Anda di halaman 1dari 1

Nama: Gilang Farhan Ramadhan Mulyadi

NIM: 23619003

The USAF General Dynamics F111 Crash in 1969

Ringkasan

General Dynamics Coorporation pada tahun 1964 mengembangkan dan memproduksi pesawat F 111.
Produksi dilakukan oleh USAF da Royal Australian Air Force. Konfigurasi pesawat unconventional
dengan variable-geometry “swing wing”, high strength steel in major aircraft components, wing
carry-through box, wing pivot fittings, center fuselagr longeron, and the empenage carry-through
structure. Pada tahun 1969, setelah melewati satu tahun service. F111 A #67-0049 kehilangan sayap
kiri ketika low-level training. Akumulasi pesawat hanya terbang selama 107 flight hours. Kegagalan
terjadi saat pesawat melakukan manuver pulling 3,5g – kirang dari setengah desain limit load factor.
Investigasi lapangan menemukan adanya initial flaw akibat manufaktur pada plat bagian bawah sayap
kiri wing pivot fitting sebesar 23,40 mm x 5,90 mm sehingga tidak dapat dideteksi. Fatigue crack
merambat lambat dari saat service sampai cepat sehingga menyebabkan sayap kiri patah. Kecalakaan
ini dapat dikategorikan sebagai isolated case yang diakibatkan unusual flaw. Desain yng berfokus
pada structural integrity menyebabkan kontrol program untuk bagian-bagian tertentu menjadi sulit.
Proses kontrol cukup mahal secara periodik mengeluarkan seluruh sayap dari konfigurasi struktur.

Lesson Learned

Cold proof test adalah solusi soesifik untuk operasi F 111. USAF memperbaiki regulasi tentang
structural integrity policy. Diberlakukan full-scale fatigue test untuk beberapa lifetimes dikenal
sebagai Damage Tolerance Phylosophy, yang berisi:

1. Kemungkinan retak atau flaw pada struktur baru harus dipertimbangkan


2. Regulasi terkait struktur yang dalat diinspeksi dan tidak:
a. Struktur yang dapat diinspeksi dianggap sebagai fail-safe atau slow flaw growth
structure.
b. Struktur yang tidak dapat diinspeksi dianggap sebagai damage tolerancr atau slow
flaw growth structure.

Beberapa konsiderasi lainnya:

1. Asumsi initial damage

Initial damage diasumsikan dengan beberapa geometri pada MIL SPEC A-83444 berdasarkan
lokasi dan jenis crack. MIL SPEC A-83444 dapat mempredksi ukuran inital flaw/crack untuk
analisis durabilitas. Initial flaw size diberikan untuk seluruh fastener dengan ukuran 0,254 mm.

MIL SPEC A-83444 memiliki fokus pada initial flaw kurang dari 0,5 mm (short crack regime)
dimana sangat dipengaruhi oleh local stress-strain, contact surface fretting, fastener fit and hole
preparation, dan material micro structure.

2. Non-inspactable damage

Non-inspactable dikategorikan sebagai kategori damage tolerance atau slow sflaw growth. Sedangkan
civil aviation authorities memasukkan sebagai kategori safe-life.

Anda mungkin juga menyukai