Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Syafa Kamila

NIM : 222210101027
Prodi : Farmasi
Kelas : PP 38

Resume Film Pendek Kita vs Korupsi

Film pendek Kita vs Korupsi ini merupakan video yang dirilis oleh KPK untuk
mengedukasikan tentang korupsi dalam kehidupan sehari – hari kepada masyarakat. Dalam
film ini diceritakan pada tahun sekitar 1974, yaitu zaman orde baru yang dipimpin oleh
Presiden Suharto terjadi kesulitan ekonomi. Ada suatu keluarga yang terdiri dari Pak Woko,
istrinya, anak perempuan bernama Risa dan juga seorang bayi laki – laki dimana mereka hidup
serba pas - pasan. Pak Woko adalah seorang pegawai biasa yang menjaga gudang perusahaan
sementara istrinya bekerja sebagai penjahit baju untuk membantu perekonomian keluarga.
Kehidupan mereka sangat kesulitan, mereka tidak mampu membeli beras untuk makan,
ditambah saat itu adik Risa sedang sakit dan karena keterbatasan biaya mereka hanya bisa
menebus setengah obat yang berakibat tidak efektifnya dosis obat. Sehingga adik Risa ini
masih dalam keaadan sakit dan tidak mampu ke puskemas kembali.

Ditengah kesulitan ekonomi, tiba – tiba ada seorang juragan beras bernama Ko Ben yang
datang kerumah mereka. Ternyata juragan beras ini ingin menyogok Pak Woko dengan uang
agar bisa menyewakan gudang perusahaan untuk menimbun beras. Teman kerja Pak Woko
yang lain sudah terpengaruh dan melakukan tindak tercela korupsi. Saat itu Pak Woko dilanda
dilema di sisi lain ia sangat membutuhkan uang dan di sisi lain ia tidak ingin melakukan tindak
korupsi. Akhirnya Pak Woko memutuskan untuk menolak tawaran tersebut karena ia sadar hal
tersebut merupakan tindak korupsi yang tercela. Walaupun terus dipaksa oleh Ko Ben tapi Pak
Woko tetap dalam pendirian.

Hingga beberapa tahun kemudian, anak Pak Woko yaitu Risa telah dewasa dan menjabat
sebagai kepala perizinan di perusahaan. Risa dihadapkan situasi yang sama dengan Pak Woko
dimana ia disogok uang agar memberikan izin untuk melakukan pembangunan illegal. Karena
teringat nilai moral ayahnya, Risa pun dengan tegas menolak hal tersebut. Pada akhir film juga
digambarkan situasi dari radio yang menyampaikan berita korupsi pejabat yang terus
meningkat. Terdapat juga seorang polisi yang menerima suap agar membebaskan masyarakat
yang tertilang.

Setelah menonton film ini banyak sekali pelajaran yang saya ambil,yaitu nilai kejujuran
yang dilakukan Pak Woko, nilai tanggung jawab Pak Woko dalam melaksanakan pekerjaannya
sebagai kepala gudang dan harus berpendirian teguh. Dan juga sifat tamak dari seorang
koruptor seperti Ko Ben, dimana saat itu sedang susah mendapat beras tapi ia malah menimbun
beras.

Dari film ini saya juga saya dapat mengintropeksi diri bahwasannya korupsi itu sangat
salah. Jujur saya pernah melakukan tindak korupsi, contohnya saat sedang ujian sekolah waktu
SMA saat pandemi COVID-19 saya menyontek dengan membuat catatan kecil berisikan
materi. Selain itu saya pernah meminta uang pada ibu dengan alasan kebutuhan sekolah tapi
membelanjaknnya untuk makanan. Dari film ini saya sadar bahwa tindakan tersebut termasuk
tindak korupsi yang melanggar nilai nilai pancasila.

Korupsi adalah realitas tindakan penyimpangan norma sosial dan hukum yang tidak
dikehendaki masyarakat dan diancam sanksi oleh negara. Korupsi sebagai bentuk
penyalahgunaan kedudukan (jabatan), kekuasaan, kesempatan untuk memenuhi kepentingan
diri sendiri dan atau kelompoknya yang melawan kepentingan bersama (masyarakat).
(Yustisia, 2014).

Pancasila sendiri merupakan dasar negara yang dijadikan acuan untuk menjalani
kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, segala bentuk penyimpangan dalam
masyarakat Indonesia selayaknya dapat dikembalikan kepada lemahnya pemahaman dan
pengalaaman masyarakat Indonesia atas Pancasila. (Saputra, 2017).

Korupsi jelas melanggar nilai – nilai pancasila dari sila. Penyimpangan korupsi sesuai film
diatas melanggar sila pancasila yaitu :
1. Butir sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa menekankan bahwa manusia Indonesia memiliki keimanan dan percaya kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Korupsi merupakan tindakan merugikan orang lain yang kelak
akan mendapat dosa dan balasan di akhirat karena telah melakukan hal yang dilarang
Tuhan Yang Maha Esa. Tindakan pidana korupsi juga melupakan bahwa Tuhan Yang
Maha Esa itu Maha Melihat segala perbuatan hambanya.
2. Butir sila kedua yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab karena seorang koruptor
mengabaikan persamaan derajat dan sikap saling menghormati. Mereka merampas hak
milik orang lain dan digunaka untuk kepentingan pribadi.
3. Butir sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Seorang korupor lebih mementingkan
urusan pribadi daripada urusan negara. Korupsi sangat merugikan negara yang dapat
merusak perekonomian bangsa, pembangunan negara dan melunturkan rasa cinta tanah
air karena mereka secara tidak langsung merusak sendi – sendi negara.
4. Butir sila keempat yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Munculnya perilaku koruptif khususnya di
kalangan parlemen jelas menabrak sila keempat. Kepercayaan masyarakat kepada
parlemen luntur padahal amanah mereka dalam sistem demokrasi dititipkan kepada
para wakil rakyat.
5. Butir sila kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Korupsi
menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial disebabkan anggaran negara telah
dikorupsi sehingga terhambatnya pembangunan. Nilai keadilan sosial sudah luntur dan
kita jauh dari cita cita bangsa adil dan makmur ketika rakyat tidak dapat menikmati
hasil pembangunan baik di bidang ekonomi, politik, pendidikan, Kesehatan dan lain –
lain.

Dalam mengatasi persoalan korupsi ini, implementasi pancasila harus lebih ditanamkan.
Penerapan nilai pancasila dapat diterapkan sejak dini dalam lingkungan keluarga.
Implementasi sila pertama sampai kelima dapat menggunakan banyak unsur kehidupan
seperti keluarga, masyarakat, pemerintah atau negara dan institusi pendidikan. Semua ini
bersinergi dalam mencegah dan menindak tegas perilaku korup di berbagai bidang kehidupan.
Selain itu perlu ditampilkan pula apresiasi terhadap personal maupun lembaga sehingga dapat
menjadi teladan bagi manusia Indonesia lainnya.

Selain itu, kesadaran diri juga diperlukan dalam implementasi sila – sila pancasila. Setelah
pemaparan resume ini saya sadar bahwa implementasi pancasila sangat penting untuk
memcegah korupsi. Oleh karena itu saya berkomitmen untuk selalu memegang prinsip nilai
pancasila dalam kehidupan agar dapat mencegah tindak korupsi di masa depan seperti
menyontek, datang terlambat saat kuliah, menyogok dan lain – lain.

Anda mungkin juga menyukai