Anda di halaman 1dari 8

Peran Perawat dalam Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien di

Rumah Sakit

Elda Yanti Syafitri Rkt

eldayantisyafitri@gmail.com

Abstrak

Penerapan keselamatan pasien dapat diwujudkan dengan menetapkan standar, sasaran dan
langkah menuju keselamatan pasien dengan tujuan akhir yaitu memberikan asuhan pasien
yang lebih aman. Upaya keselamatan pasien merupakan bagian tak terpisahkan dari proses
asuhan keperawatan. Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.

Kata kunci : Perawat, Sasaran Keselamatan, Rumah Sakit.

Latar Belakang proses asuhan keperawatan. Area praktek


keperawatan yang berbasis pada
Keselamatan pasien (patient safety) keselamatan pasien meliputi :
adalah suatu sistem dimana rumah sakit
A. Standar Praktik (Asuhan
membuat asuhan pasien lebih aman,
keperawatan)
mencegah terjadinya cidera yang
Setiap perawat mempunyai tanggung
disebabkan oleh kesalahan akibat
jawab melakukan :
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya 1. Assesment (Pengkajian) : Status
diambil. Sistem tersebut meliputi kesehatan pasien saat ini dan masa lalu
pengenalan resiko, identifikasi dan serta potensi resiko (keselamatan
pengelolaan hal yang berhubungan pasien)
dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar 2. Diagnosa : menetapkan diagnosa/

dari insiden, tindak lanjut dan masalah keperawatan

implementasi solusi untuk


3. Planning : Rencana asuhan
meminimalkan resiko (Depkes 2008).
keperawatan
Upaya keselamatan pasien
merupakan bagian tak terpisahkan dari

4. Implementation : Pelaksanaan asuhan sesuai rencana


5. Evaluation : evaluasi terhadap pasien maupun pihak rumah sakit.2Dan
respon pasien dan outcome juga dapat menerapkan prinsip sasaran
keselamatan pasien tersebut supaya
B. Standars Of Care : Safety
tujuannya tercapai.
Setiap perawat menerapkan prinsip
Sasaran Keselamatan Pasien
Metode
(International Patient Safety Goals) Metode yang digunakan adalah metode
Penerapan keselamatan pasien dapat kualitatif dengan cara mengumpulkan
diwujudkan dengan menetapkan sebanyak-banyaknya data untuk
standar, sasaran dan langkah menuju dianalisis. Yaitu dengan literature review
keselamatan pasien dengan tujuan dengan menganalisis yang berfokus pada
akhir yaitu memberikan asuhan pasien penerapan kebijakan keselamatan pasien
yang lebih aman (KEMENKES RI, di rumah sakit. Adapun tinjaun literature
2017). review yang digunakan seperti text book,
journal, dan buku referensi.2
Tujuan

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui


Hasil
peran perawat dalam keselamatan Berdasarkan hasil pengkajian kualitatif
pasien baik itu di Rumah Sakit atau tersebut dapat diketahui metode yang
Puskesmas. Dan perawat diharapkan digunakan untuk mengetahui apa saja
dapat menerapkan secara benar peran perawat yang akan dilakukan
perannya dalam sasaran keselamatan untuk keselamatan pasien, yaitu meliputi
pasien dirumah sakit agar menurunkan Metode Pengumpulan Data dimana
angka KTD (kejadian tidak diharapkan), dalam penelitian kualitatif beberapa
KNC (kejadian nyaris cedera), KTC metode pengumpulan data dalam
(kejadian tidak cedera), KPC (kejadian penelitian kualitatif ini dapat
potensial cedera) yang sering terjadi meningkatkan kemampuan perawat
pada pasien selama dirawat di rumah dalam berfikir kritis. Sehingga dengan
sakit yang akan sangat merugikan adanya pengumpulan data ini akan
membuat mahasiswa lebih banyak
membaca baik itu buku maupun jurnal

dan ini akan lebih mudah meningkatkan berorientasi pada waktu dan indikator
kemampuan berpikir kritis tersebut. ratio yang berdasarkan pada efektifitas
(effectivenes), efisiensi (efficiency),
Indikator mutu rumah sakit
meliputi indikator klinik, indikator yang
keselamatan (safety) dan kelayakan Dari definisi inilah, kita dapat
(appropriateness). mengetahui peran perawat dalam
mewujudkan patient safety di rumah
Pembahasan
sakit yaitu:
Menurut Depkes (2008), Patient Safety
1. Sebagai pemberi pelayanan
(Keselamatan Pasien) merupakan suatu
keperawatan, perawat mematuhi
sistem dimana rumah sakit atau
standar pelayanan dan SOP yang telah
pelayanan kesehatan membuat asuhan
ditetapkan
pasien menjadi lebih aman, mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh 2. Menerapkan komunikasi yang
kesalahan akibat melaksanakan suatu baik terhadap pasien dan keluarganya
tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil. 3. Peka, proaktif dan melakukan

Tujuan dilakukannya kegiatan Patient penyelesaian masalah terhadap


Safety di rumah sakit adalah untuk kejadian tidak diharapkan (KTD)
menciptakan budaya keselamatan
4. Serta mendokumentasikan
pasien di rumah sakit, meningkatkan
dengan benar semua asuhan
akuntabilitas rumah sakit terhadap
keperawatan yang diberikan kepada
pasien dan masyarakat, menurunkan
pasien dan keluarga
KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) di
rumah sakit, terlaksananya program- 5. Menerapkan prinsip-prinsip etik
program pencegahan sehingga tidak dalam pemberian
terjadi pengulangan kejadian tidak
pelayanan keperawatan
diharapkan (Kuntoro, 2010).
6. Memberikan pendidikan kepada
pasien dan keluarga tentang asuhan
yang diberikan

7. Menerapkan kerjasama tim


kesehatan yang handal dalam
pemberian pelayanan kesehatan
Selain itu, perawat juga berperan
untuk memberikan informasi kepada
pasien dan keluarga tentang

kemungkinan terjadinya resiko, meningkatkan komunikasi dengan pasien


melaporkan terjadinya KTD, dan tenaga kesehatan professional
lainnya, berperan aktif dalam meminimalkan resiko (Depkes 2008).
melakukan pengkajian terhadap Upaya keselamatan pasien merupakan
keamanan dan kualitas pelayanan dan bagian tak terpisahkan dari proses asuhan
membantu pengukuran terhadap keperawatan.
peningkatan patient safety (Choo, Saran
2010).
Sebagai contoh yaitu peran perawat Hasil pengkajian ini menyarankan

dalam penggunaan peralatan dan tentang pentingnya peran perawat dalam

teknologi dalam meningkatkan patient keselamatan pasien di Rumah Sakit.

safety. Dimana tahapan atau langkah ini harus


dilaksanakan secara berurutan sehingga
Penutup akan lebih mudah untuk dilaksanakan
atau diterapkan oleh perawat maupun
Kesimpulan
pelayan kesehatan lainnya. Peran
Keselamatan pasien (patient safety) perawat dalam pelaksanaan Sasaran
adalah suatu sistem dimana rumah sakit Keselamatan Pasien perlu dioptimalkan
membuat asuhan pasien lebih aman, dalam rangka peningkatan mutu dan
mencegah terjadinya cidera yang keselamatan pasien.
disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
Referensi
mengambil tindakan yang seharusnya Arruum, D., salbiah, & manik, m.
diambil. Sistem tersebut meliputi (2015). PENGETAHUAN
pengenalan resiko, identifikasi dan TENAGA KESEHATAN DALAM
pengelolaan hal yang berhubungan SASARAN KESELAMATAN
dengan resiko pasien, pelaporan dan PASIEN DI RUMAH SAKIT
analisis insiden, kemampuan belajar SUMATERA UTARA. Idea
dari insiden, tindak lanjut dan Nursing Journal , VI (2), 1-6.
implementasi solusi untuk
Ayuningtyas, Dumilah. (2014).
Kebijakan Kesehatan Prinsip dan
Praktik. Jakarta : Rajawali Pers.

Basabih, M. (2017). Perlukah harm: Reduce the risks of high alert


Keselamatan Pasien Menjadi drugs.
Indikator Kinerja RS BLU? Jurnal Clancy, C. (2011). New research
ARSI , 3 (2), 150-157. highlights the role of patient safety
Cohen.2007. Protecting patients from culture & safer care. Journal of
nursing care quality/ Juli-September. Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Dr. Cipto Mangunkusumo.Sammer, C., (2012). Instrumen akreditasi rumah
Lykens, K., Singh, K., Mains, D., & sakit standar akreditasi rumah sakit
Lackan, N., (2010). What is Patient versi 2012. Jakarta : Komisi
Safety Culture? A Review of the Akreditasi Rumah Sakit.
Literature. Journal of Nursing lombogia, a., rottie, j., & karundeng, m.
Scholarship, 42:2, 156-165. (2016). HUBUNGAN PERILAKU
insani, T. H., & sundari, s. (2018). DENGAN KEMAMPUAN
Analisis Pelaksanaan Keselamatan PERAWAT DALAM
Pasien oleh Perawat. Journal of MELAKSANAKAN
Health Studies , 2 (1), 84-95. KESELAMATAN PASIEN

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor (PATIENT SAFETY) DI RUANG

428 Tahun 2012 tentang Penetapan AKUT INSTALASI GAWAT

Lembaga Independen Pelaksanaan DARURAT. keperawatan , vol 2

Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia. (4), 1-8.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit. 2017. muhammad yusuf. (2017). Penerapan

Standar Nasional Akreditasi Rumah Patient Safety Di Ruang Rawat

Sakit Edisi 1. Inap Rumah Sakit Umum Daerah


Dr. Zainoel Abidin. jurnal ilmu
keperawatan , 5 (1), 84-89.

Simamora, R. H. (2019). Buku Ajar:


Pelaksanaan Identifikasi Pasien.
ponorogo, Jawa Timur: Uwais
Inspirasi Indonesis.
Simamora, R. H. (2019).
Documentation of Patient
Idntification into the Electronic
System to Improve the Quality of
Nursing Services. International
Journal Of Scientific & Technology Research , 08 (09), 1884-1886.
Simamora, R. H. (2019, november 08). Pengaruh Penyuluhan Identifikasi Pasien dengan
Menggunakan Media Audiovisual terhadap Pengetahuan Pasien Rawat Inap. Jurnal
Keperawatan Silampari , 342-251.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.


World Health Organisation (WHO), 2010. Framework for Action on Interprofessional
Education and Collaborative Practice. World Health Organisation, Geneva.

Yulia, S., Yani, A. (2012). Peningkatan Pemahaman Perawat Pelaksana Dalam Penerapan
Keselamatan Pasien Melalui Pelatihan Keselamatn Pasien. Jurnal keperawatan
indonesia. Vol. 15(3). Hal 190.6
ANALISIS JURNAL

A. Resume judul
- Judul : peran perawat dalam penerapan keselamatan pasien
di rumah sakit
- Volume dan halaman : 6 Halaman
- Tahun :
- Penulis : Elda Yanti Syafitri Rkt
- Reviewer : Adil Firdaus (192303102084)
- Tanggal : 25 September 2020
- Tempat penelitian :
- Waktu penelitian :
- Kata kunci : Peran perawat, penerapan Keselamatan, Rumah sakit
B. Analisis Jurnal

Latar Belakang Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi
solusi untuk meminimalkan resiko.
Hipotesis
Metode Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara
penelitian mengumpulkan sebanyak-banyaknya data untuk dianalisis. Yaitu
- Metode dengan literature review dengan menganalisis yang berfokus
kualitatif pada penerapan kebijakan keselamatan pasien di rumah sakit.
Tujuan penelitian tujuannya untuk mengetahui peran perawat dalam keselamatan
pasien baik itu di Rumah Sakit atau Puskesmas. Dan perawat
diharapkan dapat menerapkan secara benar perannya dalam
sasaran keselamatan pasien dirumah sakit agar menurunkan
angka KTD (kejadian tidak diharapkan), KNC (kejadian nyaris
cedera), KTC (kejadian tidak cedera), KPC (kejadian potensial
cedera) yang sering terjadi pada pasien selama dirawat di
rumah sakit yang akan sangat merugikan pasien maupun pihak
rumah sakit.2Dan juga dapat menerapkan prinsip sasaran
keselamatan pasien tersebut supaya tujuannya tercapai.
Hasil penelitian 1. Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi
standar pelayanan dan SOP yang telah ditetapkan
2. Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan
keluarganya 3. Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian
masalah terhadap kejadian tidak diharapkan (KTD)
4. Serta mendokumentasikan dengan benar semua asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien dan keluarga
5. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan
keperawatan
6. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang
asuhan yang diberikan
7. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam
pemberian pelayanan kesehatan
Kesimpulan dan Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana
saran rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi
solusi untuk meminimalkan resiko (Depkes 2008). Upaya
keselamatan pasien merupakan bagian tak terpisahkan dari
proses asuhan keperawatan.
Saran penelitian Hasil pengkajian ini menyarankan tentang pentingnya peran
reviewer perawat dalam keselamatan pasien di Rumah Sakit. Dimana
tahapan atau langkah ini harus dilaksanakan secara berurutan
sehingga akan lebih mudah untuk dilaksanakan atau diterapkan
oleh perawat maupun pelayan kesehatan lainnya. Peran
perawat dalam pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien
perlu dioptimalkan dalam rangka peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai