Anda di halaman 1dari 6

RESUME KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

X
DENGAN DIAGNOSA PRO DEBRIDEMENT SELULITIS MANUS

OLEH :

HANAFIAH, S.,Kep

NIM 19.31.1384

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2019-2020

1
2

RESUME KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. X


DENGAN DIAGNOSA PRO DEBRIDEMENT SELULITIS MANUS

OLEH :

HANAFIAH, S.,Kep

NIM 19.31.1384

Banjarmasin,

Mengetahui,

Preseptor Akademik Proseptor Klinik

( ) ( )
3

RESUME KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. X


DENGAN DIAGNOSA PRO DEBRIDEMENT SELULITIS MANUS

Nama mahasiswa : Hanafiah


NIM : 19.31.1384
Ruangan : OK

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. X
Umur : 42 tahun
Alamat : Banjarmasin
Diagnosa Medis : DEBRIDEMENT SELULITIS MANUS
Diagnosa keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan agen
injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis),
kerusakan jaringan
Tanggal Pengkajian : 24 juni 2020

II. DATA FOKUS


Inspeksi : tampak udem (+) eritema (+) pus (+) keluar
cairan bening dari luka (+) darah (-)
Auskultasi :-
Perkusi :-
Palpasi : tangan teraba panas (+)
III. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


Data Subjektif : agen injuri (biologi, Nyeri akut
Pasien mengtakan nyeri di jari jempol kimia, fisik,
tangan kiri psikologis),
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk kerusakan jaringan
R : lokasi nyeri di jri jempol tangn kiri
S : dengan skala nyeri 4 (0-10)
4

T : nyeri berkelanjutan

Data Objektif :

- Keadaan pasien baik


- TD = 100/60 mmHg
- N = 90x/menit
- T = 36,4c
- RR = 23x/menit
- GDS = 260

IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


1. Diagnosa keperawatan :

Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (biologi, kimia, fisik,


psikologis), kerusakan jaringan

2. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri


akut terhadap agen cedera biologis dapat teratasi bahkan hilang tanpa
ada keluhan nyeri lagi, menunjukkan tingkat kenyamanan positif,
mampu mengendalikan nyeri, dan tingkatan nyeri berkurang bahkan
hilang.
3. Kriteria evaluasi :
a. Pasien mampu untuk melakukan aktivitas yang tidak
menimbulkan nyeri seperti berbicara, makan dan minum
b. Terlihat rileks dapat tidur/ beristirahat dan berpartisipasi dalam
aktivitas sesuai kemampuan
c. Pasien dapat mengendalikan rasa nyeri dengan teknik yang telah
diajarkan seperti tari napas dalam
d. Pasien melapporkan tingkat nyeri berkurang
4. Intervensi / jam : 11.30
5

a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif


b. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
d. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi seperti napas dalam dan
distraksi
e. Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
5. Implementasi / jam : 13.30
Pain manajemen nyeri
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Hasil :
P : Pasien mengatakan nyeri di jari jempol tangan kiri
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : lokasi nyeri di jari jempol tangan kiri
S : dengan skala nyeri 4 (0-10)
T : nyeri berkelanjutan
b. mengobservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
Hasil : klien tampak tenang
c. menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
Hasil : pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
d. mengajarkan tentang teknik nonfarmakologi seperti napas dalam
dan distraksi
hasil : pasien menarik napas dalam dan menghembuskan nafas
lebih panjang dari menarik napasnya (relaksasi distraksi)
6. Evaluasi / jam : 14.15

S : pasien mengatakan nyeri berkurang Skala nyeri 3 Pasien


mengatakan nyeri di jari jempol tangan kiri

Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk


6

R : lokasi nyeri di jari jempol tangan kiri


S : dengan skala nyeri 4 (0-10)
T : nyeri berkelanjutan
O : pasien tampak baik

O : terpasang IVFD Asering 20 tpm dan obat-obatan

− Inj Ceftriaxone 2x1 gr

− Inj Metronodazole 3x500mg

− Inj Ketorolac 3x1 amp

− Inj Ranitidin 2x1 amp

− Consul Anestesi

− Pro operasi besok

- Keadaan pasien baik


- TD = 100/60 mmHg
- N = 90x/menit
- T = 36,4c
- RR = 23x/menit
- GDS = 260

A : Nyeri akut (ringan )


P : Intervensi dilanjutkan pada implementasi ke 1 dan 4

Anda mungkin juga menyukai