Anda di halaman 1dari 4

KLIPING

KEWIRAUSAHAAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah

“Etika Bisnis Syariah”

Oleh Kelompok 6

Shuaibatul Aslamyiah : 3518003

Ummi Nizzatun Amanah : 3518011

Yolanda Putri Mareza : 3518015

DOSEN PEMBIMBING

Ivo Sabrina, SE.i., ME.Sy

PROGRAM STUDI PARIWISATA SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI

1441H/2020 M
UMKM Binaan Pertamina Jadi Produsen Masker Dadakan di Tengah Corona

Yudistira Imandiar - detikNews

Selasa, 21 Apr 2020 16:52 WIB

Pertamina Foto: Pertamina

Jakarta - Sudah satu bulan terakhir, Gina Yuliana beralih menjalankan usaha pembuatan
masker. Bersama sejumlah karyawan, ia memproduksi masker di rumahnya di daerah
Kembangan, Jakarta Barat dari pukul 8 pagi hingga 8 malam. Sebelumnya, Gina merupakan
pengusaha kerajinan kain yang memproduksi bedcover, sarung bantal, dan gantungan kunci
model quilt dan rajut dengan brand Fafa Quilt & Craft. Namun, pandemi COVID-19 membuat
usahanya sepi dan omzet menurun drastis. Ia lantas berpindah haluan memproduksi masker yang
dibutuhkan masyarakat dalam kondisi darurat virus Corona."Kemudian saya buat masker, dan
upload di sosial media, ternyata banyak yang tertarik karena memang sekarang sangat
dibutuhkan," ujar Gina dalam keterangan resmi Pertamina, Selasa (21/4/2020).

Usaha maskernya semakin berkembang, ia mendapatkan pesanan 500 masker dalam


sehari dari Pemprov DKI Jakarta. Karena SDM yang dimiliki Gina hanya sanggup memproduksi
100 masker sehari, ia akan menggaet ibu-ibu di sekitar rumahnya yang pernah ia beri latihan
menjahit untuk ikut membuat masker.
Serupa dengan Gina, kelompok produsen tas ramah lingkungan "Share Bag" yang
dipimpin Eti Rusmiati ikut merasakan dampak COVID-19 terhadap usaha mereka. Pandemi
virus Corona membuat omzet usaha yang dijalankan Eti bersama 10 orang ibu rumah tangga
menukik tajam, membuat para anggota tidak memperoleh penghasilan. Eti tak mau tinggal diam,
ia menggerakkan kelompoknya untuk beralih ke bisnis pembuatan masker. Mereka
menggunakan kain oxford dan katun sebagai bahan baku masker. Kelompok ibu-ibu ini mampu
memproduksi 200 masker dan sampai saat ini sudah menjual sekitar 1500 masker."Walaupun
saat ini harus di rumah, ibu-ibu harus tetap ada kegiatan selain mengasuh anak. Dengan menjahit
masker ini, mereka jadi semangat sekaligus tetap memberikan pemasukan untuk keluarganya,"
kata Eti.

Gina dan Eti merupakan contoh dari ribuan srikandi wirausaha Mitra Binaan PT
Pertamina (Persero), yang mampu bertahan di tengah hantaman badai pandemi saat ini. Berbekal
semangat dan optimisme, mereka bisa bangkit untuk menggerakkan roda bisnis dalam situasi
sulit.Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Dewi Sri Utami mengatakan
Pertamina turut memberdayakan keberlangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
yang telah tergabung sebagai mitra binaan unggulan Pertamina. Salah satunya dengan
melibatkan mitra binaan yang memiliki keterampilan menjahit untuk dapat memproduksi Alat
Pelindung Diri (APD) seperti masker."Di tengah kondisi saat ini, merayakan semangat Kartini
'habis gelap terbitlah terang', akan menjadi optimisme dan keyakinan untuk masa depan. Kami
turut mendukung semangat para wirausaha perempuan agar terus berdaya," ujar Dewi.

SUMBER : https://m.detik.com/news/berita/d-4985463/umkm-binaan-pertamina-jadi-produsen-
masker-dadakan-di-tengah-corona

Analisis Berita :

Bentuk umum dari wirausahawan adalah seseorang yang berani mengambil risiko dan melihat
peluang sebuah usaha. Ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan melakukan
wirausaha. Bahkan dengan menjadi seorang wirausaha,kita juga bisa menciptakan lapangan kerja
baru bagi orang lain. Dengan berwirausaha secara tidak langsung wirausaha ini turut mendukung
perekonomian negara. Dengan demikian angka pengangguran secara otomatis juga turun.
Namun, dalam memulai dan menjalankan wirausaha tentunya tidak semudah apa yang
dibayangkan. salah satunya pada artikel diatas yaitu mengenai sebuah industri mengubah
industri nya menjadi sebuah industri yang baru dan menciptakan peluang yang sesuai dengan
kondisi pada yang terjadi di indonesia ini yaitu covid19 /virus Corona.

Dengan adanya virus Corona ini yang mewabah di seluruh daerah indonesia dan juga seluruh
dunia banyak usaha-usaha mikro kecil yang berpindah haluan yaitu salah satu terobosannya
beralih ke pembuatan masker. Contohnya Gina Yuliana merupakan pengusaha kerajinan kain
yang memproduksi sarung bantal bed cover dan lain-lain dan Eti Rusumiati merupakan produsen
tas ramah lingkungan "share bag". Akibat dari pandemi covid 19 membuat usaha mereka sepi
dan omset turun drastis. Mereka lantas berpindah haluan memproduksi masker yang dibutuhkan
masyarakat saat ini dalam kondisi darurat cover 19. Usaha masker yang mereka buat semakin
berkembang pesat.

Dengan adanya inovasi tersebut maka itu yang perlu diperhatikan dalam bagaimana kalanya
wirausahawan itu harus berfikir mengenai perkembangannya bisnis yang ia lakukan
berdasarkan peluang dan lingkungannya yang sedang terjadi di daerah ataupun di masa saat
sekarang ini. Dan juga harus memikirkan apa dampak ketika dia menciptakan suatu usaha ini
yang benar harus memberikan dampak yang baik terhadap orang lain ataupun masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai