Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

I. PELAKSANAAN
A. Sumber Daya Manusia (M1)
Pengorganisasian kegiatan praktik mahasiswa Program Profesi Ners
STIKES Cahaya Bangsa Kelompok 2 Stase Manajemen Keperawatan
dilakukan pada tanggal 27 Juli-8 Agustus 2020, meliputi pembuatan
jadwal rencana kegiatan dan peran harian sebagai kepala ruangan,
supervisor, ketua tim, dan perawat pelaksana, penentuan kamar
kelolaan di ruang Bedah Umum Kumala, persiapan berkas dan
peralatan yang akan digunakan di Nurse Station, pembuatan jadwal
dinas, pembuatan peraturan jadwal dinas, pengorganisasian letak
Nurse Station.

Pelaksanaan Role Play penerapan SP2KP oleh mahasiswa di ruang


Bedah Umum Kumala dilaksanakan selama 7 hari yaitu pada tanggal
27 Juli-1 Agustus 2020 dengan pembagian tugas sesuai lampiran.
Mahasiswa kelompok 2 terdiri dari 8 orang sehingga pembagian peran
tiap hari yaitu Kepala Ruangan, Supervisor, Ketua Tim, dan Perawat
Pelaksana (Pagi, Siang, dan Malam). Dalam pelaksanaannya selama
kegiatan tidak ada hambatan pada proses ketenagaan. Mahasiswa
mendapat dukungan berupa kemauan dari pihak manajemen ruangan
untuk memberikan kesempatan mengelola 2 kamar parawatan.

Mahasiswa mendapatkan kamar kelolaan dari divisi bedah digestif 2


kamar yaitu kamar 8 (6 bed), kamar 12 (6 bed). Jam pelayanan untuk

146
147

dinas pagi 6 jam, dinas siang 7 jam, dinas malam 11 jam. Rata-rata
jam pelayanan selama 8 jam/hari.
Adapun penentuan standar kebutuhan tenaga kerja menurut Lokakarya
PPNI adalah:
TP =A x 52 (mg) x 7 (hr) (TT x BOR) + 25%

41 (mg) x 40 (jam)

Keterangan :

TP : Tenaga Perawat

A : Jumlah jam perawatan/24 jam

Untuk pasien bedah menurut Depkes jumlah jam perawatan/hari = 3,5


jam

41 (mg) : 365-52 (hari minggu) – 12 hari libur – 12 hari cuti = 299/7

Ketika dilakukan role play, dari tanggal 28 Juli-1 Agustus 2020 pada
kamar 8 dan 12 dengan jumlah tempat tidur yaitu 12 buah, nilai BOR
adalah:
(Jumlah hari perawatan dirumah sakit )
BOR= x100 %
( jumlah TT x Jumlah hari dalam satuan periode)

70 x 100 % = 48,6%
12 x 12

Dengan demikian nilai BOR ruangan Kumala (Bedah Umum) pada


kamar 8 dan 12 selama tanggal 28 Juli-1 Agustus 2020 berada
dibawah standar yaitu 48,6%.

Jadi tenaga perawat yang dibutuhkan Kamar 8 dan 12 ruang Kuamla


(Bedah Umum) RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarasin yaitu :
148

TP =(3,5 x 52 x 7) (12 x 48,6%) + 25%

41 (mg) x 40 (jam)

=1.274 x 5,8 + 25 %

1640

= (7.389) + 25%

1640

= 4,5 + 25%

= 4,75

= 5 orang

Berdasarkan perhitungan standar kebutuhan perawat menurut PPNI


Kamar 8 dan 12 Ruang Kumala (Bedah Umum) kelebihan perawat
sebanyak : 12 – 5 = 7 orang.

Sedangkan jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan diruang Kumala


(Bedah Umum) yaitu :

TP =(3,5 x 52 x 7) (57 x 95,4%) + 25%

41 (mg) x 40 (jam)

=1.274 x 54,3+ 25 %

1640

= (69.178) + 25 %

1640

= 42,2 + 25 %
149

= 52,73

= 53 orang

Berdasarkan perhitungan standar kebutuhan perawat menurut PPNI


Ruang Kumala (Bedah Umum) kekurangan perawat sebanyak : 53 – 30
= 23 orang.

Jumlah kekurangan tenaga perawat ini diharapkan kedepannya dapat


dipenuhi secara bertahap oleh pihak rumah sakit

B. Sarana dan Prasarana (M2)


Pelaksanaan role play di Ruang Kumala (Bedah Umum) selama 1
minggu yang telah dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Ners Stase
Manajemen Keperawatan STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin
kelompok 2 angkatan 2019 adalah :
1. Tanggal 1 Agustus 2020, membuat stiker kebersihan tangan dan
stiker 5 moment cuci tangan kemudian ditempelkan di setiap
wastafel dan di atas penempatan handrub.
2. Tanggal 2 Agustus 2020, melakukan pelaporan kepada supervisor
ruangan (Lola Hamika S.Kep., Ns) terhadap sarana dan prasarana
yang rusak atau yang perlu di perbaiki (pintu wc yang rusak pada
bagian bawah dan tidak terdapat gantungan pakaian pada setiap
wc sehingga ada beberapa keluarga yang menggantungkan di tiang
infus untuk menggantung pakaian dan 4 buah wastafel yang tidak
berfungsi).
3. Tanggal 3 Agustus 2020, melakukan pelaporan kepada supervisor
ruangan (Lola Hamika S.Kep., Ns) terhadap jumlah linen yang
150

kurang kemudian menanyakan kepada pekarya jumlah linen yang


tersedia setiap hari (9 lembar).
4. Tanggal 3 Agustus 2020, bertemu pihak farmasi untuk meminta
handrub dalam jumlah yang banyak.

C. Methode (M3)
1. Penerapan SP2KP
Kegiatan penerapan SP2KP dimulai dengan mengobservasi
penerapan SP2KP yang ada di ruang Kumala (Bedah Umum).
Setelah itu dilanjutkan dengan mempelajari penerapan SP2KP
sesuai dengan teori yang ada. Kemudian membandingkan
penerapan SP2KP di ruangan dengan teori yang ada sehingga dapat
menerapkan SP2KP menurut teori dan juga dapat diterapkan di
ruang Kumala (Bedah Umum).

SP2KP yang diterapkan pada ruang Kumala (Bedah Umum), sudah


terjalin kerjasama yang baik antara Katim dan PA. Katim bertugas
membagi PA berdasarkan jumlah pasien setiap hari pada masing-
masing tim. Berdasarkan hasil wawancara dengan Supervisor
ruang Kumala (Bedah Umum) memiliki 1 orang Kepala Ruangan,
2 orang Supervisor, 3 orang Ketua Tim yang memiliki 7-8 anggota
Perawat Pelaksana, dengan adanya pembagian tim berdasarkan
jumlah pasien sehingga beban kerja perawat terbagi merata.

Kegiatan yang dilaksanakan pada role play SP2KP adalah timbang


terima, discharge planning, penerimaan pasien baru, supervise,
ronde keperawatan, dan dokumentasi tindakan keperawatan.
151

Semua kegiatan ini dilakukan selama 8 hari (1- 8 Agustus 2020)


dalam bentuk role play.

Berdasarkan hasil analisis menggunakan instrument A di dapatkan


hasil bahwa dokumentasi asuhan keperawatan sudah baik sesuai
dengan format yang ada namun tidak semua dokumentasi
keperawatan tidak terisi dengan lengkap. Hasil analisis
menggunakan instrument B didapatkan hasil bahwa sebagian besar
pasien puas dengan pelayanan keperawatan yang di berikan oleh
perawat. Hasil analisis menggunakan instrument C didapatkan
hasil bahwa tindakan keperawatan yang diterapkan di ruang
Kumala (Bedah Umum) sudah sesuai dengan SPO yang
diterapkan.

2. Timbang Terima
Sebelum dilakukan role play terlebih dahulu dibuat format timbang
terima yang dimodifikasi dengan catatan perkembangan. Role play
timbang terima di Kumala (Bedah Umum) dipimpin oleh
mahasiswa Stase Manajemen dari tanggal 1-8 Agustus 2020.
Supervisi terjadwal untuk timbang terima dilakukan pada tanggal 2
Agustus 2020 pukul 07.45 - 08.10 WITA di ruang Kumala (Bedah
Umum) dengan menyampaikan kondisi dan keadaan pasien yang
disampaikan oleh perawat dinas sebelumnya, hal-hal yang sudah
dilakukan dalam asuhan keperawatan, diagnosa keperawatan,
intervensi keperawatan pasien yang belum teratasi dan sudah
teratasi, serta hal-hal yang penting yang harus ditindak lanjuti.
Setelah itu perawat primer dan perawat pelaksana melakukan
152

validasi ke bed pasien, kemudian dilanjutkan dengan diskusi


penentuan rencana bagi pasien setelah validasi kemudian
dilanjutkan dengan diskusi penentuan rencana bagi pasien setelah
validasi data ke kamar pasien dan pembagian tugas perawat di
nurse station.

Dalam pelaksanaan serah terima kami gunakan alur serah terima


pasien sebagai berikut :

Kepala Ruangan

Supervisor
153

PP

PA

Masalah Kolaboratif Pasien Masalah


Keperawatan

Perencanaan

Sudah Dilakukan Akan Dilakukan

Evaluasi/Perkembangan (Masalah
teratasi, Tidak teratasi, teratasi
sebagian timbul masalah baru)

Perawat shift Berikutnya

Pengorganisasian timbang terima sebagai berikut:


Kepala Ruangan : Muhammad Gulam, S. Kep
Supervisor : Rasidah, S. Kep
Katim : Lia Rizky Abadi, S. Kep
Perawat Pelaksana : Shofia Rahmah, S. Kep
Hanafiah, S. Kep
154

Novita Anggelia, S. Kep


Zuanda Fatmawati, S. Kep
Noramita, S. Kep

Sebelum Role Play


120

100

80

selalu dilakukan
60
kadang-kadang dilakukan
tidak pernah dilakukan
40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920

Setelah Role Play


155

120

100

80

Selalu dilakukan
60
kadang kadang dilakukan
tidak pernah dilakukan
40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

3. Discharge Planning
Role play discharge planning dilakukan dari tanggal 6-7 Agustus
2020 pada klien yang direncanakan pulang dengan membuat
format discharge planning dan leaflet terlebih dahulu. Discharge
planning terjadwal dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2020 di
Ruang Kumala (Bedah Umum). Proses discharge planning
mahasiswa bekerjasma dengan perawat ruang Kumala (Bedah
Umum) dan Supervisor ruangan (Lola Hamika, S. Kep., Ns).
Discharge planning pasien dan keluarga memperhatikan
penjelasan dari perawat dan antusias serta aktif bertanya khususnya
perawatan yang akan dijalani saat di rumah. Pelaksanaan discharge
planning dilakukan ketua tim atau perawat primer yang bertugas
pada saat itu. Materi leaflet yang tersedia untuk pasien saat
discharge planning yakni mengenai perawatan luka di rumah, cara
156

mengatasi nyeri ketika di rumah serta control ulang dan rawat


jalan.

Pengorganisasian kegiatan discharge planning sebagai berikut:


Kepala Ruangan : Shofia Rahmah, S. Kep
Supervisor : Noramita, S. Kep
Katim : Zuanda Fatmawati, S. Kep
Perawat Pelaksana : Muhammada Gulam, S.Kep
Rasidah, S. Kep
Hanafiah, S. Kep
Novita Anggelia, S.Kep
Lia Rezeki Abadi, S.Kep

Sebelum Role Play


120

100

80

Selalu dilakukan
60
Kadang-kadang dilakukan
Tidak pernah dilakukan
40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Setelah Role Play


157

100

90

80

70

60
Selalu dilakukan
50
Kadang- kadang dilakukan
40 Tidak pernah dilakukan

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4. Peneriman Pasien Baru


Role play penerimaan pasien baru dilakukan dari tanggal 1-8
Agustus 2020-21. Penerimaan pasien baru terjadwal pada tanggal 1
Agustus 2020 di ruang Kumala (Bedah Umum). Sebelumnya telah
dibuat format penerimaan pasien baru berupa pengkajian pasien
baru. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh perawat primer pada
saat penerimaan pasien baru, sebelumnya perawat primer dibantu
perawat pelaksana menyiapkan buku status dan lembar format
pengkajian pasien dan nursing kit. Setelah itu kepala ruangan
melakukan pengecekan kelengkapan penerimaan pasien baru.
Ketua tim/perawat primer dan perawat pelaksana melakukan
penerimaan pasien baru, kemudian keluarga menandatangani
lembar penerimaan pasien baru.

Perawat yang bertugas dalam kegiatan penerimaan pasien baru


adalah:
158

Kepala Ruangan : Novita Anggelia, S. Kep


Supervisor : Hanafiah, S. Kep
Katim : Shofia Rahmah, S. Kep
Perawat Pelaksana : Muhammad Gulam, S.Kep
Rasidah, S. Kep
Zuanda Fatmawati, S. Kep
Lia Rezeki Abadi, S. Kep
Noramita, S. Kep

Sebelum Role Play


100

90

80

70

60
selalu
50
kadang-kadang
40 tidak pernah

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Setelah Role Play


159

100

90

80

70

60
selalu dilakukan
50
kadang-kadang dilakukan
40 tidak penah dilakukan

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5. Supervisi
Kegiatan supervisi dilaksanakan pada tanggal 1-8 Agustus 2020.
Pelaksanaan supervise terjadwal pada tanggal 2 Agustus 2020.
Sebelum pelaksanaan terlebih dahulu dilakukan kontrak dengan
ketua tim dan perawat pelaksana, kemudian dibuat format
pendokumentasian dan penilaian kegiatan supervisi perawatan luka
pada Tn. M.

Penilaian supervise dilaksanakan dari tahap persiapan sampai


evaluasi dengan melakukan penilaian terhadap tindakan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Kemudian
peenyampaian hasil kegiatan supervise berupa pemberian
reinforcement yang positif terhadap kinerja perawat dan
penyampaian rencana tindak lanjut supervisi. Pengorganisasian
kegiatan supervisi sebagai berikut :
Kepala Ruangan : Rasidah, S.Kep
160

Supervisor : Novita Angelia, S.


Katim : Hanafiah, S. Kep
Perawat Pelaksana : Muhammad Gulam, S. Kep
Shofia Rahmah, S. Kep
Zuanda Fatmawati, S.Kep
Lia Rezeki Abadi, S. Kep
Noramita, S. Kep

Sebelum Role Play


90

80

70

60

50 Selalu
Kadang-kadang
40
Tidak pernah
30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Setelah Role Play


161

100

90

80

70

60
Selalu
50
Kadang-kadang
40 Tidak pernah

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

6. Ronde Keperawatan
Pelaksanaan ronde keperawatan dilakukan pada tanggal 7 Agustus
2020 pukul 10.00 – 10.30 WITA pada pasien Ny. Y (27 tahun)
dengan masalah keperawatan nyeri akut, resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, gangguan eliminasi dan
deficit perawatan diri pada diagnose medis Fistula Ani. Kegiatan
dihadiri oleh 8 orang mahasiswa pendidikan Profesi Ners STIKES
Cahaya Bangsa yang menjalani stase manajemen dan sebagian
besar konselor yang di undang dapat berhadir.
162

Pengorganisasian ronde keperawatan sebagai berikut:


Kepala Ruangan : Zuanda Fatmawati, S. Kep
Supervisor : Noramita, S.Kep
Katim : Rasidah, S. Kep
Perawat Pelaksana : M. Gulam, S. Kep
Shofia Rahmah, S. Kep\
Hanafia, S. Kep
Novita Angelia, S. Kep
Lia Rezeki Abadi, S. Kep
Ahli gizi : Siti Fatimah, AMG
Preseptor klinik : Lola Hamika, S.Kep., Ns
Preseptor Akademik : Bambang, S.Kep., Ns

Sebelum Role Play


50

45

40

35

30
Selalu dilakukan
25
Kadang-kadang dilakukan
20 Tidak pernah dilakukan

15

10

0
1 9 3 4 5 6 7 8 9 10

Setelah Role Play


163

70

60

50

40
Selalu dilakukan
Kadang-kadang dilakukan
30 Tidak pernah dilakukan

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7. Dokumentasi Asuhan Keperawatan


Kegiatan penilaian pendokumentasian asuhan keperawatan di
mulai dengan pengadaan format penilaian pendokumentasian
asuhan keperawatan dan pegkajian terhadap petunjuk tekhnis
penggunaan format penilaian pendokumentasian asuhan
keperawatan. Pendokumentasian asuhan keperawatan sudah baik
meskipun masih ada beberapa pengkajian yang kurang lengkap
karena kesadaran dari perawat tentang pentingnya dokumentasi
asuhan keperawatan yang dapat dipertanggungjawabkan dan
mahasiswa stase manajemen berperan serta menjadi role model
dalam pengisian dokumentasi keperawatan.

Sebelum Role Play


164

100

90

80

70

60
Selalu dilakukan
50
kadang - kadang dilakukan
40 tidak pernah dilakukan

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Setelah Role Play


120

100

80

selalu dilakukan
60
kadang - kadang dilakukan
tidak pernah dilakukan
40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

D. Money and Marketing (M4)


165

Mahasiswa berkoordinasi dengan kepala ruang Kumala (Bedah


Umum) dan bagian administrasi mencari tahu mengenai keuangan
ruangan. Sumber pemeliharaan ruangan seperti sarana dan prasarana
dan alat kesehatan serta perbaikan keadaan ruang
Kumala (Bedah Umum) diperoleh dari penghasilan yang dikelola
sendiri oleh rumah sakit dan dari anggaran pertahun oleh
APBN/APBD, sedangkan prosedur pengadaan barang dan jasa
dananya dari BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) di RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Jenis pembiayaan pasien yang ada di
ruang Kumala (Bedah Umum) dari BPJS. Selain dari BPJS terdiri dari
JamKesMas, JamKesDa, JamKesProv, Umum (biaya sendiri).

E. Machine (M5)
1. Membuat leaflet tentang pra bedah agar mempermudah dalam
memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien yang akan
melakukan operasi
2. Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien yang akan
melakukan operasi

II. EVALUASI
Berdasarkan tujuan penyelenggaraan Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Profesional yang dilaksanakan oleh kelompok 2 Stase
Manajemen Keperawatan STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin di ruang
Kumala (Bedah Umum), dapat dievaluasi bahwa setelah mengikuti praktik
pembelajaran klinik keperwatan, mahasiswa mampu menjelaskan dan
menerapkan suatu model Asuhan Keperawatan Sistem Pemberian
Pelayanan Keperawatan Profesional dengan perincian sebagai berikut :
166

A. Mahasiswa mampu menerapkan pelaksanakan SP2KP sesuai dengan


deskripsi yang telah ditentukan.
B. Mahasiswa mampu menganalisa tingkat ketergantungan pasien dan
kebutuhan tenaga keperawatan.
C. Mahasiswa mampu melaksanakan ronde keperawatan langsung kepada
pasien.
D. Mahasiswa mendapat kesempatan melaksanakan timbang terima
pasien.
E. Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian asuhan keperawatan dan
mendokumentasikan dalam status pasien

III. Evaluasi Hasil


Evaluasi tingkat keberhasilan pelaksanaan penerapan model Sistem
Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional di Ruang Bedah Umum
oleh mahasiswa Ners Kelompok 2 stase Manajemen Keperawatan dari
hasil pendokumentasian asuhan keperawatan (Instrumen A) yaitu
pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi serta catatan
keperawatan sudah lengkap.

Terjadi peningkatan dari aspek pengkajian asuhan keperawatan yang


terjadi di Ruang Kumala (Bedah Umum) RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
Banjarmasin, dimana sebelum dilakukan manajemen penerapan SAK nilai
persentase keseluruhan adalah 75% dan setelah dilakukan manajemen
penerapan SAK nilai persentase keseluruhannya menjadi 90%, ini terjadi
karena terbentuknya kerjasama antara perawat ruangan dan mahasiswa
manajemen. Sedangkan dari aspek diagnosa keperawatan 75% menjadi
85%, intervensi 75% menjadi 85%, impementasi 75% menjadi 90% dan
167

evaluasi 75% menjadi 90%. Sedangkan aspek catatan perkembangan


100% menjadi 100%.

Rekapitulasi Hasil Evaluasi Penerapan SAK sebelum role play adalah


84,05% sedangkan sesudah role play naik menjadi 94,56%.
Dari hasil angket tingkat kepuasaan (Instrumen B) yang disebarkan pada 8
pasien kelolaan di ruang Bedah Umum kamar 8 dan 12 didapatkan hasil
sebagai sebagai berikut: Secara umum angka kepuasan pada 8 orang
pasien sebesar 87% (Puas). Pernyataan terbuka pada angket kepuasaan
pasien sebagian besar responden mengatakan perawat yang bekerja di
Ruang Kumala (Bedah Umum) adalah perawat yang baik dan ramah.
Namun, jika dibagi berdasarkan responden yang merasa puas, cukup puas
atau kurang puas terhadap mutu asuhan keperawatan adalah 6 orang
merasa puas (75%), 2 orang merasa cukup puas (25%) dan tidak ada
pasien (0%) yang merasa kurang puas.

Masih terdapatnya 2 orang yang cukup puas dengan mutu pelayanan yaitu
25%, terutama pada item soal no 2 yaitu tentang apakah perawat melarang
anda/pengunjung merokok diruangan, pasien dan keluarga (37,5%)
menjawab tidak karena memang sudah adanya larangan merokok di rumah
sakit, RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin adalah kawasan
bebas rokok. Mereka juga sudah memiliki kesadaran untuk tidak merokok
di tempat umum terutama di rumah sakit. Selain itu, pada item soal
pertanyaan no 6, yaitu apabila anda/keluarga anda tidak mampu makan
sendiri apakah perawat membantu menyuapinya, 62,5% pasien/ keluarga
menjawab tidak, begitu juga untuk soal no 12 dan 13 yaitu selama
anda/keluarga anda belum mampu mandi (dalam keadaan istirahat total)
168

apakah dimandikan perawat, dan apakah anda/kelauarga anda dibantu oleh


perawat jika tidak mampu : menggosok gigi, membersihkan mulut atau
mengganti pakaian atau menyisir rambut, 50% pasien/ keluarga menjawab
tidak, karena memang tidak perlu bantuan khusus dari perawat atau hanya
dalam minimal care atau partial care.

Kelompok juga melakukan perbandingan dengan kamar lain yang bukan


kelolaan yang ada di ruang bedah. Kuesioner dibagikan kepada 8 orang
pasien. Secara umum angka kepuasan pada 8 orang pasien sebesar 62,5%
(Cukup Puas). Namun, jika dibagi berdasarkan responden yang merasa
puas, cukup puas atau kurang puas terhadap mutu asuhan keperawatan
adalah1 orang merasa puas (12,5%), 4 orang merasa cukup puas (50%)
dan 3 pasien (37,5%) yang merasa kurang puas.

Instrumen C (Pelaksanaan Tingkat Keperawatan) sebelum dilakukan


intervensi yaitu pelaksanaan 83,75.%, sedangkan sesudah dilakukan
intervensi meningkat menjadi 85,5% sudah sesuai SOP. Hal ini karena
terjadinya peningkatan kesadaran perawatakan kesehatan pasien dalam
melaksanakan perawatan, terutama dalam hal memakai handscoon ketika
pemasangan infuse.

IV. Faktor Kesulitan Dan Faktor Pendukung


A. Pelaksanaan Ronde Keperawatan
169

Proses pelaksanaan Ronde Keperawatan dilakukan bersama


Supervisor Ruang Kumala (Bedah Umum), Tim Gizi, Pembimbing
Akademik, serta mahasiswa Ners A Kelompok 2 Stase Manajemen.
Meskipun dokter spesialis bedah berhalangan hadir. Setelah dilakukan
ronde dan mendapat pemecahan masalah dari tim gizi supervisor
Ruang Bedah. Diharapkan asuhan keperawatan dilakukan seoptimal
mungkin. Sehingga pasien yang ada diruang Ruang Bedah merasa
nyaman dengan pelayanan dan asuhan keperawatan profesional yang
diberikan oleh perawat ruangan dan mahasiswa/i yang berpraktik di
manajemen keperawatan.

Pada pelaksanaannya terdapat kendala/ kekurangan sebagai berikut:


1. Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain baru terlaksana dengan ahli
gizi. Sedangkan dengan dokter spesialis bedah belum dapat
terlaksana, diharapkan pada saat visite dokter spesialis bedah juga
ikut serta dengan demikian kolaborasi untuk menentukan terapi
yang sesuai dapat terlaksana.
2. Pengalaman dan pengetahuan mahasiswa yang kurang dalam
pelaksanaan ronde keperawatan sehingga belum dapat
melaksanakan pengambilan keputusan yang optimal dalam
kegiatan ronde keperawatan.

V. Pelaksanaan Timbang Terima Pasien


170

Pelaksanaan timbang terima pasien dapat berjalan dengan baik sesuai


dengan materi/substansi yakni berdasar masalah keperawatan yang dialami
oleh pasien dan tindakan-tindakan yang telah dan sedang dilakukan.

Pelaksanaan SP2KP telah dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan


pembagian peran dan job descirption yang telah ditentukan. Namun masih
banyak kendala yang dihadapi yaitu :
A. Jumlah tenaga keperawatan yang kurang sehingga pelaksanaan SP2KP
belum terlaksana secara optimal.
B. Beban kerja perawat yang tinggi, ditambah lagi dengan jumlah pasien
yang banyak serta nilai BOR diatas nilai ideal, sehingga untuk
pengisian format timbang terima dengan tekhnik komunikasi SBAR ini
harus meluangkan waktu yang cukup untuk pengisiannya.
C. Banyaknya pasien, terutama kasus total care khususnya pasien-pasien
dengan cidera kepala membutuhkan waktu yang ekstra dalam
melakukan tindakan keperawatan.
D. Pengalaman keperawatan klinik yang kurang dari mahasiswa sebagai

pelaksana peran SP2KP sehingga belum dapat melaksanakan


pengambilan keputusan secara mandiri yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai