Anda di halaman 1dari 42
Moout 2 Pesan Komunikasi Bisnis Dy. YosalIriantara Qsisianan kita. mengenai komunikasi bisnis, membawa kita pada pembahasan mengenai pesan komunikasi bisnis. Pembahasan pada Modul 2 ini lebih bersifat teknis dibandingkan dengan Modul 1 yang bersifat konseptual. Namun demikian, Modul 2 ini bisa kita pandang sebagai jembatan yang menghubungkan antara dunia konseptual- teoretis dengan dunia praktis, Katakanlah, ini merupakan modul transisi menyju dunia praktis komunikasi bisnis, sehingga dimensi konseptual-teoretis masih tampak pada modu! ini Pada Modul 2 ini, penjelajahan kita di dunia komunikasi bisnis kita ‘mulai dengan mempelajari “Tipe Komunikasi Bisnis". Melalui analisis ini kita mempelajari berbagaibentuk Komunikasi bisnis yang merupakan landasan bagi kita dalam menyusun pesan-pesan komunikasi bisnis. Dimensi teknis penyusunan pesan komunikasi bisnis akan kita pelajari pada Kegiatan Belajar 2 yang membahas “Teknik Penyusunan Pesan Komunikasi Bisnis”. Kita mempelajari proses komunikasi bisnis secara lebih teknis ‘mengingat dewasa ini, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikas, tersedia cukup banyak media yang memperlancar arus informast dalam komunikasi bisnis. Di samping itu, bentuk-bentuk komunikasi bisnis sendiri jadi berkembang akibat penerapan teknologi tadi, Meski. bentuk- bentuk dasar komunikasi bisnis masih saja berlangsung dan dipraktikkan dalam berbagai kegiatan komunikasibisnis. Teknologi informasi dan komunikasi tidak melenyapkan bentuk-bentuk dasar itu, melainkan lebih ‘melengkapi dan memperkuat kemampuan komunikatifaya, Setelah memahami berbagai bentuk komunikasi bisnis itu, barulah kita ‘membahas dimensi teknis penyusunan pesan. Berdasarkan pemahaman yang ‘mendalam atas watak komunikasi bisnis, kita bisa melakukan penyusunan pesan dengan baik. Karena pesan komunikasi bisnis itu akan dipengaruhi bagaimana proses komunikasi bisnis yang berlangsung, Selain itu, pesan 22 ‘untuk Komunikasi lisan tentu akan berbeda dengan komunikasi tertulis sehingga kita membutuhkan pemahaman yang mendalam atas bentuk-bentuk Komunikasi Setelah mempelajari Modul 2 ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan: 1. mampu menganalisis proses komunikasi bisnis; 2. mampu mengaplikasikan hasil analisis komunikasi bisnis dalam praktik ‘komunikasi bisnis; ‘memahami teknik penyusunan pesan komunikasi bisnis; 4, mampu- mengaplikasikan teknik penyusunan pesan dalam praktik Komunikasi bisns, @ ekwaaisemaout 2 23 KEGIATAN BELauar 1 Tipe Komunikasi Bisnis Se satu definisi Komunikasi menyatakan bahwa komunikasi adalah “interaksisosial melalui pesan”. Definisi tersebut- menunjukkan pentingnya pesan dalam proses komunikasi manusia, Bila definisi itu kita gunakan dalam konteks komunikasi bisnis, maka setidaknya kita bisa mendapatkan dua definisi baru tentang komunikasi bisnis. Pertama, Komunikasi bisnis adalah “interaksi sosial melalui pesan bisnis” dan kedua, “interaksi bisnis melalui pesan’” Berdasarkan dua “definisi” itu, maka kita bisa mendapatkan pula dua hal. Pertama, komunikasi bisnis yang menekankan pada komponen pesan bisnis-nya dan kedua, komunikasi bisnis yang lebih menekankan pada komponen interaksi bisnis yang dilakukan melalui pesan, Kedua “definisi" tersebut sama-sama menunjukkan pentingnya pesan dalam proses dan egiatan Komunikasi bisnis. Kita bahkan bisa menyatakan, tidak ada omunikasi tanpa pesan atau tidak akan ada komunikasi bisnis yang bisa dilakukan tanpa pengiriman dan penerimaan pesan, Oleh sebab itu, pada Modul 2 ini kita akan mendalami penyusunan pesan, Namun, bagaimana pesan disusun akan bergantung juga pada kewiatan dan proses komunikasi yang dilangsungkan. Itu sebabnya, kita pun akan ‘mempelajari terlebih dulu. proses komunikasi bisnis. Secara umum, proses komunikasi ini sudah kita pelari pada Modul 1, Namun pada Kegiatan Belajar 1 Modul 2 ini, kita akan mempelajari lebih mendalam mengenai proses komunikasi bisnis ini, Barulah, setelah itu, kita lanjutkan dengan ‘mempelajari penyusunan pesannya pada kegiatan belaja selanjutnya, Dalam menganalisis proses komunikasi bisnis, sesungguhnya tak jauh berbeda dengan menganalisis proses komunikasi pada umumnya. Perbedaan antara proses komunikasi pada umumnya dan proses komunikasi bisnis hhanya terletak pada tujuan komunikasinya. Kita ingat lagi, seperti sudah dijelaskan pada Modul 1, salah satu komponen penting komunikasi adalah ‘ujuan komunikasi dilakukan. Mengingat pada dasamya komunikasi bisnis dan komunikasi pada lumumnya sama, maka bentuk-bentuk komunikasi bisnis pun sama. saja dengan bentuk-bentuk komunikasi pada umumnya, yaitu (a) komunikast verbal, (b) komunikasi nonverbal, (c) Komunikasi visual, dan (4) komunikasi 24 KOMUNIKAR! BISNIS © audio-visual. Keempatnya biasa dinamakan juga sebagai tipe komunikasi seperti yang diuraikan dari Quible, Johnson dan Matt (1996: 20). Pada ddasamnya keempat tipologi itu memiliki persamaan dan perbedaan. Kesamaan itu terletak pada tujuannya, yaitu sama-sama digunakan untuk mencapai tujuan bisnis atau bila dibuat lebih spesifik lagi untuk mencapai tujuan ‘organisasi bisnis. Sedangkan perbedaan yang paling jelas adalah pada proses penyampaian pesan, kendati pesannya boleh jadi sama, karena ada yang ‘menggunakan pesan yang didominasi pesan verbal untuk komunikasi verbal, ddan pesan nonverbal untuk komunikasi nonverbal. Dalam praktiknya, sesungguhnya kita tidak -memisah-misahkan Komunikasi verbal, nonverbal, visual dan audio-visual, Karena bisa saja -keempat bentuk itu kita gunakan saat kita melakukan komunikasi bisnis, Kita bisa mengambil misal, komunikasi bisnis dalam bentuk presentasi, Pesan verbal kita gunakan dalam bentuk uniaian lisan yang kita lakukan, namun pesan nonverbal pun kita sampaikan melalui mimik wajah atau gerak tangan saat melakukan presentasi. Di samping itu bila kita gunakan LCD projector, kita pun menggunakan komunikasi visual melalui penyajian gambar, grafik, Dagan atau tata warna tertentu, dan bisa juga audio-visual karena presentasi kita ada yang disajikan dalam bentuk animasi yang menggunakan tata warna, dan tata suara Sebelum membahas lebih mendalam setiap tipe komunikasi tersebut, kita bbahas dulu pengertian masing-masing tipe komunikasi itu, Dalam omunikasi verbal, pesan yang disampaikan menggunakan lambang-lambang. atau simbol-simbol bahasa lisan atau tulisan dalam bentuk kata-kata, yang secara kultural ada kesepakatan atas maknanya, Sedangkan dalam Komunikasi nonverbal, pesan disampaikan melalui bahasa tubuh (body Janguage), nada suara (intonasi), jarak antara komunikator dan komunikan (proxemic), babkan melalui pakaian dan penampilan kita. Ada pun dalam Komunikasi visual, pesan disampaikan untuk diterima komunikan melalui indra penglihatannya schingea disajikan dalam bentuk grafik, foto atau gambar diam (still picture). Dalam dunia bisnis, bentuk komunikasi visual vyang paling mudab kita kenali adalah iklan di surat kabar dan majalah. Lain hhalnya dengan komunikasi audio-visual yang menyampaikan pesan pada Komunikan melalui pesan yang ditangkap melalui indra penglihatan dan pendengaran. Oleh sebab itu, pesan disajikan tidak hanya dalam bentuk ‘gambar diam tapi juga dalam bentuk animasi, yang dilengkapi dengan efek suara, Perbedaan ini sekaligus menjadi Kkelebihan komunikasi audio-visual, @ ekwaaisemaout 2 25 terutama dalam menarik pethatian khalayak dan dramatisasi pesan schingea pesan dapat lebih berdampak terhadap khalayak dibandingkan dengan tipe komunikasi lainnya, Mana tipe komunikasi yang kita pilih untuk lebih dominan dalam proses komunikasi bisnis, sangat bergantung kepada banyak dan Iuasnya sasaran khalayak yang hendak dijangkau, dan tingkat kerumitan pesan yang disampaikan. Di samping perlu juga mempertimbangkan —tajuan komunikasinya: apakah untuk menginformasikan perusahaan atau produk bisnis, mempromosikan produk, atau meningkatkan pemasaran, Pemahaman terhadap karakteristiktipe-tipe komunikasi bisnis ini, akan sangat membantu uupaya kita mencapai tujuan organisasi melalui kegiatan komunikasi bisnis yang kita Takukan, Sekarang kita pethatikan tipe-tipe komunikasi ini secara lebih rinci, seperti berikut ini A. KOMUNIKASI VERBAL Tadi, kita sudah mempelajari, bahwa komunikasi verbal itu merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata atau secara lebih konseptual- teoretis melalui simbol-simbol bahasa. Kata-kata yang kita sampaikan dalam proses komunikasi itu ada yang disampaikan secara isan dan ada pula yang isampaikan melalui tulisan, Tatkala Anda mendengarkan scorang teman ‘menjelaskan isi modul ini, berarti pesan disampaikan secara lisan, Namun saat Anda membaca alinea ini pada Modul 2, Anda menerima pesan dalam bentuk tulisan, Kita awali pembahasan komunikasi verbal ini dengan komunikasi lisan (oral communications). Ini merupakan tipe komunikasi manusia yang paling ‘ua, Manusia sudah melakukan komunikasi jauh sebelum huruf ditemukan dalam peradaban manusia. Konon manusia mengenal bahasa sejak sekitar tahun 35.000 SM pada Jaman Cro-Magnon. Dengan demikian, sesungguhnya tradisi komunikasi isan ini sudah berlangsung sejek sangat lama, Bisa jue kita menyatakannya, tradisi komunikasi isan ini ada sejak Nabi Adam dan istrinya pertama kali mendiami bumi yang kita tinggali sekarang, Meski pun kini teknologi komunikasi sudah sangat maju, tidak berarti komunikasi lisan kita tinggalkan, Dalam kegiatan bisnis, begitu banyak komunikasi bisnis yang dilakukan dalam bentuk komunikasi lisan ini. Kita bisa ambil contoh komunikasi bisnis yang paling sederhana seperti yang 26 KOMUNIKAR! BISNIS © dlilakukan tukang sayur keliling di tempat tinggal kita, Pedagang sayuran keliling itu mengkomunikasikan Kehadirannya dengan berteriak, “Yuuuuuuurrre!!". Lalu pembeli pun datang. Terjadi komunikasi lisan fntara penjual sayuran dan calon pembelinya. Misalnya terjadi negosiasi hharga, untuk satu kantung plastk toge. Lalu terjadi kesepakatan harga antara pedagang sayuran dan calon pembelinya sehingga terjadi transaksi jual beli Dalam proses komunikasi antara penjual sayuran dan pembelinya itu, pesan disampaikan secara timbal balik, dalam bentuk penawaran dan tanggapan (umpen-balik), yang bahkan adakalanya terjadi secara spontan, Tapi anchnya, kesepakatan harga dapat dicapai dalam waktu yang relat singkat. Diakbiti dengan kepuasan pada kedua belah pihak. Itulah salah satu kelebihan Komunikasilisan. Komunikasi lisan memang memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan bentuk atau tipe komunikasi lainnya, Menurut Bovee ddan Thill (1989: 57-59), kelebihan atau keunggulan komunikasi lisan adalah: (a) komunikasi fisan memungkinkan terjadinya interaksi. Umpan balik dapat langsung disampaikan pada saat Komunikasi sedang berlangsung, seperti ‘munculnya pertanyaan schingga pemahaman terhadap pesan dapat teruji; (b) pelaku komunikasi (Komunikator dan komunikan) dapat berbagi, bertukar ‘eagasan dan bekerja sama dalam memecahkan masalah, Karena bisa diperolch titik emu antarkepentingan; (c) bersamaan dengan itu, pesan nonverbal juga dapat tersampaikan schingga lebih menegaskan makna pesan yang disampaikan, dan (q) masing-masing pihak yang terlibat dalam Komunikasi lisan akan merasa nyaman, Karena kebutuhan utamanya terpuaskan yakni kebutuhan untuk diakui sebagai bagian dari komunitas ‘Namun, komunikasi isan pun seperti diuraikan Bovee dan Thill (1989: 59-61) memiliki juga kelemahan. Kelemahan kormunikasi lisan bisa saja ‘menjadi salah satu sumber_permasalahan komunikasi dalam kegiatan bisnis yang kita lakukan, Masalahnya timbul biasanya dengan diawali (a) tidak fadanya kesadaran bahwa pembicaraan (Komunikasi lisan) sebenarnya ‘merupakan sarana untuk mencapai tujuan bisnis; sehingga (b) berbicara secara spontan, tanpa persiapan apa pun, seperti apa yang akan dikatakan dan ‘bagaimana cara menyatakannya; juga (c) tak berpikir soal tujuan komunikasi sehingga tidak merumuskan pesan yang akan disampaikan dan menetapkan Khalayak yang menjadi sasaran; akibamya (4) tak merancang dan ‘menyampaikan pesan secara logis, dan sering kali juga (e) demi keuntungan @ ekwaaisemaout 2 a7 sesaat, kita jadi cenderung memanipulasi pembicaraan, seperti dalam ‘menangani keluhan kustomer, terkadang yang diutamakan adalah berhentinya kustomer menyatakan keluhannya bukan terselesaikannya masalah yang ihadapi kustomer; ada kalanya juga kita (f) memualkan sikap yang ‘melecehkan orang lain dan tidak terfokus pada upaya menumbubkan “good will” yang akibatnya bisa memutuskan ikatan relasi babkan membunub bisnis kita, Berdasarkan uraian tersebut, kita mengetahui bahwa komunikasi isan dalam komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi lisan dalam bentuk obrolan di pos ronda atau di warung kopi. Kita perlu mereneanakan apa yang akan kita sampaikan, siapa yang kita ajak berbicara dan apa tujuan yang hendak disampaikan melalui komunikasi tersebut. Di samping itu, penting juga untuk diperhatikan, dalam komunikasi lisan posisi kita tidak hanya sebagai komunikator melainkan juga komunikan sehingga ada saat-saat kita berbicara dan ada saat-saat kita lebih banyak mendengarkan. Dalam komunikasi lisan, Keterampilan berbicara dan mendengarkan atau menyimak {ni sama pentingnya kita kuasai. Karena dalam komunikasi isan, pemisahan komunikator dan komunikan ity bukan soal peran melainkan lebih soa fungsi schingga ada kalanya kita memfungsikan diri sebagai komunikator dan ada kalanya juga menjadi komunikan. Kita perhatikan dulu gambar berikut. seeaien es ‘Urapan bale omatkasterbah adalah esata angembangkan keterampslan manyimalt dan borempatt ‘Sumber: Harris (1990: 2) Gambar 2.1 Komunikasi 28 KOMUNIKAR! BISNIS © Gambar 2.1_menunjukkan, beik pengirim maupun penerima akan erposisi sebagai komunikator dan komunikan secara bergantian. Ada kkalanya berbicara dan adakalanya menyimak. Dengan demikian, dalam konteks komunikasi lisan, keterampilan menyimak apa yang dinyatakan ‘orang lain menjadi penting. Tidak mengherankan bila salah satu keterampilan ‘yang diperlukan seorang pemimpin adalah keterampilan menyimak apa yang ddinyatakan orang lain, Bahkan dalam komunikasi bisnis dinyatakan, bahwa sekarang ini, seorang mangjer yang berhasil adalah manajer yang banyak ‘menyimak. Apalagi bila kita menyimak apa yang dikatakan orang lain itu dengan penuh empati, Dalam ungkapan dinyatakan bahwa empati adalah berditi dengan memakai sepatu orang lain. Artinya, kita menyimak dengan ‘memperhatikan apa_yang dipikirkan dan dirasakan orang lain dengan ‘menggunakan pikiran dan perasaan orang lain itu. Kita menghilangkan ‘egoisme kita dan diganti dengan kesediaan membuka diri dan berbagi dengan sesama. Dalam komunikasi yang berlangsung dua arah itu, menyimak dengan ‘empati menjadi sangat penting, termasuk dalam kegiatan komunikasi bisnis, Sekarang kita membahas komunikasi tertulis. Dalam sejarah peradaban ‘manusia, sebelum manusia menggunakan huruf untuk berkomunikasi secara tertulis dengan sesamanya, terlebih dulu manusia menggunakan gamber, Tercatat, pada tahun 22,000 SM manusia mengkomunikasikan apa yang dlipikirkan dan dirasakannya melalui gambar seperti yang dijumpai dalam lukisan dalam gua oleh manusia prasejarah. Sedangkan huruf sendiri, konon, ‘baru dikenal manusia pada tahun 4.000 SM, dengan dipergunakannya lempengan tanah lit untuk ditulisi huruf oleh orang-orang Sumeria, ‘Tentu saja, dengan komunikasi secara tertulis ada banyak keuntungan ‘yang bisa kita peroleh, Sebutlah, kita tak perlu harus bertemu secara langsung, ‘dengan komunikatomnya bila hendak memperoleh informasi. Cukup membaca, apa yang dituliskan komunikator, sehingga ketika digandakan tulisan tersebut ‘akan banyak orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut. Kita bisa mengambil contoh, saat Anda mempelajari Modul Komunikasi Bisnis inj, Anda tidak perlu bertemu dengan penulis modulnya, melainkan cukup ‘mempelajari apa yang ditulis di dalam modul tersebut. Karena itu menurut Bovee dan Thill (1989: 84) penyampaian pesan secara tertulis, mempunyai beberapa keuntungan yaitu: (a) adanya peluang ‘untuk mengonteol pesan; (b) isi pesan yang kita sampaikan dapat memuat informasi yang sangat kompleks yang membutuhkan uraian yang sangat @ ekwaaisemaout 2 29 rinei; (e) pesan yang disampaikan dapat didokumentasikan sehingga dapat dimanfaatkan untuk rujukan pada masa mendatang; (d) pesan dapat disebarkan secara luas, ketika khalayak yang ingin dijangkau sangat besar dan terpisah secara geografis, dan (e) bisa dipergunakan bila kita tidak ingin berinteraksi langsung dengan orang lain karena bertemu langsung dianggap tak begitu penting. Dalam kegiatan dan proses komunikasi bisnis, bentuk-bentuk komunikasi tertulis banyak kita jumpai Bahkan banyak kegiatan komunikast bisnis dengan pihak intemal dan ekstemal organisasi dilakukan secara fertulis. Kita tentu mengenai istilah memo atau nota, yang biasanya disampaikan dari orang yang secara hierarkis posisinya lebih tinggi kepada orang yang lebih rendah, Selain itu, ada berbagai laporan yang dibuat dalam egiatan bisnis dibuat secara tertulis. Bahkan meski ada laporan lisan, biasanya juga disertai dengan laporan tertulis. Belum lagi dengan berbagai usulan atau proposal dari bawahan kepada atasan yang biasanya dibuat secara tertulis. Di samping tentu saja ada pula proposal yang ditulis untuk disampaikan kepada pihak lain, seperti proposal pengembangan usaha yang ditulis untuk disampaikan kepada bank yang akan memberi kredit Bentuk Komunikasi tertulis yang paling populer tentulah surat, Tak ada satu organisasi pun yang tak pemnah menulis surat, Berbagai surat dibuat, ‘mulai dari undangan rapat hingga surat penawaran kepada calon pelanggan. Surat tersebut, selain surat konvensional yang ditulis di atas kertas, kini sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ada juga dalam bentuk surat elektronik. Direct mail misalnya, kini tak hanya ikirimkan sebagai surat Konvensional melainkan banyak juga yang disampaikan dalam bentuk surat elektronik. ‘Namun demikian, kita tak perlu memandang komunikasi lisan sebagai lawan dari komunikasi tertulis atau sebaliknya sehingga kita memilih salah satu untuk menghilangkan yang satunya lagi, Keduanya bentuk komunikast ini lebih bersifat komplementer atau saling melengkapi dan bukan saling melenyapkan. Adakalanya kita membutuhkan penyampaian pesan secara lisan, namun adakalanya juga kita membutubkan penyampaian pesan secara tertulis, LLantas, bagaimana dan kapan kita lebih memilih komunikasi isan dan komunikasi tertulis? Bovee dan Thill (1989: 85) memberikan penjelasan ‘melalui tabel berikut in 2.10 KOMUNIKAR! BISNIS © Tabel 2.1 Perbedaan Penggunaan Komunikasi Lisan dan Tertulis. Komonikasi Lisan tu Tepa, Bila Komonikasi Teta Ru Tepa, Bila 7. Monghendakiunpan-balklangsung | 1. Tidak memerikan — umpan-baik lar Kaayak. langsung. 2 Pesannya relat sederhana dan | 2. Pesannya runt dan sangat inci rmudah dpaham sehingga membutuhkan perencanaan pesan yang cermat 3. Kia tidak membutubkan dokumen | 3. Membututkan adanya dokumen yang yang permanen. petmanen, 4. Per mendorong tejatinya interasi | 4. Hendak meminimakan — peluang can pemecahan masala, teradinya dorsi jkapesan

Anda mungkin juga menyukai