Anda di halaman 1dari 28

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Tutorial Klinik

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman

KUISIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)


54 – 72 TAHUN

Disusun oleh :
Aditya Rahman Rosean Yudistira 1810029045

Pembimbing
dr. Diane M. Supit, Sp. A(K)

Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik pada


Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Samarinda
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

TUTORIAL KLINIK

KUISIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)


54 – 72 TAHUN

Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Stase Anak

Oleh :
Aditya Rahman Rosean Yudistira (1810029045)

Pembimbing

dr. Diane M. Supit, Sp. A(K)

LAB / SMF ILMU KESEHATAN ANAK


Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
RSUD Abdul Wahab Sjahranie
2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tutorial Klinik tentang “Kuisioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP) 54 – 72 tahun” Tutorial Klinik ini disusun dalam
rangka tugas kepaniteraan klinik di Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah
Sakit Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada :
1. dr. Ika Fikriah, M. Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman.
2. dr. Soehartono, Sp. THT-KL, selaku Ketua Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman.
3. dr. Ahmad Wisnu Wardhana, M. Sc, Sp. A, selaku Kepala Laboratorium Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
4. dr. Diane, M. Supit, Sp. A(K), selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan saran selama penulis menjalani co-assistance di
Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak.
5. Rekan-rekan dokter muda di Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD AWS/FK
Universitas Mulawarman.
Penulis menyadari terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan, sehingga
penyusun mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnan refleksi kasus ini.
Akhir kata, semoga tutorial klinik ini berguna bagi penyusun sendiri dan para
pembaca.

Samarinda, Februari 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................5
1.1. Latar Belakang..........................................................................................5
1.2. Tujuan........................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
2.1. Definisi dan Batasan Umum......................................................................7
2.2. Etiologi......................................................................................................7
2.3. Epidemiologi.............................................................................................7
2.4. Penularan...................................................................................................8
2.5. Patogenesis................................................................................................9
2.6. Manifestasi Klinis....................................................................................17
2.7. Diagnosis.................................................................................................24
2.8. Tatalaksana..............................................................................................28
2.9. Komplikasi..............................................................................................43
2.10. Prognosis..............................................................................................43
2.11. Pencegahan..........................................................................................44
BAB III PENUTUP...............................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................47

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Anak menunjukkan ciri-ciri
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya. Pertumbuhan adalah
bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan satuan panjang berat, sedangkan perkembangan
adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama
kehidupan, terutama periode sejak janin dalam kandungan sampai anak
berusia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan emas sekaligus
masa-masa yang rentan terhadap pengaruh negatif. Nutrisi yang baik dan
cukup, status kesehatan yang baik, pengasuh yang benar, dan stimulasi yang
tepat pada periode ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu
mencapai kemampuan optimalnya sehingga dapat berkontribusi lebih baik
dalam masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Kualitas perkembangan anak harus ditingkatkan sejak anak melalui periode
penting yaitu pada masa balita karena pada masa ini perkembangan yang terjadi
menentukan perkembangan selanjutnya, sehingga penyimpangan sekecil apapun
harus terdeteksi dan tertangani secara baik agar tidak mengurangi kualitas sumber
daya manusia kelak kemudian hari.
Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan sebuah instrumen
yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada

5
penyimpangan. Tujuan skrining ini untuk mengetahui apakah perkembangan anak
normal atau tidak. KPSP berupa daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada
orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan
perkembangan anak [CITATION Dha06 \t \l 1033 ];Kementerian Kesehatan RI,
2016).

1.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya tutorial ini adalah untuk menambah wawasan bagi dokter
muda mengenai Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Serta sebagai
salah satu syarat mengikuti ujian stase Ilmu Kesehatan Anak.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang
sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak
dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri
pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. dengan satuan
panjang dan berat (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan
perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya,
misalnya perkembangan sistem neuromuskular, kemampuan bicara, emosi dan
sosialisasi (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Kuisioner pra skrining perkembangan (KPSP) adalah Kuisioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan sebuah instrumen yang digunakan
untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak


1. Faktor internal
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh-kembang anak. Melalui intruksi genetik yang terkandung di dalam
sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas
pertumbuhan[ CITATION Eri16 \l 1033 ].
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal atau peranan lingkungan adalah faktor prenatal ibu yang
termasuk status gizi ibu pada saat hamil. Toksin atau obat-obatan yang
bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti thalidomide. Paparan
terhadap sinar radiasi seperti X-ray dapat mengakibatkan kelainan pada

7
janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas
anggota gerak, kelainan kongenital mata dan jantung. Ibu yang mengalami
infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,
Rubella, Sitomegalo virus, Herpes Simpleks) dan penyakit menular
seksual dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti katarak, bisu,
tuli, mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan jantung
kongenital[ CITATION Eri16 \l 1033 ].

2.3. Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur

8
9
2.4. Tujuan KPSP
Tujuan skrining ini untuk mengetahui apakah perkembangan anak normal
atau tidak. Jadwal skrining KPSP rutin dilakukan pada saat umur anak mencapai
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulan. Bila orang tua
datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang pada usia
anak diluar jadwal skrining, maka digunakan KPSP untuk usia skrining terdekat
yang lebih muda [CITATION Dha06 \t \l 1033 ].

2.5. Alat dan Instrumen


1. Formulir KPSP menurut umur.Formulir ini berisi 9 -10 pertanyaan tentang
kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak
umur 0-72 bulan.
2. Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola tenis,
kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang
tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0.5 - 1 cm.

2.6. Cara Menggunakan KPSP


1. Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa.
2. Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak lahir.
Bila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.Contoh: bayi umur 3
bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari,
dibulatkan menjadi 3 bulan.
3. Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.

10
4. KPSP terdiri ada 2 macam pertanyaan, yaitu:
a. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh: "Dapatkah
bayi makan kue sendiri ?"
b. Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas melaksanakan tugas
yang tertulis pada KPSP. Contoh: "Pada posisi bayi anda telentang,
tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke
posisi duduk''.
5. Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh
karena itu pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan
kepadanya.
6. Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu. Setiap
pertanyaan hanya ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut pada
formulir.
7. Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab
pertanyaan terdahulu.
8. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.

2.7. Intervensi
1. Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukanlah tindakan berikut:
a. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
b. Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak
c. Beri stimulan perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai
dengan umur dan kesiapan anak.
d. Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di
posyandu secara teratur sebulan 1 kali dan setiap kegiatan Bina Keluarga
Balita (BKB). Jika anak sudah memasuki usia prasekolah (36-72 bulan),
anak dapat diikutkan pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak.
e. Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan
pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak
umur 24 sampai 72 bulan.
2. Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan berikut:

11
a. Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada
anak lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin.
b. Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak
untuk mengatasi penyimpangan/mengejar ketertinggalan.
c. Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya
penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangannya dan
lakukan pengobatan.
d. Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan
menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak
e. Jika hasil KPSP ulang jawaban “Ya” tetap 7 atau 8 maka kemungkinan
ada penyimpangan (P).
3. Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P) lakukan tindakan
berikut : Merujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa,
sosialisasi dan kemandirian).

12
2.8. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan sebuah
instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal
atau ada penyimpangan.
2. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan sebuah
instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal
atau ada penyimpangan.
3. Jadwal skrining KPSP rutin dilakukan pada saat umur anak mencapai 3, 6,
9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulan. Bila orang
tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang
pada usia anak diluar jadwal skrining, maka digunakan KPSP untuk usia
skrining terdekat yang lebih muda.
4. Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan
daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak, bila hasil meragukan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Dhamayanti, M. 2006. Kuisioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP) Anak. Sari


Pediatri. Jakarta. 8(1). 19-25.

Erin, D. 2016. Perbandingan Hasil Skrinning Deteksi Tumbuh Kembang Anak


Usia Prasekolah Antara Metode Pemeriksaan KPSP (Kuisioner Pra
Skrinning Perkembangan dengan Denver II di Wilayah Kerja Puskesmas
Kota Metro. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buku Pedoman Pelaksanaan, Stimulasi,


Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta52

28

Anda mungkin juga menyukai