Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Ilmu Permulian Ternak ”


Disusun Oleh
Nadila Dj Kalep (621419014)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN PETERNAKAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul” Ilmu
pemulian Ternak”. Tak lupa juga penulis haturkan shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman kebodohan ke
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulis pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan penulis
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Penulis berharap makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang
khususnya bagi para pembaca dan dapat bermanfaat. Penulis mohon maaf jika
terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Gorontalo, 16 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
2.1 Pengertian Pemulian Ternak.........................................................3
2.2 Hubungan Ilmu Pemulian Ternak dan Ilmu lainya......................4
2.3 Faktor – faktor perfoma Genetik, Lingkungan, dan Interaksi Genetik
Lingkungan..................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................6
3.1 Kesmpulan....................................................................................6
3.2 Saran.............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak dulu nenek moyang kita mulai menjinakkan dan memelihara
hewan liar serta mengubahnya menjadi ternak, secara tidak sadar mereka
telah melaksanakan program pemuliaan. Bila dipandang dari sudut
genetika kuantitatif, nenek moyang kita itu telah melaksanakan
peningkatan mutu genetik ternak yang dipeliharanya, meskipun masih
dalam bentuk yang sederhana, yaitu dengan memilih hewan-hewan
tertentu yang dianggapnya lebih sesuai dengan kebutuhannya atau hewan
yang disenanginya.
Hewan-hewan pilihan tersebut kemudiaan dipelihara lebih lama dari
hewan-hewan lain dan dikawinkan untuk memperoleh keturunan. Setelah
berlangsung beberapa generasi, terbentuklah sekelompok ternak yang
makin memenuhi kebutuhan pemeliharanya. Berdasarkan pengamatan
secara sederhana, pada masa itu telah disimpulkan bahwa terdapat
kesamaan dalam sifat tertentu yang dimiliki tetua dengan sifat pada
anaknya atau sesama saudara kandung dan atau sesama saudara tiri.
Demikian pula ternak yang berkerabat dekat terdapat beberapa kesamaan
sifat-sifat di antara mereka. Disimpulkan pula bahwa terdapat sifat-sifat
yang pewarisannya lebih mantap dari sifat yang lain. Sejak itu, manusia
diduga telah mencoba mencari hukum-hukum yang mengatur pewarisan
sifat.
Hal inilah yang kemudiaan membuahkan ilmu genetika modern.
Manusia diperkirakan telah berusaha mengembangkan cara-cara pemuliaan
sederhana yang efektif. Namun baru setelah hukum-hukum Mendel
ditemukan kembali pada awal abad ini, Ilmu Pemuliaan Ternak Modern
mulai berkembang dengan pesat.Ilmu Genetika merupakan salah satu
cabang ilmu yang mempelajari seluk-beluk gen sebagai unit dasar biologis
yang mengontrol pewarisan sifat. Karena gen memegang peran utama
dalam kehidupan, menyebabkan ilmu genetika memiliki banyak kaitan

1
dengan cabang ilmu lain dalam bidang biologi. Pada dasarnya genetika
mempelajari dua aspek yang saling kontradiksi, yaitu kemiripan anak
dengan tetuanya dan perbedaan antara anak dengan tetuanya serta perbedaan
sesama anak. Jadi genetika mempelajari tentang pewarisan dari kesamaan
dan variasi sifat antarindividu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pemuliaan Ternak ?

2. Jelaskan Hubunga Ilmu Pemulian Ternak dan Ilmu Lainya ?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktor – faktor genetik, lingkungan,

dan interaksi genetik lingkungan ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Permulian Ternak


Kata Pemuliaan merupakan terjemahan bahasa Belanda, yaitu veredeling.
Dalam bahasa Inggris adalah breeding. Pemuliaan meupakan aktivitas manusia
dalam memelihara tanaman ataupun hewan untuk melindungi kemurnian galur
ataupun ras serta memperbaiki produksi ataupun kualitasnya.Pemuliaan ternak
adalah cabang ilmu biologi, genetika terapan dan metode untuk peningkatan
atau perbaikan dalam genetik ternak. Pemuliaan ternak diartikan sebagai suatu
teknologi beternak yang digunakan untuk meningkatkan mutu genetik ternak.
Mutu genetik adalah kemampuan warisan yang berasal dari tetua dan moyang
suatu individu. Kemampuan ini dapat dimunculkan setelah bekerja sama
dengan pengaruh faktor lingkungan dari tempat pemeliharaan ternak.
Pemunculannya ini disebut performa atau dalam sehari-hari disebut
sebagai produksi dan reproduksi ternak. contohnya adalah berat lahir,
pertambahan berat badan, produksi susu, telur, daging, berat sapih dan jumlah
anak sepelahiran. Kemampuan genetik ternak dapat disebut kemampuan
bereproduksi dan berproduksi. Prinsip dasar dalam pemuliaan ternak adalah
mengajarkan bahwa kemampuan genetik di wariskan dari tetua ke anak, secara
acak. Yang dapat diartikan bahwa tidak ada dua anak atau lebih yang memiliki
kemampuan yang sama persis kecuali pada kasus monozygote identical twin
(dua anak berasal dari satu sel telur). Kemampuan tersebut selanjutnya akan
dimunculkan dalam bentuk produksi yang terukur di bawah faktor lingkungan
tertentu.
Kemampuan genetik tadi secara sederhana dapat digambarkan sebagai
lingkaran kecil yang terletak di dalam lingkaran yang lebih besar. Lingkaran
yang lebih besar merupakan cerminan pemunculan kemampuan genetik di
bawah lingkungan seluas daerah antara 2 lingkaran tersebut. Apabila lingkaran
lingkungan kita perbesar pemunculan kemampuan genetik tidak akan dapat
melampaui batas lingkaran besar. Hal ini disebabkan pemunculan kemampuan
genetik itu ada batasnya, yang dikontrol oleh banyak faktor. Setiap individu

3
memiliki gambaran lingkaran kecil dan besar yang berbeda. Kalau faktor
kontrol tersebut tidak ada maka seekor kelinci akan dapat dibesarkan menjadi
seekor sapi. Tidak demikian yang dimaksud dengan kemampuan genetik.
Kalau lingkaran lingkaràn kita kecilkan, maka pemunculan kemampuan
genetik akan ikut mengecil.
Pemuliaan ternak dapat ditinjau sebagai suatu metode, maka dalam
mencapai tujuan memerlukan unsur-unsur pengamatan, percobaan, definisi,
penggolongan, pengukuran, generalisasi, serta tindakan lainnya. Selanjutnya
metode tersebut juga membutuhkan langkah-langkah penentuan masalah,
perumusan hipotesis, pengumpulan data, penurunan kesimpulan dan pengujian
hasil. Oleh karena itu pengembangan pemuliaan ternak memerlukan penelitian
dan penerapan hasil penelitian yang berkelanjutan. Siapapun yang tertarik akan
meningkatkan peranan dan pemanfaatan pemuliaan ternak harus mulai dengan
mendalami dasar dan prinsip teori genetika terapan dan melanjutkan dengan
penelitian serta penerapan hasil penelitiannya.
2.2 Hubungan Ilmu Pemulian Ternak dengan Ilmu Lain
Untuk penguasaan Ilmu Pemuliaan Ternak dalam rangka

meningkatkan mutu genetik ternak diperlukan pemahaman Ilmu Ternak

Umum, Ilmu Genetika, Ilmu Fisiologi, Ilmu Statistik dan beberapa ilmu

lain.Genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang penting dalam biologi.

Ilmu ini mempelajari pewarisan sifat yang dimiliki suatu individu ke individu

berikutnya. Istilah lain untuk ilmu ini adalah hereditas atau ilmu

pewarisan. Secara umum genetika berusaha menjelaskan material apa

saja yang membawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana

informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan bagaimana informasi

ditransmisikan dari suatu individu ke individu berikutnya(pewarisan genetik).

Unit fungsional materi genetik ialah gen, berasal dari kata genos, artinya
asal-usul. Sedangkan unit struktural atau unit kimiawi gen ialah DNA

4
(deoxyribo nucleic acid). Gen atau DNA itu berderet secara linier pada
kromatin atau kromosom. Satu benang kromatin terdiri atas nukleoprotein,
yaitu gabungan asam nukleat (DNA) dan protein. DNA membentuk super
lilitan sepanjang kromatin, sedangkan protein bertindak sebagai
tempat melilit. Protein tempat melilit DNA disebut histon. Protein lain
dalam kromatin ada yang bertindak sebagai penyekat, penyalut, unsur
regulator, atau sebagai enzim bagi aktivitas DNA, merekadisebut protein
nonhiston.
2.3 Faktor – Faktor perfoma Genetik, Lingkungan, dan Interaksi Genetik
Lingkungan
Produktivitas ternak di pengerahui oleh faktor genetik dan lingkungan,
dimana ternak berada atau merupakan interaksi dari keduanya. Ada beberapa
cara untuk meningkatkan mutu produksi ternak yaitu perbaikan mutu pakan,
perbaikan tata laksana dan peningkatan mutu genetiknya. Potensi genetik yang
dimiliki masing –masing individu diturunkan pada generasi berikutnya dan
besar variasi yang berakibat menurudn dapat diduga dengan parameter
genetiknya. Parameter genetik terdiri atas Heritabilitas, Repitabilitas, dan
kolerasi genetik pada suatu siafat tertentu.
Pengetahuan pada parameter genetik sangat di perlukan dalam pelaksan
seleksi pada pemuliaan ternak untuk dapat meningkatkan mutu genetik. Salah
satu parameter genetik yaitu kolerasi genetik yang bermanfaat untuk menduga
besarnya perubahan pada sifat lain yang berkolerasi terhadap suatu sifat apbila
dilakukan seleksi terhdap suatu sifat tersebut. Nilai kolerasi genetik
mencerminkan keragaman genetik antara sifat – sifat yang berkolerasi pada
suatu populasi dan bukan suatu konstanta karena selalu mengalami perubahan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kata Pemuliaan merupakan terjemahan bahasa Belanda, yaitu veredeling.
Dalam bahasa Inggris adalah breeding. Pemuliaan meupakan aktivitas manusia
dalam memelihara tanaman ataupun hewan untuk melindungi kemurnian galur
ataupun ras serta memperbaiki produksi ataupun kualitasnya.Pemuliaan ternak
adalah cabang ilmu biologi, genetika terapan dan metode untuk peningkatan
atau perbaikan dalam genetik ternak. Pemuliaan ternak diartikan sebagai suatu
teknologi beternak yang digunakan untuk meningkatkan mutu genetik ternak.
Untuk penguasaan Ilmu Pemuliaan Ternak dalam rangka

meningkatkan mutu genetik ternak diperlukan pemahaman Ilmu Ternak

Umum, Ilmu Genetika, Ilmu Fisiologi, Ilmu Statistik dan beberapa ilmu

lain.Genetika merupakan salah satu cabang ilmu yang penting dalam biologi.

Ilmu ini mempelajari pewarisan sifat yang dimiliki suatu individu ke individu

berikutnya. Istilah lain untuk ilmu ini adalah hereditas atau ilmu

pewarisan. Secara umum genetika berusaha menjelaskan material apa

saja yang membawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana

informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan bagaimana informasi

ditransmisikan dari suatu individu ke individu berikutnya(pewarisan genetik).

Produktivitas ternak di pengerahui oleh faktor genetik dan lingkungan,

dimana ternak berada atau merupakan interaksi dari keduanya. Ada beberapa

cara untuk meningkatkan mutu produksi ternak yaitu perbaikan mutu pakan,

perbaikan tata laksana dan peningkatan mutu genetiknya. Potensi genetik yang

dimiliki masing –masing individu diturunkan pada generasi berikutnya dan

besar variasi yang berakibat menurudn dapat diduga dengan parameter

6
genetiknya. Parameter genetik terdiri atas Heritabilitas, Repitabilitas, dan

kolerasi genetik pada suatu siafat tertentu.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu penulis meminta kepada pembaca untuk memberikan kritik dan
saran agar penulis bisa memperbaiki kekurangan tersebut pada makalah-
makalah selanjutnya. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah ilmu pengetahuan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kurnianto, Edy. 2009. Pemuliaan Ternak. Cetakan Pertama. Graha


Ilmu. Yogyakarta.
Kurnianto, Edy. 2010. Ilmu Pemuliaan Ternak. Lembaga Pengembangan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Universitas Diponegoro. Semarang.
Martojo, H. 1992. Peningkatan Mutu Genetik Ternak. Pusat Antar
Universitas Bioteknologi. Insititut Pertanian Bogor. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai