Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan dan positioning
merek terhadap keputusan pembelian konsumen minuman Coca Cola. Penelitian
ini dilakukan pada Indomaret Jl. Williem Iskandar Medan dengan jumlah
populasi 73 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling
dengan jumlah sampel 73 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah melalui kuesioner (angket) yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner
kapada sampel (responden) dan mengumpulkannya kembali. Teknik analisis data
yang digunakan adalah Analisis Jalur yang dioperasikan melalui program SPSS
versi 23.0 for windows. Setelah data dianalisis maka diperoleh analisis jalur
pengaruh iklan dan positioning merek terhadap keputusan pembelian yaitu Iklan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap positioning merek sebesar 73,3%.
Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
sebesar 70,2 %. Pengaruh positioning merek terhadap keputusan pembelian
sebesar 41,7 %. .Dengan koefisien determinan (R Square) sebesar 57,4%. Nilai R
Square menunjukkan bahwa variabel independen yaitu variabel iklan dan
positioning merek mampu menjelaskan variabel dependen yaitu keputusan
pembelian sebesar 57,4% dan sisanya sebesar 42,6% dipengaruhi oleh faktor -
faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
mencapai sukses dalam persaingan yaitu (positioning) produk atau jasa dari
dengan berusaha mencapai tujuan untuk perusahaan yang mereka tawarkan pada
menciptakan dan mempertahankan konsumen. Karena pemposisian
pelanggan. (positioning) dari produk atau jasa
Perusahaan harus mampu tersebut bisa saja tergantikan apabila ada
membuat konsumen melakukan produk baru yang mampu memposisikan
keputusan pembelian terhadap produk merek dari produk mereka lebih dalam di
atau jasa yang perusahaan tawarkan.Agar benak konsumen.
tujuan dari perusahaan tersebut dapat Pemposisian merek yang tepat
tercapai, maka setiap perusahaan harus akan mempertahankan merek serta
berusaha menyampaikan barang dan produk dalam jangka panjang. Hal ini
jasanya pada konsumen dengan karena merek dari produk tersebut sudah
mempromosikan melalui iklan yang berada dibenak konsumen dengan ciri
menarik. khas tersendiri. Seperti yang
Iklan adalah salah satu sarana dikemukakan oleh Trout (dalam Kotler
komunikasi pemasaran yang efektif dan Armstrong, 2008 :247) bahwa
untuk menjalin komunikasi antara “Produk dibuat dipabrik, tetapi merek
produsen dengan konsumen dan iklan diciptakan didalam pikiran.” Karena
bisa dianggap sebagai cara ampuh untuk sudah diproses dalam pikiran konsumen
menonjolkan produk perusahaan tersebut, maka ketika ada produk baru yang
sehingga para produsen harus mencari muncul dengan jenis yang sama tentu
pembeli yang berhubungan dengan pasar konsumen akan mengingat merek dari
sasaran dimana terdapat persaingan yang produk pertama yang sudah lebih dahulu
sehat. Melalui iklan, konsumen dapat menempati pikiran atau benak
mengetahui kelebihan dan kekurangan konsumen”.
suatu produk dan diharapkan mampu Hal inilah yang dilakukan oleh PT
membangun citra perusahaan dalam Coca Cola Amatil Indonesia pada salah
jangka panjang dibenak konsumen. satu produk softdrink yang mereka
Iklan menjadi suatu pilihan produksi dan pasarkan yaitu minuman
menarik, disamping sebagai sumber soda rasa cola dengan merek Coca Cola.
informasi iklan juga dipandang sebagai Minuman Coca Cola sudah muncul sejak
hiburan. Karena konsumen akan melihat beberapa puluh tahun yang lalu dan
iklan untuk mendapatkan sejumlah sudah memiliki tempat tersendiri dalam
informasi dan juga nilai hiburannya. Oleh pikiran konsumen. Terutama minuman
sebab itu, iklan yang digunakan dalam Coca Cola sudah banyak melakukan
pemasaran suatu produk atau jasa iklan baik dari media elektronik maupun
haruslah menarik dan berbeda dari media cetak.
pesaing. Banyak sekali media iklan yang Dalam masa pertumbuhan bisnis di
bisa digunakan oleh perusahaan untuk Indonesia muncul minuman sejenis
mengkomunikasikan produk atau jasanya dengan minuman Coca Cola yaitu Big
pada konsumen. Mulai dari media cetak Cola. Pada tahun 2015 lalu menurut hasil
maupun media elektronik. survei pasar yang dilakukan oleh Roy
Selain iklan yang akan membuat Morgan Research , lembaga riset yang
konsumen melakukan keputusan berkantor pusat di Melbourne, Australia,
pembelian. Perusahaan juga harus hari ini Senin (13/4), menunjukkan Big
mampu memposisikan merek atau Cola menjadi minuman ringan paling
positioning merek agar konsumen populer, di Tanah Air, dikonsumsi oleh
mampu membuat keputusan dalam 14 persen populasi (berusia 14 tahun
membeli produk tersebut. Dalam hal ini keatas) dalam tujuh hari periode survei.
tergantung dari penempatan posisi Ini berarti sebanyak 21,48 juta orang.
Sedangkan Coca Cola dikonsumsi oleh Air Minum Dalam Kemasan. Isu ini
sekitar 12 persen populasi, atau sekitar 20 menimbulkan penurunan penjualan
juta penduduk. ( Eben Ezer secara global. Menurut Marina Silalahi
Siadari:2015), dan Nurur R Bintari (2014) “ Bulan April
Berdasarkan data grafik bahwa 2014 lalu penjualan minuman
minuman Big Cola masuk daftar yang berkarbonasi mereka turun hingga 1%
pertama dikonsumsi di Indonesia. dan ini merupakan penurunan pertama
Padahal minuman Big Cola merupakan sejak tahun 1999. Minus 1% mungkin
produk baru di Indonesia. Tetapi mampu terlihat kecil namun berdampak besar
bersaing dengan Coca Cola. Hal ini bagi perusahaan yang mencari
menunjukan bahwa Coca Cola yang pertumbuhan baru”.
sudah lama berada di Indonesia mampu Memasuki tahun 2015 iklan
digeser posisinya dibenak konsumen minuman Coca Cola sudah mulai
dengan produk baru. Dan pergeseran ini digencarkan kembali, mulai dari iklan
bisa berdasarkan iklan maupun perubahan tulisan pada kemasan menjadi
positioning merek yang dilakukan oleh nama, iklan untuk bulan puasa, dan iklan
Big Cola. diakhir tahun tentang momen
Mengapa minuman Coca Cola kebersamaan. Coca Cola terus melakukan
lebih disenangi oleh 20 juta penduduk perubahan dalam pengiklanan minuman
dibanding kan Big Cola yang mampu Coca Cola sehingga bisa disimpulkan
mencapai 21,48 juta orang. Hal ini juga bahwa Coca Cola mempengaruhi ingin
menjadi akar permasalahan yang perlu keputusan pembelian konsumen melalui
ditelusuri oleh PT Coca Cola Amatil iklan terutama iklan televisi.
Indonesia. Tentu saja hal ini sangat Menurut Top Brand Awards 2015
menarik untuk diteliti tentang pengaruh bahwa “Coca Cola masih menjadi merek
iklan dan positioning merek dari yang paling atas yaitu dengan presentasi
minuman Coca Cola terhadap keputusan 32,1 %”. Walau begitu tetap harus ada
pembelian konsumen karena dengan tindakan lebih dari PT Coca Cola Amatil
adanya produk baru tersebut yang Indonesia dalam positioning merek Coca
mampu merebut beberapa persen pasar Cola di benak konsumen sehingga
Coca Cola. Dimana iklan dan positioning menimbulkan keputusan pembelian
merek dari Big Cola lebih menarik konsumen yang tetap pada minuman
sehingga konsumen tertarik untuk Coca Cola serta lebih kreatif dalam
melakukan pembelian minuman Big mengiklankan pada konsumen. Karena
Cola. pada kenyataannya tidak semua orang
Ditambah lagi pada tahun 2014 ingin membeli Coca Cola.
lalu beredar isu negatif tentang Masalah yang dihadapi konsumen
bahayanya minuman berkarbonase atau di pasar selain berasal dari isu-isu negatif
soda. Seperti yang disampaikan Klub tentang bahaya minuman berkarbonase
Langsing dan Sehat (2014) bahwa tetapi juga berasal dari banyaknya
“minuman soda berdasarkan penelitian minuman berkarbonase yang sejenis.
juga bisa meningkatkan resiko sakit Sehingga konsumen perlu
jantung, diabetes, peningkatan berat mempertimbangkan dengan matang
badan, kanker prostat, kanker payudara, minuman mana yang akan dibeli. Maka
kelemahan otot, dan penyakit lainnya”. iklan dan positioning merek dari
Setelah adanya isu negatif tersebut minuman Coca Cola perlu ditingkatkan
masyarakat dunia maupun Indonesia agar informasi mengenai minuman Coca
mengalami perubahan selera dan Cola sampai dengan jelas pada konsumen
penurunan konsumsi minuman soda sehingga konsumen tidak mengalami
namun mengalami kenaikan konsumsi kebingungan saat membeli dipasar.