Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN PADA ANAK DI PUSKESMAS

Tugas individu Magister Keperawatan Anak


Program pendidikan Magister Keperawatan Anak Universitas Andalas Padang

DISUSUN OLEH :
YUSI NURSIAM
BP. 1921312003

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
SAP TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi bermain Pada anak di Puskesmas


Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain anak usia Presekolah
Tujuan : Mengoptimalkan tingkat perkembangan anak
Tempat : Puskesmas
Waktu : Kamis, 10 September 2020
Sasaran : Klien An H
Metode : Ceramah dan bermain bersama
Media : Lembar gambar, Pasel dan Bola

PENDAHULUAN
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan
suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi
waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan
lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik,
mentaldan perkembangan emosinya. Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan
otot-ototnya, kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh
emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan
dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya
sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan
kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa
yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa
kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mendapatkan terapi bermain selama 35 menit, anak diharapkan bisa merasa tenang
selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa
merasa nyaman selama dirawat diPuskesmas

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :
1. Bisa merasa tenang selama dirawat.
2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
3. mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat.
Rencana Pelaksanaan :
No Terapi Waktu Subjek Terapi
1. Persiapan 10 Menit Ruangan,alat,anak dan keluarga
 Menyiapkan ruangan. siap
 Menyiapkan alat-alat.
 Menyiapkan anak dan keluarga
2. Proses 20 menit
a Membuka proses terapi bermain a Menjawab salam
dengan mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri
b Menjelaskan pada anak dan b Memperhatikan
keluarga tentang tujuan dan manfaat
bermain menjelaskan cara
permainan
c Mengajak anak bermain c Bermain bersama
d Mengevaluasi respon anak dan
keluarga
3. Penutup 5 menit Memperhatikan dan menjawab
Enyimpulkan mengucapkan salam salam
MATERI TERAPI BERMAIN

KEUNTUNGAN BERMAIN
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
a Membuang ekstra energi.
b Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan Organ-organ
c Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
d Anak belajar mengontrol diri.
e Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
f Meningkatnya daya kreativitas.
g Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
h Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
i Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
j Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
k Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

MACAM BERMAIN
1 Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang
diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
b Bermain konstruksi (Construction Play)
c Bermain drama (Dramatic Play)
d Bermain fisik

2 Bermain pasif
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu
apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif
bermain.
b Tidak ada variasi dari alat permainan.
c Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d Tidak mempunyai teman bermain.
ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk (Uman, Chambers, Mcgrath, & Kisely, 2008):
 Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus. Contoh alat
bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
 Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV,
dll.
 Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,
pensil warna, radio, dll.
 Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan
anak, keluarga dan masyarakat Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat
dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN


 Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
 Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
 Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan
yang lebih majemuk (Sahiner & Bal, 2015).
 Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
 Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

BENTUK- BENTUK PERMAINAN


1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
 Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
 Melatih kerjasama mata dan tangan.
 Melatih kerjasama mata dan telinga.
 Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
 Melatih mengenal sumber asal suara.
 Melatih kepekaan perabaan.
 Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
 Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
 Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
 Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
 Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
 Alat permainan berupa selimut dan boneka.

2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
 Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
 Memperkenalkan sumber suara.
 Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
 Melatih imajinasinya (Staud, Robinson, Goldman, & Price, 2011).
 Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang
menarik.
Alat permainan yang dianjurkan :
 Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
 Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
 Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak
 mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar,
kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil
bewarna.

3. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah :
 Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
 Mengembangkan keterampilan berbahasa.
 Melatih motorik halus dan kasar.
 Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan mebedakan
warna.
 Melatih kerjasama mata dan tangan.
 Melatih daya imajinansi.
 Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

Alat permainan yang dianjurkan :


 Alat-alat untuk menggambar.
 Lilin yang dapat dibentuk
 Hasel (puzzel) sederhana.
 Manik-manik ukuran besar.
 Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
 Bola.

DAFTAR PUSTAKA
Sahiner, N. C., & Bal, M. D. (2015). The effects of three different distraction methods on pain
and anxiety in children. https://doi.org/10.1177/1367493515587062
Staud, R., Robinson, M. E., Goldman, C. T., & Price, D. D. (2011). Attenuation of
experimental pain by vibro-tactile stimulation in patients with chronic local or
widespread musculoskeletal pain. 15, 836–842.
https://doi.org/10.1016/j.ejpain.2011.01.011
Uman, L. S., Chambers, C. T., Mcgrath, P. J., & Kisely, S. (2008). A Systematic Review of
Randomized Controlled Trials Examining Psychological Interventions for Needle-
related Procedural Pain and Distress in Children and Adolescents : An Abbreviated
Cochrane Review *. 33(8), 842–854.

Anda mungkin juga menyukai