Anda di halaman 1dari 9

Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS BERMAIN MENIUP BALON TERHADAP


PERUBAHAN FUNGSI PARU PADA ANAK DENGAN ASMA
DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHODIJAH PALEMBANG

Evi Royani
Prodi DIII Keperawatan Stikes Mitra Adiguna Palembang
Email : royani_evi@yahoo.com

ABSTRAK

Di Amerika, terdapat 5 juta anak belasan tahun yang menderita asma dan setahunnya
sekitar 160.000 anak usia sekolah yang masuk perawatan rumah sakit karena asma.
Pengobatan pada penderita asma dapat dilakukan secara farmakologi dan non
farmakologi salah satunya dengan teknik pernapasan menggunakan balon. Tujuan
penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh terapi aktivitas bermain meniup balon
terhadap perubahan fungsi paru anak dengan asmadi Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang tahun 2015. Jenis penelitian pre-eksperimen dengan rancangan penelitian
one group pre test and post test design dengan menggunakan alat bantu berupa peak
flow meter dan balon. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak yang menderita
asma yang di rawat di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang pada bulan April dan
Mei tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden yang didapat secara
accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan berdasarkan perubahan fungsi paru anak
dengan asma sebelum dilakukan terapi meniup balon didapatkan distribusi frekuensi
responden yang fungsi parunya kurang baik sebanyak 30 responden (100%), dan setelah
dilakukan terapi meniup balon didapatkan distribusi frekuensi responden yang fungsi
parunya baik sebanyak 18 responden (60%) dan responden yang fungsi parunya kurang
baik sebanyak 12 responden (40%). Ada perbedaan antara perubahan fungsi paru anak
dengan asma sebelum dilakukan terapi meniup balon dan setelah dilakukan terapi
meniup balon di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2015 dengan nilai p
value = 0,000 < 0,05. Saran penelitian diharapkan kepada petugas kesehatan dapat
membantu pasien dalam meningkatkan fungsi paru anak salah satunya dengan
menggunakan terapi bermain meniup balon.
Kata kunci : Asma, Terapi Meniup Balon

ABSTRACT

In America, there are 5 million teenagers who suffer from asthma and a year about
160,000 school-aged children are admitted to hospital because of asthma. Treatment in
asthmatics can be done pharmacologically and non-pharmacology one of them with
breathing techniques using balloons. The purpose of this study is to know the influence of
therapy play activity blowing balloon to change the lung function of children with asmadi
Islamic Hospital Siti Khadijah Palembang in 2015. Type pre-experiment research with
research design one group pre test and post test design using tools in the form of peak
flow Meters and balloons. The population in this study were all children suffering from
asthma treated in Siti Khadijah Palembang Islamic Hospital in April and May of 2015 with
a total sample of 30 respondents obtained by accidental sampling. The result of this study
was obtained based on the change of lung function of children with asthma before the
blowing balloon therapy was obtained the frequency distribution of respondents whose
lung function is not good as much as 30 respondents (100%), and after the blowing
balloon therapy obtained frequency distribution of respondents with good lung function as

79
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

many as 18 respondents 60%) and respondents whose liver function is not good as much
as 12 respondents (40%). There is a difference between changes in lung function of
children with asthma before the therapy of blowing balloons and after the therapy blowing
balloons at the Islamic Hospital Siti Khadijah Palembang 2015 with p value = 0.000 <0.05.
Research suggestions are expected to health workers can help patients in improving lung
function of children one of them by using play therapy blowing balloons.
Keywords: Asthma, Balloon Blowing Therapy

PENDAHULUAN Kasus asma pada anak di Indonesia


Asma merupakan salah satu lebih tinggi sedikit dibandingkan
penyakit pernafasan tidak menular yang dewasa. Kemudian asma pada anak
telah menjadi permasalahan kesehatan akan hilang sebagian, dan akan
masyarakat di negara sedang
muncul lagi setelah dewasa karena
berkembang maupun berkembang. Data
perjalanan alamiah. Sampai saat ini
dari World Health Organization (WHO)
penyebab asma belum diketahui.
sebanyak 100-157 juta penduduk di
Telah banyak penelitian yang
dunia sebagai penyandang Asma dan
dilakukan oleh para ahli di bidang
terus bertambah sebanyak 187 ribu
orang per tahun dengan episode asma untuk menerangkan sebab
kejadian perorang bisa 3-6 kali terjadinya asma, namun belum satu
pertahun.12 pun teori atau hipotesis yanga dapat
Berdasarkan data WHO Non diterima atau disepakati semua para
Communicable Disease di Asia ahli. Meskipun demikian yang jelas
Tenggara diperkirakan bahwa 1,4 juta saluran pernapasan penderita asma
orang meninggal dunia karena memiliki sifat yang khas yaitu sangat
penyakit paru kronik dimana 86% peka terhadap berbagai rangsangan
disebabkan karena penyakit paru (bronchial hyperreactivity =
obstruktif kronik, dan 7,8% hipereaktivitas saluran napas). Asap
disebabkan karena asma.3 rokok, tekanan jiwa, alergen pada
Asma adalah penyakit yang orang normal tidak menimbulkan
dapat terjadi pada siapa saja dan asma tetapi pada penderita asma
dapat timbul segala usia, meskipun rangsangan tadi dapat menimbulkan
demikian, umumnya asma lebih serangan.6
sering terjadi pada anak-anak usia di Latihan pernapasan
bawah lima tahun dan orang dewasa merupakan hal yang paling penting
pada usia sekitar tiga puluh tahunan. dilakukan oleh penderita asma.

80
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

Latihan napas dalam adalah Sebelum terapi meniup balon


bernapas dengan perlahan dan dilakukan, pasien terlebih dahulu diukur

menggunakan diafragma, sehingga fungsi paru-parunya dengan


menggunakan alat peak flow meterlalu
memungkinkan abdomen terangkat
diberi perlakuan yaitu dengan
perlahan dan dada mengembang
memberikan terapi meniup balon.
penuh. Tujuan nafas dalam adalah
Setelah diberikan perlakuan, pasien
untuk mencapai ventilasi yang lebih
kembali diukur fungsi paru-parunya
terkontrol dan efisien serta untuk dengan menggunakan alat yang sama
mengurangi kerja bernafas, yaitu peak flow meter.1
meningkatkan inflasi alveolar Peak flow meter sering
maksimal, meningkatkan relaksasi digunakan oleh pasien asma untuk
otot, menghilangkan ansietas, mengukur jumlah udara yang dapat
menyingkirkan pola aktifitas otot-otot dihembuskan dari paru-paru. Jika
pernapasan yang tidak berguna, tidak saluran nafas menyempit atau
terkoordinasi, melambatkan frekuensi tersumbat karena asma, nilai peak
pernapasan, mengurangi udara yang flow akan menurun karena pasien
terperangkap serta mengurangi kerja tidak dapat menghembuskan udara
bernapas.2 dengan sempurna. Peak flow meter
Terapi bermain yang dapat berguna untuk memonitor pasien
digunakan dirumah sakit untuk
asma sepanjang waktu dan
membantu melancarkan pernafasan
dapat untuk menentukan apakah
dan mempertahankan pola nafas anak
pengobatan asma berhasil atau
tetap normal yaitu dengan bermain
tidak.4
meniup seperti meniup gelombung
busa, balon, bola kapas dan lain-lain.
METODE PENELITIAN
Balon lebih mudah digunakan karena
bentuknya elastis sehingga lebih efektif Penelitian ini dilakukan pada
jika dilakukan untuk terapi nafas dalam. pasien anak dengan asma di Rumah
Balon memiliki warna yang menarik Sakit Islam Siti Khadijah Palembang.
sehingga membuat anak-anak tertarik Penelitiandilaksanakan pada tanggal 18
dalam melakukan terapi nafas dalam Feb - 30 Maret tahun 2015. Jenis
dan anak dapat memilih warna penelitian pre-eksperimen dengan
1
kesukaan mereka. rancangan penelitian one group pre test
and post test design adalah rancangan

81
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

penelitian yang menggunakan satu secara kebetulan pada saat peneliti


kelompok subjek dengan cara mengadakan penelitian atau ada di
melakukan pengukuran sebelum dan lapangan (Notoatmodjo, 2012). Data
sesudah perlakuan. Perbedaan kedua diolah dan dianalisis dengan
hasil pengukuran dianggap sebagai efek menggunakan uji statistik uji “t” test
perlakuan.10 berpasangan
Kelompok yang diteliti sebelumnya
diukur terlebih dahulu fungsi paru- HASIL PENELITIAN
parunya dengan menggunakan alat peak 1. Perubahan Fungsi Paru Anak
flow meter lalu diberi perlakuan yaitu Dengan Asma Sebelum Dilakukan
dengan memberikan terapi meniup Terapi Meniup Balon
balon. Setelah diberikan perlakuan, Jumlah responden dalam penelitian
kelompok ini diukur kembali fungsi paru- ini adalah 30 responden yang
parunya dengan menggunakan alat yang dikelompokkan menjadi 2 yaitu baik (jika
sama yaitu peak flow meter. Jumlah nilai peak flow meter sesuai atau diatas
sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 standard philadelphia Saunders
responden. Pengambilan sampel pada Company), kurang baik (jika hasil peak
penelitian ini dilakukan dengan cara non flow meter dibawah standard
probability sampling dengan metode philadelphia Saunders Company),dapat
accidental sampling yaitu penentuan dilihat dari tabel dibawah ini.
sampel dengan cara mendapatkan

Tabel 1
Distribusi Frekuensi BerdasarkanPerubahan Fungsi Paru Anak Dengan
AsmaSebelum Dilakukan Terapi Meniup Balon Di Ruang Madinah Rumah Sakit
Islam Siti Khadijah Palembang

Perubahan Fungsi Paru Anak Dengan Asma Frekuensi %


Sebelum Dilakukan Terapi Meniup Balon
Baik 0 0
Kurang Baik 30 100
Total 30 100

Dari table 1 diatas terliat bahwa semua kurang baik sebelum dilakukan terapi
responden mengalami fungsi paru yang meniup balon.

82
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

2. Perubahan Fungsi Paru Anak nilai peak flow meter sesuai atau diatas
Dengan Asma Setelah Dilakukan standard philadelphia Saunders
Terapi Meniup Balon Company), kurang baik (jika hasil peak
flow meter dibawah standard
Jumlah responden dalam penelitian philadelphia Saunders Company),dapat
ini adalah30 responden yang dilihat dari tabel dibawah ini.
dikelompokkan menjadi 2 yaitu baik (jika

Tabel 2
Distribusi Frekuensi BerdasarkanPerubahan Fungsi Paru Anak Dengan Asma
Setelah Dilakukan Terapi Meniup Balon Di Ruang Madinah Rumah Sakit Islam Siti
Khadijah Palembang

Perubahan Fungsi Paru Anak Dengan Asma Sesudah Frekuensi %


Dilakukan Terapi Meniup Balon
Baik 18 60
Kurang Baik 12 40
Total 30 100

Dari table 2 terlihat bahwa bahwa setelah adanya perubahan pada fungsi paru
dilakukan terapi meniup balon tampak pasien.

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden erdasarkan Rata-Rata Perbedaan Fungsi Paru
Anak Dengan Asma Sebelum Dan Setelah Dilakukan Terapi Meniup Balon
Paired Differences
95% Confidence
Std. Std. Interval of the
Deviati Error Difference Sig. (2-
Mean on Mean Lower Upper T df tailed)
Pair 1 Sebelum -38,4 21,852 3,990 -46,559 -30,241 -9,625 29 ,000
dilakukan
terapi
meniup
balon -
Setelah
dilakukan
terapi
meniup
balon

83
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

Berdasarkan hasil analisis uji paired sebelum dilakukan terapi meniup balon
samples test didapatkan hasil uji-t = adalah 207,27 yang berarti rentang antara
9,625. Hasil uji statistik diperoleh p-value sebelum dan setelah dilakukan terapi
untuk uji dua sisi (2-tailed) adalah 0,000 meniup balon adalah 38,4
(<α= 0,05). Maka dapat disimpulkan Setelah dilakukan analisis dan
bahwa ada perbedaan antara perubahan interpretasi data mengenai studi
fungsi paru anak dengan asma sebelum komparatif perubahan fungsi paru anak
dilakukan terapi meniup balon dan setelah dengan asma sebelum dan setelah
dilakukan terapi meniup balon. dilakukan terapi meniup balon di Rumah
Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun
PEMBAHASAN 2015, maka diketahui dari hasil penelitian
Perbedaan Fungsi Paru Anak Dengan terbukti bahwa terapi meniup balon yang
Asma Sebelum dan Setelah Dilakukan dilakukan kepada pasien asma dapat
Terapi Meniup Balon mempengaruhi perubahan fungsi paru
Berdasarkan analisis univariat anak dengan asma dimana p value =
perubahan fungsi paru pada anak 0,000 hal ini didapatkan bahwa p value<
penderita asma sebelum dilakukan terapi 0,05 yang artinya ada pengaruh terapi
meniup balon didapatkan distribusi aktivitas bermain meniup balon sebelum
frekuensi responden yang fungsi parunya dan setelah dilakukan terapi meniup
kurang baik sebanyak 30 responden balon terhadap perubahan fungsi paru
(100%) dan tidak terdapat responden anak dengan asma di Rumah Sakit Islam
yang fungsinya parunya baik (0%). Siti Khadijah Palembang Tahun 2015.
Berdasarkan analisis univariat Hasil penelitian ini sesuai dengan
perubahan fungsi paru pada anak hasil penelitian yang dilakukan oleh
penderita asma setelah dilakukan terapi Arfianto (2014) yang berjudul Pengaruh
meniup balon didapatkandistribusi Terapi Aktivitas Bermain Meniup Balon
frekuensi responden yang fungsi parunya Terhadap Perubahan Fungsi Paru Anak
baik sebanyak 18 responden (60%) dan Pra Sekolah Dengan Asthma. Populasi
responden yang fungsi parunya kurang dalam penelitian ini adalah anak
baik sebanyak 12 responden (40%). prasekolah yang menderita asma di
Berdasarkan hasil analisis bivariat Rumah Sakit Islam Jakarta. Hasil
didapatkan bahwa rata-rata (mean) distribusi fungsi paru perintervensi dapat
perubahan fungsi paru anak dengan asma disimpulkan bahwa ada beda rata-rata
sebelum dilakukan terapi meniup balon nilai Arus Puncak Ekspirasi (APE)
adalah 168,87 dan rata-rata (mean) sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
perubahan fungsi paru anak dengan asma dari sepuluh intervensi yang dilakukan

84
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

sejak hari pertama sampai dengan hari disebabkan karena latihan dapat
kelima semakin mengalami peningkatan menyebabkan perangsangan pusat otak
baik pada anak laki-laki maupun anak yang lebih tinggi pada pusat vasomotor di
perempuan.Hasil statistik menunjukkan batang otak yang menyebabkan
bahwa terapi meniup balon peningkatan tekanan arteri dan
denganperubahan fungsi paru memiliki peningkatan ventilasi paru.
pengaruh yang sangat kuat baik pada Terapi bermain meniup balon sangat
anak laki-laki maupun anak perempuan ini baik dilakukan pada pasien yang
dibuktikan dengan rata-rata nilai eta (η) > menderita asthma karena dapat
0.14. memperbaiki kelenturan rongga dada
Hal ini sesuai dengan pernyataan serta diafragma, serta dapat melatih otot-
Arfianto (2014), terapi bermain meniup otot ekspirasi untuk memperpanjang
balon ditujukan untuk anak-anak yang ekhalasi dan meningkatkan tekanan jalan
mengalami gangguan pada sistem napas selama ekspirasi, dengan demikian
pernapasan khususnya asthma dengan dapat mengurangi jumlah tahanan dan
tujuan agar fungsi paru pada anak akan jebakan udara. Latihan ini juga dapat
meningkat dan menjadi normal. Terapi ini membantu menginduksikan pola napas
dapat dianalogkan dengan latihan napas terutama frekuensi napas menjadi lambat
dalam atau pursed lip breating. Pursed lip dan dalam. Latihan napas dalam dapat
breating adalah inspirasi dalam dan meningkatkan oksigenasi dan membantu
ekspirasi memanjang dengan mulut sekret atau mukus keluar dari jalan napas.
dimonyongkan dengan tujuan untuk Latihan pernapasan merupakan
membantu pasien mengontrol pola napas, hal yang paling penting dilakukan oleh
menurunkan sesak napas, meningkatkan penderita asma. Latihan pernapasan
kekuatan otot pernapasan dan
ini diadaptasi dari seni pernapasan
memperbaiki kelenturan rongga dada
yang disusun oleh Richard Firshein
sehingga fungsi paru menjadi meningkat.
selama pengalamannya menjadi
Fungsi paru terutama ventilasi paru
penderita asma dan telah
sangat dipengaruhi oleh recoil dan
digunakannya untuk mengatasi
compliance paru. Terapi meniup balon
dapat meningkatkan kekuatan otot serangan-serangan asma yang
pernapasan sehingga akan bahkan hampir membunuhnya
memaksimalkan recoil dan compliance (Veronika, 2013).
paru sehingga fungsi paru akan Terapi bermain berupa latihan
meningkat pula. Latihan meniup balon napas pada anak dengan asma
dapat meningkatkan kekuatan otot dan bronkhiale mempunyai hubungan yang
ventilasi paru pasien asthma, hal ini

85
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

timbal balik dengan respirasi atau mempengaruhi perubahan fungsi paru


pernafasan. Bila seseorang anak dengan asma.
melakukannya dengan teratur
sehingga ia menjadi seorang yang SIMPULAN DAN SARAN

“terlatih” maka akan terjadi SIMPULAN

peningkatan efisiensi Berdasarkan penelitian yang telah


sistempernafasan, baik ventilasi, difusi dilakukan di Rumah Sakit Islam Siti
maupun perfusi. Kapasitas difusi orang Khadijah Palembang, maka dapat
terlatih lebih besar daripada orang disimpulkan sebagai berikut
yang tidak terlatih, hal ini antara lain 1. Berdasarkan perubahan fungsi paru

disebabkan efektifnya “capillary bed” anak dengan asma sebelum dilakukan


terapi meniup balon didapatkan
diparenkim paru sehingga area untuk
distribusi frekuensi responden yang
berdifusi menjadi lebih luas (Ruhiyati,
fungsi parunya kurang baik sebanyak
2013).
30 responden (100%) dan tidak
Pada pasien anak untuk melatih
terdapat responden yang fungsinya
napas dalam intervensi yang dapat parunya baik (0%).
dilakukan oleh perawat anak yaitu 2. Berdasarkan perubahan fungsi paru
dengan mengajak anak yang anak dengan asma setelah dilakukan
menderita asthma untuk ikut dalam terapi meniup balon didapatkan
terapi bermain meniup balon yaitu distribusi frekuensi responden yang
dengan tujuan agar fungsi paru pada fungsi parunya baik sebanyak 18

anak asthma akan meningkat dan responden (60%) dan responden yang
fungsinya parunya kurang baik
menjadi normal
sebanyak 12 respondne (40%).
Berdasarkan hasil penelitian dan
3. Berdasarkan analisis menggunakan
pembahasan diatas peneliti
paired sample t-test didapatkan ada
berpendapat bahwa terapi meniup
perbedaan antara perubahan fungsi
balon merupakan salah satu upaya paru anak dengan asma sebelum
yang sangat efektif untuk dilakukan terapi meniup balon dan
meningkatkan fungsi paru anak setelah dilakukan terapi meniup
dengan asma. Hal ini karena terapi balondengan nilaip value = 0,000 <
meniup balon dapat meningkatkan 0,05.
kekuatan otot dan ventilasi paru
pasien asthma sehingga dapat

86
Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

SARAN 5. Juwarwanto. 2013. Terapi


Diharapkan kepada petugas kesehatan pengobatan bagi penderita
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah asma.http://www.juwarwanto.blogspot
Palembang, dapat meningkatkan .com, diakses 28 Januari 2015
pelayanan kepada pasien asma 6. Medicastore. 2013. Gejala asma pada
khususnya dalam membantu pasien anak. http://www.medicastore.com,
dalam meningkatkan fungsi paru anak. diakses 26 Januari 2015
7. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metode
DAFTAR PUSTAKA penelitian kesehatan. Jakarta : PT
1. Arfianto. 2014.Pengaruh Terapi Rineka Cipta
Aktivitas Bermain Meniup Balon 8. Rumah Sakit Rumah Sakit Islam Siti
Terhadap Perubahan Fungsi Paru Khadijah Palembang. 2014. Jumlah
Anak Pra Sekolah Dengan penderita asma tahun 2012-2014.
Asthma.http://www.jurnalpenelitian.pd Palembang.
f, diakses 24 Januari 2015 9. Ruhiyati. 2013. Terapi bagi penderita
2. Brunner dalam Nurhamidah. 2014. asma.http://www.ruhiyati.blogspot.co
Latihan napas m, diakses 26 Januari 2015
dalam.http://www.nurhamidah.blogsp 10. Saryono. 2011. Metodologi Penelitian
ot.com, diakses 22 Januari 2015 kebidanan. Jakarta : Nuha. Medika.
3. Depkes. 2014. Angka kejadian 11. Veronika. 2013. Latihan napas
penyakit paru di dalam.http://www.veronika.blogspot.c
dunia.http://www.depkes.go.id, om, diakses 23 Januari 2015
diakses 26 Januari 2015 12. Waraouw. 2012. Penyakit
4. Gunawan. 2012. Peak flow Asma.http://www.waraouw.blogspot.c
meter.http://www.gunawan.wordpress om, diakses 28 Januari 2015
.com, diakses 24 Januari 2015

87

Anda mungkin juga menyukai