Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA

“PENTINGNYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA”

Dosen Pembimbing :

H. Muhammad Muslim, S.Ag, M.sy


Disusun oleh:
Kelompok 8

1. Vilda Evita Sukamto (P17331191002)


2. Sinta Dayyanatul Islami (P17331191017)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER
2019/202
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW dan para sahabat dari dulu, sekarang hingga ahir zaman.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
Bapak H. Muhammad Muslim, S.Ag, M.sy yang telah memberikan ilmu dan
bimbingannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “PENTINGNYA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA”
karena telah menyelesaikan makalah yang merupakan tugas dan kewajiban kami
sebagai mahasiswa.

Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan,
“Bahwa tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak”
oleh kaarena itu dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan member manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal
‘Alamiin.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Manfaat dan Tujuan....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kerukunan Antar Umat Beragama..............................................


2.2 Agama Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam..............................................
2.3 Kebersamaan Dalam Pluralitas...................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerukunan beragama di tengah keanekaragaman budaya merupakan aset dalam


kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Berbagai macam kendala yang
sering kita hadapi dalam mensukseskan kerukunan antar umat beragama, dari luar
maupun dalam negeri kita sendiri. Namun dengan kendala tersebut warga
Indonesia selalu optimis, bahwa dengan banyaknya agama yang ada di Indonesia,
maka banyak pula solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut. Dari
berbagai pihak telah sepakat untuk mencapai tujuan kerukunan antar umat
beragama di Indonesia seperti masyarakat dari berbagai golongan, pemerintah,
dan organisasi-organisasi agama yang banyak berperan aktif dalam masyarakat.

Keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama adalah tujuan dari
kerukunan beragama, agar terciptakan masyarakat yang bebas dari ancaman,
kekerasan hingga konflik agama. Agama Islam mengakui keberagaman agama
yang dianut oleh manusia, karena itu agama Islam tidak hanya mengajarkan tata
cara hubungan sesama umat Islam, tetapi juga hubungan dengan umat beragama
lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Definisi Kerukunan Antar Umat Beragama
2. Agama Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam
3. Kebersamaan Dalam Pluralitas

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bermaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama
kami dan untuk menambah wawasan para pembaca tentang kerukunan antar
umat beragama serta permasalahan yang di hadapi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kerukunan Antar Umat Beragama

Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan damai.
Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan kesatuan hati dan bersepakat
untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud,
1985:850). Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun
karena sebelumnya ada ketidakrukunan, serta kemampuan dan kemauan untuk
hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-
langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu
serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-
kasih.
Kerukunan antarumat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika
kehidupan umat beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek
ibadah, toleransi, dan kerja sama antarumat beragama. Manusia ditakdirkan
Allah Sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan
kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik
kebutuhan material maupun spiritual. Ajaran Islam menganjurkan manusia
untuk bekerja sama dan tolong menolong (ta awun) dengan sesama manusia
dalam hal kebaikan.
Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan
dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama. Selain itu islam juga
mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara karena pada hakikatnya kita
bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang
pada hakikatnya bukan bermakna persaudaraan antara orang-orang Islam,
melainkan cenderung memiliki arti sebagai persaudaraan yang didasarkan
pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islami.
Allah SWT berfirman :

‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَائِ َل‬
‫لِتَ َعا َرفُوا ۚ إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر‬
Artinya:

”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki


dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-
Hujurat:13)

Sabda Rasul:
seluruh manusia hendaknya menjadi saudara antara yang satu dengan yang
lain, wakunu ibadallahi ikhwana (Hadist Bukhari).

2.2 Agama Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam

Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Islam diturunkan untuk membawa
kebaikan, kedamaian dan keselamatan bagi seluruh penduduk bumi.
Agama Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada Muhammad SAW sebagai
penyempurna agama-agama sebelumnya. Allah menjelaskan dalam Al Quran,
bahwasannya barang siapa yang mencari agama selain Islam, maka sekali-kali
tidak akan diterima agama tersebut, sebab segala kesempurnaan agama telah
ada pada Islam itu sendiri.
Islam adalah agama yang cinta damai dan memberi kebaikan atas segala
permasalahan di muka bumi. Islam memberi solusi, Islam memberi perubahan
dan kemuliaan atas kehidupan makhluk di muka bumi.
Inilah yang menjadi alasan mengapa Islam adalah rahmat bagi semesta alam.
Beberapa fakta yang menjelaskan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta
alam adalah sebagai berikut:
1. Manusia diciptakan oleh Allah dimuka bumi salah satunya adalah sebagai
khalifah yang memakmurkan bumi. Melalui pengamalan ajaran agama
Islam yang benar maka manusia akan bijaksana dalam mengelola bumi,
memanfaatkan bumi serta menjadi pemimpin atas bumi dan segala isinya.
2. Islam adalah agama yang cinta damai, mengutamakan keadilan yang
berujung pada kesejahteraan. Inilah ajaran agama yang telah ditunaikan
oleh Rasulullah dan juga pada masa kekhalifahan, sehingga betul-betul
terbukti Islam adalah rahmat bagi semesta alam.
3. Islam menjadi solusi atas segala persoalan makhluk di muka bumi. Islam
adalah agama yang komprehensif. Mengatur segala macam permasalahan
kehidupan.
4. Tak ada agama yang sangat detail mengurusi semua permasalahan
pemeluknya kecuali Islam. Islam menjadi satu-satunya solusi bagi
kehidupan. Barang siapa yang memilih Islam sebagai solusi dalam
kehidupan mereka, maka mereka orang-orang yang selamat atas segala
bahaya dunia dan bahaya akhirat.

2.3 Kebersamaan Dalam Pluralitas


Pluralis : jumlah yang menunjukkan lebih dari satu, Pluralistis : banyak
macam; bersifat majemuk. Menurut KBBI Pluralisme berasal dari kata Plural
yang berarti jamak atau lebih dari satu, atau pluralisme adalah :Keadaan
masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sisitem sosial dan
politiknya).
Islam adalah agama yang damai dan dan sanggup hidup berdampingan dengan
agama lain, Islam mengakui kemajemukan agama, dan menghormati
keberadaan mereka Dalam masalah aqidah dan ibadah, umat islam wajib
bersikap ekseklusif, dalam arti haram mencampur adukan aqidah dan ibadah
umat islam dengan aqidah dan ibadah pemeluk agama lain.
Al-Qur’an dalam memberikan pendidikan kesadaran terhadap pluralisme
agama terhadap umat manusia diantaranya tampak dari sikap-sikapnya sebagai
berikut:
1.Mengakui eksistensi agama lain (Q.S An-Nahl:93)
2.Memberi hak untuk hidup berdampingan saling menghormati pemeluk
agama lain. (Al-An’am:108)
3.Menghindari kekerasan dan memelihara tempat-tempat beribadah umat
beragama lain. (Al-Hajj:40)
4.Tidak memaksakan kehendak kepada penganut agama lain (Al-
Baqarah:229)
5.Mengakui tentang banyaknya jalan yang dapat ditempuh manusia dan
pemerintah berlomba-lomba dalam kebajikan. (Al- Baqarah:148)

Pemahaman pluralitas agama menuntut sikap pemeluk agama untuk tidak


hanya mengakui keberadaan dan hak agama lain, tetapi juga harus terlibat
memahami perbedaan dan persamaan dan mencapai kerukunan dan
kebersamaan Bila dikaji eksistensi manusia dalam kerukunan dan
kebersamaan ini di peroleh pengertian bahwa arti sesungguhnya dari manusia
bukan terletak pada akunnya, tetapi pada kebersamaannya.
Dalam beragama ada yang namanya perubahan keyakinan sesuai dengan kuat-
lemah dan benar-salah. Dalam beragama harus ada keyakinan, yang tidak
yakin dengan kebenaran agama bukanlah orang yang beragama tetapi
seseorang yang berubah keyakinanya tetap tidak keluar dari yang namanya
keyakinan.
Meyakini kebenaran agama yang dipeluknya lalu menganggap agama yang
lainya salah, tidak ada hubunganya dengan pluralisme dan juga tidak
bertentangan dengan pluralisme.
pluralisme dalam arti berinteraksi aktif–positif dalam kemajemukan, baik di
saat adanya perbedaan keyakinan atau tidak. keyakinan bukan halangan untuk
mewujudkan semangat kebersamaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya
kehidupan masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong
menolong, dan tidak saling bermusuhan agar agama bisa menjadi
pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan
stabilitas dan kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkan
kerukunan hidup antar umat beragama adalah dengan mengadakan dialog
antar umat beragama yang di dalamnya membahas tentang hubungan antar
sesama umat beragama.
Selain itu ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan
hidup antar umat beragama antara lain:
1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk
agama lain
2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan
tetapi salahkan orangnya.
3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat
lain yang sedang beribadah.
4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain.
3.2 Saran
untuk masyarakat di Indonesia supaya menanamkan sejak dini pentingnya
menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup rukun
antar sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA

Firdhauz, Alief Kerukunan Antar Umat Beragama. (diakses 13 Desesmber


2015) Lathifa, Rasyidah Kerukunan Antar Umat Beragama. (diakses 13
Desember 2015)
Abdulmalik Abdulkarim Amrullah, Tafsir Al-Azhar Juzu’ ke 26,
Surabaya: cetakan kedua, 1982
http://renunganislami.net/islam-adalah-rahmat-bagi-semesta-alam/

Anda mungkin juga menyukai