Anda di halaman 1dari 23
BA B PeRILAKU BIAYA TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan untuk: 1. memahami fungsi biaya; 2. dapat menjelaskan konsep kisar relevan (relevant range) dan asumsi linearitas dalam fungsi biaya; 3. dapat membedakan antara konsep biaya tetap dan konsep biaya variabel; 4. mampu membedakan committed fixed cost dari discretionary fixed cost; 5. mampu membedakan antara engineered variable costdan discretionary variable cost, 6. dapat memisahkan biaya campuran (mixed cost) ke dalam biaya tetap dan biaya variabel dengan pendekatan diagram pencar, pendekatan titik tinggi-titik rendah, dan analisis regresi linear; dan 7. memahami adanya pengujian statistis terhadap hasil penaksiran biaya tetap dan biaya variabel dari analisis regresi linear. “Axunransi ManaGeMen SesUaH PENGANTAE. i tentan merupakan studi ang Bea Seberapa besarkah biaya cegi Jah pertanyaan Juma kegiatan? Iu! a Biayal Bab ini menjelaskan secara i i iabel, dan bia) terinci (i) pembagian biaya menjadi biaya tetap, Da Sere ee campuran, dan (ii) teknik-teknik untuk memisa! menjadi biaya variabel dan biaya tetap. (cost behavio! KU biaya 0 oeenan dan voluma kegia' hubungan antara biaya berubah dengan adanya peruba yang dijawab oleh analisis per! 3.1. ASUMSI FUNGSI LINEAR. Akuntan managemen harus mal untuk menentukan fungsi biaya perilaku biaya. Fungsi biaya adal sebagai variabel dependen dan ul variabel independen. Variabel depe' iM 7 kecilnya dipengaruhi oleh variabel lain, sedangkan variabel independen adalah variabel yang memengaruhi besar kecilnya variabel lain. Jika biaya produksi total bergantung pada jumlah produk yang dibuat, maka biaya produksi adalah variabel dependen, sedangkan jumlah produk adalah variabel independen. Oleh karena alasan adanya konsep kisar relevan, akuntan managemen menganggap bahwa fungsi biaya total bersifat linear (berbentuk garis lurus). Sebenarnya fungsi biaya total menurut mikroekonomika adalah nonlinear—tidak berbentuk garis lurus (lihat, misalnya, Sudarman, 1984). Namun dalam penerapan akuntansi managemen fungsi biaya dikonversi menjadi hubungan linear. Konsep relevant range yang akan dibahas kemudian di bab ini merupakan alasan konversi dari nonlinear ke linear tersebut. Di samping itu, fungsi li merupakan taksiran yang mendekati fungsi biaya rill dan i inear untuk menaksir jumlah biaya yang akan terjadi. A Tae tent dari analisis biaya voluma laba adalah b hy fee peers "i ahwa seluruh fungsi biaya valuasi setiap jenis biaya (cost function) yang menjelaskan lah suatu hubungan antara biaya kuran aktivitas (voluma) sebagai nden adalah variabel yang besar mpu menge' Fungsi biaya linear di sebagai berikut, Inyatakan dalam bentuk Persamaan linear ~———_ Bas 3. Perwaku Baya Makna notasi-notasi dalam persamaan di atas. adalah sebagai berikut. Y= biaya total sebagai variabel dependen a = biaya tetap total (disebut juga intersep y, karena menyentuh ssumbu vertikal) b = slopeatau kemiringan fungsi biaya linear (biaya variabel per unit aktivitas) X = aktivitas atau voluma sebagai variabel independen (misalnya unit produksi). Penyajian dalam grafik dua sumbu (vertikal dan horisontal) hanya dapat dilakukan jika jumlah variabel dependen dan variabel independennya masing-masing satu. Dengan sistem dua sumbu, tiga fungsi biaya tetap, biaya variabel, dan biaya campuran dapat dilihat pada Gambar 3.1, Gambar 3.2, dan Gambar 3.3. Gambar 3.1 Biaya Tetap Biaya Biaya Tetap | ae snsnEEeESE ETET IEE UODESEEDODOEODOSOORETEEEEEEYET re Gambar 3.2 Biaya Variabel Biaya Biaya Variabel Voluma 37 TAR Axunrransi MANAGEMEN SEBUAH, | PENGANTA Gambar 3.3 Biaya Campuran Biaya Biaya Campuran Voluma 3.2_BIAYA TETAP Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak bergantung pada besar kecilInya voluma kegiatan, tetapi biaya per unitnya berhubungan secara negatif dengan voluma kegiatan. Gaji manager produksi, misalnya, adalah biaya tetap tanpa mengacuhkan perubahan voluma produksi. Biaya penyusutan pada umumnya adalah biaya tetap. Jika biaya penyusutan setahun adalah Rp150.000 maka berapa pun jumlah unit produksi, biaya totalnya tidak berubah. Namun biaya per unitnya selalu berubah-ubah dengan perubahan berbanding terbalik (hubungannya negatif) dengan perubahan voluma kegiatan. Yakni, semakin besar voluma kegiatan, semakin kecil biaya per unitnya; dan sebaliknya semakin kecil voluma kegiatan, semakin besar biaya per unitnya. Sebagai contoh, anggaplah seorang kon: kantor dengan sewa setahun p06 000. dike jumiah jam Ketla any ueeEnR 0.080" aka berapa pun jumlah jam kerja, biaya berubah-ubah, berbanding terbaik dengan oct per unitnya (per jam) dapat digunakan untuk menjelaskan hal ini. ee eo Jika biaya tetap total dan maka akan terlihat sebagai Per unit digambar dalam grafik dua sumbu, imana pad: tersebut si 5 ana pada Gambar 3.4. r dan SumBU novieenaemenuniukkan biaya sebagai pee independen. Snunjukkan kegiatan sebagai variabel Tabel 3.1 Biaya Sewa Tetap Total dan Per Unit Sewa setahun Jumlah jam Sewa per jam total kerja setahun kerja Rp100.000 1.500 jam Rp 66,67 100.000 1.400 jam 71,43 100.000 1.300 jam 76,92 100.000 1.200 jam 83,33 100.000 1.100 jam 90,91 100.000 1.000 jam 100,00 Gambar 3.4 Grafik biaya tetap total dan per unit Biaya Biaya Tetap Total Biaya Tetap Per Unit A Voluma 3.2.1 KISAR RELEVAN Biaya tetap hanya tetap dalam hubungannya dengan perioda anggaran dan kisar relevan (relevant range) tertentu. Kisar relevan adalah kisar kegiatan normal, dalam arti bahwa perusahaan merencanakan untuk beroperasi pada kisar kegiatan tersebut. Biaya tetap dapat berubah dari tahun anggaran tertentu ke tahun anggaran lainnya apabila terdapat perubahan dalam tarif biaya seperti tarif asuransi, tarif gaji eksekutif, tarif sewa ataupun tarif PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Perubahan biaya tetap dari tahun anggaran tertentu ke tahun anggaran lainnya juga dapat terjadi jika managemen mengambil keputusan perubahan dalam jumlah kegiatan periklanan misalnya. Perubahan pos- pos ini boleh dikatakan jarang terjadi dalam satu tahun anggaran tertentu. “AKUNTANS! MANAGEMEN. Sepualt PENGANTAR . dibuat pada tingkat kegiata Anggaran biaya tetap oe 5 ora 8.000 sampai 1 0.000 eel Ly a i berada di luar kisar relevan mai Pai rae tetap berubah dan perlu penyesualit as mandor pabrik, misalnya, berubah karen? ada penambahan ian i gurangan tenaga mandor. Pada Gambar 3.5 biaya tetap total dalam kisar relevan adalah Rp50.000. Jika voluma kegiatan turun sampal titik di bawah 8.000 unit, maka biaya tetap total turun menjadi p20.000. Jika voluma kegiatan naik sampai titik di atas 10.000 unit, maka biaya tetap total naik menjadi Rp90.000. Kemungkinan perusahaan untuk bekerja di luar kisar relevan adalah kecil. Oleh karena itu, gambar yang menunjukkan kemungkinan perusahaan bekerja di luar kisar relevan tidak perlu dibuat. Garis horisontal tunggal biasanya diperpanjang melalui tingkat voluma kegiatan yang direncanakan, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.6. Jadi, fungsi biaya tetap dianggap berbentuk garis lurus (linear). Gambar 3.5 Biaya Tetap Total dan Kisar Relevan Biaya (rupiah) ore [eee [kisar™| Relovan | | 8.000 10.000 Voluma (unit) 12.000 14.000 Bas 3, Perwaxu Bava Gambar 3.6 Biaya Tetap Total pada Voluma yang Direncanakan l | kisar | | | Relevan | Voluma (unit) 6.000 8.000 = 10.000 12,000 14.000 3.2.2 COMMITTED FIXED COST DAN DISCRETIONARY FIXED cosT Biaya tetap bagi perusahaan disebut juga biaya kapasitas (capacity cost). Biaya kapasitas merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan kemampuan beroperasi pada kapasitas tertentu untuk kegiatan-kegiatan seperti produksi, administrasi, penjualan, dan penelitian. Biaya kapasitas mencerminkan kemampuan untuk mempertahankan voluma kegiatan yang direncanakan. Untuk kepentingan perencanaan dan pengendalian, biaya tetap diklasifikasi ke dalam committed dan discretionary. Committed fixed cost (CFC) adalah biaya tetap yang dibutuhkan meskipun kegiatan perusahaan berada pada titik yang mat rendah sekalipun, termasuk kemungkinan ditutupnya perusahaan untuk sementara waktu. Penyusutan, pajak bumi dan bangunan, dan gaji para eksekutif adalah contohnya. CFC hanya dapat dikurangi dalam jangka panjang dan tidak dalam jangka pendek. Sekali managemen mengambil keputusan untuk mengeluarkan biaya ini, maka pembebanannya akan meliputi sampai perioda yang panjang. Pengawasan terhadap CFC adalah dengan penganggaran kapital (dijelaskan di Bab 14) dan pemanfaatan optimal terhadap fasilitas yang ada. Discretionary fixed cost (DFC) (disebut juga programmed fixed cost atau managed fixed cost) adalah biaya tetap yang timbul sebagai akibat dari keputusan managemen pada perioda anggaran tertentu untuk 41 ‘AxunTans! MANAGEMEN SeeuAH PENGANTAR ut dapat dikurang! atau bahkan SS aan toteryanagemen la tersedia ce Blaya se lave riset dan penelitian, dan biaya pent ren aOR Baye tetap diskresioner. saline gat eee tersebut dilakukan dengan menyusun anggaran tal ee eaten pengawasan terhadap pelaksanaan dan pem tersebut. Pada dasarnya, terdapat dua u. Biaya terse! perbedaan pokok antara CFC dan DFC. Pertama, cakrawala perencanaan untuk DFC adalah jangka i aran), sedangkan cakrawala pendek (biasanya satu tahun anggaral Galam kead: perencanaan pada CFC adalah jangka panjang. Kedua, a am. laan terpaksa DFC dapat dikurangi dengan pengorbanan minimal terhadap tujuan jangka panjang. Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir ini perusahaan melaksanakan program pengembangan managemen dengan biaya tahunan sebesar RpS juta. Pada tahun anggaran sekarang, managemen mungkin terpaksa mengurangi jumlah itu, karena perekonomian nasional buruk, yang memengaruhi keuangan perusahaan. Pengurangan ini pun membawa konsekuensi tidak menguntungkan. Namun, konsekuensi tersebut tidak akan separah jika dibandingkan dengan penghematan biaya tahun sekarang dengan cara menjual sebagian pabrik. 3.3 BIAYA VARIABEL Biaya variabel (variable cost ubah secara proporsional den Baa 3. PerwaKu Biava Gambar 3.7 Biaya Variabel Total dan Per Unit Biaya Biaya Variabel Total Biaya Variabel Per Unit ° Voluma 3.3.1 KISAR RELEVAN Para ekonom umumnya menyatakan biaya variabel berbentuk garis lengkung seperti tampak pada Gambar 3.8. Mula-mula, pada voluma dari titik O sampai titik A, biaya variabel naik dengan peningkatan semakin kecil, yang berarti semakin efisien tetapi belum sepenuhnya efisien. Di antara titik A dan titik B, biaya variabel semakin lebih efisien. Selanjutnya pada voluma di atas titik B, biaya variabel semakin tidak efisien. Gambar ini menunjukkan biaya variabel per unit yang tidak konstan. Para akuntan umumnya melihat biaya variabel hanya pada kisar relevan. Kurva biaya variabel pada kisar relevan relatif berbentuk linear, sehingga logis untuk menganggap fungsi biaya variabel sebagai linear. Anggapan ini juga logis karena perusahaan selalu berharap untuk beroperasi pada kisar relevan. AKUNTANSL manacenen Seon PENGANTAL Gambar 3.8 Biaya variabel Curvelinear ! Relevan ' —_ \ | 1 1 | Kisar | I | Voluma Beberapa bentuk kurva biaya variabel adalah sebagaimana tergambar pada Gambar 3.9, Gambar 3.10 dan Gambar 3.11. Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11 Biaya Variabel Biaya Variabel Biaya Variabel Meningkat Meningkat Meningkat Semakin Efisien Semakin Inefisien Secara Bertahap lea Biaya Biaya Yo / Vol med Vouma 9 << Voluma Gambar 3.9 menunj . ° injukkan bi ' peningkatan semaki laya variabel ya, . pada biaya tenaga komen. Perilaku ae Meningkat dengan melakukan pekerjaan a langsu ini terjadi, misalnya, Ng. Semaki melakukannya k. rtentu in banyak dan sering , ar . » Para i . F Mengakibatkan ree belajar banyak dari peg Semakin terampil jalaman. Kondisi ini Output beri ya dil le jam yang erikutny a dihasilkan q, Ngan j j jumlah jam y Bas 3. Penwaku Bava semakin kecil. Kurva yang menjelaskan pembelajaran seperti ini disebut learning curve. Learning curve 90%, misalnya, menunjukkan bahwa biaya rerata per unit atau per batch output adalah 90% kali biaya rerata per unit atau per batch sebelumnya, jika unit atau batch berikutnya adalah dua kali lipat. Misalnya, mula-mula untuk membuat 5.000 unit produk dibutuhkan 1.000 jam kerja langsung dengan tarif upah per jam Rp1.000. Jadi, biaya tenaga kerja untuk memproduksi 5.000 unit tersebut adalah Rp1 juta, atau per unit Rp200. Jika learning curve 90%, untuk membuat 10.000 unit produk (dua kali lipat dari batch sebelumnya) dibutuhkan waktu 1.800 jam (2 x 1.000 jam x 90%). Dengan demikian, upah tenaga kerja langsung untuk memproduksi 10.000 unit adalah Rp1.800.000 atau biaya tenaga kerja untuk memproduksi per unit berubah menjadi Rp180 (90% dari Rp200). Gambar 3.10 menunjukkan biaya variabel yang meningkat dengan peningkatan semakin besar. Biaya variabel jenis ini disebabkan oleh biaya variabel per unit yang semakin meningkat dengan meningkatnya voluma kegiatan. Sebagai misal, beberapa bentuk energi tertentu dihargai semakin besar jika unit energi yang dikonsumsi oleh masyarakat (perusahaan) semakin banyak. Ini dapat terjadi, misalnya, jika pemerintah ingin mendorong konservasi. Oleh karena adanya sistem ini, biaya energi per unit akan semakin meningkat jika penggunaan energi tersebut semakin banyak. Fungsi biaya variabel yang terlukis pada Gambar 3.9 dan Gambar 3.10 sering disebut biaya semivariabel. Para akuntan biasanya memperlakukan biaya semivariabel menjadi biaya variabel murni dengan melihat biaya rerata per unit pada kisar relevan. Pengkonversian ini juga didasarkan pada kenyataan bahwa perusahaan akan beroperasi pada kisar relevan. Gambar 3.11 menunjukkan biaya variabel bertahap (step variable cost). Biaya variabel bertahap muncul karena biaya variabel tertentu tidak dapat dibeli (diperoleh) dalam unit yang dapat dipecah-pecah. Contohnya biaya pemeliharaan yang kontraknya dengan perusahaan reparasi berdasarkan kelipatan 40 jam kerja. Untuk pemeliharaan sebesar 40 jam ataupun hanya 25 jam, biayanya tetaplah berdasar 40 jam. Apabila dibutuhkan pemeliharaan sampai 60 jam, maka berdasarkan kontrak, perusahaan harus membayar 80 jam yaitu 2 kali 40 jam. Para akuntan managemen mengganti fungsi biaya variabel bertahap dengan fungsi garis lurus dengan cara menghubungkan titik-titik yang menunjukkan tingkat kegiatan tertinggi pada masing-masing tahap. llustrasi pada Gambar 3.11 adalah garis lurus yang ditarik dari kegiatan- kegiatan tertinggi. Pembenaran konversi tersebut adalah bahwa 45 “Axunrransi Manacenen SeBuat PENGANTAR hendaki untuk memanfaatkan secara penuh jenghen' lum perusahaan sela aenep! biaya yang bersifat variabel Biaya variabel bertahap (semifixed cost). Biaya semitetap “ a dengan meningkatnya voluma keg | , tidak roporsional secar u | oar albsiaerlala sebagai semitetap. Ambillah sebagai contoh, F sahaan yang menaikkan biaya produksi tetap pada Set vembur atau menambah giliran kapasitas produksinya dengan bekerja 1si = Oleh karena tidak ada malam tanpa menaikkan fasilitas produksi. ere RaniGeriGen tambahan fasilitas produksi, biaya tetap totalnya tida R Fi an. Jika telah tercapai kapasitas maksimum, tamba an produksi menyebabkan lompatan dalam biaya fasilitas produksi, sebab tambahan produksi yang diperlukan tersebut hanya dapat dicapai apabila perusahaan menambah fasilitas (misalnya mesin). Contoh yang serupa terjadi pada perusahaan yang memiliki kendaraan angkutan untuk mengirim barang dagangannya ke pelanggan. Anggaplah bahwa sekarang kendaraan tersebut telah dimanfaatkan secara maksimum. Berapa pun kenaikan dalam penjualan akan mengakibatkan kebutuhan membeli kendaraan baru. Kebijakan perusahaan untuk menaikkan pertumbuhan penjualan 10%, misalnya, akan menyebabkan satu lompatan dalam biaya penyusutan kendaraan tersebut. i juga biaya semiteta ing disebut juga / i p een biaya yang semakin meningkat tan, tetapi dengan lompatan a kontinyu. Banyak sekali jenis Unt ETIONARY VARIABLE Cost epenti dest aie Perencanaan dan Pengaw: f dite es gineered dan discretion, Pombedenn toebul aku day 2 ke fisis antara masule, ees beta : n dihubungkan asung den osung Merupakan mast eee lasukan dan keluarannya Keluaranny, rar bat sa a, lerdapat hubusgetam arti bahwa antara Bas 3, Perwaku Buava Biaya variabel yang memunyai hubungan ikian di it WERECSEH EVEN yi gan demikian disebut Engineered , Dalam praktik, memang kegiatan produksilah yang paling mudah dicari hubungannya secara fisis antara masukan dan keluarannya. Namun demikian tidak boleh diartikan bahwa selain kegiatan produksi tidak terdapat hubungan secara fisis antara masukan dan keluarannya. Dalam beberapa kegiatan administrasi dan penjualan tertentu juga terdapat hubungan secara fisis antara masukan dan keluarannya, sehingga beberapa biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dapat diklasifikasi sebagai EVC. Sebagai contoh adalah biaya untuk menyelenggarakan kartu piutang atau pembuatan faktur. Biaya yang tergolong ke dalam EVC mudah ditaksir jumlahnya, karena variabilitasnya dapat dihubungkan atau ditelusur secara teknis ke voluma kegiatan. Oleh karena itu, pengawasan terhadap biaya ini adalah dengan menyusun biaya standar yang digunakan sebagai patokan penilaian efisiensi biaya yang terjadi sesungguhnya. Discretionary Variable Cost (DVC) adalah biaya yang variabilitasnya terhadap voluma kegiatan semata-mata karena keputusan managemen, bukan karena adanya hubungan secara fisis antara masukan dan keluarannya. Biaya iklan yang ditetapkan oleh managemen sebesar 10% dari penjualan, misalnya, akan naik atau turun sesuai dengan naik turunnya penjualan. Naik atau turunnya biaya iklan tersebut bukan karena naik-turunnya voluma penjualan itu sendiri, melainkan karena kebijakan managemen. Oleh karena itu, pengawasan terhadap DVC > adalah dengan menyusun anggaran tahunan. DVC tidak digunakan sebagai patokan untuk menilai efisiensi biaya sesungguhnya yang dikeluarkan, tetapi sebagai batas atas (jumlah maksimum) yang boleh dikeluarkan. a. Untuk mengenal jenis-jenis biaya yang terkategori sebagai biaya variabel, berikut ini daftar jenis-jenis biaya tersebut pada perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, dan perusahaan jasa. sceMen SEBUAH PENGANTAR Axunvranst Mana - IAB AN BIAYA-BIAYA VARI PERUSAHA sca Harga pokok penjualan DAGANG Biaya produksi PEMANUFAKTURAN pone, — Bahan baku DAGANG DAN PEMANUFAKTURAN JASA 3.4 BIAYA CAMPURAN a kerja langsung ; ne, Reread yang bersifat variabel: - Bahan pembantu — Bahan habis pakai = Oli, solar, dan bensin — Listrik Biaya administrasi dan pemasaran — Komisi salesman — Biaya Kleris (clerical) seperti pembuatan faktur - Biaya pengangkutan barang yang dijual Biaya Bahan Habis Pakai - Bahan bakar kendaraan = Biaya tulis-menulis Biaya tertentu bersifat campuran antara tetap dan variabel. Misalnya, seorang dokter dibayar deng: Rp10.000 per pasien. Jika ti dokter tersebut sebulan Rps0t dan gaji variabel, (mixed cost), Dalam grafik di pada Gambar 3.12, Pada Gambar 3 12 terlihat bah . We Rp500.000 yang menunjukkan biay; bervariasi sesuai den Menunjukkan biaya var 48 jan gaji RpS00.000 per bulan ditambah idak ada seorang pasien pun, maka gaji kK 0.000. Jika dalam sebulan ada 100 pasien, gaji totalnya adalah Rp1.500.000, yakni ‘i Biaya yang bersifat der lua sumbu, Penjumlahan antara gaji tetap mikian disebut biaya campuran biaya campuran terlukis seperti a pada kegiatan nol, biaya adalah a tetap. Di atas keqi: i gan Voluma kegi S kegiatan nol, biaya t i J atan secara ro} i riabel. Contoh lain b aoe aya campuran, dalam banyak Bx 3. Perwaxu Bava kasus, adalah biaya pemeliharaan, gaji pramuniaga, asuransi karyawan, dan gaji pegawai dinas luar perusahaan asuransi. Gambar 3.12 Biaya Campuran Biaya Biaya Campuran 500.000 Voluma 3.4.1. PEMISAHAN BIAYA CAMPURAN Beberapa jenis biaya tertentu yang bersifat campuran sulit dipisahkan dengan pasti, berapa bagiankah bersifat variabel dan berapa bagiankah bersifat tetap. Misalnya, biaya pemeliharaan kendaraan. Oleh karena pentingnya perencanaan dan pengendalian, biaya campuran seharusnya dipisahkan menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Beberapa teknik untuk memisahkan biaya campuran, antara lain, adalah metoda diagram pencar (scatter diagram), metoda titik tinggi-rendah (high-low method), dan analisis regresi linear (linear regression analysis). Ketiga teknik ini mendasarkan data historis yang menunjukkan besarnya biaya campuran di masa lalu pada pelbagai tingkat kegiatan. 3.4.1.1 Metoda Diagram Pencar Langkah-langkah untuk memisahkan biaya campuran dengan metoda diagram pencar adalah sebagai berikut. 1. Kumpulkan data biaya pada pelbagai tingkat kegiatan dari perioda ke perioda. Data ini diambil dari catatan akuntansi. 2. Gambarkan titik-titik data yang menunjukkan kombinasi biaya dan tingkat kegiatan pada grafik dua sumbu. Biaya digambar pada sumbu vertikal (Y) dan tingkat kegiatan digambar pada sumbu horisontal (X). Hasil penggambaran titik-titik ini adalah diagram pencar. 49 “Awunranst MANAGEMEN SEBUAH PENGANTAR. i itik-titik itu. Ini berarti at mungkin dengan titik: itil ik Gata dan garis lurus itu adalah terdekat Jurus lainnya yang mungkin Garis lurus inilah garis yang 3. Buatlah garis lurus sedeke bahwa jarak antara titik-ti a dibanding dengan garis-garis digambarkan pada diagram itu. ¢ menggambarkan fungsi biaya (taksiran). 4, Tentukan komponen biaya tetap denga' Perpanjanglah garis lurus yang dibua menyentuh sumbu vertikal. Titik sentuh itu m' total. 5. Hitunglah biaya variabel total sebagai berikut. Dengan bantuan garis lurus yang telah dibuat, tentukanlah biaya totalnya pada tingkat kegiatan tertentu. Biaya variabel total adalah biaya total dikurangi biaya tetap total. Kemudian hitunglah biaya variabel per unit dengan membagi biaya variabel total tadi dengan tingkat kegiatan yang dipilin pada butir 5 ini. Setelah langkah 5 ini selesai, buatlah fungsi biaya. n cara sebagai berikut. t pada butir 3 sampai enunjukkan biaya tetap Sebagai ilustrasi untuk menaksir fungsi biaya dengan diagram pencar, dipergunakan data biaya pemeliharaan mesin dari bulan ke bulan pada tahun 2015 pada pelbagai tingkat kegiatan di Tabel 3.2. Data tersebut digunakan juga untuk menjelaskan metoda-metoda lainnya. Tabel 3.2 Biaya Pemeliharaan Mesin Bulan Jam Biaya Pemeliharaan Mesin Mesin (Rp) | Januari 225 Fete | 250 200.000 Maret 250 280.000 a 200 260.000 175 ’ Suni 150 228.000 7 125 175. gustus 100 -000 September 175 70-000 Oktober 190 ee November 275 250.000 Desember 300 340.000 350.000 50 Bas 3. Periaxu Bava Gambar 3.13 Diagram Pencar Biaya (000) 350 300 250 200 150 100 50 0 ' I ' 1 1 ' 50 100 150 200 250 300 Jam Mesin Diagram pencar dari data Tabel 3.2 terlihat pada Gambar 3.13. Menurut diagram pencar tersebut, biaya tetap total (per bulan) berada pada kira-kira Rp60.000. Ini terjadi pada titik sentuh antara sumbu vertikal dan garis lurus yang ditarik melalui titik-titik data. Jika analis menaksir bahwa pada kegiatan 250 jam biaya totalnya adalah Rp310.000, taksiran biaya variabel total adalah Rp250.000 (Rp310.000 dikurangi Rp60.000). Dengan demikian, biaya variabel per jam mesin adalah Rp1.000 (Rp250.000 dibagi 250). Setelah biaya tetap total dan biaya variabel per jam mesin diketahui, maka fungsi biaya pemeliharaan dapat dibuat sebagai berikut. Y = 60.000+1.000X Setelah fungsi biaya pemeliharaan diketahui, besarnya biaya pemeliharaan dalam bulan tertentu dapat ditaksir. Jika diharapkan dalam bulan tertentu, kegiatan sebesar 200 jam, taksiran biaya totalnya adalah 60.000 + 1.000 (200) = Rp269.000. ; Kebaikan metoda diagram pencar adalah mudah, cepat, dan taksiran fungsi biayanya cukup teliti karena seluruh hubungan yang ada antara biaya dan kegiatan dipertimbangkan, tidak seperti metoda titik tinggi rendah yang akan dibahas kemudian. Adapun keterbatasannya adalal 51 “Arunvtansi Managemen SEBUAH PENGANTAR, P is karena dia harus wa metoda in Bergantung pad jie ae ng memith secara visual ketopa ar9 mobl diagram pencar yang is lurus yang berbe’ han ya aay Foren tereaali Tmotoda ini rentan terhadap kesalahan yang sama. . berarti. DA TITIK TINGGI-RENDAH _ a aera a titik tinggi-rendah, biaya campuran dipisahkan I tinggi dengan mencari selisih antara biaya total pada tay ericlen ee biaya total pada kegiatan terendah. Selisih tersel une Pargiiedneg variabel total yang terjadi pada tingkat kegiatan an een dan yang terendah. Penerapan untuk biaya pemelihar pi data di Tabel 3.2 adalah sebagai berikut. KETERANGAN | JAMMESIN | BIAYA PEMELIHARAAN Tertinggi 300 Rp350.000 Terendah 100 170.000 Selisih 200 Rp180.000 Selisih biaya total Rp180.000 menunjukkan biaya variabel total pada tingkat kegiatan 200 jam mesin. Oleh karena itu, biaya variabel perjam Biaya total pada titk tertinggi Dikurangi biaya variabel total pada titik tertin a ‘agi: 300 x Rpgo0 270.000 Biaya tetap total dalam satu bulan Fp 80.000 _ Atau: Biaya total pada titik terendah Dikurangi biaya variabel total pada titik terendah:100 x Rps00 vvoooe Biaya tetap total dalam satu bulan Rp 80.000 Bas 3, Perwaxy Bunya Dengan perhitungan di atas, fungsi biaya pemeliharaan adalah sebagai berikut: Y = 80.000 + 900 Fungsi ini dapat digunakan untuk menaksir biaya campuran total pada voluma kegiatan tertentu. Jika diharapkan pemeliharaan dalam bulan tertentu selama 200 jam, taksiran biaya totalnya adalah: 80.000 + 900 (200) = Rp260.000. Metoda titik tinggi-rendah memberi informasi yang berguna untuk menaksir biaya, apabila titik tertinggi dan titik terendah mewakili garis lurus yang menjelaskan sebaik-baiknya fungsi biaya. Analis harus mengevaluasi secara visual dua titik itu untuk meyakinkan bahwa garis lurus yang digambar melalui dua titik tersebut secara esensial adalah sama sebagai satu garis yang menghubungkan seluruh titik data. Untuk meyakinkan, lakukanlah langkah 1 dan langkah 2 dari langkah-langkah untuk mengevaluasi biaya campuran dengan metoda diagram pencar yang dijelaskan sebelumnya. Jika menurut pengamatan visual, titik tertinggi dan titik terendah tidak menggambarkan garis lurus yang menghubungkan seluruh titik data, dua titik ekstrim tersebut harus diabaikan. Analisis dilakukan dengan menggunakan titik tertinggi dan titik terendah berikutnya. Ini pun hanya benar, jika dua titik ekstrim berikutnya mewakili seluruh titik data. Gambar 3.14 Diagram Pencar (Titik tertinggi dan titik terendah mewakili titik-titik data lainnya) Biaya (000) 50 100 «150.-«« 200-250-300 Jam Mesin 53 yan PENGANTAR, amor Mannose SE Gambar 3-15 ; ot i titik-titil lainnya) pag a iti titik-titik data ya) inggi dan titik terendah tidak mewakili (Titik tertingg Biaya (000) 350 300 250 200 150 100 50 50 100 150 200 250 300 Jam Mesin Untuk memberi gambaran mengenai hasil analisis yang salah dengan menggunakan metoda titik tinggi-rendah, perhatikanlah dua grafik pada Gambar 3.14 dan Gambar 3.15. Titik tertinggi dan titik terendah pada Gambar 3.14 dapat dikatakan mewakili seluruh himpunan titik data. Sebaliknya, titik tertinggi dan titik terendah pada Gambar 3.15 tidak mewakili himpunan titik data. Jika tidak mewakili sehimpunan titik data, titik tertinggi dan titik terendah tidak akurat digunakan sebagai metoda untuk memisahkan biaya campuran menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Untuk menggunakan metoda titik tinggi-rendah, analis atau manager harus memperhatikan lebih dahulu pencaran titiketitik data lainnya. Jadi, metoda diagram pencar dan metoda titik tinagi merupakan dua metoda yang dapat di oda titik tinggi-rendah karena dapat diterapkan secat igunakan secara bersama-sama, ra cepat dan saling mengecek. 3.4.1.3 ANALISIS REGRES| LINEAR Metoda analisis regresi li gresi linear memi i ee e misahkan biaya cat n Ssbaamana ; a matematis yang diterapkan dalam bidang. sae. "aya campuran digambarkan dengan medal bern, (ee erikut, 340 Bas 3. Perwany Biava ¥=4+bx Notasi Y topi menunjukkan biaya total taksiran dengan menggunakan data biaya total (Y) dan voluma kegiatan (X) sesungguhnya yang telah terjadi di masa lalu. Jadi, Y dan X adalah data amatan atau observasian (observed data). Untuk mencari Y topi, harus dicari lebih dahulu taksiran konstanta a (a topi) yang menunjukkan biaya tetap total dan taksiran koefisien b (b topi) yang menunjukkan biaya variabel per unit. Variabel a dan b dicari dengan menggunakan rumus-rumus yang diuraikan dalam buku teks statistika sebagai berikut. Huruf n kecil adalah jumlah pengamatan, yang dalam contoh ini adalah 12, yakni 12 kali pengamatan bulanan dari Januari sampai Desember. Rumus untuk mencari a topi (taksiran biaya tetap total) dan b topi (taksiran biaya variabel per unit) di atas memang tampak rumit, tetapi mudah penerapannya, sebagaimana contoh di Tabel 3.3 yang datanya diambil dari Tabel 3.2. Tabel 3.3. Perhitungan dengan Analisis Regresi BULAN aa BIAYA (Y) (X)x(¥) ow MESIN (X) Januari 225 275.000 61.875.000 50.625 Februari 250 300.000 75.000.000 62.500 Maret 250 290.000 72.500.000 62.500 Apri 200 260.000 52.000.000 40.000 Mei 175 250.000 43.750.000 30.625 Juni 150 225.000 3.750.000 22.500 Juli 125 175.000 21.875.000 15.625, Agustus 100 170.000 17.000.000 10.000 September 175 240.000 42.000.000 30.625 Oktober 190 250.000 47.500.000 36.100 November 275 340.000 93.500.000 75.625 Desember 300 350.000 1405.000.000 90.000 2.415 | 3.125.000 665.750.000 526.725 “AxanTnisi MANAGEMEN Seauar PENGANTAR kan rumus. ptopidana topi dihitung sebagai beta unakal q . Dengan mengg 415 x 3.125.000 42.x 665.750.000 ~ 2 2.415) b= 72 x 526.725 - ( 0 -7.546.875.000 7.989.000.00 oe 6.500.700 ~ 5.832.225 442.125.000 iets 488.475 6 = 905,11 Jadi biaya variabel per jam mesin adalah Rp905,11. Adapun taksiran biaya tetap adalah sebagai berikut. 3.125.000 2.415 = ——— - 905,11 a= 905,1 { ao &=260.416,67-905,11x(201.125) 60.416,67—182.153,39 4=78.263,28 Jadi, biaya tetap total sebulan (karena datan' h | ya bulanan) adala Rp78.263,28. Setelah biaya variabel per unit dan biaya tetap per bulan diketahui, fungsi biayanya dibuat sebagai berikut. Y = 78.263,28 +905,11 x Apabila perus: selama 200 jan mesh eran beroperasi pada bulan tertent! R g emeli . . 1P259.285,28, sebagaimana pethitungeny ar an taksiran adel ut. Y= 78.263,28 +905,11 x 209 Y = 259.285 08 56. -———_ Bas 3. Periaxu Buava Dibandingkan dengan dua metoda sebelumnya (metoda diagram pencar dan metoda titik tinggi-rendah), metoda regresi linear lebih teliti karena secara matematis menentukan garis lurus (regresi) yang meminimumkan jumlah kuadrat selisih-selisih antara garis regresi dan pelbagai titik data menurut pengamatan. Metoda ini disebut metoda kuadrat terkecil (least square method). Sebenarnya analisis regresi ini adalah versi matematika dari metoda diagram pencar. Seluruh data yang diamati dimasukkan dalam model ini. Oleh karena sifatnya yang matematis, judgment subyektif seorang analis dapat dihilangkan. Pembaca dapat lebih mudah mencari fungsi biaya dengan menggunakan perangkat lunak yang tersedia. SPSS, misalnya, sangat berguna untuk mencari fungsi biaya, tanpa mengharuskan pemakainya sibuk memasukkan angka ke dalam rumus-rumus di atas. 3.5 PENGUJIAN SECARA STATISTIS 3.5__PENGUJIAN SECARA STATISTS Sebelum menyajikan informasi mengenai biaya tetap per perioda dan biaya variabel per unit menurut taksiran di atas, akuntan terlebih dahulu harus menguji, secara statistis, tiga hal berikut. Pertama, akuntan harus menguji secara statistis model yang dibangun berdasar data historis di atas untuk menentukan apakah model tersebut signifikan untuk memprediksi biaya pemeliharaan. Kedua, akuntan harus menguji secara statistis apakah biaya tetap yang ditaksir berdasar data historis di atas adalah signifikan untuk memprediksi biaya pemeliharaan tetap. Ketiga, akuntan harus menguji secara statistis apakah biaya variabel per unit yang ditaksir berdasar data historis di atas adalah signifikan untuk memprediksi biaya pemeliharaan variabel. Untuk menguji model, uji F digunakan, sedangkan untuk menguji signifikansi biaya tetap dan koefisien biaya variabel, uji t digunakan. Uji-uji ini dan keterangan lengkapnya sengaja tidak dicakup dalam buku ini. Disebutkan sedikit tentang hal itu sekadar untuk menunjukkan bahwa akuntansi managemen berkaitan juga dengan disiplin statistika, sebagaimana disebutkan di Bab 1. Lagi, SPSS juga sangat membantu anda untuk memperoleh nilai F untuk menguji signifikansi model dan nilai t untuk menguji signifikansi biaya tetap dan koefisien biaya variabel. RANGKUMAN 1, Biaya memiliki perilaku dalam kaitannya dengan voluma kegiatan. Untuk mempelajari hubungan antara biaya dan kegiatan akuntan managemen berasumsi bahwa fungsi biaya bersifat linear meskipun menutut teori mikroekonomika tidak nonlinear. 47

Anda mungkin juga menyukai