Anda di halaman 1dari 6

KMB

SISTEM PERNAPASAN
SaO2 (Saturasi Oksigen) atau status Oksimetri

• 95-100% = Dalam Batas normal = Nasal Kanul (1-6 liter)

• 90-95% = Hipoksia ringan-sedang= Sungkup sederhana (Simple Mask) (5-8 liter)

• 85-90 %=Hipoksia Berat= NRM atau RM, Jika PCO2 rendah pakai RM (8-12 liter)

• < 85% = Ventilator (8-12 liter)

KASUS Efusi pleura, Pneumothorak, Hemathorak :

• Pengkajian : Ekspansi paru tidak simetris

• Diagnosa Kep : Pola napas tidak efektif

• Intervensi : WSD

• Evaluasi : Cairan dan sesak (frekuensi napas)

• Perkusi pneumothoraks : Hipersonor

• Perkusi hemathoraks : dullness

WSD

Jika botol WSD pecah, apa yang dilakukan? Klem

Jika botol penuh, ? Klem

DIAGNOSA SISTEM PERNAPASAN

• Bersihan jalan napas syaratnya ada sumbatan jalan napas..

• Sumbatan jalan napas ada 3 yaitu

a. Sumbatan jenis cairan (air, darah, sekret/batuk)

b. Sumbatan benda asing atau lidah jatuh ke belakang

c. Sumbatan anatomis : pasien asma bronkial, ciri khasnya wheezing (+).


DIAGNOSA : Pola Napas Tidak Efektif

• Pneumothorak, efusi pleura, ca paru, fraktur costa, fly chest, hematorak, open
pneumothorak diagnosa utamanya pola napas tidak efektif. Tapi warning nilai AGD, jika AGD
bermasalah maka diagnosa keperawatan utamanya adalah gangguan pertukaran gas

DIAGNOSA Kep : Gangguan pertukaran Gas

• Syarat nya adalah ada nilai AGD tidak normal

• Nilai normal AGD :

• pH 7,35-7,45

• PCO2 35-45

• PO2 80-100

• HCO3 22-26

Penyakit TB Paru :

• Permasalahannya batuk >2 minggu, karena batuk maka diagnosa utamanya bersihan
jalan napas tidak efektif. Tapi warning nilai AGD, jika ada data AGD tidak normal maka
diagnosa kep utamanya gangguan pertukaran gas

• Asma : sama tapi bukan karena batuk, melainkan karena sumbatan anatomis yaitu
bronkospasme (ciri khasnya wheezing)

• Warning nilai AGD

Bu Marlin
1. Seorang laki2 usia 60 tahun datang dengan keluhan sesak napas. Setiap bernapas
terasa nyeri. Terdapat retraksi dinding dada dan pernapasan cuping hidung. Klien
batuk (+). TD 120/80 mmHg, ND 90 x/menit, RR 34 x/menit. Klien di diagnosa
ca.paru Masalah keperawatan pada pasien diatas adalah A. Bersihan jalan napas tidak
efektif B. Pola napas tidak efektif C. Gangguan pertukaran gas D. Nyeri E. Resiko
cedera
Jawaban B. Pola napas tidak efektif... Karena kanker paru itu pertambahan sel di
dalam paru, maka setiap menarik napas tidak bisa dg maksimal ekspansi
parunya...jadinya yg bermasalah itu polanya...walaupun ada data batuk, sekret...kata
kuncinya bukan pada retraksi dinding dada ya teman2..tp ca paru
2. Seorang wanita usia 53 tahun datang dengan keluhan sesak napas. Sesak dirasakan
sejak 1 bulan yang lalu. Terdapat retraksi dinding dada dan pernapasan cuping
hidung. Klien batuk (+), batuk klien sulit dikeluarkan, wheezing (+), TD 120/80
mmHg, ND 90 x/menit, RR 34 x/menit. Klien di diagnosa asma bronkial. Hasil
pemeriksaan AGD pH 7,32 PCO2 50 PO2 90 dan HCO3 24 Masalah keperawatan
pada pasien diatas adalah A. Bersihan jalan napas tidak efektif B. Pola napas tidak
efektif C. Gangguan pertukaran gas D. Nyeri E. Resiko cedera Data focus : nilai
AGD tidak normal...pada kasus nilai PCO2 nya 50...artinya naik...normalnya 35-45....
Maka jawaban : C. Gangguan pertukaran gas
Dikasus tasi pH juga turun ya....salah satu aj nilai AGD gak normal langsung pilih
Gangguan pertukaran gas. Bisa di kasus Gagal jantung, gagal ginjal, DM dll...

3. Seorang laki2 usia 60 tahun datang dengan keluhan sesak napas. Klien memiliki
riwayat merokok sejak 30 tahun yg lalu. Terdapat retraksi dinding dada dan
pernapasan cuping hidung. Klien batuk (+). Klien di diagnosa PPOK. TD 120/80
mmHg, ND 90 x/menit, RR 34 x/menit. Masalah keperawatan pada pasien diatas
adalah A. Bersihan jalan napas tidak efektif B. Pola napas tidak efektif C.
Gangguan pertukaran gas D. Nyeri E. Resiko cedera
Bersihan jalan napas tdk efektif.. Data fokus klien batuk(+) dan didiagnosa PPOK(gg
paling umum ppok : bronkitis kronis,empisema dan asma bronkial..)
Data focus : klien sesak...kenapa sesak???? Owh ada data Batuk (+)... Dijelasin juga
data pendukung merokok 30 tahun..klien PPOK..di dukung jg data RR 34... Jadi data
paling mendasar apa??? Batuknyaaa....mkanya bersihan... Tapi klo dia Ca,Paru
walaupun dia batuk, gak bisa bersihan tetap pola napas tidak efektif....

4. Seorang laki2 usia 35 tahun datang dengan keluhan sesak napas. Sesak dirasakan
sejak 1 minggu yang lalu. Terdapat retraksi dinding dada dan pernapasan cuping
hidung. Klien tidak batuk dan tidak ada wheezing. Tidak ada penyakit TB ataupun
asma. Hasil pengkajian terdapat keputihan seperti jamur dibagian faring..TD 120/80
mmHg, ND 90 x/menit, RR 28 x/menit. Masalah keperawatan pada pasien diatas
adalah A. Bersihan jalan napas tidak efektif B. Pola napas tidak efektif C. Gangguan
pertukaran gas D. Nyeri E. Resiko cedera
Jadi kesimpulanya???
Jwbannya A. Krna Data Fokusnya Yaitu terdapat keputhan seprti jamur pada Faring
Catatan :
Review materi.... Syarat ditegakan diagnosa bersihan jalan napas tidak efektif jika
klien mengalami sumbatan jalan napas.. Sumbatan jalan napas ada cairan (air, darah,
batuk/secret) atau data objektif hasil auskultasi terdengar ronchi (+).... Sumbatan jalan
napas lainnya adalah benda asing atau lidah jatuh ke belakang...dan sumbatan
anatomis (bronkospasme ciri khasnya wheezing)

Materi Lagiii!!!

Fisioterapi dada meliputi perkusi/clapping, vibrasi, dan postural drainase.. Perkusi merupakan
tindakan mengetuk permukaan tubuh, yaitu daerah toraks dg jari untuk menghasilkan getaran
yang menjalar melalui jaringan tubuh. Tujuannya yaitu untuk membantu melepaskan sekret
pd paru2 sehibgga sekret dapat dikeluarkan dg mudah. Vibrasi merupakan tindakan memberi
kompresi dan getaran manual pd dinding dada selama fase ekshalasi pernapasan. Vibrasi
dilakukan setelah perkusi. Jika pasien mengalami nyeri dada, maka vibrasi bisa dilakukan
untuk mengganti perkusi/clapping. Postural drainase adalah pembersihan sekret pada jalan
napas segmen bronkus dengan pengaruh gravitasi.

5. Seorang laki2 usia 40 tahun datang ke rumah sakit karena mengalami sesak napas.
Pada saat dilakukan pengkajian tampak ekspansi dada tidak simetris, paru kanan lebih
ketinggalan daripada paru kiri. Dicurigai mengalami efusi pleura. Maka hasil
auskultasi yang akan ditemui pada kasus diatas adalah A. Hipersonor B. Sonor C.
Vesikuler D. Wheezing E. Timpani
Kunci jawaban A. Karena efusi pleura banyak cairan, maka terdengar hipersonor. Klo
Wheezing itu ciri khas dari asma bronkial Wheezing = ekspirasi lebih panjang
daripada inspirasi
Triknya gini, bunyi aja sebenarnya yg ditanya...ketika ujikom...gak bilang perkusi
atau auskultasi....
Kalo Pneumothorak dan Hemathorak, ciri khasnya adalah Ekspansi Paru tidak
simetris, kiri ketinggalan drpd kanan,..termasuk efusi pleura....
Jika Dalam soal tidak menyebutkan diagnosa, ada kata2 ekspansi Paru tidak simetris
atau asimetris, maka jawabanya adalah hipersonor ya...
Tapi klo diagnosanya Hemathoraks, maka jawabannya Dullness.....
Jika Dalam soal tidak menyebutkan diagnosa, ada kata2 ekspansi Paru tidak simetris
atau asimetris, maka jawabanya adalah hipersonor ya...
Maka jika ada kata ekspasi paru tidak simetris maka perkusi di jawab saja hipersonor
meski kita gak tau itu hemathorak, efusi pleura dan pneumothorak..... Jika
hemathoraks diagnosa medisnya maka dullness... Jika pneumothoraks maka
jawabannya hipersonor

6. Seorang wanita usia 25 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas. Klien dirawat
diruang penyakit dalam karena batuk dan sulit dikeluarkan..wheezing (+), RR 34 kali
per menit. Klien di diagnosa asma bronkial. Setelah dilakukan perawatan 3 hari, klien
sembuh dan direncanakan pulang. Maka penkes/tindakan yang harus dilakukan pada
pasien adalah A. Tidur dg posisi semi fowler B. Minum bronkodilator terus menerus
C. Pakai oksigen dirumah D. Latihan pernapasan E. Hindari allergen (faktor
pencetus)
Pembahasan jawaban E Alasannya, yg bikin asma itu kambuh faktor pencetus atau
allergen..jadi di ujikom juli 2018, soal meminta apa yg harus dilakukan klo pasien
sembuh dan udah mau pulang...alergen itu macam2, ada debu, ada bulu2 binatang,
dll..,makany klo itu gak ada, gak kambuh asmany...bronkodilator gak boleh sering2
bisa menimbulkan efek samping

7. Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam rumah sakit hasan
sadikin dengan keluhan sesak napas. Sesak dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Klien
mengalami batuk. Klien tidak nafsu makan. Berat badan turun 1 kg. Hasil pengkajian
terdengar ronchi di bronkus kiri. TD 120/80 mmHg, RR 28 x/menit, ND 90 x/menit.
Tindakan yang dilakukan pada klien tersebut adalah A. Berikan oksigen B. Berikan
obat batuk C. Posisi semi fowler D. Postural drainase E. Pernapasan diafragma
Data focus : Perhatikan Ada Ronchi di BRONKUS kiri...artinya klo bronkus gak bisa
dg batuk efektif.... Makany butuh postural drainage untuk mengeluarkan dahaknya....
Jawaban D
8. Seorang laki2 usia 40 tahun datang dengan keluhan sesak napas. Sesak dirasakan
klien sejak kecil. Terdapat retraksi dinding dada dan pernapasan cuping hidung. Klien
batuk (+), Wheezing (-). Tidak ada riwayat merokok. Hasil inspeksi, klien mengalami
deformitas dada. TD 120/80 mmHg, ND 90 x/menit, RR 28 x/menit. Masalah
keperawatan pada pasien diatas adalah A. Bersihan jalan napas tidak efektif B. Pola
napas tidak efektif C. Gangguan pertukaran gas D. Nyeri E. Resiko cedera
Data focus : sesak napas, dikarenakan apa??? Deformitas dada...deformitas artinya
kelainan bentuk dada...bisa kifosis,... Maka jawabannya adalah Pola Napas tidak
efektif. Syarat diagnosa pola napas tidak efektif, yaitu ca.paru, fraktur costa, fly chest,
efusi pleura, pneumothorak, hematoraks, kelainan bentuk dada (deformitas dada), Jadi
pada kasus2 ini, sekalipun dia batuk, bukan berarti bersihan jalan napas tidak efektif
ya...kembali ke pola napas,.. Alasan, ekspansi paru tidak maksimal, maka ventilasi
tidak adekuat, menyebabkan oksigen berkurang...respon oksigen kurang adalah
sesak...krna ekspansi paru gak maksimal, menyebabkan klien batuknya susah
dikeluarkan, tp diagnosa tetap pola y...kecuali jika ad AGD tidak normal berubah jd
gg pertukaran gas

Bu Marlin
Tanda khas dari penyakit efusi pleura, pneumothoraks, hemathoraks adalah ekspansi paru
tidak simetris (tergantung lokasi udara atau air mengani paru..klo kena paru kanan maka paru
kanan ketinggalan drpd paru kiri ketika napas..jika di kiri maka sebaliknya....
Untuk mendiagnosanya dengan pemeriksaan penunjang....diperiksa apakah ada cairan atau
darah atau udara...efusi jika ada cairan di rongga pleura berlebihan...hemathoraks jika ada
darah...dan pnumothorak jika udara atau cedera tumpul area dada

Pada anak2 jika ia kurus, sesak, dan tidak batuk...atau tidak ada sesak tapi ia kurus gak sesuai
dengan usianya...maka harus diperiksa Mantoux Test....karena pasien ini dicurigai TB Paru....
Obat untuk TB paru adalah OAT yang diberikan selama 6-9 bulan

Pada saat pasien TB paru berobat maka butuhkan PMO (pengawas minum obat) tugasnya
adalah memastikan bahwa obat diminum oleh pasien tb... Ini sering masuk ukom...setiap
periode selalu muncul...
Tindakan jika ada pneumothorak, hematoraks, dan efusi pleura adalah pemasangan WSD

9. Seorang laki2 usia 49 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan sesak napas.
Klien sesak jika udara dingin atau terhirup debu. Klien mengatakan sesak sejak 1
bulan yg lalu. Karena sesaknya klien tidak nafsu makan. Klien mengeluh tidak bisa
tidur akibat sesaknya. Klien tampak kurus. Hasil pengkajian batuk (+), wheezing (+),
TD 130/80 mmHg, ND 90x/menit, RR 34 x/menit. Maka intervensi yang tepat pada
pasien diatas adalah A. Posisi semi fowler B. Berikan oksigen C. Pernapasan
diafragma D. Berikan diet tinggi kalori dan protein (TKTP) E. Berikan
bronkodilator
Asma bronkial itu masalah utamanya pada bronkospasme, artiny penyempitan
bronkus...teman2 akan melihat data dalam ujikom wheezing...klo wheezing sumbatan
jalan napas jenis sumbatan anatomis..maka diagnosa utamanya bersihan jalan
napas...intervensi utamanya adalah berikan bronkodiltor, karena pasien asma terjadi
bronkospasme biar melebar (vasodilatasi) maka diberikan bronkodilator....kalo gak
ada kata bronkodilator, cari istilah inhalasi/inhaler/nebulisasi...sebenarny nebulisasi
nama tindakan utk memasukan obat bronkodilator...ventolin nama dagang, jadi jangan
di hapal...
Intervensi keperawatan ada 4 Observasi Intervensi mandiri Intervensi kolaborasi
Penkes Jadi yang namanya kolaborasi, adalah tindakan keperawatan... Contoh
bronkodilator itu tindakan dokter, tp perawat berkolaborasi,,karna asma itu mau gak
mau wajib bronkodilator satu2nya...gak bisa yg lain....
Asma dikasih oksigen meninggal nanti... Maka bronkodilator dlu , setlah itu baru
boleh dikasih oksigen
Asma Bronkial, permasalahannya bronkospasme, maka pada saat pengkajian
terdengar Wheezing...ciri khasnya wheezing...diagnosa kep : bersihan jalan napas
tidak efektif kecuali jika ada nilai AGD tidak normal maka berubah menjadi
Gangguan pertukaran gas... Penyebabnya adalah allergen (debu, tungau, bunga,
cuaca).. Tindakan utamanya adalah bronkodilator

10. Seorang laki2 usia 60 tahun datang dengan keluhan sesak napas. Klien di diagnosa TB
Paru positif. Terdapat retraksi dinding dada dan pernapasan cuping hidung. Klien
batuk (+). TD 120/80 mmHg, ND 90 x/menit, RR 34 x/menit. Klien mendapatkan th/
farmakologi OAT... maka evaluasi keberhasilan pengobagan TB adalah A. Frekuensi
napas normal B. Peningkatan Berat Badan C. Sesak hilang D. Batuk hilang E.
Tidak ada otot bantu pernapasan
Data focus : kriteria keberhasilan pengobatan TB paru Jawaban : peningkatan berat
badan,... Penjelasan : ketika pasien di beri obat OAT maka yg pertama di evaluasi
adalah peningkatan berat badan... Klo meningkat, berarti benar diagnosanya TB
paru..klo hasil pemeriksaan SPS sputum positif TB, hasil Rontgen dll juga positif TB,
diberikan obat OAT ternyata tidak meningkat berat badannya, maka akan dilakukan
diagnosis banding....
TB paru, masalahnya apa? Batuk...batuknya khas selama 2 minggu....Jika ada batuk
maka tindakan jika belum ada diagnosa TB parunya yg harus dilakukan "periksa
sputum" (sewaktu pagi sewaktu), diagnosa : bersihan jalan napas tidak efektif kecuali
jika ada nilai AGD. Tanda bahwa pengobatan tb berhasil adalah Peningkatan berat
badan... Jika di komunitas keluarga, jika TB di dalam keluarga yang dipenkes adalah
pengelolaan sputum... Jika di Soal KmB (RS, atau puskesmas) sudah ada diagnosa tb
paru, dia batuk sulit dikeluarkan...maka jawabanbya adalah batuk efektif

11. Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas. Ekspansi paru
pasien tidak simetris, sebelah kanan lebih tinggi daripada sebelah kiri. Perkusi paru
hipersonor. Klien di diagnosa pneumothoraks. Maka tindakan keperawatannya adalah
A. Posisi semi fowler B. Berikan oksigen C. Nedlle thorakosintesis ICS 2
Midklavikula D. Latih pernapasan diafragma E. Latih napas dalam
Data focus : pneumothoraks, ekspansi paru tidak simetris... Prtanyaan : tindakan
keperawatan Jawaban C : Needle Thorakosintesis IcS 2 midklavikulas... Setelah itu
pemasangan WSD..... Ini tindakan keperawata kolaboratif ya....

Anda mungkin juga menyukai