Abstrak
Masalah yang umum muncul yang dialami oleh pasien yang menjalani terapi hemodialisa berkaitan dengan
ketidakpatuhan mereka terhadap intake cairan. Ketidakpatuhan pasien gagal ginjal dapat menyebabkab kelebihan
volume cairan dalam tubuh. Pemantauan keberhasilan manajemen intake cairan dapat diukur dengan
Intradialytic Weight Gain (IDWG). IDWG dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah efikasi diri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri pembatasan cairan dengan IDWG pada
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Pasar Minggu. Penelitian ini menggunakan
desain penelitian survei analitik dengan metode cross sectional. Efikasi diri pembatasan cairan diukur
menggunakan kuesioner, sedangkan IDWG diobservasi selama pre dan post hemodialisa sesuai dengan jadwal
hemodialisa pasien. Dari 40 responden yang menjalani hemodialisis di RSUD Pasar Minggu, 20 pasien memiliki
efikasi diri tinggi dan 20 pasien lagi memiliki efikasi diri rendah. Sedangkan rata rata kenaikan IDWG pada
pasien adalah 2.188 Kg. Uji statistic menggunakan Man Whitney test menunjukkan adanya hubungan antara
efikasi diri pembatasan cairan dengan IDWG (p=0.001, α = 0,05). Dengan demikian efikasi diri dapat
mempengaruhi IDWG.
601
Vol. 9 No.2 Juni 2019 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia
Pendahuluan
Gagal ginjal kronik merupakan cairan perhari yang diperbolehkan adalah 500
menurunnya fungsi ginjal yang berpengaruh ml ditambah jumlah total urine output perhari6.
pada kemampuan ginjal untuk mengeliminasi Di Amerika serikat, dilaporkan sebanyak 9,7%
produk limbah tubuh, mempertahankan asam - 49,5% pasien mengalami kenaikan IDWG.
basa, cairan dan keseimbangan Selain itu di Eropa, sebanyak 9,8% - 70%
elektrolit1.Penyebab utama gagal ginjal kronik pasien mengalami kenaikan IDWG7.
adalah diabetes melitus (32%), hipertensi
Hal yang mempengaruhi Intradialytic
(28%) dan glumerulonefritis (45%). Gagal
Weight Gain (IDWG) selama periode terapi
ginjal kronik akan melewati 4 yahap yaitu
hemodialisa salah satunya adalah efikasi diri.
penurunan cadangan ginjal, insufisiensi ginjal,
Efikasi diri dapat didefiniskan sebagai proses
gagal ginjal dan end-stage renal disease.2
individu dalam mencapai suatu kemajuan dan
Menurut US Renal Data System, pada mampu melakukan kegiatan kehidupan sehari-
akhir 2003 terdapat total 441.051 pasien gagal hari sebanyak mungkin.8
ginjal kronik yang menerima perawatan dan
Dari hasil studi pendahuluan di RSUD
sebanyak 66% mendapatkan terapi
Pasar Minggu dengan wawancara kepada
hemodialisa. Data ini juga mengalami
pasien sebanyak 10 orang, didapatkan hasil 7
kenaikan dalam kurun waktu 1998 – 2008
diantaranya mengalami kenaikan berat badan
sekitar 20 – 25%. Berdasarkan data dari
diatas 2,5 kg. Beberapa hal yang
Riskesdas tahun 2013, peningkatan tajam
mempengaruhi kenaikan IDWG ini antara lain,
penderita gagal ginjal kronik dialami oleh
pasien masih belum mematuhi pembatasan
kelompok usia 35 – 44 tahun (0,3%) diikuti
cairan meskipun sudah diberikan edukasi dan
usia 45 – 54 tahun (0,4%) dan kelompok usia
arahan dari rumah sakit. Mereka mengaku
55 – 74 tahun (0,5%). Kelompok usia tertinggi
bahwa sulit menahan rasa haus di rumah
adalah >75 tahun (0,6%). Prevalensi laki – laki
ditambah dengan cuaca yang panas. Selain itu,
(0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%).3
perilaku pasien menjelang jadwal dialisis yang
Masalah yang umum muncul yang tidak memperhatikan masukan makanan dan
dialami oleh pasien yang menjalani terapi cairan menjadi pemicu IDWG meningkat
hemodialisa berkaitan dengan ketidakpatuhan sebelum dialisis.
pembatasan cairan. Hal ini dapat memicu
Tujuan penelitian ini adalah untuk
kelebihan cairan dalam tubuh (overload).
menganalisis hubungan antara efikasi diri
Kelebihan volume cairan dapat menyebabkan
pembatasan cairan terhadap IDWG. Selain itu,
edema di sekitar tubuh,. Kondisi ini akan
faktor – faktor lain (variabel perancu) dalam
membuat tekanan darah meningkat dan
penelitian ini seperti usia, jenis kelamin dan
memperberat kerja jantung. Kelebihan volume
lama HD juga dianalisis berdasarkan
cairan juga dapat menyebabkan sesak nafas.
hubungannya terhadap IDWG.
Hal lain yang terjadi pada pasien gagal ginjal
kronik yang tidak membatasi cairan adalah Metode
peningkatan berat badan melebihi berat badan Penelitian ini menggunakan metode
normal (0,5 kg/24 jam).5,6 survei analitik dengan pendekatan cross
Keberhasilan manajemen cairan dan sectional. Metode sampling menggunakan
diet pada terapi hemodialisa dianalisa dengan probability sampling dengan pendekatan
IDWG (Intradialytic Weight Gain). IDWG simple random sampling dan didapatkan total
digunakan untuk mengevaluasi bagaimana 40 responden. Efikasi diri diukur
pasien mengatur intake cairan, yang di menggunakan kuesioner sedangkan IDWG
kalkulasi dalam kilogram atau sebagai pasien sebagian diukur dengan timbangan dan
presentasi berat badan kering pasien. Untuk sebagian lainnya hanya menulis berat badan
menurunkan resiko overload diantara waktu yang diingat oleh pasien di lembar kuesioner.
dialisis, IDWG sebaiknya harus kurang dari Kuesioner yang digunakan terdiri dari 2
2,5 kg atau 5% dari berat badan diantara dua bagian, yaitu pengukuran efikasi diri
sesi dialisis6. Dalam hal ini, megindikasikan pembatasan cairan sebanyak 7 pertanyaan dan
bahwa pasien hemodialisa disarakan intake efikasi diri pembatasan natrium sebanyak 4
pertanyaan. Nilai validitas dan reliabilitas
602
Ni Putu Priska Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia
menurun. Hal ini juga membuat laju filtrasi membuat presentase air dari berat badan
glomelurus ikut menurun.11 perempuan menjadi lebih sedikit. Hal ini
memberikan dampak tingginya IDWG pada
Efikasi diri pembatasan cairan yang
laki – laki daripada perempuan.15 Penelitian
memiliki korelasi negatif dengan IDWG
lain menyatakan bahwa IDWG dipengaruhi
adalah menghindari makan makanan pedas,
oleh jenis kelamin, walau begitu ia
minum hanya untuk menelan obat, menghidari
menemukan bahwa IDWG pada perempuan
sinar matahari, menghindari untuk menyesap
lebih besar daripada IDWG pada laki – laki14.
air lebih dari kebutuhan sehari dan minum
Hal ini nampaknya sejalan dengan penelitian
minuman beralkohol. Sedangkan untuk
ini, dimana rata – rata IDWG pada perempuan
pembatasan garam yang memiliki korelasi
lebih besar dibandingkan rata – rata IDWG
negartif dengan IDWG adalah menghindari
pada laki – laki.
garam diatas meja dan mengecek kadar garam
pada label makanan.12 Hal ini bisa berbeda Lamanya menjalani hemodialisa tidak
dengan penelitian ini sebab gaya hidup yang menjadi faktor penentu nilai IDWG. Hal ini
berbeda antara 2 negara yang berbeda. dikarenakan lamanya hemodialisa pada pasien
beragam, yang juga mempengaruhi IDWG
Faktor – faktor lain yang juga
pasien yang beragam pula Lamanya seseorang
mempengaruhi IDWG dalam penelitian ini
menjalani hemodialisa mempengaruhi tingkat
adalah usia, jenis kelamin dan lama HD.
pengetahuan mengenai pembatasan cairan dan
Menurut Istanti, koefisien determinan usia
pengontrolan berat badan intradialisis,
berada pada angka 3,1% yang menunjukan
kepatuhan terhadap pembatasan cairan yang
bahwa usia hanya mempengaruhi sekitar 3,1%
akan mempengaruhi IDWG. Namun, hal
faktor yang mempengaruhi IDWG sedangkan
demikian juga dapat berimplikasi bahwa
96,9% lainnya ditentukan oleh faktor lain.
semakin lama pasien menjalani hemodialisa,
Pada usia yang lebih tua, belum tentu akan
tidak menjamin pasien paham dan mematuhi
mengalami kenaikan IDWG apabila tidak
diet pembatasan cairan protein dan garam yang
ditunjang dengan pengetahuan dan
dapat berdampak pada kesehatan pasien16.
pengalaman. Sementara itu, ketidakpatuhan
yang berdampak pada IDWG dipandang Kesimpulan
sebagai kelalaian dan kurangnya pengendalian
Dalam penelitian ini dapat
diri dan penguasaan terhadap lingkungan dan
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
bukan berdasarkan pengaruh tingkatan usia.
signifikan antara efikasi diri pembatasan cairan
Hal ini seperti yang ditunjukkan pada
terhadap IDWG. Selain itu, ada faktor – faktor
penelitian lain yang juga menunjukkan tidak
lain yang dapat mempengaruhi IDWG, namun
adanya hubungan yang signifikan antara usia
pada penelitian ini, faktor – faktor tersebut (
dengan IDWG.13 Peningkatan IDWG dapat
usia, jenis kelamin dan lama HD) tidak
terjadi pada semua usia berdasarkan kepatuhan
memiliki hubungan yang signifikan dengan
dan pengaturan intake cairannya. Hal ini tidak
IDWG.
sejalan dengan penelitian lain bahwa usia
memiliki hubungan signifikan dengan Saran
IDWG.14 Usia dapat mempengaruhi IDWG Pemberian edukasi di rumah sakit
dikarenakan penurunan sensasi haus yang mengenai pentingnya pembatasan cairan dapat
disebabkan karena proses penuaan dan adanya ditingkatkan dan dipantau melalui IDWGnya.
disfungsi serebral dan penurunan sensitivitas Hal ini dapat meningkatkan efikasi diri pasien
osmoreseptor. Hal tersebut membuat intake yang menjalani hemodialysis. Pada penelitian
cairan berkurang sehingga mengurangi selanjutnya dapat terkiat tentang edukasi
kenaikan berat badan intradialisisnya. mengenai perilaku pasien menjelang jadwal
60% air total tubuh membentuk berat HD, dimana kebanyakan pasien tidak
badan pada laki – laki sedangkan pada mengontrol jumlah masukan makanan dan
perempuan hanya berkisar 50%. Selain itu, laki cairan di hari menjelang jadwal HD yang
– laki memiliki tubuh dengan komposisi yang menyebabkan IDWG bertambah. Hal ini
banyak dipenuhi otot, sedangkan perempuan membahayakan kesehatan pasien gagal ginjal
dinilai memiliki lebih banyak lemak. Lemak kronik.
sendiri merupakan zat yang bebas air sehingga
605
Vol. 9 No.2 Juni 2019 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia
Daftar Pustaka
1. Chironda , G., Bhengu, & Manwere.
12. Christovao , A. F. Fluid and Dietary
Adherence of Adult Chronic Kidney Disease
Restriction's Effficacy on Chronic Kisney
patients with regard to their dialysis,
Disease Patients in Hemodialysis.
medication, dietary and fluid restriction . Res
Departement of Medical Surgical Nursing,
J of Health Sci. Vol 5(1), 2017; 3 - 17.
Nursing & Adult Ederly, Lisboa Portugal.
2. Baradero , M., Dayrit , M. W., & Siswadi, Y.
2015.
Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
13. Mustikasari, I., & Noorratri, E. D. Faktorm-
Ginjal. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2009.
Faktor yang Mempengaruhi Nilai Interdialytic
3. RISKESDAS. Badan Penelitian dan
Weight Gain pasien Hemodialisa di RSUD
Pengembangan Kesehatan Kemetrian
Penembahan Senopati Bantul. Gaster Vol. XV
Kesehatan RI; 2013.
No. 1. 2107.
4. Smeltzer , S. Keperawatan Medikal Medah -
14. Nerbass, F. B., Morais, J. G., dos Santos, R.
Bruner & Suddarth Edisi 12. Jakarta: Buku
G., Kruger, T. S., Koene, T. T., & da Luz
Kedokteran EGC; 2014.
Filho, H. A. (2011). Factors Related to
5. Huddak, & Gallo. Keperawatan Kritis .
Interdialytic Weight Gain in Hemodialysis
Jakarta: EGC; 2006.
Patients . J Bras Nefrol 33 (3). 2011; 300 -
6. Sharaf, A. Y. (2016). The Impact of
305.
Educational Interventions on Hemodialysis
15. Istanti, Y. P. Hubungan antara Masukan
patient's Adherence to Fluid and Sodium
Cairan dengan Interdialytic Weight Gain
Restriction. IOSR Journal of Nursing and
(IDWG) Pada Pasien Chronic Kidney Disease
Health Science (IOSR-JNHS). 2016; 50 - 60.
di Unit Hemodialisis RS PKU Muhamadiyah
7. Hidayati , S., Sitorus, R., & Masfuri.
Yogyakarta. Jurnal Profesi Vol. 10; 2014.
Efektifitas Konseling Analisis Transaksional
16. Bayhakki, & Hasneli, Y. Hubungan Lama
tentang Diet Cairan terhadap Penurunan
Menjalani Hemodialisa dengan Inter-dialytic
IDWG pasien Gagal Ginjal Kronis yang
Weight Gain (IDWG) pada Pasien
Menjalani Hemodialisa di RSUD Kardinas.
Hemodialisa . JKP Vol. 5 No. 3. 2017; 242 -
2015.
248.
8. Rahimi, F., Oskouie , F., Naser , O., Sanandji,
M. E., & Gharib, A. (2017). The Effect of Self
Care on Patients Undergoing Haemodialysis
in The Sanandaj Hospital affiliated to
Kurdistan University of Medical Sciences in
2016. Bali Med Journal Vol. 6. 2017; 684 -
689.
9. Wayunah, Saefulloh , M., & Nuraeni, W.
Penerapan Edukasi Terstruktur Meningkatkan
Self Efficacy dan Menurunkan IDWG Pasien
Hemodialisa di RSUD Indramayu. Jurnal
Pedidikan Keperawatan Indonesia Vol. 2.
2016.
10. Sulistyaningsih, D. R. Efektifitas Trainig
Efikasi Diri pada Pasien Penyakit Ginjal
Kronik dalam Meningkatkan Kepatuhan
Terhadap Intake Cairan; 2018.
11. William.. Fisiologi Keseimbangann Cairan
dan Hormon yang Berperan. J. Kedokt.
Meditek Vol. 23 No. 61. 2017; 69 - 73.
606