Anda di halaman 1dari 3

Notulensi

Sharing Alumni

19/07/2017

Dialog Interaktif KPK vs DPR

Absensi

1. Fiyyan, Aldi
2. Royyan, Mafik, Vero
3. Rajib
4. Bagus, Irfan
5. Ega, Andre,ANgga
6. Ade Hil, Ishaq
7. Galih, Razi, Jho
8. Goes

Hasil Dikusi Sore

Ikhbal: Dari ketiga narasumber cenderung ke KPK, secara hukum hak angket itu sah. Dalam acara
pembuatan pansus ada anggota yang keluar, tetapi itu secara hokum tetap berlaku bahwa hak angket
tidak apa-apa. Yang bermasalah adalah etika dalam berpolitik ketika masyarakat sedang percaya dengan
KPK dan DPR ingin mengintervensi KPK. Sedangkan anggota DPR banyak yang terjangkit kasus korupsi.
Dalam pansus sendiri ada sekitar 4 orang terjangkit masalah E KTP. Akhir-akhir ini DPR semakin
berkuasa, Walaupun KPK tidak 100%, jika dilihat kasus kebelakang banyak yang belum selesai seperti
sumberwaras, reklamasi, century dll. Menurut beberapa orang KPK sudah professional, diisi dengan
polisi dan kejaksaan serta tambahan 500 orang mahasiswa sebagai penyidik. Ada semacam pendapat
dari ketua BEM KEMA, KPK ini perlu diawasi juga, karena bersifat independen, tingkat korupsinya tinggi.
Tetapi didalamnya sendiri sudah terdapat proses evaluasi dan auditing keuangan sudah berlangsung.

Hizbi: Kecenderungannya banyak mendukung KPK, KPK harus terawasi dan harus disoroti juga. KPK
memang perlu

Romi: Bahwa sebenarnya hak angket yang dilakukan DPR bahwa menurut pemateri secara konstitusi
sah. Mungkin ada sesuatu dibelakangnya karena permasalahn yang kurang pas. Di DPR sendiri ada
permasalahan kasus E KTP, seakan-akan melawan KPK. Kita sebagai masyarakat awam melihat KPK
sebagai lembaga yang dipercaya oleh masyarakat. Walau banyak permasalahan yang belum selesai, dan
output KPK sendiri banyak baik yang di publish maupun tidak. Walaupun kita tak dapat dipungkiri
didalam KPK sendiri masih banyak kekurangan. Berbeda dengan DPR, kepercayaan masyarakat
terhadapnya sedang menurun. DPR menggunakan hak angketnya seakan-akan seperti itu. Sehingga
penggunaan hak angket tidak pas, seharusnya DPR mawas diri dengan apa yang terjadi sekarang
bukannya semakin menjadi-jadi. Kesannya DPR saat ini adalah melemahkan KPK bukan menguatkan.
Bahwa sesungguhnya yang haus kita lawan adalah sikap korupsinya. KPK adalah lembaga yang banyak
memenjarakan koruptor. Orang diluar negeri aja tetap ada lembaga yang membasmi korupsi.

Ikhbal: Biaya membuat pansus sekitar 400 jt rupiah.


Hizbi: Sempat disindir bahwa mahasiswa jangan mengkritik kinerja KPK, bahwa sesungguhnya masih
banyak koruptor yang belum terurusi. KPK sudah bekerja baik, tetapi koruptor akan selalu ada. Yang
dikhawatirkan adalah KPK ada malah korupsi tambah banyak. Justru harus semakin bangga dengan
adanya KPK.

Ikhbal: Sebenarnya KPK adalah lembaga yang bersifat sementara. Dahulu korupsi dipegang oleh
kepolisian dan kejaksaan. KPK adalah lembaga ad hoc dari zaman SBY.

Mahmud MD dan Yusril Ihza Mahendra yang sudah professional dalam hukum memiliki sikap berbeda.
Tetapi DPR harus mengambil pilihan atau legal statementnya. Sekali lagi kita harus simpatik dengan cara
anti korupsinya.

Rizky: Dari siding paripurna Fahri Hamzah bersikap sepihak. Tanpa adanya pertimbangan lain dari
peserta rapat.

Materi

Tindakan seorang muslim terhadap kemunkaran, ada sebuah hadists dari Fiqih Dakwah:

“Apabila kamu melihat sebuah kemunkaran..”

Setiap dirinya sebagia seorang muslim yang melihat kemunkaran maka dirinya wajib melakukan
tindakan perlawan terhadap kemunkaran itu. Jika bisa dengan tangan, jika bisa dengan lisan jika bisa
dengan hati. Jangan sampai kemunkaran itu didiamkan. Artinya semua orang yang merasa muslim harus
dilawan sesuai dengan porsinya.

Hak Angket adalah hak suatu lembaga legislatif untuk mengevaluasi atau menyelidik suatu masalah yang
terdapat dalam tubuh eksekutif. Disini KPK ditaruh sebagai lembaga Eksekutif. Hak Angket adalah hak
istimewa yang diberikan kepada lembaga legislatif.

Ada conflict of interest antara KPK dan DPR, permasalahan yang cukup intrik. Di pemerintahan kita ada
permasalahan permaslaahn yang harus diselesaikan.

Isu korupsi berani dilawan oleh KPK, KPK berani melawan para petinggi-petinggi partai politik guna
melawan korupsi. Korupsi, kecurangan, menyontek, tipsen adalah sebuah kesalahan. Maka demikian,
koruspi adalah akumulasi ketidakjujuran dalam kehidupan manusia sehari-hari. Maka itu, harus bisa
menjadi orang yang jujur.

Siapapun yang menegakkan hokum dan membrantas korupsi pasti kita dukung. Meskipun ada celah-
celah dalam tubuh penegak hukum.

Maka dari itu, Rumah Kepemimpinan memberikan porsi sebuah statement, pijakan kita berada dimana
pada posisi saat ini. Sungguh ini merupakan satu kasus dari kasus-kasus lainnya di Indonesia.

Kita sebagia mahasiswa yang memiliki potensinya masing-masing. Maka Rumah Kepemimpinan
memberikan arahan untuk meberikan penceradasan untuk memberantas KPK. Tetapi kita memberikan
penjelasan kepada masyarakat bahwa korupsi adalah permasalahan yang cukup besar. Frame yang
dibangun adalah untuk mencerdaskan masyarakat.

Kita harus menanamkan nilai kejujuran kepada masyarakat, menuntut instasi untuk memberantas
korupsi dan lain sebagainya.
Ade Rai: Kitakan mau orasi dll, apakah kita melakukan hal itu kita sudah selesai dengan semuanya
apakah kita sudah jujur, sudah apapun itu. Kita menegakkan kejujuran, tapi apakah kita sudah menjadi
pribadi yang benar? Kita sudah mengajak orang tetapi kita masih tidak jujur. Intinya ini adalah
permasalahan terkait mental.

Jawab: Dahulu saya pernah bertanya kepada ustadz tentang Al Asr ayat 3 dan As Shaff ayat 2, kedua hal
itu tidak berkaitan. Dua hal ini berbeda, kewajiban seorang muslim adalah menasihati.

Pemanasan, Apel (wajib), Orasi-orasi (wajib), Happening Art (optional), Foto-Foto Epic, Penutupan dan
Deklarasi (wajib)

Ketua: Hizbi

Koor. Acara: Iqbal (Dzaky, Ikhbal)

Koor. Logistik: Romi (Azzam)

Koor. Konsumsi: Bagoes

Koor. Pubdok: Al (Hakim)

Koor. Humas dan Akomodasi: Ade Rai (Hengky)

Evaluasi: Tempat Ramai dan Orang Harus Tau

Anda mungkin juga menyukai