1 Ranah kognitif
Ranah kognitif ini adalah yang pertama kali dikembangkan oleh Bloom. Ranah ini meliputi
beberapa aspek, yaitu:
a. Pengetahuan (C1)
Berisi tentang kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-
fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsipdasar, dsbPada pelajaran matematika,
pengetahuan terdiri dari 3 macam, yaitu:
Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel,
diagram, arahan, peraturan, dsb.16 Pada pelajaran matematika pemahaman terdiri dari 4
macam, yaitu:
d. Analisis (C4)
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan
membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk
mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor
penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. Arti dari kata analisis adalah
kemampuan menguraikan ataumerinci suatu masalah menjadi bagian-bagian lebih kecil serta
memahami hubungan antara bagian-bagian tersebut. Berikut adalah tahapan-tahapan analisis,
yaitu:
Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesis akan mampu menjelaskan
struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu
mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang
dibutuhkan. Artinya, sintesis merupakan kebalikan dari analisis, kemampuan menyatukan
bagian-bagian lebih kecil sehingga menjadi bentuk baru.
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar
mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah
memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.
1. Penerimaan (receiving/attending) – A1
Penerimaan adalah kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam
pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan
mengarahkannya. Domain Afektif; tingkat pembelajaran dan kata kerja tindakan yang sesuai,
yaitu memilih, mempertanyakan, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi.
2. Penanggapan (responding) – A2
Penanggapan adalah memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi
persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. Afektif; tingkat
pembelajaran dan kata kerja tindakan yang sesuai, yaitu menjawab, membantu, mengajukan,
mengompromikan, menyenangi, menyambut, mendukung, menyetujui, menampilkan,
melaporkan, memilih, mengatakan, memilah, menolak, menceritakan, menulis, menghafal,
membedakan.
3. Penilaian (valuing) – A3
Penilaian adalah memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau
obyek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan,dirasakan akan membawa kerugiaan atau
penyesalan. Afektif; tingkat pembelajaran dan kata kerja tindakan yang sesuai, yaitu melengkapi,
menggambarkan, membedakan, menerangkan, mengikuti, membentuk, mengundang,
menggabung, mengusulkan, membaca, melaporkan, memilih, bekerja, mengambil bagian,
mempelajari.
4. Pengorganisasian (organization) –A4
Pengorganisasian adalah mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang
lebih universal, yang membawa kepada perbaikan umum. Afektif; tingkat pembelajaran dan kata
kerja tindakan yang sesuai, yaitu mengubah, mengatur, menggabungkan, membandingkan,
melengkapi, mempertahankan, menerangkan, menggeneralisasikan, mengidentifikasikan,
mengintegrasikan, memodifikasikan, mengorganisir, menyiapkan, menghubungkan,
mensitesiskan.
5. Karakterisasi (characterization) – A5
Karakterisasi adalah keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Nilai itu telah tertanam secara konsisten
pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Ini adalah merupakan tingkatan efektif
tertinggi, karena sikap batin peserta didik telah benar-benar bijaksana. Afektif; tingkat
pembelajaran dan kata kerja tindakan yang sesuai, yaitu menerapkan, mengusulkan,
memperagakan, mempengaruhi, mendengarkan, memodifikasikan, mempertunjukkan,
menanyakan, merevisi, melayani, memecahkan, menggunakan.
pada tingkat pengetahuan, siswa menjawab pertanyaan berdasarkan hafalan saja. Pada
tingkat pemahaman siswa dituntut untuk menyatakan masalah dengankata-katanya sendiri,
memberi contoh suatu konsep atau prinsip. Pada tingkat aplikasi, siswa dituntut untuk
menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi yang baru. Pada tingkat analisis, siswa diminta
untuk menguraikan informasi ke dalam bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan
pendapat serta menemukan hubungan sebabakibat. Pada tingkat sintesis, siswa dituntut untuk
menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis atau teorinya sendiri dan mengsintesiskan
pengetahuannya. Pada tingkat evaluasi, siswa mengevaluasi informasi seperti bukti, sejarah,
editorial, teori-teori yang termasuk di dalamnya judgement terhadap hasil analisis untuk
membuat kebijakan. Seorang guru dituntut mendesain program/rencana pembelajaran termasuk
di dalamnya (rencana penilaian 8 tes) diantaranya membuat soal-soal berdasarkan kisikisi soal
dan komposisi yang telah ditetapkan.
Kompetensi siswa dalam aspek afektif yang perlu dinilai utamanya menyangkut sikap dan
minat siswa dalam belajar. Secara tektis penilaian ranah afektif dilakukan melalui dua hal yaitu
laporan diri oleh siswa yang biasanya dilakukan dengan pengisian angket anonim, pengamatan
sistematis oleh guru terhadap afektif siswa dan lembar pengamatan.
Aspek afektif tidak dapat diukur seperti halnya aspek konitif, karena dalam aspek afektif
kemampuan yang diukur adalah:
(b) merespon meliputi merespon secara diam-diam, bersedia merespon, merasa puas dalam
merespon, mematuhi peraturan,
(c) menghargai meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai, komitmen terhadap
nilai,
Berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang
melibatkan otot dan kekuatan fisik. Hasil belajar keterampilan dapatdiukur melalui pengamatan
langsung dan penilian tingkah laku siswa selama proses pembelajaran praktik berlangsung,
sesudah mengikuti pembelajaran yaitu dengan jalan memberikan tes kepada siswa untuk
mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap, beberapa waktu sesudah pembelajran selesai
dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Selain itu, penilian hasil belajar psikomotor mencakup:
kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja, kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan
menyusun urut-urutan pengerjaan, kecepatan mengerjakan tugas, kemampuan membaca gambar
dan simbol, keserasian bentuk dengan yang diharapkan atau ukuran yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
M. Khojin. 2013. Taksonomi. ( diakses pada 30 september 2020, pukul 21.09 WIB
http://digilib.uinsby.ac.id/10947/5/bab%202.pdf )
https://ainunnajib1994.blogspot.com/2016/02/arti-dan-letak-taksonomi-dalam-arti.html (diakses
pada 30 September 2020; 12.30).
https://meldasyahputri.blogspot.com/2015/11/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan.html (diakses
pada 30 September 2002; 22.14)