Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

DESAIN/PROTOTIPE PRODUK BARANG/JASA KENDARAAN OTOMOTIF RINGAN

A. Desain pada Otomotif


1. Pengertian Desain
Secara umum, pengertian desain, yaitu suatu perencanaan atau perancangan yang
dilakukan sebelum pembuatan suatu objek, sistem, komponen, atau struktur. Desain
juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan atau perancangan suatu abjek agar
objek yang diciptakan memiliki fungsi, nilai keindahan, dan berguna bagi manusia.
Pengertian desain menurut para ahi yartu sebagai berikut.
a. Menurut Dudy Wiyancoko, pengertian desain adalah segala hal yang
berkaitan dengan pembuatan konsep, analisis data, project planning,
drawing/rendering, cost calculation, prototyping, frame testing, dan test
riding.
b. Soekarno dan Lanoawati Basuki
Menurut Soekarno dan Lanawati Basuki, pengertian desain adalah suatu
pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda. Misalnya,
busana.
c. Menurut Coinul Amin, desain adalah suatu keranga bentuk, rancangan,
motif, pola, dan corak yang dimplementasikan terhadap suatu objek.
d. Menurut J. B. Reswick, desain adalah aktivitas kreatif yang terkandung
penciptaan sesuatu baru dan bermanfaat di mana sebelumnya tidak ada.
Berdasarkan pengertian desain tersebut, dapat disimpulkan bahwa desain
adalah suatu rancangan yang berkaitan dengan konsep dan prototyping,
dikerjakan sebelum pembuatan objek/benda yang menjadi dasar pembuatan
suatu benda. Untuk desain dalam bidang teknik otomotif kendaraan ringan,
berupa desain grafis suatu mobil.
2. Prinsip-Prinsip Desain
Untuk membuat suatu desain, maka harus memahamni prinsip-prinsipnya. Secara
garis besar, prinsip-prinsip desain khususnya desain grafis suatu objek/benda di bagi
menjadi enam, antara lain sebagai berikut.
a. Keseimbangan
Prinsip keseimbangan merupakan prinsip yang penting pada suatu desain.
Jika suatu desain tidak memenuhi prinsip keseimbangan, maka akan terasa
ada kejanggalan pada desain tersebut. Hal ini dikarenakan dalam desain
grafis, keseimbangan berati pembagian sama berat, baik secara visual maupun
optis. Keseimbangan diperlukan agar tercipta desain yang komunikatif dan
memenuhi estetika yang baik.
b. Kesatuan
Kesatuan merupakan keteraturan tatanan antara satu elemen grafis dengan
lainnya sehingga menciptakan keselarasan dan keserasian. Prinsip kesatuan
dapat membantu semua elemen menjadi sebuah kepaduan dan menghasilkan
tema yang kuat. Hal ini juga mengakibatkan sebuah hubungan yang saling
mengikat. Media yang memiliki banyak halaman seperti brosur atau katalog,
kesatuan dapat diciptakan dengan pengulangan warna, penggunaan jenis
huruf dalam family yang sama, atau pengulangan elemen visual yang lain.
Kesatuan juga harus diterapkan pada media yang bervariasi. Dengan
demikian, ada hubungan antara aplikasi satu dengan yang lain.
c. Penekanan
Pada penyampaian pesan melalui desain, terdapat informasi yang perlu
diutamakan dari informasi lainnya. Oleh karena itu, diperlukan penekanan
melalui unsur-unsur visual. Penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu dengan penggunaan ukuran huruf yang lebih tebal, besar, warna yang
mencolok atau kontras, ukuran gambar/ilustrasi yang besar, arah atau
pergerakan bidang, dan lainnya. Setiap bentuk desain ada hal yang perlu
ditonjolkan lebih dari yang lain. Tujuan utama dari penekanan ini agar dapat
mengarahkan pandangan orang yang melihat dan apa yang akan disampaikan
dapat tersalur dengan baik.
d. Irama
Irama merupakan pengulangan unsur visual dengan jarak tertentu yang
menciptakan pola atau tekstur pada desain. Irama dapat diciptakan dengan
repetisi dan variasi. Repetisi merupakan penyusunan unsur visual yang
diulang-ulang secara konsisten. Variasi adalah pengulangan unsur visual yang
disertai dengan perubahan ukuran, bentuk, dan posisi.
e. Skala
Skala adalah suatu sistem pengukuran suatu gambar/objek. Pada desain
untuk kendaraan ringan seperti mobil harus menentukan skalanya. Hal ini
agar desain tersebut dapat dipahami dengan baik.
f. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan dimensi atau distribusi bentuk yang
merupakan hubungan dalam skala antara satu elemen dengan lainnya atau
antara semua objek dengan salah satu bagiannya.

3. Metode Desain
Metode desain merupakan suatu cara yang dilakukan oleh desainer (orang yang
mendesain) untuk menghasilkan suatu karya desain. Jadi dalam hal mendesain,
terdapat beberapa cara yang harus dipahami oleh desainer. Dengan demikian, desain
yang dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Metode yang umum digunakan,
antara lain sebagai berikut.
a. Explosing
Metode explosing merupakan metode mencari inspirasi dengan berpikir
secara kritis untuk menghasilkan suatu desain yang belum pernah diciptakan.
Pada metode ini, desain yang akan dibuat benar-benar dimulai dari nol.
Desainer akan menciptakan sesuatu yang baru yang belum pernah diciptakan.
b. Redefining
Metode redefining merupakan metode yang digunakan dengan cara
mengolah kembali suatu desain agar menjadi bentuk berbeda dan lebih baik.
Desain yang sudah dibuat dapat diolah kembali dengan menyempurnakannya
atau memperbaikinya. Dengan demikian, didapatkan desain bentuk yang
berbeda dan tentunya menjadi lebih baik,
c. Managing
Metode managing merupakan metode dengan cara menciptakan desain
secara berkelanjutan dan terus-menerus.

d. Phototyping
Metode phototyping merupakan metode yang digunakan untuk
memperbaiki atau memodifikasi desain warisan nenek moyang. Metode ini
dapat dikatakan hampir mirip dengan redefining. Bedanya, metode ini
memodifikasi atau memperbaiki suatu desain di mana desain tersebut warisan
dari nenek moyang
e. Trendspotting
Metode trendspotting merupakan metode membuat desain berdasarkan
tren yang sedang berkembang. Setiap tahun akan muncul tren-tren baru di
kalangan masyarakat. Metode ini, akan membuat desain yang menyesuaikan
perkembangan tren di masyarakat.

B. Membuat Prototipe Produk Otomotif (Barang)


Jika bisnis berkaitan dengan fisik benda, maka produk tersebut harus mengalami
serangkaian uji coba. Uji coba tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kekurangan dan kelebihan yang ada pada produk tersebut. Oleh karena itu, mari kita
mempelajari lebih dalam tentang prototipe di dalam pambahasan berikut ini.
1. Pengertian Prototipe
Prototipe merupakan bentuk awal dari suatu objek yang akan dibuat atau
contoh yang mewakili sebuah model suatu produk/jasa. Prototipe berfungsi
sebagai alat uji suatu konsep atau proses suatu produk sebelum produk tersebut
diperbanyak dan dilempar ke pasaran atau dikirim ke konsumen. Prototipe
biasanya digunakan sebagai alat evaluasi atas desain baru yang dibuat oleh
seseorang atau suatu perusahaan. Kemudian, akan dianalisis secara sistematis.
Prototipe merupakan penyajian data berbasis pratik, bukan hanya sekedar teori.
Jadi prototipe merupaka pengaplikasian suatu teori dalam bentuk sederhana. Pada
sebuah perusahaan, perancangan prototipe merupakan langkah yang terdapat di
antara formalitas dan evaluasi sebuah ide.
2. Kategori dalam Prototipe
Kata prototipe dan model sering digunakan secara bergantian maka akan sangat
membantu jika kita mengetahui kategori prototipe menurut fungsinya. Berikut
adalah kategori prototipe menurut fungsinya.
a. Prototipe sebogal Pembuktian Teori
Prototipe ini berfungsi untuk menguji desain yang telah dibuat.
Pengujian mekanis dilakukan pada produk yang berkaitan dengan aspek
arsitektur. Sementara itu, produk yang berkaitan dengan aspek material
dapat diuji secara efektif dengan menggunakan prototipe jenis ini.
Umumnya, prototipe sebagai pembuktian teori dimaksudkan untuk
memberi umpan balik kepada produsen tentang hahal yang berkaitan
dengan desain. Terutama desain yang tidak efektif serta cara meningkatkan
desain suatu produk.
b. Prototipe Bentuk
Prototipe bentuk tidak dimaksudkan untuk mendapatkan tes yang
berkaitan dengan daya tahan produk. Prototipe bentuk dibuat agar dapat
memberikan umpan balik mengenai tampilan suatu produk. Prototipe
bentuk dibuat dengan tangan atau mesin. Prototipe bentuk biasanya
mengunakan bahan murah dan bukan merupakan representasi suatu bentuk
produk yang sudah selesai. Prototipe bentuk hanya digunakan untuk
memberikan pembelajaran mengenai bentuk umum dalam suatu barang.
c. Prototipe Visual
Prototipe visual adalah prototipe yang dibuat sesuai dengan tampilan,
nuansa, material, dan dimensi produk asli. Layaknya prototipe bentuk,
prototipe Visual tidak dimaksudkan untuk penggunaan sebenarmya. Akan
tetapi, sebagai pembelajaran akhir aspek visual suatu produk sebelum
dilempar ke pasaran. Jenis prototipe ini sering digunakan sebagai model
palsu dalam suatu pameran produk. Selain itu, ulasan produk juga bisa
disertakan dalam prototipe visual.
d. Prototipe Fungsinya
Tidak seperti prototipe visual dan bentuk, prototipe fungsional memiliki
komponen yang hampir dengan komponen sebenarnya, Komponen dalam
prototipe fungsional dapat digunakan komponen dalam penggunaan
sebenarnya. Hal yang membedakan antara prototipe fungsional dengan
produk asli adalah prototipe fungsional dibuat dengan biaya yang murah.
Meskipun masing masing kategori prototipe memiliki peran yang
berbeda dalam proses praproduksi, semua prototipe tersebut memiliki
variasi tersendiri. Metode produksi digunakan dalam membuat prototipe
sering kali jauh berbeda dari yang digunakan untuk membuat produk akhir.
Jika produksi akhir memakai bahan-bahan yang yang memiliki harga
mahal, pembuatan prototipe sering kali memakai bahan yang lebih murah.
Namun, memiliki kemiripan bentuk dan rasa dengan produk akhir.
Penggunaan bahan yang memiliki kemiripan dengan produk akhir,
membuat prototipe tersebut memiliki fungsi yang bagus dalam penelitlan
visual. Namun, tidak memiliki tungsi yang baik jika digunakan untuk
penelitian fungsional.

3. Manfaat Prototipe
Berikut ini keuntungan dalam menerapkan prototipe pada pengujian suatu
produk antara sebagai berikut.
a. Prototipe dapat digunakan sebagal alat uji dan penyempurnaan suatu
desain produk
lde atau gagasan pada aspek teori mungkin akan bekerja dengan
sempurna. Namun, ketika mula mewujudkan secara fisik, akan
ditemukan kekurangan pada barang yang telah dibuat. Oleh karena
itu, prototipe dapat digunakan untuk menguji fungsionalitas produk
sebelum dipasarkan secara massal. Jika prototipe terdapat
kekurangan, maka dapat disempurnakan sesuai hasil evaluasi. Kamu
tidak akan pernah tahu apa yang salah dengan ide yang kamu
ciptakan sampai mengeksekusinya menjadi bentuk yang nyata.
b. Prototipe berfungsi untuk menguli performa berbagai jenis bahan
Kamu dapat menguji performa dari berbagai jenis bahan yang
akan digunakan dengan prototype Misalnya, kamu mungkin lebih
tertarik menggunakan bahan logam sebagai bahan utama produk.
Namun, ketika dilakukan pengujan, kamu sadar bahwa bahan
plastik memiliki performa yarng lebih baik dan memiliki beban
biaya yang lebih rendah. Kamu dapat membuat produk dengan
bahan yang paling efektif dengan prototipe. Salah satu contoh dalam
dunia otomotif, yaitu ketika membuat bemper mobil, dengan
mengujinya kamu bisa melihat apakah hasilnya cukup kuat dan
berestetika tinggi. Jika yang dihasilkan suatu performa yang bagus,
maka konsumen akan menyukai dan akan membelinya. Selain itu,
pengujan prototipe dengan material karbon fiber dapat dilakukan
dengan cara menabrak mobil.
c. Prototipe merupakan alat bantu deskripsi sebuah produk
Kamu akan lebih mudah dalam mendeskripsikan produk kamu
dengan prototipe, sehinga konsumen dapat mudah memahami
produk kamu.Contoh dari prototipe sebagai alat bantu deskripsi
produk, yaitu konsumen akan mengetahui bertbagai macam jenis
dan motif produk kreatif yang dibuat.
d. Konsumen dapat mengetahui apa yang diperlukan dan apa yang
diharapkan
Jika setelah melihat dengan prototipe produk yang dibuat, maka
konsumen akan mengetahui apakah produk tersebut sesuai dengan
yang diperlukan dan sesuai yang diharapkan. Jika dengan prototipe
yang dibuat sesuai dengan yang diperlukan dan diharapkan
konsumen, maka konsumen tersebut akan membeli produk yang
kamu buat.
e. Produsen dapat menerima masukan-masukan konsumen dengan
lebih terukur
Adanya dengan prototipe dapat membuat konsumen menilai
apakah produk tersebut perluditambahkan, dikurangi, atau diganti.
Penilaian tersebut dapat digunakan sebagal evaluasi bagi
produsen/wirausahawan.

f. Prototipe dapat membuot orang lain menganggap serius bisnis kamu


Prototipe yang kamu buat akan membuat orang lain
menganggap bahwa kamu merupakan seorang wirausaha yang
serius. Apalagi jika yang dibuat tidak hanya satu, maka kamu akan
dipandang sebagai wirausaha profesional yang memiliki tujuan
nyata, bukan hanya penemu dengan ide yang potensial. Pihak
pembeli akan antusias dalam bermitra dengan kamu.

4. Rancangan Pembuatan Prototipe Produk


5. Desain Prototipe pada Kendaraan Ringan
6. Desain Prototipe pada Sepeda Motor Otomotif

C. Membuat Prototipe Produk Otomotif (Jasa)


1. Desain Jasa Otomotif
Wirausahawan dapat menerapkan prototipe dalam bidang jasa. Seperti yang
dijelaskan sebelumnya, peserta didik lulusan teknik kendaraan ringan otomotif
dengan keterampilan yang dimiliki, dapat membuka lapangan kerja atau berwirausaha
membuka bengkel sendiri untuk memberbaiki mobil.
Hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi wirausaha perbaikan mobil, yaitu
memperhatikan kemasan dalam mempromosikan jasa. Saat mempromosikan bengkel
perbaikan mobil perlu membuat desain produk jasa. Desain tersebut dapat dibuat pada
poster atau papan iklan jalan. Dengan demikian, masyarakat dapat mengerti bahwa
kita menjalankan usaha bengkel perbaikan mobil.
Pengoperasian dan penyampaian jasa dibutuhkan agar operasi jasa dapat
berlangsung semestinya. Sistem ini harus dirancang sedemikian rupa agar nantinya
menghasilkan bentuk jasa yang efektif bagi pelanggan. Masyarakat tentu akan
mengerti dan paham ketika melihat desain jasa yang kita buat. Dengan demikian
masyarakat/pelanggan akan datang ke bengkel kita untuk melakukan perbaikan atau
perawatan.

2. Desain Jasa Otomotif Sepeda Motor


Sama seperti desain jasa kendaraan ringan otomotif, pada desain jasa sepeda
motor perlu memperhatikan kemasan dalam mempromosikan jasa. Hal ini agar
menjadi wirausaha perbaikan motor yang dikenal masyarakat. Saat mempromosikan
bengkel perbaikan motor diperlukan desain produk jasa. Desain tersebut dapat dibuat
pada poster atau papan iklan jalan. Dengan demikian, masyarakat dapat mengerti
bahwa kita menjalankan usaha bengkel perbaikan motor. Berikut contoh desain
sederhana jasa perbaikan motor.

Anda mungkin juga menyukai