KEDOKTERAN KELUARGA
Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Pasien
Diabetes Melitus
Oleh:
Pembimbing :
dr. Nungki Mahesarani
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
HALAMAN PENGESAHAN
Telah menyelesaikan tugas Tutorial Klinik dalam rangka kepaniteraan klinik pada
Muhammadiyah Makassar.
PEMBIMBING
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA 44
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
1. Nama : An. J
2. Usia : 7 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Kristen
5. Pekerjaan : Pelajar SD
6. Alamat : Jln. A. Mangerangi III Dalam No. 7
7. Tanggal Pemeriksaan : 07 Maret 2020
B. Anamnesis
Formatnya ikuti pnya ambar : dari anamnesis sampe riwayat keluarga
Anamnesis Keluarga :
a. Bentuk Keluarga
3
kandung.
b. Fungsi Keluarga
1) Fungsi biologis
2) Fungsi Psikologis
3) Fungsi Sosial
perkembangan anak.
4
Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4) Fungsi Ekonomi
kebutuhan keluarga.
kebutuhan keluarga.
dari segi fungsi biologis, psikologis, sosial sedangkan dari segi ekonomi
secara tuntas.
2. Siklus Keluarga
remaja. Dimana keluarga ini memiliki 3 orang anak. Dimana anak pertama
dan kedua merupakan remaja dan anak ketiga merupakan anak yang telah
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital
- Kesadaran : Composmentis
- GCS : 15
- Tekanan darah :-
- Frekuensi nadi : 92 x/mnt
- Frekuensi Pernapasan : 22 x/mnt
5
- Suhu : 38,30 C
- Berat Badan : 22 kg
- Tinggi Badan : 121 cm
2. Status Generalis
- Kepala : Normocephal
- Mata : Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (- /-) Pupil isokor
- Mulut : Simetris
6
Perkusi : Timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (+)
- Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)
D. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk memperkuat
diagnosis adalah sebagai berikut:
Hasil pemeriksaan Lab. Tanggal 07/03/2020
Darah Rutin
WBC : 12,8
RBC : 5,51
HGB : 14,3
PLT : 262
Hasil Pemeriksaan Widal Slide :
S. typhi O = 1/320
S. typhi H = 1/320
E. Diagnosis Kerja
Demam Tifoid
F. Terapi
Farmakologi
IVFD RL
PCT Syrup 3x2 cth
Ambroxol Syrup 3x1 cth
Chloramfenikol Syrup 4x2 ½ cth
7
Domperidone tablet 3x1/2 tab
Vitamin C 1x1/2
Non Farmakologi
Tirah baring, dimana penderita harus mengurangi aktifitasnya, diharuskan
istirahat.
Minum air putih yang cukup dan diet rendah serat, cukup vitamin dan
mineral.
Diet untuk penderita demam tifoid, basanya diklasifikasikan atas diet cair,
bubur lunak, tim, dan nasi biasa.
Menjaga kebersihan makanan, mengurangi kebiasaan makan dan minum
di luar rumah yang kebersihannya diragukan dan membiasakan mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan dan menjaga kebersihan kuku.
Edukasi kepada keluarga atau orang yang kontak dengan pasien diberikan
penjelasan mengenai penyakit pasien, rute tranmisi, gejala-gejala, dan
komplikasi.
Penyuluhan cuci tangan yang efektif, terutama setelah BAB dan BAK, dan
sebelum menyiapkan makanan atau makan.
Penyuluhan higiene perorangan, keluarga dan lingkungan serta pola hidup bersih
dan sehat.
G. Prognosis
Quo ad vitam dan fungsional : dubia ad bonam
H. Genogram
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Sehat
Pasien Hipertensi
8
I. Apgar Keluarga copy
Respons
TOTAL
Skoring : Hampir selalu=2 , kadang-kadang=1 , hampir tidak pernah=0
Total skor
8-10 = fungsi keluarga sehat
4-7 = fungsi keluarga kurang sehat
0-3 = fungsi keluarga sakit
Dari tabel APGAR keluarga diatas total nilai skoringnya adalah 10, ini menunjukan fungsi
keluarga sehat.
9
J. Mandala of Health
GAYA HIDUP
Pemenuhan kebutuhan
primer dapat tercukupi
dengan baik.
PASIEN
Datang dengan keluhan demam sejak 5
hari yang lalu. Demam memberat mulai
PELAYANAN sore hari dan semakin tinggi malam LINGK. KERJA
hari. Nyeri kepala (+), mual (+), muntah
KESEHATAN (+), nyeri perut bagian bawah (+)
Hygine
Jarak rumah S : 38,3 C lingkungan
dengan tempat Lidah kotor (+) sekolah
pelayanan Widal test (+)
kesehatan tidak
terlalu jauh.
LING. FISIK
FAKTOR BIOLOGI Keadaan rumah dan
Riwayat tifoid lingkungan cukup baik.
sebelumnya
KOMUNITAS
Pemukiman padat penduduk
10
K. Keadaan rumah
a. Letak : Rumah yang dihuni pasien terletak di pemukiman padat
penduduk, beralamat di Jln. Andi Mangerangi III 2 Dlm. No. 7, RT.
004/RW. 009, Kelurahan Bongaya, Kecamatan Tamalate, Kota
Makassar.
b. Kondisi : Rumah 1 lantai, dengan berdindingkan tembok, atap rumah
dari seng, mempunyai halaman yang luas. Dengan luas rumah 10 x
18 meter, dihuni oleh 5 orang.
c. Pembagian ruang : Di dalam rumah terdapat 1 ruang tamu, 2 kamar
tidur, 1 kamar mandi dan 1 dapur.
d. Ventilasi : Terdapat jendela pada ruang tamu dan kamar tidur dan
dapur.
e. Pencahayaan : Pencahayaan di dalam rumah cukup sehingga suasana
agak terang di siang hari tanpa bantuan listrik. Daya listrik pada
rumah tersebut baik dan dirasa cukup untuk keperluan sehari-hari
seluruh keluarga.
11
f. Kebersihan : Kebersihan dalam rumah cukup baik dengan tata letak
barang-barang yang hampir teratur.
g. Sanitasi Dasar :
1) Sumber air bersih : Sumber air dari PAM.
2) Jamban Keluarga : Terdapat 1 buah kamar mandi dengan 1
jamban jongkok dan bak mandi berupa ember. Kesan kamar
mandi kurang bersih, tidak bau dan kurang terawat. Berukuran
sekitar 2 m x 1 m. Air dalam ember mandi bersih dan tidak ada
jentik nyamuk.
3) Saluran Pembuangan Air Limbah : Limbah rumah tangga
dialirkan ke peresapan, tidak ditemukan genangan limbah di
sekitar rumah. Saluran pembuangan air limbah digunakan
bersama dengan warga lainnya.
4) Tempat Pembuangan Sampah : Sampah dikumpulkan di
keranjang sampah, yang setiap dipindahkan ke depan rumah
untuk diambil oleh petugas sampah. Pembayaran sampah
ditanggung bersama oleh warga sekitar.
5) Halaman : halaman luas depan rumah. Jalan Lorong depan
rumah tidak melewati sela-sela rumah warga.
6) Kandang : Tidak memiliki kandang untuk hewan-hewan
peliharaan atau ternak.
2. Kepemilikan Barang
Rumah yang ditempati merupakan rumah milik pasien. Keluarga tersebut
memiliki lemari, tempat tidur, lemari pakaian, kulkas, kipas angin,
televisi, peralatan dapur, dll.
3. Keadaan Lingkungan Sekitar Rumah
Limbah rumah tangga dialirkan melalui saluran limbah, tempat sampah
di luar rumah. Kesan kebersihan di lingkungan tersebut baik.
12
L. Diagnosa Holistik (Multiaksial)
1. Aksis I
Aspek Personal (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
a. Alasan berobat : Tubuh pasien demam dialami 5 hari, dirasakan
demam timbul pada sore dan malam hari. Disertai adanya batuk
berlendir, flu, nyeri perut, rasa mual, dan muntah.
b. Harapan : Berobat dengan harapan keluhan cucunya teratasi, dan
dapat pulih kembali.
c. Kekhawatiran : Takut terjadi komplikasi yang berat.
2. Aksis II
Aspek Klinis (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
a. Diagnosa Kerja : Demam Tifoid
b. Diagnosa Banding : DBD, Malaria, ISPA
3. Aksis III
Aspek Faktor Intrinsik (faktor-faktor internal yang dapat
mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
a. Pola makan pasien, pasien suka mengkonsumsi makanan yang dijual
di depan sekolah. Namun, makanan tiap hari di rumah dimasak oleh
nenek pasien sendiri.
b. Gaya hidup pasien; pasien jarang mencuci tangan sebelum makan dan
sesudah buang air besar.
c. Akitivitas bermain di luar rumah sangat sering dilakukan oleh pasien,
sehingga pasien kurang beristirahat.
d. Kurangnya pengetahuan pasien tentang pola hidup sehat
4. Aksis IV
Aspek Psikososial Keluarga (faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
a. Kurangnya kesadaran terhadap pencegahan penyakit
b. Status pendidikan yang rendah
c. Kurangnya Olahraga sebelum beraktivitas
d. Kurangnya kesadaran dalam menjaga pola makan yang baik.
13
5. Aksis V
Aspek Fungsional (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-
hari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Secara aspek fungsional, pasien mengalami kesulitan dalam hal
fisik dan mental untuk melakukan aktifitas di dalam maupun di luar
rumah.
M. Rencanan Penanganan
Rencana penanganan berdasarkan aksis yang diberikan kepada pasien
dan keluarga pasien adalah sebagai berikut :
1. Aspek personal : Menganjurkan pasien dan keluarga pasien untuk kontrol
ke puskesmas apabila ditemukan gejala yang sama serta menjelaskan
agar tetap mengonsumsi obat hingga sembuh. Hasil yang diharapkan
adalah kondisi pasien membaik dan mampu melakukan aktivitas seperti
biasanya setiap hari.
2. Aspek klinik : Menganjurkan pasien dan keluarga pasien untuk makan
makanan yang lebih bergizi dan menerapkan perilaku Hidup Bersih dan
Seahat serta istirahat yang cukup.
3. Aspek resiko internal : Menganjurkan kepada pasien dan keluarga pasien
untuk lebih memperhatikan Olahraga sebelum beraktivitas, bahan
pakaian yang digunakan, kebiasaan memakai handuk yang sama,
makanan yang dikonsumsi oleh pasien dan seluruh anggota keluarga
serta melakukan pola hidup sehat. Hasil yang diharapkan keluarga dan
pasien tidak mengalami gejala berulang.
4. Aspek psikososial keluarga : Menjelaskan kepada keluarga pasien dan
pasien tentang penyakit yang diderita pasien dan memberikan dukungan
agar selalu menjaga pola hidup sehat. Hasil yang diharapkan adalah
pasien dan keluarga pasien dapat memahami dengan baik tentang
penyakit yang sedang diderita pasien sehingga dapat mengupayakan
pencegahan untuk penyakit tersebut.
14
5. Aspek Fungsional : Menganjurkan kepada keluarga pasien dan pasien
untuk menjaga kondisi fisik. Hasil yang diharapkan adalah kondisi pasien
dan keluarga lebih sehat dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
Sarana pelayanan
keluarga
Cara mencapai
Jarak puskesmas dengan kediaman pasien
sarana pelayanan Naik motor
cukup jauh
kesehatan tersebut
Tarif pelayanan
Memakai Semua pelayanan dengan menggunakan kartu
kesehatan yang
BPJS jaminan kesehatan
dirasakan
Kualitas pelayanan
dirasakan
15
O. Indikator Keluarga Sehat
Balita dipantau
5. N N N
pertumbuhannya
Penderita TB Paru
6. mendapatkan pengobatan N N N N
sesuai standar
Penderita hipertensi
7. melakukan pengobatan secara N T N 0
teratur
16
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Keterangan:
= Not applicablel yang berarti indikator tersebut tidak mungkin ada pada
anggota keluarga.
N = indikator tersebut TIDAK BERLAKU untuk anggota keluarga atau keluarga
yang bersangkutan (misal: karena salah satu sudah mengikuti KB, atau tidak
dijumpai adanya penderita TB paru).
Y = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga SESUAI dengan indikator
(misal: ibu memang melakukan persalinan di fasilitas kesehatan)
T = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga TIDAK SESUAI dengan
indikator (misal: ayah ternyata merokok)
Interpretasi
Nilai Indeks >0,800 = Keluarga Sehat
Nilai Indeks 0,500-0,800 = Keluarga Pra Sehat
Nilai Indeks <0,500 = Keluarga Tidak Sehat
Hasil Perhitungan
Y 3 3
= = =0,600
12−N 12−7 5
Hasil: Dari perhitungan didapatkan hasil yaitu 0,600 dikategorikan dalam
nilai indeks 0,500-0,800 yaitu Keluarga Pra Sehat.
17
P. Identifikasi Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat copy
No. Kriteria yang dinilai Jawaban Skor
Total jawaban ya 6
Interpretasi: Total skor adalah 6 yang berarti keluarga ini menerapkan PHBS
dengan baik.
18
BAB V
LAMPIRAN
19
Ruang tamu
20
Kamar tidur
21
DAFTAR PUSTAKA
22
12. Vollaard AM et al. Risk factors for typhoid and paratyphoid fever in Jakarta,
Indonesia. JAMA. 2014; 291: 2607-15.
13. Zulkarnain I. Diagnosis demam tifoid dalam Buku panduan dan diskusi
demam tifoid. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit
Dalam FKUI; 2010.
14. Richard ES, Behrman RM, Ann MA. Ilmu Kesehatan Anak Nelson, ed.15.
Jakarta: EGC; 2010.
15. Widoyono. Penyakit Tropis. Jakarta: Erlangga; 2011.
23