Anda di halaman 1dari 3

M.

Fadhil Nuha Majid


1906432591
Tugas 01
Mata Kuliah Analisis Kerusakan

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan “kerusakan”! Sebutkan kondisi umum dari
kerusakan material!
2) Sebutkan beberapa penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu material teknik!
3) Buatlah analisis kerusakan pada “Jam Tangan” saudara yang biasa dipakai sehari-hari!
4) Pelajaran apa yang diperoleh dari teknik kerusakan (failure analysis)?
5) Dibidang material (manufacture), ada istilah Failure Modes and Effects Analysis
(FMEA). Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari FMEA dan kegunaannya, berilah
contoh di lapangan berikut resikonya!

Jawaban:
1) Kerusakan atau failures merupakan ketidakmampuan suatu komponen untuk berfungsi
seharusnya yang dapat terjadi dikarenakan adanya perubahan ukuran, bentuk, atau
material properties dari komponen tersebut. Ada 3 kondisi umum dari kerusakan
material tersebut antara lain:
a) Sama sekali tidak dapat digunakan (dioperasikan)
b) Masih dapat beroperasi namun tidak berfungsi semestinya
c) Kerusakan fatal atau serius yang apabila tetap digunakan akan membahayakan.
2) Berikut ini merupakan penyebab kerusakan yang umum terjadi pada material teknik:
Type of Causes Percentage (%)
Improper material selection 88
Fabrication defects 15
Faulty heat treatments 15
Mechanical design fault 11
Unforeseen operating conditions 8
Inadequate environment control 6
Improper inspection and quality control 5
Material mix up 2

3) Analisis kerusakan yang dapat dilakukan pada jam tangan yang dipakai sehari-hari yang
pertama ialah adanya kemungkinan terjadi korosi pada bagian “bawah” komponen (belt)
jam dikarenakan terlalu sering terkena keringat atau air. Yang kedua merupakan
kerusakan yang dapat terjadi pada belt jam berupa goresan-goresan yang dapat
menghasilkan crack jika intensitas jam tangan terlalu sering tergores dengan benda keras
lainnya. Dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerusakan akibat keringat
tersbut salah satunya dengan membersihkan jam tangan setelah dipakai atau minimal 1
minggu sekali menggunakan sabun ataupun air yang mengalir dengan bantuan sikat gigi.
4) Pelajaran yang dapat diambil dari failure analysis ialah kemampuan akan menganalisa
suatu kerusakan atau kegagalan pada sebuah komponen ataupun material pada saat
proses desain atau bahkan setelah diproduksi sehingga dapat menemukan solusi yang
terbaik untuk mengeleminasi kemungkinan failure yang akan terbentuk tersebut.
5) Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) meruapakan suatu metodologi dalam
menganalisa quality problem yang muncul sejak di tahap pengembangan, sehingga
tindakan koreksi dapat dilakukan, dan desain dapat langsung diperbaiki. Metode FMEA
ini menggunakan Risk Priority Number (RPN), yaitu angka yang bakal menggambarkan
area mana yang perlu jadi prioritas perhatian dan diukur berdasarkan 3 faktor berupa:
RPN = rating severity x rating occurrence x rating detection
a) Severity, rating yang mengacu pada besarnya dampak serius dari suatu potential
failure mode.
b) Occurrence, rating yang mengacu pada berapa banyak frekuensi potential failure
terjadi.
c) Detection, mengacu pada kemungkinan metode deteksi yang sekarang dapat
mendeteksi potential failure mode sebelum produk tersebut dirilis untuk diproduksi,
desain, hingga untuk proses sebelum.

Berikut ini merupakan salah satu contoh penilaian dari proses FMEA:
Dimana tabel diatas merupakan proses FMEA dari sabuk pengaman mobil dan
didapatkan jika nilai tertinggi RPN sebesar 144 yaitu seat belt bolt not fully tightened
(kepala sabuk pengaman tidak mengikat dengan baik) yang menjadi prioritas utama
untuk dilakukan proses perbaikan (improvement).

Anda mungkin juga menyukai