Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menstruasi adalah siklus alami yang terjadi pada tubuh wanita. Siklus ini
umumnya akan muncul tiap sekitar 4 minggu, dimulai sejak hari pertama menstruasi
mulai hingga hari pertama menstruasi berikutnya tiba. Haid biasanya berlangsung
selama lima sampai tujuh hari setelah generasi korpus luteum, bersamaan dengan
bagian awal fase folikular ovurium. Ratarata adalah yang keluar saat mestruasi adalah
35- 50 ml tanpa bekuan darah (Andriani & Hartinah, 2018). Kunci siklus haid
(menstruasi) tergantung dari perubahan-perubahan estrogen maka segala keadaan
yang menghambat kadar estrogen dengan sendirinya akan mempengaruhi siklus
reproduksi yang normal (Wiknjasastro, 2009 dalam Emilda, 2019).
Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia sangat besar, rata-rata lebih 50%
perempuan disetiap Negara mengalami nyeri menstruasi (Anurogo,2008 dalam
Emilda, 2019). Menurut French (2005 dikutip dari Wedoanika, 2010) sebuah studi
epidemiologi pada populasi remaja (berusia 12- 17 tahun) di Amerika Serikat,
melaporkan prevalensi nyeri menstruasi 59,7%, dari mereka yang mengeluh nyeri,
12% berat, 37% sedang, dan 49% ringan. Kejadian ini menyebabkan 14% remaja
sering tidak masuk sekolah. Penelitian di Swedia, 80% remaja usia 19-21 tahun
mengalami dismenorea, 15% membatasi aktifitas harian mereka ketika haid dan
membutuhkan obat-obatan untuk mengurangi dismenorea, 8-10% tidak mengikuti
atau masuk sekolah (Desfietni, 2012). Di Indonesia diperkirakan 55% perempuan usia
produktif tersiksa oleh nyeri haid. Sedangkan angka kejadian nyeri haid berkisar 45-
95% dikalangan wanita usia produktif (Properawati, 2009 dalam Emilda, 2019).
B. PICO
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kelebihan dari ramuan herbal tradisional
2. Tujuan khusus
Untuk membuktikan bahwa ramuan herbal efektif untuk meredakan nyeri
dismenorae
BAB II
TEORI
A. Pengertian Dismenorae
B. Patofisiologi Dismenorae
C. Penatalaksanaan Dismenorae
D. Temulawak
1. Definisi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberceae
Genus : Curcuma
3. Manfaat Temulawak
Dalam buku (Ahmad Said, 2010) ada banyak manfaat dan khasiat dalam
kandungan temulawak diantaranya adalah
a. Pati
b. Kurkumin
c. Minyak Atsiri
Ramadhan, J.A. 2013. Aneka Manfaat Ampuh Rimpang Jahe untuk Pengobatan.
Surabaya: Diandra Primamitha
Ekawati. 2017. Perbedaan Efektivitas Minuman Jahe dan Kunyit Asam Terhadap
Penurunaan Dismenorha Pada Mahasiswi Semester VII Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Lamongan. Vol. 09, No. 01, April 2017
Aprianto, Abdul Haj. 2019. Pengaruh Perbedaan Tekanan Terhadap Kinerja Plate and
Frame Filter Press pada Filtrasi Temulawak. Semarang: Universitas Diponegoro
Ahmad Said. 2010. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Jakarta: Sinar Wadja Lestari
Nihayati, Ellis. 2016. Peningkatan Produksi dan Kadar Kurkumin Temulawak. Malang:
UB Press
Mira Dewi, dkk. 2012. Pengetahuan Tentang Manfaat Kesehatan Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza.) Jakarta: JIPI (Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia)
Naldi, Tri. 2018. Efektivitas Pemberian Minuman Rebusan Kunyit Asam Untuk
Mengurangi Nyeri Haid Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Bustanul
Muttaqin Suban, Lampung Selatan Tahun 2017. Fakultas Pertanian Universitas
Lampung Bandar Lampung 2018.
Andayani Boang Manalu, dkk. 2020. Pengaruh Pemberian Jamu Temulawak (Curcuma
Zanthorrhiza) Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi (Dismenorea) Pada Remaja
Putri. Sumatera Utara. Jurnal Kebidanan Kestra (JKK). Vol. 2 No.2.