Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raya Uli Sitorus

NIM : HAB 118 005


Mata Kuliah : Teknik Pemisahan dan Pemurnian
Dosen Pengampu : Dra. Sri Wahyutami, M.Si

EKSTRAKSI ASAM LEMAH DAN EKSTAKSI LOGAM

1.) Tuliskan hubungan antara angka banding distribusi D, dengan berbagai faktor yang
menentukan, yaitu koefisien distribusi, Kd, dari asam lemah HA yg diekstraksi, tetapan
ionisasi Ka asam tersebut dan pH air. ( cari dlm buku / literature )
Jawab:
Ukuran kuantitatif banyaknya solut yang terdapat dalam kedua pelarut dapat dilihat dari
koefisien distribusi atau angka banding distribusi, yang dapat dihitung berdasarkan
hukum dasar distribusi Nernst. Hukum ini menyatakan bahwa solut akan
mendistribusikan diri di antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, sehingga setelah
kesetimbangan distribusi tercapai, perbandingan konsentrasi solut di dalam kedua fasa
pelarut pada suhu konstan akan merupakan suatu tetapan, yang disebut koefisien
distribusi (K D ), jika di dalam kedua fasa pelarut tidak terjadi reaksi-reaksi apapun. Akan
tetapi, jika solut di dalam kedua fasa pelarut mengalami reaksi-reaksi tertentu seperti
assosiasi, dissosiasi, maka akan lebih berguna untuk merumuskan besaran yang
menyangkut konsentrasi total komponen senyawa yang ada dalam tiap-tiap fasa, yang
dinamakan angka banding distribusi (D ).

Agar solut A terdistribusi antara dua fasa atau pelarut 1 dan pelarut 2, yg saling
tidak tercampur satu sama lain, harus berlaku hukum distribusi Nernst, (solut)1/(solut)2 =
(A)1/(A)2 = Kd ............(1) Kd dinamakan koefisien distribusi atau koefisien
partisi.Hukum ini hanya dpt diterapkan thd larutan yg sangat encer, krn dlm larutan encer
perbandingan keaktifan mendekati satu. Hk ini juga tidak berlaku apabila spesies yg
terdistribusi mengalami desosiasi , asosiasi ataupun pengkompleksan dlm masing2
pelarut . Lebih baik jika dipakai pembanding distribusi, D, berupa angka banding
konsentrasi analitik solut atau konstituen dlm kedua pelarut yg saling tidak tercampur
satu sama lain.Untuk sistem sederhana tdk ada perbedaan antara koefisien distribusi
ataupun pembanding distribusi , krn hanya ada sebuah spesies.

A (aq) ↔ A (org)
[ A (org)]
Kd=
[ A (aq)]
Bentuk [ ]  aktivitas A dalam pelarut

 seringkali dinyatakan konsentrasi molar

 sama dengan ratio kelarutan A dalam dua pelarut

Untuk kesetimbangan seperti ini :

X A y (aq) ↔ y A x (org)

Kd=¿ ¿

Dalam rumus di atas, superskrip "terionisasi" masing-masing menunjukkan jumlah


konsentrasi semua spesies terionisasi dalam fase masing-masing. Selain itu, karena
log D bergantung pada pH, pH di mana log D diukur harus ditentukan. Dalam bidang-
bidang seperti penemuan obat-area yang melibatkan fenomena partisipasi dalam system
biologis seperti tubuh manusia –log D pada pH fisologis = 7,4. Untuk kasus lain, estimasi
log D pada pH tertentu, dari log P dan fraksi mol yang diketahui dari bentuk yang tidak
terionisasi.

2.) Koefisien distribusi HA antara air dan eter adalah 800 , sedangkan tetapan asam adalah
0,000015. Hitung consent rasi analitik HA yang tertinggal dalam air, setelah 50,0 ml
0,0500M HA dalam air diekstraksi dengan 25,0 ml eter, jika pH larutan adalah 2,00.

Jawab:

Solusi: Mula-mula harus dihitung harga D dengan rumus diatas, didapat untuk :

pada pH = 2,00  [H3O+] = 1x10-2


dan dimana Ka = 0,000015 = 1,5 x 10−5
Corg
C= =Kd ¿ ¿
C aq
800 x 1 x 10−2
D= =799
1,5 x 10−5+1 x 10−2
Corg dan Caq adalah berturut-turut konsentrasi analitik dalam organik dan air. Setelah
ekstraksi jumlah mmol total HA tidak berubah yaitu sebesar:

50,0 mL x 0,0500M = 2,5 mmol = 50,0 Caq + 25,0 x Corg.

Akhirnya didapat

50,0 Caq + 25,0 x 799 Caq = 2,5 mmol, atau Caq = 1,25 x 10-4 M

3.) Tuliskan hubungan antara D dengan berbagai faktor yang mempengaruhi dalam ekstraksi
logam berdasarkan terbentuknya kompleks sepit. ( cari dalam literature )
Jawab:
Hubungan antara D dengan faktor yang mempengaruhi ekstrasi ialah, semisal dalam
faktor pH berdasarkan pembentukan komplek sepit:
Rx : Mn- + Nhr → MRn + nH+
Yang dimana dalam persamaan reaksi diatas bahwa konsentrasi H+ atau pH akan
mempengaruhi pembentukan senyawa kompleks MRn tersebut, dikarenakan senyawa
kompleks MRn tersebutakan terekstraksi kedalam fasa organic, sehingga dapat dipahami
bahwa PH akan sangat mempengaruhi terekstrasinya senyawa kompleks MRn tersebut,
dan hal tersebut akan mempengaruhi harga angka banding distribusi (D) dari ekstrasi
yang dilakukan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai