Anda di halaman 1dari 7

Nama dan NIM: Basten Gunawan 201560277

Manajemen Operasional : Senin dan Kamis 10.30

Dosen: Ibu Wahyuningsih

1. Proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan biasanya didefinisikan sebagai sebuah usaha
kolaboratif dan juga sering kali melibatkan penelitian atau desain, yang direncanakan
untuk mencapai tujuan tertentu . Proyek dapat juga didefinisikan sebagai usaha
sementara,temporer, dan bukan permanen, yang memiliki sasaran khusus dengan
waktu pelaksanaan yang tegas.
2. 1. Proyek Engineering-Konstruksi
Dapat Terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan, serta konstruksi.
2. Proyek Engineering-Manufaktur
Tujuan dari membuat produk baru, meliputi pengembangan produk, manufaktur, perakitan,
uji coba fungsi dan operasi produk yang dihasilkan.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan
Jenis proyek ini memiliki tujuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam
rangka menghasilkan produk tertentu.
4. Proyek Pelayanan Manajemen
Proyek pelayanan manajemen tidak memberikan hasil dalam bentuk fisik namun berupa
laporan akhir, contohnya merancang sistem informasi manajemen.
5. Proyek Kapital
Proyek kapital adalah proyek yang memiliki kaitan dengan penggunaan dana kapital untuk
investasi.
6. Proyek Radio Telekomunikasi
Memiliki tujuan untuk membangun jaringan telekomunikasi yang dapat menjangkau area
yang luas dengan biaya minimal.
7. Proyek Konservasi Bio Diversity
Proyek konservasi bio diversity adalah proyek yang memiliki kaitan dengan upaya
pelestarian lingkungan.

3. Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,


pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat
mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara
yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu
dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk
mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk
menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah.

Fungsi Manajemen Proyek

Berikut ini beberapa ulasan singkat mengenai fungsi manajemen proyek yaitu:
 Pelingkupan “Scooping” yang menjelaskan mengenai batas-batas dari sebuah
proyek.
 Perencanaan ” Planning” menidentifikasi tugas apa saja yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan sebuah proyek.
 Perkiraan “Estimating” setiap tugas yang dibutuhkan dalam penyelesaian sebuah
proyek harus diperkirakan.
 Penjadwalan ” Scheduling” seorang manajer proyek harus bertanggung jawab atas
penjadwalan seluruh kegiatan suatu proyek.
 Pengorganisasian “Organizing” seorang manajer proyek memastikan bahwa seluruh
anggota tim dari sebuah proyek mengetahui peran serta tanggung jawab masing-
masing dan hubungan laporan mereka kepada manajer proyek.
 Pengarahan “Directing” mengarahkan seluruh kegiatan-kegiatan tim dalam proyek.
 Pengontrolan “Controlling” fungsi pengontrolan atau pengendalian ini mungkin saja
merupakan fungsi tersulit dan juga terpenting bagi seorang manajer apakah proyek
akan berjalan semestinya ataukah tidak.
 Penutupan “Closing” manajer proyek hendaknya selalu menilai keberhasilan atau
kegagalan pada kesimpulan dari sebuah proyek yang dijalani.

4. A. Definisi Gantt Chart

Gantt chart adalah suatu alat yang bernilai khususnya untuk proyek-proyek
dengan jumlah anggota tim yang sedikit, proyek mendekati penyelesaian dan
beberapa kendala proyek.
Karakteristik Gantt Chart
1. Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah
diterapkan oleh para manajer proyek untuk memungkinkan seseorang melihat
dengan mudah waktu dimulai dan selesainya tugas-tugas dan sub- sub tugas
dari proyek.
2. Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting urutan
antara tugas-tugas maka semakin besar kecenderungan dan keinginan untuk
memodifikasi gantt chart.
3. Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan “what if” saat
melihat kesempatan-kesempatan untuk membuat perubahan terlebih dahulu
terhadap kebutuhan.
Cara Membuat Gantt Chart
Gantt Chart merupakan grafik yang sederhana, Cara membuatnya juga cukup
mudah. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat Gantt Chart serta
cara penggunaannya. 1. Mengidentifikasikan Tugas
Mengidentifikasikan Tugas yang perlu diselesaikan pada Proyek
Menentukan Milestone (bagian pekerjaan dari suatu tugas) dengan
menggunakan Brainstorming ataupun Flow chart.
Mengidentifikasikan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas.
Mengidentifikasikan urutan pekerjaan ataupun tugas yang akan dikerjakan.
Seperti Tugas yang harus diselesaikan sebelum memulai suatu tugas yang baru
ataupun tugas-tugas apa yang harus dilakukan secara bersamaan (Simultan).
2. Menggambarkan Sumbu Horizontal
Gambarkan sumbu horizontal untuk waktu pelaksanaannya (dapat diletakan
diatas atau dibawah halaman). Tandai dengan skala waktu yang sesuai (bisa
dalam harian maupun mingguan).

3. Menuliskan Tugas ataupun Bagian Pekerjaan


Tuliskan Tugas atau bagian pekerjaan (milestone) yang akan dikerjakan
berdasarkan urutan waktu pada bagian kiri. Gambarkan Diagram Batang (Bar
Graph) untuk menunjukan rentang waktu yang diperlukan untuk melakukan
tugas yang bersangkutan. Gambarkan kotak dari kiri dimana waktu Tugas
tersebut dimulai sampai pada waktu tugas yang bersangkutan berakhir. Jika
diperlukan presentasi kepada Manajemen perusahaan, gambarkan bentuk
Intan (Diamond) pada tanggalnya. Gambarkan tepinya saja dan kotak tersebut
jangan diisi.

4. Melakukan Pemeriksaan kembali


Lakukan pemeriksaan kembali, apakah semua tugas atau bagian pekerjaan
untuk Proyek tersebut sudah tertulis semuanya ke dalam Gantt Chart.

Menggunakan Gantt Chart


1. Saat Proyek sedang berlangsung, isikan gambar Intan (Diamond) ataupun
Grafik Batang pada Gantt Chart untuk menunjukan bahwa tugas yang
bersangkutan telah diselesaikan. Jika ada tugas masih berlangsung (in
progress), estimasikan kemajuan tugas yang bersangkutan dan isikan grafik
batang sesuai dengan kemajuan tersebut.
2.Letakkan tanda vertical untuk menunjukan sejauh mana Proyek ini sedang
Berlangsung.
Contoh Gantt Chart
Dari Gantt Chart diatas dapat dilihat bahwa proyek telah berlangsung di minggu
ke 6 (tanda panah kuning). Semua tugas yang terdapat didalam Gantt Chart
telah dikerjakan sesuai dengan Jadwalnya.

B. CPM (Critical Path Method)


CPM (Critical Path Method) adalah teknik menajemen proyek yang
menggunakan hanya satu factor waktu per kegiatan. Merupakan jalur
tercepat untuk mengerjakan suatu proyek, dimana setiap proyek yang
termasuk pada jalur ini tidak diberikan waktu jeda/istirahat untuk
pengerjaannya. Dengan asumsi bahwa estimasi waktu tahapan kegiatan
proyek dan ketergantungannya secara logis sudah benar. Jalur kritis
berkonsentrasi pada timbal balik waktu dan biaya. Menurut Ir.Rakhma
Oktavina, M.T. jalur kritis merupakan jalur yang terdiri dari kegiatan-
kegiatan yang bila terlambat akan mengakibatkan keterlambatan
penyelesaian proyek.
Lintasan kritis (critical path) mengandung makna bahwa aktifitas-aktifitas
yang ada pada lintasan itu tidak boleh terlambat dikerjakan dan butuh
perhatian khusus dari manajemen (Nasrullah, 1996).

Project Evaluation and Review Technique (PERT)


Pengertian PERT (menurut Jay Heizer & Barry Render, 2005) adalah Untuk
membagi keseluruhan proyek ke dalam kejadian dan aktivitas. Suatu
kejadian menandai mulainya atau selesainya tugas atau aktivitas
tertentu. Suatu aktivitas di sisi lain adalah suatu tugas atau subproyek
yang terjadi antara dua kejadian. Menurut (Jay Heizer & Barry Render,
2005), dalam jaringan PERT kita menetapkan tiga perkiraan waktu (three
times estimates) untuk masing-masing jaringan aktivitas.

Network Planning

Network Planning atau jaringan kerja adalah suatu teknik yang digunakan
oleh seorang manager untuk merencanakan, menjadwalkan dan
mengawasi aktivitas pekerjaan suatu proyek dengan menggunakan
pendekatan atau analisis waktu (time) dan biaya (cost) yang digambarkan
dalam bentuk simbol dan diagram.

Berikut definisi dan pengertian network planning atau jaringan kerja dari
beberapa sumber buku:

 Menurut Fahmi (2014), network planning merupakan suatu kondisi


dan situasi yang dihadapi oleh seorang manajer dengan
menempatkan analisis pada segi waktu (time) dan biaya (cost)
sebagai latar belakang (background) dalam setiap membuat
keputusan, khususnya keputusan yang berkaitan dengan jaringan. 
 Menurut Nurhayati (2010), network planning adalah suatu alat yang
digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengawasi
kemajuan dari suatu proyek. 
 Menurut Muhardi (2011), network planning adalah suatu
perencanaan dan pengendalian proyek yang menggambarkan
hubungan kebergantungan antara setiap pekerjaan yang
digambarkan dalam diagram Network. 
 Menurut Dimyati dan Dimyati (2006), network planning merupakan
rencana jaringan kerja yang memperlibatkan seluruh aktivitas yang
terdapat di dalam proyek serta logika ketergantungan antar satu
dengan lain. 

Manfaat Network Planning 

Network Planning sangat membantu dalam perencanaan dan


penjadwalan suatu proyek. Menurut Handoko (2010), manfaat Network
Planning adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks. 


2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang
praktis dan efisien. 
3. Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang
tersedia. 
4. Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan
keterlambatan-keterlambatan.
5. Menentukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan
biaya. 
6. Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu.

Identifikasi jalur kritis (jalan terpanjang melalui jaringan). Jalur kritis


adalah jalur yang memiliki durasi terpanjang yang melalui jaringan.
Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang terletak
pada jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian proyek
secara keseluruhan otomatis juga akan tertunda.
Pada jalur selain jalur kritis, akan ditemui waktu longgar/waktu
toleransi (slack time) yaitu sejumlah waktu sebuah kegiatan dapat
ditunda tanpa menunda penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Update Diagram CPM. Pada saat proyek berlangsung, waktu
penyelesaian kegiatan dapat diperbarui sesuai dengan diperolehnya
informasi dan asumsi baru. Sebuah jalur kritis baru mungkin akan
muncul, dan perubahan bentuk jaringan sangat mungkin harus
dilakukan.

Perbedaan Metode AOA dan AON

Metode menggambarkan kegiatan pada node disebut metode


diagram AON (activity on node), sedangkan metode menggambarkan
kegiatan pada garis panah disebut metode diagram AOA (activity on
arrow) atau arrow diagramming method (ADM).

Ada dua metode untuk menggambarkan activity network diagram yaitu :


1. AOA (Activity on Arrow), yang mana kegiatan digambarkan pada garis
panah (arrow) dalam hal ini simpul (node) merupakan suatu peristiwa
(event).

2. AON (Activity on Node), yang mana kegiatan digambarkan pada simpul


(node) dalam hal ini garis panah (arrow) merupakan hubungan logis antar
peristiwa (event).

Anda mungkin juga menyukai