Anda di halaman 1dari 6

beku lalu diamati warna, kekerasan, tekstur, dan struktur.

Kedua, mencatat data


pengamatan di lembar kerja yang telah tersedia. Lalu mencocokkan data
pengamatan dengan data pada buku praktikum mengenai batuan beku. Dari
pencocokan data tersebut, dapat diketahui nama batuan yang diamati.Terakhir,
memfoto masing-masing sampel batuan yang telah diamati untuk dijadikan arsip
hasil pengamatan.

Sifat- sifat batuan yang dapat dilihat dari segi teksturnya adalah sebagai berikut :
1. Glass yaitu tidak memiliki kristal dan tidak memiliki butir sama sekali. Glass
magma membeku sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal.
2. Afanitik yaitu butir kecil yang dapat dilihat dalam mikroskop (sangat halus).
3. Feneritik yaitu butir yang sangat besar dapat dilihat dengan kasat mata
(glanulal).
4. Forfiritik yaitu memiliki dua jenis butiran yang mendominasi batuan tersebut.
5. Piroklastik yaitu berasal dari letusan secara ekslusif berupa debu, pasir, kerikil,
conglomerat dan bongkah.

Sifat- sifat batuan yang dapat dilihat dari segi strukturnya adalah sebagai berikut :
1. Bantal yaitu magma keluar dan membeku didalam air.
2. Vesikuler yaitu berlubang, memiliki jejak gas dan pola berlubang teratur.
3. Amgdeloit yaitu lubang telah terisi minerall lain, seperti silika karbonat.
4. Masif yaitu tidak ada jejak gas dan tidak memilikin fragmen.
5. Xenolitis yaitu terlihat ada fragmen atau retakan

Adapun jenis – jenis batuan beku adalah sebagai berikut :


1. Lava yaitu batuan beku yang material pembentuknya berasal dari magma
Vulkanik yang berada di perut bumi.
2. Pluatonik yaitu batuan beku yang membeku di dalam bumi yang memiliki
Kristal- kristal besar dan terbentuk secara perlahan- lahan.
3. Piroklastik yaitu batuan beku yang berasal dari letusan gunung api yang
terlempar ke udara kemudian jatuh dan membeku dipermukaan bumi.

Dari hasil pengamatan pada praktikum ini dapat diambil data sebagai berikut:

9
Gambar 4.1.1 Batuan Beku Besi (B11)

Untuk sampel yang pertama (B11) memiliki tekstur Feniritik dan strukturnya
Masif, sedangkan warnanya gelap, kandungan silika 54-62%, tipe batuan mafik
dan jenis batuan adalah Intrusif. Sehingga dapat diambil kesimpulan dari data
diatas bahwa sampel batuan B11 adalah Batuan Besi.

Gambar 4.1.2 Batuan Beku Andesit (B12)


Untuk sampel kedua (B12) memiliki tekstur Feniritik dan struktur yang Masif,
sedangkan warnanya kusam, kandungan silika 54-62%, tipe batuan Mafik, dan

10
jenis batuannya adalah Ektrusif. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa batuan sampel (B12) adalah batuan Andesit.

Gambar 4.1.3 Batuan Beku Basalt (B13)


Pada sampel ketiga (B13) bertekstur Feniritik, strukturnya Vilolava dan
warnyanya Gelap dengan kandungan silika 45-54%, bertipe batuan Ultramatic dan
jenis batuannya adalah Ektrusif Lava.. Dari data tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa batuan sampel (B13) adalah batuan Basalt.

Gambar 4.1.4 Batuan Beku Riorit (B14)

11
Untuk sampel batuan keempat (B14) memiliki tekstur Feneritik, stuktur Masif,
berwarna terang dengan kandunga silika 70-80%, bertipe batuan Felsik dan jenis
batuannya adalah Ektrusif Lava. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel batuan
(B14) adalah batuan Riolit.

Gambar 4.1.5 Batuan Beku Tufa Andesit (B15)

Pada sampel kelima (B15) memiliki tekstur Feneritik, berstruktur Vesicular,


berwarna terang dengan kandungan silika 54-62%, tipe batuannya adalah Mafic,
jenis batuan Ekstrusif. Jadi dari data tersebut dapat ditentukan bahwa sampel
batuan (B15) adalah batuan Tufa Andesit.

12
Gambar 4.1.6 Batuan Beku Apung
Pada sampel keenam (B16) memiliki tekstur Afanitik, berstruktur Vesicular,
berwarna terang dengan kandungan silika 70-80%, tipe batuannya adalah Felsic,
jenis batuan Ekstrusif. Jadi dari data tersebut dapat ditentukan bahwa sampel
batuan (B16) adalah Batuan Apung (Tufa Riolit).

Gambar 4.1.7 Batuan Beku Granit


Pada sampel ketujuh (B17) memiliki tekstur Feniritik, berstruktur Masif,
18
berwarna terang dengan kandungan silika 70-80%, tipe batuannya adalah Felsic,

13
jenis batuan Instrusif. Jadi dari data tersebut dapat ditentukan bahwa sampel
batuan (B17) adalah Batuan Granit.

Dalam mengamati batuan beku, haruslah cermat dalam pengamatan takstur,


struktur dan kandungan mineralnya. Karena pengamatan yang dilakukan dalam
percobaan ini merupakan pengamatan sederhana yang menggunakan metode
pengamatan mata dan perasaan dengan kulit dan panca indera. Bukan dengan
metode yang melibatkan alat-alat laboratorium. Maka dari itu, pengamatan pada
percobaan ini memiliki kerelatifan yang besar. Sehingga nilai keobjektifannya
kecil dan nilai kesubjektifannya besar. Hal ini yang perlu diperhatikan dalam
pengamatan tekstur, struktur dan kandungan mineral pada batuan beku dalam
percobaan ini.

14

Anda mungkin juga menyukai