Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH MATERNITAS

(INFEKSI REPRODUKSI)

DisusunOleh :

1. M. Alfan Alkausar
2. Rara Suci Ariyanti
3. Putra Zulfijar Febiantoni
4. Evitha Adhe Rahma efendi
5. Novita Aji Rahayu
6. Berliana Oktavia
7. Sinta Rizqiani
8. Sanoval Aji Pandwi
9. Ade Putri Aulia
10. Feni Meliani
11. Aldo Angga Putra
12. Ilham Adiansyah

Dosen Pembmbing : Dr.Anita, M.Kep., Sp.Mat

SARJANA KEPERAWATAN
TINGKAT 2 REGULER 2

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah dengan judul “INFEKSI REPRODUKSI” dapat
berjalan dengan baik, dari awal sampai selesai.

Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu dan menambah pengetahuan dan
pengalaman kepada pembaca. Penyusun menyadari akan kemampuan yang sangat terbatas
sehingga dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangannya. Oleh karena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 24 SEPTEMER 2020

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................... .....................................................................................ii


DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................................1


1.2 Rumusan masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II  PEMBAHASAN

2.1      Pengertian dari Infeksi Reproduksi....................................................................3


2.2      Jenis-jenis Infeksi Reproduksi.............................................................................4
2.3      gejala dan komplikasi infeksi reproduksi ..........................................................6
2.4 pencegahan infeks reproduksi...........................................................................7

BAB III PENUTUP

 3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 8
 3.2 Saran....................................................................................................................9

Daftar Pustaka...................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh  dan bukan
hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang  berhubungan dengan sistem
reproduksi dan fungsi-fungsinya serta proses- prosesnya. Oleh karena itu, kesehatan reproduksi
berarti orang dapat mempunyai  kehidupan seks yang memuaskan dan aman, dan bahwa mereka
memiliki kemapuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin
melakukannya, bilamana dan seberapa seringkah. Termasuk terakhir ini adalah hak pria dan
wanita untuk memperoleh informasi dan mempunyai akses terhadap cara-cara keluarga
berencana yang aman, efektif dan terjangkau, pengaturan fertilitas yang tidak melawan hukum,
hak memperoleh pelayanan pemeliharaan kesehatan kesehatan yang memungkinkan para wanita
dengan selamat menjalani kehamilan dan melahirkan anak, dan memberikan kesempatan untuk
memiliki bayi yang sehat.

Sejalan dengan itu pemeliharaan kesehatan reproduksi merupakan suatu  kumpulan


metode, teknik dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan  kesejahteraan reproduksi melalui
pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi. Ini juga mencakup kesehatan
seksual, yang bertujuan meningkatkan status kehidupan dan hubungan-hubungan perorangan,
dan bukan semata-mata konseling dan perawatan yang bertalian dengan reproduksi dan penyakit
yang ditularkan melalaui hubungan seks.

Infeksi Reproduksi semakin disadari telah menjadi masalah kesehatan dunia yang
berdampak kepada laki-laki dan perempuan. Dampaknya mulai dari kemandulan, kehamilan
ektopik (di luar kandungan), nyeri kronis pada panggul, keguguran, meningkatkan risiko tertular
HIV, hingga kematian.Infeksi Reproduksi) berkait erat dengan Penyakit menular seksual (PMS).
Penularan Infeksi Saluran Reproduksi ini tidak hanya melalui hubungan seksual saja, tetapi bisa
disebabkan berlebihnya pertumbuhan organisme aman, kelahiran enggak aman dan pemasangan
alat kontrasepsi (IUD) yang tidak steril.

1.2      Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat di ambil dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut :

1.      Pengertian dari Infeksi Reproduksi

2.      Jenis-jenis Infeksi Reproduksi

3.      gejala dan komplikasi infeksi reproduksi

4. pencegahan infeks reproduksi


1.3 tujuan

1.      dapat mengetahui Pengertian dari Infeksi Reproduksi

2.      dapat mengetahui Jenis-jenis Infeksi Reproduksi

3.     dapat mengetahui gejala dan komplikasi infeksi reproduksi

4. dapat mengetahui pencegahan infeksi reproduksi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1        Infeksi Reproduksi

Infeksi Saluran Reproduksi adalah masuk dan berkembangbiaknya kuman penyebab


infeksi kedalam saluran reproduksi. Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa bakteri,
jamur, virus dan parasit. Perempuan lebih mudah terkena dibandingkan laki-laki, karena saluran
reproduksi perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing. pada perempuan juga sering
tidak diketahui , karena gejalanya kurang jelas dibandingkan laki-laki.

Infeksi pada organ reproduksi dapat terjadi bukan hanya karena penularan lewat
hubungan seksual saja, namun juga karena masalah kebersihan/higiene dan perawatan yang
kurang baik, disamping faktor-faktor dari luar yang mempengaruhinya. Struktur organ
reproduksi yang berbeda pada perempuan dan pria menyebabkan perbedaan pula dengan gejala
yang ditimbulkan.

Dalam keseharian seseorang dengan infeksi organ reproduksi cenderung tidak


memeriksakan dirinya ke dokter, atau berusaha mengobati sendiri lewat nasehat teman yang
belum tentu benar dan lewat iklan di media, disamping masih adanya rasa malu bagi seseorang
untuk pergi ke dokter dan tenaga medis lain karena kuatnya stigma dan tabu, rasa malu dan
jengah seseorang bila memiliki persoalan seputar organ reproduksi.

2.2 Gejala dan komplikasi

Infeksi reproduksi sering tanpa gejala, khususnya pada perempuan. Hingga kini belum
ada informasi yang cukup rinci tentang ISR apalagi mengenai Perawatan yang dapat dilakukan
oleh pengidap Penyakit ini. Beberapa infeksi yang terjadi dapat menyebabkan ketidak suburan,
Seperti chancroid, herpes: dan sipilis dapatkan kemungkinan lebih besar (Lande, 1993).

Penyakit-penyakit infeksi. pada, organ reproduksi bila tidak diobati dengan sempurna,
akan menimbulkan komplikasi berupa penyakit radang panggul (PRP) dan bisa berdampak
kemadulan, gangguan pada kehamilan (abortus, lahir prematur) atau bahkan menyebabkan bayi
lahir cacat, serta kemungkinan terjadinya kanker leher rahim. Menurut penelitian Prof
Sumapradja, sekitar 42 persen penyebab kemandulan pada perempuan adalah akibat, dari faktor
saluran telur (tuba), karena adanya infeksi saluran telur (komplikasi ISR) sehingga menyebabkan
perlengketan atau penyumbatan saluran telur, hingga sel telur dan sperm menjadi sulit bertemu.

2.3        Jenis-jenis Infeksi Reproduksi


Infeksi Reproduksi adalah terminologi umum yang digunakan untuk tiga jenis infeksi pada
saluran reproduksi:

a.       ISR Endogen, mungkin merupakan jenis ISR yang pa-ling umum di dunia. Timbul sebagai
akibat dari pertumbuhan tidak normal organisme yang seharusnya tumbuh normal di dalam
vagina. Masuk dalam jenis ini adalah vaginosis bakteri dan kandidiasis yang dapat dengan
mudah disembuhkan. ISR endogen juga dihubungkan dengan persalinan prematur dan bayi berat
lahir rendah (BBLR).

b.      ISR Iatrogenik atau yang berhubungan dengan prosedur medis timbul ketika penyebab
infeksi (bakteri atau mikroorganisme lainnya) masuk ke dalam saluran reproduksi melalui
prosedur medis yang kurang/tidak steril. Misalnya induksi haid, aborsi, pemasangan AKDR
(IUD), saat melahirkan, atau bila infeksi yang sudah ada di saluran reproduksi bagian bawah
menyebar melalui mulut rahim hingga ke saluran reproduksi bagian atas.

Beberapa gejala yang mungkin timbul antara lain:

a)      Rasa sakit di sekitar panggul

b)      Demam tinggi secara tiba-tiba

c)      Menggigil Haid tidak teratur

d)     Cairan vagina yang tidak normal

e)      Timbul rasa sakit saat berhubungan seksual

2.4       Pencegahan infeksi reproduksi

Strategi terbaik adalah mencegah infeksi baru dengan memutus jalur penularannya.

ISR endogen dapat dicegah melalui peningkatan kebersihan individu (misalnya dengan
menghindari penggunaan vaginal douching atau pembasuh/pembersih vagina). Dampak
negatifnya dapat dikurangi melalui peningkatan akses pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
bermutu dan promosi perilaku mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan.

ISR iatrogenik dapat dicegah melalui sterilisasi peralatan medis yang digunakan, kedisiplinan
untuk mengikuti protokol standar penggunaan peralatan yang steril selama pemeriksaan, serta
skrining atau pengobatan terhadap ISR sebe-lum melaksanakan prosedur medis.

PMS dapat dicegah dengan menghindari hubungan seks atau mengadopsi strategi perilaku "seks
yang aman", termasuk perilaku monogami, seks tanpa penetrasi (seks oral), dan penggunaan
kondom pria dan/atau kondom wanita yang benar dan konsisten.
BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Infeksi Reproduksi adalah masuk dan berkembangbiaknya kuman penyebab infeksi kedalam
saluran reproduksi. Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa bakteri, jamur, virus dan
parasit. adalah terminology umum yang digunakan untuk tiga jenis infeksi pada saluran
reproduksi  yaitu ISR endogen, ISR iatrogenic atau yang berhubungan dengan prosedur medis,
penyakit menular seksual (PMS).

Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang cara penularannya terutama melalui
hubungan seksual, baik secara heteroseksual maupun homoseksual. PMS juga diartikan sebagai
penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual yang menyerang sekitar alat
kelamin.

3.2    Saran

a)      Perlunya perhatian pendidikan terhadap para kaum remaja tentang kesehatan reproduksi.
Hal ini sebagai salah satu menjaga kesehatan reproduksinya dari Penyakit Menular Seksual.

b)      Penyuluhan terpadu dari berbagai pihak, apakah itu dari petugas kesehatan, ulama, pemuka
masyarakat terhadap masyarakat tentang pentingnya kebersamaan dalam menjaga kesehatan,
termasuk kesehatan reproduksinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://asral-communitykespro.blogspot.com/2011/02/infeksi-saluran-reproduksi-isr.html

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-infeksi-saluran-reproduksi-isr-docx

Haberland, Nicole dkk. "Case Finding and Case Management of Chlamydia and Gonorrhea
Infections Among Women: What We Do and Do Not Know" dalam the Robert H. Ebert Program
on Critical Issues in Reproductive Health. New York: Population Council, 1999.

Buzsa, Joanna.  Reproductive Tract Infections: A Set of Factsheet. Bangkok: Population Council,
1999.

Tsui, Amy. O., Judith N. Wasserheit, dan John G. Hagaa (eds). Reproductive Health in
Developing Countries: Expanding Dimensions, Building Solutions. Washington, D.C.: National
Academy Press, 1997

United Nations.  Summary of the Programme of Action of the International Conference on


Population and Development. New York: United Nations, 1995.

http://www.kesrepro.info/?q=node/299

Anda mungkin juga menyukai