tanam paksa.
Salah satu tugas PARAN saat itu adalah agar para
pejabat pemerintah diharuskan mengisi formulir
yang disediakan (daftar kekayaan negara ) namun
mendapat reaksi keras dari para pejabat mereka
minta langsung untuk diserahkan kepada
Presiden tidak melalui PARAN.
Usaha ini pun mengalami dead lock. Dan PARAN
kembali diserahkan kepada Pemerintah.
Tahun 1963 melalui keputusan Presiden no.275 .
Jendral Nasution kembali ditunjuk kembali menjadi
ketua tugasnya lebih berat yaitu meneruskan kasus-
kasus korupsi ke meja pengadilan.
Lembaga ini dikenal dengan nama Operasi
Budhi,karena dianggap mengganggu prestise
Presiden maka operasi ini dihentikan.
Dilanjutkan dengan adanya KOTRAR (komando
tertinggi Retoiling Aparat Revolusi) dipimpin oleh
Presiden Soekarno dibantu oleh Letjen. Ahmad Yani
dan soebandrio yang pada akhirnya sejarah
mencatat bahwa pemberantasan korupsi pada saat
itu mengalami stagnasi.
3. Era Orde Baru
Pada pidato kenegaraan 16 agustus 1967 Menyalahkan
Orde lama yang tidak mampu memberantas korupsi
sebagai wujud dari tekad itu dibentuklah tim
pemberantasan korupsi (TPK) yang diketuai oleh Jaksa
agung.
penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari kkn, Presiden berikutnya
pidana korupsi (TGTPK) Badan ini dibentuk dengan Keppres dimasa Jaksa agung
Marzuki Darusman dan dipimpin oleh Hakim Agung Adi Andojo, namun ditengah
akhirnya dibubarkan.
Pada tanggal 16 desember 2003 Taufiqurrahman Ruki dilantik menjadi ketua kpk,
aparat dan institusi lain untuk terciptanya jalannya sebuah good and clean
Sementara
BAHAYA DAN
DAMPAK
KORUPSI
PENGERTIAN DAMPAK
BAHAYA TERJADINYA
KORUPSI KORUPSI
BAHAYA KORUPSI
• Pengertian Bahaya
• Hazard atau bahaya merupakan sumber
potensi kerusakan atau situasi yang berpotensi
untuk menimbulkan kerugian. Sesuatu disebut
sebagai sumber bahaya jika memiliki risiko
menimbulkan hasil yang negatif (Cross, 1998).
Bahaya korupsi terhadap masyarakat dan
individu
Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela dan menjadi
makanan masyarakat setiap hari. Setiap individu dalam masyarakat
hanya akan mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan
selfishness. Tidak akan ada kerjasama dan persaudaraan yang tulus.
• Religius adalah kepercayan kepada Tuhan akan adanya kekuatan adikodrati di atas
manusia. Misalnya, orang yang beriman dan bertakwa kepada agama sesuai dengan
agama yang dianutnya.
• Jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Misalnya, orang yang selalu
menjaga kepercayaan saat bekerja dimanapun orang itu berada.
• Toleransi yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
daan masyarakat yang membutuhkan. Misalnya, selalu membantu orang lain yang
mengalami kesusahan.
• Disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbaagi
ketentuan dan peraturan. Misalnya, selalu tepat waktu saat melakukan pekerjaan.
• Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
bebagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaiakn tugas dengan sebaik-baiknya.
Misalnya, tidak mudah menyerah dan semangat kerja.
PENDIDIKAN KARAKTER
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter ada delapan belas butir sebagai berikut.
• Religius adalah kepercayan kepada Tuhan akan adanya kekuatan adikodrati di atas
manusia. Misalnya, orang yang beriman dan bertakwa kepada agama sesuai dengan
agama yang dianutnya.
• Jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Misalnya, orang yang selalu
menjaga kepercayaan saat bekerja dimanapun orang itu berada.
• Toleransi yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
daan masyarakat yang membutuhkan. Misalnya, selalu membantu orang lain yang
mengalami kesusahan.
• Disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbaagi
ketentuan dan peraturan. Misalnya, selalu tepat waktu saat melakukan pekerjaan.
• Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
bebagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaiakn tugas dengan sebaik-baiknya.
Misalnya, tidak mudah menyerah dan semangat kerja.
PENDIDIKAN KARAKTER
• Kreatif adalah sebuah kegiatan yang menuangkan pikiran dan
memiliki daya cipta serta berkemampuan untuk menciptakan.
Misalnya, selalu membuat inovasi-inovasi baru saat melakukan
kegiatan.
• Mandiri adalah keadaan dimana seseorang dapat berdiri sendiri
dan tidak bergantung pada orang lain.
• Demokratis adalah kepribadian seseorang yang memiliki sikap
demokrasi terhadap negara.
• Rasa ingin tahu adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk ingin
mengetahui sesuatu dan terdorong kuat untuk mengetahui lebih
banyak hal tersebut.
• Semangat kebangsaan adalah rasa bangga terhadap tanah air.
PENDIDIKAN KARAKTER
• Cinta tanah air adalah rasa yang berkobar-kobar untuk menjujung tinggi negara.
• Menghargai prestasi adalah bentuk penghargan atas hasil yang dicapai oleh
orang lain.
• Bersahabat/komunikatif adalah keadaan yang saling dapat berhubungan dan
mudah dipahami (dimengerti) antara satu orang dengaan orang yang lainya.
• Cinta damai adalah perasaan seseorang yang suka akan ketentraman batin.
• Gemar membaca adalah kegiatan menyukai kegiatan membaca.
• Peduli lingkungan adalah perasaan peduli terhadap situasi alam yang ada di
sekitanya.
• Peduli sosial adalah perasaan peduli terhadap situasi orang yang ada di
sekitarnya.
• Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya di lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, ocial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
Korupsi berasal dari kata corruptio yang artinya
kebobrokan atau kerusakan. Kerusakan ini
disebabkan karena perilaku pejabat publik yang
menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan
pribadi. Secara luas korupsi adalah perilaku pejabat
publik yang menyalahgunakan kekuasaanya untuk
kepentingan pribadi sehingga melanggar hukum
dan merugikan negara. Perilaku korupsi ini biasanya
dibarengi dengan praktek kolusi dan nepotisme .
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
Penyebab korupsi bermacam-macam dan sangat
kompleks. Penyebab itu dapat berupa lemahnya
sistem hukum, lemahnya mental dan moral
penegak hukum, kontrol sosial yang kurang, tidak
ada kepastian hukum, pendidikan, kesadaran
pejabat dan masyarakat yang rendah, budaya korup
yang sudah mewabah, daya hidup hedonis dan
mewah sehingga menuntut biaya hidup yang mahal,
dan nepotisme, faktor politik, faktor ekonomi, dan
lain sebagainya.
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
Bentuk-bentuk korupsi bermacam-macam dan
sangat luas, sedemikian rupa sehingga perlu
kerjasama yang kuat serta upaya terpadu
didalam menanganinya, misalnya : merugikan
keuangan negara, menyalahgunakan fasilitas
negara untuk kepentingan pribadi diluar tugas
dan kewenanggannya, gratifikasi, sogok, suap,
kesalahan prosedur, kolusi, nepotisme dalam
penyelenggaraan pemerintah dan publik.
NILAI-NILAI KARAKTER ANTI KORUPSI
PERAN MAHASISWA
DALAM PENCEGAHAN KORUPSI