Kep
Saluran gastrointestinal (GI) merupakan serangkaian
Baunya Khas
Esofagus
selama 5menit);
Diet
Aktivitas Fisik
Faktor Psikologis
Gaya Hidup
Kebiasaan untuk melatih pola buang air besar sejak kecil
secara teratur, fasilitas buang air besar, dan kebiasaan
menahan buang air besar. Individu harus mencari waktu
yang terbaik untuk melaksanakan eliminasinya.
Prosedur diagnostic
Klien yang akan dilakukan prosedur diagnostic, biasanya
dipuaskan/dilakukan
Nyeri
Dalam kondisi normal kegiatan defekasi tidak menimbulkan
nyeri. Pada kondisi Hemoroid, bedah rectum, fistula rectum,
bedah abdomen, dan melahirkan anak dapat menimbulkan
rasa tidak nyaman ketika defekasi.
Kehamilan
Seiring dengan meningkatnya usia kehamilan dan ukuran
fetus, tekanan diberikan pada rectum. Obstruksi sementara
akibat keberadaan fetus mengganggu pengeluaran feses.
BAB yang
Menurunnya BAB keras dan
tertahan, susah
frekuensi BAB kering.
BAB
Tekanan pada
Teraba massa
rektum dan Sakit kepala
fecal
perasaan penuh
Selalu
Nafsu makan membutuhkan
kurang bantuan untuk
defekasi.
Kebiasaan BAB yang tidak teratur
Kurangnya cairan
Medication
Kurangnya aktivitas
Usia
Proses penyakit
Feses yang keras, akibat retensi dan akumulasi feses
yang lama.
kelemahan otot.
Keluarnya BAB yang cair dan meningkatnya frekuensi
BAB akibat cepatnya masa feses melalui usus besar
akibat gerakkan peristaltik yang meningkat
Yaitu suatu keadaan tidak mampu mengontrol BAB
dan udara dari anus, BAB encer dan jumlahnya banyak.
Umumnya disertai dengan gangguan fungsi spingter
anal, penyakit neuromuskuler, trauma spinal cord dan
tumor spingter anal eksternal.
Yaitu menumpuknya gas pada lumen intestinal,
dinding usus meregang dan distended, merasa penuh,
nyeri dan kram. Biasanya gas keluar melalui mulut
(sendawa) atau anus (flatus).