Anda di halaman 1dari 59

ANALISIS PEMANFAATAN SITUS WEB DI PSTA LAPAN

MENGUNAKAN METODE PIECES

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)

Sebagai Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi


Pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh
KELOMPOK B9 :

1. SITI MUAWANAH 10142041


2. HARISKA PRATAMA 10142218
3. A. RIANDO JAYA PUTRA 10142207
4. SOFYAN HADI 09142182

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS BINA DARMA
PALEMBANG
2012/2013
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto : 

 Selalu berfikir positif.


 Dengan bermodal keyakinan, setiap masalah pasti dapat diselesaikan.
 Rencana Tuhan itu selalu berakhir dengan kebaikan. Dan jika kamu dapatkan belum
baik, maka itu bukanlah akhir segalanya.
 Orang pemberani adalah orang yang berani mengambil segala semua resiko.
 Jangan pernah lari dari masalah.
Dengan mencoba dan mengatasi masalah
Anda akan menjadi orang yang tangguh dan percaya diri.
 Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin.
Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin, anda akan menjadi yang terbaik dari
yang mungkin anda capai.

Kupersembahakan :

 ALLAH SWT
 Kedua Orang Tua kami yang Tercinta
 Teman-teman senantiasa membantu kami
 Pembimbing kami yang senantiasa memberikan pengarahan
kepada kami
 Dosen-Dosen Universitas Binadarma

ABSTRAK
LAPAN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) yang
berkedudukan di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui
Menteri yang membidangi urusan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) .
LAPAN merupakan salah satu Lembaga Pemerintahan yang memanfaatkan
teknologi informasi saat ini untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat luas
sesuai dengan bidang dan tugasnya. Lapan melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Metode PIECES yaitu metode yang menggunakan enam variabel evaluasi
yaitu Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency,
dan Service. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi bermacam-macam
prosedur operasional dalam sebuah organisasi, perusahaan, institusi terkait,
maupun lembaga pemerintahaan. Hasil analisanya biasanya berupa pernyataan-
pernyataan yang menilai kelemahan dan kekurangan atau baik dan buruknya.
Dengan menggunakan Metode PIECES diharapkan dapat membantu pemanfaatan
website pada PSTA LAPAN.

Kata Kunci : (Website, Metode PIECES)


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat


dan hidayah-Nya serta Shalawat berserta salam semoga tercurah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesiakan laporan Praktek Kerja Lapangan ini (PKL) dengan judul
“ANALISIS PEMANFAATAN SITUS WEB DI PSTA LAPAN
MENGUNAKAN METODE PIECES” laporan ini dilaksanakan sebagai salah
satu syarat untuk skripsi dan untuk memenuhi persyaratan akademik guna
mengikuti studi berikutnya.

Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa penulis menghaturkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, nasehat dan
pemikiran dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada :

1. Prof. Ir. H. Bochari Rahman, M.Sc. selaku Rektor Universitas Bina Darma
Palembang.

2. M. Izman., ST., MM., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer.

3. Syarir Rizal, ST., MM., Ketua Program Studi Teknik Informatika.

4. Widyanto, MM., M.kom., Selaku Pembimbing I yang telah memberikan


bimbingan Laporan PKL ini.

5. Usman Ependi, M.kom., Selaku Pembimbing II yang telah memberikan


bimbingan penulisan laporan PKL ini.

6. Orang Tua, saudara-saudaraku, seluruh teman dan sahabat-sahabatku yang


selalu memberikan dorongan dan masukan serta bantuan baik moril maupun
materil yang tak ternilai harganya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan

belum sempurna dari segi bentuk dan isinya, hal tersebut disebabkan karena

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, maka dari itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun pola pikir penulis

dalam menyusun laporan ini maupun dalam penyusunan skripsi yang akan

ditempuh setelah menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan (PKL).

Palembang, Maret 2013

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN UTAMA ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah ..................................................................... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 3
1.4.1 Tujuan Penelitian ...................................................... 3
1.4.2 Manfaat Penelitian .................................................... 3
1.5 Metode Penelitian.................................................................... 4
1.6 Lokasi dan Waktu PKL ........................................................... 4
1.7 Sistematika Penulisan Laporan .............................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Analisis ................................................................................... 6
2.2 Situs Web ................................................................................ 7
2.3 Siklus Informasi ..................................................................... 11
2.3.1 Kualitas Informasi .................................................... 11
2.4 Metode PIECES ..................................................................... 12

BAB III TINJAUAN OBJEK


3.1 Sejarah Singkat Pembentukan PSTA LAPAN........................ 14
3.2 Visi dan Misi PSTA LAPAN .................................................. 15
3.2.1 Visi ........................................................................... 15
3.2.2 Misi ......................................................................... 16
3.3 Struktur Organisasi PSTA LAPAN ........................................ 17
3.4 Kegiatan LAPAN pada 2-3 Tahun Terakhir ........................... 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil ........................................................................................ 24
4.2 Pembahasan ............................................................................. 25
4.2.1 Analisis Kinerja (Performance) ..................................... 25
4.2.2 Analisis Informasi (Information) ................................... 29
4.2.3 Analisis Ekonomi (Economy) ........................................ 30
4.2.4 Analisis Pengendalian (Control) .................................... 30
4.2.5 Analisis Efisiensi (Efficiency) ....................................... 31
4.2.6 Analisis Layanan (Service) ........................................... 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ............................................................................. 33
5.2 Saran ........................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Cara Kerja Website ....................................................................................... 9

3.1 Kantor PSTA LAPAN Bandung ....................................................................... 14

3.2 Stuktur Organisasi PSTA LAPAN ................................................................... 17

3.3 Lokasi Fasilitas .............................................................................................. 18

3.4 Struktur Domain Web PSTA LAPAN Bandung ............................................... 19

3.5 Roket Lapan RX-550 ..................................................................................... 20

3.6 Roket RX-550................................................................................................. 21

3.7 Roket Balistik Nasional .................................................................................. 22

4.1 YSlow ............................................................................................................ 26

4.2 Pingdom Website Speed Test ...................................................................... 26

4.3 WOT ............................................................................................................. 31


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini telah berkembang sangat pesat.

Kebutuhan untuk mendapatkan informasi dengan cepat, menuntut kita untuk

memanfaatkan teknologi informasi yang telah tersedia saat ini. Informasi adalah

hal yang sangat berharga di era globalisasi ini. Sejak hadirnya internet, informasi

tidak lagi dibatasi. Internet merupakan gudang informasi yang menyediakan

informasi apa saja, seperti informasi tentang seluruh penjuru dunia bahkan dapat

melihat informasi tentang keadaan bumi dari luar angkasa. Penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi saat ini adalah sudah menjadi suatu cara yang efektif

dan efisien untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Web merupakan salah satu sumber daya dalam internet yang banyak

digunakan. Web adalah sumber data dan informasi yang dapat di akses oleh

semua orang melalui internet. Dengan menggunakan salah satu software browser

seperti internet explorer, mozilla firefox, opera browser, maupun google chrome.

Dengan menggunakan fasilitas ini maka pemakai dapat menjelajahi segala

informasi dan berita-berita dunia.


LAPAN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) yang

berkedudukan di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui

Menteri yang membidangi urusan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) .

LAPAN merupakan salah satu Lembaga Pemerintahan yang memanfaatkan

teknologi informasi saat ini untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat luas

sesuai dengan bidang dan tugasnya. Lapan melaksanakan tugas pemerintahan di

bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada LAPAN

terdapat situs web yang digunakan sebagai sarana informasi untuk mengetahui

keadaan cuaca, informasi tentang bencana alam, pengembangan teknologi dan

pemanfaatan penginderaan jauh, pemanfaatan sains atmosfer dan antariksa, dan

sebagainya.

Situs web di PSTA LAPAN Bandung tersebut terdapat link home, Berita,

Profil (Sejarah, Visi-Misi, Tugas Pokok dan Fungsi, Program, Renstra,

Organisasi, Lokasi, dan Galeri), Perpustakaan Digital, WebMail, Lakip, Laporan

Tahunan, Sasaran Kegiatan 2012, Siaran Pers, Agenda LAPAN, Pengumuman

(Lelang, dan Kepegawaian), Produk dan Jasa (Pelayanan inderaja.

Kualitas pelayanan dalam penyebaran informasi yang ada di situs web

PSTA LAPAN Bandung telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi

masyarakat, karena hal tersebut berdampak pada kepuasan masyarakat luas

terhadap kinerja pengelola layanan informasi pada situs web PSTA LAPAN. Pada

akhirnya peningkatan kualitas pelayanan tersebut menjadi indikator keberhasilan


PSTA LAPAN dalam meningkatan pelayanan yang di berikan pada masyarakat

sekaligus menjadi media publikasi adanya situs web PSTA LAPAN.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menulis laporan

praktek kerja lapangan ini dengan judul “ANALISIS PEMANFAATAN SITUS

WEB DI PSTA LAPAN MENGGUNAKAN METODE PIECES”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas maka yang menjadi masalah Penulis

pada Laporan PKL ini adalah “Bagaimana Menganalisis Pemanfaatan SitusWeb

di PSTA LAPAN Menggunakan Metode PIECES”?

1.3 Batasan Masalah

Batasan Masalah dalam penelitian Analisis Pemanfaatan situs web di

PSTA LAPAN yaitu penelitian ini membahas analisa pemanfaatan situs web di

PSTA LAPAN menggunakan metode PIECES .

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan laporan KKP ini yaitu untuk menganalisis situs

web dengan melihat konten-konten yang terdapat pada http://www.lapan.go.id/

menggunakan metode PIECES.

1.4.2 Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dengan di adakannya penelitian dan laporan ini

sebagai berikut :

a. Sebagai tolak ukur untuk meningkatkan kualitas informasi yang bisa disajikan

oleh situs web LAPAN Bandung


b. Menambah wawasan , ilmu pengetahuan, dan pengalaman terhadap penelitian

analisis situs web.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini dibuat berdasarkan metode sebagai berikut :

1. Studi literatur pustaka

Memperoleh informasi data sebagai bahan acuan.

2. Pengumpulan data

Mendapatkan data secara lengkap dengan cara observasi dan wawancara.

1.6 Lokasi dan Waktu PKL

Lokasi penelitian Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang beralamat di Jl.

Dr.Djundjunan 133 Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada hari selasa, 22

Januari 2013 s.d selesai.

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis memberikan gambaran secara jelas

mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika

penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis membahas teori-teori dasar dan tinjauan

pustaka yang mendukung pembahasan materi dalam pembuatan

laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

BAB III TINJAUAN OBJEK

Di mana bab ini banyak menguraikan tentang sejarah singkat

lembaga yang menjadi objek penelitian, visi dan misi lembaga

tersebut, struktur organisasi, serta menguraikan kegiatan lembaga

sebagai objek penelitian selama tiga tahun terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab inilah penulis menjelaskan tentang hasil dan

pembahasan terhadap situs web lapan.go.id menggunakan metode

Pieces.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran sebagai masukan

terhadap apa yang sudah dijelaskan sebelumnya.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Analisis

Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti

mengurai, membedakan, memilih, sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan

kembali menurut Dalam linguistik analisis adalah kajian yang dilaksanakan

terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.

Sedangkan pada kegiatan sebuah laboratorium, analisis juga dapat diartikan

sebagai kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan

suatu zat dalam cuplikan pada kriteria tertentu lalu dicari kaitannya dan ditaksir

maknanya (Wiradi).

Selain pendapat diatas terdapat juga beberapa pengertian analisis dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001) sebagai berikut :

a. penelitian suatu peristiwa atau kejadian (karangan, perbuatan, dan sebagainya)

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-akibat, duduk perkaranya,

dan lain-lain);

b. penguraian suatu pokok atas bebrbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu

sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat

dan pemahaman arti keseluruhan;

c. penyelidik kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat

bagiannya dan sebagainya;

d. penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya;


e. pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang dikarang oleh Suharso dan Ana

Retnoningsih (2005), analisis adalah penyelidikkan terhadap suatu peristiwa

(karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya

(sebab-musabab, duduk perkara dan sebagainya).

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional (2005)

menjelaskan bahwa analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan analisis adalah sebuah kegiatan

yang dilakukan seseorang untuk mengamati suatu objek dan mencari jalan keluar

dari sebuah permasalahan suatu penelitian.

2.2 Situs Web

Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web situs web atau yang

sering disebut website adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling

berhubungan dan terkadang disertai pula dengan data-data gambar, video atau

jenis-jenis data lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada

sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun

Local Area Network (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL.

Terminologi website adalah kumpulan dari banyaknya halaman situs yang

biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang berada dalam

World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah web page merupakan dokumen

yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language) yang bisa

diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang memberikan informasi dari server
website untuk ditampilkan kepada para pemakai dari web browser. Semua

publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan

informasi yang sangat besar.

Menurut laudon dan laudon (2002 : 17),”website adalah keseluruhan dari

pemeliharaan halaman www oleh organisasi atau individu.” Dan menurutnya

“homepage adalah tampilan layer text dan grafik www yang menyambut user dan

menjelaskan pembangunan halaman oleh organisasi.”

Teknologi website seakan-akan telah menghilangkan batasan tempat dan

waktu dalam berkomunikasi antar berbagai komunitas disegala penjuru dunia.

Dengan begitu berkembangnya arus internet, perkembangan teknologi websiet

pun semakin hari semakin canggih saja, pertama kali di perkenalkan dan

dikembangkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989, website versi 1.0 adalah

langkah awal dunia internet.

Dengan teknologi ini, internet dapat digambarkan layaknya sebuah papan

pengumuman raksasa yang menyediakan berbagai informasidari berbagai penjuru

dunia. Disini kosumen atau pengguna hanya diberikan hak untuk mencari dan

membaca, sedangkan otoritas untuk menampilkandan merubah kontent tetap

dipegang oleh pemilik website sepenuhnya.

Dalam hal ini cara kerja website dapat dilihat pada gambar 2.1. teknologi

ini menawarkan adanya interaksi lebih nyata sebuah informasi. Dengan demikin,

pengguna internet akan diberikan semua fasilitas layaknya dalam kehidupan

nyata. Pengguna akan mendapatkan informasi jelas yang diinginkannya, seperti

contoh dibawah ini.


Gambar : 2.1 Cara kerja Website

Dengan menggunakan teknologi hypertext, pengguna dipandu dalam

menemukan informasi dengan mengikuti kontent yang disediakan dalam dokumen

web yang ditampilkan dalam browser web, selain itu juga, jovan (2007)

berpendapat bahwa website merupakan media penyampai informasi di internet

yang bisa dimanfaatkan sebagai media penyedia informasi online dan penyampai

berita (aplikasi surat kabar online), informasi adalah data yang telah diolah

menjadi sebuah bentukyang berarti bagi penerimanya dan bermanfaatdalam

pengambilan keputusansaat ini ataupun masa yang akan datang . (Al Fatta,

2007:9)

Ada hal penting yang perlu diperhatikan dalam tahapan web dan konten,

yang meliputi konsekuensi dan hirarki untuk mempermudah mencari sebuah

informasi secara berurutan.

a. Hirarki
Adanya informasi yang disusun secara hirarki merupakan cara terbaik

untuk mengatur menu utama yang paling kompleks dan memiliki informasi yang

lengkap. Karena situs web pada umumnya terbentuk dari satu halaman utama

(home), kemudian ada beberapa halaman pendukung yang terpusat pada halaman

utama. Dikatakan terpusat karena bagian side bar, heading (kepala halaman), dan

footer (kaki halaman) merujuk kepada halaman utama. Hanya saja pada bagian

konten (isi) akan bebeda menyesuaikan pada topik-penjelasan berdasarkan

kebutuhan website.

Hirarki dengan sangat akrab kita kenal dalam ruang lingkup organisasi

maupun institusi kehidupan dan tidak ada salahnya jika kita juga menerapkan

pada website yang akan kita buat, sehingga sebagian besar pemakai bisa

menemukan struktur tersebut untuk mudah dipahami. Dengan adanya hirarki

sangatlah berguna untuk mendisiplinkan aturan, sehingga website yang baik dapat

meningkatkan kenyamanan bagi pengguna untuk mempertahankan kredibilitas

website tersebut.

b. Konsekuensi

Cara yang paling mudah dalam mengatur informasi dari satu halaman

kehalaman lainnya yang diatur secara berurutan dengan menggunakan sistem

kronologis-pengurutan dari umum ke khusus, yang disusun secara login mulai

dari topik utama kemudian berkembang menjadi bentuk informasi yang simple

dan mudah untuk dipahami.

Konten sedikit diutamakan daripada desain apabila terdapat perbaikan

informasi yang ada pada website. Dalam kasus sebuah situs web terkenal, ada
terlalu banyak informasi yang perlu ditangani. Ada informasi online dan informasi

offline menunggu untuk online. Tapi yang harus diperhatikan sebenarnya tetap

keseimbangan antar kedua elemen tersebut.

2.3 Siklus Informasi

Data adalah bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak akan

berguna data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi apabola

diolah melalui sebuah model. Model yang digunakan untuk mengolah data itu

disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus

pengolahan data.

2.3.1 Kualitas Informasi

Adapun kualitas informasi (quality of informaton) menurut pandangan

jogiyanto (1989:30) tergantung dari tiga hal yaitu.

a. akurat

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksutnya.

Informasi harus akurat karena sumber informasi sampai ke penerima informasi

kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak

informasi tersebut.

b. tepat waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. informasi

yang sudah lama tidak akan memiliki nilai lagi, karena informasi adalah landasan

didalam pengambilan keputusan.


c. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.

2.4 Metode PIECES

Metode ini menggunakan 6 variabel evaluasi yaitu Performance,

Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service. Berikut ini penjelasan

singkat dari masing-masing variabel.

Performance (kinerja): menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih

mungkin ditingkatkan kinerjanya. Dalam hal ini kinerja diukur dari throughput,

yaitu jumlah pekerjaan/output/ deliverables yang dapat dilakukan/dihasilkan pada

saat tertentu dan response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output/deliverables

tertentu.

Information (informasi): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat

diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik.

Yang dimaksud kualitas informasi yang semakin baik adalah yang semakin

relevan, akurat, andal, dan lengkap serta disajikan secara tepat waktu.

Economics (ekonomi): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat

ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya

penyelenggaraannya.

Control (pengendalian): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat

ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan

kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/ kecurangan menjadi semakin baik

pula.
Efficiency (efisiensi): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat

diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi.

Service (layanan): menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat

diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.


BAB III
TINJAUAN OBJEK

3.1 Sejarah Singkat Pembentukan PSTA LAPAN

Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri

Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun

(selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI).

sumber : http://www.lapan.go.id

Gambar : 3.1 Kantor PSTA LAPAN Bandung

Tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal

(PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil membuat dan meluncurkan dua roket

seri Kartika berikut telemetrinya. Tanggal 27 November 1963, Lembaga


Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan Keputusan

Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN.

Penyempurnaan organisasi LAPAN melalui :

1. Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 1974,

2. Keppres Nomor 33 Tahun 1988,

3. Keppres Nomor 33 Tahun 1988 jo Keppres Nomor 24 Tahun 1994,

4. Keppres Nomor 132 Tahun 1998,

5. Keppres Nomor 166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali yang

terakhir dengan Keppres Nomor 62 Tahun 2001,

6. Keppres Nomor 178 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah beberapa kali

yang terakhir dengan Keppres 60 Tahun 2001,

7. Keppres Nomor 103 Tahun 2001.

3.2 Visi dan Misi PSTA LAPAN

3.2.1 Visi

Kondisi lingkungan menuntut lembaga untuk dapat menghasilkan produk

penelitian dan pengembangan serta memberikan kontribusi dalam pembangunan

nasional melalui tugas pokok dan fungsi sesuai dengan kompetensinya. Kemajuan

sains dan teknologi dirgantara menjadi acuan untuk selalu diikuti, diteliti,

dikembangkan dan diterapkan untuk kepentingan nasional. Dilain pihak,

pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan diupayakan untuk

dikomunikasikan kepada pengguna dan diaplikasikan langsung semaksimal

mungkin untuk kepentingan masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup.


Melalui tugas pokok, fungsi dan kewenangan yang dimilii, LAPAN

melaksanakan program dan kegiatan penelitian pengembangan dan perekayasaan

dibidang sains dan teknologi dirgantara untuk kepentingan pembangunan

nasional, membantu semaksimal mungkin baik langsung dan tidak langsung

dalam menyejahterakan masyarakat serta upaya pelestarian lingkungan hidup.

Sehingga menjadikan lembaga yang terdepan dalam penguasaan dan pemanfaatan

sains dan teknologi dirgantara dalam rangka pembangunan nasional. Untuk itu

LAPAN memiliki visi yaitu. “TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN DALAM

IPTEK PENERBANGAN DAN ANTARIKSA UNTUK MENINGKATKAN

KUALITAS KEHIDUPAN BANGSA.”

3.2.2 Misi

Untuk mencapai visi diatas maka misinya yaitu :

1. Memperkuat dan melaksanakan pembinaan, penguasaan dan pemanfaatan

teknologi roket, satelit dan penerbangan.

2. Memperkuat dan melaksanakan pembinaan, penguasaan dan pemanfaatan

teknologi dan data penginderaan jauh.

3. Memperkuat dan melaksanakan pembinaan, penguasaan dan pemanfaatan

sains antariksa dan atmosfer.

4. Mengembangkan kajian kebijakan penerbangan dan antariksa nasional.

5. Mengembangkan sistem menejemen kelembagaan.


3.3 Struktur Organisasi PSTA LAPAN

Di bawah ini adalah gambar struktur organisasi PSTA LAPAN yang

terdiri dari kepala (sekretariat utama (biro umum, biro perencanaan dan oganisasi,

birokerjasama), inspektorat, deputi bidang penginderaan jauh (pusat teknologi dan

penginderaan jauh, pusat pemanfaatan inderaja), deputi bidang sains, pengkajian

dan informasi kedirgantaraan (pusat sains dan TEK. atmosfer, pusat sains

antariksa, pusat pengkajian dan informasi kedirgantaraan), deputi bidang

teknologi dirgantara (pusat teknologi roket, pusat teknologi satelit, pusat teknologi

penerbangan), pusat pemanfaatan teknologi dirgantara).

STRUKTUR ORGANISASI

Sumber : www.lapan.go.id

Gambar : 3.2 struktur organisasi PSTA Lapan.


Lokasi fasilitas :

Berikut adalah beberapa lokasi kantor cabang dari PSTA LAPAN yang

terletak di beberapa daerah yang tersebar diseluruh indonesia.

Sumber : http://www.lapan.go.id
Gambar : 3.3 Lokasi Fasilitas
Struktur Domain Web :

Berikut adalah Struktur Domain Web PSTA LAPAN Bandung.

Sumber : Lapan Bandung

Gambar : 3.4 Struktur Domain Web PSTA LAPAN Bandung

3.4 Kegiatan LAPAN pada 2-3 Tahun Terakhir

Awal tahun 2013 merupakan hari-hari yang menegangkan bagi Deputi

Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN Prof Dr Ing Soewarto Hardhienata. Dia

memiliki target untuk menerbangkan roket Lapan RX-550 pada tahun 2013,

sementara uji statis RX-550 yang dilakukan tanggal 29 September 2012, masih

menemui kendala. Uji statis pertama dilakukan tahun 2011 silam.


Sumber : www.google.co.id/ jakartagreater.com

Gambar : 3.5 Roket Lapan RX-550

Komponen nosel roket RX-550 kembali mengalami masalah dalam uji

statis di Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN Pameungpeuk, Kabupaten

Garut- Jawa Barat. Desain struktur nosel roket RX-550 belum mampu menahan

tingginya suhu pembakaran. Akibatnya, komponen material nosel roket terlepas

sebelum proses pembakaran propelan berakhir di detik ke 14. Prof Dr Ing

Soewarto Hardhienata berencana mengubah desain struktur nosel roket, agar hasil

akhirnya seperti yang diharapkan. Lapan pun kembali membangun seluruh

komponen roket RX-550 serupa, untuk melakukan uji statis tahap ketiga pada

awal tahun 2013. Prof Dr Ing Soewarto berharap daya dorong roket bisa melebihi

25 ton dalam waktu 7 detik. Adapun proses pembakaran propelan ditargetkan 14

detik hingga bahan bakarnya habis. Kunci utama yang harus diselesaikan Lapan
adalah membuat struktur material nossel bisa bertahan selama pembakaran, agar

roket RX-550 mampu terbang sejauh 300 km ke luar angkasa.

Sumber : www.google.co.id

Gambar : 3.6 Roket RX-550

Roket RX-550 berdiameter 550 milimeter ini, memiliki panjang keseluruhan 9

meter dan membawa bahan bakar jenis HTPB (hydroxyl toluen poly butadiene)

sebanyak 1,8 ton.

Target yang dipatok Lapan pada tahun 2013 adalah peluncuran roket ke

luar angkasa untuk membawa peralatan pengukur atmosfer. Roket ini akan dilepas

di Morotai, Maluku Utara di atas samudra Pasifik. Jika semua itu mulus maka

tahun 2014, roket lapan diproyeksikan untuk mengangkut satelit buatan lapan,

untuk diorbitkan ke luar angkasa.


Di pihak lain, TNI berharap teknologi roket sonda Lapan bisa

dikembangkan dan dimanfaatkan untuk keperluan militer. Pada tahap awal TNI

akan mengembangkan roket balistik berdaya jangkau 100 km dengan kaliber 350

mm dan terus ditingkatkan jangkauannya hingga menjadi Roket kendali. Proyek

ini melibatkan Konsorsium: Kementerian Ristek, PT Pindad, PT Dahana, PT

Dirgantara Indonesia, LAPAN, BPPT, LIPI, ITB UGM dan ITS.

Sumber : www.google.co.id

Gambar : 3.7 Roket Balistik Nasional

Pemerintah pun terus meningkatkan anggaran untuk pos pertahanan. Jika

pada tahun 2004 hanya Rp, 21,7 triliun, maka tahun 2013 ini telah mencapai Rp

77 triliun. Sejak peluncuran pesawat CN-235 tahun 1983, bangsa Indonesia

memang tidak pernah lagi menyaksikan program prestisius sekaliber itu. Semoga

tahun 2013 ini (30 tahun berlalu), Roket RX-550 Lapan bisa terbang ke luar

angkasa membawa satelit yang juga buatan Indonesia


Lapan menyelenggarakan fungsi:

(Ref. Keppres RI No. 103 Tahun 2001 jo Keppres No. 64 Tahun 2005):

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan

pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.

2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas lapan.

3. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi

pemerintah di bidang kedirgantaraan dan pemanfaatannya.

4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,

keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dalam melakukan analisis sebuah situs web pada PSTA LAPAN maka

hasil yang dicapai oleh penulis adalah sebuah situs web yang menyediakan

informasi pada www.lapan.go.id. Situs web tersebut merupakan suatu situs web

yang menyediakan beragam informasi, baik tulisan, gambar, suara, video, dan

informasi multimedia lainnya dan dapat diakses melalui sebuah perangkat yang

disebut web browser. Web LAPAN memiliki beberapa pilihan kontent dengan

bentuk yang jelas dalam menyediakan informasi untuk ditampilkan guna

mempermudah user mencari informasi yang diinginkan. Pada LAPAN terdapat

situs web yang digunakan sebagai sarana informasi untuk mengetahui keadaan

cuaca, informasi tentang bencana alam, pengembangan teknologi dan

pemanfaatan penginderaan jauh, pemanfaatan sains atmosfer dan antariksa, dan

sebagainya.

Situs web di PSTA LAPAN Bandung tersebut terdapat link home, berita,

profil (sejarah, visi-misi, tugas pokok dan fungsi, program, renstra, organisasi,

lokasi, dan galeri), perpustakaan digital, webmail, lakip, laporan tahunan, sasaran

kegiatan 2012, siaran pers, agenda LAPAN, pengumuman (lelang dan

kepegawaian), produk dan jasa (pelayanan inderaja).


4.2 Pembahasan

Dalam menganalisa situs web www.lapan.go.id, penulis menggunakan

metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency And

Service) sebagai dasar untuk memperoleh analisa yang lebih jelas dan spesifik

mengenai situs web pada PSTA LAPAN Bandung, hal ini juga diharapkan dapat

membantu dalam pengembangan web PSTA LAPAN Bandung. Adapun metode

PIECES yaitu sebagai berikut:

4.2.1 Analisis Kinerja (Performance)

Analisis kinerja adalah kemampuan dalam menyelesaikan tugas bisnis

dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja diukur dengan

jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu

sistem. Jumlah produksi (throughput) adalah jumlah pekerjaan yang bisa

diselesaikan selama waktu tertentu. Waktu tanggap (response time) adalah

keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan

kepada transaksi tersebut.

Salah satu fitur yang paling jarang di perhatikan oleh Web Developer

adalah kecepatan loading website. Kadang sebuah website tampil cantik tapi

butuh loading yang sangat lama (lebih dari 4 detik) . Sebuah website juga kadang

penuh dengan kontent dan iklan namun loading halaman tidak selesai selasai.

Untuk mengatasi hal diatas diperlukan tool untuk menguji dan mengukur kinerja

website yang dibuat. Dalam menganalisis kinerja situs web pada lapan.go.id

penulis menggunakan aplikasi YSlow dan Pingdom Website Speed Test. YSlow

adalah sebuah aplikasi yang dibuat oleh Enginer di Yahoo untuk mengukur
performa website dan memberikan saran untuk mengoptimalkan kecepatan

aksesnya dan Pingdom Website Speed Test adalah sebuah aplikasi untuk

mengetahui loading time suatu website.

Penggunaan aplikasi tersebut dapat dilihat melalui gambar dibawah ini :

Gambar 4.1 YSlow

Gambar 4.2 Pingdom Website Speed Test


Faktor Hasil Analisis

- Throughput - Jika dilihat dari gambar diatas, maka dapat


dijelaskan bahwa situs web pada lapan.go.id belum
memiliki kinerja yang baik karena terdapat
banyaknya HTTP Request. HTTP Request adalah
permintaan yang dilakukan oleh client (browser,
spider, bot, dll) kepada server suatu website untuk
mengunduh file-file yang akan dijadikan atau
ditampilkan menjadi sebuah halaman yang diakses.
Banyaknya jumlah HTTP request akan
membutuhkan waktu yang lama bagi browser untuk
mengunduh setiap file yang dibutuhkan.

- Pada web lapan.go.id mencapai 57 HTTP request.


Sebagian besar waktu ini habis dalam menampilkan
seluruh komponen seperti: image, stylesheet, flash,
script, HTML, CSS, javascript dll. Dengan
mengurangi jumlah komponen pada situs web, hal
itu dapat mengurangi jumlah permintaan HTTP
yang diperlukan untuk membuat halaman. Ini adalah
kunci untuk memuat halaman lebih cepat. Salah satu
cara untuk mengurangi jumlah komponen dalam
halaman yaitu dengan menyederhanakan desain
halaman.

- Response Time - Sebuah penelitian online menyebutkan bahwa 75 %


pengunjung tidak akan kembali lagi ke situs web
yang load time-nya lebih dari empat detik
(http://pontianakweb.com). Melalui aplikasi
(Pingdom Website Speed Test), kecepatan (Response
Time) dalam mengakses situs web lapan.go.id ini
lumayan lama yaitu 14.16 detik. Penyebab utama
lamanya website ditampilkan adalah besarnya
gambar pada situs web tersebut, hal itu dapat dilihat
pada gambar .4.2.

Apakah ada cara untuk membangun halaman dengan komponen yang

banyak sementara waktu responnya juga cepat?


Berikut adalah beberapa teknik untuk mengurangi jumlah permintaan HTTP :

1. Gabungkan semua script dengan file gabungan.

File gabungan adalah cara untuk mengurangi jumlah permintaan HTTP dengan

menggabungkan semua script ke dalam naskah tunggal, dan juga menggabungkan

semua CSS ke dalam stylesheet tunggal.

2. Gunakan Sprite CSS.

Sprite CSS adalah metode yang disukai dalam mengurangi jumlah permintaan

gambar. Kombinasikan gambar latar belakang anda menjadi gambar tunggal dan

menggunakan CSS background-image dengan latar belakang posisi properti untuk

menampilkan segmen gambar yang diinginkan.

.3. Gabungkan gambar inline ke stylesheet

Menggabungkan gambar inline ke stylesheet adalah cara untuk mengurangi

permintaan HTTP dan menghindari peningkatan ukuran halaman website.

4. Buat hasil permintaan AJAX bisa di cache.

Walaupun teknik AJAX sudah mengurangi loading website, namun membuat

hasil permintaan bisa di cache di lokal akan meningkatkan loading website

dengan drastis. Anda bisa memanfaatkan teknologi HTML5 untuk menyimpan

data kecil di browser .

5. Kurangi jumlah DOM di website anda.

Usahakan sesedikit mungkin menggunakan <div id=foo> </div> dan buang setiap

element kosong. Semakin kompleks website anda, waktu yang dibutuhkan


browser untuk memuat halaman juga semakin lama, bukan hanya itu, mengakses

komponen halaman dengan AJAX atau jQuery juga makin lambat karena

banyaknya DOM.

6. Hindari Error 404

Error ini muncul karena halaman yang diakses tidak ditemukan, hilang, terhapus

atau karena sebab lain. Kurangi error 404 dengan cara mengecek bahwa setiap

link dan setiap aksi di browser mendapatkan respon. Cara termudah adalah

gunakan link checker untuk mengecek dead link.

4.2.2 Analisis Informasi (Information)

Informasi merupakan menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih

dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin

baik. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal yaitu informasi harus

akurat, tepat pada waktunya, dan relevan. Akurat adalah Informasi harus bebas

dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Tepat pada waktu (up

to date) adalah informasi yang disampaikan tidak boleh terlambat dan informasi

yang ada harus yang terbaru, sedangkan relevan yaitu informasi yang disajikan

harus tepat pada sasaran atau berguna bagi pemakainya.

Pada situs web LAPAN, informasi cukup akurat karena informasi yang

disampaikan lumayan baik karena saat mengunjungi situs tersebut pengguna dapat

melihat informasi tentang berita, profil, sejarah, visi misi, jadwal kegiatan pada

PSTA LAPAN . Informasi situs web LAPAN lumayan tepat waktu (up to date)

karena setiap satu minggu situs web tersebut menampilkan informasi terbaru.
Informasi pada web LAPAN cukup relevan karena informasinya dapat bermanfaat

bagi pengguna yang ingin mengetahui dunia antariksa.

4.2.3 Analisis Ekonomi (Economy)

Urusan ekonomi terkait dengan biaya yang dikeluarkan oleh suatu

lembaga atau perusahaan. Dengan adanya situs web pada PSTA LAPAN, hal ini

dapat bermanfaat dalam meminimalkan biaya yang dikeluarkan. Jaringan internet

yang menghubungkan antara satuan kerja LAPAN dengan LAPAN Pusat dapat

menghemat waktu dan biaya dalam pengambilan dan pengiriman data-data yang

penyimpananya tersebar diseluruh satuan kerja LAPAN.

Hal ini juga sangat bermanfaat dalam mempermudah pengguna mengakses

berita terbaru tentang PSTA LAPAN sehingga perlu mengeluarkan biaya yang

banyak untuk mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan oleh PSTA LAPAN.

4.2.4 Analisis Pengendalian (Control)

Analisis pengendalian adalah peningkatan terhadap pengendalian untuk

mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kekurangan-kekurangan

yang akan terjadi. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan keberadaanya

untuk menghindari dan mendeteksi dalam penyalahgunaan atau kesalahan pada

sistem serta menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya control,

maka semua kinerja yang mengalami gangguan bisa cepat diperbaiki. Dalam

menganalisis pengendalian atau keamanan pada web LAPAN, penulis

menggunakan aplikasi WOT. WOT adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan

untuk mengetahui tingkat kemanan suatu website dengan menampilkan nilai


kelayakan (Trustworthiness), keandalan (Vendor reliability), Kerahasiaan

(Privacy), dan keamanan (Child Safety).

Berikut hasilnya dibawah ini :

Gambar 4.3 WOT

Keamanan pada situs web LAPAN telah memiliki tingkat keamanan yang

baik, dapat dilihat pada gambar diatas.

4.2.5 Analisis Efisiensi (Efficiency)

Analisis efisiensi adalah peningkatan terhadap efesiensi operasional,

berbeda dengan ekonomi. Bila ekonomi berhubungan dengan input, efisiensi

tersebut berhubungan dengan bagaimana sumber daya itu digunakan agar tidak

terjadi pemborosan. Sistem dikatakan efisien atau berhasil, jika dapat mencapai

sasaran yang diinginkan, tidak mengeluarkan banyak waktu dan tenaga kerja
karyawan yang berlebihan. Hal ini berkaitan dengan sistem yang sedang

dijalankan pada PSTA LAPAN Bandung.

Sistem web pada PSTA LAPAN telah memiliki efisiensi yang baik, karena

sistem yang ada telah dapat digunakan dengan baik dan juga dapat menghasilkan

output yang diharapkan. Dalam membangun jaringan pada web LAPAN memang

membutuhkan biaya, pikiran dan tenaga dari pihak LAPAN, namun dengan

adanya situs web tersebut dapat meningkatkan kuantitas informasi yang di

sampaikan, dan waktu untuk penyampaian singkat dan jelas. Sehingga sangat

mengefisiensi waktu bagi masyarakat untuk mengetahui informasi apa saja yang

ada pada PSTA LAPAN.

4.2.6 Analisis Layanan (Service)

Pelayanan pada situs web diperlukan untuk meningkatkan kepuasan

karyawan maupun pimpinan pada PSTA LAPAN dan masyarakat. Karyawan dan

unit kerja PSTA LAPAN Bandung dapat mengakses data dari jarak jauh dan

pimpinan dapat mengakses informasi dari unit kerja LAPAN dengan mudah dan

tepat waktu.

Berdasarkan penjelasan diatas, sistem web LAPAN telah memberikan

pelayanan yang baik pada karyawan dan pimpinan PSTA LAPAN, namun belum

memiliki pelayanan yang baik bagi user umum maupun masyarakat karena

pembuatan akun hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang terkait dalam

PSTA LAPAN.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah penulis mempelajari tentang analisis website pada PSTA LAPAN

Bandung, maka disimpulkan :

1. Situs web pada PSTA LAPAN belum memiliki kinerja yang baik karena

tedapat banyak HTTP Request sehingga menghabiskan waktu pengguna dalam

mengakses situs web tersebut.

2. Situs web pada lapan.go.id telah menampilkan informasi yang baik, karena

informasi yang dihasilkan mampu memenuhi keinginan pengguna.

3. Dengan adanya situs web pada PSTA LAPAN, hal dapat meminimalkan biaya

yang dikeluarkan, tetapi juga dapat menghasilkan hasil kerja yang baik.

4. Informasi pada situs web LAPAN telah memiliki tingkat keamanan yang baik.

5. Sistem web pada PSTA LAPAN telah memiliki efisiensi yang baik, karena

sistem yang ada telah dapat digunakan dengan baik dan juga dapat

menghasilkan output yang diharapkan.

6. Sistem web LAPAN telah memberikan pelayanan yang baik pada karyawan

dan pimpinan PSTA LAPAN, namun belum memiliki pelayanan yang baik

bagi user umum maupun masyarakat.


5.2 Saran

Dari kesimpulan diatas maka penulis mengharapkan peningkatkan kinerja

pada situs web LAPAN ditingkatkan lagi dengan cara mengurangi jumlah

permintaan HTTP yang diperlukan untuk memuat halaman sehingga kecepatan

loading time nya tidak lama.


DAFTAR PUSTAKA

Fileforum. (2013) diakses pada tanggal 05 februari 2013, dari

http://www.google.com/url?sa=f&rct=j&url=http://eprints.umk.ac.id

Fileforum. (2013), diakses pada tanggal 10 februari 2013, dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22091/4/Chapter%20II.pdf

Fileforum. (2013), diakses pada tanggal 12 februari 2013, dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis

Fileforum. (2013), diakses pada tanggal 12 februari 2013, dari

http://carapedia.com/pengertian_definisi_analisis_info2056.html

Fileforum. (2013), diakses pada tanggal 12 februari 2013, dari

library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/Bab%202_10-27.pdf

Fileforum. (2013), diakses pada tanggal 14 februari 2013, dari

http://www.lapan.go.id/lakip.pdf

Fileforum (2013), diakses pada tanggal 15 maret 2013, dari http://strategi-

militer.blogspot.com/2013/01/rencana-peluncuran-roket-lapan-rx-550.html

Fileforum (2013), diakses pada tanggal 20 maret 2013, dari

http://lennysweet90.blogspot.com
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai