Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PSIKOLOGI INDUSTRI

“ KONSEP DASAR PSIKOLOGI INDUSTRI ”

DISUSUN OLEH

NAMA : FIKA TRI SANTI


NIM : 21902008
KELAS : II A

STUDI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA


AKADEMI HIPERKES MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga saya dapat
merampungkan penyusunan makalah psikologi industri berjudul “ konsep dasar
psikologi industri” tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin saya upayakan dan


didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana


ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan saya dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah-
makalah selanjutnya.

Makassar, 1 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

2.1 Pengertian Psikologi Industri..............................................................................3

2.2 Ruang Lingkup / Batasan...................................................................................5

2.3 Tujuan / Fungsi Psikologi Industri.....................................................................7

2.4 Sejarah Psikologi Industri...................................................................................8

2.5 Perkembangan Psikologi Industri.....................................................................10

BAB III PENUTUP........................................................................................................12

3.1 KESIMPULAN................................................................................................12

3.2 SARAN............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam bidang industri dan organisasi khususnya dalam lingkungan kerja
perusahaan tidak dipungkiri bahwa masih banyaknya tingkat kondisi kerja
yang tidak sesuai dengan harapan yang dimiliki karyawan. Dan itu membuat
Banyak permasalahan baru yang muncul dalam sebuah perusahaan yang
menyebabkan stres kerja dan produktivitas yang menurun dan berimbas pada
tujuan perusahaan.

Untuk menyikapi tuntutan dan permasalahan yang ada di dalam dunia


industri dan organisasi atau perusahaan saran-saran psikologi sangat
dibutuhkan guna mendapatkan pemikiran yang semakin realistis dan maju titik-
titik karena psikologi dalam dunia industri dan organisasi mampu menangani
masalah-masalah manusia dan masalah antar manusia secara profesional

Psikologi Industri dan Organisasi ini termaksud dari cabang Ilmu


Psikologi. Psikologi Industri dan Organisasi ini mempelajari tentang perilaku
manusia yang berkaitan dengan lingkungan kerjanya serta juga bagimana
manusia dapat berorganisai dengan manusia yang lainnya di lingkungan
tersebut. Munandar (2001) menjelaskan secara rinci tentang Psikologi Industri
dan Organisasi bahwa ilmu ini adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen, baik
secara peradaban mauoun secara kelompok.

Psikologi industri Ilmu yang mempelajari manusia dan segi-segi


kejiwaan dalam konteks kerja di industri atau perusahaan secara sistematis dan
ilmiah. Menurut John Miner peran psikologi industri dalam perusahaan adalah
terlibat dalam proses input, berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang

1
berorientasi pada produktivitas, berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang
berorientasi pada pemeliharaan, terlibat dalam proses output

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian psikologi industri
2. Ruang lingkup psikologi industri
3. Tujuan / fungsi psikologi industri
4. Sejarah psikologi industri
5. Perkembangan psikologi industri

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian psikologi industri
2. Untuk mengetahui ruang lingkup psikologi industri
3. Untuk mengetahui tujuan / fungsi psikologi industri
4. Untuk mengetahui sejarah psikologi industri
5. Untuk mengetahui perkembangan psikologi industri

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Industri


A. Pengertian Psikologi
Pengertian Psikologi Menurut asal katanya, psikologi berasal dari kata
Yunani ‘psyche’ yang berarti jiwa dan ‘logos’ yang berarti ilmu. Jadi
secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Namun pengertian jiwa tidak
pernah ada kesepakatan dari sejak dahulu. Di antara pendapat para ahli,
jiwa bisa berarti ide, karakter atau fungsi mengingat, persepsi akal atau
kesadaran. Psikologi adalah ilmu yang sedang berkembang dan pada
hakikatnya psikologi dapat diterapkan pada setiap bidang dan segi
kehidupan. 

Oleh karena itu cabang cabang psikologi bertambah dengan pesat,


sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan aktivitas kehidupan.
Cabang cabang psikologi dapat digolongkan berdasarkan kekhususan
bidang studinya, baik ilmu dasar (teoritis), maupun yang bersifat terapan
(praktis). Penerapan psikologi berkembang ke berbagai aspek kehidupan
manusia, demikian juga titik singgung dengan ilmu ilmu lain juga semakin
banyak, misalnya dengan ilmu manajemen, ilmu ekonomi, ilmu
perpustakaan, ilmu sosial dan sebagainya

B. Pengertian Psikologi Industri

Psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di


tempat kerja. Ilmu ini berfokus pada pengambilan keputusan kelompok,
semangat kerja karyawan, motivasi kerja, produktivitas, stres kerja, seleksi
pegawai, strategi pemasaran, rancangan alat kerja, dan berbagai masalah
lainnya. Psikolog industri meneliti dan mengidentifikasi bagaimana
perilaku dan sikap dapat diimprovisasi melalui praktik penggajian,
program pelatihan, dan sistem umpan balik. Perkembangan psikologi

3
industri di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan psikologi di
negara-negara barat terutama Amerika Serikat.

Psikologi Industri adalah cabang yang relatif baru psikologi yang


diciptakan untuk perusahaan dan organisasi yang dibutuhkan struktur yang
lebih. Psikologi Industri mampu menyediakan struktur ini dengan menilai
perilaku karyawan demi kebaikan perusahaan. Hal ini sering disebut
sebagai organisasi psikologi karena penekanannya pada analisis individu
yang bekerja untuk berbagai organisasi.

4
2.2 Ruang Lingkup / Batasan
A. Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu
Diatas telah diuraikan bahwa sejak perang dunia II, psikologi industri
dan organisasi mulai berkembang menjadi ilmu mandiri,
menegembangkan ilmunya sendiri yang berlaku umum untuk situasi
industri dan organisasi. Psikologi industri dan organisasi di Indonesia
belum sejauh itu perkembangannya. Dewasa ini psikologi industri dan
organisasi di indonesia masih terutama menerapkan temuan-temuan dari
psikologi pada umumnya, psikologi industri dan organoisasi pada
khususnya, kedalam industri dan organisasi.

B. Psikologi industri dan organisasi mempelajari perilaku manusia


Yang dimaksudkan dengan prilaku manusia adalah segala kegiatan
yang dilakukan oleh manusia, baik yang secara langsung dapat diamati,
seperti berjalan, melompat, menulis, duduk, berbicara dan sebagainya.
Maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, seperti berpikir,
perasaan, motivasi dan sebagainya.

C. Perilaku manusia dipelajari dalam perannya sebagai tenaga kerja dan


sebagai konsumen
manusia dipelajari dalam interaksi dengan pekerjaannya., dengan
lingkungan fisik dan lingkungan psiko-sosialnya di pekerjaannya. sebagai
tenaga kerja manusia menjadi anggota organisasi industri dan sebagai
konsumen ia menjadi pengguna dari produk atau jasa dari organisasi
perusahaan.

D. Perilaku manusia dipelajari secara perorangan dan secara kelompok


dalam organisasi ada unit kerja. unit kerja yang besar terdiri dari unit2
kerja yang lebih kecil dan masing2 terdiri dari unit kerja yang lebih kecil
lagi. dalam hubungan ini dipelajari bagaimana dampak satu kelompok atau
unit kerja terhadap perilaku seorang tenaga kerja dan sebaliknya. juga

5
dipelajari sejauh mana struktur, pola dan jenis organisasi mempengaruhi
tenaga kerjanya, terhadap kelompok tenaga kerja dan terhadap seorang
tenaga kerja. tentang konsumen dapat berbentuk, sejauh mana ada reaksi
yang sama dari kelompok konsumen dengan ciri2 tertentu terhadap iklan
suatu produk.
 berdasarkan temuan dikembangkan teori aturan2 atau hukum dan
prinsip2 yang dapat diterapkan kembali kedalam kegiatan2 industri dan
organisasi untuk kepentingan tenaga kerja, konsumen dan organisasinya
dan untuk menguji ketepatannya.. contohnya ditemukannya data tentang
perbedaan manager yang berhasil dan yang tidak.

6
2.3 Tujuan / Fungsi Psikologi Industri
Psikologi industri mempelajari perilaku karyawan dalam lingkungan kerja.
Psikologi industri mulai berkembang sejak pada tahun 1920-an dan disiplin
ilmu telah berkembang pesat dan merevolusi tempat kerja dalam abad terakhir.
Karena tempat kerja adalah suatu sistem sosial, penerapan cabang ilmu
psikologi ini berguna dalam memaham komleksitasnya.

Aspek paling menarik dari psikologi industri adalah bagaimana perilaku


karyawan mempengaruhi individu lain pada pekerjaan dan organisasi secara
umum. Kemudian, psikologi industri digunakan untuk mengurangi perilaku
kontraproduktif, meningkatkan efektivitas tim, dan meningkatkan semangat.
Hal ini juga penting dalam resolusi konflik, banyak orang menemukan beban
ketidakpuasan kerja mereka beraka dalam hubungan mereka dengan manajer
dan rekan. Untungnya, psikologi industri menyediakan solusi untuk ini.

Untuk itu maka tujuan mempelajari psikologi industri sendiri ini pada
prinsipnya sama dengan yang tertera dalam mukadimah kode etik psikologi,
yaitu untuk kesejahteraan umat manusia. Jadi dalam kajian-kajian dan
rekomendasinya, Psikologi Industri Organisasi harus menempatkan harkat
kemanusiaan sebagai ukuran tertinggi, bukan kesejahteraan individu di dalam
organisasi atau kemajuan organisasi semata-mata.

7
2.4 Sejarah Psikologi Industri
Psikologi ilmu mulai diperkenalkan di Indonesia sebelum perang dunia ke
II, melalui lembaga-lembaga pendidikan. Psikologi diajarkan di sekolah-
sekolah pendidikan guru. Prinsip-prinsip psikologi ketika itu terutama
diterapkan pada bidang pendidikan. Baru pada tahun 1953, dengan
didirikannya Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi, psikologi bukan saja
merupakan ilmu yang diterapkan dibidang pendidikan, tetapi mulai menjadi
ilmu yang dikembangkan di Indonesia dan diterapkan keberbagai bidang
kehidupan, dalam kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan, dan kehidupan
masyarakat pada umumnya.

Kemungkinan penerapan psikologi umum di industri sudah mulai dilihat


pada permulaan abad ke-20. Tahun 1901, walter dill scott berbicara tentang
kemungkinan penggunaan psikologi dalam periklanan. Tahun 1903
menerbitkan bukunya the theory of advertising , yang membahas tentang
psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja.

Tahun 1913 terbit buku lain dengan judul the psychology of industrial
efficiency yang di tulis oleh hugo muensterberg, psikolog jerman yang
mengajar di universitas harvard, buku ini membahas secara lebih luas bidang
dari psikologi industri. Pada tahun 1930-an, psikologi industri dan organisasi
mempunyai bidang gerak yaang lebih besar dan luas, terutama membahas
persoalan sumber daya manusia seperti seleksi dan penempatan karyawan.

Selanjutnya , pada tahun1960-an di temukan beberapa karakteristik yang


menjadi bagian dari penggalan utama perundang- undangan tentang hak
penduduk sipil yang di arrahkan untuk memperhatikan terhadap sumber daya
manusia yang profesional dalam membangun berbagai teknik seleksi yang adil.
Pada tahun ini juga psikologi industri berpngaruh terhadap kegiatan
promosidengan menggunakan beragam media massa dan elektronik.

Dapat di katakan sejak era 1960-an para ahli psikologi industri dan
organisasi sebagai context individu yang berbeda. Pada tahun 1971, istilah

8
psikologi industri dan organisasi mulai digunakan di kkalangan akademisi dan
praktisi. Psikologi industri dan organisasi di indonesia sendiri baru di kenal dan
di kembangkan di indonesia sekitar tahun 1950-an.

Perkembangan terakhir di atas tahun 2000-an, para psikologi industry dan


organisasi sudah mulai menggunakan pendekatan yang lebih professional
dalam menyeleksi dan menempatkan calon-calon karyawan yang sesuai dengan
potensinya pada jabatan yang sesuai (the right person in the right place).
Mereka menggunakan alat-alat ukur tes psikologi, tes kepribadian, wawancara
dan tes kelompok yang terstandar dan lebih reliable, dan objektif.

9
2.5 Perkembangan Psikologi Industri
Disiplin ilmiah formal: psikologi bermula dalam laboratorium di Eropa pada
tahun 1800-an. Pada tahun 1892 didirikan American Psychological Association
(APA). Sekarang organisasi ini mempunyai 40 defisi. Defisi 14 adalah
Himpunan Psikologi Industri dan Organisasi (Society for Industrial and
organization Psychology Inc.) Pada sepertiga pertama abad 20 psikologi
industri sangat menekankan pada efisiensi di tempat kerja. Pada saat itu
diyakini bahwa metode seleksi karyawan, pelatihan, strategi desain pekerjaan
dan tata letak kerja yang baik merupakan kunci efisiensi di tempat kerja.

Perkembangan psikologi industri Amerika ikut PD I tahun 1918, menuntut


adanya metode yang tepat untuk seleksi calon anggota angkatan bersenjata
terutama dalam hal kecerdasan, psikomotor, dan kepribadian. Pada kurun
waktu 1927-1932 : Studi Hawthorne milik perusahaan Western Electric
Company di Chicago antara tahun 1927-1932; 21.000 karyawan. Mempelajari
akibat dari aspek-aspek fisik lingkungan kerja terhadap efisiensi pekerja
Kondisi sosial dan psikologis lingkungan secara potensial mempunyai arti yang
lebih penting daripada kondisi kerja fisik

Perkembangan psikologi industri Setelah Perang Dunia II, industri mulai


berkembang, psikologi industri memegang peran penting dalam hal seleksi,
penempatan, dan penempatan tenaga kerja, baik sipil maupun militer. Sekarang
ruang lingkup psikologi industri semakin berkembang. Selain hal-hal yang
tersebut di atas, psikologi industri juga mempelajari tentang motivasi pekerja,
kepuasan kerja, kepemimpinan, dan pengaruh kelompok pada perilaku tenaga
kerja secara individu

Perkembangan psikologi industri dan organisasi tidak berlangsung tanpa


masalah. Psikologi industri dan organisasi yang telah maju di negara-negara
Barat memberikan bahan pengetahuan yang banyak kepada Indonesia. Hasil
penelitian, teori yang berkembang, metodologi dan perangkat peralatannya
yang canggih tersedia bagi Indonesia untuk digunakan. Di satu pihak Indonesia

10
beruntung karena tidak perlu lagi bersusah payah untuk mendapatkan temuan-
temuan guna menunjang berkembangnya teori, karena ada teori, aturan dan
prinsip psikologi yang berlaku secara universal. Metodologi yang canggih
dapat pula kita gunakan. Di lain pihak Indonesia harus tetap cermat mengenali
teori, aturan dan prinsip psikologi mana yang lebih ditentukan oleh masyarakat
dan kebudayaan Indonesia. Hal ini terutama berlaku bagi alat-alat penelitian
dan pengukuran. Tes-tes psikologi selain diterjemahkan perlu diadaptasikan
dengan kondisi Indonesia.

Masalah lain yang dihadapi ialah peluang yang terbatas untuk


mengembangkan jika diadakan penelitian-penelitian dasar dan terapan, serta
jika ada peluang untuk menerapkan teori yang telah ada. Peluang, baik untuk
penelitian maupun untuk penerapan ilmu, masih kurang besar selama ini,
sehingga pengembangan psikologi industri dan organisasi sebagai ilmu
belumlah dapat dikatakan berarti. Faktor-faktor utama yang membatasi peluang
adalah dana (dana penelitian sulit diperoleh dan sedikit), tenaga penelitian dan
penerapan yang kurang (ketersediaan dan kesiapan sarjana psikologi untuk
mengadakan penelitian kurang; kesiapannya untuk bekerja menerapkan
psikologi di bidang pelatihan dan pengembangan tenaga kerja dan di bidang
organisasi masih sedikit jumlahnya), dan kesediaan dan kemampuan
perusahaan untuk menggunakan jasa-jasa psikologis masih terbatas.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk


mengembangkan psikologi dan industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal
dan dipahami, tetapi pelaksanaannya belum dapat dilakukan sepenuhnya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Psikologi dalam pengertian umum adalah ilmu yang mempelajari tentang
tingkah-laku manusia. Bagi orang awam seringkali Psikologi disebut dengan
ilmu jiwa karena berhubungan dengan hal-hal psikologis/kejiwaan. Sama
seperti ilmu- ilmu yang lain, maka Psikologi memiliki beberapa sub bidang
seperti Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi
Perkembangan, Psikologi Lintas Budaya, Psikologi industri, organisasi,
Psikologi Lingkungan,dll.

Psikologi Industri dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan kerja


serta produktivitas perusahaan dan menjadi penting bagi keberhasilan suatu
organisasi. Psikologi Industri mengacu pada proses perilaku pada suatu
organisasi, misalnya ketika mengevaluasi hubungan seseorang dengan
pekerjaan mereka. Mereka menganalisis cara seseorang bekerja, keterampilan
mereka, tugas, kewajiban, dan umum kepuasan denga n pekerjaan mereka
sehari-hari.

Informasi ini sangat membantu untuk sumber daya manusia departemen dan
pengawas perusahaan yang harus membuat program pelatihan, dan manfaat
sistem umpan balik, dan membuat keputusan perekrutan serta terlibat dalam
praktek-praktek perekrutan. Sebagian besar perusahaan menggunakan psikolog
industri untuk melatih staf mereka sendiri sehingga organisasi dapat berjalan
lancar dan pada kapasitas puncak.

12
3.2 SARAN
Dengan mempelajari ilmu psikologi karakteristik pekerja di dalam sebuah
instansi atau lembaga pasti akan terjadi interaksi sosial karena itu salah satu
faktor yang menunjang psikologi terhadap sebuah industri atau psikologi
industri agar terjadi dampak yang positif bagi pegawai tersebut, misalnya saja
perbedaan individu dalam kelompok dan kesesuain kelompok, human realition,
team work yang solid, relasi antar manajer dan karyawan.

Dengan mengaplikasikan atau menerapkan Teori, hasil penelitian dan


teknik-teknik atau metode tentang ilmu psikologi ke perusahaann atau industri
maka dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja

13
DAFTAR PUSTAKA

Munandar.,A. S. 2001. Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI Press.

http://anapriyangga.blogspot.com/2010/10/psikologi-industri_04.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_industri

http://rafafitria.blogspot.com/2015/03/sejarah-singkat-psikologi-industri-
dan.html#:~:text=SEJARAH%20SINGKAT%20PSIKOLOGI%20INDUSTRI
%20DAN%20ORGANISASI,-Kemungkinan%20penerapan
%20psikologi&text=Tahun%201903%20menerbitkan%20bukunya%20the,suatu
%20aspek%20dari%20dunia%20kerja.&text=Pada%20tahun%201971%2C
%20istilah%20psikologi,di%20kkalangan%20akademisi%20dan%20praktisi.

http://dfajarbacktonature.blogspot.com/2012/07/makalah-psikologiindustri-
disusun-oleh.html

14

Anda mungkin juga menyukai