Anda di halaman 1dari 11

Tuliskan pemahaman Saudara tentang Produksi Bersih:

a. Apakah Produksi Bersih?


Jawab :
Produksi bersih merupakan sebuah startegi pengelolaan lingkungan yang bersifat
preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus-menerus pada proses
produksi dan daur hidup produk dengan tujuan mengurangi resiko terhadap kesehatan
dan keselamatan manusia serya kerusakan lingkungan sehingga dapat meningkatkan
efisien penggunaan sumber daya alam.
b. Prinsip Produksi Bersih beserta penjelasannya
Jawab :
Prinsip-prinsip pokok dalam strategi produksi bersih dalam Kebijakan Nasional
Produksi Bersih (KLH, 2003) dituangkan dalam 5R (Re-think, Re-use, Reduce,
Recovery and Recycle).
1. Elimination (pencegahan)
adalah upaya untuk mencegah timbulan limbah langsung dari sumbernya, mulai
dari bahan baku, proses produksi sampai produk.
2. Re-think (berpikir ulang),
adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal kegiatan akan
beroperasi, dengan implikasi: Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi berlaku
baik pada proses maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betul
analisis daur hidup produk 11 Upaya produksi bersih tidak dapat berhasil
dilaksanakan tanpa adanya perubahan dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku dari
semua pihak terkait pemerintah, masyarakat maupun kalangan usaha
3. Reduce (pengurangan)
adalah upaya untuk menurunkan atau mengurangi timbulan limbah pada
sumbernya.
4. Reuse (pakai ulang/penggunaan kembali)
adalah upaya yang memungkinkan suatu limbah dapat digunakan kembali tanpa
perlakuan fisika, kimia atau biologi.
5. Recycle (daur ulang)
adalah upaya mendaur ulang limbah untuk memanfaatkan limbah dengan
memrosesnya kembali ke proses semula melalui perlakuan fisika, kimia dan biologi.
6. Recovery/ Reclaim (pungut ulang, ambil ulang)
adalah upaya mengambil bahan-bahan yang masih mempunyai nilai ekonomi
tinggi dari suatu limbah,kemudian dikembalikan ke dalam proses produksi dengan
atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi
c. Praktek Produksi Bersih dengan contohnya
Jawab :
Tindakan /Praktek Contoh : Kegiatan Produksi Bersih
Tata kelola yang baik Perbaikan penangan bahan, pencegahan kebocoran,
perbaikan jadwal produksi, perbaikan prosedur
kerja, pengendalian penyediaan bahan, pelatihan,
sgregasi aliran, segregasi limbah
Penggantian bahan baku Penggantian dengan bahan yang tidak atau kurang
berbahaya dan beracun, pemakaian bahan baku yang
lebih murni, bahan baku yang ramah lingkungan.
Perbaikan proses dan teknologi Perubahan tata letak, otomatisasi, perbaikan kondisi
operasi, pengendalian proses yang baik, perbaikan
proses dan modifikasi perlatan.
Penggantian teknologi Mengganti dengan teknologi baru yang dapat
mengurangi pemakaian bahan dan energi dan
menurunkan timbulan limbah
Penyesuaian spesifikasi produk Merancang produk yang mempunyai dampak
negatif lingkungan lebih rendah dengan
menggunakan bahan yang kurang berbahaya dan
menimbulkan sedikit limbah, memperpanjang umur
produk dan desain produk moduler

d. Langkah-langkah penerapan Produksi Bersih


Jawab :
1. Perencanaan dan Organisasi
Langkah ini memerlukan komitmen dari manajemen untuk melakukan penerapan
produksi bersih. Kebanyakan industri kecil tidak mempunyai struktur organisasi,
manajemen perusahaan dilakukan oleh pemilik perusahaan secara langsung.
Komitmen, visi dan misi perusahaan untuk mengelola lingkungan dikomunikasikan
kepada seluruh karyawan, sehingga karyawan dapat mengetahui dan bekerjasama
dengan pemilik untuk melakukan kegiatan industri yang dapat mengurangi potensi
timbulnya limbah.
2. Kajian dan Identifikasi Peluang
Langkah ini membuat diagram alir proses sebagai metode untuk memperoleh
informasi aliran bahan, energi dan timbulan limbah. Identifikasi peluang penerapan
produksi bersih dilakukan dengan peninjauan ke lapangan dengan mengamati setiap
proses, kemungkinan peningkatan efisiensi dan pencegahan timbulnya limbah dari
sumbernya. Kajian penerapan produksi bersih dilakukan untuk mengevaluasi kinerja
lingkungan, efisiensi pemakaian bahan dan timbulan limbah.
3. Analisis Kelayakan
Analisis kelayakan penerapan produksi bersih atau ekoefisiensi meliputi
kelayakan lingkungan, teknis dan ekonomi. Kelayakan lingkungan untuk mengetahui
apakah penerapan produksi bersih dapat mengurangi timbulnya limbah baik kuantitas
maupun kualitas. Kelayakan teknis berhubungan dengan penerapan teknologi dalam
proses produksi, sedangkan kelayakan ekonomi dilakukan untuk menghitung
investasi, waktu pengembalian modal dan besarnya penghematan dari penerapan
produksi bersih. Dalam membuat analisis kelayakan ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan yaitu:
a. pertimbangan teknologi diantaranya ketersediaan teknologi yang dimiliki,
keterbatasan fasilitas termasuk kesesuaian operasi yang ada, syarat untuk membuat
suatu produk, keamanan operator dan pelatihan, potensi terhadap kesehatan dan
dampak lingkungan,
b. pertimbangan ekonomi yaitu modal dan biaya operasi, serta pay-back period .
4. Implementasi
Langkah implementasi ini memerlukan penanggungjawab pelaksana dan sumber
daya yang diperlukan dalam penerapan produksi bersih. Sumber daya meliputi
dukungan biaya dan kesiapan karyawan untuk memahami bahwa produksi bersih
merupakan bagian dari pekerjaan. Indikator kinerja, efisiensi, lingkungan, kesehatan
dan keselamatan kerja digunakan untuk mengetahui sejauh mana implementasi
produksi bersih.
5. Monitoring dan Evaluasi
Langkah ini melakukan tinjauan secara periodik terhadap pelaksanaan penerapan
produksi bersih dan dibandingkan dengan sasaran yang akan dicapai. Evaluasi
dilakukan dengan mengumpulkan data sebelum dan sesudah penerapan produksi
bersih.
e. Indikator Kinerja Produksi Bersih
Jawab :
Tabel Indikator Kinerja Produksi Bersih
No Sasaran Pengukuran Indikator Kinerja
1. Peningkatan Efisiensi
Peningkatan Efisiensi Kerja Produktivitas Tingkat Produktivitas
Pekerja
Peningkatan Efisiensi Bahan Baku Tingkat Perolehan Produk Jadi
Penggunaan Bahan Baku Produk Rasio Perolehan Produk Jadi
Rasio Biaya Produk
Rasio Produk Gagal
Rasio Kerugian Produk Gagal
Peningkatan Efisiensi Listrik Tingkat Pemakaian Listrik
Rasio Biaya Listrik
Penggunaan Energi
Bahan Bakar Tingkat Pemakaian Bahan Bakar
Rasio Biaya Bahan Bakar
2. Penurunan Timbulan Limbah Tingkat Timbulan dan karakteristik
Padat limbah padat
Limbah dan Emisi Limbah Cair Tingkat Timbulan dan karakteristik
limbah cair
Emisi Tingkat dan karakteristik emisi
3. Peningkatan Kesehatan dan Kecelakaan Tingkat Kecelakaan kerja
Keselamatan Kerja Kerja

f. Contoh implementasi Produksi Bersih di Industri


Jawab :
1. Industri Tekstil PT. APAC Inti Corpora
Menerapkan produksi bersih pada tahun 2002 telah mengurangi pemakaian air
per yard di unit Denim dan Dyeing. Untuk unit denim pemakaian air dari 6,6
L/yard pada tahun 2002 menjadi hanya 4,55 L/yard tahun 2003. Daur Ulang
kondensat dapat mengurangi pemakaian air sebesar 60 %.
2. Industri Bahan Kimia
Pemakaian bahan kimia yang semula sebesar 5g/kg produk dapat diturunkan
menjadi 4,5 g/kg produk dengan memperbaiki tata kelola di Industri Elektroplating
PT. Arto Metal.
3. Industri Elektroplating oleh PT. Arto Metal
Dengan penggantian bahan baku senyawa sianida yang beracun dengan senyawa
asam yang kurang beracun untuk pelapisan seng telah mengurangi biaya produksi
limbah beracun.
4. Industri Tahu Murni Purwogondo Sukoharjo
Penerapan produksi bersih pada industri ini telah menurunkan pemakaian air
untuk membuat tahu dengan mengurangi timbulan limbah. Pemakaian air berkurang
dari 1800 L/100 kg kedelai dapat hemat menjadi 650 L/100 kg kedelai dengan
memperbaiki sistem proses produksi dan pelaksanaan tata kelola yang baik.
g. Persamaan Produksi Bersih dengan Eco-efficiency
Jawab :
1. Eco-efficiency dan Produksi Bersih merupakan konsep yang sejenis (hampir
identik).
2. Eco- Efficiecy yaitu efisiensi ekonomi, memberi manfaat positif terhadap
lingkungan Produksi bersih yaitu efisiensi lingkungan yang memberi manfaat
positif secara ekonomi.
3. Penerapan ekoefisiensi hampir sama dengan konsep produksi bersih, di mana
pengelolaan lingkungan dilakukan ke arah pencegahan pencemaran yang
mengurangi terbentuknya limbah, mulai dari pemilihan bahan baku sampai dengan
produk yang dihasilkan.
4. Strategi untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan nilai produksi
5. Mengurangi jumlah penggunaan bahan
6. Mengurangi jumlah penggunaan energi
7. Mengurangi pencemaran
8. Memperbesar daur ulang bahan
9. Memaksimalkan penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui
10. Memperpanjang umur pakai produk
11. Meningkatkan intensitas pelayanan.
h. Pengelolaan lingkungan sejenis Produksi Bersih
Jawab :
1. Polution Prevention
Pencegahan munculnya polusi sama halnya dengan minimasi limbah.
Pencegahan kemunculan polusi tidak dapat dilakukan dengan serta merta namun
dengan pengurangan yang bertahap. Proses pencegahan dilakukan terhadap
proses produksi berupa efisiensi proses bukan pada penggunaan bahan baku
seperti pada minimasi limbah. Penanganan limbah diharapkan tidak
menyebabkan polusi, yaitu dengan prinsip ekologi yang dikenal istilah 4R :
Recycle (Pendaur-ulangan),Reuse (Penggunaan Ulang),Reduce, Repair

2. Waste Minimization
Minimasi limbah adalah upaya pengurangan limbah yang dibuang ke tempat
pembuangan akhir dan termasuk pengurangan bahan baku serta daur ulang
limbah. Konsep minimasi limbah juga dapat dijelaskan sebagai kegiatan
pencegahan dan pengurangan pada bahan untuk meningkatkan kualitas dari
limbah akhir yang dihasilkan dari berbagai proses yang berlangsung sampai
ketempat pembuangan akhir. Proses minimasi limbah dilakukan dengan jalan
mengurangi jumlah bahan baku yang digunakan sehingga dapat mengurangi
jumlah limbah yang akan terbentuk, mengurangi biaya operasi dan mengurangi
jumlah limbah beracun yang dihasilkan. Minimasi limbah adalah salah satu cara
yang dapat ditempuh untuk melakukan produksi bersih pada suatu industri.

3. Eco-efficiency Eco-efficiency meru
pakan suatu proses produksi yang meminimumkan penggunaan bahan baku, air dan
energi serta dampak lingkungan per unit produk. Produksi bersih merangkum
semua konsep pencegahan. Konsep pencegahan yang paling awal yaitu minimisasi
limbah (waste minimization), pencegahan pencemaran (pollution prevention) dan
pengurangan pemakaian bahan beracun yang kesemuanya terfokus pada kata
kunci dampak lingkungan, limbah berbahaya, bahan-bahan beracun dan pencemaran.
4. Pengurangan pemakaian bahan beracun ( hazardous materials reduction )

5. Responsible Care (telah dikembangkan oleh industri-industri kimia)


Adalah komitmen pemersatu industri kimia global untuk pengelolaan /
manajemen bahan kimia yang aman sepanjang siklus hidupnya, sekaligus
mempromosika peran mereka dalam meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi
terhadap pembangunan berkelanjutan.

6. Produktivitas Ramah Lingkungan (Green Productivity oleh Asian Productivity


Organisation )

7. Kimia Ramah Lingkungan (Green chemistry)

8. Pertukaran Limbah atau By-product exchange (BPX)


Dikembangkan untuk memperkuat berbagai jejaringan industri. BPX adalah
sekelompok perusahaan yang saling mempertukarkan dan menggunakan produk
samping (energi, air dan bahan) dari pada membuangnya sebagai limbah. Istilah yang
sering dipakai BPX adalah industrial ecosystem, by-product synergy, industrial
symbiosi, zero emission network.

i. Teknologi Produksi Bersih apa saja yang dapat dikembangkan?


Jawab :
Inovasi dan pengembangan teknologi merupakan faktor yang penting dalam
pengembangan produksi bersih. Teknologi yang memberikan peluang bagi produksi
bersih dimasa kini dan akan datang meliputi :
a. Teknologi Energi Berkelanjutan ( Sustainabel Energy technologies)
Diarahkan pada pengemvangan proses yang berjalan pada temperatur rendah dan
tekanan atmosferik sehingga mengurangi pemakaian energi untuk pemanasan,
pengembangan energi terbarukan seperti energi angin, fotovoltaik dan fuel cell
b. Teknologi Proses Kimia ( Chemical Processing technologies )
Diarahkan pada pengembangan sintesis produk dengan katalis bukan logam,
mengembangkan proses yang mempunyai selektivitas tinggi dan nir limbah melalui
daur ulang air dan bahan baku.
c. Teknologi Informasi Maju ( Information technologies Advanced)
Menyediakan peluang untuk pengukuran, pencatatan dan pengelolaan data yang
dapat meningkatkan kinerja teknologi proses. Teknologi ini memberi peluang pada
pengurangan pemakaian produk dan meningkatkan sistem layanan jasa.
d. Bioteknologi (Biotechnologies)
Menyediakan berbagai peluang proses dengan menggunakan bahan-bahan yang
dapat diperbarui, pengembangan bioproses dan biodegradasi. Reaksi enzimatik yang
memungkinkan sintesis produk dengan proses baru yang lebih efisien.
e. Nanoteknologi
Memberi peluang pada teknologi berskala nano sehingga lebih selektif, dan
menghasilkan produk sesuai yang sesuai yang dikehendaki.
Empat kategori teknologi yang dipakai pada penerapan produksi bersih
berdasarkan pendekatan lingkungan dan perbaikan teknologi yaitu :
1. Businees driven technologies
Teknologi produksi canggih yang diadopsi untuk meningkatkan efisiensi dan
kualitas produksi, meningkatkan daya saing, menurunkan biaya produksi dan
meningkatkan juga kinerja lingkungan sebagai keuntungan tambahan yang tak
semata-mata diharapkan .
2. Cleaner technologies
Teknologi produsi canggih yang diterapkan dengan tujuan utama untuk
meingkatkan kinerja lingkungan.
3. Appropriate technologies
Teknologi sederhana yang diterapkan sehingga dapat meningkatkan kinerja
lingkungan, meskipun tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan
ekonomi dan manfaat lainnya.
4. Low hanging fruit technologies
Teknologi sederhana yang ditambahkan atau dimodifikasi pada teknologi produksi
yang telah ada sehingga dapat meningkatkan kinerja lingkungan.
Teknologi yang diterapkan untuk produksi bersih secara konvensial menurut Geiser
(2002) meliputi :
1. Teknologi Pengurangan Limbah ( Waste Reduction Technology)
2. Teknologi Efisiensi Energi ( Energy Efficiency Technology)
3. Teknologi Efisiensi Proses (Processing Efficiency Technology)
4. Teknologi Bahan Ramah Lingkungan ( Cleaner Material Technology )
5. Teknologi Proses Daur Ulang dan Teknologi Proses Lingkar Tertutup (Recycling
and Closed Loop Process Technology )
6. Teknologi Manajemen Produk Ramah Lingkungan (Cleaner Product Management
Technology)
7. Produk Ramah Lingkungan ( Cleaner Product )

h. Jelaskan peran Produksi Bersih dan Ekoefisiensi dalam Pembangunan


Berkelanjutan
Jawab :
Perkembangan industri dan pola kehidupan masyarakat modern berhubungan
langsung dengan peningkatan kebutuhan barang dan jasa, pemakaian sumber-sumber
energi, dan sumber daya alam. Penggunaan sumber daya alam secara besar-besaran
tanpa mengabaikan lingkungan mengakibatkan berbagai dampak negatif yang terasa
dalam waktu yang relatif cepat maupun dalam jangka panjang. Pembangunan
berkelanjutan merupakan suatu upaya dan pola pendekatan dalam pemanfaatan
sumber daya alam yaitu suatu pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan kita
sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Limbah dan emisi merupakan hasil yang tak diinginkan dari
kegiatan industri.Sehingga diperlukan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat
preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses
produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap
manusia dan lingkungan yaitu dengan produksi bersih dan eko efisiensi.
Produksi bersih dan Eko efisiensi adalah himpunan bagian dari konsep
pembangunan berkelanjutan. Produksi bersih dan Eko-efisiensi memiliki peran yang
sangat penting bagi pegelolaan lingkungan. Dalam mencapai tujuan dan target
pengelolaan lingkungan yang meliputi konservasi dan pembangunan berkelanjutan,
diperlukan prinsip produksi bersih dan eko-efisiensi dalam pelaksanaanya. Dengan
kata lain, produksi bersih dan eko-efisiensi memiliki peran utama dalam keterlaksaan
tujuan dan target pengelolaan lingkungan.
Adapun peran produksi bersih bagi pembangunan berkelanjutan yaitu
A. Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melalui upaya
minimisasi limbah, daur ulang, pengolahan, dan pembuangan limbah yang aman.
B. Mendukung prinsip pemeliharaan lingkungan dalam rangka pelaksanaan
Pembangunan berkelanjutan.
C. Dalam jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui
penerapan proses produksi, penggunaan bahanbaku dan energi yang efisien.
D. Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangi
eksploitasi sumberdaya alam melalui penerapan daur ulang limbah dan dalam proses
yang akhirnya menuju pada upaya konservasi sumberdaya alam untuk mencapai
tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
E. Memberi peluang keuntungan ekonomi, sebab didalam produksi bersih
terdapat strategi pencegahan pencemaran pada sumbernya , yaitu mencegah
terbentuknya limbah secara dini, dengan demikian dapat mengurangi biaya investasi
yang harus dikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah atau upaya
perbaikan lingkungan
Produksi bersih dan Eko-efisiensi berperan dalam berbagai proses konservasi
lingkungan maupun Sumberdaya Alam. Efisien ekonomi dapat diperoleh ketika
manusia menggunakan Sumberdaya Alam untuk sebuah proses produksi maupun
konsumsi. Sedangkan efisien ekologi dapat diperoleh saat manusia dapat
menggunakan ketersediaan lingkungan dengan bijak. Selain itu, efisien ekologi juga
dapat diperoleh dari pengolahan limbah hasil produksi penggunaan Sumberdaya
Alam. Semakin sedikit limbah yang dihasilkan melalui proses 4R, maka akan semakin
seimbang pula lingkungan hidup. Oleh karena itu, efisiensi ekonomi dan efisiensi
ekologi menjadi sebuah kesatuan yang tak terpisahkan dalam pengelolaan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai