SUVERVISOR
TINDAKAN
PERKEMBANGAN/KEADAAN PASIEN
MASALAH :
1. TERATASI
2. BELUM TERATASI
3. TERATASI SEBAGIAN
4. MASALAH BARU
c. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan metode untuk menggali dan membahas
secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dengan
melibatkan tim keperawatan, kepala ruangan, dokter, ahli gizi dan
melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan.
Ronde keperawatan di Kumala (Bedah Umum), kadang-kadang
dilakukan tapi tidak terstruktur dan tidak terdokumentasi, misalnya hanya
dilakukan pada saat ketika ada pasien yang berada diruangan dengan
melebihi batas perawatan dan didiskusikan hanya dengan salah satu staf
keperawatan misalnya ada kepala ruangan, atau dokter atau ahli gizi yang
kebetulan berada diruangan. Pelaksanaan ronde keperawatan tidak pernah
terjadwal secara pasti, misalnya waktu, tempat, dan orang-orang yang
harus menghadiri nya.
Tahap Pra................................... PP
Penetapan Pasien
Persiapan pasien:
Informed consent
Hasil pengkajian/validasi data
Diskusi PP-
PP,Supervisor ,
KARU
Lanjutan-diskusi di
nurse stasion
Pasca ronde...................................................................................
Kesimpulan dan
rekomendasi solusi
masalah
F. Pemasaran (M5-Marketing)
Daftar sepuluh penyakit terbanyak dirungan Ruangan Kumala (Bedah
Umum) di RSUD Dr. H. Moach Ansari Saleh Banjarmasin periode Mei 2020
yaitu Acute pain 13 orang (27%), Concussion 8 orang (17%), Carsinoma
insitu of breast, unspecified 4 orang (4%), Superficial injury of head 4 orang
(4%), traumatic subdural hemorragic 4 orang (4%), Unspecified injury of
head 4 orang (4%), malignant neoplasma of nipple and areola 3 orang (6%),
malignant neoplasma of ureter 3 orang (6%), chronic post traumatic
headache 3 orang (6%), dan traumatic subarachnoid haemoragic 3 orang
(6%).
Ruangan Kumala (Bedah Umum) merawat pasien dengan jumlah hari
perawatan perbulannya berfluktuasi. Hal ini terlihat dari data pasien ruangan
Kumala (Bedah Umum) periode Januari - Desember 2019.
Tabel 3.9 Data Pasien Ruang Tulip IC (Bedah Umum) Periode Januari
2020 – Mei 2020
Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah
Bulan Tempat Hari Pasien
Hari/Bulan
Tidur Perawatan Keluar
Maret 57 31 1724 176
April 57 30 1741 143
Mei 57 31 1541 166
Total 57 92 5006 485
e. Standar kinerja
Berdasarkan data yang didapat di ruang Kumala (Bedah Umum)
bahwa belum optimalnya penerapan SOP.
2. Fungsi pengorganisasian
a. Struktur organisasi
Kepala Ruangan
Ahmad Husaini, S.Kep.
Supervisor Supervisor
Lola Hamika, S.Kep.,Ns Sulistioningsi, AMK
Kepala Ruangan
Supervisor
Katim
Perawat Asosiate
Keterangan:
A : Jam efektif/24 jam →waktu perawatan yang dibutuhkan
klien/hari
Bangsal A medikal 3,4 jam
Bangsal B, Perawatan Bedah 3,5 jam
Bangsal C Nifas, 3 jam
Bangsal D Bayi, 2,5 jam
Bangsal E Anak 4 jam
Bangsal Ruang Kumala (Bedah Umum) merupakan bangsal
Perawatan Bedah (3,5 jam)
B : Rata-rata jumlah klien perhari → BOR x Jumlah tempat
tidur
BOR ruang perawatan 95,4 % Periode Maret - Mei 2017
C : Jumlah hari libur (84 hari), 365 = jumlah hari kerja dalam
1 tahun
Sehingga:
Untuk kebutuhan tenaga perawat di ruang perawatan biasa
adalah :
A x B x 365
Tenaga Perawat (TP) =
(365-C)x jam kerja/hari
Tenaga perawat =
= 95,4 %
ALOS
ALOS = =3924/485
= 8,01 hari = 8
Dengan demikian nilai ALOS ruangan Kumala (Bedah Umum)
selama 3 bulan yaitu periode Maret - Mei 2020 yaitu 8 hari.
3) BTO (Bed Turn Over )
Menurut Depkes RI (2014), frekuensi pemakaian tempat tidur pada
satu periode, beberapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan
waktu tertentu. Ideal nya dalam satu tahun 5 - 45 hari atau 40-50
kali per satu TT/tahun.
Nilai BTO ruang Kumala (Bedah Umum) pada periode Maret - Mei
2020 adalah:
BTO
Jadi nilai BTO ruang Kumala (Bedah Umum) pada Maret - Mei
2020 adalah 9 kali dalam 3 bulan.
TOI
Jadi, nilai TOI ruang Kumala (Bedah Umum) pada Maret - Mei
2020 adalah 0,5 hari.
b. Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan (Instrumen A)
Tabel 2.15 Aspek Yang Dinilai dalam Asuhan Keperawatan
No Pernyataan Pilihan Jawaban
Selalu Kadang- Tidak
Dilakukan kadang pernah
dilakukan dilakukan
Perawat mencatat data yang dikaji
1. sesuai dengan pedoman 90% 10% 0%
pengkajian
6. Diagnosa keperawatan
90% 10% 0%
mencerminkan PE/PES
8. Perawat merumuskan
perencanaan sesuai dengan
85% 15% 0%
diagnosa yang didapat saat
pengkajian
Total 91% 9% 0
No PERNYATAAN STP TP CP P SP
6. Tersedianya fasilitas
penunjang RS seperti kamar
0% 0% 67% 33% 0%
mandi, tempat parkir, dan
kantin
diberikan
G. Identifikasi Masalah
OPPORTUNIT
STRENGTH WEAKNESS THREATENED
Y
M1 (KETENAGAAN)
1. Jenis ketenagaan di 1. Tenaga kerja 1. Adanya 1. Adanya tuntutan
ruangan: di ruangan kebijakan tinggi dari
Ners : 4 orang masih kurang pemerintah masyarakat untuk
S.1 Kep : 4orang sehingga tentang pelayanan yang
D.III Kep : 22 orang pelaksanaan profesionalis lebih
2. Adanya perawat SP2KP masih asi perawat professional.
yang mengikuti belum 2. Rumah sakit 2. Makin tingginya
pelatihan dan maksimal memberikan kesadaran
workshop 2. Belum semua kebijakan masyarakat akan
3. Sebanyak 20 tenaga untuk pentingnya
perawat (66,6%) perawat pelatihan kesehatan
perawat sudah mendapatkan bagi perawat 3. Makin tingginya
mendapatkan pelatihan ruangan kesadaran
pelatihan BTCLS perawatan 3. Adanya masyarakat atas
4. Masa kerja perawat luka dan kesempatan hukum
lebih dari 10 tahun 6 pelatihan untuk 4. Adanya
orang, lebih dari 5 cidera kepala meningkatka pertanggungjawa
tahun 4 orang, dan 3. Masih ada n ban legalitas bagi
selebihnya rata-rata sebagian kemampuan pasien
2 tahun perawat yang kerja melalui
melakukan pelatihan
tindakan dan
keperawatan meningkatka
tidak sesuai n pendidikan
dengan SOP 4. Adanya SOP
yang sudah yang
ditetapkan membantu
pekerjaan
perawat
ruangan
M2 (SARANA DAN
PRASARANA)
1. Ruang Tulip IC 1. Belum 1. Kebijakan 1. Adanya tuntutan
(Bedah Umum) terpakainya pemerintah yang tinggi dari
memiliki ruang sarana dan untuk masyarakat
khusus yang tidak prasarana menambah untuk
dimiliki ruang lain secara optimal sarana dan pra melengkapi
yaitu ruang luka 2. Wastafel sarana di sarana dan
bakar hanya Rumah Sakit prasarana
2. Fasilitas yang disediakan 4 2. Diharapkana 2. Adanya keluhan
didapatkan di ruang buah dan adanya selalu dan tuntutan dari
Tulip IC (Bedah hanya wastafel perbaian baik lien dan keluarga
Umum) didapatan yang di depan sarana, dan tentang
bahwa fasilitas ners station prasarana ketersediaan
seperti WC dan yang bisa yang sarana dan
kamar mandi klien digunakan menunjang prasarana yang
sudah mencukupi, 3. Pada ruang terhadap kurang memadai
terdapat WC pada ners station perawatan (tempat sanitasi
setiap blok ruangan meja tampak klien seperti tangan)
3. Mempunyai berantakan penambahan 3. Adanya tuntutan
peralatan untuk dengan alat dan dari klien dan
Dressing dan semua berkas-berkas barang-barang keluarga tentang
perawat ruangan dan buku kesehatan ketersediaan
mampu status yang sarana dan
menggunakannya 4. Ketidakseimba diperlukan prasarana seperti
4. Buku kelengkapan ngan antara klien WC yang tidak
administrasi yang jumlah 3. Diharapakan memiliki
terdapat di ruang Bed/klien selalu adanya gantungan baju
Tulip IC (Bedah dengan jumlah perbaikan didalamnya
Umum) meliputi linen yang penyusunan
arsip pembayaran, tersedia, alat-alat dan
buku sensus dan karena tidak buku-buku di
status pasien, buku sesuai dengan ners station
penyerahan status ratio ideal agar terlihat
MR, buku linen 1:5. rapi dan
penyerahan BPJS, nyaman
buku harian dan
visite dokter, buku
panduan SPO, dan
SAK, buku injeksi
dan pemeriksaan
vital sign, dan buku
pelayanan gizi klien
sudah terlihat sangat
bagus dan sudah
digunakan
5. Keadaan kipas
angin di Tulip IC
(Bedah Umum)
sudah mencukupi
karena pada setiap
blok ruangan yang
dapat berfungsi
dengan baik
M3-METHOD
(SP2KP)
Penerapan Model
1. Sudah ada model 1. Menurut 1. Kepercayaa 1. Persaingan
asuhan keperawatan lokakarya n dari pasien dengan rumah
yang digunakan PPNI tenaga dan sakit lain
yaitu metode tim kerja masyarakat 2. Tuntutan
2. Model yang diruangan cukup baik masyarakat akan
digunakan sesuai masih kurang 2. Adanya pelayanan yang
dengan visi dan 17 orang kerjasama maksimal
misi ruangan sehingga dengan 3. Kebebasan Pers
3. Hampir semua pelaksanaan institusi mengakibatkan
perawat mengerti/ SP2KP masih klinik-klinik mudahnya
memahami model belum independen penyebaran
yang digunakan dan maksimal 3. Adanya informasi di
menyatakan cocok 2. Job kadang- kebijakan dalam ruangan
dengan model yang kadang tidak pemerintah ke masyrakat
ada sesuai dengan tentag
4. Memiliki standar lulusan profesionalis
asuhan keperawatan akademik me
5. Model yang yang berbeda
digunakan cukup tingkatannya
efesien (kurang jelas)
6. Terlakasananya
komunikasi yang
cukup baik antar
profesi
Dokumentasi
Keperawatan
1. Tersedianya sarana Sistem 1. Adanya 1. Adanya kesadaran
dan prasarana pendokumentasia mahasiswa pasien adanya
(administrasi n masih dilakukan praktik tanggung jawab
penunjang) secara manual Manajemen dan tanggung
2. Sudah ada sistem (belum ada Keperawata gugat
pendokumentasian komputerisasi) n 2. Akreditasi rumah
terintegrasi 2. Adanya sakit tentang
3. Dokumentasi program sistem
keperawatan yang pelatihan dokumentasi
dilakukan meliputi tentang
pengkajian program
menggunakan sistem pendokumen
Head to Toe serta tasian
diagnosis keperawatan
keperawatan sampai 3. Peluang
dengan evaluasi perawat
dengan untuk
menggunakan SOAP meningkatka
4. Format pengkajian n
sudah ada dan dapat pendidikan
memudahkan (pengemban
perawat dalam gan SDM)
pengkajian dan 4. Adanya
pengisiannya kerjasama
5. Kebanyakan/hampir yang baik
semua perawat antara
mengertICara mahasiswa
pengisian format dan perawat
dokumentasi yang ruangan
digunakan dengan
benar dan tepat
6. Perawat melakukan
dokumentasi segera
setelah melakukan
tindakan
7. Format yang
digunakan sangat
membantu dalam
melakukan
pengkajian pada
pasien
Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan 1. Ronde Adanya kasus Adanya tuntutan
perrnah dilakukan pada keperawatan yang yang lebih tingi dari
saat mahasiswa yang sesuai memerlukan pasien dan keluarga
melakukan praktek dengan teori perhatian khusus pasien untuk
hanya oleh perawat mendapatkan
dilakukan ruangan dan pelayanan yang lebih
ketika ada kepala ruangan profesional
mahasiswa
praktek
manajemen
2. Tidak adanya
pembentukan
tim dalam
pelaksanaan
ronde
keperawatan
Sentralisasi Obat
1. Semua perawat Selama ini belum a) Kerjasama Adanya tuntutan
mengerti tentang ada format serah yang baik akan pelayanan yang
sentralisasi obat terima sentralisasi antara profesional
2. Diruangan tersebut obat untuk pasien perawat dan
ada sentralisasi obat. mahasiswa
Ini dilihat dari b) Adanya
adanya lemari mahasiswa
khusus obat yang praktik
3. Sebagian besar manajemen
perawat pernah keperawatan
berwenang
mengurusi
sentralisasi obat
Supervisi
1. RSUD Ulin Belum adanya 1. Adanya Tuntutan pasien
Banjarmasin format penilaian mahasiswa sebagai konsumen
merupakan RS supervisi yang praktik untuk mendapatkan
pendidikan tipe A manajemen pelayanan yang
yang menjadi RS keperawatan profesional dan
rujukan bagi 2. Terbuka bermutu sesuai
wilayah setempat kesempatan dengan peningkatan
2. Adanya kemauan untuk biaya perawatan
perawat untuk melanjutkan
berubah pendidikan
3. Kepala ruangan atau magang
mendukung
kegiatan supervisi
demi mutu
pelayanan
keperawatan
Timbang Terima
1. Timbang terima Masalah 1. Adanya 1. Adanya tuntutan
merupakan kegiatan keperawatan lebih mahasiswa yang lebih tinggi
rutin, yaitu fokus pada yang praktik dari masyarakat
dilaksanakan 2 x diagnosa medis di ruangan untuk
sehari 2. Adanya mendapatkan
2. Diikuti oleh semua kerjasama pelayanan
perawat yang telah yang baik keperawatan yang
dan akan dinas antara profesional
3. Dipimpin oleh mahasiswa 2. Meningkatnya
supervisor dengan kesadaran
4. Adanya klarifikasi perawat masyarakat
tanya jawab dan ruangan tentang tanggung
validasi terhadap 3. Bersedianya jawab dan
semua yang keluarga tanggung gugat
ditimbang terima pasien untuk perawat sebagai
5. Semua perawat memberikan pemberi asuhan
tahu hal-hal yang informasi keperawatan
perlu dipersiapkan pada
dalam timbang kegiatan
terima timbang
6. Selalu ada interaksi terima
dengan pasien
selama timbang
terima
7. Semua perawat
mengetahui prinsip-
prinsip tentang
teknik penyampaian
timbang terima
dihadapan pasien
8. Ada buku khusus
untuk pelaporan
9. Setelah dilaporkan,
laporan
ditandatangani oleh
yang bersangkutan
Discharge Planning
1. Memberikan 1. Pelaksanaan 1. Adanya 1. Adanya tuntutan
pendidikan perencanaan mahasiswa masyarakat
kesehatan kepada pulang belum yang untuk
pasien dan keluarga optimal melakukan mendapatkan
saat akan pulang 2. Tidak praktik pelayanan
2. Perawat tersedianya 2. Adanya keperawatan
menggunakan brosur atau kerjasama yang profesional
bahasa yang mudah leaflet untuk yang baik 2. Makin tingginya
dimengerti saat pasien saat antara kesadaran
perencanaan pulang melakukan mahasiswa masyarakat akan
3. Adanya pemahaman perencanaan dengan pentingnya
tentang perencanaan pulang perawat kesehatan
pulang oleh perawat 3. Keterbatasan ruangan
waktu perawat 3. Kemauan
dalam pasien atau
pemberian keluarga
penkes terhadap
4. Belum anjuran
optimalnya perawat
pendokumenta
sian
perencanaan
pulang
M4 (Money)
H. Analisa Masalah
No Data Masalah
1 DS : Kurang optimalnya
1. Perawat mengatakan dari empat pelaksanaan hand hygiene di
wastafel yang ada diruangan hanya ruangan berkaitan dengan
satu yang berfungsi yaitu wastafel sarana mencuci tangan seperti
yang di depan station ners. Itu pun wastafel yang rusak
kadang-kadang semua wastafel
tidak dapat berfungsi dengan baik.
Ketika sudah diperbaiki, hanya
bertahan beberapa bulan, setelah itu
wastafelnya kembali tidak
berfungsi dengan baik
DO :
1. Saat dilakukan observasi dari empat
wastafel hanya satu wastafel yang
berfungsi dengan baik yaitu wasafel
di depan station ners
2. Pegangan wastafel yang didepan
station ners hampir terlepas dari
tempatnya
2 DS : Ketidakseimbangan antara
1. Perawat mengatakan biasanya ada ketersedianan jumlah Bed
kekurangan linen karena banyaknya klien dengan linen yang
jumlah pasien yang dirawat inap diperlukan berkaitan dengan
tidak sesuai dengan jumlah linen jumlah linen tidak sesuai
yang tersedia dengan ratio ideal.
2. Keluarga pasien mengatakan pada
saat meninta ganti linen bekas
pakai dengan yang baru, linen tidak
tersedia/habis
DO :
1. Saat dilakukan observasi ada tiga
bed yang tidak menggunakan linen
2. Terlihat linen yang sudah tidak
layak pakai (Tipis dan sobek) tapi
masih digunakan klien
DO :
1. Berdasarkan hasil observasi, proses
timbang terima dilakukan keliling
ke ruangan pasien, baik itu timbang
terima dari dinas pagi ke sore, sore
ke malam, maupun malam ke pagi
2. Belum adanya format khusus
timbang terima yang memudahkan
perawat dalam melakukan timbang
terima (Komunikasi SBAR)
DO:
1. Berdasarkan hasil observasi
didapatkan belum adanya tersedia
leflet tentang pendidikan prabedah
di ruangan
2. Kurang optimal edukasi tentang
pendidikan prabedah di ruangan
DO :
1. M
enurut perhitungan Lokakarya
PPNI, Ruang Tulip IC (Bedah
Umum) dengan kapasitas 57 tempat
tidur 57 dan nilai BOR 97,6%
masih kekurangan sekitar 24 tenaga
keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang optimal.
I. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dilakukan dengan teknik criteria matriks dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
1. Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi
2. Severity (Sv),yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan
3. Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah-masalah
4. Nursing Concern (Nc), yaitu focus pada Keperawatan
5. Affordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya
6. Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1-5 dengan kriteria sebagai
berikut :
5= sangat penting
4 = penting
3 = cukup penting
2 = kurang penting
1= sangat kurang penting