Anda di halaman 1dari 6

RESUME METODE PENELITIAN

(Jenis/Desain Penelitian)

OLEH:
A11-A

Komang Wisnu Budikesuma


(17.321.2677)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES


WIRA MEDIKA BALI
2019 /2020

A. JENIS PENELITIAN
1. Berdasarkan Ruang Lingkup
a. Penelitian Klinis :
adalah cabang ilmu kesehatan yang menentukan keamanan dan efektivitas (
kemanjuran ) obat , perangkat , produk diagnostik , dan rejimen pengobatan yang
ditujukan untuk penggunaan manusia. Ini dapat digunakan untuk pencegahan,
pengobatan, diagnosis atau untuk menghilangkan gejala penyakit. Penelitian klinis
berbeda dari praktik klinis. Dalam praktik klinis, pengobatan yang dilakukan
digunakan, sementara dalam penelitian klinis bukti dikumpulkan untuk membentuk
suatu pengobatan.
b. Penelitian Lapangan :
merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang
tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan
kemampuan tertentu dari pihak peneliti.
c. Penelitian Laboratorium :
merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup, dimana kelompok
eksperimen dijauhkan dari variable pengganggu sebab dapat memengaruhi hasil
dari pengujian hubungan sebab akibat.
2. Berdasarkan Waktu Penelitian
a. Transversal VS Longitudinal :
Tranversal adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara
menyelidiki perkembangan manusia dari beberapa kelompok dalam jangka waktu
yang relative singkat.
Longitudional adalah salah satu desain penelitian yang memiliki karakteristik yang
unik. Penelitian longitudinal dilakukakan dalam waktu yang relatif panjang. Biaya
yang dikeluarkan juga sering kali tak sedikit karena melibatkan monitoring
perkembangan atau perubahan yang terjadi pada sampel penelitian.
b. Retrospektif VS Prospektif :
Retrospektif adalah penelitian dimana pengambilan data variabel akibat
(dependent) dilakukan terlebih dahulu, kemudian baru diukur varibel sebab yang
telah terjadi pada waktu yang lalu, misalnya setahun yang lalu, dengan cara
menanyakan pada responden.
Prospektif adalah salah satu penelitian yang bersifat longitudinal dengan mengikuti
perjalanan penyakit ke depan berdasarkan urutan waktu.
3. Berdasarkan Substansi
a. Dasar :
penelitian yang diperuntukkan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta
diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. b.
Terapan :
satu jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan
tertentu secara praktis.
4. Berdasarkan Ada Tidaknya Analisis
a. Deskriptif :
penelitian yang tujuan utamanya melakukan eksplorasi-deskriptif terhadap
fenomena kesehatan masyarakat baik yang berupa faktor risiko maupun efek. b.
Analitik :
penelitian dimana peneliti mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan masyarakat itu terjadi, yaitu dengan melakukan analisis dinamika
korelasi antara faktor risiko dan efek.

B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Terdapat beberapa tahapan dalam penelitian yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian
agar memperoleh hasil yang maksimal. Berikut tahapan – tahapannya :

1. Identifikasi Permasalahan setelah peneliti memperoleh dan menetukan topic


penelitian, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi
permasalahan yang akan dipelajari. Maksud identifikasi adalah sebagai penegasan
batas – batas permasalahan, agar pembahsan penelitian tidak keluar dari tujuannya.
Dalam identifikasi permasalah ada dua langkah poko yaitu
2. Penguraian Latar Belakan Permasalahn
Tujuannya adalah untuk menjelaskan latar belakang mengapa sesuatu dianggap sebagai
permasalahan. Penguraian masalah berangkat dari latar belakang yang bersifat umum,
yaitu berada dalam kerangka pemikiran yang luas menuju permasalahan yang spesifik
dan berpusat pada pokok permasalahan.
3. Perumusan Permasalahan
Yaitu rumusan dalam bentuk kalimat – kalimat Tanya yang akan dicari jawabannya
oleh peneliti berawal dari pokok permasalahn yang akan diteliti.
Ciri – ciri perumusan permasalahan :
a. Menanyakan mengenai hubungan antar 2 variabel.
b. Dinyatakam dengan jelas dalam bentuk kalimat Tanya.
c. Data yang digunakan untuk menjawab harus ada.
d. Tidak boleh berisi pertanyaan mengenai moral dan etika.
4. Menyusun Landasan Teori dan Merumuskan Hipotesis
Meskipun dugaan peneliti dapat menjadi titik tolak dalam menelaah teori dan prediksi,
namun hipotesis tidak dirumuskan sekedar mengikuti dugaan peneliti. Pada penelitian
terdapat dua jalur menuju hipotesis. Jalur pertama adalah membaca dan meriview teori
dna konsep yang relevan dengan pemasalahan penelitian. peneliti harus harus selalu
bersikap terbuka terhadap fakta dan kesimpulan yang memperkuat maupun yang
bertentangan dalam prediksi. Dengan begitu barulah hipotesis dapat dirumuskan sesuai
dengan dasar teori dan kenyataan hasil penelitian.
5. Menentukan Variabel Penelitian
Identifikasi variable adalah pernyataan mengenai apa dan begaimana fungsi masing –
masing variable yang diperhatikan. setiap variable yang telah diidentifikasikan perlu
dilakukan perumusan definisi variable. Perumusan tersebut artinya menerjenahkan
konsep mengenai variable kedalam bentuk indicator.
6. Memilih Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian berperan penting dalam memperoleh informasi yang akurat dan
terpercaya. Bentuk intrumen penelitian antara lainwawancara, angket, Tes, dan lain –
lain. Apapun bentuk instrument yang digunakan, masalah ketepatan tujuan dan
penggunaan instrument dan kepercayaan hasil ukurnya merupakan hal penting yang
harus diperhatika.
7. Menentukan Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utam data penelitian, yaitu data variable yang diteliti.
Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang menjadi objek kesimpulan hasil
penelitian. Jika subjek penelitian terbatas maka subjek dapat diteliti secara langsung,
sebaliknya jika subjek penelitian sangat banyak maka dapat dilakukan study sampel.
8. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui instrument pengumpulan data, observasi, maupun
melalui dokemntasi. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data
primer diperoleh dari sumber langsung berupa interview atau observasi. Dta sekunder
diperoleh dari sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip – arsip resmi.
9. Mengolah Data
Kegiatan mengolah data bertujuan untuk memperoleh kesimpulan hasil analisis. Hasil
analisis data yang menjadi dasar penolakan atau penerimaan hipotesis dan harus dibaha
dalam pemecahan masalah. Apakah hasil analisi data menyimpulkan bahwa hipotesis
harus diterima atau ditolak, diskusi tentang hal tersebut akan menentukan bobot
penelitian yang dilakukan. Untuk mempermudah dan mempercepat proses maka
pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan komputer.
10. Menulis Laporan Hasil Penelitian
Langkah terakhir dalam penelitian adalah laporan hasil penelitian. Penelitian yang tidak
disebar luaskan akan kurang bermafaat dan tidak memiliki nilai praktis yang tinggi.
Jadi menulis laporan hasil penilitian merupakan kewajiban seorang peneliti yang dapat
dipertanggung jawabkan. Format laporan dapat berbeda – beda namun isi laporan harus
tetap sesuai dengan temuan peneliti.

C. RUANG LINGKUP PENELITIAN KEPERAWATAN


Lingkup penelitian keperawatan termasuk dalam penelitian kesehatan serta bersumber
pada penelitian epidemiologi kesehatan serta dalam area penelitian keperawatan sebagai
berikut.
1. Pre Klinik
a. Keperawatan dasar
b. Dasar Keperawatan
c. Administrasi dan Manajemen Keperawatan dan Kesehatan
d. Pendidikan Keperawatan
e. Teori terkait (kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, psikologi, sosial dll)
2. Klinik
a. Keperawatan Reproduksi (Maternal Perinatal)
b. Keperawatan Pediatrik
c. Keperawatan Medikal Bedah
d. Keperawatan Psikiatrik
3. Komunitas
a. Keperawatan Keluarga
b. Keperawatan Komunitas
c. Keperawatan Gerontik dan Kelompok khusus
d. Keperawatan Kesehatan Matra dan kesehatan kerja

DAFTAR PUSTAKA

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers,
2003), hal. 24
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2005), hal.
5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2009) hal. 6

Anda mungkin juga menyukai