PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu, Asia sebesar 27%, Europe (17,1%), Afrika (15,4%), Latin Amerika (9,6%),
kontrasepsi yang dipakai wanita kawin 15-49 th di Indonesia tidak pakai alat/cara
Kb 36,4%, Pakai alat/cara KB 63,6% terdiri dari suntik KB 29,0%, Pil 12,2 %,
Implant 4,7%, AKDR 4,7%, Senggama terputus 4,2%, MOW 3,7%, MOP 0,2%,
sebab alat kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah
dalam memilih metode ini yaitu antara lain takut terhadap efek samping,
pengetahuan yang kurang, pendidikan yang rendah, malas dan risih terhadap alat
Penggunaan kontrasepsi metode AKDR akan lebih banyak apabila banyak PUS
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang definisi AKDR, mekanisme kerja,
Menurut data dari Provinsi Bengkulu tahun 2017 terdapat 322.323 PUS
3,5%, implant 13,95%, kondom 1,88%, kontap wanita 1,49%, kontap pria 0,38%.
Tengah pada tahun 2018, dari 20 Puskesmas terdapat Puskemas yang terendah
pemakaian AKDR yang pertama Puskesmas Bentiring dengan pemakaian AKDR
Aktif yaitu sebanyak 984 orang. Rincian hasil pelayanan Peserta KB adalah
52 orang peserta Implant, 696 orang peserta Suntikan, dan 169 orang peserta Pil.
Maret 2019 di wilayah kerja Puskesmas Sidodadi kepada 10 orang akseptor KB,
mengatakan tidak tahu tentang manfaat dan cara penggunaan alat kontrasepsi
AKDR serta takut akan pemasangan alat kontrasepsi AKDR. Ibu beranggapan
bahwa alat kontrasepsi AKDR sakit, mahal dan tidak efektif , 6 orang yang
mengatakan bahwa ibu lebih memilih alat kontrasepsi lainnya, dan presentase
kontrasepsi lainnya.
pilihan yang tepat, sebab alat kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang tinggi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas masalah dalam penelitian ini
Tengah?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tengah
2. Tujuan Khusus :
Bengkulu Tengah
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kontrasepsi AKDR
a. Pengertian AKDR
kedalam rahim yang sangat efektif, revesibel dan berjangka panjang dan
dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif sebagai suatu usaha
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan
yang oleh masyarakat awam biasa disebut spiral. Sesuai dengan namanya
AKDR, alat ini dapat dipakai dalam rahim. Sejak metode AKDR
jumlah anak dalam keluarga karena relative aman, mudah dan murah.
2012).
sebagai berikut:
1) Keuntungan
T-380A)
abortus
disminorrhoe
2) Kerugian
pemasaangan.
benar).
c. Indikasi
b) Epilepsi
c) Malaria
e) Penyakit tiroid
g) Penderita DM
a) Usia produktif
b) Keadaan nullipara
l) Sedang menyusui.
d. Kontra Indikasi
5) Kelainan bawaan uterus abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
1) Amenore
AKDR, bila tali tak terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu.
2) Kejang
kontrasepsi lain.
pengobatan yang memadai. Bila PRP obati dan lepas AKDR sesudah
masalahnya teratasi.
f. Jenis AKDR
a) Lippes Loop A: Panjang 26,2 mm, lebar 22,2 mm, benang biru.
b) Lippes Loop B: Panjang 25,2 mm, lebar 27,4 mm, benang hitam.
c) Lippes Loop C: Panjang 27,5 mm, lebar 30 mm, benang kuning.
aksptornya.
Termasuk jenis ini antara lain copper AKDR dan AKDR yang
mengandung hormon.
a) Copper AKDR
terhambatnya implantasi.
endometrium.
g. Efek Samping
Ekspulsi biasanya terjadi pada 3-6 bulan pertama, yang dapat berupa
sebagian atau seluruh AKDR, ekspulsi dapat diketahui pasien pada waktu
anastesi paraservikal.
a) Kejang Rahim, terutama pada bulan-bulan pertama, hal ini dapat
ini.
g. Prosedur Pemasangan
1) Informed Consent
sedang hamil.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
6) Memasukan tenakulum dan jepit porsio kearah jam 11 atau jam 13.
dalam bidang trasverse dari kavum uteri pada posisi setinggi mungkin
difundus uteri.
10) Periksa dan gunting benang ekor AKDR sampai 2-3 cm dari ostium
uteri eksternum.
2. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
1) Tahu (Know)
rendah.
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Aplication)
dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
5) Sintesis (Synthesis)
yang ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
subjek penelitian
lain:
ini gagal pula, maka dicoba kembali dengan kemungkinan ketiga dan
sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal
raja zaman dulu adalah mutlak, sehingga apapun yang keluar dari
mulut raja adalah kebenaran yang mutlak dan harus diterima oleh
maka untuk memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat pula
lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian
ilmiah” atau lebih popular disebut metodologi pengetahuan. Cara ini mula-
mula dikembangkan oleh Francis Balon (1561-1626) ia adalah seorang
a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul
1) Pengalaman
pengetahuan seseorang.
2) Tingkat Pendidikan
3) Keyakinan
negatif.
4) Fasilitas
buku.
5) Penghasilan
sumber informasi.
6) Sosial Budaya
sesuatu.
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari objek
penelitian atau responden. Pengetahuan menurut Arikunto (2010), tingkat
diajukan.
dan berbagai anggapan yang salah tentang metode AKDR antara lain bahwa
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun demikian tidak
apakah sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya, dan salah satu refleksinya
B. Kerangka Konsep
C. Definisi Operasioanl
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
Bengkulu Tengah.
Tengah.