Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2019
A. Latar Belakang
Energi angin muncul sebagai sumber energi alternatif sekaligus sumber
energi terbarukan. Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki wilayah pesisir yang
potensial untuk pengembangan listrik tenaga angin (PLTB). Karena sifatnya yang
terbarukan (renewable) sudah jelas akan memberikan keuntungan karena angin tidak
akan habis digunakan tidak seperti pada penggunaan bahan bakar fosil. Tenaga angin
juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak
mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan.
Dari Gambar diatas terlihat Indonesia adalah salah satu negara yang potensial
untuk dikembangkan dalam hal bidang energi terbarukan yaitu salah satunya energi
angin. Pada umumnya bentuk turbin angin yang banyak digunakan adalah turbin
angin sumbu horizontal, walau demikian turbin angin sumbu vertikal menjadi
alternatif untuk menghasilkan energi listrik disebabkan oleh beberapa keuntungan.
Turbin angin vertikal memiliki Self Starting (Kemampuan awal untuk memutar
generator) yang baik sehingga mampu memutar rotor walaupun kecepatan angin
rendah, selain itu torsi yang dihasilkan relatif tinggi. Saat ini penulis akan
membandingkan peforma turbin angin sumbu vertikan jenis Savonius. Melalui
penelitian ini, penulis akan mengungkap cara kerja dan potensi turbin angin dengan
jumlah sudu yang berbeda sebagai pembangkit listrik tenaga angin dan
membandingkannya.
Namun, agar dapat dihasilkan energi yang maksimal, maka energi angin yang
ditangkap harus dapat dikonversikan secara maksimal untuk menghasilkan energi
listrik. Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi energi yang dibangkitkan
adalah jumlah bilah anging. Oleh sebab itu dalam paper ini akan diulas bagaimana
pengaruh jumlah bilah terhadap putaran turbin, berapa kecepatan angin yang bisa
dimanfaatkan untuk dapat memutar turbin, dan bagaimana proses pemanfaatan energi
angin menjadi energi listrik.
B. Metodologi Penelitian
Dari dua jurnal yang membahas mengenai pengaruh jumlah bilah terhadap
putaran turbin angin dapat disimpulkan bahwa jumlah bilah sangat menentukan
efisiensi pada putaran turbin. Tidak lupa juga unsur dari alam yang mana angin
sebagai peran utama dalam pembangkitan tenaga listrik pada turbin.
Dengan mengunakan data-data yang didapat dari tempat aplikasi kajian, baik
data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maupun data dari
lapangan, maka dapat dilakukan perhitungan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Asnal Effendi, Mori Novriyanti, Arfita Yuana Dewi, Andi M. Nur Putra, Analisa Pengaruh
Jumlah Blade Terhadap Putaran Turbin Pada Pemanfaatan Energi Angin di Pantai
Ujung Batu Muaro Penjalinan Institut Teknologi Padang, Padang
Susilo, Sirdo Cipto Hasibuan, Robinson Purba, Bambang Widodo, RANCANG BANGUN
PROTOTYPE TURBIN ANGIN DENGAN PERBANDINGAN EFISIENSI 8 BILAH
DAN 4 BILAH , Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Kristen
Indonesia