Konsep-Konsep BIAYA
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan untuk:
ib
memahami konsep biaya dan mampu membedakan antara
konsep biaya dan konsep beban;
2. mampu mengklasifikasi biaya berdasar fungsi perusahaan;
3. mampu mengklasifikasi biaya berdasar perioda
penandingannya dengan pendapatan;
. Mampu mengklasifikasi biaya berdasar ketertulusuran
biaya ke objek biaya;
. Mampu mengklasifikasi biaya berdasar perubahan voluma
kegiatan;
. mampu mengklasifikasi biaya berdasar kemampuan
manager untuk mengendalikannya;
. Mampu mengklasifikasi biaya berdasar pengambilan
keputusan;
. Mampu mengklasifikasi biaya berdasar dampak keputusan
terhadap kas keluar; dan
. mMemahami konsep biaya kesempatan dan menerapkannya
dalam pengambilan keputusan.arasrransy Manuicenen Sesus4 PENGVTAS
Jemen laporan keuangan
1, semua elemen | K 1
BIAYA merupakan penguku! emmengenai biaya penting sek
berbasis biaya historis- biove ban ekonomi,
lan
menjadi ar engambil rT
ean Bike dpa mer em ea keputusan sangatlah penting,
Informasi biaya
gambila
Namun, biaya hanya merupakan sal
tu di antara sekian banyak faktor
ini i Ibagai konsep biaya
jadi it b ini menjelaskan pe
yang menjadi pertimbangan. Bal ans rynagemen.
yang dipergunakan dalam akun'
2.1 KONSEP BIAYA
= . isamakan dengan beban,
Biaya, sebagai padanan cost, tidak boleh disate asset
i terj 2, ataupun aset, sebagal P 3
sebagai terjemahan expense, kan pengukur semua elemen
Dalam akuntansi keuangan, biaya merupal pe Ise
laporan keuangan yang berbasis biaya historis. Definisi biaya yang
paling mudah dipahami adalah bahwa biaya merupakan harga yang
disepakati oleh pihak-pihak yang bertransaksi ketika transaksi ee
Definisi lain perlu juga diketengahkan disini sebagai berikut. Biaya adalah
semua pengorbanan yang secara langsung ataupun tidak langsung
dikeluarkan untuk melakukan kegiatan tertentu, misalnya kegiatan
produksi atau membeli aset tetap. Sesaat setelah transaksi terjadi biaya
tersebut menjadi biaya historis.
Anggaplah, sebagai penjelas, bahwa perusahaan pada hari ini
membeli persediaan (inventory) secara tunai dengan harga Rp100.000.
Jumlah seratus ribu rupiah inilah yang menjadi biaya pada transaksi
pembelian dan menjadi biaya historis setelah transaksi berlalu.
Sepanjang persediaan belum terjual, maka persediaan adalah aset
perusahaan. Menurut akuntansi berbasis biaya historis, persediaan
tersebut diukur sebesar biaya historis, yakni Rp100.000. Jika persediaan
tersebut telah terjual, maka akuntansi akat | i
= o in melaporkannya sebagai
beban a laporan laba-rugi. Beban tersebut, menurut akuntansi berbasis.
iaya historis, diukur sebesar biaya histori i
Perhatikanlah penjelasan tadi. Aset ae yakni Rp100.000.
pa persediaan) di neraca dan
beban (berupa beban/harga pok i ii
Semmes ‘ga pokok penjualan) di laporan laba-rugi diukur
keuangan. la tidak cama don ea Pengukur elemen laporan
2g, pengukur beban an ataupun aset, melainkan sekaliBaa 2. Konser-Koustr Baya
penjualan. Dengan nilai berapakah piutang dan pendapatan penjualan
diukur? Menurut akuntansi berbasis biaya historis, piutang dan
pendapatan penjualan masing-masing diukur sebesar biaya
historisnya—yakni Rp150.000. Piutang di neraca diukur dengan biaya
historis dan pendapatan dari penjualan di laporan Jaba-rugi juga diukur
dengan biaya historis—yakni Rp150.000. Jadi, sekali lagi, biaya
bukanlah beban ataupun aset, tetapi pengukur elemen laporan
keuangan. Dalam contoh ini, pendapatan pun diukur dengan biaya
historis. Dengan membuat contoh sendiri, pembaca dapat memahami
bahwa elemen-elemen lain seperti kewajiban dan ekuitas juga diukur
dengan biaya historis untuk akuntansi berbasis biaya historis.
JAI (2012) menggunakan istilah biaya sebagai padanan cost dan
beban sebagai padanan expense. Buku ini menggunakan istilah biaya
dan beban sebagaimana digunakan oleh IAI tersebut. Memang terdapat
gagasan bagus untuk menggunakan kos sebagai padanan cost dan
biaya sebagai padanan expense (Suwardjono, 2010). Sebetulnya
Pembedaan makna cost dari expense banyak dibicarakan di teori
akuntansi keuangan, bukan di akuntansi managemen. Di akuntansi
managemen, pembedaan seperti itu tidak begitu penting. Buku ini
menggunakan istilah biaya terutama untuk menunjuk pada aliran-keluar
sumber daya ekonomik atau komitmen untuk mengeluarkan sumber
daya tersebut untuk melakukan kegiatan tertentu. Berikut penjelasan
tentang klasifikasi biaya dari pelbagai sudut pandang sebagaimana
dibahas oleh buku teks-buku teks akuntansi managemen.
2.2 KLASIFIKASI BIAYA BERDASAR FUNGSI
PERUSAHAAN
Untuk menjalankan usaha dengan baik, perusahaan membagi-bagi
kegiatan berdasarkan fungsi-fungsi pokok. Pada perusahaan
pemanufakturan, misalnya, kegiatan dibagi ke dalam fungsi produksi
dan fungsi nonproduksi. Fungsi produksi bertugas dan bertanggung
jawab untuk memroduksi barang dengan kualitas tertentu. Tempat untuk
memroduksi barang disebut pabrik, yang mengolah bahan baku dengan
bantuan tenaga manusia dan mesin/peralatan menjadi produk selesai.
Fungsi nonproduksi, yang juga disebut fungsi komersial, terdiri atas
fungsi administrasi dan fungsi pemasaran. Fungsi administrasi
melakukan kegiatan-kegiatan akuntansi, personalia, penggajian, dan
lain sebagainya. Fungsi pemasaran bertugas melakukan kegiatan
dalam rangka memasarkan hasil produksi, misalnya mengiklankan hasil
produksi, melakukan promosi penjualan, melakukan penjualan barang,
dan menentukan saluran distribusiNTA
‘Axunansi Managemen SeauaH PENG
- ada perusahaan pemanu
pit dari ungstfungsi yang 209 Po 4. produksis blaya
takturan, BE cise one Pada perusahaa aoe eniual
administrasi dan biaya | ‘usahaan tersebu a f
t biaya produksi karena perl A netainkan dari pembel ian
barang de has kegiatan produksinyas sererusahaan jasa, juga tidak
barang dalam ben sudah jadi. on
terdapat biaya produksi. . untuk memperole
Biaya produksi adalah biaya yang Sena mmanjadi produk
bahan baku (mentah) dari pemasok dan ie et Pordii atas biaya Bahan
selesai yang siap dijual. Elemen biaya produ! ee areiead pabrik.
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan i dri kan diberikan
Penjelasan lebih rinci mengenai elemen biaya pro aigeluarkan untuk
kemudian. Biaya pemasaran adalah biaya yang biaya gall para
memasarkan produk selesai, termasuk biaya iklan, A lava
pramuniaga, dan biaya angkut barang-barang yang dijual. aah
administrasi adalah biaya yang diperlukan untuk administrasi se a
umum, seperti gaji para eksekutif, biaya penyelenggaraan akun! ansi,
gaji pegawai bagian administrasi, dan biaya bahan habis pakai. Biasanya
biaya pemasaran dan biaya administrasi secara bersama-sama disebut
biaya nonproduksi.
Elemen-elemen Biaya Produksi
Biaya produksi pada perusahaan pemanufakturan terdiri atas
elemen-elemen biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik.
Bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk membuat produk
selesai. Bahan baku dapat diidentifikasi ke produk dan merupakan
bagian integral dari produk tersebut. Sebagai contoh adalah kayu yang
digunakan untuk membuat daun pintu
i dan jendela, kertas yan
digunakan untuk membuat buku ini, benang yang digunakan untuk
membuat kain mori, dan kain mori yang digunakan untuk membuat baju
eee langsung adalah tenaga yang langsung menangani
Baieee luksi. Pemb i Fen ariel, Operator mesin
kera langsung, Mereke pi t ing batu adalah contoh tenaga
Bu ingani secara lal i
I bal karena itu dapat diidentifikasi ke produ Gar ieee
Ja langsung merupakan elemen biaya prod ks pS
Overhead pabrik. Bia =
t \ya-biaya s
langsung yang diperlukan ini me
fain bahan baku dan tenaga kerja
Overhead pabrik (factory Overhead
in A .
eroduksi barang disebut biaya
‘au factory burden). Andaikan
22Bas 2. Konsep-Kowser Biava
perusahaan hanya membuat satu jenis produk, overhead Pabrik
termasuk biaya langsung produk sebab biaya tersebut dapat
diidentifikasi ke biaya yang diproduksi tadi. Namun, andaikan
perusahaan membuat lebih dari satu jenis produk, overhead pabrik
adalah biaya taklangsung. Sekali lagi, hubungan overhead pabrik
terhadap produk adalah hubungan taklangsung jika, dan hanya jika,
produknya beragam—tidak hanya satu jenis. Disebut sebagai biaya
taklangsung sebab biaya yang diserap oleh satu jenis produk di antara
produk-produk lainnya tidak dapat diidentifikasi secara langsung ke
produk. Upah mandor pada pabrik yang membuat dua jenis produk,
misalnya, tidak dapat diidentifikasi secara langsung berapa porsi dari
upah tersebut yang diserap oleh produk A dan berapa oleh produk B.
Upaya untuk menentukan porsi tersebut dilakukan dengan cara
mengalokasikan dengan memilih salah satu dari pelbagai metoda yang
tersedia. Termasuk dalam klasifikasi overhead pabrik adalah bahan
taklangsung, upah taklangsung, penyusutan mesin dan peralatan
pabrik, penyusutan gedung pabrik, bahan habis pakai untuk pabrik, pajak
bumi dan bangunan (PBB) untuk gedung pabrik, biaya pemeliharaan
mesin-mesin dan peralatan pabrik, dan biaya listrik untuk Penerangan
dan pembangkit tenaga pabrik.
2.3. KLASIFIKAS] BIAYA BERDASAR PERIODA
PENANDINGAN
Akuntansi (keuangan) menggunakan konsep proper matching costs
against revenues. Agar konsep penandingan biaya terhadap
pendapatan diterapkan secara wajar, maka perlu pembagian biaya
menjadi biaya produk (product cost) dan biaya perioda (period cost).
Biaya Produk adalah biaya untuk memperoleh atau membuat
barang/produk. Biaya ini dipertemukan (ditandingkan) dengan
pendapatan pada perioda penjualan produk. Biaya produk pada
Perusahaan pemanufakturan adalah biaya baik langsung maupun
taklangsung yang dikeluarkan untuk membuat barang/produk. Pada
perusahaan dagang, biaya produk terdiri atas biaya untuk memperoleh
barang dagangan, yang meliputi, antara lain, harga beli dan biaya
pengangkutan. Biaya produk baik pada perusahaan dagang maupun
Pada perusahaan pemanufakturan disebut juga inventoriable cost, artinya
biaya yang dapat dilekatkan kepada persediaan (inventory). Ingatlah
dari pembahasan sebelumnya bahwa biaya yang melekat pada barang
jadi harus dilaporkan sebagai aset di neraca selama barang tersebut
belum dijual. Apabila barang tersebut telah dijual, maka biaya yang
23‘AxuncTanisi MaNaGEMEN SEBUAH PENGANTAR,
i an nama harga pokok
aaa oA ‘goods sold). Perlakuan
ditandingkan dengan
melekat padanya dilaporkan sebagai
perjualan ataupun biaya barang Cae eae
demikian sesuai dengan konsep bahwi pecsuaiant
SN te ame dengan interval waktu
jiaya Perioda adalah biaya yang en
Resin ee ee diperlukan untuk ieee bara cds aaa
akan dijual. Biaya perioda diakui sebagai ne an pendapatan ketika
perioda terjadinya. Artinya, ia ditandingkan pecceagel ‘elemen biaya
biaya itu terjadi. Biaya ini tidak boleh dimasukkan ei ventas
persediaan dan oleh karena itu disebut juga Goren Oe divert
Contoh biaya perioda adalah gaji manager Ca ae neni ea
penyusutan gedung kantor administrasi, biaya iklan, biay: Peace
kantor administrasi dan pemasaran, aS ennerera Sees
epon, dan lain sebagainya. Biaya ol ¢
5 perioda dikeluarkannya biaya tersebut, disebut sebagal peban.
Dengan begitu, akan kita jumpai beban gaji, beban telepon, EY
administrasi, dan lain sebagainya.
2.4 KLASIFIKAS] BIAYA BERDASAR DAPAT
DITELUSURINYA KE OBJEK BIAYA
Objek biaya adalah apa pun yang menjadi sasaran biaya. Objek
biaya dapat berupa produk, departemen, atau kegiatan. Untuk penilaian
persediaan dalam perusahaan pemanufakturan, misainya, objek
biayanya adalah produk selesai atau Produk yang sedang diproses.
Akuntansi managemen menggunakan beberapa objek biaya dengan
pemilihan spesifik, bergantung pada sifat bisnis dan kehendak
managemen. Jika objek biayanya adalah Produk, maka dikenal biaya
langsung produk dan biaya taklangsung produk. Jika objek biayanya
adalah departemen maka dikenal biaya langsung departemen dan biaya
taklangsung departemen.
Biaya langsung (direct Cost) adalah bi i
‘y g jaya yar
seu dlidentifikas| ke suatu objek biaya herria eon ea
ikel i 7 j
tnklngtng indrertcay aseeh ats eh. Adepun ine
dati satu objek biaya dan tidal, “ya yang dikeluarkan untuk lebih
Satu objek biaya tertentu: ol
dan disebut ataklangsung harus dialokasi ke pelbagai objek biaya yang secara
bersama-sama menerima manfaat biaya tersebut. Pengalokasian ini
berguna untuk menentukan porsi biaya yang dinikmati oleh masing-
masing objek biaya. Sebagai contoh, biaya iklan untuk pelbagai macam
produk dialokasi ke masing-masing produk berdasarkan nilai jual relatif
produk-produk tersebut. Sewa gedung yang digunakan oleh beberapa
departemen dialokasi ke masing-masing departemen berdasar luas
lantai yang dinikmati oleh masing-masing departemen. Metoda apa pun
yang dipakai sebenarnya bersifat sembarang atau arbitrary.
2.5 KLASIFIKASI BIAYA BERDASAR PERUBAHAN
VOLUMA KEGIATAN
Ditinjau dari hubungannya dengan perubahan voluma kegiatan,
biaya dapat dibagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap
(fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak berubah untuk
suatu perioda tertentu. Biaya ini tidak akan naik atau turun meskipun
voluma kegiatannya bervariasi. Sewa kendaraan sebulan sebesar
Rp300.000 adalah contoh biaya tetap. Jika jumlah kilometer yang
ditempuh dianggap sebagai voluma kegiatan, maka berapa pun
kilometer yang ditempuh dalam perioda sebulan tidak akan memengaruhi
jumlah sewa. Biaya tetap per unit berbanding terbalik dengan voluma
kegiatan. Bila kendaraan menempuh jarak 300 kilometer dalam sebulan,
maka biaya per kilometernya adalah Rp1.000 (Rp300.000 : 300); bila
200 kilometer, maka Rp1.500; dan bila 100 kilometer, maka Rp3.000.
Semakin besar voluma kegiatan, semakin kecil biaya tetap per unitnya.
Sebaliknya, semakin kecil voluma kegiatan, semakin besar biaya tetap
per unitnya. Jadi, biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap untuk
satu perioda tertentu dan per unitnya berubah-ubah berbanding terbalik
dengan voluma kegiatan.
Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya
bervariasi secara proporsional dengan variasi voluma kegiatan, tetapi
jumlah per unitnya tetap. Sebagai contoh adalah upah tenaga kerja
langsung sebesar Rp1.000 untuk setiap unit produk yang dihasilkan.
Upah adalah Rp1.000 bila hanya satu unit yang dapat diproduksi;
Rp5.000 bila 5 unit yang diproduksi; dan Rp10.000 bila 10 unit yang
diproduksi. Perhatikan bahwa upah total berubah-ubah sesuai dengan
jumlah produk yang dihasilkan, akan tetapi upah per unitnya konstan.
Biaya bahan baku, komisi penjualan berdasarkan persentase penjualan,
dan biaya telepon berdasarkan lamanya penggunaan merupakan contoh
biaya variabel.
q6“Axunass Manacenten Seay PENGanrnt
PUAN
SAR KEMAM
IAYA BERDA NYA
*° MANAGER UNTUK MENG ENS dikendalikan oleh
-pandang dari sudut dapat atau tidaknya oy biaya terkendali
seorang manage’ aon digolon gta rolabe COS!) Penilikan
jaya takterkendall harus
(controlable cost) can biSY" untuk menentukan manager ieee ie
demikian sangat bergun: dipengaruhi dan dikendalikan
t
jawab. Jika suatu biaya dapat dips pana at
ote ertertent, maka biaya itu menjadi tanggung ja 91
tersebut. . ignifikan dapat
Biaya terkendali adalah biaya yang See ninada petioda
Te Sten adaleh aya yard secara signifikan tidak
tertentu. Biaya takterkendalll a tu pada perioda
‘aruhi dan dikendalikan oleh manager tertentu pada Pp
om Saag managemen bawah dan menengah sajalah suatu
biaya dapat dipertimbangkan sebagai biaya takterkendali. Ambillah
sebagai misal, biaya yang timbul akibat keputusan ekspansi. Keputusan
ekspansi adalah wenang managemen teras. Dengan demikian, biaya
akibat keputusan ekspansi adalah controllable bagi managemen teras,
tetapi uncontrollable bagi managemen menengah dan bawah. Dari
ilustrasi ini, dapat atau tidaknya suatu biaya dikendalikan harus
dihubungkan dengan jenjang (level) managemen. Karakteristik lain dari
keterkendalian (controllability) sebuah biaya adalah dimensi waktu.
Biaya yang dapat dikendalikan dalam jangka panjang mungkin tidak
dapat dikendalikan dalam jangka pendek. Misalnya biaya untuk program
pengiklanan. Begitu program pengiklanan diputuskan dan kontrak
dengan perusahaan iklan ditandatangani, manager tidak lagi memiliki
kekuasaan untuk mengubah jumlah biaya tersebut.
Keterkendalian yang menyangkut jenj
¢ n n jenjang managemen dan
pee dimensi waktu dapat digambarkan eapaaat berikut.
lagemen teras mengambil keputusan ekspansi yang mengakibatkanBas 2. Konsep-Konser BiAYA
yang dibebankan kepada bagian-bagian melalui proses pengalokasian
common cost bukan tanggung jawab kepala bagian-kepala bagian
tersebut.
2.7 KLASIFIKASI BIAYA BERDASAR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Klasifikasi lain yang penting adalah pembedaan ke dalam biaya
relevan (relevant cost) dan biaya takrelevan (irrelevant cost); biaya
terhindarkan (avoidable cost) dan biaya takterhindarkan (unavoidable
cost).
Biaya relevan adalah biaya yang akan terjadi di masa mendatang
dan berbeda di antara pelbagai alternatif keputusan. Dua kriteria “akan
terjadi” dan “berbeda” harus dipenuhi agar suatu biaya disebut biaya
relevan. Oleh karena adanya dua kriteria itu, biaya relevan harus
dipertimbangkan di dalam membuat keputusan. Sebagai contoh,
managemen sedang dalam proses memilih alternatif menggunakan
mesin photocopy merk X atau merk Y. Apakah upah operator mesin
photocopy yang akan terjadi adalah relevan dalam pengambilan
keputusan ini? Jawabnya bergantung pada ada atau tidaknya perbedaan
jumlah upah. Upah operator mesin photocopy adalah relevan jika jumlah
upah operator mesin X yang akan dikeluarkan adalah berbeda dari jumlah
upah operator mesin Y. Selisih antara dua upah tersebut dinamai
differential cost. Jika upah operator mesin photocopy merk X sama
dengan upah operator mesin photocopy merk Y, upah bukanlah biaya
relevan dalam pengambilan keputusan ini. Dalam kasus terakhir ini,
differential cost adalah nol.
Biaya takrelevan adalah biaya yang tidak memenuhi salah satu
atau kedua-duanya dari kriteria biaya relevan. Oleh karena itu biaya
takrelevan tidak perlu dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan.
Nilai buku aset tetap yang sekarang digunakan merupakan contoh biaya
takrelevan. Nilai buku adalah biaya aset tetap yang belum didepresiasi
Keputusan apa pun yang akan diambil oleh managemen terhadap aset
tetap tersebut tidak akan dapat mengubah biaya yang masih tersisa
itu. Anggaplah bahwa managemen memutuskan untuk tetap
menggunakan aset tersebut. Keputusan ini tidak akan dapat
Mengurangi, apalagi menghilangkan, biaya depresiasi di masa yang
akan datang. Sekalipun managemen memutuskan untuk mengganti aset
tetap lama itu dengan aset tetap baru, maka nilai buku aset tetap lama
akan dibebankan sebagai biaya pada perioda penggantian sebesar nilai
buku itu seluruhnya.
a7Manaceven Sesuae PENGANTAR
Arun:
ihindarkan jika satu
i h biaya yang dapat dihindart
Biaya tering ee salt perusahaan mere tiga
alternatif keputusan roduk A, B, dan C. Jika bagian In een
ae aes ai pada bagian itu dapat dihindarl ea eoneiee
Sec aad eal gaji tersebut. Akan tetapt biays n Paryuawtan
an Sr enaaien at bagian itu tidak akan dapat dil Seat
sepert ini disebut unavoidable cost atau biaya ae san, playa
dikaitkan dengan relevansi biaya Ce aeniaaren pan
terhindarkan adalah biaya relevan dan biaya tat
biaya takrelevan.
AMPAK
.8 KLASIFIKASI BIAYA BERDASAR D.
5 KEPUTUSAN TERHADAP KAS KELUAR
Klasifikasi biaya yang lebih spesifik lagi adalah sunk cost an out
of-pocket cost. Sunk cost adalah biaya yang telah dikeluarkan dan
yang tidak dapat diubah oleh keputusan sekarang atau masa yang akan
datang. Oleh karena tidak dapat diubah sekarang ataupun yang akan
datang, biaya tersebut tidak dapat digunakan untuk menganalisa
alternatif tindakan yang akan datang. Dengan kata lain biaya ini tidak
akan pernah relevan dengan pengambilan keputusan sekarang.
Untuk memberi gambaran, anggaplah bahwa perusahaan baru saja
mengeluarkan kas Rp5.000.000 untuk membeli mesin giling gabah.
Pengeluaran untuk investasi ini telah dilakukan
keputusan masa lalu. Oleh karena itu, biay:
giling gabah tersebut adalah sunk cost. Mu
investasi ini dianggap tidak menguntun:
menjadi bubur,” kata pepatah. K
sehubungan dengan mesin
mengubah jumlah Rp5.000.01
sebagai akibat
‘a yang melekat pada mesin
ingkin saja, dimasa mendatang
gkan, akan tetapi “nasi telah
Keputusan apa pun yang akan diambil
giling gabah di atas tidak akan pernah
100 tersebut.
Biaya tunai (out-of-pocket Cost) adalah bi:
: lah biaya yang membut in
repute pas 3 wrasa ae an akibat Reptieee sekarang atau
ng. i
mengambil keputusan untuk aoe Deke petusahaan ee
ini mengakibatkan muncul “osukan ekspansi usaha. Keputusan
yang akan dipekerjak; Inya biaya tertentuy Ss
t eperti upah karyawan
pea po oe Pakai yang akan digutakan.
lerlukan Pengeluaran kas. Itulah biayaBre 2 Kose Kowser See
2.9 KLASIFIKASI LAIN: BIAYA KESEMPATAN
Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaa
yang hilang atau dikorbankan karena ipilihnya satu alter
tertentu. Manfaat potensial ini dapat berupa pendapatan (revs
bersih (net income), ataupun penghematan biaya (cost saving). Se
contoh, sebuah perusahaan pengangkutan sedang menghadapi
pilihan. Pilihan pertama adalah mengoperasikan bisnya untuk
pengangkutan umum dengan laba bersih taksiran sebulan Rp3.000.000.
Pilihan kedua adalah menyewakan bisnya kepada perusahaan lain
dengan pendapatan sewa taksiran sebulan Rp3.500.000 tanpa harus
mengeluarkan biaya. Apabila perusahaan memutuskan untuk
mengambil pilihan pertama, biaya kesempatannya adalah Rp3.500.000.
Seandainya perusahaan memutuskan untuk mengambil pilinan kedu:
biaya kesempatannya adalah Rp3.000.000. Manakah keputusan yang
harus dipilih? Keputusan yang bijaksana adalah memilih altematif yang
biaya kesempatannya paling rendah, yakni menyewakan bisnya kepada
perusahaan lain.
Biaya kesempatan tidak dicatat di akun buku besar. Biaya
kesempatan hanya ada dalam pengertian ekonomik. Dalam menentukan
besarnya biaya, jumlah biaya kesempatan harus diperhitungkan pada
alternatif yang dipilin untuk menentukan true cost. Penerapan pada
kasus di atas adalah sebagai berikut.
Laba taksiran pengangkutan umum Rp3.000.000
(-) Biaya kesempatan 3.500.000
Laba (rugi) taksiran alternatif 1 .... Rp (500.000)
Laba taksiran penyewaan Rp3.500.000
(-) Biaya kesempatan 3.000.000
Laba taksiran alternatif 2 Rp 500.000
Perhatikanlah dari perhitungan di atas bahwa laba alternatif 2
RpS00.000 lebih baik daripada laba alternatif 1 yang menanggung rugi
Rp500.000. Jadi, alternatif 2 seharusnya dipilin oleh manager
Perusahaan pengangkutan di atas.
29