B. Uraian Materi
Dalam sebuah organisasi/perusahaan faktor sumber daya manusia memegang peranan yang sangat
penting. Sumber daya yang produktif sangat diperlukan untuk menunjang ketercapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Produktif tidaknya tenaga kerja dalam pekerjaannya, selain ditentukan oleh
ketrampilan dan motivasi yang dimilikinya, juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bertalian
dengan pekerjaan dalam bentuk keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan di dalam suatu proses produksi barang dan
jasa. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja ternyata bukan masalah kecil, akibat yang
ditimbulkannya telah mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Kecelakaan kerja, misalnya
kebakaran akan merugikan bagi pengusaha, tenaga kerja, pemerintah dan masyarakat, antara lain:
korban jiwa manusia, hilang atau berkurangnya kesempatan kerja, tenaga terampil, modal yang
tertanam dan lainlain. Oleh karena itu dalam setiap kesempatan kerja, masalah keselamatan dan
kesehatan kerja termasuk penanggulangannya parlu mendapat perhatian sepenuhnya.
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja merupakan sarana utama
pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Setelah dilaksanakan selama 13 tahun, sejak tahun 1984 pemerintah menggerakkan kampanye
nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3, melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
KEP.13/MEN/84 tentang Pola Kampanye Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tujuan
program kampanye nasional di bidang K3 ialah menanamkan dan meningkatkan pengertian dan
kesadaran masyarakat pengusaha, tenaga kerja, aparatur pemerintah dan masyarakat luas mengenai
hakekat dan makna K3 untuk dilaksanakan. Hal ini menunjukkan timbulnya kesadaran yang sangat
tinggi akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk lebih meningkatkan pengembangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, melalui Konvensi Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tahun 1989 mengharapkan menjadikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai bagian dari hidup
dan kehidupan kita, sehingga tahap demi tahap K3 akan meningkatkan kualitas tenaga kerja dan
membudaya dalam kehidupan kita. Pengalaman membuktikan bahwa pelaksanaan K3 yang baik oleh
suatu organisasi/perusahaan menjadi pendukung yang sangat penting dan bermanfaat dalam
menerapkan suatu teknologi. Kesadaran yang tinggi akan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja akan mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan, produktivitas perusahaan dan
kualitas manusia Indonesia.
(2) Mengadakan pengaturan tata cara kerja yang baik, yaitu dengan pengaturan jadwal kerja
(jam kerja dan istirahat yang sesuai).
(3) Menerapkan rolling kerja (shif/jam kerja), untuk menghindari kejenuhan/kebosanan yang
mengakibatkan kecelakaan.
(4) Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dalam penyelesaiannya membutuhkan jam kerja
yang lebih pendek dan membutuhkan istirahat yang yang cukup.
c) Tempat bekerja Kenyamanan tempat bekerja di industri, perusahaan atau organisasi maupun
sekola harus diperhatikan. kebersihan, kerapian ruang kerja, hubungan antarpersonal
mempengaruhi kenyamanan di tempat kerja. Kenyamanan di tempat kerja dapat dicapai
melalui:
(3) Penyediaan alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat, peta/petunjuk untuk keadaan
darurat, dan sebagainya.
(5) Kontrol terhadap kebisingan/penggunaan dinding kedap suara (6) Dan lain-lain. 4) Tujuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Banyak perusahaan di bidang barang yang jasa yang telah menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, tetapi tidak sedikit pula yang belum melakukan perlindungan secara
optimal.
d) Mencegah timbulnya penyakit menular atau penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh
sesama pekerja.
g) Mencegah dan mengurangi kerugian/kerusakan yang diderita semua pihak karena terjadinya
kecelakaan/kebakaran.
h) Pemberian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) sebagai langkah pemberian
pertolongan awal dalam penanggulangan kecelakaan yang terjadi di laboratorium/bengkel
kerja.
(a) Setiap pekerja/praktikan berhak mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh
karena itu sebagai konsekuensinya prinsip ini maka tempat kerja/laboratorium/bengkel
kerja wajib menyediakan alat-alat atau fasilitas yang dapat menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja, misalnya:
(b) Setiap pekerja/praktikan wajib mengenakan pakaian kerja dan alat-alat pelindung diri pada
waktu bekerja/melakukan praktikum, seperti, baju kerja/celemek, kacamata, sarung tangan dan
sebagainya.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam menjahit antara lain:
C. Rangkuman
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan/keamanan dan kesejahteraan manusia yang bekerja disebuah institusi maupun
lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan
kerja. K3 juga melindungi rekan kera, keluarga pekerja, konsumen dan orang lain yang juga
mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat
penting bagi moral, legalitas dan financial. Semua organisasi yang memiliki kewajiban untuk
memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetapberada dalam kondisi aman
sepanjang waktu. Praktek K3 meliputi pencegahan, pemberian sansi dan kompenasi, juga
penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja an menyediakan perawatan kesehatan dan
cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industry, kimia,
fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri ergominika,dan psikologi Usaha
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat berkaitan dengan sikap dan tingkah laku
manusia. Mulai lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat/dunia kerja saling
mempengaruhi. Karena itu di lingkungan rumah tangga dan sekolah masalah keselamatan
perlu mendapat perhatian. Orang tua perlu membina keselamatan dalam keluarga, seperti
keselamatan terhadap peralatan dan perlengkapan rumah tangga, perlistrikan di dalam
rumah, alat-alat bermain, pencegahan kebakaran di rumah tangga, menghindarkan
kecelakaan dalam olah raga dan rekreasi, serta keselamatan berlalu lintas. Di sekolah perlu
ditanamkan disiplin K3 antara lain melalui permainan, memberikan teladan/contoh yang
baik, menanamkan sikap yang positif seperti berhati-hati dan tidak ceroboh dalam kegiatan,
menaati peraturan lalu lintas, mencegah bahaya kebakaran dan lain-lain.