Keputusan Menteri Kesehatan PDF
Keputusan Menteri Kesehatan PDF
RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2015-2019
REVISI I - 2017
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2017
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
351.077
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal
Ind
r Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Revisi I Tahun 2017.—Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2018
ISBN 978-602-416-379-2
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
LAMPIRAN II
MATRIKS TARGET KINERJA 109
LAMPIRAN III
MATRIKS ALOKASI ANGGARAN 145
LAMPIRAN IV
MATRIKS KERANGKA KEBUTUHAN REGULASI 189
DAFTAR SINGKATAN
TIM PENYUSUN
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.01.07/MENKES/422/2017
TENTANG
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN
KESEHATAN TAHUN 2015-2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor,
serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
oleh periode sebelumnya. Oleh karena itu perlu disusun rencana
pembangunan kesehatan yang berkesinambungan.
Upaya Kesehatan
Kesehatan Ibu dan Anak. Angka Kematian Ibu sudah mengalami
penurunan, namun masih jauh dari target MDGs tahun 2015,
meskipun jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
mengalami peningkatan. Kondisi ini kemungkinan disebabkan
antara lain oleh kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum
memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor
determinan lainnya. Penyebab utama kematian ibu yaitu
hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan post partum.
Penyebab ini dapat diminimalisir apabila kualitas Antenatal Care
dilaksanakan dengan baik.
Usia Kerja dan Usia Lanjut. Selain penyakit tidak menular yang
mengancam pada usia kerja, penyakit akibat kerja dan terjadinya
kecelakaan kerja juga meningkat. Jumlah yang meninggal akibat
kecelakaan kerja semakin meningkat hampir 10% selama 5 tahun
terakhir. Proporsi kecelakaan kerja paling banyak terjadi pada
umur 31-45 tahun. Oleh karena itu program kesehatan usia kerja
harus menjadi prioritas, agar sejak awal faktor risiko sudah bisa
dikendalikan. Prioritas untuk kesehatan usia kerja adalah
mengembangkan pelayanan kesehatan kerja primer dan
Pembiayaan Kesehatan
Ketersediaan anggaran kesehatan baik dari APBN (Pusat) maupun
APBD (Provinsi/Kabupaten/Kota) belum mencapai sebagaimana
diamanatkan oleh UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, yakni
5% APBN serta 10 % APBD (di luar gaji). Anggaran Kementerian
Kesehatan dalam kurun waktu terakhir menunjukkan
kecenderungan meningkat. Pada tahun 2008 Kementerian
Kesehatan mendapat alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 18,55 Triliun, dan pada
tahun-tahun berikutnya alokasi ini terus meningkat. Tahun 2009
alokasi anggaran Kementerian Kesehatan menjadi Rp 20,93
Di sisi lain, impor bahan baku obat dan sediaan farmasi lain
sertaalat kesehatan mengakibatkan kurangnya kemandirian
dalam pelayanan kesehatan. Hampir 70% kebutuhan obat
nasional sudah dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. Tetapi
95% bahan baku yang digunakan industri farmasi diperoleh
melalui impor. Komponen bahan baku obat berkontribusi 25-30%
dari total biaya produksi obat, sehingga intervensi di komponen
ini akan memberikan dampak bagi harga obat. Untuk alat
kesehatan, baru sekitar 10% kebutuhan nasional yang mampu
dipenuhi oleh produk dalam negeri.
Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) tahun 2012 yang
baru menjangkau 20% wilayah tanah air, menghasilkan temuan
1.740 spesies tumbuhan obat. Di bidang alat kesehatan, industri
C. LINGKUNGAN STRATEGIS
Jumlah wanita usia subur akan meningkat dari tahun 2015 yang
diperkirakan sebanyak 68,1 juta menjadi 71,2 juta pada tahun
2019. Dari jumlah tersebut, diperkirakan ada 5 juta ibu hamil
setiap tahun. Angka ini merupakan estimasi jumlah persalinan
dan jumlah bayi lahir, yang juga menjadi petunjuk beban
pelayanan ANC, persalinan, dan neonatus/bayi. Penduduk usia
kerja yang meningkat dari 120,3 juta pada tahun 2015 menjadi
127,3 juta pada tahun 2019. Penduduk berusia di atas 60 tahun
meningkat, yang pada tahun 2015 sebesar 21.6 juta naik menjadi
25,9 juta pada tahun 2019. Implikasi kenaikan penduduk lansia
ini terhadap sistem kesehatan adalah (1) meningkatnya
kebutuhan pelayanan sekunder dan tersier, (2) meningkatnya
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN
A. TUJUAN
Tujuan Pembangunan Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu:
1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya
daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat
terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
B. SASARAN STRATEGIS
Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah:
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan
dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan sebesar 85%.
b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik
sebesar 18,2%.
c. Persentase Kabupaten/Kota yang memenuhi kualitas
kesehatan lingkungan sebesar 40%.
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 (SP 2010) 306
hidup
b. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran 32 (2012/2013) 24
hidup
c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada 19,6 (2013 17,0
anak balita (persen)
d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat 32,9 (2013) 28,0
pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun)
(persen)
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
Target
No Indikator Status Awal
2019
C. KERANGKA REGULASI
Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan dengan baik
maka perlu didukung dengan regulasi yang memadai. Perubahan dan
penyusunan regulasi disesuaikan dengan tantangan global, regional
dan nasional. Kerangka regulasi diarahkan untuk: 1) penyediaan
regulasi dari turunan Undang-Undang yang terkait dengan
kesehatan; 2) meningkatkan pemerataan sumber daya manusia
kesehatan; 3) pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan; 4)
peningkatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
berwawasasn kesehatan; 5) penguatan kemandirian obat dan alkes;
6) penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional yang lebih bermutu;
7) penguatan peran pemerintah di era desentralisasi; dan 8)
peningkatan pembiayaan kesehatan.
D. KERANGKA KELEMBAGAAN
Desain organisasi yang dibentuk memperhatikan mandat konstitusi
dan berbagai peraturan perundang-undangan, perkembangan dan
tantangan lingkungan strategis di bidang pembangunan kesehatan,
Sistem Kesehatan Nasional, pergeseran dalam wacana pengelolaan
kepemerintahan (governance issues), kebijakan desentralisasi dan
otonomi daerah, dan prinsip reformasi birokrasi (penataan
kelembagaan yang efektif dan efisien).
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. TARGET KINERJA
Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang
diukur secara berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2019. Sasaran
kinerja dihitung secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir
pada tahun 2019.
2) Penyehatan Lingkungan
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya penyehatan dan
pengawasan kualitas lingkungan. Indikator pencapaian
sasaran tersebut adalah:
a) Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM
(Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dengan target
sebanyak 45.000 desa/kelurahan.
b) Persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan
dengan target sebesar 50%.
c) Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi
syarat kesehatan dengan target sebesar 58%.
d) Persentase RS yang melakukan pengelolaan limbah medis
sesuai standar dengan target sebesar 36%.
e) Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang
memenuhi syarat kesehatan dengan target sebesar 32%.
1) Pelayanan Kefarmasian
Sasaran kegiatan ini adalah (1) Puskesmas dan Rumah Sakit
yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar
dan (2) Penggunaan obat rasional di puskesmas.
B. KERANGKA PENDANAAN
Kerangka pendanaan meliputi peningkatan pendanaan dan efektifitas
pendanaan. Peningkatan pendanaan kesehatan dilakukan melalui
peningkatan proporsi anggaran kesehatan secara signifikan sehingga
mencapai 5% dari APBN pada tahun 2019. Peningkatan pendanaan
kesehatan juga melalui dukungan dana dari Pemerintah Daerah,
swasta dan masyarakat serta sumber dari tarif/pajak maupun cukai.
Guna meningkatkan efektifitas pendanaan pembangunan kesehatan
maka perlu mengefektifkan peran dan kewenangan Pusat-Daerah,
BAB V
PENUTUP
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
1 Perencanaan dan Meningkatnya kualitas 1 Jumlah Provinsi yang Provinsi yang memiliki rencana dalam kurun waktu - 9 16 25 30 34
Penganggaran perencanaan dan memiliki rencana lima lima tahun dengan anggaran kesehatan terintegrasi
Program penganggaran program tahun dan anggaran dari berbagai sumber dana (APBN dan APBD)
Pembangunan pembangunan kesehatan kesehatan terintegrasi
Kesehatan dari berbagai sumber
2 Jumlah dokumen Jumlah dokumen = Jumlah dokumen perencanaan + 24 25 25 25 26 26
perencanaan, anggaran, jumlah dokumen anggaran + jumlah dokumen evaluasi
dan evaluasi yang dihasilkan dalam 1 tahun anggaran
pembangunan kesehatan
ANGGARAN
yang berkualitas
monitoring dan evaluasi kegiatan monitoring dan evaluasi terpadu oleh Binwil
terpadu
2 Pembinaan Meningkatnya Kualitas 1 Presentase Satker yang Jumlah satker Kantor Pusat Kantor Daerah dan 2% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengelolaan Pengelolaan Keuangan dan menyampaikan Laporan Dekonsentrasi yang menyampaikan Laporan Keuangan
Administrasi Barang Milik Negara (BMN) Keuangan tepat waktu dibagi dengan jumlah seluruh satker Kantor Pusat,
Keuangan dan Kementerian Kesehatan dan berkualitas sesuai Kantor Daerah dan Dekon dikali 100%
Barang Milik Negara secara Efektif, Efisien dan dengan Standar
Dipertanggungjawabkan Akuntansi Pemerintah
Sesuai Ketentuan (SAP) untuk
mempertahankan WTP.
2 Presentase nilai aset Nilai aset tetap yang telah diproses mendapatkan PSP - 30% 50% 70% 90% 100%
tetap yang telah dibagi dengan nilai aset tetap Laporan Keuangan
mendapatkan Penetapan audited dikali 100% .
Status Penggunaan (PSP)
sesuai ketentuan
BIRO KEUANGAN & BMN
3 Presentase Pengadaan Jumlah satker Kantor Pusat dan satker Kantor Daerah 90% 65% 80% 90% 100% 100%
Barang/Jasa (e- yang menggunakan SPSE dibagi dengan jumlah seluruh
procurement) sesuai satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah dikali 100% .
ketentuan
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 109
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Perumusan Meningkatnya Layanan 1 Jumlah produk hukum, Jumlah total dari keseluruhan produk dan atau - 215 233 234 233 232
Peraturan Bidang Hukum dan penanganan masalah layanan hukum bidang kesehatan yang dihasilkan dan
Perundang- Organisasi hukum dan fasilitasi atau diharmonisasi dengan difasilitasi oleh Biro Hukum
undangan dan pengawasan dan dan Organisasi dalam kurun waktu satu tahun
Organisasi penyidikan yang
diselesaikan
2 Jumlah produk layanan Jumlah total dari keseluruhan produk organisasi dan - 27 15 15 15 15
ORGANISASI
2 Persentase Pejabat Jumlah Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator dan - 60% 70% 80% 85% 90%
Pimpinan Tinggi, Pengawas yang telah memenuhi standar kompetensi
Administrator dan jabatan dibagi seluruh pejabat yang ada dikali 100%
Pengawas di lingkungan
Kementerian Kesehatan
yang kompetensinya
sesuai persyaratan
jabatan
BIRO KEPEGAWAIAN
3 Persentase pegawai Jumlah CPNS dan PNS yang mempunyai hasil penilaian - 80% 85% 88% 91% 94%
Kementerian Kesehatan SKP dengan kriteria minimal baik dibagi seluruh CPNS
dengan nilai kinerja dan PNS dikali 100%
minimal baik
5 Peningkatan Kerja Meningkatnya peran dan 1 Jumlah kesepakatan Jumlah dokumen kesepakatan international yang telah 30 8 9 8 7 8
sama Luar Negeri posisi Indonesia dalam kerja sama luar negeri di ditandatangani termasuk kesepakatan dalam
kerja sama luar negeri bidang kesehatan persidangan internasional yang bersifat
bidang kesehatan kepemerintahan dan telah diimplementasikan oleh
Kementerian Kesehatan untuk mendukung pencapaian
sasaran strategis pembangunan kesehatan yang diukur
dengan pelaporan monitoring dan evaluasi secara
berkala dan komprehensif dalam satu tahun
LUAR NEGERI
BIRO KERJA SAMA
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 110
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6 Pengelolaan Meningkatnya pengelolaan 1 Jumlah publikasi Total penjumlahan informasi program pembangunan 1.050 7.499 8.774 9.000 9.500 9.850
Komunikasi Publik komunikasi dan pelayanan program pembangunan kesehatan yang di publikasi dan disebarluaskan ke
dan Pelayanan masyarakat kesehatan yang masyarakat oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat disebarluaskan kepada Masyarakat melalui media cetak dan elektronik, rilis,
masyarakat media sosial (facebook, twitter, youtobe, website ,
penerbitan dan media tatap muka
(sosialisasi/pertemuan)
2 Persentase layanan Jumlah informasi yang dibutuhkan dan pengaduan 90% 95% 95% 96% 97% 98%
masyarakat (permohonan masyarakat yang telah diselesaikan dibagi dengan
informasi dan pengaduan jumlah informasi yang dibutuhkan dan pengaduan yang
masyarakat) yang masuk dikali 100%
MASYARAKAT
diselesaikan
Meningkatnya jumlah 1 Persentase Kementerian Jumlah Kementerian yang memiliki program yang - - - 30% 40% 50%
Kementerian Lain yang Lain yang Mendukung mendukung pelaksanaan program kesehatan di
mendukung Pembangunan Pembangunan Kesehatan masyarakat dibagi jumlah seluruh kementerian kabinet
BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN
7 Pengelolaan Urusan Terlaksananya urusan 1 Persentase I = Jumlah korespondensi yang diselesaikan DIBAGI - - - 93% 94% 95%
Tata Usaha, ketatausahaan, terselenggaranya jumlah seluruh korespondensi DIKALI seratus persen.
Keprotokolan, Keprotokolan, administrasi II = Jumlah acara harian yang dilaksanakan sesuai
Rumah Tangga, kerumahtanggaan, korespondensi, dengan SOP DIBAGI dengan jumlah seluruh acara
Keuangan, dan Gaji Keuangan dan gaji pengaturan acara dan harian DIKALI seratus persen.
kegiatan pimpinan sesuai Kumulatif I DITAMBAH II DIBAGI dua
dengan SOP
2 Persentase pengelolaan Jumlah Satker Kementerian Kesehatan yang telah - - - 20% 25% 30%
kearsipan Kementerian melakukan pengelolaan kearsipan sesuai dengan
Kesehatan pedoman DIBAGI jumlah seluruh Satker DIKALI
seratus persen
3 Persentase pelayanan Jumlah dokumen persiapan keberangkatan perjalanan - - - 93% 94% 95%
dokumen perjalanan dinas luar negeri tepat waktu DIBAGI dengan jumlah
dinas luar negeri tepat seluruh dokumen persiapan keberangkatan perjalanan
BIRO UMUM
4 Persentase terpeliharanya Jumlah Realisasi Perawatan /Pemeliharaan Prasarana - - - 96% 97% 98%
prasarana kantor Kantor DIBAGI Jumlah Target
Perawatan/Pemeliharaan Prasarana Kantor DIKALI
seratus persen
5 Persentase pembayaran Jumlah tenaga kesehatan yang dibayarkan gaji dan - - - 97% 98% 99%
gaji dan / atau insentif atau insentif sesuai dengan ketentuan DIBAGI dengan
tenaga kesehatan jumlah tenaga kesehatan strategis DIKALI seratus
strategis tepat waktu persen
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 111
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
8 Pengelolaan Data Meningkatnya pengelolaan 1 Jumlah kabupaten/Kota Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan data 103 154 206 308 412 463
dan Informasi data dan informasi yang melaporkan data kesehatan prioritas
Kesehatan kesehatan kesehatan prioritas
2 Jumlah kabupaten/kota Jumlah kabupaten/kota yang tersedia jaringan - 51 103 154 206 257
dengan jaringan komunikasi data dan melaksanakan e-kesehatan
komunikasi data untuk
pelaksanaan e-kesehatan
4 Jumlah provinsi dan Jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang - - - 310 386 494
kabupaten/kota yang menyampaikan laporan capaian SPM
menyampaikan laporan
capaian SPM
9 Peningkatan Kebijakan pembangunan Hasil analisis kebijakan Hasil analisis kebijakan pembangunan kesehatan dari - - 9 9 10 10
Analisis Determinan kesehatan berdasarkan yang disusun untuk sejumlah dokumen analisis kebijakan pembangunan
Kesehatan analisis determinan peningkatan kesehatan yang disusun
kesehatan pembangunan kesehatan
PUSAT
ANALISIS
KESEHATAN
DETERMINAN
10 Penanggulangan Meningkatnya upaya 1 Jumlah Provinsi dan Menghitung jumlah Prov dan Kab/Kota yang telah - 41 69 84 84 83
Krisis Kesehatan pengurangan risiko krisis Kab/Kota yang mendapatkan advokasi, sosialisasi dan pendampingan
kesehatan mendapatkan dukungan dalam
untuk melaksanakan melaksanakan upaya
upaya pengurangan risiko pengurangan risiko krisis
krisis kesehatan kesehatan di wilayahnya
kesehatan
11 Peningkatan Meningkatnya pembinaan Persentase jemaah haji Jumlah jemaah haji yang telah mendapat penilaian - 60% 65% 70% 75% 80%
Kesehatan Jemaah kesehatan jemaah haji yang mendapatkan istithaah kesehatan haji paling lambat 1 (satu) bulan
Haji mencapai istithaah pembinaan istithaah sebelum hari pertama jemaah tiba di embarkasi dibagi
(kemampuan) kesehatan haji kuota jemaah haji tahun berjalan dikali 100%
PUSAT
N HAJI
KESEHATA
dan dokter gigi teregistrasi dan WNA lulusan dalam negeri serta dokter dan dokter gigi
terselesaikan tepat waktu lulusan dalam negeri yang ingin bekerja ataupun
SEKRETARIAT KONSIL
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 112
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
II PROGRAM Terselenggaranya 1 Jumlah penduduk yang Jumlah Peserta PBI yang dibayarkan iurannya sesuai 86,4 88,2 92,40 92,40 92,40 107,20
PENGUATAN penguatan Jaminan menjadi peserta Penerima dengan jumlah peserta PBI yang terdapat pada
PELAKSANAAN Kesehatan Nasional Bantuan Iuran (PBI) database BPJS Kesehatan selama 12 bulan sesuai
JAMINAN (JKN)/Kartu Indonesia melalui Jaminan dengan perundang-undangan yang berlaku
KESEHATAN Sehat (KIS) Kesehatan Nasional
NASIONAL (JKN)/Kartu Indonesia
JENDERAL
INDONESIA SEHAT
(KIS)
1 Pengembangan Perumusan pedoman 1 Jumlah pedoman Pedoman dimaksud adalah dokumen yang menjadi - - - 2 2 2
Pembiayaan penguatan secondary secondary prevention acuan dalam secondary prevention
Kesehatan dan prevention pelayanan pelayanan kesehatan
Jaminan Kesehatan kesehatan dalam JKN yang dalam JKN
Nasional ditetapkan
(JKN)/Kartu Perumusan pedoman untuk 2 Jumlah pedoman untuk Dokumen optimalisasi pemanfaatan dana untuk - - - 1 - -
Indonesia Sehat optimalisasi pemanfaatan optimalisasi pemanfaatan mendukung upaya promotif dan preventif di Puskesmas
(KIS) berbagai sumber dana berbagai sumber dana
untuk mendukung upaya untuk mendukung upaya
promotif dan preventif di promotif dan preventif di
Puskesmas Puskesmas
Skema pembiayaan melalui 3 Jumlah skema Tersedianya skema Pembiayaan melalui Kerjasama - - - 1 - -
kerjasama pemerintah dan pembiayaan melalui ppp antara “Pemerintah-Swasta” maupun “Swasta-
swasta (KPS) di bidang kerjasama pemerintah Pemerintah” dalam bidang Kesehatan
kesehatan dan swasta (KPS) di
bidang kesehatan yang
dihasilkan
PUSAT PEMBIAYAAN DAN JAMINAN KESEHATAN
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 113
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
III Program Meningkatnya Transparansi 1 Persentase Satuan Kerja Jumlah satker pengelola APBN 85% 88% 91% 94% 97% 100%
Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan yang Memiliki Temuan Kemenkes dengan nilai temuan
Pengawasan dan dan Terlaksananya Kerugian Negara ≤ 1 % kerugian negara < 1%
Akuntabilitas Reformasi Birokrasi berdasarkan hasil audit
Aparatur x 100%
Jumlah satker pengelola
JENDERAL
Kementerian
APBN Kemenkes yang
INSPEKTORAT
Kesehatan
1 Peningkatan Meningkatnya Transparansi 1 Jumlah Unit Akuntansi Menjumlahkan unit akuntansi di lingkup binaan - 120 120 202 202 202
Pengawasan Tata Kelola Pemerintahan Lingkup Binaan Inspektorat I yang direviu laporan keuangan semester II
Program/Kegiatan dan Terlaksananya Inspektorat I yang Direviu tahun sebelumnya dan semester I tahun berjalan.
Lingkup Satker Reformasi Birokrasi Laporan Keuangannya
Binaan Inspektorat Lingkup Satker Binaan
I (Ditjen Yankes dan Inspektorat I 2 Jumlah Satker Kantor Menjumlahkan Satker-satker di lingkup binaan - 116 116 198 198 198
Itjen) Pusat (KP), Kantor Inspektorat I yang direviu pada dua tahap penyusunan
Daerah (KD), dan RKA-K/L serta menambahkan satker yang direviu
Dekonsentrasi yang dalam rangka reviu revisi RKA-K/L sebanyak 10% dari
Direviu RKA-K/L Lingkup total satker
Binaan Inspektorat I
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 114
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
8 Jumlah Satker Kantor Menjumlahkan satker-satker yang dilakukan - 13 13 20 20 20
Pusat (KP), Kantor Pendampingan/Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi
Daerah (KD), dan Pengawasan dan Supervisi di lingkungan Ditjen Yankes,
Dekonsentrasi yang dan Inspektorat Jenderal.
Dilakukan
Pendampingan/Pembinaa
n/Konsultasi/Koordinasi
Pengawasan dan
Supervisi Kegiatan Unit
Utama Lingkup Binaan
Inspektorat I
9 Jumlah Laporan Hasil Menjumlahkan hasil reviu pengendalian intern atas - - - - 9 9
Reviu Pengendalian pelaporan keuangan pada unit akuntansi lingkup
Intern atas Pelaporan binaan Inspektorat I
Keuangan Lingkup
Binaan Inspektorat I
10 Jumlah Laporan Menjumlahkan laporan hasil pengawasan program - - - - 1 1
INSPEKTORAT I
11 Jumlah Unit Utama yang Menjumlahkan unit utama yang dilakukan pengawasan - - - - 2 2
Dilakukan Pengawasan dan pengendalian kepegawaian di lingkup binaan
dan Pengendalian Inspektorat I (Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kepegawaian di Lingkup dan/atau Inspektorat Jenderal)
Binaan Inspektorat I
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 115
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Peningkatan Meningkatnya Transparansi 1 Jumlah Unit Akuntansi Menjumlahkan unit akuntansi di lingkup binaan - 78 78 258 186 186
Pengawasan Tata Kelola Pemerintahan Lingkup Binaan Inspektorat II yang direviu laporan keuangan semester
Program/Kegiatan dan Terlaksananya Inspektorat II yang II tahun sebelumnya dan semester I tahun berjalan.
Lingkup Satker Reformasi Birokrasi Direviu Laporan
Binaan Inspektorat Lingkup Satker Binaan Keuangannya
II (Ditjen Kesmas Inspektorat II 2 Jumlah Satker Kantor Menjumlahkan Satker-satker di lingkup binaan - 70 70 196 198 198
dan Setjen) Pusat (KP), Kantor Inspektorat II yang direviu pada dua tahap penyusunan
Daerah (KD), dan RKA-K/L serta menambahkan satker yang direviu
Dekonsentrasi yang dalam rangka reviu revisi RKA-K/L sebanyak 10% dari
Direviu RKA-K/L Lingkup total satker
Binaan Inspektorat II
Binaan Inspektorat II
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 116
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
9 Jumlah Satker Kantor Menjumlahkan satker-satker yang dilakukan - 13 13 20 20 20
Pusat (KP), Kantor Pendampingan/Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi
Daerah (KD), dan Pengawasan dan Supervisi di lingkungan Ditjen
Dekonsentrasi yang Kesmas, dan Sekretariat Jenderal.
Dilakukan
Pendampingan/Pembinaa
n/Konsultasi/Koordinasi
Pengawasan dan
Supervisi Kegiatan Unit
Utama Lingkup Binaan
Inspektorat II
10 Jumlah Laporan Hasil Menjumlahkan hasil reviu pengendalian intern atas - - - - 8 8
Reviu Pengendalian pelaporan keuangan pada unit akuntansi lingkup
Intern atas Pelaporan binaan Inspektorat II
Keuangan Lingkup
Binaan Inspektorat II
11 Jumlah Laporan Menjumlahkan laporan hasil pengawasan program - - - - 1 1
INSPEKTORAT II
12 Jumlah Unit Utama yang Menjumlahkan unit utama yang dilakukan pengawasan - - - - 2 2
Dilakukan Pengawasan dan pengendalian kepegawaian di lingkup binaan
dan Pengendalian Inspektorat II (Direktorat Jenderal Kesehatan
Kepegawaian di Lingkup Masyarakat dan/atau Sekretariat Jenderal)
Binaan Inspektorat II
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 117
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Peningkatan Meningkatnya Transparansi 1 Jumlah Unit Akuntansi Menjumlahkan unit akuntansi di lingkup binaan - 150 150 272 272 272
Pengawasan Tata Kelola Pemerintahan Lingkup Binaan Inspektorat III yang direviu laporan keuangan semester
Program/Kegiatan dan Terlaksananya Inspektorat III yang II tahun sebelumnya dan semester I tahun berjalan.
Lingkup Satker Reformasi Birokrasi Direviu Laporan
Binaan Inspektorat Lingkup Satker Binaan Keuangannya
III (Ditjen P2P dan Inspektorat III 2 Jumlah Satker Kantor Menjumlahkan Satker-satker di lingkup binaan - 146 146 252 252 252
Badan Litbangkes) Pusat (KP), Kantor Inspektorat III yang direviu pada dua tahap
Daerah (KD), dan penyusunan RKA-K/L serta menambahkan satker yang
Dekonsentrasi yang direviu dalam rangka reviu revisi RKA-K/L sebanyak
Direviu RKA-K/L Lingkup 10% dari total satker
Binaan Inspektorat III
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 118
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
9 Jumlah Laporan Hasil Menjumlahkan hasil reviu pengendalian intern atas - - - - 9 9
Reviu Pengendalian pelaporan keuangan pada unit akuntansi lingkup
Intern atas Pelaporan binaan Inspektorat III
Keuangan Lingkup
Binaan Inspektorat III
11 Jumlah Unit Utama yang Menjumlahkan unit utama yang dilakukan pengawasan - - - - 2 2
Dilakukan Pengawasan dan pengendalian kepegawaian di lingkup binaan
dan Pengendalian Inspektorat II (Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Kepegawaian di Lingkup Pengendalian Penyakit dan/atau Badan Penelitian dan
Binaan Inspektorat III Pengembangan Kesehatan)
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 119
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4 Peningkatan Meningkatnya Transparansi 1 Jumlah Unit Akuntansi Menjumlahkan unit akuntansi di lingkup binaan - 114 114 262 262 262
Pengawasan Tata Kelola Pemerintahan Lingkup Binaan Inspektorat IV yang direviu laporan keuangan semester
Program/Kegiatan dan Terlaksananya Inspektorat IV yang II tahun sebelumnya dan semester I tahun berjalan.
Lingkup Satker Reformasi Birokrasi Direviu Laporan
Binaan Inspektorat Lingkup Satker Binaan Keuangannya
IV (BPPSDMK dan Inspektorat IV 2 Jumlah Satker Kantor Menjumlahkan Satker-satker di lingkup binaan - 110 110 270 270 270
Ditjen Farmalkes) Pusat (KP), Kantor Inspektorat IV yang direviu pada dua tahap
Daerah (KD), dan penyusunan RKA-K/L serta menambahkan satker yang
Dekonsentrasi yang direviu dalam rangka reviu revisi RKA-K/L sebanyak
Direviu RKA-K/L Lingkup 10% dari total satker
Binaan Inspektorat IV
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 120
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
8 Jumlah Satker Kantor Menjumlahkan satker-satker yang dilakukan - 33 13 20 20 20
Pusat (KP), Kantor Pendampingan/Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi
Daerah (KD), dan Pengawasan dan Supervisi di lingkungan BPPSDMK dan
Dekonsentrasi yang Ditjen Farmalkes.
Dilakukan
Pendampingan/Pembinaa
n/Konsultasi/Koordinasi
Pengawasan dan
Supervisi Kegiatan Unit
Utama Lingkup Binaan
Inspektorat IV
9 Jumlah Laporan Hasil Menjumlahkan hasil reviu pengendalian intern atas - - - - 8 8
Reviu Pengendalian pelaporan keuangan pada unit akuntansi lingkup
Intern atas Pelaporan binaan Inspektorat IV
Keuangan Lingkup
Binaan Inspektorat IV
INSPEKTORAT IV
11 Jumlah Unit Utama yang Menjumlahkan unit utama yang dilakukan pengawasan - - - - 2 2
Dilakukan Pengawasan dan pengendalian pegawai di lingkup binaan
dan Pengendalian Inspektorat II (Direktorat Jenderal Kefarmasian dan
Pegawai di Lingkup Alat Kesehatan dan/atau Badan PPSDM Kesehatan)
Binaan Inspektorat IV
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 121
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Peningkatan Meningkatnya Penanganan 1 Persentase Pengaduan Persentase dari jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti - 100% 100% 100% 100% 100%
Penanganan Pengaduan Masyarakat Berkadar Pengawasan dengan klarifikasi dan/atau ADTT dibagi jumlah total
Pengaduan yang Berindikasi Kerugian dari Individu, Satker, pengaduan yang diterima.
Masyarakat di Negara atau Masyarakat yang
Lingkungan Ditindaklanjuti dengan
Kementerian Klarifikasi dan/atau
Kesehatan Audit dengan Tujuan
Tertentu
2 Persentase Pelaksanaan Persentase dari jumlah pengawasan lainnya atas - - - 100% 100% 100%
Pengawasan Lainnya Atas penugasan khusus yang selesai dilaksanakan dibagi
Penugasan Khusus total penugasan khusus.
3 Persentase Satker di Persentase dari jumlah Pemantuan Penyelesaian Tindak - 100% 100% 100% 100% 100%
Lingkungan Kementerian Lanjut Hasil Audit yang selesai dilaksanakan dibagi
Kesehatan yang jumlah total Pemantuan Penyelesaian Tindak Lanjut
dilakukan Pemantauan Hasil Audit.
Penyelesaian Tindak
Lanjut Hasil Audit
Inspektorat Investigasi
Masyarakat Berindikasi
Kerugian Negara
5 Jumlah Satker Kantor Menjumlahkan Satker Kantor Pusat (KP) dan Kantor - 15 15 20 30 40
Pusat (KP) dan Kantor Daerah (KD) yang dilakukan penilaian menuju
Daerah (KD) yang WBK/WBBM.
Dilakukan Penilaian
Menuju WBK/WBBM
6 Jumlah Kantor Pusat (KP) Menjumlahkan Kantor Pusat (KP) dan Kantor Daerah - 20 20
dan Kantor Daerah (KD) (KD) yang dilakukan Pengawasan atas Penyelenggaraan
yang Dilakukan SPIP melalui pengukuran kualitas (maturitas)
Pengawasan atas penerapan SPIP
Penyelenggaraan SPIP
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 122
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6 Dukungan Meningkatnya Dukungan 1 Persentase Satker Kantor Persentase dari jumlah satker kantor pusat dan kantor - 20% 40% 60% 80% 100%
Manajemen dan Manajemen dan Pusat (KP) dan Kantor daerah yang sudah menerapkan program pencegahan
Pelaksanaan Tugas Pelaksanaan Tugas Teknis Daerah (KD) yang korupsi dibagi total satker kantor pusat dan kantor
Teknis Lainnya Lainnya pada Program Menerapkan Program daerah di lingkungan Kementerian Kesehatan.
pada Program Peningkatan Pengawasan Pencegahan Korupsi
Peningkatan dan Akuntabilitas Aparatur
Pengawasan dan Kementerian Kesehatan 2 Jumlah Unit Utama yang Menjumlahkan unit utama yang dilakukan monitoring - 8 8 8 8 8
Akuntabilitas Dilakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan area perubahan penguatan
Aparatur dan Evaluasi Pelaksanaan pengawasan Reformasi Birokrasi.
Kementerian Area Perubahan
Kesehatan Penguatan Pengawasan
Reformasi Birokrasi
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 123
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
IV PROGRAM Meningkatnya ketersediaan 1 Persentase ibu bersalin di (Jumlah Kab/Kota yang melaporkan pelaksanaan 70,4% 75% 77% 79% 82% 85%
PEMBINAAN dan keterjangkauan fasilitas pelayanan pelayanan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan
KESEHATAN pelayanan kesehatan yang kesehatan (PF) tepat waktu (Selambat-lambatnya tanggal 15 setiap
MASYA RAKAT bermutu bagi seluruh bulan) dibagi jumlah seluruh Kab/Kota) X 100%
masyarakat
2 Persentase ibu hamil (Jumlah ibu hamil dengan LiLA < 23,5 cm/jumlah ibu 24,2% 24,2% 22,7% 21,2% 19,7% 18,2%
Kurang Energi Kronik hamil yang diukur LiLA) x 100%
(KEK)
3 Persentase (Jumlah kumulatif kab/kota yg memenuhi minimal 4 15,3% * 20% * 25% * 30% * 35% * 40% *
DIREKTORAT JENDERAL
2 Persentase ibu hamil (Jumlah Kab/Kota yang melaporkan pelaksanaan 70% 72% 74% 76% 78% 80%
yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (1-1-2) tepat waktu
pelayanan antenatal ke (Selambat-lambatnya tanggal 15 setiap bulan) dibagi
empat (K4) (jumlah seluruh Kab/Kota ) X 100%
3 Persentase Puskesmas (Jumlah Puskesmas yang melaksanakan penjaringan N/A 50% 55% 60% 65% 70%
yang melaksanakan kesehatan pada peserta didik kelas 1 di wilayah kerja
penjaringan kesehatan puskesmas tersebut dalam 1 tahun ajaran) dibagi
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
untuk peserta didik kelas jumlah seluruh puskesmas di satu wilayah kerja dalam
1 kurun waktu yang sama) x 100 %
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 124
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4 Persentase Puskesmas (Jumlah Puskesmas yang melaksanakan penjaringan N/A 30% 40% 50% 55% 60%
yang melaksanakan kesehatan pada peserta didik kelas 7 dan 10 di wilayah
penjaringan kesehatan kerja puskesmas tersebut dalam 1 tahun ajaran) dibagi
untuk peserta didik kelas (jumlah seluruh puskesmas di satu wilayah kerja
7 dan 10 dalam kurun waktu yang sama) x 100 %
5 Persentase Puskesmas (Cakupan Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan 21% 25% 30% 35% 40% 45%
yang menyelenggarakan kesehatan peduli remaja di satu wilayah kerja dalam
kegiatan kesehatan kurun waktu satu tahun) dibagi Jumlah seluruh
remaja puskesmas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu
yang sama) x 100%
6 Persentase Puskesmas (Cakupan Puskesmas yang minimal 50% desa / 27% 78% 81% 84% 87% 90%
yang melaksanakan kelas kelurahan di wilayah kerjanya melaksanakan kelas ibu
ibu hamil dalam kurun waktu 1 tahun dibagi Jumlah seluruh
Puskesmas di satu wilayah kerja dalam tahun yang
sama) x 100%
7 Persentase Puskesmas (Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Orientasi 72% 77% 83% 88% 95% 100%
yang melakukan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
2 Penyehatan Meningkatnya penyehatan 1 Jumlah desa/kelurahan Jumlah kumulatif desa/kelurahan yang terverifikasi 18339* 25000* 30000* 35000* 40000* 45000*
Lingkungan dan pengawasan kualitas yang melaksanakan melaksanakan STBM
lingkungan STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat)
2 Persentase Sarana air (Jumlah sarana air minum yang diperiksa dibagi degan 22,7% 30 35% 40% 45% 50%
minum yang dilakukan Jumlah seluruh sarana air minum) x 100%
pengawasan
3 Persentase Tempat- (Jumlah Kab/Kota yang melaporkan hasil pengawasan 30% 50% 52% 54% 56% 58%
tempat umum (TTU) yang TTU berdasarkan Inspeksi Kesehatan Lingkungan
memenuhi syarat terhadap minimal 80% TTU yang terdaftar di
kesehatan wilayahnya dibagi dengan jumlah seluruh
Kabupaten/Kota) x 100%
4 Persentase RS yang (Jumlah RS yang mengelola limbah medis sesuai 5% 10% 15% 21% 28% 36%
melakukan pengelolaan peraturan dibagi dengan Jumlah RS yang terdaftar di
limbah medis sesuai Kemenkes) x 100%
standar
5 Persentase Tempat (Jumlah TPM yang memenuhi syarat kesehatan 2% 8% 14% 20% 26% 32%
Pengelolaan Makanan berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan
(TPM) yang memenuhi sesuai standar dalam kurun waktu 1 (satu) tahun
syarat kesehatan dibagi dengan jumlah TPM terdaftar) x 100%
DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN
6 Jumlah kabupaten/kota Jumlah kumulatif Kab/kota yang menyelenggarakan 336 346 356 366 376 386
yang menyelenggarakan Tatanan Kawasan sehat
tatanan kawasan sehat
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 125
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Pembinaan Upaya Meningkatnya upaya 1 Persentase Puskesmas (Jumlah puskesmas yang mendapat orientasi atau 1034 40% 50% 60% 70% 80%
Kesehatan Kerja kesehatan kerja dan yang menyelenggarakan pelatihan kesehatan kerja dibagi jumlah Puskesmas
dan Olahraga olahraga kesehatan kerja dasar seluruh Indonesia) x 100%
2 Jumlah pos UKK yang Jumlah pos UKK di TPI/PPI yang diberikan kit pos UKK 105 230 355 480 605 730
terbentuk di daerah
PPI/TPI
3 Persentase fasilitas (Jumlah fasilitas pemeriksaan kesehatan TKI yang 101 100% 100% 100% 100% 100%
pemeriksaan kesehatan memenuhi standar dibagi jumlah fasilitas pemeriksaan
TKI yang memenuhi kesehatan TKI) x 100%
standar
DAN OLAHRAGA
4 Persentase Puskesmas (Jumlah puskesmas yang mendapat orientasi atau 671 20% 30% 40% 50% 60%
yang melaksanakan pelatihan kesehatan olahraga dibagi jumlah Puskesmas
kegiatan kesehatan seluruh Indonesia) x 100%
olahraga pada kelompok
DIREKTORAT KESEHATAN KERJA
masyarakat di wilayah
kerjanya
4 Pembinaan Gizi Meningkatnya perbaikan 1 Persentase ibu hamil (Jumlah makanan tambahan bagi ibu hamil KEK yang N/A 13% 50% 65% 80% 95%
Masyarakat gizi masyarakat Kurang Energi Kronik disediakan pusat yang didistribusikan ke puskesmas
yang mendapat makanan sesuai dengan jumlah sasaran dibagi dengan jumlah
tambahan makanan tambahan ibu hamil KEK yang diadakan
pusat) x 100%
2 Persentase ibu hamil (Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan pelaksanaan 82% 82% 85% 90% 95% 98%
yang mendapat Tablet pelayanan pemberian TTD bagi ibu hamil dibagi jumlah
Tambah Darah (TTD) seluruh kabupaten dan kota) x 100%
3 Persentase bayi usia (Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan cakupan 38% 39% 42% 44% 47% 50%
kurang dari 6 bulan yang ASI Ekslusif di wilayah kerjanya dibagi jumlah seluruh
mendapat ASI eksklusif kabupaten dan kota) x 100%
4 Persentase bayi baru lahir (Jumlah kabupaten dan kota yang melaporkan 35% 38% 41% 44% 47% 50%
mendapat Inisiasi pelaksanaan pemberian makanan tambahan bagi ibu
Menyusu Dini (IMD) hamil KEK dibagi jumlah seluruh kebupaten dan kota)
x 100%
5 Persentase balita kurus (Jumlah makanan tambahan bagi balita 6 - 59 bulan N/A 70% 75% 80% 85% 90%
yang mendapat makanan dengan BB/PB atau BB/TB > -3SD sampai < -2 SD
tambahan (kurus) yang disediakan pusat yang terdistribusi ke
puskesmas sesuai dengan jumlah sasaran dibagi
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 126
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Promosi Kesehatan Meningkatnya pelaksanaan 1 Persentase Kab/Kota (Jumlah Kabupaten/Kota yang menerbitkan kebijakan 30% 40% 50% 60% 70% 80%
dan Pemberdayaan promosi yang memiliki Kebijakan tentang Germas/PHBS/perilaku sehat dibagi jumlah
Masyarakat kesehatan dan PHBS kab dan kota) x 100%
pemberdayaan 2 Persentase desa yang (Jumlah desa yang mengalokasikan dana desa - 10% 20% 30% 40% 50%
kepada masyarakat memanfaatkan dana desa bersumber APBN dari bidang pembangunan desa dan
10% untuk UKBM bidang pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan
dibagi jumlah desa) x 100%
3 Jumlah dunia usaha yang Jumlah dunia usaha yang memiliki MoU dengan 4 4 8 12 16 20
memanfaatkan CSR-nya Kementerian Kesehatan yang memanfaatkan CSR-nya
untuk program kesehatan untuk mendukung upaya promotif preventif bidang
kesehatan
4 Jumlah organisasi Jumlah organisasi kemasyarakatan yang telah MoU 3 3 6 9 12 15
kemasyarakatan yang dengan Kementerian Kesehatan yang memanfaatkan
memanfaatkan sumber sumberdayanya untuk mendukung program kesehatan.
dayanya untuk
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
mendukung kesehatan
DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN
6 Dukungan Meningkatnya dukungan Persentase realisasi (Jumlah anggaran yang dimanfaatkan dan jumlah 85% 90% 91% 92% 93% 94%
Manajemen dan manajemen dan kegiatan administrasi kegiatan yang dilaksanakan) / (total anggaran dan total
Pelaksanaan Tugas pelaksanaan tugas teknis dukungan manajemen output kegiatan) x 100
Teknis Lainnya lainnya pada Program dan pelaksanaan tugas
pada Program Kesehatan Masyarakat teknis lainnya Program
Kesehatan Kesehatan Masyarakat
SEKRETARIAT
Masyarakat
DITJEN KESMAS
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 127
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
V PENCEGAHAN DAN Menurunnya penyakit 1 Persentase cakupan Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan - 84% 85% 87% 89% 90%
PENGENDALIAN menular, penyakit tidak keberhasilan pengobatan lengkap di bagi semua kasus TB yang diobati dan
PENYAKIT menular, serta TB/Success Rate dilaporkan Kali 100 %
meningkatnya kesehatan
jiwa 2 Prevalensi HIV Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan usia 15-49 - <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5
tahun yang terinfeksi HIV dibagi seluruh penduduk
usia 15-49 dikali 100%
3 Jumlah kabupaten/kota Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang sudah - 225* 245* 265* 285* 300*
mencapai eliminasi memenuhi kriteria untuk mendapat sertifkat eliminasi
malaria malaria
4 Jumlah provinsi dengan Jumlah kasus terdaftar akhir tahun dibagi jumlah - 21 23 25 26 34
eliminasi kusta penduduk dikali 10.000
5 Jumlah kabupaten/kota Akumulasi Jumlah Kab/Kota yang sudah berhenti - 9* 12* 15* 24* 35*
dengan eliminasi filariasis PPOM dan lulus evaluasi Transmition Assement Survey
(TAS) I
6 Persentase Penurunan (Jumlah kasus PD3I tertentu pada baseline ) - (jumlah - 7% 10% 20% 30% 40%
kasus Penyakit yang kasus PD3I tertentu pada tahun berjalan) / (jumlah
Dapat Dicegah Dengan kasus PD3I tertentu pada baseline tahun 2013) x 100%
Imunisasi (PD3I) tertentu
7 Persentase Kabupaten/ Jumlah Kabupaten/Kota dengan pelabuhan, bandar 11% 29% 46% 64% 82% 100%
Kota yang mempunyai udara dan PLBDN yang memiliki kebijakan
kebijakan kesiapsiagaan kesiapsiagaan dalam penanggulangan PHEIC dibagi
dalam penanggulangan jumlah Kabupaten/Kota dengan pelabuhan, bandar
kedaruratan kesehatan udara dan PLBDN di kali 100%
masyarakat yang Catatan:
berpotensi wabah Kriteria pelabuhan, bandar udara PLDBN :
1. Internasional
2. Berfungsi rutin sepanjang tahun
3. Terdapat unsur karantina kesehatan, Imigrasi, dan
Beacukai
(Jumlah Kabupaten/Kota dengan kriteria tersebut
diatas pada tahun 2014) / 106 Kabupaten/Kota
8 Persentase Kab/Kota Jumlah Kab/Kota yang mempunyai peraturan dan 3% 10% 20% 30% 40% 50%
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 128
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Surveilans dan Bayi usia 0-11 bulan yang 1 Persentase anak usia 0 (Jumlah bayi yang mendapat satu kali imunisasi 86,9% 91% 91,5% 92% 92,5% 93%
Karantina mendapat imunisasi dasar sampai 11 bulan yang campak dalam kurun waktu 1 tahun) / (Jumlah
Kesehatan lengkap mendapat imunisasi seluruh bayi selama kurun waktu yang sama) x 100%
dasar lengkap
Anak usia 12-24 bulan 2 Persentase anak usia 12- Jumlah anak usia 12-24 bulan yang mendapatkan 33,2% 35% 40,0% 45% 55,0% 70%
yang mendapatkan 24 bulan yang imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan / (jumlah seluruh Anak
imunisasi DPT-HB-Hib mendapatkan imunisasi usia 12-24 bulan selama kurun waktu yang sama) x
Lanjutan DPT-HB-Hib Lanjutan 100%
Kabupaten/kota yang 3 Persentase respon Jumlah sinyal kewaspadaan dini yang direspon oleh - 65% 70% 75% 80% 90%
melakukan pemantauan penanggulangan terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau
kasus penyakit berpotensi sinyal kewaspadaan dini puskesmas dalam kurun waktu satu tahun dibagi
kejadian luar biasa (KLB) kejadian luar biasa (KLB) jumlah sinyal kewaspadaan dini yang muncul pada
dan melakukan respon untuk mencegah Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
penanggulangan terhadap terjadinya KLB di Puskesmas di kab/kota tersebut di atas pada kurun
sinyal KLB untuk kabupaten/kota waktu yang sama dikali 100%
mencegah terjadinya KLB
KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT SURVEILANS DAN
Kabupaten/kota yang 4 Jumlah Kabupaten/kota Jumlah kab/kota yang melakukan pemantauan situasi - - 200 280 300 400
mampu melaksanakan yang mampu PIE dan memiliki TGC
pencegahan dan melaksanakan
pengendalian penyakit pencegahan dan
infeksi emerging pengendalian penyakit
infeksi emerging
2. Pencegahan dan Meningkatnya Pencegahan 1 Persentase Kabupaten/ (Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan 30% 40% 50% 60% 70% 80%
Pengendalian dan Pengendalian Penyakit Kota yang melakukan pengendalian vektor dibagi dengan jumlah
Penyakit Tular Tular Vektor dan Zoonotik pengendalian vektor Kabupaten/Kota endemis penyakit tular vektor dan
Vektor dan Zoonotik terpadu penyakit zoonotik lainnya) x 100 %
2 Jumlah Kabupaten/Kota Jumlah kumulatif Kabupaten/ Kota dengan API < 1 per 337* 340* 360* 375* 390* 400*
dengan API <1 per 1.000 1.000 penduduk.
penduduk
3 Jumlah Kabupaten/Kota Akumulasi jumlah Kabupaten/Kota Endemis Filariasis 29* 35* 45* 55* 65* 75*
endemis Filaria berhasil yang sudah menyelesaikan POPM Selama 5 tahun dan
menurunkan angka lulus survei Pre TAS kurang (< 1% )
Mikrofilaria menjadi 1%
4 Persentase Kabupaten/ Jumlah Kabupaten/kota dengan IR DBD <49/100.000 58% 60% 62% 64% 66% 68%
Kota dengan IR DBD < 49 penduduk dibagi dengan seluruh Kabupaten/Kota pada
per 100.000 penduduk tahun yang sama
5 Persentase Kabupaten/ (Jumlah Kabupaten/ Kota endemis Rabies yang 10% 25% 40% 55% 70% 85%
PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 129
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3. Pencegahan dan Menurunnya angka 1 Persentase cakupan Jumlah kasus baru kusta tanpa cacat di bagi jumlah - 82% 85% 88% 91% 95%
Pengendalian kesakitan dan kecacatan penemuan kasus baru kasus baru yang ditemukan selama satu tahun dikali
Penyakit Menular akibat penyakit menular kusta tanpa cacat 100%
Langsung langsung 2 Persentase Kasus TB Jumlah kasus TB yang diobati TB sesuai dengan - 73% 75% 77% 79% 80%
yang ditatalaksana standar dibagi jumlah kasus TB yang dilaporkan dikali
sesuai standar 100 %
3 Persentase kasus HIV Jumlah ODHA yang masih mendapatkan pengobatan - 45% 47% 50% 52% 55%
yang diobati ARV dibagi jumlah ODHA yang memenuhi syarat
untuk memulai terapi ARV dikali 100 %
4 Persentase Di Puskesmas : cara menghitung prosentase yang - 20% 30% 40% 50% 60%
Kabupaten/Kota yang diberikan tatalaksana standar yaitu jumlah balita batuk
50% Puskesmasnya dan atau kesukaran bernafas yang dihitung nafas atau
melakukan tatalaksana dilihat TDDK dibagi seluruh kunjungan balita dengan
standar Pneumonia. keluhan batuk dan atau kesukaran bernafas
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 130
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4. Pengendalian Menurunnya Angka 1 Persentase Puskesmas Jumlah puskesmas yang melaksanakan pengendalian 7% 10% 20% 30% 40% 50%
Penyakit Tidak Kesakitan dan Kematian yang melaksanakan PTM secara terpadu DIBAGI jumlah puskesmas di
Menular Akibat Penyakit Tidak pengendalian PTM Indonesia DIKALI 100%
Menular; Meningkatnya terpadu
Pencegahan dan 2 Persentase Desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan 8,40% 10% 20% 30% 40% 50%
Penanggulangan Penyakit desa/kelurahan yang Posbindu PTM dibagi jumlah seluruh desa di Indonesia
Tidak Menular melaksanakan kegiatan DIKALI 100%
Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) PTM
3 Persentase Puskesmas puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini 7,5% 10% 15% 25% 35% 50%
yang melaksanakan kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia
kegiatan deteksi dini 30-50 DIBAGI jumlah seluruh puskesmas DIKALI 100%
kanker payudara dan
leher rahim pada
perempuan usia 30-50
tahun
4 Persentase Puskesmas Jumlah puskesmas yang melakukan deteksi dini dan - - 5% 10% 20% 30%
yang melaksanakan merujuk kasus katarak dibagi Jumlah seluruh
PENYAKIT TIDAK MENULAR
DIREKTORAT PENCEGAHAN
5 Persentase kab/kota yang Jumlah kab/kota yang telah memiliki kebijakan KTR 10% 30% 40% 50% 60% 70%
memiliki kebijakan dibagi dengan jumlah kab/kota di Indonesia dikali
Kawasan Tanpa Rokok 100%
(KTR)
5. Pencegahan Meningkatnya pencegahan 1 Jumlah Kabupaten/Kota Jumlah kumulatif Kab/Kota yang menyelenggarakan 30* 40* 50* 100* 150* 200*
Masalah Kesehatan dan pengendalian masalah yang menyelenggarakan upaya pencegahan dan pengendalian masalah
Jiwa dan Napza kesehatan jiwa dan napza upaya pencegahan dan penyalahgunaan Napza di IPWL
pengendalian masalah
penyalahgunaan Napza di
Institusi Penerima Wajib
Lapor (IPWL)
2 Jumlah Provinsi yang 30/100 di kali jumlah seluruh sekolah SMA dan yang - 5 Prov 19 Prov 34 Prov
DAN NAPZA
6 Dukungan Meningkatnya dukungan 1 Persentase Satker (Jumlah Satker dengan nilai AA) / (jumlah Satker yang - 35% 40% 55% 70% 85%
Manajemen dan manajemen dan Program P2P yang dinilai SAKIP)
Pelaksanaan Tugas pelaksanaan tugas teknis memperoleh penilaian
Teknis Lainnya lainnya pada program SAKIP dengan hasil AA
pada Program Pencegahan dan 2 Persentase Satker Pusat (Jumlah Satker Pusat dan UPT yang memenuhi standar - 50% 55% 60% 64% 69%
P2P
Pencegahan dan pengendalian penyakit dan Daerah yang sarana/prasarana) / (jumlah Satker Pusat dan UPT)
Pengendalian ditingkatkan
Penyakit sarana/prasarananya
untuk memenuhi standar
DIREKTORAT MASALAH KESEHATAN JIWA SEKRETARIAT DITJEN
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 131
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
VI PEMBINAAN Meningkatnya akses 1 Jumlah Kecamatan yang Jumlah kumulatif kecamatan yang minimal salah satu 0 350 700* 2.800* 4.900* 5.600*
PELAYANAN pelayanan kesehatan dasar memiliki minimal satu Puskesmasnya telah dinyatakan tersertifikasi akreditasi
KESEHATAN dan rujukan yang puskesmas tersertifikasi oleh penyelenggara akreditasi FKTP.
berkualitas bagi akreditasi
masyarakat
2 Jumlah Kab/Kota yang Jumlah Kab/kota yang RS Pemerintahnya sudah 10 94 190* 287* 434* 481*
memiliki minimal 1 RSUD terakreditasi versi 2012 oleh lembaga akreditasi yang
yang tersertifikasi ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI
akreditasi nasional
DIREKTORAT JENDERAL
PELAYANAN KESEHATAN
1 Pembinaan Pelayanan kesehatan 1 Jumlah Puskesmas Non Jumlah kumulatif Puskesmas yang memberikan 288* 700* 1.400* 2.800* 5.600* 6.000*
Pelayanan sesuai standar di Rawat Inap dan pelayanan sesuai standar di Permenkes Nomor 75
Kesehatan Primer Puskesmas Puskesmas Rawat Inap tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
yang memberikan
Pelayanan sesuai standar
Pelayanan kesehatan 2 Jumlah kab/kota yang Jumlah kumulatif kab/kota yang melakukan Pelayanan 96* 107* 118* 128* 139* 150*
bergerak (PKB) di daerah melakukan Pelayanan Kesehatan Bergerak di daerah terpencil dan sangat
terpencil dan sangat Kesehatan Bergerak di terpencil, pada tahun berjalan
terpencil daerah terpencil dan
sangat terpencil
Puskesmas yang 3 Jumlah Puskesmas yang Jumlah kumulatif Puskesmas yang bekerja sama - 200 1.600* 3.000* 4.400* 5.600*
bekerjasama dengan UTD telah bekerjasama melalui Dinas Kesehatan dengan UTD dan RS pada
dan RS dalam pelayanan melalui Dinas Kesehatan tahun berjalan
KESEHATAN PRIMER
AKI
Meningkatnya mutu dan 4 Jumlah Puskesmas yang Jumlah kumulatif Puskesmas yang melaksanakan - 637 721* 812* 914* 1.015*
akses Pelayanan menerapkan Pelayanan asuhan keperawatan terintegrasi dengan Pendekatan
keperawatan Keperawatan Kesehatan keluarga minimal 1 desa
masyarakat
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 132
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Pembinaan Integrasi Data Rekam 1 Jumlah RS Rujukan Jumlah kumulatif RS Rujukan Nasional, RS Rujukan NA - 15 30* 45* 60*
Pelayanan Medis Nasional dengan RS Provinsi dan RS Rujukan regional yang menerapkan
Kesehatan Rujukan Rujukan Regional yang integrasi rekam medis
menerapkan integrasi
data rekam medis
Kabupaten/Kota dengan 2 Persentase Kabupaten/ (Jumlah Kab/Kota dengan kesiapan akses layanan 50% 60% 70% 80% 90% 95%
kesiapan akses layanan Kota dengan kesiapan rujukan dibagi total kab/kota)x100%
rujukan akses layanan rujukan Baseline jumlah Kab/Kota sebanyak 497 Kab/Kota
RS Pratama yang dibangun 3 Jumlah RS pratama yang Jumlah kumulatif RS Pratama yang dibangun dan siap 24 24 27* 50* 60* 64*
dibangun (kumulatif) dioperasionalkan.
Dokumen tentang 4 Jumlah dokumen tentang Jumlah dokumen data kebutuhan kapal RS di - 1 1 - - -
kebutuhan kapal RS di kebutuhan kapal RS di kabupaten kepulauan
Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan
Pemenuhan jejaring 5 Persentase RS Regional (Jumlah RS Rujukan Provinsi dan RS Rujukan Regional - 3% 6% 12% 20% 32%
pelayanan telemedicine sebagai pengampu yang memberikan pelayanan [sebagai pengampu]
KESEHATAN RUJUKAN
RS Rujukan yang memiliki 6 Jumlah RS Rujukan yang Jumlah kumulatif RS Rujukan Nasional, RS Rujukan - - - - 60 72
pelayanan kesehatan memiliki pelayanan Provinsi dan RS Rujukan Regional yang memiliki
rujukan sesuai standar kesehatan rujukan sesuai pelayanan kesehatan rujukan sesuai standar
standar
3 Pembinaan Mutu Puskesmas yang siap 1 Jumlah Kecamatan Yang Jumlah kumulatif kecamatan yang minimal salah satu - 350 700* 2.800* 4.900* 5.600*
dan Akreditasi diakreditasi Memiliki Minimal 1 Puskesmasnya telah dinyatakan tersertifikasi akreditasi
Pelayanan Puskesmas Tersertifikasi oleh penyelenggara akreditasi FKTP
Kesehatan Akreditasi
Rumah Sakit yang siap 2 Jumlah Kab/Kota yang Jumlah Kab/kota yang RS Pemerintahnya sudah 10 94 190* 287* 434* 481*
diakreditasi memiliki minimal 1 RSUD terakreditasi versi 2012 oleh lembaga akreditasi yang
yang tersertifikasi ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
DAN AKREDITASI
DIREKTORAT MUTU
akreditasi nasional
PELAYANAN KESEHATAN
4 Pembinaan Penyelenggaraan/ 1 Jumlah Puskesmas yang Jumlah kumulatif Puskesmas yang menyelenggarakan 1.169 1.532* 2.436* 3.336* 4.236* 5.136*
Pelayanan pembinaan Pelayanan menyelenggarakan kesehatan tradisional
Kesehatan Kesehatan Tradisional di kesehatan tradisional
Tradisional Puskesmas
Penyelenggaraan 2 Jumlah RS Pemerintah Jumlah kumulatif RS Pemerintah yang - 103 153* 183* 213* 243*
Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan menyelenggarakan kesehatan tradisional
PELAYANAN
KESEHATAN
DIREKTORAT
TRADISIONAL
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 133
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Pembinaan Fasilitas Puskesmas yang memenuhi 1 Jumlah Puskesmas yang Jumlah Puskesmas dengan pemenuhan SP lebih besar - 0 1.400 2.800* 5.600* 6.000*
Pelayanan sarana, prasarana dan alat memenuhi sarana, atau sama dengan 60% dari standar standar.
Kesehatan (SPA) sesuai standar prasarana dan alat (SPA) (Angka kumulatif)
sesuai standar
RS Rujukan Nasional yang 2 Jumlah RS Rujukan 14 Rumah Sakit Rujukan Nasional Berdasarkan - 0 14 14 14 14
ditingkatkan sarana dan Nasional yang keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
prasarananya ditingkatkan sarana Nomor HK.02.02/Menkes/390/2014 tanggal 17
prasarananya Oktober 2014 tentang Pedoman Penetapan Rumah
Sakit Rujukan Nasional yang mendapat dana
APBN/DAK yang diukur peningkatan kualitas sarana
prasarananya.
RS Rujukan Regional dan 3 Jumlah RS Rujukan 110 RS Rujukan Regional dan 20 RS Rujukan Provinsi - 0 130 130 130 130
Provinsi yang memenuhi Regional yang memenuhi yang mendapatkan dana APBN/DAK dan diukur
sarana, prasarana dan alat sarana parasarana dan peningkatan/pemenuhan SPA nya.
(SPA) sesuai standar alat (SPA) sesuai standar
RSUD yang memenuhi 4 Jumlah RSUD yang Jumlah RSUD yang mendapatkan alokasi DAK dalam - 0 190* 287* 434* 481*
standar Sarana Prasarana memenuhi standar rangka pemenuhan standar sarana-prasarana dan alat
dan Alat kesehatannya Sarana Prasarana dan kesehatan.
Alat kesehatannya
Balai Pengujian Fasilitas 5 Jumlah Balai Pengujian Jumlah BPFK atau Institusi Penguji yang memenuhi - 0 0 10 14 18
Kesehatan / Institusi Fasilitas Kesehatan / persyaratan sesuai PMK no. 54 tahun 2015 tentang
Penguji Fasilitas Kesehatan Institusi Penguji Fasilitas pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
yang Mampu Memberikan Kesehatan yang Mampu
Pelayanan Sesuai Standar Memberikan Pelayanan
Sesuai Standar
DIREKTORAT FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Dinas Kesehatan Provinsi 6 Jumlah Dinas Kesehatan Unit pemeliharaan fasilitas kesehatan yang sudah - 0 0 3 6 9
yang mengembangkan Unit Provinsi yang memiliki penetapan dari kepala daerah
pemeliharaan Fasilitas mengembangkan Unit
Kesehatan Regional / pemeliharaan Fasilitas
Regional Maintenance Kesehatan Regional /
Center Regional Maintenance
Center
5 Dukungan Meningkatnya Dukungan 1 Persentase monitoring Jumlah Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) - 30% 45% 60% 80% 100%
Manajemen dan Manajemen dan dan evaluasi yang Terintegrasi yang Efektif/Seluruh pelaksanaan Monev
Pelaksanaan Tugas Pelaksanaan Tugas Teknis terintegrasi berjalan Terintegrasi X 100%
Teknis Lainnya Lainnya pada Program efektif
pada Program Pelayanan Kesehatan 2 Persentase satker yang Jumlah Satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah yang 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelayanan mendapatkan alokasi mendapatkan alokasi anggaran sesuai dengan kriteria
DITJEN
Kesehatan
PELAYANAN
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 134
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
VII PROGRAM Meningkatnya akses, 1 Persentase puskesmas (Jumlah Puskesmas yang memiliki obat dan vaksin - - - 85% 90% 95%
KEFARMASIAN DAN kemandirian dan mutu dengan ketersediaan obat esensial), dibagi (Jumlah Puskesmas di Indonesia yang
ALAT KESEHATAN sediaan farmasi dan alat dan vaksin esensial melapor) dikali 100%
kesehatan
2 Jumlah bahan baku Dihitung jumlah bahan baku sediaan farmasi yang siap
sediaan farmasi yang siap diproduksi dan jumlah jenis/varian alat kesehatan yang
diproduksi di dalam telah mampu diproduksi, oleh industri di dalam negeri
negeri dan jumlah (kumulatif)
jenis/varian alat
kesehatan yang
diproduksi di dalam
negeri (kumulatif)
a. Target bahan baku - 5 10* 20* 30* 45*
sediaan farmasi
b. Target alat kesehatan - 2 7* 14* 21* 28*
DAN ALAT KESEHATAN
3 Persentase produk alat (Jumlah sampel alkes dan PKRT yang diuji dan - 77% 80% 83% 86% 90%
kesehatan dan memenuhi syarat) dibagi (Jumlah sampel alkes dan
perbekalan kesehatan PKRT yang diuji) dikali 100%
DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN
Rumah Sakit 2 Persentase rumah sakit (Jumlah rumah sakit yang melaksanakan pelayanan - - 50% 55% 60% 65%
melaksanakan pelayanan yang melaksanakan kefarmasian) dibagi (Jumlah rumah sakit yang melapor)
kefarmasian sesuai standar pelayanan kefarmasian dikali 100%
sesuai standar
Penggunaan obat rasional 3 Persentase 1. (Jumlah Kabupaten / Kota dengan minimal nilai - - - 30% 35% 40%
di puskesmas kabupaten/kota yang rerata penggunaan obat rasional di 20% Puskesmas
menerapkan penggunaan sebesar 60% ) dibagi (jumlah Kabupaten / Kota) x 100%
obat rasional di
puskesmas 2. Penghitungan capaian Penggunaan Obat Rasional di
Puskesmas dilakukan dengan cara Rerata penjumlahan
proporsional dari: 1) Persentase penggunaan antibiotika
pada penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia; 2)
Persentase penggunaan antibiotika pada kasus diare
non spesifik; 3) Persentase penggunaan injeksi pada
kasus myalgia; 4) Rerata item jenis obat per lembar
DIREKTORAT PELAYANAN KEFARMASIAN
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 135
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Tata Kelola Obat Puskesmas dengan 1 Persentase puskesmas (Jumlah Puskesmas yang memiliki obat dan vaksin - - - 85% 90% 95%
Publik dan ketersediaan obat dan dengan ketersediaan obat esensial), dibagi (Jumlah Puskesmas di Indonesia yang
Perbekalan vaksin esensial dan vaksin esensial melapor) dikali 100%
Kesehatan
Instalasi farmasi provinsi 2 Persentase instalasi (Jumlah instalasi farmasi provinsi /kabupaten/kota - - 15% 20% 30% 40%
dan kabupaten/kota farmasi Provinsi dan yang menerapkan sistem elektronik logistik obat dan
menerapkan sistem Kabupaten/Kota yang BMHP) dibagi (Jumlah instalasi farmasi provinsi
informasi logistik obat dan menerapkan aplikasi /kabupaten/kota) dikali 100%
Bahan Medis Habis Pakai logistik obat dan Bahan
(BMHP) Medis Habis Pakai
(BMHP)
Instalasi farmasi 3 Persentase Instalasi (Jumlah IF Kab Kota yang melakukan manajemen 53,5% 55% 60% 65% 70% 75%
DAN KESEHATAN
Kabupaten/Kota farmasi Kabupaten/Kota pengelolaan obat sesuai standar) dibagi (Jumlah IF Kab
melakukan manajemen yang melakukan kota seluruh Indonesia) dikali 100%
pengelolaan obat dan manajemen pengelolaan
vaksin sesuai standar obat dan vaksin sesuai
standar
DIREKTORAT TATA KELOLA OBAT PUBLIK
3 Produksi dan Bahan baku sediaan 1 Jumlah bahan baku Dihitung jumlah bahan baku sediaan farmasi yang siap - 5 10* 20* 30* 45*
Distribusi farmasi yang diproduksi di sediaan farmasi yang diproduksi oleh industri di dalam negeri (kumulatif)
Kefarmasian dalam negeri siap diproduksi di dalam
negeri (kumulatif)
Transformasi industri 2 Jumlah industri sediaan Dihitung jumlah industri sediaan farmasi yang - - - 3 6* 9*
sediaan farmasi dari farmasi yang melakukan transformasi dari industri formulasi menjadi
industri formulasi menjadi bertransformasi dari industri berbasis riset (kumulatif)
industri berbasis riset industri formulasi
menjadi industri berbasis
riset (kumulatif)
Layanan izin industri 3 Persentase layanan izin (Jumlah layanan izin industri sediaan farmasi yang - - 80% 85% 88% 90%
sediaan farmasi efektif industri sediaan farmasi diselesaikan tepat waktu) dibagi (Jumlah permohonan
DISTRIBUSI KEFARMASIAN
DIREKTORAT PRODUKSI DAN
4 Penilaian Alat Alat kesehatan yang 1 Jumlah jenis/varian alat Dihitung jumlah jenis/varian alat kesehatan yang telah - 2 7* 14* 21* 28*
Kesehatan (Alkes) diproduksi di dalam negeri kesehatan yang mampu diproduksi oleh industri di dalam negeri
dan Perbekalan diproduksi di dalam (kumulatif)
Kesehatan Rumah negeri (kumulatif)
Tangga (PKRT) Pengawasan pre-market 2 Persentase penilaian pre- (Jumlah permohonan yang selesai dievaluasi sesuai 60% 63% 66% 80% 82% 85%
alat kesehatan dan market alat kesehatan dengan janji layanan) dibagi (Jumlah permohonan
perbekalan kesehatan dan perbekalan masuk yang selesai dievaluasi) dikali 100%
rumah tangga (PKRT) kesehatan rumah tangga
DAN PKRT
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 136
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Pengawasan Alat Pengawasan post-market 1 Persentase produk alat (Jumlah sampel alkes dan PKRT yang diuji dan - 77% 80% 83% 86% 90%
Kesehatan (Alkes) alat kesehatan dan kesehatan dan memenuhi syarat) dibagi (Jumlah sampel alkes dan
dan Perbekalan perbekalan kesehatan perbekalan kesehatan PKRT yang diuji) dikali 100%
Kesehatan Rumah rumah tangga (PKRT) rumah tangga (PKRT) di
Tangga (PKRT) efektif peredaran yang
memenuhi syarat
2 Persentase sarana Persentase jumlah sarana produksi Alkes dan PKRT 30% 35% 40% 50% 70% 90%
produksi alat kesehatan yang memenuhi cara pembuatan yang baik terhadap
dan perbekalan jumlah sarana produksi yang diinspeksi
DAN PKRT
baik (GMP/CPAKB)
6 Dukungan Layanan dukungan 1 Persentase layanan (Jumlah layanan dukungan manajemen yang 75% 80% 85% 87% 90% 95%
Manajemen dan manajemen pada program dukungan manajemen diselesaikan tepat waktu sesuai dengan janji layanan)
Pelaksanaan Tugas kefarmasian dan alkes yang diselesaikan tepat dibagi (Jumlah layanan dukungan manajemen) dikali
Teknis Lainnya tepat waktu. waktu 100%
pada Program
DITJEN
Kefarmasian dan
FARMALKES
SEKRETARIAT
Alat Kesehatan
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 137
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
VIII PROGRAM Meningkatnya ketersediaan 1 Jumlah puskesmas yang Nilai absolut puskesmas yang telah terpenuhi tenaga 1.015 1.200 2.000 3.000 4.200 5.600
PENGEMBANGAN dan mutu sumber daya minimal memiliki 5 jenis kesehatan sesuai standar terutama untuk tenaga
DAN manusia kesehatan sesuai tenaga kesehatan kesehatan lingkungan, tenaga kefarmasian, tenaga gizi,
PEMBERDAYAAN dengan standar pelayanan tenaga kesehatan masyarakat, dan analis kesehatan
SUMBER DAYA kesehatan
MANUSIA 2 Persentase RS Kab/Kota Jumlah RSUD Kab/Kota kelas C yang telah terpenuhi 4 25% 30% 35% 40% 50% 60%
KESEHATAN kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar (Obgin, anak, penyakit dalam,
(PPSDMK) dokter spesialis dasar dan dan bedah) dan 3 spesialis penunjang dibagi total
3 dokter spesialis jumlah RSUD Kab/Kota Kelas C
penunjang
3 Jumlah SDM Kesehatan Jumlah SDM Kesehatan yang telah ditingkatkan 25.000 10.200 21.510 33.060 44.850 56.910
yang ditingkatkan kemampuannya dengan memperoleh ijazah melalui
BADAN PPSDM KESEHATAN
Penugasan Tenaga 3 Jumlah tenaga kesehatan Nilai akumulative Tenaga kesehatan yang di - 2.877* - 3.000* 3.835* 3.560*
Kesehatan secara individu yang ditempatkan dalam dayagunakan di fasyankes melalui mekanisme
rangka penugasan Pengangkatan ASN, PPPK, PTT baik Pusat maupun
khusus individu Daerah dan Penugasan Khusus Individu
Fasyankes
SDM KESEHATAN
Penugasan Khusus bagi 4 Jumlah dokter residen Nilai absolut dokter residen dalam program pendidikan - - 678 800 730 730
Calon Dokter Spesialis yang ditempatkan dalam dokter spesialis (PPDS/PPDGS) yang melaksanakan
(Residen) rangka Penugasan penugasan khusus
Khusus Residen (orang) di
PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN
Rumah Sakit
Wajib Kerja Sarjana (WKS) 5 Jumlah Lulusan Nilai absolut dokter spesialis yang melaksanakan wajib - - - 1.000 1.000 1.000
Bagi Lulusan Pendidikan Pendidikan Dokter kerja dokter spesialis di RS
Dokter Spesialis Spesialis Baru yang
menjalani WKS (orang)
DAN
2 Pelaksanaan Internship dokter Jumlah tenaga kesehatan Nilai abolut dari tenaga kesehatan yang melaksanakan - 6.500 9.388 11.250 11.250 11.250
PUSAT
SDM KESEHATAN
PENDAYAGUNAAN
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 138
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Pendidikan SDM Akreditasi Program Studi 1 Jumlah program studi Jumlah Program studi poltekkesKemenkes yang - 153* 213* 274* 321* 351*
Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Poltekkes Kemenkes terakreditasi minimal B yang dihitung dari habis masa
yang terakreditasi sangat berlakunya, reakreditasi dan prodi baru yang
baik diakumulasikan dari tahun sebelumnya.
Program Bantuan biaya 2 Jumlah Tenaga Jumlah peserta penerima program bantuan biaya - - - 16.190 30.620* 37.819*
pendidikan bagi tenaga Kesehatan yang belum pendidikan yang dihitung secara kumulatif dari tahun
kesehatan yang belum D3 DIII penerima program sebelumnya
SDM KESEHATAN
bantuan pendidikan
PUSAT PENDIDIKAN
4 Pelatihan SDM Pelatihan Teknis dan Jumlah SDM Kesehatan Menghitung jumlah sertifikat yang diterbitkan untuk - 9.000 21.170 25.000 30.000 30.000
Kesehatan Fungsional bagi SDM yang mendapat sertifikat peserta pelatihan yang telah mengikuti pelatihan
kesehatan pada pelatihan teknis dan terakreditasi
fungsional terakreditasi
(orang)
SDM KESEHATAN
5 Peningkatan Mutu Terselenggaranya fasilitas 1 Jumlah tenaga kesehatan Menghitung jumlah STR tenaga kesehatan selain - 100.000 115.000 175.000 150.000 150.000
SDM Kesehatan standarisasi dan profesi teregistrasi dokter, dokter gigi dan tenaga farmasi yang diterbitkan
tenaga kesehatan per tahun
SDM kesehatan yang 2 Jumlah SDM kesehatan Menghitung jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan - 2.167 4.288 3.635 2.929 2.900
bekerja dibidang kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan (diploma/Strata/Profesi) per
yang ditingkatkan pendidikan berkelanjutan tahun (peserta lama dan baru)
kemampuannya melalui (orang)
pendidikan berkelanjutan 3 Jumlah peserta penerima Menghitung jumlah Peserta penerima bantuan - 4.387 4.446 2.882 2.987 2.900
SDM KESEHATAN
6 Pembinaan dan Pendidikan Tenaga Jumlah lulusan tenaga Merekap jumlah peserta didik yang 15.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
Pengelolaan Kesehatan di Poltekkes kesehatan dari Poltekkes lulus/menyelesaikan pendidikan di 38 Politeknik
Pendidikan Tinggi Kemenkes RI Kemenkes RI Kesehatan dari berbagai program studi yang berasal
dari berbagai jenjang pendidikan.
POLITEKNIK
KESEHATAN
KEMENKES RI
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 139
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
7 Dukungan Tersedianya Regulasi 1 Jumlah dokumen norma, Menghitung jumlah dokumen rancangan peraturan 166 20 20 20 20 20
Manajemen dan PPSDM Kesehatan yang standar, prosedur dan yang disusun/dibuat/dihasilkan oleh pusat-pusat dan
Pelaksanaan Tugas sesuai dengan Kebutuhan kriteria PPSDM sekretariat di lingkungan Badan PPSDMK dalam bentuk
Teknis Lainnya Program Kesehatan rancangan UU, PP, Perpres, Permenkes, Kepmenkes
pada Program pedoman teknis, petunjuk teknis, perjanjian kerjasama
Pengembangan dan dan standar/prosedur terkait PPSDMK.
Pemberdayaan
Sumber Daya Data dan informasi Tenaga 2 Jumlah dokumen Data Merekap Dokumen data dan informasi tenaga 0 0 34 34 34 34
Manusia Kesehatan Kesehatan di seluruh dan informasi Tenaga kesehatan yang sudah melalui proses up date secara
provinsi Kesehatan di seluruh berjenjang dan telah divalidasi yang berasal dari
provinsi yang terupdate seluruh provinsi
secara teratur (dokumen)
Terpenuhi kebutuhan 3 Jumlah satuan kerja Merekap jumlah satuan kerja yang telah mendapatkan 49 6 14 21 31 49
sarana dan prasarana pada yang ditingkatkan sarana alokasi anggaran pemenuhan sarana dan prasarana
Satker Pusat dan UPT dan prasarananya dan telah diselenggarakan oleh satker antara lain dalam
bentuk pembangunan/rehabilitasi gedung dan
lingkungan, pengadaan ABBM, pengadaan tanah,
pengadaan alat laboratorium, alat peraga pelatihan,
pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi,
SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 140
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
IX PENELITIAN DAN Meningkatnya kualitas 1 Jumlah hasil riset Menghitung jumlah kumulatif laporan Riskesnas yang 1 1 4* 6* 7* 8*
PENGEMBANGAN penelitian, pengembangan kesehatan nasional ditulis berdasarkan hasil litbang kesehatan, dibuktikan
KESEHATAN dan pemanfaatan di bidang (Riskesnas) bidang dengan adanya laporan Nasional Riskesnas
kesehatan kesehatan dan gizi
masyarakat
2 Jumlah rekomendasi Menghitung Jumlah kumulatif dokumen rekomendasi - 24 48* 72* 96* 120*
kebijakan berbasis kebijakan yang ditulis berdasarkan hasil litbang
penelitian dan kesehatan yang disampaikan dalam forum atau
pengembangan kesehatan pertemuan kepada pengelola program dan atau
yang diadvokasikan ke pemangku kepentingan yang dibuktikan dengan adanya
pengelola program dokumen rekomendasi kebijakan dan laporan
kesehatan dan atau forum/pertemuan (Menghitung target/baseline
pemangku kepentingan berdasarkan perhitungan rekomendasi sesuai isu
strategis yang telah diadvokasikan)
BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN
3 Jumlah hasil penelitian Menghitung jumlah kumulatif hasil litbangkes yang 2 13* 21* 26* 31* 35*
yang didaftarkan HKI didaftarkan HKI dengan bukti telah menerima nomor
Registrasi
1 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah hasil Riset Menghitung jumlah kumulatif laporan Riskesnas yang - 1 2* 3* 5* 6*
Pengembangan dan Pengembangan di Biomedis pada Riset ditulis berdasarkan hasil litbang kesehatan, dibuktikan
Biomedis dan Bidang Biomedis dan Kesehatan Nasional dengan adanya laporan Nasional Biomedis
Teknologi Dasar Teknologi Dasar Kesehatan
Kesehatan 2 Jumlah rekomendasi Menghitung Jumlah kumulatif dokumen rekomendasi - 5 10* 15* 20* 25*
kebijakan yang dihasilkan kebijakan yang ditulis berdasarkan hasil litbang
dari penelitian dan kesehatan berupa bukti output naskah rekomendasi
pengembangan di bidang kebijakan (Menghitung target/baseline berdasarkan
Biomedis dan Teknologi perhitungan rekomendasi sesuai isu strategis di bidang
Dasar Kesehatan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan).
3 Jumlah hasil penelitian Menghitung jumlah kumulatif hasil penelitian dan 4 10* 23* 36* 45* 60*
dan pengembangan di pengembangan di bidang Biomedis dan Teknologi Dasar
bidang Biomedis dan Kesehatan berupa produk/informasi/data yang
Teknologi Dasar mendukung isu strategis kesehatan per tahun
Kesehatan
4 Jumlah publikasi karya Menghitung Jumlah kumulatif artikel hasil penelitian 22 20* 40* 60* 80* 100*
tulis ilmiah di bidang dan pengembangan kesehatan di Bidang Biomedis dan
TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN
internasional
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 141
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah Hasil Riset Status Menghitung jumlah kumulatif laporan Riskesnas yang 1 - 2 3* 10* 11*
Pengembangan dan Pengembangan di Kesehatan Masyarakat ditulis berdasarkan hasil litbang kesehatan, dibuktikan
Sumber Daya dan Bidang Sumber Daya dan pada Riset Kesehatan dengan adanya laporan Nasional Riskesnas per Regional
Pelayanan Pelayanan Kesehatan Nasional Wilayah I atau Propinsi Wilayah I yakni provinsi Aceh, Riau, DKI,
Kesehatan DIY, Jateng, NTT, Sulsel
2 Jumlah rekomendasi Menghitung Jumlah kumulatif dokumen rekomendasi - 8 16* 24* 32* 40*
kebijakan yang dihasilkan kebijakan yang ditulis berdasarkan hasil litbang
dari penelitian dan kesehatan berupa bukti output naskah rekomendasi
pengembangan di Bidang kebijakan (Menghitung target/baseline berdasarkan
Sumber Daya dan perhitungan rekomendasi sesuai isu strategis di bidang
Pelayanan Kesehatan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan).
3 Jumlah hasil penelitian Menghitung jumlah kumulatif hasil penelitian dan 8* 12* 21* 29* 32* 41*
dan pengembangan di pengembangan di bidang Sumber Daya dan Pelayanan
bidang Sumber Daya dan Kesehatan berupa produk/informasi/data yang
Pelayanan Kesehatan mendukung isu strategis kesehatan per tahun
4 Jumlah publikasi karya Menghitung Jumlah kumulatif artikel hasil penelitian 19* 15* 26* 39* 52* 67*
tulis ilmiah di bidang dan pengembangan kesehatan di Bidang Sumber Daya
Sumber Daya dan dan Pelayanan Kesehatan yang dipublikasikan pada
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA DAN PELAYANAN KESEHATAN
3 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah Hasil Riset Status Menghitung jumlah kumulatif laporan Riskesnas yang 1 0 2* 3* 10* 11*
Pengembangan dan Pengembangan di Kesehatan Masyarakat ditulis berdasarkan hasil litbang kesehatan, dibuktikan
Upaya Kesehatan Bidang Upaya Kesehatan pada Riset Kesehatan dengan adanya laporan Nasional Riskesnas per Regional
Masyarakat Masyarakat Nasional Wilayah II atau Propinsi Wilayah II yakni provinsi Sumut, Sumsel,
Bengkulu, Lampung, Jabar, Banten, Maluku
2 Jumlah rekomendasi Menghitung Jumlah kumulatif dokumen rekomendasi - 8 16* 24* 32* 40*
kebijakan yang dihasilkan kebijakan yang ditulis berdasarkan hasil litbang
dari penelitian dan kesehatan berupa bukti output naskah rekomendasi
pengembangan di bidang kebijakan (Menghitung target/baseline berdasarkan
Bidang Upaya Kesehatan perhitungan rekomendasi sesuai isu strategis di bidang
Masyarakat Upaya Kesehatan Masyarakat).
3 Jumlah hasil penelitian Menghitung jumlah kumulatif hasil penelitian dan 11* 23* 86* 100* 112* 140*
dan pengembangan di pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat
MASYARAKAT
4 Jumlah publikasi karya Menghitung Jumlah kumulatif artikel hasil penelitian 17* 33* 81* 141* 203* 268*
tulis ilmiah di bidang dan pengembangan kesehatan di Bidang Upaya
Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat yang dipublikasikan pada media
Masyarakat yang dimuat cetak dan atau elektronik nasional maupun
di media cetak dan atau internasional yang terakreditasi dan ditulis oleh peneliti
elektronik nasional dan Badan Litbangkes sebagai penulis pertama(first author)
internasional
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 142
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah Hasil Riset Status Menghitung jumlah kumulatif laporan Riskesnas yang 1 - 2* 3* 10* 11*
Pengembangan dan Pengembangan di Kesehatan Masyarakat ditulis berdasarkan hasil litbang kesehatan, dibuktikan
Humaniora dan Bidang Humaniora dan pada Riset Kesehatan dengan adanya laporan Nasional Riskesnas per Regional
Manajemen Manajemen Kesehatan Nasional Wilayah III atau Propinsi Wilayah III yakni provinsi Sumbar, Jatim,
Kesehatan Bali, NTB, Sulut, Malut, Papua
2 Jumlah rekomendasi Menghitung Jumlah kumulatif dokumen rekomendasi - 9 18* 27* 36* 45*
kebijakan yang dihasilkan kebijakan yang ditulis berdasarkan hasil litbang
dari penelitian dan kesehatan berupa bukti output naskah rekomendasi
pengembangan di Bidang kebijakan (Menghitung target/baseline berdasarkan
Humaniora dan perhitungan rekomendasi sesuai isu strategis di bidang
Manajemen Kesehatan Humaniora dan Manajemen Kesehatan).
3 Jumlah hasil penelitian Menghitung jumlah kumulatif hasil penelitian dan 18* 23 38* 45* 49* 59*
dan pengembangan di pengembangan di bidang Humaniora dan Manajemen
bidang Humaniora dan Kesehatan berupa produk/informasi/data yang
Manajemen Kesehatan mendukung isu strategis kesehatan per tahun
MANAJEMEN KESEHATAN
4 Jumlah publikasi karya Menghitung Jumlah kumulatif artikel hasil penelitian 22* 25* 50* 65* 80* 125*
tulis ilmiah di bidang dan pengembangan kesehatan di Bidang Humaniora
Humaniora dan dan Manajemen Kesehatan yang dipublikasikan pada
Manajemen Kesehatan media cetak dan atau elektronik nasional maupun
yang dimuat di media internasional yang terakreditasi dan ditulis oleh peneliti
cetak dan atau elektronik Badan Litbangkes sebagai penulis pertama(first author)
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUMANIORA DAN
nasional dan
internasional
5 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah Hasil Riset Status Menghitung jumlah kumulatif laporan Riskesnas yang 1 - 2* 3* 10* 11*
Pengembangan dan Pengembangan di Kesehatan Masyarakat ditulis berdasarkan hasil litbang kesehatan, dibuktikan
Tanaman Obat dan Bidang Tanaman Obat dan pada Riset Kesehatan dengan adanya laporan Nasional Riskesnas per Regional
Obat Tradisional Obat Tradisional Nasional Wilayah IV atau Propinsi Wilayah IV yakni provinsi Jambi, Kepri,
Kalteng, Kaltim, Kaltara, Sulteng, Sulbar
3 Jumlah hasil penelitian Menghitung jumlah kumulatif hasil penelitian dan 9* 17* 37* 52* 60* 75*
dan pengembangan di pengembangan di bidang Tanaman Obat dan Obat
bidang tanaman obat dan Tradisional berupa produk/informasi/data yang
obat tradisional mendukung isu strategis kesehatan per tahun
4 Jumlah publikasi karya Menghitung Jumlah kumulatif artikel hasil penelitian 20* 24* 48* 57* 66* 120*
tulis ilmiah di bidang dan pengembangan kesehatan di Bidang Tanaman Obat
Tanaman Obat dan Obat dan Obat Tradisional yang dipublikasikan pada media
TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 143
PROGRAM/ BASELINE TARGET UNIT
NO SASARAN INDIKATOR CARA PERHITUNGAN
KEGIATAN (2014) 2015 2016 2017 2018 2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah Hasil Riset Status Menghitung jumlah laporan Riskesnas yang ditulis 1 - 2 3 9 10
Pengembangan dan Pengembangan di Kesehatan Masyarakat berdasarkan hasil litbang kesehatan, dibuktikan
Vektor dan Bidang Vektor dan pada Riset Kesehatan dengan adanya laporan Nasional Riskesnas per Regional
Reservoir Penyakit Reservoir Penyakit Nasional Wilayah V atau Propinsi Wilayah V yakni provinsi Babel, Kalbar,
Kalsel, Sultra, Gorontalo, Papua Barat
3 Jumlah hasil penelitian Menghitung jumlah kumulatif hasil penelitian dan 3* 8* 27* 37* 44* 54*
dan pengembangan di pengembangan di bidang Vektor dan Reservoir Penyakit
bidang Vektor dan berupa produk/informasi/data yang mendukung isu
Reservoir Penyakit strategis kesehatan per tahun
DAN RESERVOIR PENYAKIT
4 Jumlah publikasi karya Menghitung Jumlah kumulatif artikel hasil penelitian 5* 10* 25* 40* 55* 85*
tulis ilmiah di bidang dan pengembangan kesehatan di Bidang Vektor dan
Vektor dan Reservoir Reservoir Penyakit yang dipublikasikan pada media
Penyakit yang dimuat di cetak dan atau elektronik nasional maupun
media cetak dan atau internasional yang terakreditasi dan ditulis oleh peneliti
elektronik nasional dan Badan Litbangkes sebagai penulis pertama(first author)
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN VEKTOR
internasional
7 Dukungan Meningkatnya dukungan 1 Jumlah laporan Menghitung jumlah kumulatif laporan hasil 6* 5* 10* 15* 20* 25*
Manajemen dan Manajemen dan dukungan manajemen pelaksanaan kegiatan dalam bidang Program dan
Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis penelitian dan Informasi; Umum, Dokumentasi dan Jejaring;
Pelaksanaan Tugas Lainnya pada Program pengembangan Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN); serta
Teknis Lainnya Penelitian dan Kesehatan Hukum, Organisasi dan Kepegawaian
pada Program Pengembangan Kesehatan 2 Jumlah laporan Menghitung jumlah kumulatif laporan manajemen Riset 75 4 8* 12* 16* 20*
Penelitian dan dukungan manajemen Nasional, Riset Iptek Kesehatan, dan Riset Kontijensi
KESEHATAN
Kesehatan pengembangan
SEKRETARIAT BADAN
Kesehatan
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
Ket: * ‐> Kumulatif
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 144
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.01.07/MENKES/422/2017
TENTANG
Kementerian Kesehatan RI RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN
KESEHATAN TAHUN 2015-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 145
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Perencanaan dan Meningkatnya kualitas 1 Jumlah Provinsi yang Jumlah provinsi yang mempunyai dokumen Pemetaan 13,1 11,7 15,1 8,4 6,7 55,0
Penganggaran perencanaan dan memiliki rencana lima anggaran kesehatan di Provinsi yang sesuai dengan
Program penganggaran program tahun dan anggaran prioritas nasional dengan menggunakan dana APBN
Pembangunan pembangunan kesehatan kesehatan terintegrasi dan APBD
Kesehatan dari berbagai sumber
2 Jumlah dokumen Dokumen-dokumen perencanaan strategis, 93,7 103,1 113,4 124,7 137,2 572,1
perencanaan, anggaran, perencanaan, anggaran, dan evaluasi pembangunan
dan evaluasi kesehatan yang sinkron antara RPJMN, Renstra, RKP,
pembangunan kesehatan Renja K/L, dan RKA KL dan diselesaikan tepat waktu
ANGGARAN
yang berkualitas
3 Jumlah rekomendasi Laporan rekomendasi yang dihasilkan dari hasil 13,1 14,4 15,9 17,5 19,2 80,1
BIRO PERENCANAAN DAN
monitoring dan evaluasi kegiatan monitoring dan evaluasi terpadu oleh Binwil
terpadu
2 Pembinaan Meningkatnya Kualitas 1 Presentase Satker yang Persentase Jumlah Satker Kantor Pusat, Kantor 10,9 12,6 13,7 15,9 16,5 69,6
Pengelolaan Pengelolaan Keuangan dan menyampaikan Laporan Daerah, dan Dekonsentrasi yang melaporkan (ADK &
Administrasi Barang Milik Negara (BMN) Keuangan tepat waktu Laporan Keuangan) semester dan Tahunan tepat waktu
Keuangan dan Kementerian Kesehatan dan berkualitas sesuai secara berjenjang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah
Barang Milik Negara secara Efektif, Efisien dan dengan Standar (SAP) serta ketentuan Peraturan Keuangan Negara yang
Dipertanggungjawabkan Akuntansi Pemerintah dibuktikan dengan melakukan rekonsiliasi secara
Sesuai Ketentuan (SAP) untuk berkala
mempertahankan WTP. Dasar Hukum Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
1. Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah.
2. Permenkeu 270/PMK.05/2014 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada
Pemerintah Pusat
3. Permenkeu 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga
4. Permenkes Nomor 86 Tahun 2015 tentang Pedoman
Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis
Akrual di Lingkungan Kemenkes
BIRO KEUANGAN & BMN
2 Presentase nilai aset tetap Presentase Nilai aset tetap yang berproses 4,3 5,5 3,0 6,7 6,8 26,3
yang telah mendapatkan mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP) yang
Penetapan Status mencakup satker Kantor Pusat, Kantor Daerah dan
Penggunaan (PSP) sesuai Dekonsentrasi
ketentuan
3 Presentase Pengadaan Persentase Jumlah satker Kantor Pusat dan Kantor 2,3 4,2 2,2 5,9 5,9 20,5
Barang/Jasa (e- Daerah yang proses pengadaannya menggunakan SPSE
procurement) sesuai
ketentuan
3 Perumusan Meningkatnya Layanan 1 Jumlah produk hukum, Sejumlah produk hukum yang dapat berupa peraturan, 17,0 14,0 14,0 18,0 19,0 82,0
Peraturan Bidang Hukum dan penanganan masalah proses penanganan masalah hukum serta fasilitasi
Perundang- Organisasi hukum dan fasilitasi pelaksanaan tugas hukum yang diselesaikan dan atau
undangan dan pengawasan dan dilimpahkan sesuai kewenangan
Organisasi penyidikan yang
diselesaikan
2 Jumlah produk layanan Sejumlah produk pengorganisasian dan tatalaksananya
ORGANISASI
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 146
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4 Pembinaan Meningkatnya pelayanan 1 Persentase pemenuhan Pemenuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan 74,7 78,4 43,7 37,1 41,3 275,2
Administrasi administrasi kepegawaian kebutuhan Aparatur Sipil Kementerian Kesehatan dapat dilaksanakan melalui
Kepegawaian Negara (ASN) Kementerian pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Kesehatan dan/atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(P3K) serta melalui proses mutasi PNS dari Pemerintah
Daerah (Pemda)/ Kementerian/ Lembaga di luar
Kementerian Kesehatan menjadi PNS / P3K
Kementerian Kesehatan
2 Persentase Pejabat Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi, Administrator dan 3,9 3,9 10,1 10,7 12,0 40,6
Pimpinan Tinggi, Pengawas dilingkungan Kementerian Kesehatan yang
Administrator dan telah memenuhi atau sesuai dengan standar
Pengawas di lingkungan kompetensi jabatan. Standar kompetensi tersebut
Kementerian Kesehatan diantaranya adalah memenuhi persyaratan jabatan
yang kompetensinya yang telah ditentukan sesuai peraturan yang berlaku
BIRO KEPEGAWAIAN
sesuai persyaratan
jabatan
3 Persentase pegawai Persentase CPNS dan PNS dilingkungan Kementerian 21,5 22,7 15,9 20,2 22,9 103,2
Kementerian Kesehatan Kesehatan yang mempunyai hasil penilaian Sasaran
dengan nilai kinerja Kinerja Pegawai (SKP) dengan kriteria minimal baik.
minimal baik
5 Peningkatan Kerja Meningkatnya peran dan 1 Jumlah kesepakatan Jumlah dokumen kesepakatan international yang telah 12,15 14,10 10,78 18,50 21,00 76,53
sama Luar Negeri posisi Indonesia dalam kerja sama luar negeri di ditandatangani termasuk kesepakatan dalam
kerja sama luar negeri bidang kesehatan persidangan internasional yang bersifat
bidang kesehatan kepemerintahan dan telah diimplementasikan oleh
Kementerian Kesehatan untuk mendukung pencapaian
sasaran strategis pembangunan kesehatan yang diukur
dengan pelaporan monitoring dan evaluasi secara
LUAR NEGERI
6 Pengelolaan Meningkatnya pengelolaan 1 Jumlah publikasi programTotal penjumlahan informasi program pembangunan 28,6 46,6 48,0 48,0 49,5 220,7
Komunikasi Publik komunikasi dan pelayanan pembangunan kesehatan kesehatan yang di publikasi dan disebarluaskan ke
dan Pelayanan masyarakat yang disebarluaskan masyarakat oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat kepada masyarakat Masyarakat melalui media cetak dan elektronik, rilis,
media sosial (facebook, twitter, youtobe, website,
penerbitan dan media tatap muka
sosialisasi/pertemuan)
2 Persentase layanan Jumlah informasi yang dibutuhkan dan pengaduan 10,4 9,9 12,6 12,6 13,0 58,6
masyarakat (permohonan masyarakat yang telah diselesaikan dibagi dengan
informasi dan pengaduan jumlah informasi yang dibutuhkan dan pengaduan yang
masyarakat) yang masuk dikali 100%
MASYARAKAT
diselesaikan
Meningkatnya jumlah 1 Persentase Kementerian Jumlah kementerian yang memiliki program yang
Kementerian Lain yang Lain yang Mendukung mendukung pelaksanaan program kesehatan di
mendukung Pembangunan Pembangunan Kesehatan masyarakat
BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN
Kesehatan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 147
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
7 Pengelolaan Urusan Terlaksananya urusan 1 Persentase I. Korespondensi adalah surat masuk yang ditujukan ke - - 51,6 51,6 51,6 154,8
Tata Usaha, ketatausahaan, terselenggaranya Menteri Kesehatan dan Sekretaris Jenderal dan telah
Keprotokolan, Keprotokolan, administrasi diberikan arahan atau disposisi untuk ditindaklanjut
Rumah Tangga, kerumahtanggaan, korespondensi, selesai maksimal 2 x 24 jam kerja, konsep verbal yang
Keuangan, dan Gaji Keuangan dan gaji pengaturan acara dan ditandatangani oleh pimpinan 1 x 24 jam sesuai dengan
kegiatan pimpinan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)
dengan SOP II. Pengaturan acara harian dan kegiatan pimpinan
adalah acara pimpinan yang diselenggarakan sesuai
dengan jadwal/rundown acara resmi yang telah
ditetapkan oleh Kepala Bagian TU Pimpinan dan
Protokol sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP)
2 Persentase pengelolaan 1). Pengeloaan Kearsipan sesuai dengan pedoman - - 6,6 6,6 6,6 19,8
kearsipan Kementerian adalah pengelolaan arsip mulai dari penciptaan,
Kesehatan penggunaan, pemeliharaan, dan penyusutan sesuai
dengan pedoman tata naskah dinas, pedoman tata
kearsipan dinamis, pedoman pola klasifikasi arsip, dan
pedoman jadwal retensi arsip
2). Jumlah satker Kementerian Kesehatan adalah
satker yang ada di Pusat dan UPT Pusat di daerah.
3 Persentase pelayanan 1) Dokumen persiapan keberangkatan perjalanan dinas - - 9,2 9,2 9,2 27,6
dokumen perjalanan luar negeri adalah dokumen permohonan ijin
dinas luar negeri tepat perjalanan dinas luar negeri yang lengkap sesuai
waktu dengan SOP
BIRO UMUM
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 148
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Persentase pembayaran 1) Tenaga kesehatan strategis adalah dokter, dokter - - 3.040,0 3.040,0 3.040,0 9.120,0
gaji dan / atau insentif gigi, dokter spesialis, bidan, perawat, dan tenaga
tenaga kesehatan tepat kesehatan lainnya yang berstatus non PNS/ CPNS yang
waktu ditugaskan sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan
Penugasan Khusus (untuk saat ini : residen, tenaga
kesehatan berbasis tim dan individual dalam rangka
mendukung program Nusantara Sehat). Jumlah tenaga
kesehatan strategis berdasarkan data dari Biro
Kepegawaian Sekretariat Jenderal dan Pusat
Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
Badan PPSDM Kesehatan;
BIRO UMUM
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 149
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
8 Pengelolaan Data Meningkatnya pengelolaan 1 Jumlah kabupaten/kota - Kabupaten/kota dinyatakan melapor secara lengkap 36,1 46,2 36,3 46,5 48,4 213,5
dan Informasi data dan informasi yang melaporkan data jika mengirimkan data kesehatan prioritas periode
Kesehatan kesehatan kesehatan prioritas bulanan dengan keterisian variabel sekurang-
kurangnya 80%
- Kabupaten/kota melaporkan data kesehatan prioritas
melalui aplikasi komunikasi data
- Periode pelaporan bulanan
2 Jumlah kabupaten/kota - Kabupaten/kota dinyatakan tersedia jaringan 43,3 25,3 58,0 55,7 58,1 240,4
dengan jaringan komunikasi data dan melaksanakan e-kesehatan jika di
komunikasi data wilayah kabupaten/kota terdapat Puskesmas yang
pelaksanaan e-kesehatan melaksanakan sistem informasi Puskesmas dan
melaporkan datanya secara online ke dinas kesehatan
kabupaten/kota
- Periode laporan tahunan melalui pendataan
3 Jumlah Kabupaten/Kota - Kabupaten/kota dinyatakan melaksanakan pemetaan - - 3,9 9,8 10,7 24,4
yang melaksanakan keluarga sehat jika terdapat data keluarga sehat di
pemetaan keluarga sehat wilayah kabupaten/kota
- Data keluarga sehat dipantau melalui aplikasi
Keluarga Sehat
4 Jumlah provinsi dan - Provinsi dan kabupaten/kota dinyatakan melapor - - 4,0 4,0 7,0 15,0
kabupaten/kota yang capaian SPM jika mengirimkan capaian SPM dengan
menyampaikan laporan keterisian variabel sekurang-kurangnya 70%
PUSAT DATA DAN INFORMASI KESEHATAN
9 Peningkatan Kebijakan pembangunan 1 Hasil analisis kebijakan Hasil analisis kebijakan terdiri dari analisis politik - 27,8 16,6 22,0 23,4 89,7
Analisis Determinan kesehatan berdasarkan yang disusun untuk kesehatan, sosial ekonomi, perilaku dan kesehatan
Kesehatan analisis determinan peningkatan intelegensia
kesehatan pembangunan kesehatan
PUSAT
ANALISIS
KESEHATAN
DETERMINAN
10 Penanggulangan Meningkatnya upaya 1 Jumlah Provinsi dan Jumlah Prov dan kab/kota yang telah mendapatkan 44,7 43,5 41,7 53,3 53,5 236,8
Krisis Kesehatan pengurangan risiko krisis Kab/Kota yang advokasi, sosialisasi dan pendampingan berupa :
kesehatan mendapatkan dukungan 1. Mendapatkan asistensi dan penyusunan peta respon;
untuk melaksanakan 2. Table Top Exercise Penanggulangan Krisis Kesehatan
upaya pengurangan risiko dan penyusunan renkon;
krisis kesehatan 3. Melaksanakan Simulasi Penanggulangan Krisis
Kesehatan (penetapan daerah berdasarkan
ancaman/terpilih);
4. Telah mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas
dalam Manajemen Sistem Informasi Penanggulangan
Krisis Kesehatan;
5. Telah mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas
dalam manajemen penanggulangan krisis kesehatan;
PUSAT KRISIS KESEHATAN
2 Jumlah dukungan yang 1. Mendapatkan dukungan tim bantuan kesehatan dan 22,2 20,4 19,7 15,0 15,1 92,4
diberikan untuk logistik dalam rangka penanggulangan krisis kesehatan
penguatan provinsi dan 2. Mendapatkan perlengkapan Penanggulangan Krisis
kab/kota dalam Kesehatan
penanggulangan krisis
kesehatan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 150
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
11 Peningkatan Meningkatnya pembinaan 1 Persentase jemaah haji Jumlah jemaah haji yang telah mendapat penilaian 200,0 270,0 350,0 450,0 550,0 1.820,0
Kesehatan Jemaah kesehatan jemaah haji yang mendapatkan istithaah kesehatan haji paling lambat 1 (satu) bulan
Haji mencapai istithaah pembinaan istithaah sebelum tiba di embarkasi dibagi kuota tahun berjalan
(kemampuan) kesehatan haji dikali seratus persen berdasarkan data siskohatkes
HAJI
PUSAT
KESEHATAN
12 Pengelolaan Konsil Meningkatnya pelayanan 1 Jumlah penanganan Pengaduan dari masyarakat tentang adanya dugaan 2,5 2,6 5,9 6,3 6,6 23,9
Kedokteran registrasi dan kasus pelanggaran pelanggaran disiplin dokter/dokter gigi yang tertangani
Indonesia penyelenggaraan disiplin dokter dan dokter sampai dengan dikeluarkannya surat/keputusan dari
standarisasi pendidikan gigi Majelis Kehormatan
profesi, pembinaan serta 2 Jumlah Surat Tanda Penerbitan STR sebagai bukti tertulis pengakuan 32,5 44,6 35,9 33,1 34,7 180,8
penanganan kasus Registrasi (STR) dokter negara terhadap kewenangan dan kompetensi dr/drg
pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang yang akan menjalankan praktik kedokteran di
INDONESIA
KEDOKTERAN
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 151
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
II PROGRAM Terselenggaranya 1 Jumlah penduduk yang Jumlah peserta PBI yang dibayarkan iurannya sesuai 20.445,44 25.616,73 25.558,11 25.583,51 46.394,15 143.597,94
PENGUATAN penguatan Jaminan menjadi peserta Penerima dengan jumlah perserta PBI yang terdapat pada 20.355,10 25.502,40 25.502,40 25.502,40 46.310,40 143.172,70
PELAKSANAAN Kesehatan Nasional Bantuan Iuran (PBI) database BPJS Kesehatan selama 12 Bulan sesuai
JAMINAN (JKN)/Kartu Indonesia melalui Jaminan dengan perundang undangan yang berlaku
KESEHATAN Sehat (KIS) Kesehatan Nasional
NASIONAL (JKN)/Kartu Indonesia
(JKN)/KARTU Sehat (KIS) (dalam juta)
INDONESIA SEHAT
(KIS)
SEKRETARIAT JENDERAL
Dihasilkannya bahan 4 Jumlah Hasil Hasil kajian/monev dimaksud merupakan bentuk 90,34 114,33 53,71 80,61 82,75 421,74
kebijakan teknis Kajian/Monev kegiatan yang dilaksanakan dalam mendukung
pengembangan Pengembangan progragram pengembangan pembiayaan kesehatan dan
pembiayaan Pembiayaan Kesehatan JKN/KIS
kesehatan dan Jaminan dan JKN/KIS
PUSAT PEMBIAYAAN DAN JAMINAN KESEHATAN
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 152
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
III Program Meningkatnya 1 Persentase Satuan Kerja Satker yang memiliki temuan kerugian negara ≤ 1% 102,97 105,00 114,15 130,41 136,76 589,29
Peningkatan Transparansi Tata Kelola yang Memiliki Temuan adalah satker pengelola APBN Kemenkes dengan
Pengawasan dan Pemerintahan dan Kerugian Negara ≤ 1 % temuan kerugian negara ≤ 1% dari total realisasi
Akuntabilitas Terlaksananya Reformasi anggaran dalam satu periode tahun anggaran
Aparatur Birokrasi berdasarkan laporan hasil audit (Audit Operasional oleh
Kementerian Inspektorat Jenderal Kemenkes, Audit Laporan
JENDERAL
2 Jumlah Satker Kantor Satker yang direviu pada tahap penyusunan RKA-K/L 1,44 1,26 1,73 1,83 1,94 8,21
Pusat (KP), Kantor Daerah Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran adalah satker
(KD), dan Dekonsentrasi Kantor Pusat (KP), Kantor Daerah (KD), dan
yang Direviu RKA-K/L Dekonsentrasi di lingkungan Ditjen Yankes, dan Satker
Lingkup Binaan Kantor Pusat Inspektorat Jenderal
Inspektorat I
3 Jumlah Satker Kantor Satker yang direviu RKBMN adalah satker Kantor Pusat 0 0 0 0,17 0,18 0,35
Pusat (KP) dan Kantor (KP), Kantor Daerah (KD) di lingkup binaan Inspektorat
Daerah (KD) yang Direviu I
RKBMN Lingkup Binaan
Inspektorat I
4 Jumlah Satker Kantor Satker yang dievaluasi SAKIP adalah satker Kantor 0,14 0,39 0,78 0,83 0,88 3,01
Pusat (KP), Kantor Daerah Pusat (KP), Kantor Daerah (KD) dan unit eselon 1 di
(KD) dan Unit Eselon I lingkungan Ditjen Yankes, serta Unit eselon 1
INSPEKTORAT I
5 Jumlah Laporan Hasil Hasil Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan 0 0 0 0,53 0,57 1,10
Reviu Realisasi Anggaran Barang/Jasa (PBJ) pada Satker lingkup Binaan
dan Pengadaan Inspektorat I yang dilaporkan setiap triwulan
Barang/Jasa (PBJ) pada
Satker Lingkup Binaan
Inspektorat I
6 Jumlah Satker Kantor Satker yang diaudit adalah satker Kantor Pusat (KP), 2,14 3,34 4,12 4,37 4,63 18,60
Pusat (KP), Kantor Daerah Kantor Daerah (KD) dan Dekonsentrasi di lingkungan
(KD) dan Dekonsentrasi Ditjen Yankes, serta Satker Kantor Pusat Inspektorat
yang Diaudit Lingkup Jenderal
Binaan Inspektorat I
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 153
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
7 Jumlah Satker Kantor Satker yang dilakukan pemantauan penyelesaian 0,58 1,92 1,28 1,36 1,44 6,57
Pusat (KP), Kantor Daerah tindak lanjut hasil audit adalah satker Kantor Pusat
(KD), Dekonsentrasi dan (KP), Kantor Daerah (KD), Dekonsentrasi dan Tugas
Tugas Pembantuan yang Pembantuan di lingkungan Ditjen Yankes, serta Satker
dilakukan Pemantauan Kantor Pusat Inspektorat Jenderal berdasarkan hasil
Penyelesaian Tindak audit Inspektorat I.
Lanjut Hasil Audit
Inspektorat I
8 Jumlah Satker Kantor Satker yang dilakukan 1,01 0,63 0,98 1,04 1,10 4,76
Pusat (KP), Kantor Daerah Pendampingan/Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi
(KD), dan Dekonsentrasi Pengawasan dan Supervisi adalah satker Kantor Pusat
yang Dilakukan (KP), Kantor Daerah (KD), dan Dekonsentrasi di
Pendampingan/Pembinaa lingkungan Ditjen Yankes, serta Satker Kantor Pusat
n/Konsultasi/Koordinasi Inspektorat Jenderal.
Pengawasan dan
Supervisi Kegiatan Unit
Utama Lingkup Binaan
Inspektorat I
9 Jumlah Laporan Hasil Hasil Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan 0 0 0 0,34 0,36 0,70
INSPEKTORAT I
Reviu Pengendalian Intern Keuangan yang dilakukan pada unit akuntansi lingkup
atas Pelaporan Keuangan binaan Inspektorat I
Lingkup Binaan
Inspektorat I
10 Jumlah Laporan Program Prioritas Kemenkes yang dilakukan 0 0 0 1,23 1,31 2,54
Pengawasan Program pengawasan adalah program prioritas yang
Prioritas Kementerian dilaksanakan oleh unit binaan Inspektorat I (Direktorat
Kesehatan pada Lingkup Jenderal Pelayanan Kesehatan dan/atau Inspektorat
Binaan Inspektorat I Jenderal)
11 Jumlah Unit Utama yang Pegawai yang dilakukan pengawasan dan pengendalian 0 0 0 0,21 0,23 0,44
Dilakukan Pengawasan adalah pegawai yang tercatat sebagai ASN pada unit
dan Pengendalian binaan Inspektorat I (Direktorat Jenderal Pelayanan
Kepegawaian di Lingkup Kesehatan dan/atau Inspektorat Jenderal)
Binaan Inspektorat I
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 154
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Peningkatan Meningkatnya 1 Jumlah Unit Akuntansi Unit akuntansi di lingkup binaan Inspektorat II adalah 0,68 1,63 1,64 1,74 1,84 7,53
Pengawasan Transparansi Tata Kelola Lingkup Binaan unit akuntansi kuasa pengguna anggaran (UAKPA)
Program/Kegiatan Pemerintahan dan Inspektorat II yang pada tingkat satker, unit akuntansi pembantu
Lingkup Satker Terlaksananya Reformasi Direviu Laporan pengguna anggaran-wilayah (UAPPA-W) dan unit
Binaan Inspektorat Birokrasi Lingkup Satker Keuangannya akuntansi pembantu pengguna anggaran eselon 1
II (Ditjen Kesmas Binaan Inspektorat II (UAPPA-E 1) lingkup Direktorat Jenderal Kesehatan
dan Setjen) Masyarakat dan Sekretariat Jenderal. Unit akuntansi
yang direviu diukur berdasarkan laporan hasil reviu.
2 Jumlah Satker Kantor Satker yang direviu pada tahap penyusunan RKA-K/L 1,08 1,28 1,77 1,88 1,99 8,00
Pusat (KP), Kantor Daerah Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran adalah satker
(KD), dan Dekonsentrasi Kantor Pusat (KP), Kantor Daerah (KD), dan
yang Direviu RKA-K/L Dekonsentrasi di lingkungan Ditjen Kesmas, serta
Lingkup Binaan Satker Kantor Pusat dan Dekonsentrasi di lingkungan
Inspektorat II Sekretariat Jenderal
3 Jumlah Satker Kantor Satker yang direviu RKBMN adalah satker Kantor Pusat 0 0 0 0,20 0,22 0,42
Pusat (KP) dan Kantor (KP), Kantor Daerah (KD) di lingkup binaan Inspektorat
Daerah (KD) yang Direviu II
RKBMN Lingkup Binaan
Inspektorat II
4 Jumlah Satker Kantor Satker yang dievaluasi SAKIP adalah satker Kantor 0,10 0,37 0,37 0,39 0,42 1,65
Pusat (KP) dan Kantor Pusat (KP), Kantor Daerah (KD) dan unit eselon 1 di
Daerah (KD) yang lingkungan Ditjen Kesmas, serta Satker Kantor Pusat,
Dievaluasi SAKIP Lingkup Dekonsentrasi dan Unit eselon 1 di lingkungan
Binaan Inspektorat II Sekretariat Jenderal.
5 Jumlah Laporan Hasil Hasil Reviu Realisasi Anggaran dan Pengadaan 0 0 0 0,48 0,50 0,98
Reviu Realisasi Anggaran Barang/Jasa (PBJ) pada Satker Lingkup Binaan
dan Pengadaan Inspektorat II yang dilaporkan setiap triwulan.
INSPEKTORAT II
6 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan pelayanan Kesehatan Haji adalah kegiatan 2,63 3,18 3,43 3,64 3,85 16,73
Pengawasan Pelayanan pengawasan terhadap pelayanan kesehatan haji yang
Kesehatan Haji dilakukan di 13 embarkasi di Indonesia, 1 BPHI di
Mekkah, 1 BPHI di Madinah dan 1 BPHI di Jeddah.
7 Jumlah Satker Kantor Satker yang diaudit adalah satker Kantor Pusat (KP), 1,11 3,05 3,53 3,74 3,97 15,40
Pusat (KP), Kantor Daerah Kantor Daerah (KD), dan Dekonsentrasi di lingkungan
(KD), dan Dekonsentrasi Ditjen Kesmas, serta Satker Kantor Pusat, dan
yang Diaudit Lingkup Dekonsentrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal
Binaan Inspektorat II
8 Jumlah Satker Kantor Satker yang dilakukan pemantauan penyelesaian 0,28 2,00 1,02 1,08 1,15 5,53
Pusat (KP), Kantor Daerah tindak lanjut hasil audit adalah satker Kantor Pusat
(KD), dan Dekonsentrasi (KP), Kantor Daerah (KD), Dekonsentrasi, dan Tugas
serta Tugas Pembantuan Pembantuan (TP) di lingkungan Ditjen Kesmas, serta
yang Dilakukan Satker Kantor Pusat dan Dekonsentrasi di lingkungan
Pemantauan Penyelesaian Sekretariat Jenderal berdasarkan hasil audit
Tindak Lanjut Hasil Audit Inspektorat II.
Inspektorat II
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 155
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
9 Jumlah Satker Kantor Satker yang dilakukan 0,35 0,62 1,00 1,06 1,12 4,15
Pusat (KP), Kantor Daerah Pendampingan/Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi
(KD), dan Dekonsentrasi Pengawasan dan Supervisi adalah satker Kantor Pusat
yang Dilakukan (KP), Kantor Daerah (KD), dan Dekonsentrasi di
Pendampingan/Pembinaa lingkungan Ditjen Kesmas, serta Satker Kantor Pusat
n/Konsultasi/Koordinasi dan Dekonsentrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal.
Pengawasan dan
Supervisi Kegiatan Unit
Utama Lingkup Binaan
Inspektorat II
10 Jumlah Laporan Hasil Hasil Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan 0 0 0 0,31 0,33 0,64
Reviu Pengendalian Intern Keuangan yang dilakukan pada unit akuntansi lingkup
atas Pelaporan Keuangan binaan Inspektorat II
Lingkup Binaan
Inspektorat II
11 Jumlah Laporan Program Prioritas Kemenkes yang dilakukan 0 0 0 1,31 1,40 2,71
INSPEKTORAT II
12 Jumlah Unit Utama yang Pegawai yang dilakukan pengawasan dan pengendalian 0 0 0 0,21 0,23 0,44
Dilakukan Pengawasan adalah pegawai yang tercatat sebagai ASN pada unit
dan Pengendalian binaan Inspektorat II (Direktorat Jenderal Kesehatan
Kepegawaian di Lingkup Masyarakat dan/atau Sekretariat Jenderal)
Binaan Inspektorat II
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 156
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Peningkatan Meningkatnya 1 Jumlah Unit Akuntansi Unit akuntansi di lingkup binaan Inspektorat III adalah 0,79 1,30 1,31 1,39 1,47 6,26
Pengawasan Transparansi Tata Kelola Lingkup Binaan unit akuntansi kuasa pengguna anggaran (UAKPA)
Program/Kegiatan Pemerintahan dan Inspektorat III yang pada tingkat satker, unit akuntansi pembantu
Lingkup Satker Terlaksananya Reformasi Direviu Laporan pengguna anggaran-wilayah (UAPPA-W) dan unit
Binaan Inspektorat Birokrasi Lingkup Satker Keuangannya akuntansi pembantu pengguna anggaran eselon 1
III (Ditjen P2P dan Binaan Inspektorat III (UAPPA-E 1) lingkup Ditjen P2P dan Badan Litbangkes.
Badan Litbangkes) Unit akuntansi yang direviu diukur berdasarkan
laporan hasil reviu.
2 Jumlah Satker Kantor Satker yang direviu pada tahap penyusunan RKA-K/L 1,45 1,26 1,72 1,82 1,93 8,19
Pusat (KP), Kantor Daerah Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran adalah satker
(KD), dan Dekonsentrasi Kantor Pusat (KP), Kantor Daerah (KD), dan
yang Direviu RKA-K/L Dekonsentrasi di lingkungan Ditjen P2P, serta Satker
Lingkup Binaan Kantor Pusat dan Kantor Daerah di lingkungan Badan
Inspektorat III Litbangkes.
3 Jumlah Satker Kantor Satker yang direviu RKBMN adalah satker Kantor Pusat 0 0 0 0,23 0,25 0,48
Pusat (KP) dan Kantor (KP), Kantor Daerah (KD) di lingkup binaan Inspektorat
Daerah (KD) yang Direviu III
RKBMN Lingkup Binaan
Inspektorat III
4 Jumlah Satker Kantor Satker yang dievaluasi SAKIP adalah satker Kantor 0,17 0,37 0,38 0,40 0,43 1,75
Pusat (KP) dan Kantor Pusat (KP),Kantor Daerah (KD) dan unit eselon 1 di
Daerah (KD) yang lingkungan Ditjen P2P, serta Satker Kantor Pusat,
Dievaluasi SAKIP Lingkup Kantor Daerah dan Unit eselon 1 Badan Litbangkes.
Binaan Inspektorat III
INSPEKTORAT III
5 Jumlah Laporan Hasil Hasil Reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan 0 0 0 0,53 0,57 1,10
Reviu Realisasi Anggaran Barang/Jasa (PBJ) pada Satker Lingkup Binaan
dan Pengadaan Inspektorat III yang dilaporkan setiap triwulan.
Barang/Jasa (PBJ) pada
Satker Lingkup Binaan
Inspektorat III
6 Jumlah Satker Kantor Satker yang diaudit adalah satker Kantor Pusat (KP), 2,13 2,81 3,34 3,54 3,75 15,57
Pusat (KP), Kantor Daerah Kantor Daerah (KD) dan Dekonsentrasi di lingkungan
(KD) dan Dekonsentrasi Ditjen P2P, serta Satker Kantor Pusat, dan Kantor
yang Diaudit Lingkup Daerah di lingkungan Badan Litbangkes.
Binaan Inspektorat III
7 Jumlah Satker Kantor Satker yang dilakukan pemantauan penyelesaian 0,59 1,86 1,23 1,30 1,38 6,36
Pusat (KP), Kantor Daerah tindak lanjut hasil audit adalah satker Kantor Pusat
(KD), dan Dekonsentrasi (KP), Kantor Daerah (KD), Dekonsentrasi, dan Tugas
serta Tugas Pembantuan Pembantuan (TP) di lingkungan Ditjen P2P, serta
yang Dilakukan Satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah di lingkungan
Pemantauan Penyelesaian Badan Litbangkes berdasarkan hasil audit Inspektorat
Tindak Lanjut Hasil Audit III.
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 157
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
8 Jumlah Satker Kantor Satker yang dilakukan 1,09 0,63 1,01 1,07 1,13 4,94
Pusat (KP), Kantor Daerah Pendampingan/Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi
(KD), dan Dekonsentrasi Pengawasan dan Supervisi adalah satker Kantor Pusat
yang Dilakukan (KP), Kantor Daerah (KD), dan Dekonsentrasi di
Pendampingan/Pembinaa lingkungan Ditjen P2P, serta Satker Kantor Pusat dan
n/ Konsultasi/Koordinasi Kantor Daerah di lingkungan Badan Litbangkes.
Pengawasan dan
Supervisi Kegiatan Unit
Utama Lingkup Binaan
Inspektorat III
9 Jumlah Laporan Hasil Hasil Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan 0 0 0 0,34 0,36 0,70
Reviu Pengendalian Intern Keuangan yang dilakukan pada unit akuntansi lingkup
atas Pelaporan Keuangan binaan Inspektorat III
Lingkup Binaan
Inspektorat III
10 Jumlah Laporan Program Prioritas Kemenkes yang dilakukan 0 0 0 1,35 1,43 2,78
INSPEKTORAT III
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 158
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4 Peningkatan Meningkatnya 1 Jumlah Unit Akuntansi Unit akuntansi di lingkup binaan Inspektorat IV adalah 0,67 1,28 1,45 1,54 1,63 6,57
Pengawasan Transparansi Tata Kelola Lingkup Binaan unit akuntansi kuasa pengguna anggaran (UAKPA)
Program/Kegiatan Pemerintahan dan Inspektorat IV yang pada tingkat satker, unit akuntansi pembantu
Lingkup Satker Terlaksananya Reformasi Direviu Laporan pengguna anggaran-wilayah (UAPPA-W) dan unit
Binaan Inspektorat Birokrasi Lingkup Satker Keuangannya akuntansi pembantu pengguna anggaran eselon 1
IV (BPPSDMK dan Binaan Inspektorat IV (UAPPA-E 1) lingkup BPPSDMK dan Ditjen Farmalkes.
Ditjen Farmalkes) Unit akuntansi yang direviu diukur berdasarkan
laporan hasil reviu.
2 Jumlah Satker Kantor Satker yang direviu pada tahap penyusunan RKA-K/L 1,59 1,35 1,76 1,87 1,98 8,54
Pusat (KP), Kantor Daerah Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran adalah satker
(KD), dan Dekonsentrasi Kantor Pusat (KP), Kantor Daerah (KD), dan
yang Direviu RKA-K/L Dekonsentrasi di lingkungan BPPSDMK, serta Satker
Lingkup Binaan Kantor Pusat dan Dekonsentrasi di lingkungan Ditjen
Inspektorat IV Farmalkes.
3 Jumlah Satker Kantor Satker yang direviu RKBMN adalah satker Kantor Pusat 0 0 0 0,17 0,18 0,35
Pusat (KP) dan Kantor (KP), Kantor Daerah (KD) di lingkup binaan Inspektorat
Daerah (KD) yang Direviu IV
RKBMN Lingkup Binaan
Inspektorat IV
4 Jumlah Satker Kantor Satker yang dievaluasi SAKIP adalah satker Kantor 0,14 0,37 0,37 0,39 0,42 1,68
Pusat (KP) dan Kantor Pusat (KP), Kantor Daerah (KD) dan unit eselon 1 di
Daerah (KD) yang lingkungan BPPSDMK, serta Satker Kantor Pusat dan
Dievaluasi SAKIP Lingkup Unit eselon 1 di lingkungan Ditjen Farmalkes.
Binaan Inspektorat IV
5 Jumlah Laporan Hasil Hasil Reviu Realisasi Anggaran dan Pengadaan 0 0 0 0,48 0,51 0,99
INSPEKTORAT IV
6 Jumlah Satker Kantor Satker yang diaudit adalah satker Kantor Pusat (KP), 2,44 2,81 3,27 3,47 3,67 15,66
Pusat (KP), Kantor Daerah Kantor Daerah (KD), dan Dekonsentrasi di lingkungan
(KD), dan Dekonsentrasi BPPSDMK, serta Satker Kantor Pusat dan
yang Diaudit Lingkup Dekonsentrasi di lingkungan Ditjen Farmalkes.
Binaan Inspektorat IV
7 Jumlah Satker Kantor Satker yang dilakukan pemantauan penyelesaian 0,59 1,86 1,40 1,48 1,57 6,90
Pusat (KP), Kantor Daerah tindak lanjut hasil audit adalah satker Kantor Pusat
(KD), dan Dekonsentrasi (KP), Kantor Daerah (KD), dan Dekonsentrasi di
serta Tugas Pembantuan lingkungan BPPSDMK, serta Satker Kantor Pusat dan
yang Dilakukan Dekonsentrasi di lingkungan Ditjen Farmalkes
Pemantauan Penyelesaian berdasarkan hasil audit Inspektorat IV.
Tindak Lanjut Hasil Audit
Inspektorat IV
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 159
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
8 Jumlah Satker Kantor Satker yang dilakukan 1,09 0,63 1,22 1,29 1,37 5,60
Pusat (KP), Kantor Daerah Pendampingan/Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi
(KD), dan Dekonsentrasi Pengawasan dan Supervisi adalah satker Kantor Pusat
yang Dilakukan (KP), Kantor Daerah (KD), dan Dekonsentrasi di
Pendampingan/Pembinaa lingkungan BPPSDMK, serta Satker Kantor Pusat dan
n/Konsultasi/Koordinasi Dekonsentrasi Ditjen Farmalkes.
Pengawasan dan
Supervisi Kegiatan Unit
Utama Lingkup Binaan
Inspektorat IV
9 Jumlah Laporan Hasil Hasil Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan 0 0 0 0,27 0,29 0,56
Reviu Pengendalian Intern Keuangan yang dilakukan pada unit akuntansi lingkup
atas Pelaporan Keuangan binaan Inspektorat IV
Lingkup Binaan
Inspektorat IV
10 Jumlah Laporan Program Prioritas Kemenkes yang dilakukan 0 0 0 1,45 1,54 2,99
INSPEKTORAT IV
11 Jumlah Unit Utama yang Pegawai yang dilakukan pengawasan dan pengendalian 0 0 0 0,21 0,23 0,44
Dilakukan Pengawasan adalah pegawai yang tercatat sebagai ASN pada unit
dan Pengendalian binaan Inspektorat IV (Direktorat Jenderal
Kepegawaian di Lingkup Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan/atau Badan
Binaan Inspektorat IV PPSDM Kesehatan)
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 160
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Peningkatan Meningkatnya Penanganan 1 Persentase Pengaduan Pengaduan berkadar pengawasan adalah pengaduan 3,92 3,95 3,88 4,11 4,36 20,22
Penanganan Pengaduan Masyarakat Berkadar Pengawasan yang diterima dari Individu, Satker atau Masyarakat
Pengaduan yang Berindikasi Kerugian dari Individu, Satker, atau yang ditindaklanjuti dengan klarifikasi dan/atau audit
Masyarakat di Negara Masyarakat yang dengan tujuan tertentu (ADTT) sesuai kewenangan
Lingkungan Ditindaklanjuti dengan Inspektorat Jenderal.
Kementerian Klarifikasi dan/atau Audit
Kesehatan dengan Tujuan Tertentu
2 Persentase Pelaksanaan Pengawasan lainnya atas penugasan Khusus adalah 0,00 0,00 0,34 0,36 0,38 1,08
Pengawasan Lainnya Atas pengawasan yang dilaksanakan berdasarkan
Penugasan Khusus penugasan khusus terkait program dan/atau kegiatan
atau permasalahan kepegawaian, atau penyelesaian
permasalahan penatausahaan BMN, verifikasi hutang di
lingkup Kementerian Kesehatan yang ditunjukkan
dengan rekomendasi hasil pengawasan.
3 Persentase Satker di Satker yang dilakukan Pemantuan Penyelesaian Tindak 0,94 1,02 0,55 0,58 0,62 3,71
Lingkungan Kementerian Lanjut Hasil Audit oleh Inspektorat Investigasi
Kesehatan yang adalah Satker yang dipantau penyelesaian tindak lanjut
dilakukan Pemantauan hasil audit oleh Inspektorat Investigasi
Penyelesaian Tindak
Lanjut Hasil Audit
Inspektorat Investigasi
5 Jumlah Satker Kantor Satker yang dilakukan penilaian WBK/WBBM adalah 0,58 0,62 1,20 1,27 1,35 5,02
Pusat (KP) dan Kantor satker di lingkungan Kementerian Kesehatan meliputi
Daerah (KD) yang Satker Kantor Pusat (KP) dan Kantor Daerah (KD) yang
Dilakukan Penilaian diajukan oleh unit eselon 1 untuk dilakukan penilaian
Menuju WBK/WBBM dalam rangka menuju satker yang WBK/WBBM.
6 Jumlah Kantor Pusat (KP) Pengawasan Penyelenggaraan SPIP adalah pengawasan 0 0 0 0,68 0,72 1,40
dan Kantor Daerah (KD) yang dilakukan pada satker Kantor Pusat (KP) dan
yang Dilakukan Kantor Daerah (KD) yang telah ditentukan melalui
Pengawasan atas pengukuran kualitas (maturitas) penerapan SPIP.
Penyelenggaraan SPIP
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 161
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6 Dukungan Meningkatnya Dukungan 1 Persentase Satker Kantor Satker yang menerapkan program pencegahan korupsi 2,72 2,10 2,60 2,76 2,92 13,09
Manajemen dan Manajemen dan Pusat (KP) dan Kantor adalah satker Kantor Pusat (KP) dan Kantor Daerah
Pelaksanaan Tugas Pelaksanaan Tugas Teknis Daerah (KD) yang (KD) yang sudah dilakukan Asistensi Pengisian dan
Teknis Lainnya pada Lainnya pada Program Menerapkan Program Pengumpulan (APP) LHKPN/LHKASN, Monev Program
Program Peningkatan Pengawasan Pencegahan Korupsi Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Peningkatan dan Akuntabilitas Aparatur
Pengawasan dan Kementerian Kesehatan 2 Jumlah Unit Utama yang Unit Utama lingkup Kementerian Kesehatan yang 0,27 0,52 0,55 0,58 0,62 2,54
Akuntabilitas Dilakukan Monitoring dan dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan area
Aparatur Evaluasi Pelaksanaan perubahan penguatan pengawasan Reformasi Birokrasi
Kementerian Area Perubahan adalah Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal,
Kesehatan Penguatan Pengawasan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Direktorat
Reformasi Birokrasi Jenderal Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Direktorat
Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Badan Pengembangan
dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
3 Jumlah Satker yang Satker yang Dilakukan 11,74 5,95 10,78 11,43 12,11 52,01
Dilakukan Pembinaan/ Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi/Konsolidasi/Edukas
Konsultasi/ Koordinasi/ i Pengawasan adalah satker Kantor Pusat (KP) dan
Konsolidasi/ Edukasi Kantor Daerah (KD) di lingkungan Kementerian
Pengawasan Kesehatan
4 Persentase Realisasi Realisasi Anggaran adalah penggunaan anggaran dalam 55,87 51,77 50,04 51,54 53,09 262,31
Anggaran rangka pelaksanaan program/kegiatan termasuk
SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL
5 Jumlah Hasil Analisis dan Hasil Analisis dan Pemutakhiran Data adalah jumlah 1,19 1,27 2,08 2,20 2,34 9,08
Pemutakhiran Data laporan hasil analisis dan pemutakhiran data tindak
Pelaporan Tindak Lanjut lanjut hasil pengawasan (TLHP) dan laporan ikhtisar
Hasil Pengawasan hasil pengawasan semester (IHPS) berdasarkan jumlah
kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Itjen, BPK,
BPKP pada satker-satker di lingkungan Kementerian
Kesehatan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 162
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
IV PROGRAM Meningkatnya ketersediaan 1 Persentase ibu bersalin di Jumlah Kab/Kota yang melaporkan pelaksanaan 1.699,5 2.638,8 1.683,8 2.102,7 2.175,9 10.300,8
PEMBINAAN dan keterjangkauan fasilitas pelayanan pelayanan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan
KESEHATAN pelayanan kesehatan yang kesehatan (PF) tepat waktu (Selambat-lambatnya tanggal 15 setiap
MASYARAKAT bermutu bagi seluruh bulan)
masyarakat
2 Persentase ibu hamil Proporsi ibu hamil dengan lingkar lengan atas (LiLA)
Kurang Energi Kronik <23.5cm yang ada di suatu wilayah pada periode waktu
(KEK) tertentu
3 Persentase Peningkatan kualitas kesling pada kab/kota dengan
Kabupaten/Kota yang kriteria minimal 4 dari 6 kriteria yang meliputi:
memenuhi kualitas 1. Memiliki Desa/kel melaksanakan STBM minimal
kesehatan lingkungan 20%
2. Menyelenggarakan kab/kota sehat
3. Melakukan pengawasan kualitas air minum minimal
30%
DIREKTORAT JENDERAL
KESEHATAN MASYARAKAT
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 163
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Pembinaan Meningkatnya akses 1 Persentase Kunjungan Jumlah Kab/Kota yang melaporkan pelaksanaan 382,8 454,6 163,2 192,0 198,7 1.391,4
Kesehatan Keluarga dan kualitas upaya Neonatal pertama (KN1) pelayanan bayi baru lahir yang mendapatkan minimal
kesehatan keluarga 1 kali pelayanan Kunjungan Neonatal pada umur 6 - 48
jam, tepat waktu (Selambat-lambatnya tanggal 15
setiap bulan )
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 164
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Penyehatan Meningkatnya penyehatan 1 Jumlah desa/kelurahan Desa/Kelurahan yang terverifikasi sebagai desa yang 327,2 376,4 180,7 240,7 249,1 1.374,1
Lingkungan dan pengawasan kualitas yang melaksanakan melaksanakan STBM yaitu Desa/Kelurahan yang
lingkungan STBM (Sanitasi Total memenuhi kriteria sbb :
Berbasis Masyarakat) - telah dilakukan pemicuan STBM
- telah memiliki natural leader
- telah memiliki Rencana Kerja Masyarakat (RKM)
2 Persentase Sarana air Pengawasan kualitas air minum adalah penyelenggara
minum yang dilakukan air minum yang diawasi kualitas hasil produksinya
pengawasan secara eksternal oleh Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan KKP yang dibuktikan
dengan pengujian kualitas air.
Penyelenggara air minum adalah :
1. PDAM/BPAM/PT yang terdaftar di Persatuan
Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi)
2. Sarana air minum komunal bukan jaringan
perpipaan (sumur gali, SPT, PAH, Terminal Air)
3. Depot air minum
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 165
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Pembinaan Upaya Meningkatnya upaya 1 Persentase Puskesmas Persentase Puskesmas yang diberi pengetahuan 84,5 109,8 62,0 70,6 73,1 399,9
Kesehatan Kerja kesehatan kerja dan yang menyelenggarakan kesehatan kerja
dan Olahraga olahraga kesehatan kerja dasar
2 Jumlah pos UKK yang Jumlah pos UKK di TPI/PPI yang memiliki kit pos UKK
terbentuk di daerah
PPI/TPI
3 Persentase fasilitas Persentase Rumah sakit atau klinik utama yang
pemeriksaan kesehatan ditetapkan menteri kesehatan dan telah dibina oleh
TKI yang memenuhi kementerian kesehatan yang dapat menyelenggarakan
standar pemeriksaan kesehatan calon TKI sesuai standar
OLAHRAGA
masyarakat di wilayah
kerjanya
4 Pembinaan Gizi Meningkatnya perbaikan 1 Persentase ibu hamil Persentase makanan tambahan bagi ibu hamil KEK 560,0 1.173,8 839,2 1.050,4 1.087,1 4.710,5
Masyarakat gizi masyarakat Kurang Energi Kronik yang disediakan pusat yang terdistribusi ke puskesmas
yang mendapat makanan sesuai dengan jumlah sasaran
tambahan
2 Persentase ibu hamil yang Persentase kabupaten dan kota yang melaporkan
mendapat Tablet Tambah pelaksanaan pelayanan pemberian TTD bagi ibu hamil
Darah (TTD)
3 Persentase bayi usia Persentase kabupaten dan kota yang melaporkan
kurang dari 6 bulan yang cakupan ASI eksklusif di wilayah kerjanya
mendapat ASI eksklusif
4 Persentase bayi baru lahir Persentase kabupaten dan kota yang melaporkan
mendapat Inisiasi cakupan IMD di wilayah kerjanya
Menyusu Dini (IMD)
5 Persentase balita kurus Persentase makanan tambahan bagi balita usia 6-59
yang mendapat makanan bulan dengan BB/PB atau BB/TB ≥-3 SD sampai <-2
tambahan SD (kurus) yang disediakan pusat yang terdistribusi ke
puskesmas sesuai dengan jumlah sasaran
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 166
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Promosi Kesehatan Meningkatnya pelaksanaan 1 Persentase Kab/Kota Persentase kabupaten/ kota yang menerbitkan 119,9 289,3 258,8 375,4 388,6 1432,0
dan Pemberdayaan promosi yang memiliki Kebijakan kebijakan berupa Peraturan Daerah, Peraturan
Masyarakat kesehatan dan PHBS Bupati/Walikota, Instruksi Bupati/Walikota, Surat
pemberdayaan Keputusan Bupati/Walikota, Surat Edaran/Himbauan
kepada masyarakat Bupati/Walikota tentang Germas/PHBS/perilaku sehat
2 Persentase desa yang Persentase desa yang mengalokasikan dana desa secara
memanfaatkan dana desa bertahap sampai minimal 10% dari bidang
10% untuk UKBM pembangunan desa dan bidang pemberdayaan
masyarakat untuk kesehatan.
3 Jumlah dunia usaha yang Jumlah dunia usaha yang memiliki MoU dengan
memanfaatkan CSR-nya Kementerian Kesehatan yang memanfaatkan CSR-nya
untuk program kesehatan untuk mendukung upaya promotif preventif bidang
kesehatan
4 Jumlah organisasi Jumlah organisasi kemasyarakatan yang telah MoU
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
mendukung kesehatan
6 Dukungan Meningkatnya dukungan Persentase realisasi Persentase realisasi anggaran dan realisasi output 225,1 234,9 179,9 173,6 179,4 992,9
Manajemen dan manajemen dan kegiatan administrasi kegiatan program kesehatan masyarakat
Pelaksanaan Tugas pelaksanaan tugas teknis dukungan manajemen
Teknis Lainnya pada lainnya pada Program dan pelaksanaan tugas
Program Kesehatan Kesehatan Masyarakat teknis lainnya Program
Masyarakat Kesehatan Masyarakat
SEKRETARIAT
DITJEN KESMAS
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 167
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
V PENCEGAHAN DAN Menurunnya penyakit 1 Persentase cakupan Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan pengobatan 1.347,98 3.872,78 2.861,87 9.531,10 10.533,50 28.147,22
PENGENDALIAN menular, penyakit tidak keberhasilan pengobatan lengkap dari semua kasus TB yang diobati dan
PENYAKIT menular, serta TB/Success Rate dilaporkan
meningkatnya kesehatan
jiwa 2 Prevalensi HIV Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan usia 15-49
tahun yang terinfeksi HIV diantara seluruh penduduk
usia 15-49.
3 Jumlah kabupaten/kota Jumlah Kumulatif kabupaten/kota sudah mencapai
mencapai eliminasi kriteria eliminasi malaria.
malaria
Beacukai
(Jumlah Kabupaten/Kota dengan kriteria tersebut
diatas pada tahun 2014) / 106 Kabupaten/Kota
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 168
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
8 Persentase Kab/Kota 1. Peraturan yang dimaksud meliputi Peraturan Bupati,
yang melaksanakn Peraturan Walikota, Peraturan Daerah
kebijakan Kawasan Tanpa 2. Bukti pelaksanaan berupa adanya peletakan tanda-
Rokok (KTR) minimal 50% tanda dilarang merokok dan pengumuman.
3. yang dimaksud dengan kawasan tempat proses
belajar mengajar dan fasilitas pelayanan kesehatan
adalah sesuai dengan aturan perundang-undangan
yang berlaku di Kab/Kota masing-masing.
4. Target pencapaian adalah 50% di akhir tahun 2019.
Target ini diambil dari sebagai bagian dari pengendalian
faktor resiko PTM (faktor resiko merokok) khususnya
untuk menurunkan prevalensi perokok pemula dengan
membudayakan prilaku tidak merokok di sekolah. ini
merupakan bagian dari tanggung jawab Kemenkes
sesuai dengan Permenkes No. 40/2013 tentang peta
jalan pengendalian dampak konsumsi rokok bagi
kesehatan.
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 169
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Surveilans dan Bayi usia 0-11 bulan yang 1 Persentase anak usia 0 Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat 275,20 966,40 844,00 1.187,90 919,40 4.192,90
Karantina mendapat imunisasi dasar sampai 11 bulan yang imunisasi dasar lengkap, yang diukur dengan imunisasi
Kesehatan lengkap mendapat imunisasi campak dalam kurun waktu satu tahun
dasar lengkap
Anak usia 12-24 bulan 2 Persentase anak usia 12- Persentase anak usia 12-24 bulan yang mendapat
yang mendapatkan 24 bulan yang imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan, dalam kurun waktu
imunisasi DPT-HB-Hib mendapatkan imunisasi satu tahun
Lanjutan DPT-HB-Hib Lanjutan
Kabupaten/kota yang 3 Persentase respon Persentase respon atas sinyal kewaspadaan dini pada
melakukan pemantauan penanggulangan terhadap Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
kasus penyakit berpotensi sinyal kewaspadaan dini Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
kejadian luar biasa (KLB) kejadian luar biasa (KLB) dan/atau puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
dan melakukan respon untuk mencegah Pada pelaksanaannya, kabupaten/kota dan/atau
penanggulangan terhadap terjadinya KLB di puskesmas melakukan respon terhadap sinyal
sinyal KLB untuk kabupaten/kota kewaspadaan dini dalam SKDR yang muncul setiap
mencegah terjadinya KLB minggu.
Catatan:
Sinyal kewaspadaan dini merupakan tanda/peringatan
adanya peningkatan jumlah kasus yang sama atau
melebihi nilai ambang batas penyakit yang ditentukan
dalam SKDR, tetapi peningkatan kasus tersebut belum
masuk ke dalam kriteria KLB.
pencegahan dan melaksanakan memiliki TGC yang siap untuk melakukan respon
pengendalian penyakit pencegahan dan penanggulangan penyakit infeksi emerging dalam waktu
infeksi emerging pengendalian penyakit <24 Jam
infeksi emerging
2. Pencegahan dan Meningkatnya Pencegahan 1 Persentase Kabupaten/ Persentase kab/kota endemis tular vektor yang telah 152,60 307,90 203,90 700,00 750,00 2.114,40
Pengendalian dan Pengendalian Penyakit Kota yang melakukan melaksanakan intervensi atau pengendalian vektor
Penyakit Tular Tular Vektor dan Zoonotik pengendalian vektor terpadu dari kab/kota endemis tular vektor yang ada
Vektor dan Zoonotik terpadu dalam satu tahun
2 Jumlah Kabupaten/Kota Jumlah Kabupaten/Kota dengan API < 1 per 1.000
dengan API <1 per 1.000 penduduk.
penduduk
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 170
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3. Pencegahan dan Menurunnya angka 1 Persentase cakupan Jumlah kasus baru kusta tanpa cacat (cacat Tingkat O) 0,00 941,02 492,47 5.879,00 7.006,00 14.318,49
Pengendalian kesakitan dan kecacatan penemuan kasus baru diantara total penemuan kasus baru.
Penyakit Menular akibat penyakit menular kusta tanpa cacat
Langsung langsung 2 Persentase Kasus TB yang Jumlah kasus TB diobati TB sesuai standar diantara
ditatalaksana sesuai jumlah kasus TB yang dilaporkan
standar
3 Persentase kasus HIV Jumlah ODHA yang masih mendapatkan pengobatan
yang diobati ARV diantara jumlah ODHA yang memenuhi syarat
untuk memulai terapi ARV
4 Persentase Jumlah kabupaten/ kota yang sebagian (50%)
Kabupaten/Kota yang puskesmasnya telah melaksanakan tatalaksana
50% Puskesmasnya standar minimal 60% dari seluruh kunjungan balita
melakukan tatalaksana batuk atau kesukaran bernapas.
standar Pneumonia. tatalaksana standart Pneumonia di PKM : kegiatan
deteksi dini terhadap seluruh balita batuk atau
kesukaran bernafas yang berkunjung ke Puskesmas
dengan menghitung frekuensi nafasnya dalam 1 menit
penuh atau dilihat ada tidaknya Tarikan Dinding Dada
bagian bawah ke dalam (TDDK), baik melalui
pendekatan MTBS maupun program ISPA
Kabupaten/Kota yang Dini Hepatitis B dan atau C pada ibu hamil dan
melaksanakan kegiatan Kelompok Berisiko Tinggi lainnya (seperti:Tenaga
deteksi dini Hepatitis B Kesehatan, Pelajar/ Mahasiswa Sekolah Kesehatan/
PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 171
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4. Pengendalian Menurunnya Angka 1 Persentase Puskesmas Persentase puskesmas yang melaksanakan 208,30 321,70 247,50 662,10 751,70 2.191,30
Penyakit Tidak Kesakitan dan Kematian yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu, yaitu Puskesmas yang
Menular Akibat Penyakit Tidak pengendalian PTM melaksanakan PTM terpadu meliputi pencegahan dan
Menular; Meningkatnya terpadu pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular
Pencegahan dan untuk melaksanakan hipertensi dan Diabetes melitus
Penanggulangan Penyakit terpadu, menggunakan carta untuk prediksi risiko
Tidak Menular penyakit jantung dan pembuluh darah dalam kurun
waktu 10 tahun mendatang dan atau pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular lain
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 172
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5. Pencegahan Meningkatnya pencegahan 1 Jumlah Kabupaten/Kota Kab/Kota yang menyelenggarakan upaya pencegahan 11,88 15,76 23,99 28,10 29,40 109,13
Masalah Kesehatan dan pengendalian masalah yang menyelenggarakan dan pengendalian masalah penyalahgunaan Napza
Jiwa dan Napza kesehatan jiwa dan napza upaya pencegahan dan dengan kriteria:
pengendalian masalah 1. Fasyankes yang ditetapkan oleh Menkes sebagai
penyalahgunaan Napza di IPWL
Institusi Penerima Wajib 2. menjalankan kegiatan promotif kepada masyarakat
Lapor (IPWL) dalam bentuk advokasi, sosialisasi dan penyuluhan
3. menjalankan kegiatan preventif dalam bentuk
skrining/deteksi dini.
4. menjalankan rehabilitasi medis bagi pasien
penyalahguna Napza.
5. Aktif melaksanakan pelaporan secara berjenjang.
NAPZA
2 Jumlah Provinsi yang 30% SMA dan yang sederajat di Provinsi minimal telah
menyelenggarakan upaya memenuhi 1 (satu) dari 4 (empat) kriteria antara lain
pencegahan dan 9) melakukan penyuluhan, 2) melakukan deteksi dini 3)
pengendalian masalah memiliki guru BK terlatih 4) memiliki buku rujukan
kesehatan jiwa dan kasus (buku raport kesehatanku), maka dihitung
NAPZA di 30% SMA dan sebagai SMA dan yang sederajat telah
DIREKTORAT MASALAH KESEHATAN JIWA DAN
6 Dukungan Meningkatnya dukungan 1 Persentase Satker Jumlah Satker Ditjen P2P yang memperoleh nilai SAKIP 700,00 1320,00 1050,00 1074,00 1077,00 5221,00
Manajemen dan manajemen dan Program P2P yang AA diantara seluruh Satker Ditjen P2P
Pelaksanaan Tugas pelaksanaan tugas teknis memperoleh penilaian
Teknis Lainnya pada lainnya pada program SAKIP dengan hasil AA
Program Pencegahan dan 2 Persentase Satker Pusat Jumlah Satker P2P yang memenhi standart
Pencegahan dan pengendalian penyakit dan Daerah yang sarana/prasarana diantara seluruh Satker Ditjen P2P
Pengendalian ditingkatkan
DITJEN P2P
SEKRETARIAT
Penyakit sarana/prasarananya
untuk memenuhi standar
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 173
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
VI PEMBINAAN Meningkatnya akses 16.246,6 15.447,5 14.735,8 19.186,9 22.302,0 87.918,8
PELAYANAN pelayanan kesehatan dasar 1 Jumlah Kecamatan yang 1) Yang dimaksud Kecamatan yang memiliki minimal 1
KESEHATAN dan rujukan yang memiliki minimal satu Puskesmas Tersertifikasi Akreditasi adalah Kecamatan
berkualitas bagi puskesmas tersertifikasi yang memiliki minimal 1 (satu) Puskesmas telah
masyarakat akreditasi tersertifikasi akreditasi oleh penyelenggaran akreditasi
FKTP yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI
Pelayanan kesehatan 2 Jumlah kab/kota yang Kab/Kota yang memiliki daerah terpencil dan sangat
bergerak (PKB) di daerah melakukan Pelayanan terpencil yang melakukan atau mendapatkan
terpencil dan sangat Kesehatan Bergerak di Pelayanan Kesehatan Bergerak oleh Tim Pelayanan
terpencil daerah terpencil dan Kesehatan Bergerak sesuai ketentuan regulasi
sangat terpencil
Puskesmas yang 3 Jumlah Puskesmas yang Puskesmas yang telah bekerja sama melalui Dinas
bekerjasama dengan UTD telah bekerjasama melalui Kesehatan dengan Unit Transfusi Darah dan Rumah
dan RS dalam pelayanan Dinas Kesehatan dengan Sakit sesuai dengan Permenkes RI nomor 92 tahun
darah untuk menurunkan UTD dan RS 2015 dalam rangka rekrutmen dan seleksi donor guna
AKI persiapan penyediaan darah bagi ibu hamil, melahirkan
dan nifas.
Meningkatnya mutu dan 4 Jumlah Puskesmas yang Setiap Puskesmas yang melaksanakan asuhan
akses Pelayanan menerapkan Pelayanan keperawatan terintegrasi dengan Pendekatan keluarga
DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 174
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Pembinaan - 102,9 64,9 67,2 69,5 304,5
Pelayanan Integrasi Data Rekam 1 Jumlah RS Rujukan Telah terintegrasinya data rekam medis antara RS
Kesehatan Rujukan Medis Nasional dengan RS Rujukan Nasional, dan/atau RS Rujukan Provinsi
Rujukan Regional yang dan/atau RS Rujukan Regional dalam pelaksanaan
menerapkan integrasi pelayanan kesehatan rujukan
data rekam medis
Kabupaten/Kota dengan 2 Persentase Kabupaten/ Kab/Kota yang siap akses layanan rujukan adalah
kesiapan akses layanan Kota dengan kesiapan Kab/Kota yang memenuhi minimal 2 (dua) dari kriteria:
rujukan akses layanan rujukan 1. memiliki TT RS dibanding jumlah penduduk 1:1000
2. memiliki RS dengan jejaring pengampuan ke RS
Rujukan
3. telah terbentuk kesiapan pelayanaan gawat darurat
terpadu
4. telah memiliki regulasi sistem regionalisasi rujukan
RS Pratama yang dibangun 3 Jumlah RS pratama yang Yang dimaksud dengan RS Pratama yang dibangun
dibangun (kumulatif) adalah RS Pratama yang telah selesai dibangun dan
siap untuk dioperasionalkan (tersedianya bangunan,
alat dan SDM).
Dokumen tentang 4 Jumlah dokumen tentang Adanya data kebutuhan kapal rumah sakit di
kebutuhan kapal RS di kebutuhan kapal RS di kabupaten kepulauan
Kabupaten Kepulauan Kabupaten Kepulauan
Pemenuhan jejaring 5 Persentase RS Regional Yang dimaksud dengan RS regional adalah RS Rujukan
pelayanan telemedicine sebagai pengampu Regional dan RS Rujukan Provinsi
pelayanan telemedicine Terselenggaranya salah satu jenis pelayanan
telemedicine oleh RS Pengampu dengan fasyankes yang
diampu
DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 175
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
RS Rujukan yang memiliki 6 Jumlah RS Rujukan yang Yang dimaksud dengan RS Rujukan adalah RS
pelayanan kesehatan memiliki pelayanan Rujukan Nasional, RS Rujukan Provinsi dan RS
rujukan sesuai standar kesehatan rujukan sesuai Rujukan Regional.
standar RS Rujukan Nasional yang memiliki pelayanan
kesehatan sesuai standar terdiri dari :
a. standar klasifikasi RS kelas A dan
b. standar RS Pendidikan dan
c. standar akreditasi nasional minimal paripurna dan
internasional, dan/atau
d. memiliki layanan unggulan
RS Rujukan Provinsi yang memiliki pelayanan
kesehatan sesuai standar terdiri dari :
a. standar klasifikasi RS kelas A dan
b. standar RS Pendidikan dan
c. standar akreditasi nasional minimal paripurna
dan/atau
d. memiliki layanan unggulan
RS Rujukan Regional yang memiliki pelayanan
kesehatan sesuai standar terdiri dari :
a. standar klasifikasi RS minimal kelas B dan
b. standar RS Pendidikan dan
c. standar akreditasi nasional minimal utama dan/atau
DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 176
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Pembinaan Mutu 1 Jumlah Kecamatan Yang 1) Yang dimaksud Kecamatan yang memiliki minimal 1 - 40,9 49,1 40,3 47,5 177,8
dan Akreditasi Puskesmas yang siap Memiliki Minimal 1 Puskesmas Tersertifikasi Akreditasi adalah Kecamatan
Pelayanan diakreditasi Puskesmas Tersertifikasi yang memiliki minimal 1 (satu) Puskesmas telah
Kesehatan Rumah Sakit yang siap 2 Jumlah Kab/Kota yang 1) Yang dimaksud RSUD adalah RS milik Pemerintah
diakreditasi memiliki minimal 1 RSUD yang terdiri dari RSUD dan RS Milik
yang tersertifikasi Kementerian/Lembaga Pemerintah lainnya.
akreditasi nasional 2) Yang dimaksud dengan tersertifikasi nasional adalah
lulus akreditasi oleh lembaga akreditasi yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI
3) Yang dimaksud dengan jumlah Kab/Kota yang
memiliki minimal 1 RSUD tersertifikasi akreditasi
nasional adalah jumlah kab/kota yang memiliki 1 RS
Pemerintah terakreditasi
DIREKTORAT MUTU DAN
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 177
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5 Pembinaan Fasilitas - 169,8 25,0 1.033,4 1.044,7 2.272,9
Pelayanan Puskesmas yang 1 Jumlah Puskesmas yang Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan
Kesehatan memenuhi sarana, memenuhi sarana, peralatan kesehatan sesuai Permenkes 75 Tahun 2014
prasarana dan alat (SPA) prasarana dan alat (SPA) dengan pemenuhan lebih besar atau sama dengan 60%
sesuai standar sesuai standar berdasarkan data ASPAK
RS Rujukan Nasional yang 2 Jumlah RS Rujukan 14 RS Rujukan Nasional melalui ketetapan Menkes
ditingkatkan sarana dan Nasional yang (Kepmenkes No. HK. 02.02/MENKES/390/2014) yang
prasarananya ditingkatkan sarana mendapatkan dana APBN /DAK dan ditunjukkan
prasarananya adanya peningkatan kualitas sarana prasarananya.
(tidak kumulatif).
RS Rujukan Regional dan 3 Jumlah RS Rujukan 110 RS Rujukan Regional dan 20 RS Rujukan Provinsi
Provinsi yang memenuhi Regional yang memenuhi melalui ketetapan SK. Dirjen BUK No.
sarana, prasarana dan alat sarana parasarana dan HK.02.03/I/0363/2015 yang mendapatkan alokasi
(SPA) sesuai standar alat (SPA) sesuai standar APBN/DAK dalam rangka pemenuhan standar sarana-
prasarana dan alat kesehatan dan ditunjukan adanya
peningkatan pemenuhanya. (tidak kumulatif)
RSUD yang memenuhi 4 Jumlah RSUD yang RSUD yang memenuhi standar Sarana Prasarana dan
standar Sarana Prasarana memenuhi standar Alat kesehatannya adalah Rumah Sakit Daerah (di luar
dan Alat kesehatannya Sarana Prasarana dan RS Rujukan Regional, Propinsi, dan Nasional) yang
Alat kesehatannya mendapatkan alokasi APBN/DAK dalam rangka
pemenuhan standar sarana-prasarana dan alat
kesehatan.
Balai Pengujian Fasilitas 5 Jumlah Balai Pengujian BPFK /Institusi Penguji yang mampu memberikan
Kesehatan / Institusi Fasilitas Kesehatan / pelayanan pengujian/ kalibrasi sesuai standar
Penguji Fasilitas Kesehatan Institusi Penguji Fasilitas (kumulatif)
yang Mampu Memberikan Kesehatan yang Mampu
DIREKTORAT FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Dinas Kesehatan Propinsi 6 Jumlah Dinas Kesehatan Unit Pemeliharaan fasilitas kesehatan regional/Regional
yang mengembangkan Unit Propinsi yang Maintenance Center adalah unit yang didirikan oleh
pemeliharaan Fasilitas mengembangkan Unit Pemda yang mampu memberikan pelayanan
Kesehatan Regional / pemeliharaan Fasilitas pemeliharaan bagi Puskesmas & RSUD di wilayahnya
Regional Maintenance Kesehatan Regional / (kumulatif)
Center Regional Maintenance
Center
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 178
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6 Dukungan Meningkatnya Dukungan - 15.051,5 14.539,4 17.979,5 21.059,1 68.629,6
Manajemen dan Manajemen dan 1 Persentase monitoring Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilaksanakan dengan
Pelaksanaan Tugas Pelaksanaan Tugas Teknis dan evaluasi yang menggunakan instrumen Monev Terintegrasi yang
Teknis Lainnya pada Lainnya pada Program terintegrasi berjalan mengakomodir kebutuhan data Unit pemegang program
Program Pelayanan Pelayanan Kesehatan efektif di Ditjen Pelayanan Kesehatan.
Kesehatan Kriteria pelaksanaan Monev Terintegrasi efektif:
a. Menghasilkan output data yang valid dan akuntabel
b. Pelaksanaan kegiatan Monev Terintegrasi sesuai
jadwal yang ditetapkan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 179
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
VII PROGRAM Meningkatnya akses, 1 Persentase puskesmas Persentase puskesmas yang memiliki 80% obat dan 1.747,9 3.115,4 3.086,8 5.438,0 5.935,9 19.324,0
KEFARMASIAN DAN kemandirian dan mutu dengan ketersediaan obat vaksin esensial (pemantauan dilaksanakan terhadap 20
ALAT KESEHATAN sediaan farmasi dan alat dan vaksin esensial item obat indikator)
kesehatan
2 Jumlah bahan baku Jumlah bahan baku sediaan farmasi yang merupakan
sediaan farmasi yang siap hasil penerapan teknologi maupun berupa bahan alam,
diproduksi di dalam yang siap diproduksi dan jumlah jenis/varian alat
negeri dan jumlah kesehatan yang telah mampu diproduksi oleh industri
jenis/varian alat di dalam negeri
kesehatan yang
diproduksi di dalam
negeri (kumulatif)
a. Target bahan baku
sediaan farmasi
ALAT KESEHATAN
3 Persentase produk alat Persentase sampel produk alat kesehatan dan PKRT
kesehatan dan perbekalan yang telah diuji dan memenuhi persyaratan
kesehatan rumah tangga
(PKRT) di peredaran yang
memenuhi syarat
1 Pelayanan Puskesmas melaksanakan 1 Persentase puskesmas Persentase puskesmas yang melaksanakan pemberian 32,8 40,4 52,4 53,2 55,1 233,8
Kefarmasian pelayanan kefarmasian yang melaksanakan informasi obat dan/atau konseling
sesuai standar pelayanan kefarmasian
sesuai standar
Rumah Sakit 2 Persentase rumah sakit Rumah Sakit yang melaksanakan pelayanan
melaksanakan pelayanan yang melaksanakan kefarmasian sesuai standar adalah Instalasi Farmasi
kefarmasian sesuai standar pelayanan kefarmasian Rumah Sakit yang melaksanakan Pelayanan Informasi
sesuai standar Obat dan Konseling
Penggunaan obat rasional 3 Persentase Persentase Kabupaten / Kota dengan minimal 20%
KEFARMASIAN
obat rasional di
puskesmas
2 Tata Kelola Obat Puskesmas dengan 1 Persentase puskesmas Persentase puskesmas yang memiliki 80% obat dan 1.500,2 2.863,3 2.801,7 5.132,7 5.619,8 17.917,7
Publik dan ketersediaan obat dan dengan ketersediaan obat vaksin esensial (pemantauan dilaksanakan terhadap 20
Perbekalan vaksin esensial dan vaksin esensial item obat indikator)
Kesehatan
Instalasi farmasi provinsi 2 Persentase instalasi Persentase instalasi farmasi provinsi dan
dan kabupaten/kota farmasi Provinsi dan kabupaten/kota yang menerapkan sistem elektronik
menerapkan sistem Kabupaten/Kota yang logistik obat dan BMHP
informasi logistik obat dan menerapkan aplikasi
Bahan Medis Habis Pakai logistik obat dan Bahan
(BMHP) Medis Habis Pakai (BMHP)
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 180
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3 Produksi dan Bahan baku sediaan 1 Jumlah bahan baku Jumlah bahan baku sediaan farmasi, yang merupakan 80,4 79,0 87,3 60,7 62,9 370,2
Distribusi farmasi yang diproduksi di sediaan farmasi yang hasil penerapan teknologi maupun berupa bahan alam,
Kefarmasian dalam negeri siap diproduksi di dalam yang siap diproduksi oleh industri di dalam negeri
negeri (kumulatif)
Transformasi industri 2 Jumlah industri sediaan Jumlah industri sediaan farmasi yang melakukan
sediaan farmasi dari farmasi yang transformasi dari industri formulasi menjadi industri
industri formulasi menjadi bertransformasi dari berbasis riset berdasarkan parameter organisasi,
industri berbasis riset industri formulasi sarana produksi, pengembangan produk, dan/atau
menjadi industri berbasis pasar
riset (kumulatif)
Layanan izin industri 3 Persentase layanan izin Persentase layanan izin industri sediaan farmasi yang
sediaan farmasi efektif industri sediaan farmasi diselesaikan tepat waktu sesuai janji layanan
DISTRIBUSI KEFARMASIAN
DIREKTORAT PRODUKSI DAN
4 Penilaian Alat Alat kesehatan yang 1 Jumlah jenis/varian alat Jumlah jenis/varian alat kesehatan yang telah mampu 35,8 31,0 28,9 33,6 34,8 164,1
Kesehatan (Alkes) diproduksi di dalam negeri kesehatan yang diproduksi oleh industri di dalam negeri
dan Perbekalan diproduksi di dalam
Kesehatan Rumah negeri (kumulatif)
Tangga (PKRT) Pengawasan pre-market 2 Persentase penilaian pre- Persentase permohonan yang selesai dievaluasi sesuai
alat kesehatan dan market alat kesehatan dengan janji layanan
perbekalan kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga (PKRT) rumah tangga (PKRT)
efektif yang diselesaikan tepat
ALKES DAN PKRT
5 Pengawasan Alat Pengawasan post-market 1 Persentase produk alat Persentase sampel produk alat kesehatan dan PKRT - 25,3 25,1 35,0 36,2 121,5
Kesehatan (Alkes) alat kesehatan dan kesehatan dan perbekalan yang telah diuji dan memenuhi persyaratan
dan Perbekalan perbekalan kesehatan kesehatan rumah tangga
Kesehatan Rumah rumah tangga (PKRT) (PKRT) di peredaran yang
Tangga (PKRT) efektif memenuhi syarat
(GMP/CPAKB)
6 Dukungan Layanan dukungan 1 Persentase layanan Persentase layanan dukungan manajemen yang 98,8 76,4 91,6 122,8 127,1 516,7
Manajemen dan manajemen pada program dukungan manajemen diselesaikan tepat waktu sesuai dengan janji layanan
Pelaksanaan Tugas kefarmasian dan alkes yang diselesaikan tepat
Teknis Lainnya pada tepat waktu. waktu
Program
DITJEN
Kefarmasian dan
FARMALKES
SEKRETARIAT
Alat Kesehatan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 181
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
VIII PROGRAM Meningkatnya ketersediaan 1 Jumlah puskesmas yang Nilai absolut puskesmas yang telah terpenuhi tenaga 3.060,7 5.937,7 5.576,2 6.255,4 7.084,7 27.914,7
PENGEMBANGAN dan mutu sumber daya minimal memiliki 5 jenis kesehatan sesuai standar terutama untuk tenaga
DAN manusia kesehatan sesuai tenaga kesehatan kesehatan lingkungan, tenaga kefarmasian, tenaga gizi,
PEMBERDAYAAN dengan standar pelayanan tenaga kesehatan masyarakat, dan analis kesehatan
SUMBER DAYA kesehatan
MANUSIA 2 Persentase RS Kab/Kota Jumlah RSUD Kab/Kota kelas C yang telah terpenuhi 4
KESEHATAN kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar (Obgin, anak, penyakit dalam,
(PPSDMK) dokter spesialis dasar dan dan bedah) dan 3 spesialis penunjang dibagi total
3 dokter spesialis jumlah RSUD Kab/Kota Kelas C
penunjang
Penugasan Khusus bagi 4 Jumlah dokter residen Dokter residen dalam program pendidikan dokter 6,0 6,9 7,9 20,8
Calon Dokter Spesialis yang ditempatkan dalam spesialis (PPDS/PPDGS) yang melaksanakan penugasan
(Residen) rangka Penugasan khusus
Khusus Residen (orang) di
Rumah Sakit
Wajib Kerja Sarjana (WKS) 5 Jumlah Lulusan Dokter spesialis yang melaksanakan penempatan wajib 39,2 45,0 51,8 136,0
Bagi Lulusan Pendidikan Pendidikan Dokter kerja dokter spesialis di rumah sakit
Dokter Spesialis Spesialis Baru yang
menjalani WKS (orang)
2 Pelaksanaan Internship dokter 1 Jumlah tenaga kesehatan Tenaga kesehatan (dokter/dokter gigi) yang 250,0 650,0 750,0 862,5 991,9 3.504,4
Internship Tenaga yang melaksanakan melaksanakan internship
Kesehatan internship (orang)
PUSAT PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN
3 Pendidikan SDM Akreditasi Program Studi 1 Jumlah program studi Program studi di Politeknik Kemenkes (Poltekkes) yang 44,0 98,6 71,1 81,7 94,0 389,4
Kesehatan dan Institusi Pendidikan Politeknik Kesehatan memperoleh akreditasi minimal B
(Poltekkes) Kemenkes
yang terakreditasi sangat
baik
Program Bantuan biaya 2 Jumlah Tenaga Jumlah peserta penerima program bantuan biaya - - 78,9 90,8 104,4 274,1
pendidikan bagi tenaga Kesehatan yang belum pendidikan
kesehatan yang belum D3 DIII penerima program
SDM KESEHATAN
PUSAT PENDIDIKAN
bantuan pendidikan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 182
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4 Pelatihan SDM Pelatihan Teknis dan 1 Jumlah SDM Kesehatan Jumlah sertifikat yang diterbitkan untuk peserta 173,5 452,6 367,5 422,6 486,0 1.902,2
Kesehatan Fungsional bagi SDM yang mendapat sertifikat pelatihan yang telah mengikuti pelatihan terakreditasi
kesehatan pada pelatihan teknis dan
fungsional terakreditasi
(orang)
PUSAT
KESEHATAN
PELATIHAN SDM
5 Peningkatan Mutu Terselenggaranya fasilitas 1 Jumlah tenaga kesehatan Menghitung jumlah STR Tenaga Kesehatan selain 469,0 643,9 579,0 665,9 765,7 3.123,5
SDM Kesehatan standarisasi dan profesi teregistrasi Dokter, Dokter Gigi dan Tenaga Farmasi yang
tenaga kesehatan diterbitkan per tahun
SDM kesehatan yang 2 Jumlah SDM kesehatan Jumlah SDM Kesehatan yang bekerja dibidang
bekerja dibidang kesehatan penerima bantuan kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya melalui
yang ditingkatkan pendidikan berkelanjutan tugas belajar Diploma, Strata dan Profesi (peserta lama
kemampuannya melalui (orang) dan baru)
pendidikan berkelanjutan 3 Jumlah peserta penerima Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan
bantuan pendidikan PDS/PDGS serta yang disetarakan (peserta lama dan
PUSAT PENINGKATAN
6 Pembinaan dan Pendidikan Tenaga 1 Jumlah lulusan tenaga Merekap jumlah peserta didik yang 630,2 1.100,0 1.000,0 1.150,0 1.322,5 5.202,7
Pengelolaan Kesehatan di Poltekkes kesehatan dari Poltekkes lulus/menyelesaikan pendidikan di 38 Politeknik
Pendidikan Tinggi Kemenkes RI Kemenkes RI Kesehatan dari berbagai program studi yang berasal
dari berbagai jenjang pendidikan.
POLITEKNIK
KESEHATAN
KEMENKES RI
7 Dukungan Tersedianya Regulasi 1 Jumlah dokumen norma, Menghitung jumlah dokumen rancangan peraturan 1.325,3 1.512,3 1.569,8 1.648,2 1.786,4 7.842,0
Manajemen dan PPSDM Kesehatan yang standar, prosedur dan yang disusun/dibuat/dihasilkan oleh pusat-pusat dan
Pelaksanaan Tugas sesuai dengan Kebutuhan kriteria PPSDM Kesehatan sekretariat di lingkungan Badan PPSDMK dalam bentuk
Teknis Lainnya pada Program rancangan UU, PP, Perpres, Permenkes, Kepmenkes
Program pedoman teknis, petunjuk teknis, perjanjian kerjasama
Pengembangan dan dan standar/prosedur terkait PPSDMK.
Pemberdayaan
Sumber Daya Data dan informasi Tenaga 2 Jumlah dokumen Data Merekap Dokumen data dan informasi tenaga - 13,4 38,4 44,1 50,7 146,7
Manusia Kesehatan Kesehatan di seluruh dan informasi Tenaga kesehatan yang sudah melalui proses up date secara
provinsi Kesehatan di seluruh berjenjang dan telah divalidasi yang berasal dari
provinsi yang terupdate seluruh provinsi
secara teratur (dokumen)
Terpenuhi kebutuhan 3 Jumlah satuan kerja yang Satuan kerja yang telah mendapatkan alokasi anggaran 150,0 1.023,5 726,4 835,3 960,6 3.695,8
sarana dan prasaana pada ditingkatkan sarana dan pemenuhan sarana dan prasarana dan telah
Satker Pusat dan UPT prasarananya diselenggarakan oleh satker antara lain dalam bentuk
pembangunan/rehabilitasi gedung dan lingkungan,
pengadaan ABBM, pengadaan tanah, pengadaan alat
laboratorium, alat peraga pelatihan, pengadaan
perangkat pengolah data dan komunikasi, pengadaan
SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 183
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
IX PENELITIAN DAN Meningkatnya kualitas 1 Jumlah hasil riset Jumlah laporan Riskesnas yang ditulis berdasarkan 744,7 1.040,1 829,5 1.310,8 1.601,1 5.526,1
PENGEMBANGAN penelitian, pengembangan kesehatan nasional hasil litbang (sesuai dengan agenda Badan Litbangkes)
KESEHATAN dan pemanfaatan di bidang (Riskesnas) bidang
kesehatan kesehatan dan gizi
masyarakat
2 Jumlah rekomendasi Jumlah dokumen rekomendasi kebijakan yang ditulis
kebijakan berbasis berdasarkan hasil litbang kesehatan yang disampaikan
penelitian dan dalam forum atau pertemuan kepada pengelola
pengembangan kesehatan program dan atau pemangku kepentingan
yang diadvokasikan ke
pengelola program
kesehatan dan atau
pemangku kepentingan
BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN
1 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah hasil Riset laporan hasil pemeriksaan spesimen biomedis pada 135,3 175,4 154,3 281,8 493,4 1.240,3
Pengembangan dan Pengembangan di Biomedis pada Riset Riset Kesehatan Nasional
Biomedis dan Bidang Biomedis dan Kesehatan Nasional
Teknologi Dasar Teknologi Dasar Kesehatan 2 Jumlah rekomendasi Jumlah dokumen rekomendasi kebijakan yang
Kesehatan kebijakan yang dihasilkan dihasilkan dari hasil sintesa satu atau beberapa
dari penelitian dan penelitian dan pengembangan di bidang Biomedis dan
pengembangan di bidang Teknologi Dasar Kesehatan sebagai bahan yang akan
Biomedis dan Teknologi diadvokasikan oleh Badan Litbangkes
Dasar Kesehatan
nasional dan
internasional
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 184
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah Hasil Riset Status laporan hasil Riset Kesehatan Nasional yang 38,1 102,9 91,4 144,8 161,6 538,9
Pengembangan dan Pengembangan di Kesehatan Masyarakat menggambarkan status kesehatan dari aspek
Sumber Daya dan Bidang Sumber Daya dan pada Riset Kesehatan lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
Pelayanan Pelayanan Kesehatan Nasional Wilayah I genetika sesuai kerangka konsep status kesehatan
Kesehatan masyarakat HL Blum pada wilayah I yakni provinsi
NAD, Riau, DKI, DIY, Jateng, NTT, Sulsel
2 Jumlah rekomendasi Jumlah dokumen rekomendasi kebijakan yang
kebijakan yang dihasilkan dihasilkan dari hasil sintesa satu atau beberapa
dari penelitian dan penelitian dan pengembangan di bidang Sumber Daya
pengembangan di Bidang dan Pelayanan Kesehatan sebagai bahan yang akan
Sumber Daya dan diadvokasikan oleh Badan Litbangkes
Pelayanan Kesehatan
internasional
3 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah Hasil Riset Status laporan hasil Riset Kesehatan Nasional yang 84,1 182,4 157,8 245,1 288,3 957,6
Pengembangan dan Pengembangan di Kesehatan Masyarakat menggambarkan status kesehatan dari aspek
Upaya Kesehatan Bidang Upaya Kesehatan pada Riset Kesehatan lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
Masyarakat Masyarakat Nasional Wilayah II genetika sesuai kerangka konsep status kesehatan
masyarakat HL Blum pada wilayah II yakni provinsi
Sumut, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jabar, Banten,
Maluku
2 Jumlah rekomendasi Jumlah dokumen rekomendasi kebijakan yang
kebijakan yang dihasilkan dihasilkan dari hasil sintesa satu atau beberapa
dari penelitian dan penelitian dan pengembangan di bidang Upaya
pengembangan di bidang Kesehatan Masyarakat sebagai bahan yang akan
Bidang Upaya Kesehatan diadvokasikan oleh Badan Litbangkes
Masyarakat
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 185
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah Hasil Riset Status laporan hasil Riset Kesehatan Nasional yang 69,7 109,5 81,5 173,0 152,6 586,3
Pengembangan dan Pengembangan di Kesehatan Masyarakat menggambarkan status kesehatan dari aspek
Humaniora dan Bidang Humaniora dan pada Riset Kesehatan lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
Manajemen Manajemen Kesehatan Nasional Wilayah III genetika sesuai kerangka konsep status kesehatan
Kesehatan masyarakat HL Blum pada wilayah III yakni provinsi
Sumbar, Jatim, Bali, NTB, Sulut, Malut, Papua
internasional
5 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah Hasil Riset Status laporan hasil Riset Kesehatan Nasional yang 113,6 95,1 70,8 101,5 164,3 545,3
Pengembangan dan Pengembangan di Kesehatan Masyarakat menggambarkan status kesehatan dari aspek
Tanaman Obat dan Bidang Tanaman Obat dan pada Riset Kesehatan lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
Obat Tradisional Obat Tradisional Nasional Wilayah IV genetika sesuai kerangka konsep status kesehatan
masyarakat HL Blum pada wilayah IV yakni provinsi
Jambi, Kepri, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Sulteng, Sulbar
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 186
PROGRAM/ ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL ALOKASI UNIT
NO SASARAN INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019 ORGANISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6 Penelitian dan Meningkatnya Penelitian 1 Jumlah Hasil Riset Status laporan hasil Riset Kesehatan Nasional yang 108,3 197,9 110,7 152,1 59,7 628,7
Pengembangan dan Pengembangan di Kesehatan Masyarakat menggambarkan status kesehatan dari aspek
Vektor dan Bidang Vektor dan pada Riset Kesehatan lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
Reservoir Penyakit Reservoir Penyakit Nasional Wilayah V genetika sesuai kerangka konsep status kesehatan
masyarakat HL Blum pada wilayah V yakni provinsi
Babel, Kalbar, Kalsel, Sultra, Gorontalo, Papua Barat
Vektor dan Reservoir dipublikasikan pada media cetak dan atau elektronik
Penyakit yang dimuat di nasional maupun internasional yang terakreditasi
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
pengembangan Kesehatan
SEKRETARIAT BADAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017 187
Kementerian Kesehatan RI
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
1 Meningkatnya 1. Permenkes tentang Standar Ditjen Kesmas PMK 32 Tahun 2017 Standar
Kesehatan Masyarakat Baku Mutu Kesehatan 2018-2019 Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persayaratan Lingkungan dan Persyaratan
Kes. Media air dan Upaya Kesehatan Air untuk
Penyehatan. Keperluan Higiene Sanitasi,
Kolam Renang, Solus Per Aqua
dan Pemandian Umum
2. Permenkes tentang Standar Ditjen Kesmas
Baku Mutu Kesehatan 2018-2019
Lingkungan dan Persayaratan
Kes. Media Udara dan Upaya
Penyehatan.
3. Permenkes tentang Standar Ditjen Kesmas
Baku Mutu Kesehatan 2018-2019
Lingkungan dan Persayaratan
Kes. Media Tanah dan Upaya
Penyehatan.
4. Permenkes tentang Standar Ditjen Kesmas
baku mutu kesehatan 2018-2019
lingkungan dan persyaratan
kes. Media pangan dan upaya
penyehatan.
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
189
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
5. Permenkes Standar Baku Ditjen P2P PMK 50 Tahun 2017 Standar
mutu kesehatan lingkungan Baku Mutu Kesehatan
dalam bidang vektor dan Lingkungan dan Persyaratan
binatang penular penyakit Kesehatan untuk Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit
serta Pengendaliannya
6. Permenkes tentang Standar Ditjen Kesmas
baku mutu kesehatan 2018-2019
lingkungan dan persayaratan
kesehatan Media sarana dan
bangunan serta upaya
penyehatan
7. Permenkes tentang Upaya Ditjen Kesmas
pelindungan kesehatan 2018-2019
masyarakat dari zat kimia
yang berbahaya, gangguan
fisika ke udara, dan pestisida
8. Permenkes tentang Ditjen Kesmas
Pengawasan limbah medis di 2018-2019
fasyankes melalui
surveillance, uji laboratorium
dan analisis risiko
9. Permenkes tentang Sertifikat Ditjen Kesmas 2018-2019
laik sehat hotel
10. Permenkes Penyelenggaraan Ditjen P2P PMK 13 Tahun 2015
Layanan Kesehatan Penyelenggaraan Pelayanan
lingkungan di Puskesmas Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
190
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
11. Permenkes tentang standar Ditjen Kesmas
dan persyaratan kesehatan 2018-2019
hygiene sanitasi pangan
12. Permenkes tentang Pos Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pembinaan Terpadu Penyakit 2018
Tidak Menular
13. Permenkes Pengendalian PTM Ditjen P2P PMK 71 Tahun 2015
Penanggulangan PTM
14. Permenkes tentang thalasemia Ditjen P2P 2018-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
191
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
23. RPM Jenis Pelayanan Ditjen Yankes PMK 37 Tahun 2017
Kesehatan Tradisional Pelayanan Kesehatan
Komplementer di Fasyankes Tradisional Integrasi
24. RPM mengenai surveilan Ditjen Kesmas 2018-2019
kesehatan kerja
25. RPM mengenai Pemeriksaan Ditjen Kesmas 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
kesehatan pekerja 2018
26. RPM Peningkatan Kesehatan Ditjen P2P PMK 74 Tahun 2015 Upaya
dan Pencegahan Penyakit Peningkatan Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit
27. PP Tentang Kesehatan Kerja Ditjen Kesmas 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
192
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
35. Perpres Pedoman Pelatihan Ditjen Kesmas 2018-2019
Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR) Bagi Tenaga
Kesehatan
36. Perpres Pedoman Manajemen Ditjen Kesmas 2018-2019
Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR)
37. Perpres Buku Rapor Ditjen Kesmas 2018-2019
Kesehatan
38. RPM tentang perizinan Ditjen Kesmas 2018-2019
penggunaan alat dan teknologi
39. RPM tentang Pelayanan Ditjen Kesmas 2018-2019
Kesehatan Tradisional
Komplementer
40. RPM mengenai Fasilitas Ditjen Yankes 2018-2019
Pelayanan Kesehatan
Tradisional
41. RPP tentang Penyelenggaraan Ditjen P2P 2018-2019
Upaya Kesehatan Jiwa
42. R. Perpres Tentang Ditjen Kesmas 2018-2019
Penyelenggaraan Kabupaten/
Kota Sehat
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
193
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
44. RPerpres tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pendayagunaan Caregiver 2018
51. R. Permenkes tentang Ditjen Kesmas 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Tatalaksana Pengawasan 2018
Kualitas Air Minum (PKAM)
52. R. Permenkes tentang Ditjen Kesmas 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Panduan Teknis Pelayanan 2018
Kesehatan dan Gizi di
Posyandu
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
194
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
53. R. Permenkes tentang Ditjen Kesmas 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Keselamatan dan Kesehatan 2018
Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
54. R. Permenkes tentang Ditjen Kesmas 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Pemberdayaan 2018
Masyarakat Bidang
Kesehatan
55. R. Permenkes tentang Ditjen Kesmas 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pemeriksaan Kesehatan Kerja 2018
56. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pencantuman Informasi 2018
Kandungan Gula, Garam,
dan Lemak serta Pesan
Kesehatan pada Pangan
Olahan
57. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Perubahan Permenkes 2018
tentang Puskesmas
58. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Penyelenggaraan 2018
Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga
59. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Program 2018
Pengendalian Resistensi
Antimikroba di FKTP
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
195
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
60. R. Permenkes tentang Klinik Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
2018
61. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Fraksionasi Plasma 2018
62. R. Permenkes tentang Izin Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Praktik dan Pelaksanaan 2018
Praktik Kedokteran
63. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penyelenggaraan Pelayanan 2018
Telemedicine
64. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Laboratorium Klinik 2018
Rumah Sakit
66. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penyelenggaraan Pelayanan 2018
Kegawatdaruratan Medis
67. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
2018
Penyelenggaraan pelayanan
Sel Punca, Sel dan Metabolit
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
196
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
68. R. Perpres Koordinasi Upaya Ditjen P2P 2018-2019
Kesehatan Jiwa
69. R. Permenkes Ditjen P2P 2018-2019
Penatalaksanaan ODGJ
dengan Cara Lain di Luar
Ilmu Kedokteran
70. R. Permenkes Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penanggulangan jantung dan 2018
Pembuluh Darah
71. R. Permenkes Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penanggulangan Kanker 2018
72. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
2018
Penanggulangan Gangguan
Fungsional
73. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penanganan Psikologis bagi 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
197
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
75. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Penyelenggaraan 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
198
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
10.Permenkes pengendalian Ditjen P2P PMK 50 Tahun 2017 Standar
vektor Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan untuk Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit
serta Pengendaliannya
1. R. Permenkes tentang Ditjen P2P Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penanggulangan Demam 2018 2018
Keong (Schistosomiasis)
2. Permenkes tentang pedoman Ditjen P2P PMK 15 Tahun 2017
pengendalian kecacingan Penanggulangan Cacingan
3. Perpres tentang pengendalian Ditjen P2P 2018-2019
penyakit tropik terabaikan di
Indonesia
4. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Surveilans di Pintu Masuk 2018
Negara
5. Penyelenggaraan Ditjen P2P 2018-2019
kekarantinaan kesehatan
6. Pedoman kesehatan matra Ditjen P2P 2018-2019
7. Eliminasi campak dan Ditjen P2P 2018-2019
pengendalian rubella serta
sindroma rubella congenital
8. Surveillance kesehatan matra Ditjen P2P 2018-2019
9. Pedoman penyelenggaraan Setjen PMK 62 Tahun 2016
kesehatan haji Indonesia Penyelenggaraan kesehatan
Haji
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
199
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
10. Pedoman teknis pemeriksaan Setjen 2017 Dibuat dalam bentuk Buku
kesehatan jemaah haji, dalam yang ditetapkan oleh Kapus
rangka kendali mutu Haji Tahun 2017 dengan
Judul Pedoman Teknis
Pembinaan dan Pemeriksaan
Kesehatan Jamaah Haji
11. Pedoman pelayanann Setjen Disimplifikasi dalam PMK 62
kesehatan haji di Indonesia Tahun 2016
dan Arab Saudi dalam rangka
kendali mutu (note: ISO
9001;2008)
12. Pedoman pembinaan Setjen Diatur dalam PMK 62 Tahun
kesehatan jemaah haji 2016
Indonesia, diselenggarakan
secara terpadu dengan lintas
program
13. Sistem Informasi Kesehatan Setjen Diatur dalam PMK 62 Tahun
Haji Indonesia, yang 2016
terhubung dengan sistem
informasi haji kementerian
Agama RI
14. Permenkes peningkatan Ditjen P2P PMK 74 Tahun 2015 Upaya
kesehatan dan pencegahan Peningkatan kesehatan dan
penyakit Pencegahan Penyakit
15. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penyelenggaraan Kesehatan 2018
Umrah
16. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
200
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan bagi PIHK
17. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Teknis Promosi 2018
Kesehatan Penanggulangan
HIV-AIDS dan IMS
18. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Penatalaksanaan 2018
Infeksi Menular Seksual
19. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penanggulangan Malaria 2018
20. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penanggulangan Gangguan 2018
Penglihatan dan Pendengaran
21. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Penyelenggaraan Sistem 2018
Kewaspadaan Dini Kejadian
Luar Biasa (KLB)
22. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Penanggulangan ISPA 2018
23. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Surveilans Penyakit Infeksi 2018
Emerging
3 Meningkatnya Akses 1. RPM tentang jenis Ditjen Yankes 2018 Diakomodir dalam
dan Mutu Faskes pelayanan kesehatan R.Permenkes tentang Juknis
tradisonal komplementer di Standar Pelayanan Kesehatan
fasyankes Tradisional Komplementer
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
201
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
Masuk dalam Prolegkes Tahun
2018
2. RPM tentang pelayanan Ditjen Yankes 2018 Diakomodir dalam
kesehatan trasdisonal R.Permenkes tentang Juknis
komplementer Standar Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer
Masuk dalam Prolegkes Tahun
2018
3. RPP Tentang Bedah Plastik Ditjen Yankes 2018-2019 Masih di bahas di unit teknis
dan Rekonstruksi Dit Yankes Rujukan
4. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Fasilitas Pelayanan 2018
Kesehatan Tradisional
(Griya Sehat)
5. PP Tentang Standar Mutu Ditjen Yankes 2018-2019 Masih di bahas di unit teknis
Pelayanan Kesehatan
6. RPP Transplantasi Organ, Ditjen Yankes 2018 Pembahasan Panitia Antar
Jaringan dan/ atau Sel Kementerian
Masuk dalam Prolegkes Tahun
2018
7. RPP tentang Fasilitas Ditjen Yankes PP 47 Tahun 2016 Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
8. RPP Tentang Implant obat Ditjen Yankes 2018-2019 Masih dibahas di unit teknis
dan/atau Alat Kesehatan
9. RPP tentang Pengawasan Ditjen Yankes Sudah ada PP 12 Tahun 2017
Terhadap Fasilitas (Penyelenggara Pemda)
Pelayanan Di Luar Sektor
Kesehatan Dan Fasilitas
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
202
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
Pelayanan Berbasis
Masyarakat
10. RPP tentang Rumah Sakit Ditjen Yankes 2015 PP 93 Tahun 2015 Rumah
Pendidikan Sakit pendidikan
11. RPP tentang Subsidi dan Setjen 2018-2019
Bantuan Pemerintah untuk
Pembiayaan Rumah Sakit
12. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018-2019
Upaya Rehabilitasi
Psikiatrik Atau Psikososial
13. R. Kepmenkes tentang Ditjen P2P 2018-2019
Pusat Penelitian,
Pengembangan, Dan
Penggunaan Teknologi Dan
Produk Teknologi Dalam
Bidang Kesehatan Jiwa
14. R. Permenkes tentang Ditjen P2P 2018 PMK 77 Tahun 2015 Pedoman
Pemeriksaan Kesehatan Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
Jiwa Untuk Kepentingan untuk Kepentingan Penegakan
Pekerjaan Atau Jabatan Hukum
Tertentu Masuk dalam prolegkes Tahun
2018
15. Draf Inpres Tentang Ditjen Yankes 2015 Pelaksanaannya dengan PMK
Kerjasama Puskesmas 92 Tahun 2015 Petunjuk
dengan UTD dalam Teknis Pelaksanaan Program
pemberian transfusi darah Kerja sama antara Puskesmas,
Unit Transfusi Darah, dan
Rumah Sakit dalam Pelayanan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
203
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
Darah untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu
16. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Rekam Medik (termasuk 2018
RME dan Integrasi)
17. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Implementasi PP Nomor 93 2018
Tahun 2015 tentang
Rumah Sakit Pendidikan
18. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Penyelenggaraan 2018
Pelayanan Kanker di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
19. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Penyelenggaraan 2018
Pelayanan
Kardiocerebrovaskuler di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
20. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Penyelenggaraan 2018
Penilaian Teknologi
Kesehatan (HTA) di RS
21. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Klasifikasi dan Perizinan 2018
Rumah Sakit
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
204
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
22. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Pengampuan RS 2018
Rujukan Nasional, RS
Rujukan Provinsi, dan RS
Rujukan Regional
23. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Penyelenggaraan 2018
sistem Rujukan pelayanan
kesehatan
24. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Pelayanan 2018
Rehabilitasi Medik
25. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Manajemen Kolaborasi 2018
PONED dan PONEK
26. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman RS Sayang Ibu 2018
dan Bayi
27. R. Permenkes tentang Audit Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Klinis di Rumah Sakit 2018
28. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Pengukuran dan 2018
Evaluasi Mutu Pelayanan
Kesehatan di Rumah Sakit
29. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Penyelenggaraan Komite 2018
Mutu di Rumah Sakit
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
205
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
30. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Penyelenggaraan 2018
Pemantapan Mutu
Laboratorium Pengujian
dan/atau kalibrasi alat
kesehatan, sarana dan
prasarana
31. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Pemantapan 2018
Mutu Internal
Laboratorium Kesehatan
32. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Akreditasi Puskesmas, 2018
Klinik Pratama dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter/
Dokter Gigi
33. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Akreditasi Laboratorium 2018
Kesehatan
34. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Instalasi 2018
Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit (IPRS)
35. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedoman Laboratorium 2018
Kalibrasi di Rumah Sakit
36. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Penyelenggaraan BPFK 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
206
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
37. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Regional Maintenance 2018
Center
38. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Sistem Tata Udara di 2018
Rumah Sakit
39. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Bangunan Aman terhadap 2018
Bencana dan Situasi
Darurat lainnya
40. R. Permenkes tentang Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Industri Farmasi Farmalkes 2018
42. R. Permenkes tentang Izin Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Khusus Produksi dan izin Farmalkes 2018
Khusus Penggunaan
Narkotika
43. R. Permenkes tentang Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Penyusunan Pedoman Farmalkes 2018
Evaluasi dan Penilaian Alat
Kesehatan dan Diagnostik
In Vitro
44. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
SOTK RSU 2018
45. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
207
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
SOTK RSK
4 Meningkatnya Jumlah, 1. PP tentang internship BPPSDM PMK 39 Tahun 2017
Jenis, Kualitas, dan Penyelenggaraan Program
Pemerataan Tenaga Intrensip Dokter dan Dokter
Kesehatan Gigi Indonesia
2. PBM tentang perencanaan BPPSDM PMK 33 Tahun 2015 Pedoman
dan pemerataan nakes di penyusunan Perencanaan
fasyankes milik pemda kebutuhan sumber daya
manusia kesehatan
3. RPM mengenai perijinan BPPSDM 2018-2019
tenaga kesehatan tradisional
4. Permenkes Pedoman BPPSDM 2018-2019
Perencanaan dan
Pengembangan Karir Tenaga
Kesehatan
5. Petunjuk Teknis Perijinan BPPSDM 2018-2019
Pendayagunaan TK-WNA
Pada Kegiatan Pelayanan
Kesehatan
6. Pedoman pendayagunaan BPPSDM 2018-2019
tenaga Caregiver Indonesia ke
Luar Negeri
7. Petunjuk Teknis BPPSDM 2018-2019
Pendayagunaan TKWNA Pada
Kegiatan Pendidikan
8. Petunjuk Teknis BPPSDM 2018-2019
Pendayagunaan Tenaga
Kesehatan Indonesia ke Luar
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
208
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
Negeri, untuk daerah
9. Petunjuk Teknis Perijinan, BPPSDM 2018-2019
Pendayagunaan TK-WNA
Pada Kegiatan Bakti Sosial
Bidang Kesehatan
10. Petunjuk Teknis Perijian BPPSDM 2018-2019
Pendayagunaan TK-WNA
Pada Kegiatan Penelitian
Kesehatan,
11. Petunjuk Teknis Binwas BPPSDM 2018-2019
Tenaga Kesehatan Indonesia
ke Luar Negeri
12. Model Distribusi tenaga BPPSDM 2018-2019
kesehatan
13. Pedoman distribusi nakes di BPPSDM 2018-2019
DTPK
14. Permenkes Pengembangan BPPSDM 2018-2019
Tenaga Kesehatan di DTPK
15. Retensi nakes di DTPK BPPSDM 2018-2019
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
209
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
penyelenggaraan Tubel, PMK 44 Tahun 2015
Regulasi terkait Program
PDS/PDGS, Regulasi terkait
program pengembangan
profesi dalam rangka
persiapan pendidikan
berkelanjutan
20. RPP tentang Kesetaraan, Kementerian
Pengakuan Angka Kredit Dikti
Dosen Pada Wahana
Pendidikan Keperawatan
21. RPP tentang Perencanaan, BPPSDM RPP Pengelolaan Tenaga
Pengadaan, dan Kesehatan
Pendayagunaan Tenaga
Kesehatan (termasuk Perawat
WNA – amanat UU
Keperawatan, Diklatnakes
dan Rengunakes – amanat
UU Kesehatan,
Pendayagunaan TKA –
amanat UU Rumah Sakit)
22. RPP tentang Tata Cara BPPSDM 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pengenaan Sanksi 2018
Administratif Bagi Tenaga
Kesehatan (termasuk amanat
UU Keperawatan)
23. R. Perpres tentang Konsil BPPSDM Perpres 90 tahun 2017
Tenaga Kesehatan Indonesia
(termasuk Konsil
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
210
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
Keperawatan)
24. R. Permenkes tentang Jenis, BPPSDM 2018-2019
Tugas dan wewenang perawat
(termasuk pelayanan
keperawatan dalam keadaan
darurat dan Pembinaan dan
pengawasan praktik
keperawatan)
25. R. Permenkes tentang BPPSDM 2018-2019
Kebutuhan pelayanan
kesehatan dan / atau
keperawatan kesehatan
masyarakat dalam suatu
wilayah
26. R. Permenkes tentang Asisten BPPSDM PMK 80 Tahun 2016
Tenaga Kesehatan
27. R. Permenkes tentang Tugas, BPPSDM 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
fungsi, dan wewenang Konsil 2018
Tenaga Kesehatan
28. R. Permenkes tentang Tata BPPSDM 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Cara Pengenaan Sanksi 2018
Disiplin Bagi Tenaga
Kesehatan
29. R. Permenkes tentang Tata BPPSDM 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Cara Proses Evaluasi 2018
Kompetensi Bagi Tenaga
Kesehatan Warga Negara
Indonesia Lulusan Luar
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
211
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
Negeri
30. R. Permenkes tentang BPPSDM
Menjalankan praktik sesuai 2018-2019
dengan kewenangan yang
didasarkan pada kompetensi
yang dimiliki
31. R. Permenkes tentang BPPSDM 2018-2019
Menjalankan keprofesian di
luar kewenangannya
32. R. Permenkes tentang Ditjen Yankes 2018-2019
Persetujuan tindakan Tenaga
Kesehatan
33. R. Permenkes tentang Rahasia Ditjen Yankes
kesehatan penerima 2018-2019
pelayanan kesehatan
(termasuk rahasia kesehatan
klien – amanah UU
Keperawatan)
34. RUU Kefarmasian Ditjen Inisiasi oleh DPR
Farmalkes Pembahasan terakhir Tahun
2014
35. RPM mengenai pelatihan Ditjen Yankes 2018-2019
tenaga kesehatan tradisional
36. RPM mengenai Perizinan Ditjen Yankes 2018-2019
Tenaga Kesehatan Tradisional
37. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pelatihan Tenaga Kesehatan 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
212
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
38. R. Perpres tentang Hak BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Keuangan dan Fasilitas Bagi 2018
Anggota Konsil Tenaga
Kesehatan Indonesia
39. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pendayagunaan Tenaga 2018
Kesehatan Warga Negara
Asing (TKWNA)
40. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Petunjuk Teknis Pelaksanaan 2018
Jabatan Akademik Dosen dan
Angka Kreditnya di
Lingkungan Kemenkes
41. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pendirian Institusi Pendidikan 2018
Tinggi Bidang Kesehatan
42. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pembinaan Teknis 2018
Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi Tenaga Kesehatan
43. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Sumpah/Janji Profesi Tenaga 2018
Kesehatan
44. R. Permenkes tentang Izin dan BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penyelenggaraan pekerjaan 2018
Fisikiawan Medis
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
213
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
45. R. Permenkes tentang Izin dan BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penyelenggaraan Praktik 2018
Terapis Wicara
46. R. Permenkes tentang Izin dan BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penyelenggaraan Praktik 2018
Perawat
47. Penyelenggaraan Penugasan BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Khusus Tenaga Kesehatan 2018
Lainnya
48. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penilaian Potensi Kompetensi 2018
ASN Bidang Kesehatan
49. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penguatan Kompetensi Teknis 2018
Bidang Tugas di Lingkungan
Kementerian Kesehatan
50. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Persyaratan dan Tata Cara 2018
Pembentukan Konsil
Tersendiri
51. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
penyelenggaraan Diklat 2018
Jabatan Fungsional
Kesehatan
52. R. Permenkes tentang Standar BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Kompetensi Manajerial 2018
Jabfung Tenaga Kesehatan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
214
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
53. R. Permenkes Pedoman BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penyusunan Naskah 2018
Akademik dan Matrik Butir-
Butir Kegiatan Jabfung
Kesehatan
54. R. Permenkes Akreditasi BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penyelenggara Uji Kompetensi 2018
Jabfung Kesehatan
55. R. Permenkes tentang Standar BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Kompetensi Teknis Jabatan 2018
Fungsional Tenaga Kesehatan
56. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Petunjuk Pelaksanaan dan 2018
Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Kesehatan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
215
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
3. Rancangan Revisi Permenkes Ditjen Pembahasan di Unit teknis
tentang Industri Farmasi Farmalkes
4. Farmakope Indonesia Edisi V Ditjen KMK
Suplemen 2 Farmalkes HK.02.02/MENKES/664/2016
Farmakope Indonesia Edisi V
Suplemen 2
5. Rancangan Kepmenkes Ditjen KMK
tentang Tim Penyusun Farmalkes HK.02.02/MENKES/544/2016
Panitia Penyusunan Suplemen
II Farmakope Indonesia Edisi
V
6. Rancangan Kepmenkes Ditjen KMK
tentang Pemberlakuan Farmalkes HK.02.02/MENKES/664/2016
Farmakope Indonesia Edisi V Farmakope Indonesia Edisi V
Suplemen 2 Suplemen 2
7. Farmakope Herbal Indonesia Ditjen KMK
Edisi II Farmalkes HK.02.02/MENKES/655/2017
Farmakope Herbal Indonesia
Edisi II
8. Rancangan Kepmenkes Ditjen
tentang Tim Penyusun Farmalkes
9. Rancangan Kepmenkes Ditjen KMK
tentang Pemberlakuan Farmalkes HK.02.02/MENKES/655/2017
Farmakope Herbal Indonesia Farmakope Herbal Indonesia
Edisi II Edisi II
10. Farmakope Indonesia Edisi V Ditjen 2018-2019
Suplemen 3 Farmalkes
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
216
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
11. Rancangan Kepmenkes Ditjen 2018-2019
tentang Tim Penyusun Farmalkes
12. Rancangan Kepmenkes Ditjen
tentang Pemberlakuan Farmalkes 2018-2019
Farmakope Indonesia Edisi V
Suplemen 3
13. Rancangan Permenkes Ditjen 2018-2019 Pembahasan di Unit Teknis
tentang Produksi Narkotika, Farmalkes
Psikotropika dan Prekursor
Farmasi
14. Rancangan Permenkes Ditjen 2018-2019 Pembahasan di Unit Teknis
tentang Label dan Publikasi Farmalkes
Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor Farmasi
15. Rancangan Permenkes Ditjen 2018-2019 Pembahasan di Unit Teknis
tentang Pemasukan Obat, Farmalkes
Obat Tradisional, Makanan
dan Minuman Melalui
Mekanisme Jalur Khusus
(Special Access Scheme)
16. Rancangan Permenkes Ditjen 2018-2019 Pembahasan di Unit Teknis
tentang Pedoman Teknis Farmalkes
Pemasukan dan Pengeluaran
Obat dan Obat Tradisional
yang dibawa/dikirim untuk
kepentingan pengobatan
pribadi.
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
217
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
17. Rancangan Permenkes Ditjen 2018-2019 Pembahasan di Unit Teknis
tentang Pedoman Teknis Farmalkes
Pemasukan Obat Donasi
18. Rancangan Permenkes Ditjen PMK 17 Tahun 2017 Rencana
tentang tentang (Revisi) Peta Farmalkes Aksi Pengembangan Industri
Jalan Pengembangan Bahan Farmasi dan Alat Kesehatan
Baku Obat
19. Rancangan Permenkes Ditjen PMK 17 Tahun 2017 Rencana
tentang (Revisi) Rencana Farmalkes Aksi Pengembangan Industri
Induk Pengembangan Bahan Farmasi dan Alat Kesehatan
Baku Obat Tradisional
20. Rancangan Kepmenkes Ditjen KMK
tentang Formularium Farmalkes HK.01.07/MENKES/659/2017
Nasional Formularium Nasional
21. Rancangan Kepmenkes Ditjen KMK
tentang Daftar Obat Esensial Farmalkes HK.01.07/MENKES/395/2017
Nasional (DOEN) Daftar Obat Esensial Nasional
22. Rancangan Permenkes Ditjen
tentang Pedoman Farmalkes
Pelaksanaan (Manlak)
Formularium Nasional
23. Rancangan Kepmenkes Ditjen KMK
tentang Formularium Haji Farmalkes HK.02.02/MENKES/651/2016
Formularium Obat dan
Perbekalan Kesehatan pada
Pelayanan Kesehatan Haji
24. Rancangan Permenkes Ditjen KMK 224 Tahun 2014
tentang Pedoman Farmalkes Pembahasan internal
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
218
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
Penggunaan Antibiotika
25. Rancangan Permenkes Ditjen Disimplifikasi dalam RPM
tentang Kebijakan Farmalkes Instalasi Farmasi Pemerintah
Pengelolaan Obat Satu Pintu
26. Rancangan Keputusan Ditjen Pembahasan di Unit Teknis
Menteri Kesehatan tentang Farmalkes RPM IFP
Pedoman Pengelolaan Obat di
Instalasi Farmasi Pemerintah
27. Rancangan Kepmenkes Ditjen PMK 75 Tahun 2016
tentang Pedoman Farmalkes Penyelenggaraan Uji Mutu
Penyelenggaraan Sampling Uji Obat pada IFP
Mutu Obat di Instalasi
Farmasi Milik Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
28. Rancangan Kepmenkes Ditjen KMK
tentang Harga Vaksin dan Farmalkes 089/MENKES/SK/III/2014
Serum Program Imunisasi Harga Vaksin dan Serum
Program Imunisasi Tahun
2014
29. Rancangan Kepmenkes Ditjen KMK
tentang Harga Eceran Farmalkes HK.02.02/MENKES/525/2015
Tertinggi Obat Generik Harga Eceran tertinggi Obat
Generik
30. Rancangan Kepmenkes Ditjen KMK
tentang Penetapan Harga Farmalkes HK.02.02/MENKES/509/2015
Obat dengan Skema Khusus Harga Obat sitostatika
31. Rancangan Permenkes Ditjen PMK 63 Tahun 2014
tentang Pengadaan Obat Farmalkes Pengadaan Obat berdasarkan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
219
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
Berdasarkan E-Catalogue Katalog Elektronik (E-
Catalogue)
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
220
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
Kesehatan Diagnostik In Vitro
dan PKRT
39. RPP tentang Pengamanan Ditjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Sediaan Farmasi dan Alat Farmalkes 2018
Kesehatan
40. R. Permenkes tentang Juknis Ditjen yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Standar Pelayanan Kesehatan 2018
Tradisional Komplementer
41. R. Permenkes tentang Sentra Ditjen yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pengembangan dan Penerapan 2018
Pengobatan Tradisional
42. R. Permenkes tentang Ditjen yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Penyelenggaraan 2018
Pelayanan Akupunktur Medik
di Fasyankes
43. R. Permenkes tentang Ditjen yankes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Pelayanan 2018
Akupresur
44. R. Permenkes tentang Toko Ditjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Obat (Perubahan atas Farmalkes 2018
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 167/Kab/B.VII/1972
tentang Pedagang Eceran
Obat, sebagaimana telah
diubah melalui Keputusan
menteri kesehatan Nomor
1331/MENKES/SK/X/2002
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
221
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 167/Kb/B.VII/72
tentang Pedagang Eceran
Obat)
45. R. Permenkes tentang Kriteria Ditjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penggolongan Obat Farmalkes 2018
46. R. Permenkes tentang Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pengadaan Obat berdasarkan Farmalkes 2018
Katalog Elektronik
47. R. Permenkes tentang Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pelayanan Kefarmasian untuk Farmalkes 2018
Diabetes
48. R. Permenkes tentang Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pelayanan Kefarmasian untuk Farmalkes 2018
Hipertensi
49. R. Permenkes tentang Industri Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
dan Usaha Obat Tradisional Farmalkes 2018
51. R. Permenkes tentang Izin Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Produksi Kosmetika Farmalkes 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
222
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
53. R. Permenkes tentang Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Penyaluran Alat Kesehatan Farmalkes 2018
54. R. Permenkes tentang Tata Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Kelola Obat dan Perbekalan Farmalkes 2018
Kesehatan Haji
55. R. Permenkes tentang Cara Uji DitjenFarmalkes PMK 63 Tahun 2017 Cara Uji
Klinik Alat Kesehatan yang Klinik Alat Kesehatan yang
Baik Baik
56. R. Permenkes tentang Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Pedagang Besar Farmasi Farmalkes 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
223
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
61. R. Permenkes tentang Industri Ditjen 2018 Masuk dalam prolegkes Tahun
Fraksionasi Darah Farmalkes 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
224
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
3. PP Standar Pelayanan Minimal Roren 2018-2019
Kesehatan
4. R. Permenkes tentang Juknis Setjen Masuk dalam prolegkes Tahun
SPM Bidang Kesehatan 2018 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
225
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
2. RPP Tentang penelitian dan Balitbangkes 2018 Penetapan Presiden
pengembangan kesehatan
3. Tentang studi kohort Balitbangkes
kesehatan di lingkungan 2018-2019
Kemenkes (proses verbal
untuk tanda tangan Menkes)
4. R. Permenkes tentang Balitbangkes 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Nasional Etik 2018
Penelitian Kesehatan
5. Tentang perijinan penelitian Balitbangkes 2018-2019
dan pengembangan kesehatan
yang beresiko tinggi dan
berbahaya
6. RPM Tentang registrasi Balitbangkes 2018-2019
Penyebab kematian
7. Tentang koordinasi Balitbangkes 2018-2019
penyelenggaraan penelitian
dan pengembangan kesehatan
8. Tentang kebijakan nasional Balitbangkes 2018-2019
penelitian dan pengembangan
kesehatan
9. Tentang pengiriman Balitbangkes 2018-2019
speciemen klinik dan MTA
10. R. Permenkes tentang Balitbangkes Masuk dalam Prolegkes Tahun
Saintifikasi Jamu Dalam 2018 2018
Penelitian Berbasis Pelayanan
Kesehatan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
226
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
11. Tentang Majelis Etik peneliti Balitbangkes PMK 7 Tahun 2016 Komisi
kesehatan Etik Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Nasional
KMK
HK.02.02/MENKES/112/2016
Komisi Etik Penelitian
Kesehatan Balitbangkes
12. Tentang standar kompetensi Balitbangkes 2018-2019
peneliti kesehatan
13. R. Permenkes tentang Balitbangkes Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pengiriman dan Penggunaan 2018 2018
Spesimen Klinik, Materi
Biologik, dan Muatan
Informasinya
14. R. Permenkes tentang Balitbangkes Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penelitian Berbasis Pelayanan 2018 2018
Kesehatan
15. R. Permenkes Fasilitas Balitbangkes Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pelayanan Kesehatan untuk 2018 2018
Penelitian Berbasis Pelayanan
Kesehatan
16. R. Permenkes Fasilitas Balitbangkes Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pelayanan Kesehatan untuk 2018 2018
Penelitian Berbasis Pelayanan
Kesehatan
10 Meningkatnya good 1. Permenkes tentang penerapan Itjen 2018-2019
and clean governance manajemen resiko di
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
227
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
lingkungan Kemenekes RI
2. Petunjuk teknis penerapan Itjen 2018-2019
manjemen resiko untuk
Satker di lingkungan
Kemenkes
3. Pedoman pengawasan Itjen 2018-2019
manajemn resiko untuk APIP
di lingkungan Kemenkes
4. R. Permenkes tentang Itjen Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pengendalian Gratifikasi 2018 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
228
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
10. R. Permenkes tentang Setjen Masuk dalam Prolegkes Tahun
Kerjasama Pemerintah Badan 2018 2018
Usaha Bidang Kesehatan
11 Meningkatnya 1. Peraturan pemerintah dan Biro PP diinisiasi oleh Menpan
Kompetensi dan Permenkes turunan UU No. 5 Kepegawaian
Kinerja Aparatur Tahun 2014 tentang ASN
Kemenkes terkait P3K
2. Permenkes tentang Biro Sedang dibahas di unit teknis
perubahan analisis jabatan Kepegawaian 2018-2019
(Anjab) khususnya terkait
dengan butir-butir kegiatan
bagi pemangku jabatan
fungsional dokter dan perawat
baik di Rumah Sakit maupun
di KKP
3. R. Permenkes Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
tentangPemberian Mandat 2018
dan Delegasi Mutasi
Kepegawaian
4. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Penganugerahan Tanda 2018
Penghargaan Bidang
Kesehatan
5. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Pemenuhan 2018
Kebutuhan Pegawai melalui
Penataan Pegawai
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
229
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
6. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Manajemen Karir di 2018
Lingkungan Kementerian
Kesehatan
7. R. Permenkes tentang Standar Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Teknis Kegiatan Penyusunan 2018
Sasaran Kerja Pegawai
8. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Petunjuk Teknis Penyusunan 2018
dan Penilaian Prestasi Kerja di
Lingkungan Kemenkes
9. R. Permenkes tentang Urusan Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Kesehatan 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
230
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
13. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Pengadaan 2018
Barang/Jasa di Lingkungan
Kementerian Kesehatan
14. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Petunjuk Pelaksanaan 2018
Penyelesaian Ganti Kerugian
Negara
15. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
penyelenggaraan Hibah BMN 2018
Kemenkes Kepada Daerah
16. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pedoman Penyusunan Daftar 2018
Informasi Publik (DIP)
17. R. Permenkes tentang Kode Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Etik Pemberi Pelayanan 2018
Publik di ULT Kementerian
Kesehatan
18. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
organisasi UPT Balitbangkes 2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
231
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
21. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
organisasi UPT Ditjen P2P 2018
22. R. Permenkes tentang Tata Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Hubungan Kerja di 2018
lingkungan Kemenkes
23. R. Permenkes tentang Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Pemberian Tunjangan Kinerja 2018
Pegawai di Lingkungan
Kemenkes
24. R. Permenkes tentang Hari Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
dan Jam Kerja Kantor 2018
Kesehatan Pelabuhan
25. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Organisasi dan Tata Kerja 2018
Poltekkes
26. R. Permenkes tentang BPPSDMK 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Organisasi dan Tata Kerja 2018
BPPK dan Bapelkes
12 Meningkatnya Sistem 1. Permenkes Profil Kesehatan Pusdatin 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
informasi Kesehatan 2018
Terintegrasi
2. Permenkes integrasi dan Pusdatin 2018 Disimplifikasi dalam RPM
pengelolaan bank data Pedoman Penyelenggaraan
kesehatan pengolah data Sistem Informasi Kesehatan
kesehatan Masuk dalam Prolegkes Tahun
2018
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
232
Unit Rencana
Sasaran Tingkatan Regulasi/Konten
No Utama/Unit Tahun Keterangan
Strategis/Program Regulasi
Kerja diterbitkan
3. Pengelolaan data dan Pusdatin 2018 Disimplifikasi dalam RPM
informasi kesehatan di Pedoman Penyelenggaraan
fasyankes Sistem Informasi Kesehatan
Masuk dalam Prolegkes Tahun
2018
4. Permenkes pengelolaan data Pusdatin 2018 Disimplifikasi dalam RPM
dan informasi di tingkat Pedoman Penyelenggaraan
Provinsi dan Kab/Kota Sistem Informasi Kesehatan
Masuk dalam Prolegkes Tahun
2018
5. Permenkes tentang roadmap Pusdatin 2018-2019
SIK
6. R. Permenkes tentang Sistem Setjen 2018 Masuk dalam Prolegkes Tahun
Informasi Puskesmas 2018
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
233
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015‐2019
Revisi I Tahun 2017
234
Kementerian Kesehatan RI
DAFTAR SINGKATAN
TB : Tuberkulosis
TDDK : Tarikan Dinding Dada Ke dalam
TGC : Tim Gerak Cepat
TKI : Tenaga Kerja Indonesia
TK/RA : Taman Kanak-kanak/Raudhatul Anfal
TLHP : Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
TN : Tetanus Neonatorum
TP : Tugas Pembantuan
TPM : Tempat Pengelolaan Makanan
TSR : Treatment Success Rate
T/ST : Terpencil/Sangat Terpencil
TT : Tempat Tidur
TTD : Tablet Tambah Darah
TTU : Tempat-Tempat Umum
UAPPA-W : Unit Akutansi Pembantu Pengguna Anggaran-
Wilayah
UHC : Universal Health Coverage
UKBM : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
UKJBM : Upaya Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat
UKK : Upaya Kesehatan Kerja
UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat
UKP : Upaya Kesehatan Perorangan
UKS : Upaya Kesehatan Sekolah
UPT : Unit Pelaksana Teknis
UU : Undang-undang
UTD : Unit Transfusi Darah
WBBM : Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
WBK : Wilayah Bebas Korupsi
WHO : World Health Organisation
WKS : Wajib Kerja Sarjana
WTO : World Trade Organization
WTP : Wajar Tanpa Pengecualian
PENGARAH
KONTRIBUTOR
Bayu Teja Muliawan, Setyo Budi Hartono, Sundoyo, Murti Utami, Acep
Somantri, Oscar Primadi, Desak Made Wismarini, Didik Budijanto, Kalsum
Komaryani, Achmad Yurianto, Eka Jusup Singka, Gema Asiani, Kuwat Sri
Hudoyo, Eni Gustina, Imran Agus Nurali, Kartini Rustandi, Doddy Izwardy,
Dedi Kuswenda, Asjikin Iman H. Dachlan, Elizabeth Jane Soepardi, Wiendra
Waworuntu, Vensya Sitohang, Lily S. Sulistyowati, Fidiansjah, Agus Hadian
Rahim, Saraswati, Tri Hesty W. Marwotosoeko, Meinarwati, Andi Saguni, Eka
Viora, Agusdini Banun Saptaningsih, Engko Sosialine Magdalene, Dettie
Yuliati, Sadiah, Arianti Anaya, Sodikin Sadek, Heru Arnowo, Edward Harefa,
M. Nuh Nasiruddin, Heri Radison, Wayan Rai Suarthana, Rarit Gempari, Ria
Soekarno, Pretty Multihartina, Nana Mulyana, Agus Suprapto, Dede Anwar
Musadad, Kirana Pritasari, Oos Fatimah Rosyati, Achmad Soebagjo Tancarino,
Embry Netty, Suhartati, Leny Evanita, Ahmad Muhidin, Wahyu Purnomo
Wulan, Pudjo Hartono, Rahmat Kurniadi, Azhar Jaya, Susiyo Luchito,
Ermawan, Zan Susilo Wahyu Mutaqin, Dian Shinta Fitriyanti, Nursal, Iwan
Kurniawan, Cici Sri Suningsih, Sari Dwi Rahmawati, Indriani Puspita Arum
TIM PENYUSUN