Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DOSEN PEMBIMBING :

Disusun Oleh :

DOSEN PENGAJAR :

Ns.Ririn Sri H.,M.Kep.Sp.KMB.

DISUSUN OLEH :

SASTRA WIJAYA

NIM (1914401083)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG TAHUN AJARAN 2020/2021


Seorang laki-laki usia 23 tahun bekerja sebagai petani datang ke Puskesmas dengan keluhan kaki
bengkak sudah 4 bulan sebelum berobat. Pasien diduga menderita filariasis.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan filariasis, penyebab dan cara penularannya !

2. Apa saja tanda dan gejala filariasis ? (hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik)

3. Bagaimanakah tatalaksana filariasis menurut Kemenkes RI ?

Jawab

1. Filariasis adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria dan dapat menyerang hewan
maupun manusia. Ada banyak jenis parasit filaria memiliki ratusan jenis, tapi hanya delapan spesies yang
dapat menyebabkan infeksi pada manusia.

Pengelompokan filariasis umumnya dikategorikan menurut lokasi habitat cacing dewasa dalam tubuh
manusia, yaitu filariasis kulit, limfatik, dan rongga tubuh. Yang akan dibahas lebih detail filariasis limfatik
atau lebih dikenal dengan istilah kaki gajah atau elefantiasis.

-penyebab filariasis

Menurut who, terdapat sekitar 120 juta orang di dunia yang menderita filariasis limfatik dan sepertiga di
antaranya mengidap infeksi yang parah. Parasit filaria masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
yang sudah terinfeksi. Cacing tersebut akan tumbuh dewasa, bertahan hidup selama enam hingga delapan
tahun, dan terus berkembang biak dalam jaringan limfa manusia.

Infeksi ini umumnya dialami sejak masa kanak-kanak dan menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik
yang tidak disadari sampai akhirnya terjadi pembengkakan yang parah dan menyakitkan. Pembengkakan
tersebut kemudian dapat menyebabkan cacat permanen.

-cara penularan

Penyakit ini ditularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing filaria (mikrofilaria)
kepada orang lain melalui gigitan nyamuk. Pada waktu nyamuk menghisap darah orang tersebut, anak
cacing ikut terhisap dan masuk ke dalam badan nyamuk.
2. Berdasarkan gejala filariasis limfatik terbagi dalam tiga kategori yang meliputi kondisi tanpa gejala, akut,
dan kronis.

Tanpa gejala

Sebagian besar infeksi filariasis limfatik terjadi tanpa menunjukkan gejala apa pun. Meski demikian, infeksi ini tetap
menyebabkan kerusakan pada jaringan limfa dan ginjal sekaligus memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

-Filariasis limfatik akut

Kondisi ini terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu:

adenolimfangitis akut (adl). Gejala yang muncul adalah demam, pembengkakan limfa atau kelenjar getah bening
(limfadenopati), serta bagian tubuh yang terinfeksi akan terasa sakit, memerah, dan membengkak. Adl dapat
kambuh lebih dari satu kali dalam setahun. Cairan yang menumpuk dapat memicu infeksi jamur pada kulit yang
merusak kulit. Semakin sering kambuh, pembengkakan bisa semakin parah.

limfangitis filaria akut (afl). Afl disebabkan oleh cacing-cacing dewasa yang sekarat akan memicu gejala yang
sedikit berbeda dengan adl karena umumnya tidak disertai demam atau infeksi lain. Di samping itu, afl dapat
memicu gejala yang meliputi munculnya benjolan-benjolan kecil pada bagian tubuh, tempat cacing-cacing sekarat
terkumpul (misalnya pada sistem getah bening atau dalam skrotum).

-Filariasis limfatik kronis

Kondisi ini akan menyebabkan limfedema atau penumpukan cairan yang menyebabkan pembengkakan pada kaki
dan lengan. Penumpukan cairan dan infeksi-infeksi yang terjadi akibat lemahnya kekebalan tubuh akhirnya akan
berujung pada kerusakan dan ketebalan lapisan kulit. Kondisi ini disebut sebagai elefantiasis. Selain itu,
penumpukan cairan juga bisa berdampak pada rongga perut, testis pada penderita laki-laki dan payudara pada
penderita wanita.

-Tanda filarisasi

-Demam

Demam biasanya terjadi selama 3 sampai 5 hari. Demam juga biasanya akan muncul secara berulang. Ketika anda
mengistirahatkan tubuh, demam akan hilang.

Namun, ketika melakukan berbagai kegiatan berat, demam akan kembali muncul.

-Kedinginan

Selain demam, anda biasanya akan merasa kedinginan atau meriang. Kondisi ini biasanya kambuhan dan diikuti
dengan demam.

-Sakit kepala

Filariasis kronis juga ditandai dengan sakit kepala. Rasa sakit ini umumnya cukup sering muncul berbarengan

-dengan demam.

Pembengkakan kelenjar getah bening

Pembengkakan ini biasanya muncul di daerah lipatan paha dan ketiak. Umumnya, pembengkakan ini akan terlihat
kemerahan, terasa panas, dan nyeri.
-Radang saluran kelenjar getah bening

Biasanya kondisi ini ditandai dengan rasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal ke arah ujung kaki atau
lengan. Jika anda merasakan gejala ini, jangan disepelekan dan segera periksakan ke dokter.

-Abses filarial

Abses filarial adalah kondisi saat kelenjar getah bening yang membengkak pecah dan mengeluarkan darah serta
nanah. Kondisi ini menandakan bahwa infeksi mulai menyebar.

-Pembengkakan dini

Pada filariasis kronis, tungkai, lengan, buah dada, dan skrotum akan terlihat kemerahan dan sedikit membengkak.
Selain itu, anda juga akan merasakan sensasi panas di beberapa bagian ini.

- Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien didapatkan mengalami gejala filarisasi dimana didapati
kaki pasien membengkak selama 4 bulan . Dan masuk di tanda pembengkakan dini filarisasi.
3. TATALAKSANA FILARISASI MENURUT KEMENKES

Anda mungkin juga menyukai