Anda di halaman 1dari 39

PROPOSA TAK DEFISIT PERAWATAN DIRI

(CUCI TANGAN)

Oleh kelompok : 3
A11-A Keperawatan
Dewa ayu putu santriani dewi (17.321.2660)
I gede ensra suryantha (17.321.2667)
Komang wisnu budikesuma (17.321.2677)
Ni kadek candra ayu setyawati (17.321.2682)
Ni kadek kristiani (17.321.2684)
Pande eka sukma karisma (17.321.2706)
Putu indah sasmitha (17.321.2708)

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah tinggi ilmu kesehatan Wira Medika Bali
Tahun ajaran 2019
PROPOSAL TERAPY AKTIVITAS KELOMPOK
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. TOPIK
Stimulasi persepsi : defisit perawatan diri
Sesi I : Mengenal defisit perawatan diri
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien mempunyai kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara
mandiri.
2. Tujuan khusus
- Klien mampu menyebutkan manfaat cuci tangan.
- Klien mampu mengenali alat dan bahan cuci tangan.
- Klien mampu melakukan 6 langkah cuci tangan dengan bimbingan.
- Klien mampu mempraktekan 6 langkah cuci tangan secara mandiri.

C. LANDASAN TEORI
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk
memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007). Di dalam
kelompok tersebut, akan terjadi dinamika interaksi yang saling ketergantungan, saling
membutuhkan, dan menjadi laboratorium bagi klien untuk berlatih perilaku baru yang
adaptif untuk memperbaiki tingkah laku lama yang maladaptif. Kelompok merupakan
kumpulan individu yang memiliki hubungan satu sama lain, saling bergantung, dan
mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin
berasal dari latar belakang yang berbeda, yang harus ditangani sesuai dengan
keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan,
kesukaan, dan menarik (Yalom, 1995 dalam Stuart & Laraia, 2001). Semua kondisi ini
akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok memberi dan
menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam
kelompok.
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam menaklukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK
(toileting). Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan
diri di pengaruhi berbagai faktor diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu, atau
kelurga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri
(Hidayat, 2006).

D. KLIEN
1. Kriteria
2. Klien yang tidak mengalami gangguan fisik.
3. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk,
dalam keadaan tenang
4. Klien yang mudah mendengarkan dan dapat mempraktekkannya.
5. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif).

6. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan
TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
e. Melibatkan perawat ruangan.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari / tanggal : 8 Oktober 2019
b. Jam : 08.00- 08.30 WIB
c. Acara : 30 menit
- Pembukaan : 5 menit
- Perkenalan pada klien : 2 menit
- Perkenalan TAK : 5 menit
- Persiapan : 5 menit
- Permasalahan : 10 menit
- Penutup : 3 menit
d. Tempat : ruang melati
e. Jumlah pasien : 5 orang
2. Tim terapis
a. Leader
- Memperkenalkan diri
- Analisa dan observasi pola komunikasi dalam kelompok
- Tetapkan tujuan dan peraturan kelompok
- Bacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum kegiatan dimulai
- Motivasi kelompok untuk aktif.
- Member reinforcement positif
- Menyimpulkan keseluruhan aktivitas kelompok
b. Co leader
- Membantu tugas leader
- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
- Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang.
- Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan.
c. Fasilitator
- Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok
- Fasilitasi kelompok yang kurang aktif
- Menjadi rool model selama acara berlangsung.
3. Metode dan media
a. Metode
- Diskusi dan Tanya jawab
- Bermain peran / stimulasi
b. Media
- Buku catatan dan bolpoin.
c. Seting

L CO. L

K1 K2

F1 F2

OBS

Keterangan :
L : leader
Co L : co leader
Obs : observer
F : vasilitator
K : klien

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
Pada saat ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapiutik : salam dari terapis, perkenalan nama dan panggilan
terapis.
b. Evaluasi / Validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu : klien mengenal manfaat cuci tangan.
2) Menjelaskan aturan main tersebut
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin kepada
terapis
- Lama kegiatan 30 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
- Jika peserta meraasa kurang jelas dengan penjelaskan leader, dapat
menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan terlebih dahulu.
- Peserta hadir ditempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.
2. Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal manfaat dari
cuci tangan, waktu dilaksanakan, dan perasaan klien pada saat mengenal manfaat
cuci tangan.
b. Terapis meminta klien menceritakan manfaat dari cuci tangan, waktu
dilaksanakan, dan perasaan klien pada saat mengenal manfaat cuci tangan.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien setelah mengenal
manfaat cuci tangan.
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1) Terapis meminta klien untuk melaporkan isi,waktu,situasi dan perasaannya
setelah mengenal manfaat cuci tangan.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mengenal alat dan bahan untuk
cuci tangan.
2) Menyepakati waktu yang tepat
4. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Sebelum melakukan TAK kami mengumpulkan referensi setelah itu
penulis membaca serta menganalisa TAK yang baik untuk pasien diruang melati
serta berdiskusi dengan perawat ruangan . kemudian kami membuat proposal
TAK dengan melalui proses pengoreksian atau konsul dengan dosen pembimbing
lahan maupun dosen pembimbing dari fakultas , setelah itu di ACC. Kami
melakukan persiapan untuk pelaksanaan TAK kepada pasien di Ruang Melati,
proposal ditulis dan TAK dilaksanakan dengan beranggotakan 7 orang, leader :
santri, co leader: wisnu, fasilitator: indah, candra. Selain itu mengevaluasi TAK
yang telah dilaksanakan dan berakhir dengan baik.
b. Evaluasi proses
TAK yang dilakukan di ruang melati berhasil dilakukan dimana jumlah
perawat yang melakukan TAK berjumlah 5 orang dan pasien yang hadir 2 orang,
acara di mulai dengan salam pembuka, penjelasan topic yang akan dilakukan
dalam TAK hari ini, dimulai dari leader, co leader, fasilitator, observer. Peserta
aktif dalam mengikuti kegiatan, 100% klien dapat mengikuti kegiatan sampai
selesai, leader dan co leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan
kegiatan, fasilitator dapat memotivasi peserta untuk aktif menyelesaikan kegiatan,
observer dapat melaporkan jalannya kegiatan.
c. Evaluasi hasil
Target yang ingin kami capai dalam kegitan aktivitas kelompok (TAK)
yang dilakukan pada hari selasa tanggal 08 oktober 2019. Dimana target yang
ingin kami capai dalam pengembangan kemampuan klien untuk melakukan TAK
ini sekitar 75 %. Dengan kriteria hasil :
1) Kemampuan verbal
- Klien mampu menyebutkan manfaat cuci tangan : 80 %
- Klien mampu menyebutkan waktu dilakukan cuci tangan : 80 %
- Klien mampu menyebutkan perasaan saat mengetahui manfaat cuci
tangan : 80 %
2) Kemampuan non verbal
- Kontak mata : 75 %
- Duduk tegap : 75 %
- Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai : 60 %
- Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir : 75 %
STRATEGI PELAKSANAAN

Pertemuan :I
Hari /tanggal : Selasa, 08 Oktober 2019
Nama klien : Tn. S dan Tn. J
Ruangan : Melati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS : - Klien mengatakan tidak paham cara melakukan cuci tangan yang benar
- Klien mengatakan bingung saat melakukan cuci tangan.
DO : - Klien terlihat kebersihan tangan kurang terjaga
- Kontak mata kurang
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri : cuci tangan efektif
3. Tujuan khusus
a. Klien mampu menyebutkan manfaat cuci tangan.
b. Klien mampu mengenali alat dan bahan cuci tangan.
c. Klien mampu melakukan 6 langkah cuci tangan dengan bimbingan.
d. Klien mampu mempraktekan 6 langkah cuci tangan secara mandiri.
4. Tindakan keperawatan
a. Mengidentifikasi manfaat cuci tangan.
b. Mengidentifikasi waktu dilakukan cuci tangan.
c. Mengidentifikasi perasaannya klien saat melakukan cuci tangan

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“ selamat pagi bapak-bapak semua, bapak-bapak perkenalkan kami mahasiswa dari
STIKES Wira Medika yang akan memandu terapi kelompok mengenai 6 langkah
cuci tangan efektif “
b. Evaluasi dan validasi
“ bapak- bapak sebelumnya bagaimana kabarnya? Apakah bisa tidur nyenyak
kemarin malam?”
c. Kontrak
- Topik : “ bapak-bapak hari ini kita akan membicarakan tentang kegiatan terapi
aktivitas kelompok seperti manfaat dari cuci tangan”
- Waktu : “ bapak-bapak bagaimana kalau kita melakukan terapi aktivitas
kelompok ini selama 15 menit? Apakah setuju pak? “
- Tempat : “ bapak-bapak kita akan melakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok
di ruang pertemuan ini saja nggih “
2. Tujuan : “bapak-bapak dimana tujuan kita melakukan kegiatan terapi aktivitas
kelompok ini adalah agar bapak-bapak dapat mengenal manfaat cuci tangan”
3. Kerja
“ bapak-bapak, sekarang kita akan mulai kegiatan terapi aktivitasnya, tetapi sebelumnya
apakah bapak-bapak ada yang ingin minum dan buang air kecil?”
“ bapak-bapak sekarang saya akan menjelaskan peraturannya
- Jika ada bapak-bapak yang akan meninggalkan kegiatan ini harus meminta ijin
kepada mahasiswa yang berada dibelakang “
- Lama kegiatan ini selama 15 menit
- bapak-bapak mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai
“ bapak-bapak sekarang kita mulai dari bapak yang paling kanan untuk menceritakan apa
saja manfaat dari cuci tangan. Kapan biasanya bapak melakukan cuci tangan? dan
bagaimana perasaan bapak saat melakukan dan setelah melakukan cuci tangan?
“karena semua sudah mendapat giliran sekarang saya bacakan lagi apa yang bapak
ceritakan tadi “
4. Terminasi
a. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
Respon subjektif :
“ Bagaimana perasaannya setelah kita melakukan terapi aktivitas seperti mengenal
manfaat dari cuci tangan?”
Respon objektif
“ baiklah sekarang saya minta salah satu dari bapak untuk mengulang kembali untuk
menceritakan manfaat dari cuci tangan.”
b. Tindak lanjut
Setelah kegiatan aktivitas ini suster harap bapak-bapak dapat mengenal manfaat dari
cuci tangan.
c. Kontrak yang akan datang
- Topic : bapak-bapak, nanti aka nada kegiatan terapi aktivitas kelompok seperti ini
yang akan dilaksanakan oleh kami dengan tema yang berbeda yaitu mengenali
alat dan bahan cuci tangan.
- Waktu : kegiatan terapi aktivitas tersebut akan dilaksanakan nanti dengan waktu
kurang lebih 15 menit
- Tempat: kegiatan terapi aktivitas tersebut akan dilakukan diruangan pertemuan
ini.
PROPOSAL TERAPY AKTIVITAS KELOMPOK
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. TOPIK
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri
Sesi II : Mengenal alat dan bahan cuci tangan.
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
Klien mempunyai kemampuan untuk mengenal alat dan bahan cuci tangan.
Tujuan khusus
- Klien mampu menyebutkan alat dan bahan cuci tangan.
- Klien mampu mengenali alat dan bahan cuci tangan.
C. LANDASAN TEORI
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk

memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007). Di dalam

kelompok tersebut, akan terjadi dinamika interaksi yang saling ketergantungan, saling

membutuhkan, dan menjadi laboratorium bagi klien untuk berlatih perilaku baru yang

adaptif untuk memperbaiki tingkah laku lama yang maladaptif. Kelompok merupakan

kumpulan individu yang memiliki hubungan satu sama lain, saling bergantung, dan

mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin

berasal dari latar belakang yang berbeda, yang harus ditangani sesuai dengan

keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan,

kesukaan, dan menarik (Yalom, 1995 dalam Stuart & Laraia, 2001). Semua kondisi ini

akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok memberi dan

menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam

kelompok.
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami

kelemahan kemampuan dalam menaklukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri

secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK

(toileting). Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk

mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan

diri di pengaruhi berbagai faktor diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu, atau

kelurga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri

(Hidayat, 2006).

D. KLIEN
a. Kriteria
1. Klien yang tidak mengalami gangguan fisik.

2. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk,

dalam keadaan tenang

3. Klien yang mudah mendengarkan dan dapat mempraktekkannya.

4. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif).

b. Proses seleksi
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

3. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan

tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam

kelompok

5. Melibatkan perawat ruangan.


E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari / tanggal : 8 Oktober 2019
b. Jam : 08.00 – 08.30 WITA
c. Acara : 30 menit
- Pembukaan : 5 menit
- Perkenalan pada klien : 2 menit
- Perkenalan TAK : 10 menit
- Persiapan : 5 menit
- Permasalahan : 5 menit
- Penutup : 3 menit
d. Tempat : ruang melati
e. Jumlah pasien : 5 orang
2. Tim terapis
a. Leader
- Memperkenalkan diri
- Analisa dan observasi pola komunikasi dalam kelompok
- Tetapkan tujuan dan peraturan kelompok
- Bacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum kegiatan dimulai
- Motivasi kelompok untuk aktif.
- Member reinforcement positif
- Menyimpulkan keseluruhan aktivitas kelompok
b. Co leader
- Membantu tugas leader
- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
- Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang.
- Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan.
c. Fasilitator
- Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok
- Fasilitasi kelompok yang kurang aktif
- Menjadi rool model selama acara berlangsung.
3. Metode dan media
a. Metode
- Diskusi dan Tanya jawab
- Bermain peran / stimulasi
b. Media
- Buku catatan dan bolpoin.
c. Seting

L CO. L

K1 K2

F1 F2

OBS

Keterangan :
L : leader
Co L : co leader
Obs : observer
F : vasilitator
K : klien

A. PROSES PELAKSANAAN
5. Orientasi
Pada saat ini terapis melakukan :
d. Memberi salam terapiutik : salam dari terapis, perkenalan nama dan panggilan
terapis.
e. Evaluasi / Validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
f. Kontrak :
3) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu : klien mengenal manfaat cuci tangan.
4) Menjelaskan aturan main tersebut
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin kepada
terapis
- Lama kegiatan 15 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
- Jika peserta meraasa kurang jelas dengan penjelaskan leader, dapat
menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan terlebih dahulu.
- Peserta hadir ditempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.
6. Kerja
e. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal alat dan bahan
cuci tangan.
f. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
g. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien setelah mengenal
alat dan bahan cuci tangan.
7. Tahap terminasi
d. Evaluasi
3) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
4) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
e. Tindak lanjut
2) Terapis meminta klien untuk melaporkan isi,waktu,situasi dan perasaannya
setelah mengenal alat dan bahan cuci tangan.
f. Kontrak yang akan datang
3) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mempraktekan bersama
mahasiswa melakukan cara cuci tangan yang tepat.
4) Menyepakati waktu yang tepat
8. Evaluasi
d. Evaluasi struktur
Sebelum melakukan TAK kami mengumpulkan referensi setelah itu
penulis membaca serta menganalisa TAK yang baik untuk pasien diruang melati
serta berdiskusi dengan perawat ruangan. kemudian kami membuat proposal TAK
dengan melalui proses pengoreksian atau konsul dengan dosen pembimbing lahan
maupun dosen pembimbing dari fakultas, setelah itu di ACC. Kami melakukan
persiapan untuk pelaksanaan TAK kepada pasien di Ruang Melati, proposal
ditulis dan TAK dilaksanakan dengan beranggotakan 7 orang, leader : santri, co
leader: wisnu, fasilitator: indah, candra. Selain itu mengevaluasi TAK yang telah
dilaksanakan dan berakhir dengan baik.
e. Evaluasi proses
TAK yang dilakukan di ruang melati berhasil dilakukan dimana jumlah
perawat yang melakukan TAK berjumlah 5 orang dan pasien yang hadir 2 orang,
acara di mulai dengan salam pembuka, penjelasan topic yang akan dilakukan
dalam TAK hari ini, dimulai dari leader, co leader, fasilitator, observer. Peserta
aktif dalam mengikuti kegiatan, 100% klien dapat mengikuti kegiatan sampai
selesai, leader dan co leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan
kegiatan, fasilitator dapat memotivasi peserta untuk aktif menyelesaikan kegiatan,
observer dapat melaporkan jalannya kegiatan.
f. Evaluasi hasil
Target yang ingin kami capai dalam kegitan aktivitas kelompok (TAK)
yang dilakukan pada hari selasa tanggal 08 oktober 2019. Dimana target yang
ingin kami capai dalam pengembangan kemampuan klien untuk melakukan TAK
ini sekitar 75 %. Dengan kriteria hasil :
3) Kemampuan verbal
- Klien mampu menyebutkan manfaat cuci tangan : 80 %
- Klien mampu menyebutkan waktu dilakukan cuci tangan : 80 %
- Klien mampu menyebutkan perasaan saat mengetahui manfaat cuci
tangan : 80 %
4) Kemampuan non verbal
- Kontak mata : 75 %
- Duduk tegap : 75 %
- Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai : 60 %
- Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir : 75 %
STRATEGI PELAKSANAAN

Pertemuan : II
Hari /tanggal : Selasa, 08 Oktober 2019
Nama klien : Tn. S dan Tn. J
Ruangan : Melati

C. PROSES KEPERAWATAN
5. Kondisi Klien
DS : - Klien mengatakan tidak mengetahui alat dan bahan untuk cuci tangan yang benar.
- Klien mengatakan bingung saat menentukan alat dan bahan untuk cuci tangan
efektif.
DO : - Klien terlihat bingung.
- Kontak mata kurang
6. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri : cuci tangan efektif
7. Tujuan khusus
a. Klien mampu menyebutkan manfaat cuci tangan.
b. Klien mampu mengenali alat dan bahan cuci tangan.
c. Klien mampu melakukan 6 langkah cuci tangan dengan bimbingan.
d. Klien mampu mempraktekan 6 langkah cuci tangan secara mandiri.
e. Tindakan keperawatan
d. Mengidentifikasi manfaat cuci tangan.
e. Mengidentifikasi waktu dilakukan cuci tangan.
f. Mengidentifikasi perasaannya klien saat melakukan cuci tangan

D. STRATEGI KOMUNIKASI
A. Orientasi
a. Salam terapeutik
“ selamat pagi bapak-bapak semua, bapak-bapak perkenalkan kami mahasiswa dari
STIKES Wira Medika yang akan memandu terapi kelompok sesi ke II mengenai
alat dan bahan untuk cuci tangan efektif “
b. Evaluasi dan validasi
“ bapak- bapak sebelumnya bagaimana kabarnya? Apakah bisa tidur nyenyak
kemarin malam?”
c. Kontrak
- Topik : “ bapak-bapak hari ini kita akan membicarakan tentang kegiatan terapi
aktivitas kelompok seperti alat dan bahan untuk cuci tangan”
- Waktu : “ bapak-bapak bagaimana kalau kita melakukan terapi aktivitas
kelompok ini selama 15 menit? Apakah setuju pak? “
- Tempat : “ bapak-bapak kita akan melakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok
di ruang pertemuan ini saja nggih “
B. Tujuan : “bapak-bapak dimana tujuan kita melakukan kegiatan terapi aktivitas
kelompok ini adalah agar bapak-bapak dapat mengenal alat dan bahan untuk cuci
tangan”
C. Kerja
“ bapak-bapak, sekarang kita akan mulai kegiatan terapi aktivitasnya, tetapi
sebelumnya apakah bapak-bapak ada yang ingin minum dan buang air kecil?”
“ bapak-bapak sekarang saya akan menjelaskan peraturannya
- Jika ada bapak-bapak yang akan meninggalkan kegiatan ini harus meminta ijin
kepada mahasiswa yang berada dibelakang “
- Lama kegiatan ini selama 15 menit
- bapak-bapak mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai
“ bapak-bapak sekarang kita mulai dari bapak yang paling kanan untuk
menyebutkan apa saja alat dan bahan untuk cuci tangan.
“karena semua sudah mendapat giliran sekarang saya bacakan lagi apa yang bapak
ceritakan tadi “
D. Terminasi
1. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
Respon subjektif :
“ Bagaimana perasaannya setelah kita melakukan terapi aktivitas seperti
mengenal alat dan bahan untuk cuci tangan?”
Respon objektif
“ baiklah sekarang saya minta salah satu dari bapak untuk mengulang kembali
untuk menyebutkan alat dan bahan untuk cuci tangan.”
2. Tindak lanjut
Setelah kegiatan aktivitas ini mahasiswa harap bapak-bapak dapat mengenal
alat dan bahan untuk cuci tangan.
3. Kontrak yang akan datang
- Topic : bapak-bapak, nanti aka nada kegiatan terapi aktivitas kelompok
seperti ini yang akan dilaksanakan oleh kami dengan tema yang berbeda yaitu
mempraktekan cuci tangan bersama-sama.
- Waktu : kegiatan terapi aktivitas tersebut akan dilaksanakan nanti dengan
waktu kurang lebih 15 menit
- Tempat: kegiatan terapi aktivitas tersebut akan dilakukan diruangan
pertemuan ini.
PROPOSAL TERAPY AKTIVITAS KELOMPOK
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. TOPIK
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri
Sesi III : Mempraktekan bersama-sama cara mencuci tangan yang benar.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien mempunyai kemampuan untuk mempraktekan bersama-sama cara
mencuci tangan yang benar..
2. Tujuan khusus
- Klien mampu menyebutkan langkah-langkah cuci tangan yang benar.
C. LANDASAN TEORI
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara

kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan

interpersonal (Yosep, 2007). Di dalam kelompok tersebut, akan terjadi dinamika

interaksi yang saling ketergantungan, saling membutuhkan, dan menjadi

laboratorium bagi klien untuk berlatih perilaku baru yang adaptif untuk

memperbaiki tingkah laku lama yang maladaptif. Kelompok merupakan

kumpulan individu yang memiliki hubungan satu sama lain, saling bergantung,

dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Anggota kelompok

mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda, yang harus ditangani sesuai

dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan,

ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik (Yalom, 1995 dalam Stuart & Laraia, .
Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota

kelompok memberi dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai

interaksi yang terjadi dalam kelompok.

Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang

mengalami kelemahan kemampuan dalam menaklukan atau melengkapi aktivitas

perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias,

makan, dan BAB/BAK (toileting). Personal Hygiene merupakan perawatan diri

sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik

maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri di pengaruhi berbagai faktor

diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu, atau kelurga, pengetahuan

terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri .

D. KLIEN
1. Kriteria
a. Klien yang tidak mengalami gangguan fisik.

b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau

mengamuk, dalam keadaan tenang

c. Klien yang mudah mendengarkan dan dapat mempraktekkannya.

d. Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif).

2. Proses seleksi
3. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

4. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

5. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.


6. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan

tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam

kelompok

7. Melibatkan perawat ruangan.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari / tanggal : 10 Oktober 2019
b. Jam : 08.00 – 08.30 WITA
c. Acara : 30 menit
- Pembukaan : 5 menit
- Perkenalan pada klien : 2 menit
- Perkenalan TAK : 10 menit
- Persiapan : 5 menit
- Permasalahan : 5 menit
- Penutup : 3 menit
- Tempat : ruang melati
- Jumlah pasien : 5 orang
2. Tim terapis
a. Leader
- Memperkenalkan diri
- Analisa dan observasi pola komunikasi dalam kelompok
- Tetapkan tujuan dan peraturan kelompok
- Bacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum kegiatan dimulai
- Motivasi kelompok untuk aktif.
- Member reinforcement positif
- Menyimpulkan keseluruhan aktivitas kelompok
b. Co leader
- Membantu tugas leader
- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
- Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang.
- Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan.
c. Fasilitator
- Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok
- Fasilitasi kelompok yang kurang aktif
- Menjadi rool model selama acara berlangsung.
1. Metode dan media
a. Metode
- Praktek cuci tangan
- Bermain peran / stimulasi
b. Media
- Buku catatan dan bolpoin.
c. Seting

L CO. L

K1 K2

F1 F2

OBS

Keterangan :
L : leader
Co L : co leader
Obs : observer
F : vasilitator
K : klien
PROSES PELAKSANAAN
A. Orientasi
- Pada saat ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapiutik : salam dari terapis, perkenalan nama dan
panggilan terapis.
b. Evaluasi / Validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
- Kontrak :
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu : klien mempraktekan cuci tangan
bersama-sama.
b. Menjelaskan aturan main tersebut
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada terapis
- Lama kegiatan 15 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
- Jika peserta meraasa kurang jelas dengan penjelaskan leader, dapat
menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan terlebih dahulu.
- Peserta hadir ditempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.
B. Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu langkah-
langkah cuci tangan yang benar.
b. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
c. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien setelah
mengenal langkah-langkah cuci tangan.
C. Tahap terminasi
“ Bagaimana pak prasaan bapak-bapak setelah melakukan cuci tangan yang
baik dan benar “
D. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
a. Tindak lanjut
- Terapis meminta klien untuk melaporkan isi,waktu,situasi dan
perasaannya setelah mengenal langkah-langkah cuci tangan.
b. Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mempraktekan bersama
mahasiswa melakukan langkah-langkah cuci tangan.
- Menyepakati waktu yang tepat.
c. Evaluasi
- Evaluasi struktur
Sebelum melakukan TAK kami mengumpulkan referensi setelah itu
penulis membaca serta menganalisa TAK yang baik untuk pasien diruang
melati serta berdiskusi dengan perawat ruangan. kemudian kami membuat
proposal TAK dengan melalui proses pengoreksian atau konsul dengan dosen
pembimbing lahan maupun dosen pembimbing dari fakultas, setelah itu di
ACC. Kami melakukan persiapan untuk pelaksanaan TAK kepada pasien di
Ruang Melati, proposal ditulis dan TAK dilaksanakan dengan beranggotakan
7 orang, leader : santri, co leader: wisnu, fasilitator: indah, candra. Selain itu
mengevaluasi TAK yang telah dilaksanakan dan berakhir dengan baik.
- Evaluasi proses
TAK yang dilakukan di ruang melati berhasil dilakukan dimana jumlah
perawat yang melakukan TAK berjumlah 5 orang dan pasien yang hadir 2
orang, acara di mulai dengan salam pembuka, penjelasan topic yang akan
dilakukan dalam TAK hari ini, dimulai dari leader, co leader, fasilitator,
observer. Peserta aktif dalam mengikuti kegiatan, 100% klien dapat
mengikuti kegiatan sampai selesai, leader dan co leader dapat mengarahkan
peserta untuk aktif melaksanakan kegiatan, fasilitator dapat memotivasi
peserta untuk aktif menyelesaikan kegiatan, observer dapat melaporkan
jalannya kegiatan.
- Evaluasi hasil
Target yang ingin kami capai dalam kegitan aktivitas kelompok
(TAK) yang dilakukan pada hari kamis tanggal 10 oktober 2019. Dimana
target yang ingin kami capai dalam pengembangan kemampuan klien
untuk melakukan TAK ini sekitar 75 %. Dengan kriteria hasil :
5) Kemampuan verbal
- Klien mampu menyebutkan manfaat cuci tangan : 80 %
- Klien mampu menyebutkan waktu dilakukan cuci tangan : 80 %
- Klien mampu menyebutkan perasaan saat mengetahui manfaat cuci
tangan : 80 %
6) Kemampuan non verbal
- Kontak mata : 75 %
- Duduk tegap : 75 %
- Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai : 60 %
- Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir : 75 %

STRATEGI PELAKSANAAN

Pertemuan : IV
Hari /tanggal : 11 Oktober 2019
Nama klien : Tn. S dan Tn. J
Ruangan : Melati

PROSES KEPERAWATAN

Kondisi Klien
DS : - Klien mengatakan tidak mengetahui alat dan bahan untuk cuci tangan yang benar.
- Klien mengatakan bingung saat menentukan alat dan bahan untuk cuci tangan
efektif.
DO : - Klien terlihat bingung.
- Kontak mata kurang
Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri : cuci tangan efektif
a. Tujuan khusus
- Klien mampu menyebutkan langkah-langkah cuci tangan.
- Klien mampu mengenali alat dan bahan cuci tangan.
- Klien mampu melakukan 6 langkah cuci tangan dengan bimbingan.
- Klien mampu mempraktekan 6 langkah cuci tangan secara mandiri.
b. Tindakan keperawatan
- Mengidentifikasi manfaat cuci tangan.
- Mengidentifikasi waktu dilakukan cuci tangan.
- Mengidentifikasi perasaannya klien saat melakukan cuci tangan

STRATEGI KOMUNIKASI
A. Orientasi
a. Salam terapeutik
“ selamat pagi bapak-bapak semua, bapak-bapak perkenalkan kami mahasiswa dari
STIKES Wira Medika yang akan memandu terapi kelompok sesi ke III mengenai
langkah-langkah cuci tangan efektif “
b. Evaluasi dan validasi
“ bapak- bapak sebelumnya bagaimana kabarnya? Apakah bisa tidur nyenyak
kemarin malam?”
c. Kontrak
- Topik : “ bapak-bapak hari ini kita akan membicarakan tentang kegiatan terapi
aktivitas kelompok seperti langkah-langkah untuk cuci tangan”
- Waktu : “ bapak-bapak bagaimana kalau kita melakukan terapi aktivitas
kelompok ini selama 15 menit? Apakah setuju pak? “
- Tempat : “ bapak-bapak kita akan melakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok
di ruang pertemuan ini saja nggih “
d. Tujuan : “bapak-bapak dimana tujuan kita melakukan kegiatan terapi aktivitas
kelompok ini adalah agar bapak-bapak dapat mengenal alat dan bahan untuk cuci
tangan”
e. Kerja
“ bapak-bapak, sekarang kita akan mulai kegiatan terapi aktivitasnya, tetapi
sebelumnya apakah bapak-bapak ada yang ingin minum dan buang air kecil?”
“ bapak-bapak sekarang saya akan menjelaskan peraturannya ”
- Jika ada bapak-bapak yang akan meninggalkan kegiatan ini harus meminta ijin
kepada mahasiswa yang berada dibelakang “
- Lama kegiatan ini selama 15 menit
- bapak-bapak mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai
“ bapak-bapak sekarang kita mulai saja langkah-langkah mencuci tangan yang benar
bersama-sama yah.”
“ pertama, basahi tangan di air mengalir dengan sabun. Kedua, gosok kedua telapak
tangan selama 6 detik. Ketiga, gosok punggung tangan selama 6 detik. Keempat,
gosok sela-sela jari selama 6 detik. Kelima, kunci kedua telapak tangan seperti
mengepak sayap ayam selama 6 detik. Keenam, putar ibu jari seperti membuka
tutup botol selama 6 detik. Ketujuh, putar ujung jari pada telapak tangan selama 6
detik.”

f. Terminasi
g. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
Respon subjektif :
“ Bagaimana perasaannya setelah kita melakukan terapi aktivitas seperti
mempraktekan langkah-langkah cuci tangan bersama?”
Respon objektif
“ baiklah sekarang saya minta salah satu dari bapak untuk mengulang kembali
langkah-langkah cuci tangan.”
h. Tindak lanjut
Setelah kegiatan aktivitas ini mahasiswa harap bapak-bapak dapat mengulang
kembali langkah-langkah cuci tangan.
i. Kontrak yang akan datang
- Topic : bapak-bapak, nanti akan ada kegiatan terapi aktivitas kelompok seperti ini
yang akan dilaksanakan oleh kami dengan tema yang berbeda yaitu
mempraktekan cuci tangan secara mandiri .
- Waktu : kegiatan terapi aktivitas tersebut akan dilaksanakan nanti dengan waktu
kurang lebih 15 menit
- Tempat : kegiatan terapi aktivitas tersebut akan dilakukan diruangan pertemuan
ini.
PROPOSAL TERAPY AKTIVITAS KELOMPOK
DEFISIT PERAWATAN DIRI

TOPIK
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri
Sesi IV: Melakukan cuci tangan secara mandiri.
TUJUAN
a. Tujuan umum
Klien mempunyai kemampuan untuk melakukan cuci tangan secara mandiri.
b. Tujuan khusus
Klien mampu melakukan cuci tangan secara mandiri.

LANDASAN TEORI
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk

memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2007). Di dalam

kelompok tersebut, akan terjadi dinamika interaksi yang saling ketergantungan, saling

membutuhkan, dan menjadi laboratorium bagi klien untuk berlatih perilaku baru yang

adaptif untuk memperbaiki tingkah laku lama yang maladaptif. Kelompok merupakan

kumpulan individu yang memiliki hubungan satu sama lain, saling bergantung, dan

mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin

berasal dari latar belakang yang berbeda, yang harus ditangani sesuai dengan

keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan,

kesukaan, dan menarik (Yalom, 1995 dalam Stuart & Laraia, 2001). Semua kondisi ini

akan mempengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota kelompok memberi dan

menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam

kelompok.
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami

kelemahan kemampuan dalam menaklukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri

secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK

(toileting). Personal Hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk

mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan

diri di pengaruhi berbagai faktor diantaranya: budaya, nilai sosial pada individu, atau

kelurga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri

(Hidayat, 2006).

KLIEN
a. Kriteria
- Klien yang tidak mengalami gangguan fisik.

- Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk,

dalam keadaan tenang

- Klien yang mudah mendengarkan dan dapat mempraktekkannya.

- Klien dapat diajak kerjasama (kooperatif).

b. Proses seleksi
- Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

- Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

- Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

- Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan

tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam

kelompok

- Melibatkan perawat ruangan.


PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari / tanggal : 11 Oktober 2019
b. Jam : 08.00 – 08.30 WITA
c. Acara : 30 menit
- Pembukaan : 5 menit
- Perkenalan pada klien : 2 menit
- Perkenalan TAK: 10 menit
- Persiapan : 5 menit
- Permasalahan : 5 menit
- Penutup : 3 menit
d. Tempat : ruang melati
e. Jumlah pasien : 5 orang
2. Tim terapis
a. Leader
- Memperkenalkan diri
- Analisa dan observasi pola komunikasi dalam kelompok
- Tetapkan tujuan dan peraturan kelompok
- Bacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum kegiatan dimulai
- Motivasi kelompok untuk aktif.
- Member reinforcement positif
- Menyimpulkan keseluruhan aktivitas kelompok
b. Co leader
- Membantu tugas leader
- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
- Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang.
- Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan.
c. Fasilitator
- Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok
- Fasilitasi kelompok yang kurang aktif
- Menjadi rool model selama acara berlangsung.
- Metode dan media
d. Metode
- Diskusi dan Tanya jawab
- Bermain peran / stimulasi
e. Media
- Buku catatan dan bolpoin.
f. Seting

L CO. L

K1 K2

F1 F2

OBS

Keterangan :
L : leader
Co L : co leader
Obs : observer
F : vasilitator
K : klien
PROSES PELAKSANAAN
A. Orientasi
a. Pada saat ini terapis melakukan :
- Memberi salam terapiutik : salam dari terapis, perkenalan nama dan
panggilan terapis.
b. Evaluasi / Validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak :
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu : klien mampru mempraktekan cuci
tangan secara mandiri.
d. Menjelaskan aturan main tersebut
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin kepada
terapis
- Lama kegiatan 15 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
- Jika peserta meraasa kurang jelas dengan penjelaskan leader, dapat
menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan terlebih dahulu.
- Peserta hadir ditempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.
B. Kerja
- Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu klien mampu
melakukan cuci tangan secara mandiri.
- Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
C. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien setelah melakukan
cuci tangan secara mandiri.
D. Tahap terminasi
E. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
F. Tindak lanjut
- Terapis meminta klien untuk melaporkan isi,waktu,situasi dan
perasaannya setelah mengenal alat dan bahan cuci tangan.
G. Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mempraktekan bersama
mahasiswa melakukan cara cuci tangan yang tepat.
- Menyepakati waktu yang tepat
H. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
Sebelum melakukan TAK kami mengumpulkan referensi setelah itu
penulis membaca serta menganalisa TAK yang baik untuk pasien diruang melati
serta berdiskusi dengan perawat ruangan. kemudian kami membuat proposal TAK
dengan melalui proses pengoreksian atau konsul dengan dosen pembimbing lahan
maupun dosen pembimbing dari fakultas, setelah itu di ACC. Kami melakukan
persiapan untuk pelaksanaan TAK kepada pasien di Ruang Melati, proposal
ditulis dan TAK dilaksanakan dengan beranggotakan 7 orang, leader : santri, co
leader: wisnu, fasilitator: indah, candra. Selain itu mengevaluasi TAK yang telah
dilaksanakan dan berakhir dengan baik.
b. Evaluasi proses
TAK yang dilakukan di ruang melati berhasil dilakukan dimana jumlah
perawat yang melakukan TAK berjumlah 5 orang dan pasien yang hadir 2 orang,
acara di mulai dengan salam pembuka, penjelasan topic yang akan dilakukan
dalam TAK hari ini, dimulai dari leader, co leader, fasilitator, observer. Peserta
aktif dalam mengikuti kegiatan, 100% klien dapat mengikuti kegiatan sampai
selesai, leader dan co leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan
kegiatan, fasilitator dapat memotivasi peserta untuk aktif menyelesaikan kegiatan,
observer dapat melaporkan jalannya kegiatan.
c. Evaluasi hasil
Target yang ingin kami capai dalam kegitan aktivitas kelompok (TAK)
yang dilakukan pada hari selasa tanggal 08 oktober 2019. Dimana target yang
ingin kami capai dalam pengembangan kemampuan klien untuk melakukan TAK
ini sekitar 75 %. Dengan kriteria hasil :
A. Kemampuan verbal
- Klien mampu menyebutkan manfaat cuci tangan : 80 %
- Klien mampu menyebutkan waktu dilakukan cuci tangan : 80 %
- Klien mampu menyebutkan perasaan saat mengetahui manfaat cuci
tangan : 80 %
B. Kemampuan non verbal
- Kontak mata : 75 %
- Duduk tegap : 75 %
- Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai : 60 %
- Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir : 75 %

STRATEGI PELAKSANAAN
Strategi Komunikasi
A. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi bapak-bapak” masih ingat dengan kami? Kami mahasiswa STIKES
Wira Medika yang akan mengisi terapi kelompok hari ini.

b. Evaluasi dan validasi


“bagaimana perasaan bapak-bapak pagi ini? Bapak-bapak masih ingat TAK yang
kita lakukan hari sebelumnya? Bagaimana perasaan bapak setelah kita belajar cara
melakukan langkah-langkah cuci tangan?
c. Kontrak
- Topik : “bapak-bapak sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan melakukan
TAK kembali tentang melakukan cuci tangan secara mandiri.
- Waktu : “bapak-bapak hari ini kita akan melakukan kegiatan terapi aktivitas
kelompok selama ± 30 menit. Bila bapak ingin meninggalkan kelompok,
minta izin dulu pada perawat ya”
- Tempat : “bapak-bapak kita akan melakukan kegiatan terapi aktivitas
kelompok di ruang pertemuan ini lagi ya “
d. Tujuan : “tujuan kita melakukan kegiatan terapi aktivitas kelompok hari ini
adalah agar bapak-bapak paham cara melakukan langkah-langkah cuci tangan.
e. Kerja
- “Sekarang coba bapak yang paling kanan melakukan atau mempraktekan
cuci tangan dengan baik dan benar.”
- “wah, hebat sekali bapak. Bapak sudah sangat baik bisa melakukan cuci
tangan dengan mandiri”.
- “sekarang coba bapak yang dikiri melakukan atau mempraktekan cuci tangan
dengan baik dan benar”
- “wah, hebat sekali bapak. Bapak sudah sangat baik bisa melakukan cuci
tangan dengan mandiri”.
- “baiklah kalau begitu tadi bapak-bapak telah memperagakan dengan baik.
mari kita tepuk tangan yang meriah”.

f. Terminasi
g. Evaluasi respon terhadap tindakan keperawatan
- Respon subjektif :
“Bagaimana perasaannya bapak-bapak setelah kita mempraktekan cuci tangan
dengan efektif ini?”
- Respon objektif
“ sekarang coba bapak sebutkan cara cuci tangan yang benar saat melakukan
cuci tangan yang sudah kita lakukan bersama”
- Tindak lanjut
Setelah kegiatan aktivitas ini mahasiswa harap bapak-bapak dapat
menerapkan cara dan langkah untuk mencuci tangan yang benar secara
mandiri.
h. Kontrak yang akan datang
- Topik : bapak-bapak, ini adalah pertemuan terakhir kita nggih.
Sebelumnya terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk mengikuti
terapi kelompok ini nggih. Kami harap bapak-bapak mampu
mempraktekannya secara mandiri.
- Waktu : karena kegiatan terapi kelompok ini sudah berakhir selanjutnya
acara bebas.
- Tempat : -
Kemampuan mandiri untuk melakukan cuci tangan

No ASPEK YANG DINILAI NAMA KLIEN

1 Pasien mampu menyebutkan


manfaat cuci tangan

2 Pasien mampu menyebutkan


alat dan bahan cuci tangan
3 Pasien mampu memperagakan
langkah-langkah cuci tangan
secara bersama
4 Pasien mampu mempraktekan
cara mencuci tangan secara
mandiri

Petujuk :
1. Tulis nama panggil klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan : cara yang biasa digunakan
untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara menghardik halusinasi dan
memperdayakannya. Beri tanda ceklist (√) jika klien mampu dan tanda silang (x) bila
klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
dokumentasi keperawatan tiap klien.

Anda mungkin juga menyukai