III.4. Rangkuman
1. Dalam pergaulan hukum pemerintah sering tampil dengan twee petten (2 kepala) yaitu,
sebagai wakil dari jabatan (ambt) yang tunduk pada hukum publik dan wakil dari badan
hukum (rechtspersoon) yang tunduk pada hukum privat.
2. Dalam perspektif hukum publik, negara adalah organisasi jabatan. Diantara jabatan-
jabatan kenegaraan ini ada jabatan pemerintahan.
3. Ketika pemerintah bertindak dalam lapangan keperdataan dan tunduk pada peraturan
hukum perdata, pemerintah bertindak sebagai wakil dan badan hukum, bukan wakil dari
jabatan. Oleh karena itu, kedudukan pemerintah dalam pergaulan hukum keperdataan
tidak berbeda dengan seseorang atau badan hukum privat, tidak memiliki kedudukan
yang istimewa, dan dapat menjadi pihak dalam sengketa keperdataan dengan kedudukan
yang sama dengan seseorang atau badan hukum perdata (equality before the law) dalam
peradilan umum.
4. Wewenang merupakan pengertian yang berasal dari hukum organisasi pemerintahan,
yang dapat dijelaskan sebagai keseluruhan aturan-aturan yang berkenaan dengan
perolehan dan penggunaan wewenang pemerintahan oleh subjek hukum publik di dalam
hubungan hukum publik.
5. Wewenang pemerintahan secara tersirat berasal dari peraturan perundang-undangan,
artinya sumber wewenang bagi pemerintah adalah peraturan perundang-undangan. Secara
teoritis, kewenangan yang bersumber dari peraturan perundang-undangan tersebut
diperoleh melalui tiga cara yaitu, atribusi, delegasi dan mandat.
6. Tindakan hukum semula berasal dari ajaran hukum perdata, yang kemudian digunakan
dalam hukum administrasi negara sehingga dikenal istilah tindakan hukum admisnistrasi.
Tindakan hukum administrasi merupakan suatu pernyataan kehendak yang muncul dari
organ administrasi dalam keadaan khusus, dimaksudkan untuk menimbulkan akibat
hukum dalam bidang hukum administrasi.