Sindrom Pfeiffer tipe 1 tergolong tipe paling ringan yang hanya berpengaruh pada kondisi fisik bayi dan
tidak sampai mengganggu fungsi otak. Beberapa tanda dari sindrom Pfeiffer tipe 1 meliputi:
Pendengaran terganggu
Tipe 2
Bayi didiagnosis mengalami sindrom Pfeiffer tipe 2 jika mengalami gejala yang lebih parah dan
membahayakan daripada gejala-gejala sindrom Pfeiffer tipe 1. Beberapa tanda yang jelas dari sindrom
Pfeiffer tipe 2 meliputi:
Wajah berbentuk seperti daun semanggi dengan bagian atas kecil dan membesar di bagian rahang. Hal
ini karena tulang-tulang kepala dan wajah telah menyatu lebih cepat dari yang seharusnya
Sulit bernapas dengan baik karena adanya gangguan tenggorokan, mulut, atau hidung
Mengalami kelainan tulang yang berpengaruh pada sendi siku dan lutut (ankylosis)
Tipe 3
Sindrom Pfeiffer tipe 3 merupakan kondisi yang paling parah dan membahayakan nyawa. Kelainan tidak
tampak pada tulang tengkorak, namun terjadi pada organ tubuh. Beberapa tanda yang mungkin terjadi
pada sindrom Pfeiffer tipe 3 meliputi:
Gangguan pada organ tubuh, seperti paru-paru, jantung, dan ginjal
Jika mengalami sindrom Pfeiffer tipe 3, kemungkinan bayi harus menjalani banyak operasi di sepanjang
hidupnya untuk mengatasi gejala-gejala yang muncul akibat kelainan ini, sekaligus untuk dapat bertahan
hidup hingga dewasa.
Meski mungkin harus melalui banyak operasi dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya untuk
fisioterapi, ayi-bayi yang mengalami sindrom Pfeiffer, tipe berapa pun itu, tetap memiliki peluang untuk
hidup layaknya anak seusianya.