Tugas Hiv
Tugas Hiv
KELAS : EKSTENSI
MATA KULIAH : KEPERAWATAN HIV / AIDS
Sedangkan perilaku berisiko yang kemungkinan bisa menyebabkan seseorang tertular HIV ada 3
yaitu:
1. Penggunaan jarum suntik secara bersama –sama
Menggunakan jarum suntik bersamaan dapat meningkatan risiko
seseorang tertular HIV. Hal ini karena saat berbagi jarum suntik, HIV yang berada di
darah ikut berpindah antar individu.HIV dapat hidup pada jarum suntik yang sudah
digunakan, selama kurang lebih 42 hari. Perilaku ini seringkali dilakukan oleh para
pengguna narkoba suntik.
2. Perilaku seksual yang tidak aman
HIV tergolong ke dalam penyakit infeksi menular seksual (IMS) dan penularan
paling banyak terjadi melalui hubungan seksual. Di negara berkembang termasuk
Indonesia, penularan heteroseksual (berhubungan seksual dengan lawan jenis) merupakan
cara penularan terbanyak, diikuti penularan homoseksual.
Risiko penularan semakin tinggi dengan perilaku seksual yang tidak aman, seperti
memiliki banyak pasangan seksual, berhubungan dengan pasangan yang terinfeksi HIV,
tidak menggunakan proteksi kondom. Selain itu, pasangan homoseksual memiliki risiko
lebih tinggi terutama bagi individu yang menerima penis (bottom partner) dimana risiko
terinfeksi HIV meningkat 13 kali lipat.
4. Lesbian
Beberapa penyakit menular seksual (PMS) dapat tertularkan melalui hubungan
seks sesama perempuan seperti human
papillomavirus (HPV), trikomoniasis, sifilis, human immunodeficiency
virus (HIV), vaginosis bakteri (BV), dan herpes simpleks (HSV). Penularan PMS antara
perempuan seks perempuan dipengaruhi oleh perilaku seksual yang dilakukan. Kontak
atau sentuhan terhadap sekresi serviks, mukosa vagina, atau darah menstruasi dengan
tangan atau mainan seks dapat menularkan PMS. Seks oral berisiko lebih tinggi dalam
menularkan herpes simpleks, bahkan pada wanita yang belum pernah berhubungan seks
dengan pria. Vaginosis bakteri lebih sering terjadi pada wanita lesbian dan pasangan
lesbian, namun belum dapat disimpulkan apakah penyakit tersebut ditularkan melalui
seks karena terdapat pula wanita yang tidak berhubungan seks yang menderitanya.
Wanita lesbian tidak ada dalam kelompok rentan penularan HIV tetapi penularan HIV
masih dapat terjadi melalui cairan vagina dan serviks.
5. Praktisi kesehatan
Tenaga medis dan Petugas Laboratorium yang terpapar cairan tubuh penderita
HIV `memiliki risiko sangat tinggi untuk tertular, terutama jika pekerjaannya melibatkan
penggunaan benda tajam. Umumnya penularan pada tenaga medis terjadi akibat tertusuk
benda tajam atau terpapar cairan tubuh penderita HIV pada kulit yang sedang luka.
6. Narapidana
berapa studi menunjukkan bahwa napi dapat terlibat dengan perilaku penggunaan
napza suntik, khususnya di kalangan napi yang dipenjara/ divonis untuk masalah terkait
penggunaan atau peredaran napza yang ilegal (dan tinggal di penjara khusus untuk kasus-kasus
narkotika yang disebut sebagai penjara narkotika). Karena kehidupan yang tertutup dan terbatas
di dalam lapas, disamping kurang tersedianya jarum suntik steril, napi dapat pula berperilaku
seksual yang tidak aman (unprotected) dengan sesama napi, dalam modus kontaks
heteroseksual dengan WPS atau kontaks seksual sejenis. Juga disebabkan ketertutupan dan
kesulitan akses dan komunikasi kepada lapas dan para napi di dalamnya, studi penularan HIV di
kalangan napi di lapas di Indonesia, khususnya terkait dengan penggunaan napza suntik di
dalam lapas masih sangat terbatas. Pada kasus narkoba Perilaku berisiko HIV/AIDS adalah
perilaku yang menyebabkan orang menularkan atau tertular penyakit HIV/AIDS. Bisa
melalui bergantiannya penggunaan jarum suntik.