Anda di halaman 1dari 8

 

ANALISIS PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN


SESUAI DENGAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN
PUBLIK (STUDI PADA KAP X)

USULAN PENELITIAN
 

 
 

I.1 Latar Belakang


........
I.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, fokus pada penelitian ini adalah
perencanaan audit laporan keuangan sesuai dengan standar profesional akuntan
publik. Penelitian ini dilakukan di KAP X yang merupakan salah satu cabang KAP
yang berpusat di Jakarta. Pusat dari KAP X ini juga memiliki cabang yang tersebar
bukan hanya di Jakarta namun juga memiliki kantor cabang yang tersebar di beberapa
kota di Pulau Jawa. Selain melayani jasa audit KAP X ini juga melayani jasa
Ni Putu Eka Widiastuti 4/1/2020 8:25 PM
konsultan menejemen. Informan dalam penelitian ini adalah manajer , supervisor, Comment [1]: informasi  harus  
terupdated,  dan  jelas.  Kota  atau  provinsi  
serta senior auditor. cabang  KAP  X.  Alasan  memilih  KAP  X  
dijelaskan.  terkait  permaslahan  
I.3 Rumusan Masalah perencanaan  audit  di  KAP  X,  apakah  pernah  
terjadi  masalah  yang    berdampak  positif  
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dibahas peneliti atau  negatif  bagi  KAP  tsb.  
 
adalah Bagaimana perencanaan audit laporan keuangan di KAP X terkait dengan apa  pentingnya  perencanaan  audit  bagi  
KAP.    
kesesuaian perencanaan audit berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik Lokasi/situs  penelitian,  data  yang  akan  
diteliti  seperti  apa?  apaka  proses  
(SPAP)? perencanaan  audit  
I.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian perencanaan audit laporan keuangan di KAP X dengan
perencanaan audit berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
I.5 Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian bagi penggunanya.
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:
1. Aspek teoritis: Dapat memberikan pengetahuan mengenai perencanaan audit
laporan keuangan yang sesuai dengan SPAP.
2. Aspek praktis:
a. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih bagi
peneliti dan dapat menjadi sumber dalam penelitian selanjutnya khususnya
dalam perencanaan audit laporan keuangan sesuai dengan SPAP.
b. Bagi Kantor Akuntan Publik

 
 

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi terhadap tahap-tahap


perencanaan audit dan implementasi perencanaan audit sesuai dengan SPAP.
c. Bagi IAPI
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi IAPI dalam
membuat regulasi yang ada agar dapat lebih baik dalam mengatasi masalah
kegagalan audit khususnya akibat perencanaan audit laporan keuangan.

 
 

III.1 Desain Penelitian


Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat
deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggambarkan keadaan
yang ada, dimana kondisi tersebut bersifat alamiah, dimana penelitian dilakukan
secara mendalam dan hasilnya lebih menekankan makna. Paradigma dalam penelitian
ini menggunakan paradigma interpretatif karena penelitian ini mencoba memahami
pelaksanaan perencanaan audit laporan keuangan di KAP X apakah sudah sesuai
dengan SPAP. Peneliti menggunakan pendekatan etnometodologi, karena peneliti
ingin mengamati dan mendapatkan pemahaman yang lebih atas alasan suatu proses
atau tindakan perencanaan audit laporan keuangan itu dilakukan. Dalam hal ini
Ni Putu Eka Widiastuti 4/1/2020 8:28 PM
peneliti ingin mengamati dan memahami secara mendalam alasan mengapa terjadi Comment [2]: Kata  dalam  bukan  Subjek  
kalimat  
kegagalan dalam proses perencanaan audit laporan keuangan di KAP X agar melalui
pemahaman ini dapat menemukan solusi untuk memperbaiki atau menjadi bahan
evaluasi perencanaan audit laporan keuangan di KAP X agar sesuai dengan SPAP.
Objek penelitian ini adalah untuk mengetahui tahap-tahap perencanaan audit
laporan keuangan di KAP X, dan pelaksanaan perencanaan audit laporan keuangan di
KAP X terkait dengan SPAP. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat
secara langsung dari informan yang bersangkutan yaitu melalui interview
(wawancara) dan observasi. Data sekunder didapat melalui dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan pelaksanaan perencanaan audit laporan keuangan.

Penelitian ini menggunakan analisis data indeksikalitas, refleksivitas, aksi


kontekstual, dan penyajian common sense knowledge social structure. Berdasarkan
penjelasan di atas gambar riset desain penelitian sebagai berikut:
Ni Putu Eka Widiastuti 4/1/2020 8:28 PM
Comment [3]: cek  gambar  riset  disain  
pada  bagian  analisaa  data  tolong  
disesuaikan  dengan  Etnometodologi  

 
 

Pra Riset adanya permasalahan saat Analisis Perencanaan Audit Laporan Keuangan
melakukan perencanaan audit laporan Sesuai Dengan Standar Profesional Akuntan Publik
keuangan klien A pada KAP X (Studi Pada Kap X)

• Konsep teori : perencanaan audit laporan keuangan


Metode Penelitian Kualitatif
• Informan Penelitian yaitu Manajer, Supervisi & Paradigma Interpretif
Senior Auditor di KAP X Pendekatan Etnometodologi
• Objek Penelitian yaitu bagaimana pelaksanaan
perencanaan audit laporan keuangan di KAP X
terkait dengan SPAP.
• Wawancara • Data Primer
 
• Observasi • Data Sekunder
• Dokumentas
i

Verifikasi dan proses pengumpulan


data dari informan

Triangulasi

Proses pengujian dan pengecekan


keabsahan data penelitian

Melakukan analisis data :


• Reduksi data
• Penyajian data
• Kesimpulan dan verifikasi

Penyajian  Temuan  Penelitian  


untuk  menjawab  Rumusan  
Masalah  

 
 

Instrumen Pertanyaan

1. Apakah pengecekan latar belakang telah dilakukan pada saat membuat


keputusan menerima klien untuk suatu klien audit baru, atau ketika ada
perubahan pada Pemilik untuk klien audit yang telah ada?
2. Bagaimana tindakan auditor dalam mendeteksi karakteristik atau integritas dari
satu atau lebih anggota manajemen atau pemilik-pengelola sehingga setiap
representasi manajemen atau pemilik-pengelola dapat percaya?
3. Apakah ada keraguan terhadap komitmen manajemen atau pemilik-pengelola
atas pelaporan keuangan yang dapat dipercaya?
4. Apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan auditor mengenai komitmen
dari manajemen untuk merancang dan memelihara suatu proses akuntansi dan
sistim informasi yang dapat dipercaya atau pengawasan intern yang efektif?
5. Apakah proses pengendalian manajemen tidak memadai untuk ukuran dan sifat
bisnis, dan apakah ada keraguan mengenai kemampuan supervisi manajemen
atau pemilik-pengelola dalam memonitor operasi secara efektif serta
mengendalikan otoritas yang didelegasikan kepada orang lain?
6. Apakah metoda pada saat mengalihkan otoritas dan tanggung jawab tidak sesuai
dengan ukuran dan sifat dari bisnis?
7. Bagaimana metoda pengendalian yang dilakukan oleh manajemen senior atau
pemilik-pengelola?
8. Apakah sifat dan kegunaan otomasi secara luas tidak sesuai dengan ukuran dan
sifat bisnis?
9. Apakah badan usaha ini mempunyai suatu komite audit atau penanggungjawab /
dewan direktur yang tidak sesuai dengan ukuran dan sifat badan usaha tersebut?
10. Apakah ada keraguan mengenai sifat bisnis badan usaha tersebut?
11. Adakah pengaruh eksternal di lingkungan bisnis yang mempengaruhi operasi
badan usaha ini dan terhadap kelangsungan hidupnya secara berkelanjutan?
12. Apakah manajemen atau pemilik-pengelola berada di bawah tekanan untuk
melaporkan hasil keuangan tertentu?
13. Bagaimana auditor mengevaluasi Resiko Audit yang direncanakan dan dicapai?

 
 

14. Apakah ada faktor yang menunjukkan bahwa badan usaha ini mungkin tidak
dapat melanjutkan usahanya secara berkesinambungan pada masa yang akan
datang?
15. Bagaimana auditor menilai materialitas bukti – bukti audit?
16. Apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan mengenai kondisi-kondisi yang
melingkupi perikatan audit?
17. Bagaimana auditor menanggapi ada isu-isu akuntansi yang signifikan yang
mungkin dapat meningkatkan risiko perikatan menjadi lebih besar dari normal?
18. Apakah ada keraguan bahwa auditor tidak mempunyai pemahaman yang
mendalam dari sifat transaksi-transaksi signifikan dan hubungan bisnis antara
badan usaha dengan badan usaha lain, terutama jika badan usaha lain tersebut
disebut sebagai pihak ketiga, padahal sesungguhnya mereka adalah pihak-pihak
yang terkait?
19. Apakah ada keraguan auditor mengenai pengalaman dengan, dan pengetahuan
dari, klien yang terbatas?
20. Apakah ada keraguan bahwa personil yang kompeten (termasuk mereka yang
mempunyai keahlian industri atau, ketika diperlukan, keahlian standar
profesional asing) tidak akan tersedia?
21. Apakah ada faktor yang menunjukkan kemungkinan penipuan manajemen atau
pemilik-pengelola?
22. Apakah keraguan terhadap faktor-faktor yang menjadi penyebab penipuan itu
ada?
23. Apakah ada faktor-faktor yang menunjukkan manajemen mungkin belum
menerapkan pengendalian yang memadai?
24. Apakah auditor sudah berupaya terbaik untuk mengidentifikasi keadaan atau
hubungan yang mungkin dapat menciptakan ancaman terhadap independensi?
25. Sudahkahkah auditor berupaya terbaik untuk mempertimbangkan dampak
entitas afiliasi (anak perusahaan, induk perusahaan dan/atau afiliasi entitas)
terhadap Klien auditor pada saat mengevaluasi ancaman-ancaman terhadap
independensi auditor berkenaan dengan audit terhadap Klien ini?
26. Apakah Partner Perikatan audit telah lama berasosiasi dengan klien, yang
mungkin akan mempengaruhi independensi KAP?
27. Apakah partner lain atau staff professional lain telah lama berasosiasi dengan
klien, yang mungkin mempengaruhi independensi KAP?

 
 

28. Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh auditor dalam mengumpulkan bukti
– bukti audit tersebut?
29. Bagaimana auditor KAP mengevaluasi kecukupan bukti audit?
30. Bagaimana auditor mengetahui kualitas dan kuantitas bukti audit yang
dikumpulkan?
31. Bagaimana auditor mengevaluasi kesesuaian bukti audit dengan tujuan dan
opini audit?

Anda mungkin juga menyukai