Anda di halaman 1dari 8

FORMAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pentingnya Imunisasi


Hari, tanggal : Rabu, 18 Maret 2020
Waktu : 30 menit (10.00-10.30 WIB)
Tempat : Posyandu
Sasaran : Ibu balita yang datang ke posyandu

Tujuan :
1. Tujuan Instruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi, di harapkan ibu-ibu yang
mempunyai anak balita memahami tentang pentingnya imunisasi pada anak-anaknya
2. Tujuan Instruksional khusus
Setelah melakukan penyuluhan pentingnya imunisasi ibu-ibu mampu :
a. Menjelaskan pengertian imunisasi
b. Menjelaskan manfaat imunisasi
c. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
d. Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
e. Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
f. Membawa anak untuk imunisasi
3. Materi
a. Menjelaskan pengertian imunisasi
b. Menjelaskan manfaat imunisasi
c. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
d. Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
e. Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
f. Membawa anak untuk imunisasi
4. Metode
Ceramah dan tanya jawab
5. Media
Audio visual aid, leaflet
6. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien Waktu
1. Perkenalan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Memperkenalkan diri menjawab
Apersepsi
2. Kerja Menjelaskan materi Mendengarkan, 20 menit
- Menjelaskan pengertian menjawab
imunisasi pertanyaan
- Menjelaskan manfaat
imunisasi
- Menyebutkan penyakit
yang dapat dicegah
dengan imunisasi
- Menjelaskan jenis dan
jadwal pemberian
imunisasi
- Menjelaskan akibat jika
anak tidak diimunisasi
- Membawa anak untuk
imunisasipenyuluhan
Mengajukan pertanyaan
3. Terminasi Menyimpulkan Mendengarkan, 5 menit
Menutup Menjawab salam
Mengucapkan salam

7. Evaluasi
Prosedur : Post test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya Jawab
a. Menjelaskan pengertian imunisasi
b. Menjelaskan manfaat imunisasi
c. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
d. Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
e. Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
f. Membawa anak untuk imunisasi
8. Daftar pustaka
https://sarrnabila.blogspot.com/2017/10/satuan-acara-penyuluhan-sap-imunisasi.html
https://www.medkes.com/2014/01/pengertian-tujuan-dan-jadwal-imunisasi-
lengkap.html
9. Lampiran Materi
IMUNISASI
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan
cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan,
dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Vaksin
adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat
imunisasi, yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh),
bukan menimbulkan penyakit.
B. Manfaat Imunisasi
Manfaat imunisasi adalah untuk:
a. Meningkatkan daya tahan tubuh anak
b. Menurunkan angka kematian
c. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun
bila anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih
parah. Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada penyakit
poliomyelitis.
d. Mengendalikan wabah
C. Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
a. Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
b. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
c. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
D. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
a. Polio (Poliomyelitis)
Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular melalui air liur.
Tanda-tanda awalnya adalah anak demam, batuk dan menjadi rewel. Dua hari
kemudian leher menjadi kaku, sakit kepala dan kaki terasa kaku. Pada hari
berikutnya salah satu kaki atau lengan menjadi lemas dan lumpuh.Walaupun
dapat sembuh tetap akan cacat seumur hidup. Kelumpuhan juga dapat terjadi
pada otot pernafasan sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak dapat diobati,
namun dapat dicegah dengan imunisasi
b. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat menular
melalui pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis TBC pada
tulang, meningitis atau radang pada selaput otak dan dapat menyerang seluruh
organ lain pada tubuh manusia. Anak dapat menderita cacat atau terjadi
kematian.
c. Campak (Measles/ Morbili/ Rubella)
Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili. Menyerang
selaput lendir dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam 3 – 5 hari, disertai batuk dan
pilek. Kemudian timbul kemerahan dimulai dari belakang telinga, menjalar ke
leher, muka, dahi, dada dan ke seluruh tubuh. Komplikasi yang dapat timbul
akibat penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak) dan Bronchopneumonia
(radang paru).
d. Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium Dyphteriae.
Menyerang daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat
b. Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
c. Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang bila
disentuh mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas sehingga suara
anak hilang dan sesak nafas bahkan dapat terjadi kematian.
d. Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat
berbahaya yang akan menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica),
sehingga pada hari ke-14 anak dapat mati mendadak.
e. Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)
Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang anak-
anak selama kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang
berlangsung sekitar 7 – 14 hari kemudian diikuti dengan batuk yang sangat khas.
Satu kali tarikan nafas diikuti 10 – 20 kali batuk beruntun kemudian muntah.
Jika tidak diobati penyakit ini dapat mengakibatkan radang paru-paru sehingga
anak batuk darah, dapat juga terjadi kerusakan otak, sehingga anak kejang,
pingsan, bahkan terjadi kematian.
f. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup
bertahun-tahun di tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit
ini menyerang semua usia dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci,
leher, tulang belakang dan punggung kaku, perut kram dan keras seperti papan,
serta anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak
mau menyusu lagi karena mulutnya kaku.
g. Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning pada kulit.
Penyakit ini berlangsung secara menahun dan akan mengakibatkan kanker hati
di kemudian hari.
E. Jenis Imunisasi
Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
a. Imunisasi Polio
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
 Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping, namun
kadang anak bisa juga menderita diare setelah imunisasi polio.
b. Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
 Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan
pembengkakan kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan kadang-
kadang bernanah seperti bisul kecil, namun dapat sembuh sendiri. Jarang
dijumpai efek samping lain akibat imunisasi BCG, namun dapat juga terjadi
pembengkakan pada kelenjar getah bening yang akan sembuh sendiri pada
daerah ketiak atau leher.
c. Imunisasi Campak
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
 Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahan
dan gatal), dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak juga mungkin akan
demam setelah 4 – 10 hari penyuntikan. Berikan obat penurun panas selama
anak panas.
d. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus
 Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat imunisasi DPT.
Namun panas tubuh akan turun dalam 1 – 2 hari. Akan terjadi kemerahan dan
bengkak pada daerah suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan akan sembuh
dengan sendirinya. Jika demam tinggi, berikan obat penurun panas yang
diberikan oleh petugas kesehatan.
e. Imunisasi Hepatitis B
 Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
 Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek samping yang
berarti
F. Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :

Umur Jenis imunisasi


0-7 hari Hepatitis B1
< 2 bulan BCG,Polio 1
2 bulan DPT Hb Combo 1,Polio 2
3 bulan DPT Hb Combo 2,Polio 3
4 bulan DPT Hb Combo 3,Polio 4
9 bulan Campak
6 tahun Booster (difteri tetanus)

G. Waktu yang tidak diperbolehkan imunisasi


a. BCG tidak diberikan bila bayi sedang sakit TBC dan panas
tinggi
b. DPT tidak diberikan bila bayi panas dan kejang
c. Campak tidak boleh diberikan bila bayi mendadak panas tinggi
H. Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi
1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak
anjurkan ke puskesmas;
2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan
berikan kompres hangat.
3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.

Anda mungkin juga menyukai