BAB I
PENDAHULUAN
Banyak model pembelajaran yang dapat dipakai oleh seorang guru untuk
menunjang kegiatan pembelajaran untuk menjadi lebih baik, dan jika seorang guru
dapat memanfaatkan media, sumber atau literatur tentang permodelan dalam
pembelajaran tersebut, maka guru akan menjadi profesional dalam menjalankan
tugasnya. Satu contoh model yang dapat digunakan adalah model pembelajaran
sosial.
Sehubungan dengan lulusnya kami dimatakuliah sebelumnya yaitu Belajar
dan Pembelajaran PKN dan sekarang menempuh mata kuliah Strategi
Pembelajaran PKN. Di matakuliah ini kami ingin mengetahui lebih dalam
mengenai srategi pembelajaran, maka kami susun makalah ini dengan membahas
Model Pembelajaran Sosial yang secara lebih rinci akan dibahas dalam bab
selanjutnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
model terlihat dalam penafsiran Bandura tentang apa yang terjadi sebagai akibat
dari mengamati orang lain:
1) Pengamat dapat memperoleh tanggapan baru;
2) Pengamatan model dapat memperkuat atau memperlemah tanggapan
yang ada;
3) Pengamatan model dapat menyebabkan munculnya kembali respon
yang tampaknya dilupakan.
ini menitik beratkan terhadap tingkah laku anak pada peran, simulasi dan tanggap
serta dapat mengatasi problem-problem sosial yang dialami anak dengan baik.
Menurut Joyce dan Weil, model pembelajaran sosial ini menekankan pada
usaha mengembangkan kemampuan peserta didik agar memiliki kecakapan untuk
berhubungan dengan orang lain sebagai usaha membangun sikap peserta didik
yang demokratis dengan menghargai setiap perbedaan dalam realitas sosial.
Model ini mempunyai rumpun sebagai berikut:
Bermain peranan atau teknik sosiodrama adalah suatu jenis teknik simulasi
yang umumnya digunakan untuk pendidikan sosial dan hubungan antarinsani.
Teknik itu bertalian dengan studi kasus, tetapi kasus tersebut melibatkan individu
manusia dan tingkah laku mereka atau interaksi antar individu tersebut dalam
bentuk dramatisasi. Para siswa berpartisipasi sebagai pemain dengan peran
tertentu atau sebagai pengamat (observer) bergantung pada tujuan-tujuan dari
penerapan teknik tersebut.
8
Aplikasinya bahwa model bermain peran ini sangat fleksibel dan berlaku
untuk beberapa hal penting berhubungan dengan tujuan pendidikan. Melalui peran
playing, siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengenali mereka
sendiri dan perasaan orang lain, mereka dapat memperoleh perilaku baru untuk
menangani situasi yang sebelumnya sulit, dan mereka dapat meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah mereka. Selain banyak kegunaan, model role-
playing ini juga menyertakan serangkaian kegiatan yang menarik. Karena siswa
menikmati tindakan akting, lalu mudah untuk melupakan peran bermain sendiri
dan akting itu merupakan cara untuk mengembangkan isi instruksi. Tahapan
model tidak berakhir dalam diri mereka, tetapi mereka membantu mengekspos
nilai siswa, tentang perasaan, sikap, dan solusi masalah, yang guru kemudian
harus dapat menanggapinya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Setelah membaca makalah kami, diharapkan pembaca khususnya
mahasiswa agar mampu memahami isi makalah serta dapat mempraktekkan
model pembelajaran sosial dengan baik dalam proses pembelajaran dikelas
sehingga dapat benar-benar menjadi seorang guru. Aminn..
15
DAFTAR PUSTAKA
http://imtaqsangpendidik.blogspot.co.id/2013/05/model-pembelajaran-
sosial_31.html diakses pada hari Sabtu, 12 Maret 2016 pada pukul 10.44 WIB