Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penyusun Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penyusun dapat menyusun makalah yang
berjudul “ Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Keputusasaan” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, Penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Karena itu, Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat Penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kami sekalian.

Medan, Maret 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 3

RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 3

TUJUAN ........................................................................................................................... 3

BAB II

PEMBAHASAN

DEFINISI ........................................................................................................................... 4

PENYEBAB ........................................................................................................................ 4

AKIBAT............................................................................................................................4-5

PENCEGAHAN .................................................................................................................5-6

PENATALAKSANAAN.......................................................................................................6-7

BATASAN KARAKTERISTIK..................................................................................................
7

FAKTOR ........................................................................................................................... 8

BAB III

ASKEP

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN & KRITIK


DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Keputusasaan adalah keadaan subjektif di mana seorang individu terlihat memiliki


keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilihan – pilihan pribadi yang tersedia dan tidak
mampu menggerakkan energi atas nama sendiri (Rosernberg dan Smith, 2010).
Individu yang tidak berhasil memecahkan masalah akan meninggalkan masalah karena
merasa tidak mampu, seolah-olah koping yang biasa bermanfaat sudah tidak berguna lagi.
Harga diri rendah, apatis dan tidak mampu mengembangkan koping baru serta yang tidak ada
yang akan membantu (Riyadi dan Purwanto, 2009).
Putus asa merupakan tanda dari individu yang mengalami putus harapan yang akan
menyebabkan seseorang bunuh diri jika sudah dalam keadaan berat (Riyadi dan Purwanto,
P.127, 2009).

RUMUSAN MASALAH

MEMBAHAS MENGENAI KONSEP KEPUTUSASAAN

PENYEBAB SERTA AKIBAT DAN FAKTOR KEPUTUSASAAN

TUJUAN

TUJUAN UMUM

Mampu menerapkanasuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan resiko bunuh diri.

TUJUAN KHUSUS

1. Mengetahui dan memahami tentang bunuh diri


2.      Mengetahui penyebab terjadinya bunuh diri
3.      Memahami motif yang mendasari klien
4.      Mengetahui faktor yang dapat menyebabkan bunuh diri
5.      Mengerti tentang tanda dan gejaa pada klien bunuh diri
6.      Memahami susunan penatalaksanaan pada kasus tersebut
7.      Dan memahami tentang asuhan keperawatan pada klien gangguan bunuh diri
BAB II
PEMBAHASAN

DEFINISI

Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan harapan, ketidakmampuan,keraguan,duka


cita, apati, kesedihan, depresi, dan bunuh diri. ( Cotton dan Range, 1996 ).
Sedangkanmenurut (Pharris, Resnick,dan ABlum, 1997),mengemukakan bahwa keputusasaan
merupakan kondisi yang dapat menguras energi.
Keputusasaan adalah keadaan emosional ketika individu merasa bahwa kehidupannya
terlalu berat untuk dijalani ( dengan kata lain mustahil ). Seseorang yang tidak memiliki
harapan tidak melihat adanya kemungkinan untuk memperbaiki kehidupannya dan tidak
menemukan solusi untuk permasalahannya, dan ia percaya bahwa baik dirinya atau siapapun
tidak akan bisa membantunya.

PENYEBAB KEPUTUSASAAN

1. Faktor kehilangan
2. Kegagalan yang terus menerus
3. Faktor Lingkungan
4. Orang terdekat ( keluarga )
5. Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
6. Adanya tekanan hidup
7. Kurangnya iman

AKIBAT KEPUTUSASAAN
Akibat yang dapatditimbulkandariterjadinyakeputusasaanyaitu :
1. Stres
2. Depresi
3. Galau
4. Sakit
5. Pola hidup yang tidak teratur
6. Letih, Lesu, Lemah; disebabkan karena faktor psikis
7. Hilang kesempatan yang ada, karena ketika kesempatan itu datang ia sibuk dengan
rasa putus asa yang ada.
8. Trauma; tidak lagi memiliki keberanian dan kemampuan untuk melakukan hal yang
sama karena takut akan mengalami rasa putus asa untuk yang kedua kalinya.
9. Gila; akibat jangka panjang yang umumnya terjadi pada sebagian orang
10. Sakit; diawali dengan makan yang tidak teratur, tidur terlalu larut, beban pikiran yang
berlebihan.
11. Kematian; beberapa mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dan tidak hanya karena
sakit yang berkepanjangan namun juga karena faktor psikis yang berlebihan.

PENCEGAHAN
Di bawah ini ada beberapa cara mencegah timbulnya keputusasaanyaitu :
1. Berbaik sangkalah kepada TUHAN ,Ingat bahwa setiap yang kita alami ada
hikmahnya. Semua ini hanyalah sebuah cobaan dan bukti kecintaaan tuhan kepada
kita.
2. Berpikir bahwa tidak ada kegagalan yang abadi, karena kita bisa mengubahnya
dengan ber buat hal-hal baru.
3. Tetapkan tindakan kita dalam keadaan apapun kita tetap bisa memilih tindakan atau
mengubah kebiasan lama dan mencari jalan untuk mengatasi masalah yg tengah kita
hadapi
4. Bersikap lebih fleksibel, kehidupan tidak selalu seperti yang di harapkan. Apabila kita
dapat menyesuaikan diri dengan situasi baru maka ketegangan kita kan berkurang.
5. Kembangkan tindakan yang kreatif Tanyakan pada diri sendiri "KESEMPATAN
APA BAGI SAYA DI SINI ? JALAN MANA YANG TERBUKA BAGI SAYA ?"
6. Evaluasi setiap situasi. Pikirkan segala tindakan sebelum bertindak agar bisa di
dapatkan pemecah masalah yang baik.
7.  Lihat sisi positifnya. Kegagalan memang  merupakan pengalaman yang menyakitkan.
Tapi daripada  memikirkan kerugian yang kita alami, lebih baik fokuskan pada apa
yang telah kita pelajari.
8. Bertanggung jawab. Jangan salah kan orang lain  jika gagal,tapi perhatikan baik-baik
masalah nya dan cobalah memahaminya. Tanyakan pada diri sendiri bagaimana
mengatasinya?
9. Pelihara selera humor dan tertawa memang tidak segera memecahkan masalah,tetapi
akan membantu kita melihat masalah secara perspektif. Hal itu bagaikan cahaya
dalam kegelapan.
10. Ingatlah bahwa kegagalan adalah guru yang paling berharga kita bisa belajar tentang
bagaimana kita bisa gagal dan bagaimana kita mengatasi sebuah kegagalan.

PENATALAKSANAAN KEPUTUSASAAN

a.    Psikofarmaka
Terapi dengan obat-obatan sehingga dapat meminimalkan gangguan keputusasaan.  

b.   Psikoterapi
adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita telah diberikan terapi
psikofarmaka dan telah mencapai tahapan di mana kemampuan menilai realitas sudah
kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik. Psikoterapi  ini bermacam-macam bentuknya
antara lain psikoterapi suportif dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan
motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya.
Psikoterapi Re-eduktif dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang yang maksudnya
memperbaiki kesalahan  pendidikan di waktu lalu, psikoterapi rekonstruktif dimaksudkan
untuk memperbaiki kembali kepribadian yang telah mengalami keretakan menjadi
kepribadian utuh seperti semula sebelum sakit, psikologi kognitif, dimaksudkan untuk
memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat) rasional sehingga penderita
mampu membedakan nilai- nilai moral etika. Mana yang baik dan buruk, mana yang boleh
dan tidak, dsbnya.
Psikoterapi perilaku dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang terganggu
menjadi perilaku yang mampu menyesuaikan diri, psikoterapi keluarga dimaksudkan untuk
memulihkan penderita dan keluarganya.

c.    Terapi Psikososial
Dengan terapi ini dimaksudkan penderita agar mampu kembali beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mampu mandiri tidak tergantung pada orang
lain sehingga tidak menjadi beban keluarga. Penderita selama menjalani terapi psikososial ini
hendaknya masih tetap mengkonsumsi obat psikofarmaka.
d.   Terapi Psikoreligius
Terapi keagamaan ternyata masih bermanfaat bagi penderita gangguan jiwa. Dari penelitian
didapatkan kenyataan secara umum komitmen agama berhubungan dengan manfaatnya di
bidang klinik. Terapi keagamaan ini berupa kegiatan ritual keagamaan seperti sembahyang,
berdoa, mamanjatkan puji-pujian kepada Tuhan, ceramah keagamaan, kajian kitab suci dsb.

e.    Rehabilitasi
Program rehabilitasi penting dilakukan sebagi persiapan penempatan kembali kekeluarga dan
masyarakat. Program ini biasanya dilakukan di lembaga (institusi) rehabilitasi misalnya di
suatu rumah sakit jiwa. Dalam program rehabilitasi dilakukan berbagai kegiatan antara lain;
terapi kelompok, menjalankan  ibadah keagamaan bersama, kegiatan kesenian, terapi fisik
berupa olah raga, keterampilan, berbagai macam kursus, bercocok tanam, rekreasi, dsbnya.
Pada umumnya program rehabilitasi ini berlangsung antara 3-6 bulan. Secara berkala
dilakukan evaluasi paling sedikit dua kali yaitu evaluasi sebelum penderita mengikuti
program rehabilitasi dan evaluasi pada saat si penderita akan dikembalikan ke keluarga dan
ke masyarakat.

  BATASAN KARAKTERISTIK
1. Menutup mata
2. Penurunan pengaruh
3. Penurunan nafsu makan
4. Penurunan respons terhadap rangsangan
5. Penurunan verbalisasi
6. Kurangnya keterlibatan dalam perawatan
7. Kepasifan
8. Mengangkat bahu dalam menanggapi pembicaraan
9. Gangguan pola tidur
10. Berpaling dari pembicaraan
11. Isyarat verbal (ct,. Mengucapkan sesuatu yang pesimis, “aku tidak bisa,” mendesah)
(Rosernberg dan Smith, 2010).
FAKTOR TERKAIT TERJADINYA MASALAH

Faktor yang terkait :


1.      Pengabaian
2.      Kondisi fisiologis yang memburuk
3.      Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
4.      Kehilangan kepercayaan pada nilai – nilai transenden
5.      Stres jangka panjang
6.      Pembatasan kegiatan berkepanjangan menciptakan isolasi (Rosernberg dan Smith, 2010).
BAB III

ASKEP
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan harapan, ketidakmampuan,keraguan,duka cita,
apati, kesedihan, depresi, dan bunuh diri.
Penatalaksanaan dari keputusasaan yaitu : psikofarmako, psikoterapi, terapi psikososial,
terapi psikoreligius, dan rehabilitasi.

Kritik dan Saran


Kami sebagai penulis dalam pembuatan makalah ini menyadari masih banyak kekurangan
dan ketidaksempurnaan  maka perkenankan kami untuk meminta kepada pembaca agar dapat
memberikan kritik atau sarannya untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Jenny., dkk. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial dan
Gangguan Jiwa. Medan: USU Press.
Yosep Iyous. 2009. Keperawatn Jiwa. Bandung: Refika Adira
http:www.ilmukeperawatan/denganklienbunuhdiri.com
Keliat, Budi Ana. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I. Jakarta: EGC.
Keliat, Budi Ana. 1999. Gangguan Konsep Diri,  Edisi I. Jakarta : EGC.
Stuart GW, Sundeen. 1995. Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed.).St.Louis

Anda mungkin juga menyukai