Anda di halaman 1dari 8

PAHA SAYA BERDARAH DAN TIDAK BISA BERGERAK.

(BRAIN STORMING)

IDENTIFIKASI ISTILAH.

nyeri.

pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan


jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk
kerusakan tersebut.

ecchymosis

defined as area with discoloration of the skin due to extravasation of blood into
subcutaneous tissue.

merupakan bagian dari hematoma ( petekie < 3mm, purpura<10mm,


ekimosis>10mm)

dapat timbul akibat dari trauma terlokalisasi, kelainan pendarahan, pembedahan.


merupakan hasil akhir dari variasi patofisiologi yang berhubuinggan dengan
permeabilitas vaskular vena kutan atau kapiler dermis.

ecchymosis bisa dijadikan manifestasi klinis pada gejala penyakit2 yang khas.

deformitas
kelainan bentuk, perubahan bentuk tubuh sebagian atau umum yang tdinya
normal menjadi abnormal.

deformitas adalah keabnormalan strukut, pada skenario menyatakan deformitas


pada paha kanan. jadi apa saja kemungkinan deformitasnya?

1. deformitas pada sendi. (sendi bergeser, mobilitas sendi berlebihan, mobilitas


yang berkurang)

2. deformitas muskuloskeletal (ketidaksejajaran, panjang, pertumbuhan


abnormal, patah)

bone exposs.

KONSEP.

ANALISA MASALAH.

Apa yang terjadi pada kasus diatas?

laki2 27 tahunkll sejam yang lalu, nyeri pada paha kanan, luka 10cm pada paha
kanan, bone exposs, deformitas dan sulit digerakkan.

Anatomi struktur paha

tiga kompartemen paha yaitu fleksor, ekstensor, dan adduktor.


f
 ANTERIOR.
Kompartemen yang menempati anterior pada diantaranya adalah:
a. Otot yang terdiri dari otot-otot fleksor panggul dan ekstensor lutut (m.
Sartorius, m. iliakus, m. psoas, m. pektineus, dan m. quadriceps femoris.
b. Arteri femoralis dan cabang-cabangnya.
c. Vena femoralis yang merupakan lanjutan dari v. poplitea dan v. saphena
magna sebagai aliran darah utama yang mengalir melalui hiatus safenus.
d. Limfatik dari kelenjar getah bening inguinalis profunda yang terletak
sepanjang bagian terminal v. femoralis.
e. Saraf n. femoralis
 MEDIAL
a. Otot yang terdiri dari otot adduktor panggul m. grasilis, m. adductor
longus, m. adductor brevis, m. adductor magnus, dan m obturatorius
eksternus.
b. Arteri yaitu a. profunda femoris, a. femoralis sirkumfleksa medialis dan
rami perforantes serta a. obturatoria.
c. Vena yaitu v. profunda femoris dan v. obturatoria.
d. Saraf yaitu divisi anterior dan posterior n. obturatorius
 POSTERIOR
a. Otot yang merupakan otot hamstring dan berfungsi dalam fleksi lutut
serta ekstensi panggul. Diantaranya adalah: m. biseps femoris, m.
semitendinosus, m. semimembranosus, dan bagian hamstring dari m.
adductor magnus.
b. Arteri yaitu rami perforantes a. profunda femoris.
c. Vena yaitu vv. Komitans arteri-arteri kecil.
d. Saraf yaitu n. ischiadikus
Fisiologi Nyeri.

tahapan nyeri.

Transduksi, perubahan dari stimulus nyeri menjadi potensial aksi oleh nosiseptor
(ujung saraf bebas ). kemudian penjalaran impuls aferen melalui serabut A delta
dan C ke radiks posterior medula spinalis yang disebut dengan konduksi.
kemudian impuls dari medula spinalis dihantarkan menuju talamus kemudian ke
korteks somatosensorik (Transmisi). kemudian otak menerjemahkan impuls nyeri
tersebut (Persepsi) kemjudian menghantarkan kembali rangsangan sebagai
sebuah behaviour (modulasi).
pada proses konduksi impuls diterima oleh neuron keduia pada medula spinalis
kemudian diteruskan traktus spinotalamikus lateral sisi kontralateral, impuls
selanjutnya berjalan secara ascenden melalui traktus spinotalamikus.

pada otak selanjutnya diterima oleh talamus(neuron ketiga) kemudian diantarkan


ke korteks somatosensorik (timbulnya persepsi nyeri berupa tempat dan
intensitas). selain ke talamus traktus spinotalamikus mengantarkan impuls ke
regio parabrakial kemudian ke amigdala lalu ke sistem limbik yaitu girus singuli
dan korteks insularis sehingga muncul respons emosional terhadap nyeri.

modulasi sentral, area sistem limbik kemudian mengirimkan impuls eferen ke peri
akuaduktal grey( PAG) di mesensefalon. selanjutnya pag menggirimkan impuls
stimulasi ke neuron norepinefrin locus ceruleus di pons. PAG juga mengirimkan
impuls stimulasi ke neuron serotonergik di RVM (rostralventromedial medula).

kemudian neuron serotonergik mengirimkan serotonin ke tingkat spinal,


sedangkan norepinefrin di tingkat spinal. kemudian kedua serotonin dan
norepinefrin ini mengaktifkan interneuron yang akan melepaskan senyawa
ENKHEPALIN. kemudian ENKHEPALIN akan berikatan dengan reseptor opioid pada
neuron postsinaps (neuron projeksi) dan menginhibisi neuroin post sinaps.
enkhepalin juga perikatan dengan neuron pre sinaps sehiongga akan
menghintakan impuls dari serabut alfa delta dan C.

modulasi perifer, kita menggunakan teori gate control. serabut a delta dan c
selain ke neuron projeksi juga menginhibisi interneuron. jadi inhibisi interneuron
ditambah denganm pengiriman impuls ke projeksi neuron akan mengaktifkan
projeksi neuron ( gerbang terbuka). kemudian impuls nyeri aferen akan
diteruskan ke otak.
serabut a beta apabila teraktifasi akan mengaktifkan interneuron yang kemudian
menginaktifkan neuron projeksi sehingga rangsangan nyeri tidak diteruskan oleh
otak.

TATALAKSANA AWAL PADA PASIEN.

ABCDE.

AIRWAY : kelancaran jalan napas.

BREATHING

CIRCULATION

DISABILITY : evaluasi singkat keadaan neurologis. kesadaran, ukuran dan reaksi


pupil, tanda-tanda laterasi dan tingkat cedera spinal.

EXPOSURE : gunting celana, guna evaluasi pasien. kemudian diselimuti agar tdak
hipotermia.

IMMOBILISASI FRAKTUR : meluruskan kaki dengan posisi seanatomis mungkin


dan mencegah gerakan berlebihan pada daerah fraktur.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI. BANYAK AKU KASIH JURNAL AJA YA.

Anda mungkin juga menyukai