1117 2287 1 PB PDF
1117 2287 1 PB PDF
Siti Aminah
Institut Agama Islam Negeri Jember
Pos-el: siti.aminahprayogo@yahoo.co.id
Abstrak:
Guru merupakan kunci penting keberhasilan memperbaiki mutu pendidikan
dan pembelajaran khususnya di lembaga pendidikan Islam. Suatu pengajaran
sangat tergantung pada kemampuan mengajar guru, maka kegiatan supervisi
menaruh perhatian utama pada peningkatan kemampuan profesional guru, yang
pada gilirannya akan meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan akhirnya
kualitas supervisi akan direfleksikan pada peningkatan hasil belajar murid.
Supervisi di lembaga pendidikan Islam yang dilaksanakan oleh kepala sekolah
sebagai supervisor internal harus dilaksanakan secara rutin dan terjadwal agar
sedini mungkin tidak terjadi penyimpangan yang berkepanjangan dan agar
dilakukan perbaikan terus menerus. Terdapat tiga pendekatan supervisi
pembelajaran yaitu pendekatan direktif, kolaboratif dan non direktif. Sedangkan
karakteristik kinerja guru bermacam-macam yaitu guru profesional, konseptor
dan supersibuk serta guru lemah. Pendekatan efektif yang harus dilakukan oleh
supervisor dalam bertindak adalah harus menggunakan pendekatan yang sesuai
dengan situasi dan kondisi dan dengan cara yang sesuai berdasarkan
karakteristik kinerja yang dimiliki masing-masing guru demi mencapai tujuan
pendidikan yang direncanakan.
Abstract:
A teacher is a key of important success to repair the education quality and
specific learning especially in islamic education. An instruction very depends on
the teacher’s competency. So, supervision activities take a place greatly to
increase the capability of teacher professionalism that will increase the quality of
teaching learning process and finally the supervision quality will be reflected to
incease the result of students learning. The supervision in islamic educational
institution that will be done by a headmaster as the internal supervision must be
done routinezed and schedully in order to prevent deviations as early as possible
and to be done corrections continuely. There are three the educational supervisor
aproaches namely directive, collaborative, and nondirective approach. While the
characteristics of the teacher ethos are many kinds such as the professional
teachers, conceptors, busy teachers, and uncompetence teachers. The effective
approach that must be done by the supervisor in his action must use the
appropriate situation and condition approach by using appropriate ways based
on the characteristics of job ethos had by every teacher in order to achieve the
educational goal whi is planned it.
Kata Kunci:
Pendekatan, Supervisi Pembelajaran, Profesionalisme Guru, Lembaga
Pendidikan Islam
bahkan ada yang tidak mampu juga mengajar dan akhirnya kualitas supervisi
tidak mau. akan direfleksikan pada peningkatan
2. Sistem kerja sentralisasi, kerja hasil belajar murid.
semangat jika ada supervisor, dan Istilah supervisi pendidikan sudah
merasa bebas jika pimpinan tidak cukup lama dikenal dalam dunia
ada. pendidikan di Indonesia. Pengertian
3. Masih adanya mental anak emas supervisi pendidikan pada umumnya
untuk guru yang dinilai baik. mengacu kepada usaha perbaikan
4. Persaingan mutu semakin terasa situasi belajar mengajar. Akan tetapi
berat, pembinaan pembelajaran harus nampaknya masih terdapat banyak
dilakukan terus menerus dan keragaman pendapat para ahli dalam
bersungguh-sungguh. menafsirkan istilah tersebut. Namun
Oleh karena itu, dalam rangka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
peningkatan profesionalisme dan hakekatnya supervisi pendidikan dapat
kredibilitas guru, Supervisor di lembaga diartikan sebagai bimbingan profesional
pendidikan Islam dalam melaksanakan bagi guru-guru. Bimbingan profesional
tugasnya harus menggunakan yang dimaksudkan adalah segala usaha
pendekatan yang efektif berdasarkan yang memberikan kesempatan bagi
karakteristik kinerja yang dimiliki guru-guru untuk berkembang secara
masing-masing guru demi mencapai profesional, sehingga mereka lebih
tujuan pendidikan yang direncanakan. maju lagi dalam melaksanakan tugas
pokoknya, yaitu memperbaiki dan
Pengertian Supervisi Pembelajaran di meningkatkan proses belajar murid-
Lembaga Pendidikan Islam murid.11
Pembelajaran pada dasarnya Sedangkan Supervisi pembelajaran
merupakan suatu cara untuk dapat dimaknai sebagai bimbingan
merangsang, memelihara dan professional bagi guru-guru dalam
meningkatkan terciptanya proses berfikir bidang pembelajaran agar dapat
dari individu yang belajar. Di dalam kata melaksanakan tugas-tugasnya dengan
pembelajaran ditekankan pada kegiatan baik sebagai tenaga pendidik dan
belajar siswa, melalui usaha-usaha yang pengajar. Kegiatan pembelajaran disini
terencana dalam sumber-sumber belajar maksudnya adalah segala hal yang
agar terjadi proses belajar. Ciri utama dari berkaitan dengan berhasilnya proses
pembelajaran adalah adanya interaksi pembelajaran seperti kemampuan
antara peserta didik dengan lingkungan membuat silabus, RPP, evaluasi belajar,
belajarnya, baik itu guru, teman- pemilihan metode dan teknik mengajar
temannya, tutor, media pembelajaran dan dan mendidik, menentukan alat dan
sumber-sumber belajar yang lainnya. bahan belajar serta kemampuan
Oleh karena suatu pembelajaran menggunakan media dan teknologi
sangat tergantung pada kemampuan belajar.12
mengajar guru, maka kegiatan supervisi Lembaga pendidikan Islam adalah
menaruh perhatian utama pada suatu wadah organisasi ``formal yang
peningkatan kemampuan profesional
guru, yang pada gilirannya akan 11Tim Dosen Administrasi UPI, ..... hlm. 313
12 Dani Abdul Gani,.... hlm 56
meningkatkan mutu proses belajar
Ibnu Burdah, Pendidikan karakter Islami untuk Siswa 16Mujamil Qomar, Strategi Pendidikan Islam,
SMA/MA,(Erlangga, jakarta, 2013), hlm. 120 (Erlangga, Malang, 2013), Hlm 83
segala potensi yang ada untuk men- mengetahui penyakit hati serta cara
capai tujuan bersama yang telah dite- menghindarinya.
tapkan.
Sebelum memupuk profesionalisme Seorang supervisor di lembaga
dalam diri supervisor di lembaga pendidikan Islam harus mentransformasi
pendidikan Islam, terlebih dahulu diri mereka sendiri terlebih dahulu.
supervisor harus melakukan konsep Supervisor harus mengoreksi kelemahan
tazkiyatun nafs. Arti Tazkiyatun nafs dirinya sendiri (autokritik) dan bersedia
adalah pembersihan, pertumbuhan dan menerima masukan-masukan dari
perbaikan. Jadi tazkiyatun nafs adalah bawahannya baik dari tenaga pendidik
kebersihan dan perlakuan yang memiliki maupun dari tenaga kependidikan.
metode dan teknik-tekniknya, sifat dari Supervisor juga harus proaktif dan
segi syariat, dan hasil serta kesan terbuka meminta dengan tulus pada
terhadap tingkah laku dan usaha untuk bawahannya untuk memberi masukan-
mencari keridhaan Allah SWT. Dalam masukan yang membangun. Masukan-
hubungannya dengan makhluk dan masukan tersebut kemudian dijadikan
dalam usaha mengendalikan diri pertimbangan dan dasar pijakan untuk
mentaati perintah Allah SWT. melakukan trasnformasi pada diri mereka
Tazkiyatun nafs dibagi menjadi tiga kom- sendiri.
ponen yaitu:27 Seorang supervisor harus selalu
a) Tazkiyatun nafs (Penjernihan Ji- memantau apa yang dilakukan oleh
wa/hati), yaitu dengan membersih- guru-guru di lembaganya apakah dia
kan hari dari sifat-sifat buruk dan melakukan pekerjaan dengan baik atau
menghiasi hati dengan sifat-sifat baik. tidak, sesuai dengan jalan yang
b) Tazkiyath al-Aqli(Penjernihan akal), ditetapkan atau tidak. Kemampuan
yaitu dengan menjernihkan aqidah mengontrol dan mengevaluasi
dan pikiran, dan penjernihan cara- merupakan wujud dari tanggung jawab
cara pemikiran. Dalam cara ini super- sebagai supervisor. Untuk itu, supervisor
visor melatih diri untuk menkritik di- dalam memantau harus sering-sering
ri, mengadakan pembaruan, berpikir turba (turun ke bawah), melakukan
santifik dan berpikir secara kolektif. peninjauan langsung baik secara
c) Tazkiyah al-Jism (Penjernihan Badan), langsung dan formal maupun dalam
yaitu dengan menjaga kondisi tubuh keadaan tidak formal terhadap cara kerja
agar tumbuh sehat, dan dengan ber- bawahan untuk memastikan bahwa
hemat agar tenaga dan potensi tidak mereka telah bekerja dengan benar.
terbuang sia-sia.
d) Metode dari Tazkiyatun nafs adalah
Pelaksanaan Pendekatan Efektif
Supervisi Pembelajaran dalam
dengan Shalat, puasa, zakat, haji,
Meningkatkan Profesionalisme Guru di
membaca al-Qur’an, zikir, bertafakur
Lembaga Pendidikan Islam
pada makhluk Allah, mengingat
Kepala sekolah sebagai pemimpin
kematian, muraqabah/muhasabah,
di lembaga pendidikan Islam memiliki
jihad, khidmat dan mengetahui jalan
tugas supervisi untuk mengendalikan
masuknya syaitan ke dalam jiwa dan
segala kegiatan yang telah direncanakan
27
Asnawan, ..... hlm. 76 untuk mencapai tujuan pendidikan.
kinerja guru adalah dengan penjelasan Sebagaimana tabel di atas terlihat, bahwa
sebagai berikut : 29 pendekatan kolaboratif dengan perilaku
1) Pendekatan Direktif dengan perilaku konsultasi diterapkan bagi guru
Intruksi untuk Guru Lemah supersibuk.
Guru yang memiliki tingkat Jadi supervisor masih perlu
perkembangan yang lemah harus lebih memberikan direksi intensif pada guru
banyak diberikan pengarahan spesifik supersibuk, karena ia dipandang belum
mengenai apa, bagaimana dan kapan mampu; tetapi mengarah pada sportif
dilaksanakan. Setelah itu, dalam proses yang tinggi pula karena adanya kemauan
pelaksanakannya supervisor hendaknya yang tinggi dari guru tersebut.
lebih banyak memberikan pengawasan Digunakan perilaku konsultasi, sebab
langsung secara ketat agar dapat supervisor di sini masih banyak berperan
dihindari adanya penyimpangan dalam memberikan pengarahan-pengarahan
bertindak. Perilaku yang nampak dari spesifik. Sekalipun demikian, supervisor
supervisor adalah kadar direktif yang harus tetap membangun komunikasi dua
tinggi dan suportifnya rendah. Sesuai arah secara timbal balik agar motivasi
dengan tingkat perkembangan guru yang yang ada dapat bertahan dan
lemah ini maka pendekatan direktif berkembang secara wajar. Pada akhirnya,
dianggap lebih efektif dari pada yang sepadan dengan kemajuan yang dicapai,
lain. pengarahan tindakan direktif dapat
Pendekatan direktif seperti ini dikurangi dan berangsur-angsur diberi
dapat dilakukan dengan perilaku tanggung jawab tanpa control ketat.
supervisor seperti berikut ini : a) 3) Pendekatan Kolaboratif dengan
Menjelaskan, b) Menyajikan, perilaku Partisipasi untuk guru
c)Mengarahkan, d)Memberi contoh, Konseptor
e)Menerapkan tolok ukur, dan f) Guru yang mempunyai
Menguatkan. kemampuan yang tinggi tetapi tidak ada
Namun sebelum hal itu dilakukan, motivasi untuk berbuat sesuatu ini
ada beberapa langkah dalam pendekatan disebut guru konseptor. Kategori ini
direktif yaitu30: a) Identifikasi terlebih biasanya disebabkan oleh factor motivasi
dahulu data kondisi guru, b) diagnosis baik secara internal atau eksternal. Untuk
permasalahan inti yang dihadapi guru, c) menghadapi guru konseptor demikian,
pemberian terapi oleh supervisor berupa supervisor harus mengadakan
solusi pemecahan masalah. komunikasi dua arah, supervisor secara
2) Pendekatan Kolaboratif dengan aktif mendengar dan merespon segenap
perilaku Konsultasi untuk Guru kesukaran yang dihadap guru tersebut,
Supersibuk kemudian supervisor berusaha
Semakin tinggi tingkat mendorong guru tersebut menggunakan
perkembangan seseorang maka kemampuan yang dimilikinya secara
pendekatan dan perilaku pun harus optimal (suportif tinggi). Atas dasar tipe
bergeser pula ke arah yang lebih sesuai demikian, maka perilaku partisipasi
dengan tingkat perkembangan tersebut. dipandang paling efektif untuk
menggerakkan motivasi guru terebut.
29 Burhanuddin,, ....... hlm. 135-137 Disebut partisipasi karena antara
30 Indah Aminatuz Zuhriyah, ..... hlm. 155
supervisor dengan guru terdapat saling