) Bagi Profesi keperawatan
Sebagai sumbangan teoritis maupun aplikatif bagi profesi
keperawatan dalam asuhan keperawatan komprehensif pada
remaja putri dengan dismenore primer.
2) Manfaat remaja putri
Remaja putri dapat melakukan deteksi dari penyulit yang mungkin
timbul pada saat dismenore sehingga memungkinkan segera
mencari pertolongan untuk mendapatkan penanganan.
3) Bagi Penelitian selanjutnya.
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah bahan
kajian dan bacaan serta sebagai data pendukung pada penelitian
berikutnya dengan metode dan analisis yang berbeda.
6. Masalah etik (pendapat anda tentang masalah etik yang akan
dihadapi)
Menurut saya, untuk meminimalisir jika terjadi masalah etik
a. Mengidentifikasi masalah
b. Mendapatkan fakta-fakta yang releven
c. Menetapkan tindakan yang tepat
7. Alasan penelitian ini bila subyeknya adalah manusia
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Efektivitas pemberian
Essensial Oil Coriander dan Nutmeg terhadap intensitas Nyeri dismenore
pada Remaja Putri di di SMAN 1 Demak

8. Prosedur eksperimen (cara/metode, frekuensi, dan interval intervensi


yang akan dilakukan)
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu (quasy
experiment). Quasy experiment sebagai eksperimen perlakuan, pengukuran
dampak, unit eksperimen dalam rangka menyimpulkan perubahan yang
disebabkan perlakuan. Desain penelitian ini menggunakan pretest postest
dimana pada penelitian ini sampel diobservasi terlebih dahulu sebelum
diberikan perlakuan kemudian setelah diberikan perlakuan sampel tersebut
diobservasi kembali
9. Bahaya langsung maupun tidak langsung yang akan terjadi dan cara
untuk mengatasinya
Tidak ada bahaya langsung maupun tidak langsung dari penelitian ini.
10. Pengalaman yang terdahulu (sendiri atau orang lain) dari tindakan
yang hendak di terapkan
Pengalaman penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya mengenai Efektivitas Rendaman Biji Ketumbar (Coriandrum Sativum L)
Untuk Terapi Masalah Keputihan Pada Wanita Usia Subur dan ada Efektivitas
Rendaman Biji Ketumbar (Coriandrum Sativum L) Untuk Terapi Masalah Keputihan

Pada Wanita Usia Subur . Sedangkan penelitian yang dilakukan pada saat ini
yaitu untuk mengetahui Efektivitas pemberian Essensial Oil Coriander
dan Nutmeg terhadap intensitas Nyeri dismenore pada Remaja Putri di
SMAN 1 Demak
11. Bagaimana cara memilih subyek
Mendapatkan responden dengan cara datang ke SMAN 1 Demak dan
memilih responden yang sesuai dengan kriteria inklusi, setelah itu
meminta ijin dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden.
12. Jelaskan cara pencatatan dan penyimpanan data setelah penelitian
Setelah mengisi lembar observasi tentang Efektivitas pemberian
Essensial Oil Coriander dan Nutmeg terhadap intensitas Nyeri dismenore
pada Remaja Putri di SMAN 1 Demak dan melakukan penilaian
menggunakan lembar observasi dicek kembali dan disimpan oleh peneliti
untuk selanjutnya dilakukan olah data.
13. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, bagaimana cara
melakukan PSP (penjelasan sebelum penelitian)
Cara melakukan penjelasan sebelum penelitian adalah dengan
menjelaskan tujuan dan manfaat kepada responden dan memberikan
lembar persetujuan.
14. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek
mendapat ganti rugi bila ada efek samping? Berapa besarnya
penggantian tersebut?
Pada penelitian ini menggunakan subjek manusia yaitu Remaja Putri di
SMAN 1 Demak
15. Nama dan Alamat Tim Peneliti
a. Kristian Dwi Kurniawan
Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKES Karya Husada Semarang
b. Ns. Indah Wulaningsih , S.Kep, M.Kep
Dosen STIKES Karya Husada Semarang
c. Hermeksi Rahayu, S.Kp, M.Kes.
Dosen STIKES Karya Husada Semarang
d. Ns. Dwi Kustriyani, S.Kep, M.Kep
Dosen STIKES Karya Husada Semarng

Anda mungkin juga menyukai