Anda di halaman 1dari 73

Perkembangan Korupsi Di Indonesia.

1.Era sebelum Indonesia Merdeka.


Sejarah sebelum Indonesia merdeka sudah diwarnai
oleh budaya tradisi korupsi yang tiada henti karena
didorong oleh motif kekuasaan, kekayaan dan wanita.
Kebiasaan untuk meminta upeti yang dilakukan oleh
Raja Jawa ditiru oleh Belanda ketika menguasai
Nusantara(1800-1942), akibat kebijakan itulah banyak
terjadi perlawanan –perlawanan rakyat terhadap
Belanda. Sebut saja misalnya perlawanan Diponegoro.
2.Era Pasca Kemerdekaan.
Pada era dibawah kepemimpinan Presiden
Soekarno ketika itu tercatat dua kali sudah
dibentuk Badan Pemberantasan Korupsi yaitu
Paran dan Operasi Budhi.

PARAN singkatan dari Panitia Retooling Aparatur


Negara, dibentuk berdasar undang –undang
dalam keadaan bahaya dipimpin oleh Abdul Haris
Nasution dan dibantu oleh dua orang anggota
yaitu Prof.M.Yamin dan Roeslan Abdul Gani.
Namun yang lebih menyedihkan lagi yaitu penindasan atas penduduk

pribumi (Rakyat Indonesia) yang terjajah juga dilakukan oleh Bangsa

Indonesia sendiri . Contoh yang terjadi pada pelaksanaan sistem

Cuituur stelsel (CS) yang secara harfiah adalah proses pembudayaan

agar pembudidayaan tanaman produktif dimasyarakat agar hasilnya

mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberi

kontribusi kepada Belanda. Konsepnya sangat manusiawi namun

pelaksanaanya sangat tidak manusiawi adanya pemaksaan mirip

Dwang stelsel (DS) yang mengganti sistem pembudayaan menjadi

tanam paksa.
Salah satu tugas PARAN saat itu adalah agar para
pejabat pemerintah diharuskan mengisi formulir
yang disediakan (daftar kekayaan negara ) namun
mendapat reaksi keras dari para pejabat mereka
minta langsung untuk diserahkan kepada
Presiden tidak melalui PARAN.
Usaha ini pun mengalami dead lock. Dan PARAN
kembali diserahkan kepada Pemerintah.
Tahun 1963 melalui keputusan Presiden no.275 .
Jendral Nasution kembali ditunjuk kembali menjadi
ketua tugasnya lebih berat yaitu meneruskan kasus-
kasus korupsi ke meja pengadilan.
Lembaga ini dikenal dengan nama Operasi
Budhi,karena dianggap mengganggu prestise
Presiden maka operasi ini dihentikan.
Dilanjutkan dengan adanya KOTRAR (komando
tertinggi Retoiling Aparat Revolusi) dipimpin oleh
Presiden Soekarno dibantu oleh Letjen. Ahmad Yani
dan soebandrio yang pada akhirnya sejarah
mencatat bahwa pemberantasan korupsi pada saat
itu mengalami stagnasi.
3. Era Orde Baru
Pada pidato kenegaraan 16 agustus 1967 Menyalahkan
Orde lama yang tidak mampu memberantas korupsi
sebagai wujud dari tekad itu dibentuklah tim
pemberantasan korupsi (TPK) yang diketuai oleh Jaksa
agung.

Ketika Laksamana Sudomo diangkat sebagai


Pangkoptamtib dibentuklah operasi tertib(Opstib) tak
lama setelah opstib dibentuk terjadilah perbedaan
pendapat yang cukup tajam antara Sudomo dengan
Nasution, hal ini menyangkut pemilihan metode cara
pemberantasan korupsi. Seiring dengan berjalannya
waktu Opstib pun hilang ditiup angin tanpa bekas sama
sekali.
4. Era Reformasi.

Presiden Habibie pernah mengeluarkan UU.Nomor. 28 .1999. tentang

penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari kkn, Presiden berikutnya

yaitu Abdurrahman Wahid membentuk tim gabungan pemberantasan tindak

pidana korupsi (TGTPK) Badan ini dibentuk dengan Keppres dimasa Jaksa agung

Marzuki Darusman dan dipimpin oleh Hakim Agung Adi Andojo, namun ditengah

semangat mengebu-gebu dengan judicial review Mahkamah agung TGPTPK

akhirnya dibubarkan.

Pada tanggal 16 desember 2003 Taufiqurrahman Ruki dilantik menjadi ketua kpk,

dibawah kepemimpinannya inginkan bahwa kpk sebagai katalisator(pemicu)bagi

aparat dan institusi lain untuk terciptanya jalannya sebuah good and clean

governance pemerintahan yang baik dan bersih di Indonesia


Organisasi non provit yang memiliki perhatian
khusus dan kerap melakukan survei soal
korupsi ,Transparansi Internasional (TI) baru-baru
ini mengeluarkan daftar terbaru indeks persepsi
korupsi tahun 2013.
Hasilnya Afghanistan,Korea Utara dan Somalia
menjadi tiga negara terkorup tahun 2013. Dan
berdasarkan tabel yang dimuat situs resmi
TI ,Indonesia berada di posisi 114 dengan indeks
persepsi 32.
Posisi Indonesia sangat jauh dibandingkan
Singapura yang menjadi satu-satunya negara asia
bertengger di posisi ke 5 dengan indesk persepsi 86.
Fenomena korupsi di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan penduduk


yang besar sekitar 59,19% tinggal dipulau jawa
dan selebihnya tinggal diluar pulau jawa.
Besarnya jumlah penduduk Indonesia
sebenarnya merupakan potensi yang amat luar
biasa untuk membangun dan memajukan
bangsa indonesia disamping Indonesia kaya
akan sumber daya alamnya. Namun semua itu
belum dapat termanfaatkan dengan baik.
Mengapa korupsi merajalela
Seperti yang diungkapkan oleh Jeferson Kameo (2003).
Ada 4 penyebab korupsi di Indonesia.
1. Transformasi masyarakatlah yang menjadi penyebab,
yakni Transformasi atau peralihan masyarakat yang terjadi
dari buruh tani atau nelayan kepada industri, yang
mengakibatkan nilai lama berubah sementara nilai baru
belum terbentuk.perubahan terjadi secara
cepat,membuat masyarakat menjadi tidak sabar dan
malas. Akhirnya mengambil jalan pintas untuk cepat
berpenghasilan banyak,dengan cara korupsi
seperti,menerima suap dan sebagainya.
2. Mirip dengan pendekatan para Durkheimen, dimana
para teoritikus mengatakan bahwa koruptor
menggunakan jaringan atau metode strategi ekonomi
agar tetap survive.( produksi tersebut mengakibatkan
pencemaran,namun nasib kepala desa dan penduduk
desa bergantung maka dicari sejumlah alasan untuk
mempertahankan eksistensi tersebut)
3. Praktik korupsi mengakar pada norma institusi
birokrasi yang mementingkan prestasi secara
statistik. Mereka yang ada dalam institusi-instistusi
itu kemudian dipengaruhi oleh norma dan institusi
guna menyenangkan atasannya.
4. Korupsi terjadi karena bila diperhatikan
rekaman sejarah perkembangannya negara-
negara yang menganut paham sosialis
komunis memang mengantongi nilai yang
korup, dicontohkan pada pemberian subsidi.
Praktik ini konon berdasarkan pada nilai yang
mengajarkan malas dan ketergantungan.

Dari keempat penyebab korupsi yang


dikemukakan dapat ditegaskan bahwa tidak
semuanya relevan dengan situasi Indonesia.
Kendatipun penyebab korupsi tiap kelompok berbeda-
beda tetapi satu hal yang perlu dicatat bahwa korupsi
merupakan produk budaya,akibat sistem politik,sosial
budaya dan ekonomi yang sekuler.

Indonesia sebagai negara sekuler, agama hanya hadir


dalam kehidupan pribadi,tidak hadir dalam kehidupan
politik,sosial,ekonomi.dan sebagainya.

Sehingga produk politik yang dihasilkan contoh: UU Anti


Korupsi tidak pernah bisa berjalan secara efektif
undang-undang hanya untuk memenuhi kepentingan
politik.
Salah satu negara yang menunjukkan
perkembangan berarti adalah Myanmar,
mantan pemimpin Junta militer telah
membuka pintu bagi proses demokrasi dan
langsung dilanda investasi besar-besaran,
pemerintah negara itu juga berkomitmen
terhadap transparansi dan penegakan hukum.
Politik korupsi di RRC
Terbagi dalam tiga kelompok.
Tindakan korup ,penggelapan dana dan penyogokan(biasa terjadi
diantara negara-negara yang mempunyai sistem politik yang kuat).
Pemakaian tanpa izin barang pemerintah, perdagangan gelap dan
kecurangan dalam soal perumahan,yang berakibat rusaknya sistem
alokasi pusat dan biasa terjadi di negara sosialis.
Pesta yang tidak sah,upacara feodal(dongfen atau gaya kerja partai
komunis),model palsu,hukuman penjara tidak sah dan penyiksaan.
Korupsi dan pandangan hidup yang khas ini menunjukkan pertentangan
inti antara bekas ideologi Marxisme yang dianut partai komunis
cina(pkc), dan dasar pkc yang ada di pedalaman.
Bentuk-bentuk korupsi ini bersama dengan gangguan
keadilan yang dalam sebagian besar kasus
melibatkan anak pejabat partai tingkat tinggi.
Berbeda dengan yang terjadi di desa, untuk kader
tingkat tinggi memperoleh akses atas fasilitas
modern,korupsi mereka akibat akses disertai
kebebasan dari hukuman.
Faktor sosial dan ekonomi berhubungan erat dengan
sifat di daerah perkotaan-pedesaan.
Menanggulangi korupsi di Cina ,Strategi pemerintah Cina sekarang ialah
mematahkan sistem korupsi pada beberapa titik yang menentukan.

1. Memperkuat mekanisme pengendalian sosial dengan memperkuat


mekanisme pengendalian dengan pembentukkan komisi sentral pemeriksaan
disiplin.
2. Mendorong rakyat cina utk terlibat melaporkan kasus pejabat,pejabat
partai.
3. Merampingkan birokrasi partai.
4. Meningkatkan prioritas ekonominya dengan meningkatkan barang
kebutuhan sehari-hari.
5. Perusahaan swasta kecil diberi peluang untuk mengurangi monopoli
negara.
6. Kekuasaan pejabat partai dipedesaan banyak dikurangi
7. Petani dapat melakukan usaha tani kontrak dan bukannya dipaksa
berekrja atas tanah.
8. Pengurangan monopoli dan peningkatan persediaan barang-barang yang
diperlukan akan melemahkan rangsangan untuk melakukan korup.
Kasus korupsi di Jepang

Pemimpin oposisi diparlemen jepang, Ichiro Ozawa


(2009)sedang jengah pasalnya orang kepercayaan Ozawa
dipartai Demokratik Jepang yang dia pimpin terjerat
korupsi.
Takanoro Okubo ditahan karena diduga menerima
sumbangan secara ilegal dari sebuah perusahaan
konstruksi.
Jika terbukti maka akan dituntut lima tahun penjara atau
denda 1juta yen (Rp.122,2 juta) sementara dua eksekutif
perusahaan terancam 3 tahun penjara atau denda
maksimal 500.000 Yen(Rp 61 juta) karena melanggar
aturan yang melarang perusahaan menyumbang
kelompok politik.
Perbedaaan Koruptor Indonesia Dan Diluar
Negeri
Penampilan koruptor Indonesia :
Penuh ketenangan,tersenyum sambil
melambaikan tangan, selalu mengaku tidak
bersalah, merasa dizalimi ,masih menantang
dan tiada beban sama sekali.
Pengacaranya pun akan berbicara lantang”klien
saya tidak bersalah akan kita ikuti aturan
hukum dan buktikan saja di Pengadilan.”
Koruptor dari Amerika,jepang,dan Cina.
Ekspresinya akan menunduk malu,tanpa
senyum,ada yg langsung mengucapkan
permintaan maaf secara terbuka, dan
pengacaranya tidak banyak bicara.

Yang jadi pertanyaan kenapa bisa demikian


dan apa sebabnya.?
Koruptor Indonesia bisa tersenyum karena
yakin bebas.

Sementara

Koruptor amerika Jepang dan Cina tegang dan


pucat pasi karena tahu akan akan dapat
hukuman berat.
BAHAYA DAN DAMPAK KORUPSI

BAHAYA DAN
DAMPAK
KORUPSI

PENGERTIAN DAMPAK
BAHAYA TERJADINYA
KORUPSI KORUPSI
BAHAYA KORUPSI
• Pengertian Bahaya
• Hazard atau bahaya merupakan sumber
potensi kerusakan atau situasi yang berpotensi
untuk menimbulkan kerugian. Sesuatu disebut
sebagai sumber bahaya jika memiliki risiko
menimbulkan hasil yang negatif (Cross, 1998).
Bahaya korupsi terhadap masyarakat dan
individu
Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela dan menjadi
makanan masyarakat setiap hari. Setiap individu dalam masyarakat
hanya akan mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan
selfishness. Tidak akan ada kerjasama dan persaudaraan yang tulus.

Fakta empirik menyatakan bahwa korupsi berpengaruh negatif


terhadap rasa keadilan sosial dan kesetaraan sosial. Korupsi
menyebabkan perbedaan yang tajam di antara kelompok sosial dan
individu baik dalam hal pendapatan, prestise, kekuasaan dan lain-
lain. Korupsi juga membahayakan terhadap standar moral dan
intelektual masyarakat. Ketika korupsi merajalela, maka tidak ada
nilai utama atau kemulyaan dalam masyarakat.
BAHAYA KORUPSI TERHADAP GENERASI
MUDA
Salah satu efek negatif yang paling berbahaya dari korupsi
pada jangka panjang adalah rusaknya generasi muda.
Dalam masyarakat yang korupsi telah menjadi makanan
sehari-harinya, anak tumbuh dengan pribadi anti sosial,
selanjutnya generasi muda akan menganggap bahwa
korupsi sebagai hal biasa (atau bahkan budayanya),
sehingga perkembangan pribadinya menjadi terbiasa
dengan sifat tidak jujur dan tidak bertanggungjawab. Jika
generasi muda suatu bangsa keadaannya seperti itu, bisa
dibayangkan betapa suramnya masa depan bangsa
tersebut.
BAHAYA KORUPSI TERHADAP POLITIK
• Kekuasaan politik yang dicapai dengan korupsi akan
menghasilkan pemerintahan dan pemimpin masyarakat yang
tidak legitimate di mata publik. Turunnya kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah dan pemimpin tersebut,
akibatnya mereka tidak akan akan patuh dan tunduk pada
otoritas mereka. Praktik korupsi yang meluas dalam politik
seperti pemilu yang curang, kekerasan  dalam pemilu, money
politics dan lain-lain juga dapat menyebabkan rusaknya
demokrasi, karena untuk mempertahankan kekuasaan, penguasa
korup itu akan menggunakan kekerasan (otoriter) atau
menyebarkan korupsi lebih luas lagi di masyarakat.
• Keadaan yang demikian itu akan memicu terjadinya instabilitas
sosial politik dan integrasi sosial, karena terjadi pertentangan
antara penguasa dan rakyat. Bahkan dalam banyak kasus, hal ini
menyebabkan jatuhnya kekuasaan pemerintahan secara tidak
terhormat, seperti yang pernah dan terjadi di Indonesia.
BAHAYA KORUPSI TERHADAP EKONOMI

• Korupsi merusak perkembangan ekonomi suatu bangsa. Jika suatu


projek ekonomi dijalankan sarat dengan unsur-unsur korupsi, maka
pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dari projek tersebut tidak
akan tercapai.
• Penelitian empirik oleh Transparency International menunjukkan
bahwa korupsi juga mengakibatkan berkurangnya investasi dari
modal dalam negeri maupun luar negeri, karena para investor akan
berfikir dua kali GANDA untuk membayar biaya yang lebih tinggi
dari semestinya dalam berinvestasi (seperti untuk penyuapan
pejabat agar dapat izin, biaya keamanan kepada pihak keamanan
agar investasinya aman dan lain-lain biaya yang tidak perlu).
BAHAYA KORUPSI TERHADAP BIROKRASI

• Korupsi juga menyebabkan tidak efisiennya birokrasi dan


meningkatnya biaya administrasi dalam birokrasi.
Prinsip dasar birokrasi yang rasional, efisien, dan
kualifikasi akan tidak pernah terlaksana. Hanya orang
yang berpunya saja yang akan dapat layanan baik karena
mampu menyuap. Keadaan ini dapat menyebabkan
meluasnya keresahan sosial, ketidaksetaraan sosial dan
selanjutnya mungkin kemarahan sosial yang
menyebabkan jatuhnya para birokrat.
PENGERTIAN DAMPAK

• Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia adalah benturan, pengaruh yang
mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.
• Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari
sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh
adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal
balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang
mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.
DAMPAK TERJADINYA KORUPSI

• Ketimpangan sosial, kemiskinan, kebodohan, investasi yang


tersendat merupakan dampak nyata dari perilaku korupsi.
Nyata-nyata bahwa korupsi telah merenggut hak-hak dan
harapan rakyat untuk hidup lebih baik dan berkeadilan.
• Indonesia sebagai sebuah negara yang berlandaskan hukum
kenyataannnya ternyata belum mampu menegakkan hukum
untuk mencegah dan memberantas korupsi. Good and
political will dan seluruh tingkatan kekuasaan harus
dibangun, jika persoalan ini memang ingin dituntaskan.
DAMPAK KORUPSI DI INDONESIA
1. Demokrasi

a. Korupsi menunjukkan tantangan serius terhadap


pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi
mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik
(good governance) dengan cara menghancurkan proses
formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif
mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan
kebijaksanaan, korupsi di sistem pengadilan
menghentikan ketertiban hukum, dan korupsi di
pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan
dalam pelayanan masyarakat.
b. Secara umum, korupsi mengkikis
kemampuan institusi dari pemerintah, karena
pengabaian prosedur, penyedotan sumber
daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan
jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang
bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi
pemerintahan dan nilai demokrasi seperti
kepercayaan dan toleransi.
2. Ekonomi
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi
dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan
ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen
dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko pembatalan perjanjian atau
karena penyelidikan. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga,
korupsi juga mengacaukan “lapangan perniagaan”. Perusahaan yang memiliki
koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan
perusahaan-perusahaan yang tidak efisien. Korupsi menimbulkan distorsi
(kekacauan) di dalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke
proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih
banyak. Pejabat mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk
menyembunyikan praktek korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak
kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan
bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga
mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur, dan
menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.
3.Kesejahteraan umum negara
• Korupsi politis ada di banyak negara, dan
memberikan ancaman besar bagi warga negaranya.
Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah
sering menguntungkan pemberi sogok, bukannya
rakyat luas. Satu contoh lagi adalah bagaimana
politikus membuat peraturan yang melindungi
perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-
perusahaan kecil. Politikus-politikus “pro-bisnis” ini
hanya mengembalikan pertolongan kepada
perusahaan besar yang memberikan sumbangan
besar kepada kampanye pemilu mereka..
4. Korupsi mereduksi peran fundamental
pemerintah

Penerapan dan pembuatan kontrak, proteksi,


pemberian property rights dan sebagainya.
Pada akhirnya hal ini akan memberikan
pengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi
yang dicapai.
5.Korupsi memperbesar angka kemiskinan

Selain dikarenakan program-program pemerintah


sebagaimana disebut di atas tidak mencapai sasaran,
korupsi juga mengurangi potensi pendapatan yang
mungkin diterima oleh si miskin. Perusahaan perusahaan
kecil adalah pihak yang paling sering menjadi sasaran
korupsi dalam bentuk pungutan tak resmi (pungutan liar).
Bahkan, pungutan tak resmi ini bisa mencapai hampir dua
puluh persen dari total biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan ini amat mengkhawatirkan, dikarenakan pada
negara negara berkembang seperti Indonesia, perusahaan
kecil (UKM) adalah mesin pertumbuhan karena perannya
yang banyak menyerap tenaga kerja.
6.Korupsi Mengurangi Nilai Investasi.

Korupsi membuat sejumlah investor kurang percaya


untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan lebih
memilih menginvestasikannya ke negara-negara yang
lebih aman seperti Cina dan India. Sebagai
konsekuensinya, mengurangi pencapaian actual growth
dari nilai potential growth yang lebih tinggi.
Berkurangnya nilai investasi ini diduga berasal dari
tingginya biaya yang harus dikeluarkan dari yang
seharusnya. ini berdampak pada menurunnya growth
yang dicapai. Studi didasarkan atas analisa fungsi
produksi dimana growth adalah fungsi dari investasi.
7. Korupsi menurunkan Foreign Direct
Investment
Terjadi dikarenakan efek korupsi yang sama
dengan efek pajak.

8. Korupsi Mengurangi Pengeluaran pada


Bidang Pendidikan dan Kesehatan
9. Korupsi mengurangi pengeluaran untuk
biaya operasi dan perawatan dari infrastruktur.
Korupsi juga turut mengurangi anggaran
pembiayaan untuk perawatan fasilitas umum.

10. Korupsi menurunkan produktivitas dari


investasi publik dan infrastruktur suatu negara

11. Korupsi menurunkan pendapatan pajak.


TUGAS
1.Pengertian Bahaya
a. Bahaya Korupsi ditinjau dari segi:
1) Masyarakat dan individu
2) Generasi muda.
A
3) Politik
4) Ekonomi B
5) Birokrasi
2. Pengertian dampak/akibat
Dampak korupsi ditinjau dari segi :
a. Demokrasi
b. Ekonomi
c. Kesejahteraan Negara
C
d. Peran fundamental pemerintah
e. Memperbesar angka kemiskinan
f. Mengurangi pengeluaran bidang
pendidikan dan kesehatan
D
g. Menurunkan pendapatan pajak
PENGERTIAN NILAI
Nilai berasal dari bahasa latin vale’re yang
artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku,
sehingga nilai diartikan sebagi sesuatu yang
dipandang baik, bermanfaat dan paling benar
menurut keyakinan seseorang atau sekelompok
orang. Nilai adalah kualitas suatu hal yang
menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dikejar,
dihargai, berguna dan dapat membuat orang
yang menghayatinya menjadi bermartabat
PENGERTIAN NILAI
Nilai tidak selalu sama bagi seluruh warga
masyarakat, karena dalam suatu masyarakat
sering terdapat kelompok-kelompok yang
berbeda secara sosio-ekonomis, politik,
agama, etnis, budaya, dimana masing-masing
kelompok sering memiliki sistem nilai yang
berbeda-beda
PENGERTIAN NILAI
• Nilai sebagai sesuatu yang abstrak menurut Raths dalam Adisusilo
(2013), mempunyai sejumlah indikator yang dapat kita cermati,
yaitu:
• Nilai memberi tujuan atau arah (goal or purposes) kemana
kehidupan harus menuju, harus dikembangkan atau harus
diarahkan.
• Nilai memberi aspirasi (aspirations) atau inspirasi kepada seseorang
untuk hal yang berguna, yang baik, dan yang positif bagi kehidupan.
• Nilai mengarahkan seseorang untuk bertingkah laku (attitudes), atau
bersikap sesuai dengan moralitas masyarakat, jadi nilai itu memberi
acuan atau pedoman bagaimana seharusnya seseorang harus
bertingkah laku.
PENGERTIAN NILAI
• Nilai itu menarik (interests), memikat hati seseorang untuk dipikirkan,
direnungkan, dimiliki, diperjuangkan untuk dihayati.
• Nilai mengusik perasaan (fellings), hati nurani seseorang ketika sedang
mengalami berbagai perasaan, atau suasana hati, seperti senang, sedih,
tertekan, bergembira, bersemangat, dan lain-lain.
• Nilai terkait dengan keyakinan atau kepercayaan (beliefs and convictions)
seseorang, suatu kepercayaan atau keyakinan terkait dengan nilai-nilai
tertentu.
• Suatu nilai menuntut adanya aktivitas (activites) perbuatan atau tingkah
laku tertentu sesuai dengan nilai tersebut, jadi nilai tidak berhenti pada
pemikiran, tetapi mendorong, atau menimbulkan nilai untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan nilai tersebut.
• Nilai biasanya muncul dalam kesadaran, hati nurani atau pikiran seseorang
ketika yang bersangkutan dalam situasi kebingungan, mengalami dilema
atau menghadapi berbagi pedoman hidup (worries, problems, obstacles).
PENGERTIAN KARAKTER
Menurut Thomas Lickoma dalam , karakter itu
merupakan sifat alami seseorang dalam
respon situasi secara bermoral. Sifat alami itu
dimanifestasikan dalam tindakan nyata
melalui tingkah laku yang baik, jujur,
bertanggung jawab, menghormati dan
menghargai orang lain, dan karakter-karakter
mulia lainnya.
PENGERTIAN KARAKTER
Secara yuridis karakter yang dihasilkan melalui
pendidikan nasional tercantum dalam undang-
uandang No.20 tahun 2003, pada rumusan tujuan
pendidikan nasional yaitu beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Aspek karakter selalu berkaitan dengan
spritual filosofis, fisik jasmaninya, psikologis, ilmu
pengetahuan, budaya, dan mental.
PENGERTIAN KARAKTER
Istilah karakter dapat diartikan sebagi tabiat, watak,
ahlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk
dari diri seseorang. Watak sebagai sifat seseorang
yang dapat dibentuk, artinya watak seseorang dapat
berubah, kendati watak mengandung unsur
bawahan (potensi internal), yang setiap orang dapat
berbeda. Namun, watak amat dipengaruhi oleh
faktor eksternal yaitu keluarga, sekolah, masyarakat,
lingkungan pergaulan, dan lain-lain.
PENDIDIKAN KARAKTER
Dilihat dari pengertian karakter diatas, ahli
pendidikan Darmiyati Zuchdi dalam memaknai
watak (karakter) sebagai perangkat sifat-sifat yang
selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan,
kebijakan, dan kematangan moral seseorang. Jadi,
pendidikan watak pada dasarnya adalah
pendidikan nilai, yaitu penanaman nilai-nilai agar
menjadi sifat pada diri sesorang dan karenanya
mewarnai kepribadian atau watak seseorang.
PENDIDIKAN KARAKTER
11 prinsip agar pendidikan karakter dapat terlaksana secara efektif:
1) kembangkan nilai-nilai universal/dasar sebagai fondasinya;
2) definisikan “karakter” secara komprehensif yang mencangkup pikiran,,
perasaan dan perilaku;
3) gunakan pendekatan yaang koperhensif, disengaja, dan proaktif;
4) ciptakan komunitas sekolah yang penuh perhatian;
5) beri peserta didik kesempatan untuk berhasil;
7) mendorong motivasi peserta didik;
8) melibatkan seluruh civitas sekolah sebagai komunitas pembelajaraan dan
moral;
9) tumbuhkan kebersamaan dalam kepemimpinan moral;
10) libatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra;
11) evaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai pendidikan karakter, dan
sejauh mana peserta didik memanifestasikan karakter yang baik.
PENDIDIKAN KARAKTER
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter ada delapan belas butir sebagai berikut.

• Religius adalah kepercayan kepada Tuhan akan adanya kekuatan adikodrati di atas
manusia. Misalnya, orang yang beriman dan bertakwa kepada agama sesuai dengan
agama yang dianutnya.
• Jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Misalnya, orang yang selalu
menjaga kepercayaan saat bekerja dimanapun orang itu berada.
• Toleransi yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
daan masyarakat yang membutuhkan. Misalnya, selalu membantu orang lain yang
mengalami kesusahan.
• Disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbaagi
ketentuan dan peraturan. Misalnya, selalu tepat waktu saat melakukan pekerjaan.
• Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
bebagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaiakn tugas dengan sebaik-baiknya.
Misalnya, tidak mudah menyerah dan semangat kerja.
PENDIDIKAN KARAKTER
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter ada delapan belas butir sebagai berikut.

• Religius adalah kepercayan kepada Tuhan akan adanya kekuatan adikodrati di atas
manusia. Misalnya, orang yang beriman dan bertakwa kepada agama sesuai dengan
agama yang dianutnya.
• Jujur yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Misalnya, orang yang selalu
menjaga kepercayaan saat bekerja dimanapun orang itu berada.
• Toleransi yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
daan masyarakat yang membutuhkan. Misalnya, selalu membantu orang lain yang
mengalami kesusahan.
• Disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbaagi
ketentuan dan peraturan. Misalnya, selalu tepat waktu saat melakukan pekerjaan.
• Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
bebagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaiakn tugas dengan sebaik-baiknya.
Misalnya, tidak mudah menyerah dan semangat kerja.
PENDIDIKAN KARAKTER
• Kreatif adalah sebuah kegiatan yang menuangkan pikiran dan
memiliki daya cipta serta berkemampuan untuk menciptakan.
Misalnya, selalu membuat inovasi-inovasi baru saat melakukan
kegiatan.
• Mandiri adalah keadaan dimana seseorang dapat berdiri sendiri
dan tidak bergantung pada orang lain.
• Demokratis adalah kepribadian seseorang yang memiliki sikap
demokrasi terhadap negara.
• Rasa ingin tahu adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk ingin
mengetahui sesuatu dan terdorong kuat untuk mengetahui lebih
banyak hal tersebut.
• Semangat kebangsaan adalah rasa bangga terhadap tanah air.
PENDIDIKAN KARAKTER
• Cinta tanah air adalah rasa yang berkobar-kobar untuk menjujung tinggi negara.
• Menghargai prestasi adalah bentuk penghargan atas hasil yang dicapai oleh
orang lain.
• Bersahabat/komunikatif adalah keadaan yang saling dapat berhubungan dan
mudah dipahami (dimengerti) antara satu orang dengaan orang yang lainya.
• Cinta damai adalah perasaan seseorang yang suka akan ketentraman batin.
• Gemar membaca adalah kegiatan menyukai kegiatan membaca.
• Peduli lingkungan adalah perasaan peduli terhadap situasi alam yang ada di
sekitanya.
• Peduli sosial adalah perasaan peduli terhadap situasi orang yang ada di
sekitarnya.
• Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya di lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, ocial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
Korupsi berasal dari kata corruptio yang artinya
kebobrokan atau kerusakan. Kerusakan ini
disebabkan karena perilaku pejabat publik yang
menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan
pribadi. Secara luas korupsi adalah perilaku pejabat
publik yang menyalahgunakan kekuasaanya untuk
kepentingan pribadi sehingga melanggar hukum
dan merugikan negara. Perilaku korupsi ini biasanya
dibarengi dengan praktek kolusi dan nepotisme .
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
Penyebab korupsi bermacam-macam dan sangat
kompleks. Penyebab itu dapat berupa lemahnya
sistem hukum, lemahnya mental dan moral
penegak hukum, kontrol sosial yang kurang, tidak
ada kepastian hukum, pendidikan, kesadaran
pejabat dan masyarakat yang rendah, budaya korup
yang sudah mewabah, daya hidup hedonis dan
mewah sehingga menuntut biaya hidup yang mahal,
dan nepotisme, faktor politik, faktor ekonomi, dan
lain sebagainya.
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
Bentuk-bentuk korupsi bermacam-macam dan
sangat luas, sedemikian rupa sehingga perlu
kerjasama yang kuat serta upaya terpadu
didalam menanganinya, misalnya : merugikan
keuangan negara, menyalahgunakan fasilitas
negara untuk kepentingan pribadi diluar tugas
dan kewenanggannya, gratifikasi, sogok, suap,
kesalahan prosedur, kolusi, nepotisme dalam
penyelenggaraan pemerintah dan publik.
NILAI-NILAI KARAKTER ANTI KORUPSI

Perilaku korupsi sudah melanda semua lapisan


masyarakat dan masuk pada semau aspek
pendidikan. Praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah eksekutif saja, tetapi juga
dilakukan oleh legislatif, dan yudikatif. Semua
aspek kehidupan sudah dimasukkan praktik
KKN.
NILAI-NILAI KARAKTER ANTI KORUPSI

Jika dibiarkan, praktik KKN akan


menghancurkan kelangsungan hidup bangsa
dan NKRI. Banyak negara-negara di dunia yang
runtuh diakibatkan oleh praktik korupsi
misalnya negara Philipina pada era Ferdinand
Marcos, Kamboja pada era Sihanouk, dan lain-
lain.
NILAI-NILAI KARAKTER ANTI KORUPSI
Berbagai kelemahan dihadapi bangsa Indonesia dalam
memberantas praktik KKN. Kelemahan mental dan moral
aparat penegak hukum, apatisme masyarakat, hukuman tidak
memberikan efek jera, kontrol sosial yang kurang, dan
keteladanan nasional yang tidak kondusif bagi
pemberantasan korupsi membuat praktik KKN hidup subur.
Upaya itu tidak efektif karena tidak dibarengi dengan upaya
pedagogis dan kultural untuk menciptakan kehidupan bangsa
dan bernegara yang bersih dari praktik KKN. Sehingga
pendidikan karakter anti korupsi perlu diberikan sejak dini di
sekolah, masyarakat, maupun sekolah (Samawi, dkk).
NILAI-NILAI KARAKTER ANTI KORUPSI
Pendidikan karakter anti korupsi pada hakikatnya
merupakan bagian dari pendidikan karakter.
Kemendikbud telah menetapkan bahwa pendidikan
karakter dianggap sangat penting dalam
keseluruhan proses pembelajaran di sekolah.
Kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-
mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis
(hard skill) saja, tetapi lebih ditentukan oleh
kemampuan menggelola diri dan orang lain (soft
skill).
NILAI-NILAI KARAKTER ANTI KORUPSI
Nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam pendidikan anti
korupsi yaitu sebagai berikut.
• Kejujuran yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
• Kepedulian yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
• Kemandirian yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
• Kedisiplinan yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib
dan patuh pada berbaagi ketentuan dan peraturan.
NILAI-NILAI KARAKTER ANTI KORUPSI
• Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku sesorang utuk melaksanakan tugas
dan kewajibanya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
• Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi bebagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaiakn tugas
dengan sebaik-baiknya.
• Kesederhanaan adalah bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak berlebihan,
tidak banyak seluk beluknya, tidak banyak pernik, lugas, apa adanya, hemat,
sesuai kebutuhan dan rendah hati.
• Keberanian yaitu mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang
besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebaginya.
• Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak/tidak pilih
kasih, berpihak/berpegang pada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-
wenang, seimbang, netral, objektif, dan proporsional.
NILAI-NILAI KARAKTER ANTI KORUPSI
Penyebab terjadinya korupsi adalah sebagai berikut :
• Ketidakpuasan dengan apa yang telah dimiliki.
• Terlalu banyak keingginan sementara kemampuan terbatas.
• Ketidakpedulian terhadap sesama manusia.

Akar dari korupsi berpangkal pada budaya kejujuran, namun


semuanya belum menyentuh pada aspek pembelajaran kejujuran
sebagai dasar pengembangan karakter anti korupsi. Pendidikan
Pancasila di dalamnya terdapat materi anti korupsi. Adapun
karakter yang dianggap bisa menghambat perilaku korupsi yaitu
jujur atau amanah, bertanggung jawab, dan adil. Dampak dari
perilaku korupsi adalah merugikan negara, merugikan masyarakat,
dan merusak citra negara.
PERAN MAHASISWA DLM PENCEGAHAN KORUPSI

PERAN MAHASISWA
DALAM PENCEGAHAN KORUPSI

DI LINGKUNGAN DI LINGKUNGAN DI LINGKUNGAN DI TINGKAT


KELUARGA KAMPUS MASYARAKAT LOKAL/NASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI
DI LINGKUNGAN KELUARGA

• Merupakan tolok ukur pertama dan utama utk


menguji apakah proses internalisasi anti korupsi dalam
diri sudah terjadi. Karena nilai –nilai yang utama
ditanamkan dari orangtua kepada anaknya. Jadi ketika
seorang mahasiswa berhasil melewati masa yang sulit
ini maka diharapkan dapat terjun ke masyarakat dan
selamat melewati berbagai tantangan

• Nilai2 yg ditanamkan orang tua kepada anak-anaknya


akan terbawa selama hidupnya.
Contoh kasus:
a. Apakah dalam mengendarai kendaraan
bermotor bersama ayahnya atau anggota
keluarga lain, peraturan lalin dipatuhi
misalnya, tidak berbelok/berputar ditempat
dimana ada larangan berbelok/berputar.
b. Apakah ketika berboncengan motor bersama
kakaknya atau anggota keluarga lain tidak
melanggar atau mengambil hak pejalan kaki.
c. Apakah penghasilan orangtuanya tidak berasal
dari korupsi.
d. Apakah ada diantara anggota keluarga yang
menggunakan produk-produk bajakan.
PENCEGAHAN KORUPSI
DI LINGKUNGAN KAMPUS
MELIPUTI 2
WILAYAH

UTK INDIVIDU UTK KOMUNITAS


MAHASISWA MAHASISWA

Dapat mencegah Dapat mencegah


agar dirinya sendiri agar rekannya di
tidak berperilaku kampus tidak
koruptif dan tidak berperilaku koruptif
korupsi dan tidak korupsi
Agar mahasiswa dapat berperan dengan baik dalam
pencegahan korupsi maka mahasiswa harus berprilaku
anti korupsi dan tidak korupsi dalam berbagai kegiatan
yang melibatkan dirinya maupun kampus
Berbagai bentuk dapat dilakukan untuk menanamkan
nilai-nilai anti korupsi dengan kampanye, sosialisasi.
Kegiatan kampanye ujian bersih anti mencontek untuk
menumbuhkan nilai-nilai kerja keras,kejujuran,tanggung
jawab dan kemandirian. Serta kantin kejujuran yang
menumbuhkan nilai kejujuran dan tanggung jawab.
PENCEGAHAN KORUPSI
DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
• Melalui pengamatan kantor-kantor Pemerintah dlm
menjalankan fungsi pelayanan misalnya pada
pembuatan KTP,SIM. Apakah sudah wajar?
• Melalui Pengamatan infrastruktur kota pelayanan
publik,cth: penerangan diwaktu malam, fasilitas umum
• Melalui Pengamatan pelayanan publik thd masyarakat
tidak mampu. Contoh pada pemberian beras,
pembagian kompor gas.
• Melalui Pengamatan kemudahan informasi akses publik.
Contoh. Apakah sudah sistem online.
PENCEGAHAN KORUPSI
DI TINGKAT LOKAL DAN NASIONAL

• TINGKAT LOKAL: Berawal dari kampus,


masyarakat disekitar kampus sampai ke
lingkup yg lebih luas

• TINGKAT NASIONAL: Kegiatan anti korupsi


dirancang bersama dan berkesinambungan
oleh Mahasiswa dari berbagai perguruan
tinggi.
RUJUKAN
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001
tentang perubahan atas undang-undang nomor.31.
• Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
• Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 71 Tahun 2000
tentang Tata Pelaksanaan Peran serta Masyarakat dan
Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Anda mungkin juga menyukai